Anda di halaman 1dari 2

Hampir disetiap negara di dunia mempunyai sitem pendidikannya masing-masing, setiap

negara berlomba membuat dan memperbaiki sistem pendidikannya guna mendapatkan hasil yang
maksimal, yakni pendidikan bermutu yang menghasilkan generasi yang bermutu. Kenapa dari
semua sektor, sektor yang paling terpenting adalah sektor pendidikan ? Karena pendidikan
adalah salah satu bagian inti dalam pembangunan dan memajukan suatu negara, karena masa
depan bangsa aman berada ditangan masyarakat yang berpendidikan. Dari sekian banyak negara
dengan sistem pendidikannya ada satu negara yang paling mengambil perhatian, yaitu
Findlandia. Sejak tahun 2000an sistem pendidikan Findlandia dijadikan kiblat dari berbagai
belahan dunia. Sistem pendidikannya dianggap terbaik karena berhasil menghantarkan peserta
didiknya pada capaian akademik yang luar biasa dibandingkan negara lain. Beberapa negara-
negara di dunia telah banyak menjadikan Findlandia sebagai rujukan dan objek penelitian guna
menelusuri bagaimana sistem pendidikan yang diterapkan di negara penemu sauna tersebut.
Setelah ditelaah lebih dalam, didapatkan bahwa terdapat beberapa metode-metode yang
di jalankan oleh pemerintah Findlandia dalam sistem pendidikanya. Yaitu 1. Pembelajaran
dengan permainan, imajinasi, dan temuan mandiri (self discovery). 2. Tidak ada tes berstandar,
semacam UN, 3. Sekolah lebih mengedepankan kolaborasi bukan kompetensi, 4. Pendidikan
guru yang ketat dan berkualitas (rata-rata guru berkualifikasi master), 5. guru diberikan
keleluasaan untuk berinovasi dalam mengembangkan kurikulum dan metode untu k mencapai
standar nasional, 6. Waktu pribadi sangat dihargai, misal setiap 45 menit pembelajaran siswa
berikan 15 menit waktu yang bebas, 7. waktu belajar disekolah yang lebih pendek, 4-5 jam
perhari, 8. guru tidak diberikan beban kerja yang lebih agar tetap bisa memiliki waktu berkualitas
dengan lingkungannya, 9. nilai raport tidak akan diberikan sebelum kelas 4, 10. Pendidikan
moral diberikan sejak dini, dan 11. hubungan guru-guru, guru-siswa, dan siswa-siswa yang
berlandaskan nilai-nilai kebersamaan dan kolaborasi. Dan hal yang paling penting adalah bahwa
sistem pendidikanya tidak berubah-ubah dan tenaga pendidikan diberikan keleluasaan dalam
mengurus sistem pembelajaran. Beberapa metode tersebutlah yang di klaim sebagai tongak
keberhasilan sistem pendidikan di findlandia.
Salah satu sistem pendidikan yang juga selalu dipertahankan di findlandia adalah
Kemandirian dalam mengikuti proses belajar mengajar tidak hanya dinikmati oleh guru-gurunya
tetapi juga murid-muridnya. Hal ini dibuktikan dengan setiap pelajar yang diberikan otonomi
khusu untuk menentukan sendiri kapan jadwal ujiannya untuk mata pelajaran yang menurutnya
sudah dikuasai.
Klaim sebagai negara dengan sistem pendidikan tebaik tidak lepas dari penilaian menurut
Programme for International Student Assessment (PISA) yang keluar pada tahun 2000 yang
mengumumkan bahwa remaja Findlandia berhasil menempati peringkat pertama dalam penilaian
tersebut. Remaja Findlandia mendapat peringkat pertama dalam bidang membaca, peringkat 4
dalam bidang sains, dan peringkat 5 dalam bidang matematika. Pada tahun 2003 dan 2006
sendiri Findlandia memperoleh kejayaannya dengan mendapatkan peringkat 1 untuk sains dan
peringkat 2 untuk matematika.
Dampak yang megejutkan akibat dari sistem ini adalah dalam evaluasi belajar angka
ketidak lulusan secara nasional tidak pernah melebihi 2% pertahunnya. Prestasi lain yang
diperoleh oleh negara ini adalah pada tahun 2007, UNICEF menobatkan Findlandia sebagai
negara yang memiliki prestasi akademik tertinggi dari seluruh negara yang disurvei.
Namun, pada PISA tahun 2009 dan juga tahun 2012 posisi itu digantikan Tiongkok.
Padahal, seperti yang kita ketahui sistem pembelajaran yang diadopsi negara Tiongkok ini
bertolak belakang dengan metode pembelajaran negara barat dan Findlandia. Negara-negara Asia
memiliki model pendidikan yang menerapkan jadwal pembelajaran yang panjang ditambah
dengan kursus dan les, tes-tes yang banyak bahkan dari sekolah dasar, para siswanya juga
mengedepankan kompetensi dan guru mendapatkan beban kerja yang banyak. Metode ini metode
lama, namun ternyata hasilnya dapat mengalahkan negara Findlandia.
Hal ini dibuktikan dengan data yang di keluarkan PISA pada tahun 2012 bahwa Tingkok
menempati peringkat 1 di semua bidang, yakni membaca,sains dan matematika. Setelah
Tiongkok, negara-negara Asia lainnya juga ikut menyusul peringkat ini seperti Taiwan,
Hongkong, Singapura, Jepang, dan Korea Selatan. Asia menjadi negara yang mendominasi
penilaian ini. hal ini dibuktikan juga dengan China, Korea selatan dan Vietnam menjadi
peringkat 2,1 dan 3 dalam pemeroleh medali terbanyak di International Math Olimpyc.
In other words, negara-negara barat (Findlandia) dan negara-negara Asia mengadopsi
sistem pembelajaran yang berbeda-beda. Setiap sistem mempunyai kebijakan dan caranya
masing-masing. Sistem yang mereka terapkan punya plus dan minusnya masing. Tidak ada
sistem pendidikan yang salah karena tujuan utamanya sama-sama pendidikan yang terbaik tetapi
yang perlu diperhatikan bahwa sistem pendidikan tersebut harusnya cocok dan sesuai.

Anda mungkin juga menyukai