Anda di halaman 1dari 4

LIMFADENITIS

No.Dokumen : /SOP/PKM-SPG/2022
No. Revisi : 00
SOP
Tanggal Terbit : / / 2022
Halaman : 1/3

UPT Puskesmas Ali Sodikin,SKM


Simpang NIP.197704052005011006

1. Pengertian
 Limfadenitis adalah peradangan pada satu atau beberapa kelenjar
getah bening.

 Limfadenitis bisa disebabkan oleh infeksi dari berbagai


organisme, yaitu bakteri, virus, protozoa, riketsia atau jamur.
Secara khusus, infeksi menyebar ke kelenjar getah bening dari
infeksi kulit, telinga, hidung atau mata.
2. Tujuan Sebagai acuan tata laksana Limfadenitis pada pelayanan UPT
Puskesmas Simpang
3. Kebijakan Surat Keputusan Kepala UPT Puskesmas Simpang Nomor : 041
/KTPS/PKM-SPG 2022 tentang Pelayanan Klinis
4. Referensi Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor
HK.02.02/MENKES/514/2015 Tentang Panduan Praktik Klinis Bagi
Dokter Di Fasilitas Pelayanan Kesehatan Primer
5. Prosedur 1.Persiapan alat & bahan
a. ATK
b. Rekam Medis pasien
c. Form informed consent
d. Stetoskop
2.Petugas
a. Dokter
b. perawat
c. Bidan
3.Langkah-Langkah
Pemakaian APD
1. Petugas mencuci tangan sebelum memakai sarung tangan.
2. Petugas memakai masker.
3. Petugas memakai faceshield
4. Petugas menjaga jarak
Penanganan Limfadenitis
1. Petugas melakukan anamnesis ( keluhan utama, riwayat penyakit
sekarang, riwayat penyakit dahulu, dan riwayat alergi)

 Pasien datang ke dokter dengan keluhan:

a. Pembengkakan Kelenjar Getah Bening


b. Demam
c. Kehilangan Nafsu Makan
d. Keringat Berlebihan
e. Nadi cepat
f. Kelemahan
g. Nyeri Tenggorokan dan Batuk bila disebabkan oleh
infeksi
h. saluran pernafasan bagian atas.
i. Nyeri sendi bila disebabkan oleh penyakit kolagen
atau penyakit serum.

2. Petugas melakukan pemeriksaan vital sign yang diperlukan


3. Petugas melakukan pemeriksaan fisik yang diperlukan / yang
sesuai
4. Jika ada indikasi, petugas melakukan pemeriksaan penunjang
5. Petugas menegakkan diagnosis dan atau diagnosis banding
berdasarkan hasil anamnesis, pemeriksaan vital sign,
pemeriksaan fisik dan pemeriksaan penunjang (jika diperlukan)
6. Petugas memberikan terapi sesuai dengan diagnosis yang
ditegakkan
 Pencegahan dengan menjaga kesehatan dan kebersihan
badan bisa membantu mencegah terjadinya berbagai
infeksi.
 Untuk membantu mengurangi rasa sakit, kelenjar getah
bening yang terkena bisa dikompres hangat.
 Tatalaksana pembesaran KGB leher didasarkan kepada
penyebabnya.
 Penyebab oleh virus dapat sembuh sendiri dan tidak
membutuhkan pengobatan apa pun selain dari
observasi.
 Pengobatan pada infeksi KGB oleh bakteri (limfadenitis)
adalah antibiotik oral 10 hari dengan pemantauan
dalam 2 hari pertama flucloxacillin 25 mg/kgBB empat
kali sehari. Bila ada reaksi alergi terhadap antibiotik
golongan penisilin dapat diberikan cephalexin 25 mg/kg
(sampai dengan 500 mg) tiga kali sehari atau eritromisin
15 mg/ kg (sampai 500 mg) tiga kali sehari.
 Bila penyebabnya adalah Mycobacterium tuberculosis
maka diberikan obat anti tuberculosis.
 Biasanya jika infeksi telah diobati, kelenjar akan
mengecil secara perlahan dan rasa sakit akan hilang.
Kadang-kadang kelenjar yang membesar tetap keras
dan tidak lagi terasa lunak pada perabaan.
7. Bila ada indikasi disertai penyakit penyerta / indikasi khusus,
petugas memberikan terapi sesuai indikasi khusus tersebut.
8. Petugas memberikan edukasi kepada pasien dan atau
keluarganya tentang modifikasi gaya hidup
9. Jika ada indikasi, petugas melakukan rujukan ke unit pelayanan
lainnya
10. Petugas menyerahkan resep kepada pasien untuk diserahkan ke
unit farmasi
11. Petugas mendokumentasikan semua hasil pemeriksaan ke dalam
rekam medis pasien.
6. Unit Terkait Poli Umum
7. Rekam Histori No Yang diubah Isi Perubahan Tanggal Mulai Berlaku
Perubahan
LIMFADENITIS
No.Dokumen /DT : /PKM-SPG/2022
DAFTAR No. Revisi : 00
TILIK Tanggal Terbit : / /2022
Halaman : 1/1

UPT Puskesmas Ali Sodikin,SKM


Simpang NIP 197704052005011006

Unit :

Nama Petugas :

Tanggal Pelaksanaan :
Tidak
No Kegiatan Ya Tidak
berlaku
Apakah Petugas melakukan anamnesis ( keluhan utama, riwayat
1
penyakit sekarang, riwayat penyakit dahulu, dan riwayat alergi) ?
Apakah Petugas melakukan pemeriksaan vital sign yang
2
diperlukan ?
Apakah Petugas melakukan pemeriksaan fisik yang diperlukan /
3
yang sesuai ?
Jika ada indikasi, Apakah petugas melakukan pemeriksaan
4
penunjang ?
Apakah Petugas menegakkan diagnosis dan atau diagnosis
5 banding berdasarkan hasil anamnesis, pemeriksaan vital sign,
pemeriksaan fisik dan pemeriksaan penunjang (jika diperlukan)?
Apakah Petugas memberikan terapi sesuai dengan diagnosis yang
6
ditegakkan ?
Bila ada indikasi disertai penyakit penyerta / indikasi khusus,
7 apakah petugas memberikan terapi sesuai indikasi khusus
tersebut?
Apakah Petugas memberikan edukasi kepada pasien dan atau
8
keluarganya tentang modifikasi gaya hidup?
Jika ada indikasi, apakah petugas melakukan rujukan ke unit
9
pelayanan lainnya?
Apakah Petugas menyerahkan resep kepada pasien untuk
10
diserahkan ke unit farmasi?
Apakah Petugas mendokumentasikan semua hasil pemeriksaan ke
11
dalam rekam medis pasien ?

Compliance rate(CR) ∑ Ya
X 100 % =
= ∑Ya + tidak
Simpang, …………………2022
Auditor,

Anda mungkin juga menyukai