Anda di halaman 1dari 13

LAPORAN BIOTEKNOLOGI HASIL PERIKANAN

“Pengenalan Alat dan Cara Kerja di Laboratorium”

OLEH

NAMA : FAJRIN ASSIDIK


NIM : Q1B116009
KELOMPOK : I (Satu)
KELAS : THP 2016

JURUSAN TEKNOLGI HASIL PERIKANAN


FAKULTAS PERIKANAN DAN ILMU KELAUTAN
UNIVERSITAS HALU OLEO
KENDARI
2019
I. PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Pembelajaran sains termasuk biologi di dalamnya keberadaan laboratorium

menjadi sangat penting. Pada konteks proses belajar mengajar sains di sekolah-

sekolah seringkali istilah laboratorium diartikan dalam pengertian sempit yaitu

suatu ruangan yang didalamnya terdapat sejumlah alat-alat dan bahan praktikum.

Atas dasar inilah pembahasan kita tentang pengelolaan laboratorium akandibatasi

pada laboratorium yang berupa ruang tertutup.(Wirjosoemarto,2010).

Laboratorium pendidikan yang selanjutnya disebut laboratorium adalah

unit penunjang akademik pada lembaga pendidikan, berupa ruangan tertutup atau

terbuka, bersifat permanen atau bergerak, dikelola secara sistematis untuk

kegiatan pengujian, kalibrasi, dan/atau produksi dalam skala terbatas, dengan

menggunakan peralatan dan bahan berdasarkan metode keilmuan tertentu, dalam

rangka pelaksanaan pendidikan, penelitian, dan/atau pengabdian kepada

masyarakat. (Permenpan RB No. 03, 2010), sehingga dimana Laboratorium ini

dikelola oleh Teknisi / Laboran yang sekarang dikenal sebagai Pranata

Laboratorium Pendidikan ( PLP ).

Pranata Laboratorium Pendidikan yang selanjutnya disingkat PLP, adalah

jabatan yang mempunyai ruang lingkup, tugas, tanggung jawab, dan wewenang

untuk melakukan pengelolaan laboratorium pendidikan yang diduduki oleh

Pegawai Negeri Sipil dengan hak dan kewajiban yang diberikan secara penuh oleh

pejabat yang berwenang, (Permenpan RB No. 03, 2010).

Kerja laboratorium harus dirancang sedemikian rupa agar dapat

melakukan pengukuran kuantitas fisis secara akurat; menelaah faktor- faktor yang
mempengaruhi keajegan (reliabilitas) pengukuran; memperlakukan bahan, alat

(apparatus), perkakas (tools), dan instrumen suatu pengukuran, mendeskripsikan

hasil pengamatan dan pengukuran dengan jelas, menyajikan informasi secara

verbal, piktorial, grafis dan matematis, menyimpulkan yang dimuati pendapat

(inference) dan memberikan argumen terhadap hasil pengamatan,

mempertahankan kesimpulan (conclusion) dan ramalan (prediction),berpartisipasi

aktif dan berkooperatif dalam kelompok, melaporkan hasil pengamatan,

kesimpulan, dan ramalan dalam kelas, mengenali permasalahan dan

memecahkannya melalui eksperimen. (Widhy, 2009).

Kesehatan dan keselamatan adalah hal yang harus paling diperhatikan

sebelum melakukan percobaan laboratorium apapun. Peraturan dasarnya adalah

selalu berhati-hati (jangan bermain atau berlarian di laboratorium), kenakan

pakaian pelindung (termasuk kacamata), dan ikuti semua petunjuk dengan

seksama ( Farndon, 2010 ).

B. Tujuan

Adapun tujuan pada praktikum ini yaitu sebaga berikut:

1. Untuk mengetahui nama dan fungsi alat-alat laboratorium

2. Untuk mengetahui cara penggunaan beberapa alat-alat laboratorium

C. Manfaat

Adapun manfaat pada praktikum ini yaitu sebaga berikut:

1. Agar mahasiswa mengetahui nama dan fungsi alat-alat laboratorium

2. Agar mahasiswa mengetahui cara penggunaan beberapa alat-alat laboratorium.


II. TINJAUAN PUSTAKA

Dalam sebuah praktikum, praktikan diwajibkan mengenal dan memahami

cara kerja serta fungsi dan alat-alat di laboratorium. Selain untuk menghindari

kecelakaan dan bahaya, dengan memahami cara kerja dan fungsi dari masing-

masing alat, praktikan dapat melaksanakan praktikum dengan sempurna (Walton,

1998).

Pengenalan alat-alat ini meliputi macam-macam alat, mengetahui nama-

namanya, memahami bentuk, fungsi, serta cara kerja alat-alat tersebut. Setiap alat

dirancang atau dibuat dengan bahan-bahan yang berbeda satu sama lain dan

mempunyai fungsi yang sangat spesifik. Kebanyakan peralatan untuk percobaan–

percobaan di dalam laboraturium terbuat dari gelas. Meskipun peralatan-peralatan

tersebut telah siap dipakai, tetapi di dalam pemasangan alat untuk suatu percobaan

kadang kala diperlukan sambungan-sambungan dengan gelas atau membuat

peralatan khusus sesuai kebutuhan (Imamkhasani, 2000).

Teori pengenalan alat-alat laboratorium bertujuan untuk membuat

praktikan mengetahui fungsi atau kegunaan alat-alat laboratorium, oleh karena itu,

fungsi daripada tiap-tiap alat akan dijelaskan dengan tujuan agar praktikan dapat

memahami secara jelas kegunaan alat-alat laboratorium yang akan dipakai. Pada

dasarnya setiap alat memiliki nama yang menunjukkan kegunaan alat tersebut,

prinsip kerja atau proses yang berlangsung ketika alat digunakan. Beberapa

kegunaan alat dapat dikenali berdasarkan namanya. Penamaan alat-alat yang

berfungsi mengukur biasanya diakhiri dengan kata meter seperti thermometer,

hygrometer, spektrofotometer, dll. Alat-alat pengukur yang disertai dengan


informasi tertulis, biasanya diberi tambahan “graph” seperti thermograph,

barograph (Moningka, 2008).

Nama pada setiap alat menggambarkan mengenai kegunaan alat dan

prinsip kerja pada alat yang bersangkutan. Dalam penggunaannya ada alat-alat

yang bersifat umum dan ada pula yang khusus. Peralatan umum biasanya

digunakan untuk suatu kegiatan reparasi, sedangkan peralatan khusus lebih

banyak digunakan untuk suatu pengukuran atau penentuan (Moningka, 2008).

Sebelum melakukan praktikum, hendaknya praktikan memeriksa alat-alat

yang akan digunakan. Untuk alat-alat gelas dalam penggunaannya memerlukan

ketelitian dan kehati-hatian, misalnya praktikan memeriksa alat tersebut apa ada

yang cacat atau rusak. Untuk memindahkan zat-zat kimia yang berwujud cair kita

sering menghadapi suatu kesulitan yang mungkin disebabkan oleh tekanan biasa

yang mempengaruhi dalam menentukan volume cairan itu dengan tepat. Maka

dari itu dapat digunakan pipet dan buret yang gunanya untuk memindahkan

volume cairan (Arifin, 1996).

Dalam sebuah praktikum, praktikan diwajibkan mengenal dan memahami

cara kerja serta fungsi dari alat-alat yang ada dilaboratorium. Selain untuk

menghindari kecelakaan dan bahaya, dengan memahami cara kerja dan fungsi dari

masing-masing alat, praktikan dapat melaksanakan praktikum dengan sempurna

(Walton, 1998).
III. METODE PRAKTIKUM

A. Waktu dan Tempat

Praktikum Bioteknologi Hasil Perikanan ini dilaksanakan pada hari Sabtu,

tanggal 2 November 2019, pukul 09:00 WITA sampai selesai, di Laboratorium

Pengujian Fakultan Perikanan dan Ilmu Kelautan Universitas Halu Oleo Kendari.

B. Alat dan Bahan

Adapaun alat pada praktikum ini yaitu sebagai berikut:

1. Alat-alat Praktikum

2. Alat Tulis

Adapun bahan pada praktikum ini yaitu sebagai berikut :

1. Buku panduan praktikum

2. Buku tulis

C. Prosedur Kerja

Adapun prosedur kerja dalam Praktikum Pengenalan Alat-alat

Laboratorium adalah sebagai berikut ini :

1. Menyiapkan alat-alat laboratorium yang ingin diperkenalkan.

2. Mengenali fungsi dan kegunaan alat-alat laboratorium .

3. Dokumentasi alat-alat laboratorium


IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Hasil

Hasil praktikum pengenalan alat-alat laboratorium dapat dilihat pada tabel

dibawah ini:

Tabel hasil praktikum pengenalan alat-alat laboratorium.

NO NAMA GAMBAR FUNGSINYA

Sebagai wadah
1 Cawan petri penyimpanan dan
pembuatan kultur media.

Digunakan untuk tempat


larutan dan dapat juga
2 Baker glass
digunakan untuk
memanaskan larutan kimia.

Digunakan sebagai wadah


3 Tabung reaksi untuk perkembangbiakkan
mikroba.

Digunakan untuk
mengambil larutan dengan
volume tepat sesuai dengan
4 Pipet volumetric lebel yang tertera pada
bagian yang
menggelembung pada
bagian tengah pipet.
Digunakan untuk mengukur
5 Gelas ukur volume zat kimia dalam
bentuk cair.

Digunakan untuk
6 Spatula mengambil bahan dan
menhancurkan sampel.

Untuk mengeringkan alat-


alat sebelum digunakandan
digunakan untuk
7 Oven
mengeringkan
bahan yangdalam keadaan
basah.

untuk mensterilkan berbagai


macam alat dan bahan yang
8 Autoklaf digunakan dalam
mikrobiologi menggunakan
uap air panas bertekanan.

Untuk mengubah sebagian


atau keseluruhan sebuah
9 Evaporator pelarut dari sebuah larutan
dari bentuk cair menjadi
uap.
Untukmengukur absorbansi
dengan cara melewatkan
cahaya dengan panjang
10 Spektrofotometer gelombang tertentu pada
suatu objek kaca
atau kuarsa yang
disebut kuvet
Digunakan untuk
mencampur, berbaur, atau
11 Shaker agitasi zat dalam tabung (s)
atau termos (s) dengan
getaran.

untuk mendispersikan suatu


12 Alat homogenizer cairan didalam cairan
lainnya.

Untuk memanaskan larutan.


Hot plate
13 Biasanya untuk larutan yang
magnetic stirrer
mudah terbakar

Timbangan untuk mengukur berat atau


14
digital massa suatu benda atau zat

Digunakan untuk
mengontrol suhu,
15 Inkubator
kelembapan, dan kondisi
yang mikrobiologikal..
Digunakan sebagai tempat
16 Clean bench inokulasi pada pengujian
mikrobiologi.

Untuk mengaduk senyawa


17 Vortex kimia yang ada dalam
tabung reaksi atau wadah.

Untuk memanaskan
medium, mensterilkan
18 Lampu Bunsen jarum inokulasi dan alat-alat
yang terbuat dari platina dan
nikrom seperti jarum platina
dan ose.

B. Pembahasan

Pengenalan alat-alat laboratorium sangat penting dilakukan sebelum

melakukan praktikum-praktikum yang tentu saja akan menggunakan alat tersebut.

Setiap alat mempunyai fungsi dan cara kerja yang berbeda-beda. Berikut adalah

pembahasan beberapa alat.

Menurut widodo (2015) Cawan petri berfungsi untuk membiakkan

(kultivasi) mikroba. Media dapat dituang ke cawan bagian bawah dan cawan

bagian atas sebagai penutup. Cawan petri tersedia dalam berbagai macam ukuran,

diameter cawan yang biasa digunakan berdiameter 15 cm dan dapat menampung

media sebanyak 15-20 ml, sedangkan cawan berdiameter 9 cm kira-kira cukup

diisi media sebanyak 10 ml. Beaker glass merupakan alat yang memiliki banyak
fungsi. Di dalam mikrobiologi, dapat digunakan untuk preparasi media media,

menampung akuades, dan sebagainya

Di dalam mikrobiologi, tabung reaksi digunakan untuk uji-uji biokimiawi

dan menumbuhkan mikroba. Tabung reaksi dapat diisi media padat maupun cair.

Tutup tabung reaksi dapat berupa kapas, tutup metal, tutup plastik, atau

alumunium foil. Media padat yang dimasukkan ke tabung reaksi dapat diatur

menjadi 2 bentuk menurut fungsinya, yaitu media agar tegak (deep tube agar) dan

agar miring (slants agar). Pembuatan media agar miring, perlu diperhatikan

tentang kemiringan media, yaitu luas permukaan yang kontak dengan udara tidak

terlalu sempit atau tidak terlalu lebar dan hindari jarak media yang terlalu dekat

dengan mulut tabung karena memperbesar risiko kontaminasi. Media yang

ditambahkan dalam pembuatan agar miring cukup berkisar 10-12 ml tiap tabung,

agar lebih efisien. Gelas ukur berguna untuk mengukur volume suatu cairan,

seperti labu erlenmeyer. Gelas ukur memiliki beberapa pilihan berdasarkan skala

volumenya. Pada saat mengukur volume larutan, sebaiknya volume tersebut

ditentukan berdasarkan meniskus cekung larutan (Widodo., 2015).


V. PENUTUP

A. Kesimplan

Adapun kesimpulan pada praktikum ini yaitu sebagai berikut:

1. Alat yang digunakan dalam melakukan praktikum ini adalah cawan petri, beker

glass, tabung reaksi, pipet volumetric, gelas ukur, oven, autoklaf, evaporator,

spektrofotometer, shaker, alat homogenizer, hot plate, timbangan analitik,

incubator, clean banch, dan vortex.

2. Diketahui bahwa dalam suatu pengukuran dibutuhkan alat-alat untuk mengukur

benda tersebut berdasarkan cara kerja dan fungsi masing-masing. Alat-alat

tersebut harus digunakan dengan caranya sendiri dan tidak boleh disalahgunakan,

karena dapat menyebabkan kesalahan dalam pengukuran.

B. Saran

Adapun saran pada praktikum ini yaitu sebaiknya praktikan menjaga

kebersihan alat-alat laboratorium agar bisa digunakan dalam jangka waktu yang

lama, serta praktikum harus lebih memperhatikan masing-masing fungsi dan cara

pakai tiap alat.


DAFTAR PUSTAKA

Arifin. 1996. Kimia Dasar 1. ITB: Bandung.


Farndon, John. 2010. Materi Biologi! Volume 1 PENGANTAR BIOLOGI. Pakar
Raya. Bandung.
Imamkhasani. 2000. Biokimia. Nutrisi dan Metabolisme. Jakarta: UI Press.
Moningka. 2008. Kimia Universitas Edisi Kelima. Jakarta: Erlangga.
Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi
Birokrasi, (Nomor 03, 2010), Tentang Jabatan Fungsional . Pranata
Laboratorium Pendidikan Dan Angka Kreditnya
Walton. 1998. Kamus Istilah Kimia Analitik Indonesia. Jakarta:Lepdikbud

Widhy, Purwanti. 2009. Alat dan Bahan dalam Laboratorium IPA.


http://www.plthn-penggunaan-alat-lab.pdf

Widodo L.U. 2015. Modul1 Dasar-dasar Praktikum Mikrobiologi. Tangerang


Selatan: Universitas Terbuka.
Wirjosoemarto, Koesmadji. 2010. Teknik Laboratorium. Jakarta. Universitas
Pendidikan Indonesia.

Anda mungkin juga menyukai