I. PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
tahun 1684. Sejak saat itu, ilmu yang mempelajari bakteri mulai berkembang.
yang paling banyak jumlahnya dan tersebar luas dibandingkan makhluk hidup
lainnya. Bakteri memiliki ratusan ribu spesies yang hidup di gurun pasir, salju
Bakteri banyak sekali disekitar kita, baik baktei yang menguntungkan dan
penyakit, dari penyakit yang biasa saja hingga penyakit yang sangat berbahaya.
ditambah lagi dengan kemajuan iptek yang dapat memanfaatkan bakteri dengan
sebaik mungkin.
2016)
Bakteri berasal dari kata bahasa latin yaitu bacterium. Bakteri memiliki
jumlah spesies mencapai ratusan ribu atau bahkan lebih. Mereka ada di mana-
mana mulai dari di tanah, di air, di organisme lain, dan lain-lain juga berada di
penambahan jumlah sel sangat dipengaruhi oleh beberapa faktor, yakni seperti ph,
suhu temperatur, kandungan garam, sumber nutrisi, zat kimia dan zat sisa
pembusukan bahan makanan yang dapat mengeluarkan output atau hasil seperti
memanfaatkannya.
Untuk mengetahui lebih jauh tentang bakteri dan agar dapat membedakan
bakteri yang menguntungkan dan yang merugikan maka kita harus lebih
mengenal serta menambah pengetahuan kita tentang bakteri. Serta dapat bakteri
3
mikroorganisme atau lebih pada suatu ekosistem. Interaksi antar organisme dalam
2009 ).
seperti bakteri.
C. Manfaat Pembahasan
A. Pengertian Mikrobiologi
Kata mikrobiologi berasal dari bahasa Yuniani, yaitu: micros = kecil, bios
mempelajari organisme hidup yang kecil yang hanya dapat dilihat dengan
yang meliputi bakteri, virus, jamur, protozoa. Cabang ilmu mikrobiologi ada yang
A B C
a. Mikrobiologi dasar
dalam mempelajari proses biokimia dan genetik pada organisme lainnya. Hal ini
b. Mikrobiologi terapan
Berbagai penyakit infektif pada manusia, hewan dan tumbuhan, disebabkan oleh
penting, yaitu:
a. Penemuan mikroskop
fermentation)
a. Penemuan mikroskop
Leeuwenhoek dari Belanda dianggap sebagai orang yang pertama kali dapat
hujan, air laut, air vas dan kotoran gigi. Leeuwenhoek menyebut makhluk yang
hasil perubahan yang terjadi pada makanan. Proses yang menunjukkan munculnya
makhluk hidup dari makhluk tak hidup disebut abiogenesis. Konsep tersebut
Gambar 1.3. Mikroskop yang dibuat Antonie van Leeuwenhoek (A) dan gambar
penelitiannya pada tahun 1668. Redi menggunakan daging yang disimpan pada 3
wadah dengan cara penutupan yang berbeda: tanpa tutup, tertutup rapat dan tutup
tidak rapat. Munculnya larva lalat pada daging pada wadah yang tidak tertutup
membuktikan bahwa larva berasal dari telur yang diletakkan oleh lalat, bukan
hasil dari generatio spontanea. Lalat tidak dapat meletakkan telur pada wadah
yang tidak terbuka, sehingga larva tidak ditemukan (Gambar 1.4.). Proses
munculnya makhluk hidup dari makhluk hidup lainnya seperti pada percobaan
Redi disebut biogenesis. Namun demikian, telur lalat hanya dapat dilihat
Gambar 1.4. Percobaan Redi yang membuktikan munculnya larva tidak terjadi
pada permukaan air kaldu yang sudah direbus merupakan bukti bahwa makhluk
hidup dapat muncul secara spontan dari benda mati, dalam hal ini air kaldu yang
sudah direbus.
dengan merebus air kaldu dan kemudian menutupnya. Setelah beberapa waktu,
pendapatnya dan beralasan bahwa udara sangat penting bagi kehidupan dan
masuk akibat labu ditutup. Jika tutp labu dibuka, setelah beberapa waktu akan
Perdebatan mengenai asal usul makhluk hidup baru berhenti setelah Louis
bahwa semua kehidupan berasal dari telur dan semua telur berasal dari kehidupan
menghasilkan senyawa yang memberikan rasa dan aroma baru sehingga menjadi
fermentasi.
a
11
bersinggungan dengan debu (a) dan mikroorganisme akan muncul jika air kaldu
yang memiliki masalah kualitas minuman anggur yang tidak sama. Menurut
digunakan oleh industri makanan modern sekarang ini, dan dikenal dengan
12
maupun proses tertentu berkembang terus dan dikenal dengan sterilisasi (Gambar
1.7.).
A B
Gambar 1.7. Fermentasi karbohidrat dari jagung menghasilkan minuman bir (A)
antraks, kolera dan rabies. Penemuan ini memberikan dasar bagi pemahaman teori
mikroorganisme tertentu.
penyakit dirumuskan setelah berbagai penelitian yang dilakukan oleh Robert Koch
13
(1843 – 1910). Koch mempelajari bahwa penyakit antraks, penyakit pada hewan
yang dapat menular pada manusia, disebabkan oleh bakteri Bacillus anthracis.
Koch menemukan bakteri B. anthracis selalu ada pada darah hewan yang
menderita antraks diinjeksikan ke tubuh hewan lain yang sehat, maka hewan
4. Jika mikroorganisme itu diisolasi lagi dari hewan yang diinfeksi secara
a. Paul Ehrlich (1854 - 1915), menemukan teknik mewarnai sel bakteri, untuk
identifikasi
Gambar 1.9. Cawan petri sebagai tempat biakan dengan medium agar
dan terpisah menjadi dua bidang besar, yaitu mikrobiologi dasar dan mikrobiologi
mikroorganisme tanah dan air, baik yang menguntungkan maupun merugikan bagi
mikrobiologi yang mempelajari cara mendapatkan air yang aman dikonsumsi dan
A B
Gambar 1.10. Virus avian influenza (A) dan antibiotik berbagai produk
ilmu lainnya, terutama berkaitan dengan prinsip dasar dan fungsi berbagai jenis
mikroorganisme.
17
mempelajari variasi dan penurunan sifat pada bakteri (Gambar 1.11.). Pemahaman
mengenai struktur DNA, RNA dan sintesis protein pada bakteri mendorong
berkembangnya ilmu biologi molekular. Pada saat yang sama, para ahli mulai
memahami cara hidup virus, termasuk virus yang menginfeksi bakteri yang
disebut bakteriofag.
Setelah tahun 1970, pengetahuan mengenai proses dasar pada bakteri yang
meliputi fisiologi, biokimia dan genetik sudah mencapai tahap ketika para
ilmuwan dapat melakukan manipulasi materi genetik suatu sel, dengan bakteri
A B
Gambar 1.11. Materi genetik bakteri (A) dan tomat transgenik sebagai hasil
inti sel atau disebut dengan prokariot. Bakteri termasuk ke dalam domain
prokariota serta memiliki ukuran yang sangat kecil atau mikroskopik. Bakteri juga
memiliki peran besar dalam kehidupan. Beberapa kelompok bakteri lebih dikenal
sebagai penyebab infeksi dan penyakit, sedangkan kelompok bakteri yang lainnya
Struktur sel bakteri relatif sederhana: tanpa nukleus (inti sel), kerangka sel,
serta organel-organel lainnya seperti mitokondria dan kloroplas. Hal tersebut yang
menjadi sebuah dasar perbedaan antara sel prokariot dengan sel eukariot yang
udara, udara dalam simbiosis dengan organisme lain ataupun agen parasit
(patogen), bahkan bakteri dapat terdapat dalam tubuh manusia. Pada umumnya,
bakteri memiliki ukuran 0,5-5 μm, tetapi ada juga bakteri tertentu yang memiliki
diameter mencapai hingga 700 μm, yaitu Thiomargarita. Mereka memiliki dinding
sel seperti sel tumbuhan serta jamur, tetapi dengan bahan pembentuk yang sangat
berbeda (peptidoglikan). Beberapa jenis bakteri bersifat motil atau dapat bergerak
A. Ekologi Bakteri
(http://id.wikipedia.org/wiki/Ekologi).
Bakteri adalah oragnisme bersel tunggal yang hidup bebas dan mampu
mendapatkan makanan. Bateri tidak memiliki inti sel. Bakteri terdiri atas
sitoplasma yang dikelilingi oleh sebuah dinding sel yang saku yang terbuat dari
terdapat materi genetik, baik DNA maupun RNA, dan struktur intrasel yang
dari tiga kelompok berdasar pada tanggapan mereka ke oksigen berupa gas.
Bakteri aerobic tumbuh dengan subur di hadapan oksigen dan memerlukan untuk
bisa memaklumi oksigen berupa gas, seperti bakteri itu yang mana tinggal di
sedimen di dalam air dalam, atau yang menyebabkan makanan hasil bakteri yang
meracuni. Kelompok yang ketiga menjadi yang fakultatif anaerobes yang mana
tanpa itu.
kompleks yang mereka harus menerima dari lingkungan ini meliputi bakteri
mereka sendiri, ini mungkin adalah fueled oleh energi photoautotrophic atau oleh
luar biasa, photoautotrophs adalah sungguh berbeda dan umum. Mereka meliputi
cyanobacteria, bakteri belerang hijau, warna ungu belerang bakteri, dan warna
B. Morfologi Bakteri
bentuk fisik. Sedangkan morfologi bakteri adalah ilmu yang mempelajari tentang
1. Kokus (Coccus) adalah bakteri yang berbentuk bulat seperti bola dan
(bentuk koma).
merupakan sel tunggal yang dapat hidup mandiri bahkan saat terpisah dari
koloninya. (http://id.wikipedia.org/wiki/Bakteri).
biasa. Badan inti tidak mempunyai dinding atau membran. Di dalamnya terdapat
DNA fibril. DNA benang ini disebut kromosom dengan panjang lebih kurang 1
mm.
2. Sitoplasma
3. Membran sel
yang berfungsi pada biosintesa DNA, polimerase dinding sel dan lipid membran
4. Dinding sel
tekanan osmotik, menjaga agar sel tidak pecah, memegang peranan dalam
determinan dari antigen permukaan kuman. Pada kuman gram negatif terdapat
5. Kapsul
6. Flagel
7. Pili/fimbrae
Meruakan rambut pendek dan keras. Dimiliki oleh beberapa kuman gram
negatif.
25
8. Endospora
bakteri dalam bentuk istirahat. Sangat resisten terhadap panas, kekeringan dan zat
kimiawi. Spora tersiri dari core, dinding spora, korteks, coat dan ekspoporium.
C. Karakteristik Bakteri
lain yaitu:
1. Organisme uniselluler.
4. Memiliki ukuran tubuh yang bervariasi antara 0,12 s/d ratusan mikron
7. Yang hidup di lingkungan ekstrim seperti pada mata air panas, kawah atau
mengandung peptidoglikan.
D. Reproduksi Bakteri
dan konjugasi. Namun, proses pembiakan cara seksual berbeda dengan eukariota
lainnya. Sebab, dalam proses pembiakan tersebut tidak ada penyatuan inti sel
sebagaimana biasanya pada eukarion, yang terjadi hanya berupa pertukaran materi
1. Rekombinasi Genetik
a. Transformasi
bakteri yang satu ke sel bakteri yang lain. Pada proses transformasi tersebut ADN
bebas sel bakteri donor akan mengganti sebagian dari sel bakteri penerima, tetapi
tidak terjadi melalui kontak langsung. Cara transformasi ini hanya terjadi pada
yang menyebabkan Pneumonia dan pada bakteri patogen yang semula tidak kebal
antibiotik dapat berubah menjadi kebal antibiotik karena transformasi. Proses ini
b. Transduksi
dari sel bakteri donor ke sel bakteri penerima oleh bakteriofage (virus bakteri).
Bila virus – virus baru sudah terbentuk dan akhirnya menyebabkan lisis pada
Ketika terbentuk virus baru, di dalam DNA virus sering terbawa sepenggal DNA
bakteri yang diinfeksinya. Virus yang terbentuk memiliki dua macam DNA yang
dinamakan Transduksi. Cara ini dikemukakan oleh Norton Zinder dan Jashua
c. Konjugasi
jembatan untuk pemindahan materi genetik. Artinya, terjadi transfer ADN dari sel
bakteri donor ke sel bakteri penerima melalui ujung pilus. Ujung pilus akan
melekat pada sel peneima dan ADN dipindahkan melalui pilus tersebut.
2. Pembelahan Biner
Pada pembelahan ini, sifat sel anak yang dihasilkan sama dengan sifat sel
biner pada sel bakteri tidak melibatkan serabut spindle dan kromosom.
Pembelahan Biner dapat dibagi atas tiga fase, yaitu sebagai berikut:
a. Fase pertama, sitoplasma terbelah oleh sekat yang tumbuh tegak lurus.
c. Fase ketiga, terpisahnya kedua sel anak yang identik. Ada bakteri yang
segera berpisah dan terlepas sama sekali. Sebaliknya, ada pula bakteri
bentuk koloni.
30
menit sekali. Jika pembelahan berlangsung satu jam, maka akan dihasilkan
misalnya kekurangan makanan, suhu tidak sesuai, hasil eksresi yang meracuni
bakteri, dan adanya organisme pemangsa bakteri. Jika hal ini tidak terjadi, maka
E. Klasifikasi Bakteri
ini banyak mengunakan sistematik yang disusun oleh Bergey. Edisi yang sekarang
tahun 1994. Awal dari klasifikasi bakteri oleh D.H. Bergey mulai tahun 1923,
Bacteriology”. Buku pedoman ini secara berangsur – angsur diperbaiki, dan pada
tahun 1947, buku tersebut diterbitkan keenam kalinya dengan nama ”Bergey’s
Tumbuhan. Dunia tumbuhan pada garis besarnya dibagi atas takson – takson,
seperti divisi, klas, ordo, famili (genus), spesies, varietas (Kata ”taxa” jamak dari
”taxon” ; dan takson berarti satuan atau kelompok) tersebut seringkali juga ada
penyisipan sub kelompok, seperti sub divisi, sub klas, sub ordo, sub famili, sub
genus, sub spesies, dan sebagainya. Hal tersebut di atas, bila kita mengacu pada
hewan(Waluyo,2005).
Saat ini yang dipakai sebagai acuan yaitu pada klasifikasi Bergey’s
tahun1994 edisi ke-9. Kelompok bakteri secara garis besar digolongkan menjadi 4
1. Kategori Besar I
Eubacteria Gram negatif dengan dinding sel, yang terdiri dari 16 Grup.
32
kristal violet sewaktu proses pewarnaan Gram sehingga akan berwarna merah bila
diamati dengan mikroskop. Disisi lain, bakteri gram-positif akan berwarna ungu.
Perbedaan keduanya didasarkan pada perbedaan struktur dinding sel yang berbeda
dan dapat dinyatakan oleh prosedur pewarnaan Gram. Prosedur ini ditemukan
pada tahun 1884 oleh ilmuwan Denmark bernama Christian Gram dan merupakan
mana membran pasmanya diselimuti oleh membran luar permeabel. Bakteri ini
mereka berbahaya bagi organisme inang. Sifat patogen ini umumnya berkaitan
(http://id.wikipedia.org/wiki/Gram-negatif)
2. Kategori Besar II
Eubacteria Gram positif dengan dinding sel, yang terdiri dari 6 Grup.
sewaktu proses pewarnaan Gram sehingga akan berwarna biru atau ungu di bawah
mikroskop. Disisi lain, bakteri gram-negatif akan berwarna merah atau merah
muda. Perbedaan keduanya didasarkan pada perbedaan struktur dinding sel yang
berbeda dan dapat dinyatakan oleh prosedur pewarnaan Gram. Prosedur ini
ditemukan pada tahun 1884 oleh ilmuwan Denmark bernama Christian Gram dan
dikelilingi dinding sel tebal berupa peptidoglikan. Sekitar 90 persen dari dinding
sel tersebut tersusun atas peptidoglikan sedangkan sisanya berupa molekul lain
bernama asam teikhoat. Di sisi lain, bakteri gram negatif (seperti E. coli) memiliki
sistem membran ganda di mana membran pasmanya diselimuti oleh membran luar
permeabel. Bakteri ini mempunyai dinding sel tebal berupa peptidoglikan, yang
(http://id.wikipedia.org/wiki/Gram-positif).
1. Homogen dan tebal (20-80 nm) serta sebagian besar tersusun dari
dinding sel.
2. Peptidoglikan (2-7 nm) di antara membran dam dan luar, serta adanya
membran luar (7-8 nm tebalnya) yang terdiri dari lipid, protein, dan
4. Bulat, oval, batang lurus atau melingkar seprti tand koma, heliks atau
5. Pembelahan biner
7. kemoorganoheterotrof
35
(petritrichous)
Bila diamati dengan mikroskop, bakteri gram positif akan berwarna ungu.
Bakteri gram positif seperti Staphylococcus aureus (bakteri patogen yang umum
dinding sel tebal berupa peptidoglikan. Sekitar 90% dari dinding sel tersebut
tersusun atas peptidoglikan sedangkan sisanya berupa molekul lain bernama asam
teikhoat. (http://id.wikipedia.org/wiki/Gram-negatif)
Berikut ini adalah perbedaan karakteristik dari bakteri Gram positif dan
negatif:
36
Bentuk sel Bulat, batang atau filamen Bulat, oval, batang lurus atau
kapsul
kadang pertunasan
atau kemoorganoheterotrof
(lophtrichous), petritrikus
37
(petritrichous).
(apendase)
3. Membran sitoplasma meliputi 8-10% dari bobot kering sel dan tersusun
alam.
4. Kategori Besar IV
Karakteristik archaebacteria:
1. Hidup pada habitat ekstrim, seperti sumber air panas dan telaga garam
peptidoglikan
bercabang
pengkodean)
antibiotik terhambat
40
F. Fisiologi Bakteri
1. Air
semua bahan gizi yang diperlukan sel dan untuk membuang semua zat yang tak
2. Garam-garam organik
semua bahan gizi yang diperlukan sel dan untuk membuang semua zat yang tak
3. Mineral
Fe, K dan Ca
41
4. CO2
dalam sel.
5. O2
bakteri ini.
c. Anaerob fakultatif : mampu tumbuh baik dalam suasana dengan atau tanpa
oksigen.
d. Aerob obligat: tumbuh subur bila ada oksigen dalam jumlah besar.
6. Temperatur
terjadi.
7. pH
1. Pembelahan
generation time dan ini berlainan tiap jenis bakteri, bervariasi antara 20 menit
sampai 15 jam.
bakteri baru.
3. Pembentukan filament
(http://pelajaranilmu.blogspot.com/2012/)
43
G. Metabolisme Bakteri
kehidupan mikroba. Pada hewan atau tumbuhan yang berderajat tinggi enzim
serentetan reaksi kimia yang terjadi dalam sel hidup (Bibiana W. Lay, 1992 dalam
Darkuni, 2001).
maupun hasil oksidasi dari satu atau lebih bahan anorganik. Bakteri heterotrof
energi dapat juga digunakan untuk mensintesa unsur organik yang dibutuhkan
oleh organisme itu sendiri. Semua bakteri yang menyebabkan penyakit pada
1. Bakteri aerob
dan Nitrobacter.
aerobik.
aerobik.
Energi yang dilepaskan pada reaksi ini sebesar 2880 kJ per mol, yang
disimpan dalam regenerasi 38 ATP dari 38 ADP per glukosa. Angka ini 19 kali
(semua kecuali bakteri) hanya memperoleh 36 ATP yang diregenerasi dari ADP
dalam proses ini. Hal ini disebabkan terdapat membran yang harus dilewati oleh
transport aktif.
2. Bakteri anaerob
terjadi pada tempat-tempat yang sedikit atau sama sekali tidak mengandung
dan vagina serta pada kulit. Umumnya penyakit-penyakit yang disebabkan oleh
bakteri anaerob adalah gas gangren, tetanus dan botulisme. Bakteri anaerob dapat
menyebabkan infeksi jika barier (sawar) normal (seperti kulit, gusi dan dinding
sistem kekebalan tubuh akan membunuh bakteri yang masuk ke dalam tubuh,
infeksi. Bagian tubuh yang mengalami kerusakkan jaringan (nekrosis) atau suplai
anaerob untuk tumbuh dan berkembang karena miskin akan oksigen. Keadaan
a. Mulut, kepala dan leher. Infeksi dapat terjadi pada saluran akar gigi,
paru (bronkiektasis).
(apendisitis).
(foton cahaya) dan pigmen. Pigmen fotosintesis mikoba dibagi dalam dua
senyawa yang berperan sebagai donor elektron (hidrogen) dalam mereduksi CO2
tumbuhnya.
1. Bakteri ungu
Rhodobacter sphaeroides atau bakteri ungu adalah salah satu bakteri yang
Rhodobacter sphaeroides diisolasi pada danau dan perairan tenang Bakteri ini
dapat hidup pada kondisi aerob maupun anaerob, dapat melakukan fotosintesis
maupun fermentasi. Bakteri ini juga dapat melakukan fiksasi nitrogen dan
yang paling tinggi, sehingga dapat tumbuh pada berbagai variasi kondisi
bakteri ini biasanya adalah medium minimal Sistrom's dan cairan luria (LB).
bakteri ini, sedangkan cairan luria untuk persiapan isolasi DNA. Pada medium
cair maupun padat, bakteri ini ditumbuhkan pada suhu 28-30°C selama 3-4
bioremediasi. Galur ini merupakan yang pertama kali ditemukan sebagai bakteri
yang hidup bebas dengan aktivitas quorum sensing. Pada saat kondisi oksigen
konversi energi cahaya menjadi energi kimia. Galur ini memiliki genom yang
terdiri atas dua kromosom sirkuler yaitu kromosom I yang berukuran sekitar 3
Mbp dan kromosom II yang berukuran sekitar 0.9 Mbp, serta lima replikon
lainnya. Gen fotosintetik tersusun dalam kluster gen fotosintetik yang membentuk
cahaya.
mengonversi energi cahaya menjadi Adenosin trifosfat (ATP), yaitu pusat reaksi.
Pusat reaksi ini dikelilingi oleh antena klorofil yang berfungsi memanen cahaya
dan meneruskannya ke pusat reaksi. Pusat reaksi terdiri atas tiga polipeptida
subunit L,M, dan H yang berfungsi mengikat kompleks pusat reaksi. Kompleks
kuinon, dan karotenoid. Sintesis ATP selama aliran elektron fotosintesis terjadi
karena adanya daya dorong proton sebagai akibat aliran elektron dan aktivitas
ATPase. Aliran elektron yang membentuk ATP ini berbentuk sirkuler, sehingga
2. Bakteri hijau
organisme yang mampu mereduksi nitrogen dan karbon dalam kondisi dengan
fotosintesis bakteri belerang hijau adalah salah satu diantara yang berikut
2H2O cahaya (CH2) + H2O Chromaticeae Bakteri ini di sebut juga bakteri
belerang ungu yang berbeda dengan bakteri belerang hijau terutama karena
bakteri ini mengandung sejumlah pigmen karotenoid merah dan ungu dalam
selnya. Bakteri ini menggunakan reduktan fotosintesis yang sama dengan yang
melakukan reaksi- reaksi yang sama dengan bakteri belerang hijau (Bryant, 2005).
Genetika adalah salah satu cabnag keilmuan biologi tentang pewaris sifat
pada organisme. Bidang kajian genetika dimulai dari tingkat molekuler hingga
diketahui, yaitu DNA, gen dan alel, serta kromosom. (Abdurahman, 2008).
1. Materi Genetika
terdiri atas DNA. Dua fungsi utama materi genetik adalah replikasi dan ekspresi.
51
(anakan) yang identik dengan induknya. Materi genetik juga terekspresi dalam
a. Kromosom
Kromosom bakteri mempunyai beratnya 2-3% dari berat kering satu sel,
pada sel haploid (prokariot) bersifat kromosom tunggal dan tidak berpasangan.
Berbentuk sirkuler, panjangnya ± 1mm, beratnya 2-3% dari berat kering satu sel,
disusun sekitar 4 juta kpb DNA, makromolekul yang sangat banyak ini dikemas
yang terletak dalam suatu bagian pusat sitoplasma, yang dinamakan daerah
pada sel eukariotik. Jumlah nukleoid dalam sel bakteri dapat lebih dari satu,
tergantung kecepatan pertumbuhan dan ukuran sel. Nukleoid berisi gen yang
b. Plasmid
terdapat plasmid berbentuk linier seperti terlihat pada Borrelia dan Streptomyces.
konjugatif biasanya berukuran kurang dari 7,5 kbp dan biasanya berjumlah
plasmid memiliki fungsi penting secara medis. Fungsi penting plasmid secara
toksin, struktur permukaan sel untuk perlekatan dan kolonisasi. Plasmid yang
Struktur Dna bakteri tidak merupakan bentuk sederhana tetapi merupakan belitan
yang tidak teratur dalam sitoplasma. James Watson dan Francis Crick (1953) telah
menemukan struktur DNA yang berupa dua untai pita DNA terpilin. Penemuan ini
merupakan titik awal revolusi biologi karena merupakan penemuan struktur DNA
DNA baru yang mempunyai urutan nukleotida sama seperti genom sel inangnya.
53
sel. DNA ini tersusun oleh sub unit-sub unit yang disebut dengan nukleotida atau
nukleat), gula deoksiribosa, dan gugus fosfat. Basa asam nukleat terdiri dari basa
purin terdiri : Adenin (A) dan guanin (G) yang mempunyai dua cincin. Dan
pirimidin terdiri atas : timin (T) dan sitosin (C) yang hanya mempunyai satu
dua macam atom C dan N. Basa asam nukleat menempel pada deoksiribosa
3. Replikasi DNA
a. Model konservatif.
memisahkan rantai-rantainya.
bereplikasi.
55
c. Model dispersi.
tertentu yang sudah pasti pada kromosom bakteri yang disebut titik pangkal kedua
utas DNA memisah pada situs ini membentuk struktur berbentuk Y. Titik
tumbuh, baik pada satu arah atau dua arah.Titik asal dan titik tumbuh terikat pada
utasan mempunyai urutan basa yang komplementer terhadap urutan basa pada
utasan-utasan DNA dengan arah 5' ke 3'.Sejauh ini belum ditemukan polymerase
replikasi DNA membutuhkan suatu pancing atau pemula yaitu sepotong pendek
maka terbentuk dua molekul DNA yang lengkap.Setiap molekul berutasan ganda
mengandung salah satu dari utasan asli atau satu utasan baru(Micheal Pelczar,
2009).
4. Ekspresi GEN
genetik (dalam bentuk urutan basa pada DNA atau RNA) menjadi protein, dan
lebih jauh lagi: fenotipe. Informasi yang dibawa bahan genetik tidak bermakna
apa pun bagi suatu organisme apabila tidak diekspresikan menjadi fenotipe.
a. Transkripsi
ditranskripsi menjadi RNA. Pita DNA yang menjadi cetakan disebut DNA
maka RNA tersebut disebut RNA messenger (mRNA). Urutan basa mRNA sama
dengan urutan basa DNA non-template, kecuali timin diganti urasil. Enzim yang
berperan dalam sintesis mRNA adalah enzim RNA polimerase. Urutan DNA yang
ditranskrip dapat terdiri atas 1 gen atau lebih. Transkripsi yang multigen terjadi
b. Translasi
Translasi, yaitu langkah berikut nya didalam ekspresi gan adalah proses
pengarahan sintensis protein oleh informasi genetis yang sekarang ada pad
molekul mRNA.(https://ebiolearning.wordpress.com/2011/12/01/sintesis-protein/)
itu ditata dalam suatu deretan, maka setiap deret yang terdiri dari 3 basa disebut
kodon, mampu menetapakan suatu amino tertentu. Karena ada empat macam basa
yang berbeda-beda, jumlah deret berbasa tiga tersebut yang mungkin terbentuk
58
suatu asam amino tertentu, merupakan sandi genetis.Sandi ini mungkin bersifat
pertama ketiga
U C A G
5. Mutasi
Sebagai contoh yang sederhana adalah adanya koloni bakteri Serratia marcescens
yang berwarna putih diantara koloni yang berwarna merah. Jika koloni putih
bakteri dari koloni merah, maka sifat-sifat selain pigmentasinya sama. Bakteri dari
koloni putih tersebut dikatakan mutan kadang-kadang mutan putih tersebut dapat
(perubahan tidak menurun) yang disebabkan karena faktor lingkungan. Dalam hal
modifikasi semua sel akan mengalami perubahan fenotif, sedangkan pada mutasi
hanya sebgian kecil dari populasi. Ada dua macam mutasi yaitu mutasi selektif
dan mutasi tidak selektif Mutasi selektif ialah mutasi yang menguntungkan bagi
kelangsungan hidup bakteri tersebut. Mutasi ini terjadi pada keadaan lingkungan
antibiotika dalam dosis tertentu yang dapat menghambat dan membunuh sel
mutasi yang tidak mempunyai sifat yang lebih menguntungkan atau merugikan
mempengaruhi sebagian dari aktivitas sel, misalnya susunan asam amino dari
polipeptida/ protein. Ditinjau dari perubahan nukleotida atau basa DNA maka
a. Mutasi titik
pengurangan satu basa DNA saja.Misalnya adenin diganti dengan guanin atau
letak basa DNA pada gen. Perubahan tersebut dapat tidak dipengaruhi produksi
protein atau mempengaruhi urutan asam amino dari protein atau tidak
produksi protein atau gejala fenotif lain maka mutasi inya dinamakan mutasi bisu.
Mutasi ini kemungkinan karena perubahan kodon yang terjadi tetap mengkode
terjadi karena adanya senyawa mutagen, sinat ultra violet, cat akredin dan
sebagianya.
b. Mutasi Spontan
Mutasi spontan dapt terjadi setiap 108-109 pasangan DNA dan diperoleh
satu mutan. Mutasi ini disebabkan karena terjadi kerusakan fisik pada DNA,
terjadi perpindahan posisi DNA , kesalahan oleh enzim pada waktu terjadi
replikasi. Sehingga urutan DNA, maupum pasangan basa berubah atau berbeda
bentuk yaitu dari bentuk amino menjadi imine, yang disebut tautomer.
1) Aberasi
susunan atau urutan gen dalam kromosom. Mutasi kromosom sering terjadi
2) Aneuploidi
memiliki 2 paket kromosom sehingga disebut 2n, dimana satu paket n manusia
perkawinan atau hibrid antara spesies yang berbeda jumlah set kromosomnya.
63
3) Aneusomi
(ovaricular disgenesis).
(http://id.wikipedia.org/wiki/Mutasi).
6. DNA rekombinan
suatu bentuk DNA buatan yang dibuat dengan cara menggabungkan atau
merekombinasi dua atau lebih untaian benang DNA yang dalam keadaan normal
DNA organisme yang hidup misalnya pada plasmid bakteri, untuk menyandikan
suatu sifat khusus tertentu seperti antibiotik dan sifat lain. Hal ini berbeda dengan
konsep DNA rekombinan yang kombinasi DNAnya tidak terjadi secara alami di
dalam sel tetapi direkayasa. Proses rekombinasi DNA yang umum dilakukan
adalah dengan menggabungkan untaian DNA dari dua organisme yang berbeda.
Bergabungnya dua DNA dari organisme yang berbeda misalnya pada suatu
plasmid bakteri dibantu oleh enzim ligase. Teknologi DNA rekombinan melalui
(https://id.wikipedia.org/wiki/DNA_rekombinan).
berasal dari bakteri donor (pemindahan DNA bebas-sel dari satu sel ke sel
yang lain).
b. Transduksi; Transfer gen yang dimediasi oleh virus (pemindahan gen dari
secara fisik).
66
susu.
Acetomonas.
Melalui:
penghasil fitohormon.
IV. PENUTUP
A. Kesimpulan
Bakteri tersusun atas dinding sel dan isi sel. Disebelah luar dinding sel
terdapat selubung atau kapsul. Di dalam sel bakteri tidak terdapat membrane
Struktur tubuh bakteri dari lapisan luar hingga bagian dalam sel yaitu flagela,
Bakteri merupakan salah satu jenis mikroorganisme yang tidak bisa dilihat
batang dan spiral. Bakteri bereproduksi secara vegetatif dengan membelah diri
secara biner. Pada lingkungan yang baik bakteri dapat membelah diri tiap 20
materi genetik dari satu bakteri ke bakteri lain tanpa menghasilkan zigot.
V. DAFTAR PUSTAKA