Ikan tuna sirip kuning mempunyai tubuh yang gemuk dan kuat. Ikan ini
mempunyai sirip punggung kedua dan sirip dubur yang melengkung panjang ke
arah ekor yang ramping dan runcing yang berbentuk sabit. Pada bagian ujung sirip
dada berakhir pada permulaan sirip dubur, dan semua sirip yang ada pada ikan
jenis ini mempunyai warna kuning keemasemasan cerah, yang pada bagian
pinggir dan ujungnya berwarna hitam yang tajam. Pada badan bagian atas
mempunyai warna kehijau-hijauan dan semakin ke bawah berwarna keperak-
perakan (Ghufron dan Kordi, 2011).
Menurut Widiastuti (2008), ikan tuna memiliki warna biru kehitaman pada
bagian punggung dan berwarna keputih-putihan pada bagian perut. Tubuh ikan
tuna berbentuk cerutu menyerupai torpedo serta tertutup oleh sisik sisik kecil.
Ikan tuna pada umumnya mempunyai panjang antara 40–200 cm dengan berat
antara 3-130 kg.
Kandungan Gizi Tuna Sirip Kuning (Thunnus albacares) sebagai salah satu
bahan pangan produkmemiliki kandungan gizi yang memenuhi sejumlah besar
unsur kesehatan. Kandungan gizi ikan kembung dapat dilihat pada tabel berikut.
Tabel 1. Kandungan gizi tuna sirip kuning (Thunnus albacares)
Kandungan Zat Gizi Per 100 gram
Protein (gram) 23,38 g
Kalori 108 kkal
Lemak (gram) 0,95 g
Lemak Jenuh 0,235 g
Lemak tak jenuh ganda 0,284 mg
Kalium 444 mg
Sumber : FatSecret Platform API, 2008
2.4 Abon
Abon dapat merupakan jenis lauk pauk kering berbentuk khas dengan
bahan baku pokok berupa daging atau ikan. Pengolahan abon dilakukan dengan
cara direbus, dicabik-cabik, dibumbui, digoreng, dipres. Bahan campuran abon
dapat menggunakan bahan nabati, misalnya keluwih atau jantung pisang. Abon
memiliki harga yang cukup beragam tergantung pada biaya produksi dan bahan
baku yang digunakan. Abon yang terbuat dari daging atau ikan biasanya memiliki
harga yang cukup tinggi. Walaupun harga abon dari bahan tertentu cukup tinggi,
namun peminatnya tetap banyak. Untuk menekan harga agar terjangkau oleh
masyarakat menengah ke bawah, maka produk abon dapat dibuat dari bahan
nabati yang dikombinasikan dengan bahan hewani (Fachruddin,1997).
Menurut Suryani (2007) Abon ikan merupakan jenis makanan olahan ikan
yang diberi bumbu, diolah dengan cara perebusan dan penggorengan. Produk
yang dihasilkan mempunyai bentuk lembut, rasa enak, bau khas, dan mempunyai
daya simpan yang relatif lama.Jenis ikan yang digunakan sebagai bahan baku
abon belum selektif, bahkan hamper semua jenis ikan dapat dijadikan abon.
Namun demikian, akan lebih baik bila dipilih jenis ikan yang mempunyai serat
yang kasar dan tidak mengandung banyak duri seperti tuna, cakalang, tongkol,
marlin dan lele (Leksono dan Syahrul, 2001).
DAFTAR PUSTAKA
Leksono, T dan Syahrul. 2001. Studi Mutu Dan Penerimaan Konsumen Terhadap
Abon Ikan.
M. Ghufran H dan Kordi K. 2011. Buku pintar budidaya 32 ikan laut ekonomis
Yogyakarta : Lily Publishier
Kuncoro dan wiharto. 2009. Ensiklopedia Populer Ikan Air Laut.Yogyakarta: Lily
Publishier
Widiastuti . 2008. Analisis Mutu Ikan Tuna Selama Proses Tangkap Pada
Perbedaan Preparasi Dan Aktu Penyimpanan. Jurnal IPB. Bogor