Anda di halaman 1dari 2

KERANGKA ACUAN

POSBINDU PTM

I. Pendahuluan
Masalah kesehatan masyarakat yang dihadapi saat ini adalah makin meningkatnya
kasus Penyakit Tidak Menular (PTM). PTM adalah penyakit yang bukan disebabkan
oleh infeksi kuman termasuk didalamnya penyakit kronis degenerative, antara lain
penyakit jantung, diabetes mellitus (DM),kanker, penyakit paru obstruktif (PPOK),
dan gangguan akibat kecelakaan dan tindak kekerasan.

Salah satu strategi dalam meningkatkan pembangunan kesehatan adalah


pemberdayaan dan peningkatan peran serta masyarakat. Masyarakat diberi fasilitas
dan bimbingan dalam mengembangkan wadah untuk berperan, dibekali
pengetahuan dan keterampilan untuk mengenali masalah diwilayahnya. Potensi dan
partisipasi masyarakat dapat digali dengan maksimal sehingga solusi masalah lebih
efektif dan dapat menjamin kesinambungan kegiatan.

Upaya pengendalian PTM dibangun berdasarkan komitmen bersama dari seluruh


elemen masyarakat yang peduli terhadap ancaman PTM dimasa depan.

II. Latar Belakang


Saat ini Penyakit Tidak Menular (PTM) menjadi penyebab kematian utama sebesar
63% dari seluruh kasus kematian di seluruh dunia. Peningkatan kematian akibat
PTM dimasa yang akan dating diproyeksikan akan semakin meningkat sebesar 15%
dengan rentang waktu tahun 2010 sampai 2020. Kondisi ini timbul akibat perubahan
prilaku manusia dan lingkungan yang cenderung tidak sehat terutama pada Negara-
negara tidak berkembang.

Pada awalnya perjalanan PTM seringkali tidak bergejala dan tidak menunjukkan
tanda klinis secara khusus sehingga dating sudah terlambat atau stadium lanjut
akibat tidka mengetahui dan menyadari kelainan yang terjadi pada dirinya. Keadaan
ini mengakibatkan penanganan menjadi sulit, terjadi komplikasi dan bahkan
berakibat kematian lebih dini.

PTM dapat dicegah dengan mengendalikan faktor resikonya yaitu, merokok, diet
yang tidak sehat, minum alkohol, dan kurang aktifitas fisik. Mencegah dan
mengendalikan faktor resiko PTM lebih murah dibandingkan biaya pengobatan PTM
itu sendiri.

Salah satu strategi pengendalian PTM yang efisien dan efektif adalah
pemberdayaan dan peran serta masyaraakat dalam wadah Pos Pembinaan Terpadu
(Posbindu). Masyarakat diberikan fasilitas, bimbingan dan dibekali pengetahuan
serta keterampilan untuk melakukan deteksi dini, pemantauan faktor resiko PTM
serta tindak lanjutnya.
Kegiatan Posbindu ini diharapkan dapat meningkatkan sikap mawas diri masyarakat
terhadap factor resiko PTM yang ditunjukkan dengan perubahan perilaku yang lebih
sehat dan pemanfaatan fasilitas kesehatan tidak hanya pada saat sudah sakit
melainkan juga pada keadaan sehat. Dengan demikian, peningkatan kasus PTM
dapat dicegah.

III. Tujuan
A. Tujuan umum
Terlaksananya pencegahan dan pengendalian faktor resiko PTM berbasis peran
serta masyarakat secara terpadu, rutin dan periodik.
B. Tujuan khusus
1. Terlaksananya deteksi dini faktor resiko PTM
2. Terlaksananya monitoring faktor resiko PTM
3. Terlaksananya tindak lanjut dini

IV. Kegiatan pokok dan rincian kegiatan


1. Pemeriksaan Tekanan Darah
2. Pengukuran Berat Badan, Tinggi Badan dan Lingkar Perut
3. Pemeriksaan Gula darah dan Kolesterol

V. Cara melaksanakan kegiatan dan sasaran


A. Cara melaksanakan kegiatan:
1. Registrasi atau pendaftaran
2. Wawancara faktor resiko PTM
3. Pengukuran Berat Badan, Tinggi Badan, Lingkar Perut, Indeks Massa Tubuh
4. Pemeriksaan Tekanan darah, Gula darah,Kolesterol dan Asam Urat
5. Konseling
B. Sasaran :
Masyarakat Kecamatan Simpang yang usianya lebih dari 15 tahun keatas.

VI. Jadwal pelaksanaan kegiatan


Setiap 1 kali sebulan

VII. Evaluasi pelaksanaan kegiatan dan pelaporan


A. Pelaksanaan kegiatan adalah pelaksana upaya
B. Pelaporan dibuat setelah kegiatan selasai dilaksanakan dan laporan ditunjukkan
kepada kepala puskesmas.
C. Evaluasi terhadap pelaksanaan kegiatan dilakukan tiap bulan

VIII. Pencatatan, pelaporan dan evaluasi kegiatan


Pencatatan dibuat dalam bentuk laporan tertulis dan harus diserahkan dalam kurun
waktu 1 bulan setelah kegiatan selesai.

Anda mungkin juga menyukai