Penulis:
Abu Bakar
Ninuk Dian Kurniawati
Sriyono
Harmayetty
Dilarang menerbitkan atau menyebarkan sebagian atau seluruh isi buku ini
dalam bentuk apapun dan dengan cara apapun, baik secara elektronik maupun
mekanik, termasuk memfotokopi, merekam, atau dengan menggunakan sistem
penyimpanan lainnya, tanpa izin tertulis dari penerbit.
Penerbit
Disusun Oleh :
Abu Bakar, M.Kep., Ns.,Sp.Kep.M.B
Ninuk Dian Kurniawati, S.Kep., Ns., MANP
Sriyono, M.Kep., Ns., Sp.Kep.M.B.
Harmayetty, S.Kp., M.Kes.
1. Kompetensi
Setelah selesai mempelajari modul pembelajaran mahasiswa mampu memberikan asuhan
keperawatan profesional pada klien dengan masalah pada system kardiovaskuler dari anak-
anak sampai lanjut usia mencakup pengkajian, penentuan diagnosa keperawatan, penentuan
intervensi keperawatan, dan Evaluasi.
2. Tujuan Pembelajaran
Setelah akhir perkuliahan mahasiswa diharapkan akan mampu:
1) Memberikan asuhan keperawatan kardiovaskuler sesuai kompetensi dan kewenangan
dengan menggunakan pendekatan proses keperawatan yang komprehensif dengan
pendekatan biopsikososiospiritual dan menjadikan etika profesi sebagai tuntutan
dalam praktik keperawatan profesional
2) Memfasilitasi penanganan tindak lanjut penyakit kardiovaskuler dengan
memanfaatkan sumber daya yang ada di masyarakat
3. Tugas Tutor
metode Problem Base Learning (PBL), membutuhkan peran tutor sebagai fasilitator
sehingga tutor diharapkan melakukan kegiatan sebagai berikut:
1) Sebelum pelaksanaan PBL mempelajari dengan seksama modul pembelajaran.
2) Melakukan telaah case study yang ada di modul
3) Memfasilitasi kelompok untuk menyelesaikan case study dengan mengikuti seven
jump yang dimodifikasi.
4. Tugas Mahasiswa
Pembelajaran dengan metode Problem Base Learning (PBL), membutuhkan keaktifan peserta
PBL, mahasiswa diharapkan melakukan kegiatan sebagai berikut:
1) Diskusi kelompok minimal 4 kali dengan didampingi oleh tutor 2 kali pertemuan.
2) Belajar mandiri dengan memanfaatkan buku ajar, jurnal, textbook, ataupun melalui
media elektronik seperti internet, slide ataupun video dan berkonsultasi pada nara
sumber yang ahli sesuai dengan masalah yang ada untuk memperoleh pengertian yang
lebih mendalam
3) Mendiskusikan hasil temuan dengan sesama anggota kelompok tanpa dipandu oleh
tutor dalam rangka curah pendapat antar anggota kelompok untuk menganalisis
informasi dalam menyelesaikan masalah yang ada. Jadwal yang ditentukan oleh
anggota kelompok sendiri.
6. CASE STUDY
Ny. M. usia 67 tahun, dirawat di ruang melati dengan keluhan sesak nafas. Pasien
mengatakan kesulitan melakukan aktivitas setiap harinya karena sesak nafas dan
meskipun digunakan untuk tidur. Hasil pemeriksaan awal ditemukan frekwensi nafas 30
X/ menit, frekwensi nadi 125 x/Mnt tidak teratur, akral dingin, pitting edeme positif
di tungkai. pasien pernah dirawat 2 tahun yang lalu dan dilakukan PTCA dan sudah 10
tahun ini mengalami Hipertensi.
Catatan: data yang kurang bisa ditanyakan pada tutor/ pembimbing.
2). Pertanyaan berkaitan dengan case study/ daftar masalah yang harus
dipecahkan.
a. Mengapa pasien sesak, akral dingin, nadi tidak teratur, pitting edema,
dilakukan PTCA?
b. Bagaimana proses terjadinya sesak, akral dingin, nadi tidak teratur, pitting
edema, dilakukan PTCA.
c. Apa hubungannya data pada Ny M dengan proses terjadinya gagal jantung.
d. Bagaimana masalah Keperawatan yang terjadi pada Ny M.
e. Bagaimana menjelaskan faktor yang bisa menyebabkan gagal jantung.
f. Bagaimana patofisiologi gagal jantung yang harus terjadi.
g. Bagaimana asuhan keperawatan pada pasien Ny M
h. Apakah akan terjadi komplikasi bila pasien tersebut mengalami gagal jantung.
↓CO
↑tekanan atrium
kiri
↓renal Flow ↓tekanan darah
Bendungan paru
↑RAA ↑ADH
↑tekanan diastolic
akhir ventrikel kanan Retensi Na+ H20 ↑Retensi Air
↑tekanan hidrostatik
Edema interstisial
4). Jawaban dari pertanyaan berkaitan dengan case study/ daftar masalah
yang dipecahkan
4.1 Definisi
Gagal jantung adalah ketidakmampuan jantung untuk memompakan cukup darah
untuk memenuhi kebutuhan metabolik tubuh (Davey, 2006). Gagal jantung sering disebut
sebagai gagal jantung kongestif (CHF), adalah ketidak mampuan jantung untuk memompa
darah yang cukup untuk memenuhi kebutuhan overload cairan atau perfusi jaringan yang
Di Indonesia pasien dengan gagal jantung pernah mempunyai riwayat merokok (32,3
%), penyakit gagal ginjal kronik (18,7%), Penyakit jantung koroner (64,9%), fibrilasi
atrium (9,7%), diabetes (35,8%), dan hipertensi (63,8%) (Luthfi, 2009).
4.3 Patofisiologi
Gagal jantung merupakan hasil dari berbagai penyakit kardiovaskular yaitu beberapa
kelainan jantung umum yang mengakibatkan penurunan kontraksi (sistole), penurunan
mengisi (diastole), atau keduanya. Sebelum pasien menunjukan tanda dan gejala gagal
jantung, yang paling sering adalah terjadi disfungsi miokard.
Gagal jantung sistolik menurunkan jumlah darah yang dikeluarkan dari ventrikel,
yang dapat merangsang sistem saraf simpatik untuk melepaskan epinefrin dan
norepinefrin. Respon ini, awalnya bertujuan untuk mendukung kegagalan miokard, tetapi
4.5 Klasifikasi
Klasifikasi gagal jantung menurut New York Heart Association (NYHA) :
Klasifikasi Gejala Prognosis
I Aktivitas fisik biasa tidak menyebabkan Baik
kelelahan yang berlebihan, dispnea,
Masalah
Data Etiologi
Keperawatan
Data Subyektif : - Kegagalan memompa Penurunan Cardiac
Data Obyektif : TD Output
= < 110 mmHg, HR CO rendah
Auskultasi bunyi napas. Catat area yang Bunyi napas sering menurun pada dasar
menurun/tak ada bunyi napas dan paru selama periode waktu setelah
adanya bunyi tambahan, contoh, krekels pembedahan sehubungan dengan
atau ronki. terjadinya atelektasis. Krekels atau ronki
dapat menunjukkan akumulasi cairan.
Lihat kulit dan membran mukosa untuk Sianosis bibir, kuku daun telinga atau
Kaji bising usus, catat keluhan kongesti viseral (terjadi pada GJK
anoreksia, mual, distensi abdomen lanjut) dapat mengganggu fungsi
dan konstipasi. gaster/intestinal.
Intervensi Rasional
Kaji status mental klien secara Mengetahui derajat hipoksia pada otak
teratur
Kaji warna kulit, suhu, Mengetahui derajat hipoksemia dan
sianosis, nadi perifer, dan peningkatan tahanan perifer
diaphoresis secara teratur.
Kaji kualitas peristaltic, jika Mengetahui pengaruh hipoksisa terhadap
jelek pasang sonde fungsi saluran cerna serta dampak
penurunan elektrolit
Kaji adanya kongesti hepar Jika sampai terjadi komplikasi gagal
pada abdomen kanan atas jantung kanan dan berat maka akan
ditemukan adanya tanda kongesti
Ukur tanda vital dan periksa Untuk mengetahui keadekuatan fungsi
lab: Hb, Ht, BUN, Sc, BGA dan vaskularisasi secara keseluruhan
sesuai kebutuhan
Modul Pembelajaran (PBL Gagal jantung) kardiovaskular II, ini diharapkan dapat
meningkatkan mahasiswa untuk belajar dan berfikir kritis. Modul pembelajaran ini disahkan
dan dapat digunakan pada mahasiswa yang mendapat materi kardiovaskular II.
LAPORAN PBL
ASUHAN KEPERAWATAN PASIEN GAGAL JANTUNG
LOGO
OLEH:
KELOMPOK ……
1. Nama……………(NIM)
2. Nama ……………(NIM)
Sampul Depan……………………………………
Daftar Isi …………………………………………
BAB 1 PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
(Berisi tentang cerita ringkas case study)
1.2 Pertanyaan Masalah
(berisi pertanyaan masalah yang akan diselesaikan atau yang ditulis pada pertemuan
pertama)
1.3 Tujuan
(Berisi tujuan Penyelesaian masalah case study)
1.4 Manfaat
(Berisi tentang manfaat dan kelebihan proses pembelajaran dengan system PBL)
1.5 Saran
(Berisi tentang saran untuk perbaikan pembelajaran PBL tersebut)
BAB 3 PEMBAHASAN
(Berisi tentang Jawaban dari pertanyaan masalah atau yang dipoint 1.2) seperti:
Berdasarkan anamnesis, hasil pemeriksaan fisik, dan pemeriksaan penunjang pada penderita di
scenario, maka penderita mengalami masalah keperawatan ………………………………
masalah ini disebabkan ………………(kaitkan dengan patofisiologi serta ilmu-ilmu lain yang
mendukung).
DAFTAR PUSTAKA
……………………
……………………………
……………………………
LAMPIRAN
1. ………………..
2. …………………………..