SOP STASE All FIX
SOP STASE All FIX
PENDAHULUAN ........................................................................................................................... 3
PENGENALAN KONSULEN ...................................................................................................... 4
SOP STASE ..................................................................................................................................... 5
STASE INTERNA ................................................................................................................... 6
STASE ANAK ......................................................................................................................... 12
STASE BEDAH ....................................................................................................................... 21
STASE OBGYN ....................................................................................................................... 28
STASE MATA ......................................................................................................................... 35
STASE NEURO ...................................................................................................................... 39
STASE THT ............................................................................................................................. 43
STASE KULIT ......................................................................................................................... 47
STASE ANESTESI ................................................................................................................. 50
STASE RADIOLOGI ............................................................................................................. 52
LAMPIRAN ..................................................................................................................................... 54
STASE INTERNA
SENSUS RUANGAN
SENSUS IGD
STASE ANAK
STATUS BAYI
BALLARD SCORE
FOLLOW UP LABORATORIUM
GRAFIK SUHU
ABSENSI DINAS HARIAN
STASE OBGYN
STATUS KEBIDANAN IGD
PARTOGRAF
STATUS POLIKLINIK
INTERNA, ANAK, BEDAH, ORTHOPAEDI, OBGYN,
MATA, NEURO, THT, KULIT
FORM STATUS UJIAN
INTERNA, ANAK, OBGYN, MATA, NEURO, KULIT
STASE FORENSIK
LAIN-LAIN
STATUS IGD
ABSENSI JAGA IGD
CM 1, 2, 3
STATUS FOLLOW UP BANGSAL
CATATAN ANESTESI
2
PENDAHULUAN
Assalamu’alaikum wr wb
Puji dan syukur patut kita haturkan kepada Allah SWT karena berkat rahmat-
Nya kita semua dapat menjalankan sebagian langkah menuju cita-cita kita untuk
menjadi seorang dokter muslim. Shalawat serta salam tak lupa kita curahkan
kepada Nabi besar Muhammad SAW karena telah membawa kita menuju masa
kejayaan seperti sekarang ini.
Ucapan terima kasih diberikan dan diapresiasikan kepada seluruh dokter muda
RSUD Cilegon Periode April 2013 yang telah berkontribusi nyata dalam
pembuatan Standard Operational Procedure (SOP) Stase Klinis RSUD Cilegon.
SOP ini dibuat dengan tujuan untuk menyamakan dan menyatukan konsep
pertukaran informasi antar stase kepada seluruh dokter muda yang akan
mengikuti siklus kepaniteraan klinis khususnya di RSUD Cilegon. Di dalam SOP
ini telah dicantumkan data konsulen, serta pengarahan mengenai stase-stase
yang ada di rumah sakit ini mencakup 11 stase, diantaranya Stase Ilmu
Kesehatan Anak, Ilmu Penyakit Dalam, Ilmu Obstetri dan Ginekologi, Ilmu Bedah,
THT, Mata, Kulit, Neuro, Anestesi, dan Radiologi serta tidak lupa pula kami
mencantumkan sekilan pembahan mengenai stase Ilmu Kedokteran Forensik
yang memang tidak dilaksanakan di RSUD Cilegon. Isi dari SOP ini meliputi
identitas kepala bagian, rekomendasi buku bacaan, mekanisme dinas,
mekanisme jaga, serta menjelaskan secara umum mengenai karakter perawat
dan konsulen di masing-masing stase. Diharapkan dengan adanya SOP ini dapat
mempermudah pertukaran informasi atau dikenal dengan istilah “Operan” stase
selama menjalani kepaniteraan klinik di RS yang kita cintai ini, yaitu RSUD
Cilegon.
Sekian pendahuluan ini dibuat, akhir kata, sukses terus dalam menjalankan
kepaniteraan klinik jangan lupa 3 hal penting selama kepaniteraan ATTITUDE,
KNOWLEDGE, and SKILL. Sekali lagi ada sebuah motto yang semoga bisa mnjadi
inspirasi untuk teman-teman sejawat sekalian “It’s not important to be the best,
but how we can do the best” jadi selalu berikan dan lakukan yang terbaik di tiap
stase insya Allah hasil yang memuaskan akan kalian raih. Atas perhatiannya,
terima kasih.
Wassalamu’alaikum wr wb.
3
PENGENALAN KONSULEN
dr. Didiet, Sp.PD dr. Rizki, Sp.P dr. Djaja, Sp.A dr. Ibnu, Sp.A
dr. Gingin, Sp.A dr. Zainuri, Sp.OG dr. Ida, Sp.OG dr. Supriyono, Sp.B
dr. Arie, Sp.OT dr. Rio, Sp.OT dr. Helmi, Sp.M dr. Devi, Sp.M
dr. Mukhdiar, Sp.S dr. Budhy, Sp.THT dr. Rudi, Sp.KK dr. Dublianus, Sp.An
4
SOP
STASE
5
SOP STASE INTERNA
RSUD KOTA CILEGON
FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS YARSI
6
tidak visite ke Nusa Indah, sewaktu-waktu dr.Didiet bisa datang secara tiba-
tiba ke Nusa Indah untuk mengajak RONDE. Ronde adalah kita melakukan
presentasi pasien mulai dari anamnesis sampai terapi yang di dapat pasien.
Oleh karena itu, kita harus hafal betul pasien yang kita FU. Jadi bisa
dipastikan selama dr.Didiet sedang kebagian jadwal visite di nusa indah, kita
akan ronde selama 1 minggu penuh. Saat visite konsulen lain selain dr.Didiet,
kita boleh mempresentasikan pasien, boleh juga tidak.
Setelah FU, jika dr.Didiet sedang jadwal poli kita langsung ke poli kecuali
yang sedang pegang kamar paru menunggu visite dr.Rizki. Jika sedang tidak
ada jadwal poli kita hanya tinggal menunggu kabar dari dr.Didiet untuk
diskusi. Saat menunggu di bangsal nusa indah sebaiknya kita bisa
memanfaatkan waktu untuk belajar sebelum diskusi atau menghafal pasien
karena siapa tahu dr.Didiet tiba tiba datang untuk RONDE. Di bangsal Nusa
indah disiapkan ruangan untuk koas tetapi sebaiknya membaur saja ke teteh
perawat didepan. Di bangsal kita tidak perlu mengganti infusan dsb (beda
dengan stase yang lain) cukup duduk manis menanti dr.Didiet.
Keadaan bangsal:
o Nusa indah : 2 kamar laki-laki (@6bed) 2 kamar perempuan (@6 bed) 1
kamar paru laki-laki (6bed) 1 kamar paru perempuan (6 bed) 2 kamar
isolasi (@1 bed)
FOLLOW UP INTERNA
Dengan sistem SOAP. S: Subject (keluhan pasien), O: Object (hasil
pemeriksaan: TTV, status generalis, lab, EKG, rontgen, dsb.), A: Assessment
(diagnosis), P: Planning (terapi). Khusus interna kita hanya menulis SO.
Karakter perawat
Perawat di nusa indah baik baik semua. Saat dinas pagi ada 3 katim (kepala
tim) yaitu katim kamar laki-laki, katim kamar perempuan dan katim paru.
Semuanya baik tetapi mereka tidak suka kalau kita mengganggu saat mereka
sedang menulis status pasien. Mereka datang sekitar pk 07.30 untuk itu
diusahakan kita datang pk 06.00 dan diharapkan selesai FU sebelum 07.30.
karena di Nusa Indah juga ada koas neuro yang akan menulis status pasien
yang rawat bersama (raber) penyakit dalam. Intinya para katim tidak mau
nantinya kita berebut status dengan mereka dan koas neuro. Karu (kepala
ruangan) Nusa Indah sangat baik dan easy going jadi pintar-pintarnya kita
dekat dengan beliau karena beliau juga menentukan nasib ujian kita nanti.
Hal yang tidak boleh dilakukan: Membuat keributan seperti tertawa keras-
keras di bangsal, follow up terlambat, sombong dengan perawat, memakai
status pasien tanpa izin atau berebut status, tidak menjaga sopan santun
Karena tiap minggu kita rolling per kamar, jika dalam 1 minggu FU ada
pasien yang kita pegang pulang wajib dicatat di sensus ruangan. Jika
pasiennya belum pulang di 1 minggu itu, coass yang memegang pasien itu
tetap mengisi sensus ruangan di hari Sabtu dengan keterangan pasien belum
pulang, agar nanti dilanjutkan anggota lain yang memegang pasien tsb.
Contoh sensus ruangan di lampiran.
Tambahan: selain follow up, setiap anggota harus mengisi CM 2 dan 3
mengenai keterangan keluhan dan PF pasien sewaktu masuk bangsal jika
7
kosong. Pengisian harus lengkap dan jika tidak ada keterangan bubuhkan
tanda strip. Contoh CM 2 dan 3 di lampiran.
Mekanisme di Poli
Tugas di poli yaitu anamnesis + PF sebelum dr. Didiet datang.
Untuk anamnesis + PF dibuat dengan format SO sama seperti format follow
up bangsal. Jika dr. Didiet belum datang dan konsulen lain sudah datang
sebagian sebaiknya boleh ikut masuk ke dalam ruang konsulen lain dan
sisanya melanjutkan anamnesis. Selanjutnya silahkan bergantian saja. Jika dr.
Didiet sudah datang dan seluruh anamnesis sudah selesai semuanya masuk
kedalam ruangan beliau. Pasien tidak perlu dipresentasikan tetapi kita harus
siap-siap karena beliau akan bertanya apapun yang berhubungan dengan
pasien tsb.
Setelah poli selesai, kadang ada diskusi kadang tidak. Diharapkan rajin
mengajak beliau diskusi karena dr. Didiet sangat senang jika ada diskusi.
Mekanisme di IGD
Jaga Sore: 15.00-22.00 WIB
Jaga Malam: 22.00-05.00 WIB
Tugas di IGD yaitu anamnesis dan PF pasien, diutamakan pasien interna
(karena sebagian besar memang pasien interna). Setelah anamnesis dan PF
laporkan ke dokter jaga IGD dan boleh berdiskusi dengan dokter jaga
tersebut mengenai diagnosa dan rencana tatalaksana tersebut.
Tugas lainnya adalah menjalankan perintah dokter jaga untuk menginfus,
menyuntik, memasang cateter, NGT atau EKG. Jika kesulitan kita bisa
meminta tolong pada perawat IGD.
Setelah itu interna punya buku khusus yaitu BUKU JAGA, disitu kita menulis
identitas (nama, usia, alamat), keluhan utama dan tambahan, RPS, RPD, RPK,
TTV, PF, hasil lab, radiologi dan EKG jika ada (lebih bagus lagi jika bisa
menulis interpretasi radiologi dan EKG tsb), tatalaksana yang diberikan oleh
dokter IGD terakhir adalah saran pemeriksaan atau tatalaksana lainnya.
Minimal dalam 1 kali jaga harus menulis 3 status pasien dan diusahakan
pasien yang dirawat. setelah itu dipindahkan lagi dibuku sensus igd. Untuk
sensus seluruh pasien interna yang datang saat itu harus dimasukkan
kedalam buku sensus. Contoh buku jaga dan buku sensus terlampir.
Kepentingan buku jaga ini adalah karena saat diskusi dr.Didiet selalu
meminta laporan jaga kita. Setelah itu beliau akan bertanya tentang pasien
tersebut.
Jika ada pasien plus kita wajib mengetahui apa penyebab kematian pasien tsb
dan melihat surat kematiannya.
Jika ada pasien interna yang gawat di bangsal, ikut dokter jaga ruangannnya
untuk memantau pasien tsb. Setelah itu langsung kembali ke IGD.
Jika pasien harus dirawat, wajib melengkapi status pasien dan mengisi CM 2
dan 3 sebelum pasien dipindahkan ke bangsal.
Wajib membawa absensi jaga IGD dan meminta tandatangan serta nilai pada
dokter jaga IGD untuk dikumpulkan sebelum ujian stsase interna.
8
Dilarang membolos jaga dan keluar dari IGD tanpa seizin dokter jaga atau
perawat IGD karena dr.Didiet bisa sewaktu-waktu menelefon ke IGD untuk
mengecek apakah koasnya jaga atau tidak.
9
untuk journal seluruhnya dipresentasikan (kalau dr. Didiet journal hanya
dikumpulkan saja) jadi tugas2 tersebut sudah tergabung dengan tugas
dr.Didiet. jika sudah mendapat 1 case dari paru maka tugas dari dr.Didiet
hanya 1 case 1 referat dan 1 journal.
Untuk presentasi tugas dari dr.Rizki bisa dilakukan malam hari atau kapan
saja beliau meminta oleh karena itu pintar pintarnya koas mengatur jadwal
dan meminta izin terlebih dahulu kepada dr.Didiet.
Saat visite jika sedang minggu poli hanya yang memegang kamar paru saja
yang ikut visite, tetapi jika sedang tidak ke poli semuanya boleh ikut visite.
Saat visite sebaiknya mempresentasikan pasien yang kita FU kepada beliau.
Beliau sangat ingin kita menguasai pneumonia, asma bronchial, ppok dan TB.
Tugas Ekstra
Menyiapkan materi diskusi setiap hari (materi terlampir)
Buku jaga IGD, Buku sensus IGD dan Buku sensus ruangan.
PR harian
Kunjungan ke GIZI, HAEMODIALISA, LABORATORIUM, KLINIK FLAMBOYAN
dilakukan di waktu luang atau saat dr.Didiet sedang berhalangan hadir ke RS.
Di tempat- tempat itu kita datang lalu memperkenalkan diri kepada masing2
karu lalu minta dijelaskan apa saja kegiatan yang dilakukan di tempat tsb.
Untuk kunjungan ke KLINIK FLAMBOYAN dapat menghubungi dr.Kamal.
Setelah kita memperkenal diri lalu pertemuan selanjutnya kita akan
mendiskusikan referat HIV (siapkan pptnya)
Untuk kunjungan ke LAB dapat menghubungi dr.Leo,Sp.PK selaku kepala LAB.
Ekstra di hari sabtu pagi ada senam DM di poli, koas wajib ikut. Jadi pada hari
sabtu selesai FU langsung ke poli untuk ikut senam DM pk 08.00-09.00 setelah
itu bisa kembali ke bangsal atau dilanjutkan oleh diskusi di poli.
Buku kenang-kenangan milik dr.Didiet yang akan kita isi diakhir stase. So
perbanyaklah foto sejak awal guys hehehe.
10
Pasien ujian biasanya pasien Nusa Indah dan ditentukan oleh Karu sehari
sebelum ujian, langsung deh anamnesis dan ditulis di status ujian. Biasanya
boleh liat status pasien.
Pasiennya bisa pasien interna, bisa juga dapet pasien paru.
Ujian dimulai dari ujian anamnesis+PF dan kemudian dilanjutkan ujian Teori
pada hari yang sama.
Nilai di Interna Cilegon BONAM tapi tetep ATT dijaga.
Ujian status ditulis di kertas berformat ujian Interna (terlampir), terdiri dari:
Identitas Pasien, Anamnesis (Keluhan Utama dan Tambahan, RPS, RPD, RPK),
Pemeriksaan Fisik (TTV, head to toe), Pemeriksaan Penunjang (Lab, Ro, EKG,
dll), Resume (Anamnesis+PF), Diagnosis Kerja, Diagnosis Banding, Anjuran
Pemeriksaan, Penatalaksanaan, Prognosis.
Syarat ujian: tugas presentasi kasus, referat, jurnal, buku log, absensi IGD.
Buku kenangan biodata diakhir stase wajib dibuat.
Jangan lupa bawa berita acara pada saat ujian.
Jangan lupa bayar ujian sebelumnya guys
11
SOP STASE ILMU KESEHATAN ANAK
RSUD KOTA CILEGON
FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS YARSI
12
a. Presentasi kasus, dibuat dengan Flip Chart seperti PBL (tidak buat
ms.word maupun powerpoint)
b. Sari pustaka, dibuatnya menyicil dan bila beliau minta harus segera
dikumpulin. Biasanya dianter ke rumahnya, begitupun revisian
(dianter/diambil kerumahnya) alamat di perumahan metro. Setiap
mengumpulkan revisian jgn lupa pakai map hijau!
2. saat presentasi dr. Gingin print handout slidenya dibagi-bagi ke yang lain,
untuk dr.Ibnu sebaiknya begitu juga meski tidak wajib.
13
A: Assessment (diagnosis)
P: Planning (terapi) liat dipapan tetehnya (minta izin dulu ya, cek juga
catatan dokter saat visite sebelumnya takut kalau ada yg beda)
Format
Hari Rawat ke-… N:
Umur … S:
BB …. R:
S/ menangis kuat (+/-), gerak aktif (+/-), demam(+/-), muntah (+/-), kejang
(+/-), sesak (+/-).
O/ KU: …….. KS: ……..
(PF Head to toe)
A/ sesuai ballard score dengan indikasi rawat ……..
P/ ....
Contoh 1
Bayi lahir tanggal 29 Maret 2014 dengan AS 3/4, KPD 24 Jam, Ketuban
Hijau kental.
Tanggal 30 maret 2014
Hari Rawat ke-2 N: 140x/menit
Umur : 1 hr S : 37.2°C
BB : 3500gr R: 48x/menit
S/ menangis kuat (+), gerak aktif (+), demam(-), muntah (-), kejang (-)
O/ KU: sedang KS: komposmentis
Kepala : Normocepali, caput suksadenum (+)
Kulit : ikterik (-), sianosis (-)
Mata : ikterik -/-, anemis -/-, udem -/-
Thorax : simetris, retraksi (-)
Pulmo : Suara Nafas vesikuler, ronki-/- , wheezing -/-
Cor : BJ I &II regular, murmur -/-, gallop -/-
Abdomen : tali pusat (+), BU (+)
Anogenital : JK perempuan, anus (+), cacat (-)
Ekstremitas : akral hangat + +
+ +
A/ NCB SMK BBL spontan induksi dari ibu p/k G2P1A0 H. 38 minggu
menurut ballard score dengan :
- Asfiksia berat
- Neonatal infeksi
P/ .....
Karakter perawat
o Kepala ruangannya baik (bu Ummi), perawatnya cukup baik-baik,
menjaga kerapihan, tanya ke perawatnya jika ada yang tidak mengerti,
laporin FU bila ada yang tidak sesuai, Tanya kondisi bayi kalo yang kita
temuin saat FU tidak sesuai dengan dipapan perawat.
Hal yang tidak boleh dilakukan: follow up terlambat, tidak membantu
perawat, tidak menjaga sopan santun
14
Coass wajib mengisi status identitas bayi dan orang tua bayi serta keterangan
saat lahir (status bayi warna biru ada di lampiran) dengan lengkap.
Selain follow up, setiap Coass harus mengisi CM 2 dan 3 mengenai
keterangan keluhan dan PF pasien sewaktu masuk NICU jika kosong,
Terkadang kita diminta untuk menulis Resume pasien.
Membantu menulis resep. Memberikan susu bayi, menginfus bayi, nimbang
BB bayi (setiap hari senin, rabu, jumat), ganti popok bayi, membersihkan
incubator bayi, dan pastinya memballard bayi dan menulis SOAP bayi baru
lahir.
15
TAMBAHAN:
o Jika ada bayi yang sudah divaksinasi Hep.B, tulis “IMUNISASI HEP.B (+)”.
Tulisan diberi kotak dan ditulis besar2 ditaruh di space mana saja di hari
bayi itu divaksin saja, tidak perlu diulang tiap FU!
o Coass wajib mengisi status identitas bayi dan orang tua bayi serta
keterangan saat lahir (status bayi warna biru ada di lampiran) dengan
lengkap.
Setelah FU di nifas, coass ke ICU untuk FU pasien anak. Mekanisme FU di ICU
dijelaskan di bawah. Setelah FU ICU, kembali ke nifas atau ke NICU utk
membantu anggota yang di sana jika diperlukan.
Biasanya konsulen akan visite NICU dulu baru ke Nifas (kecuali dr.Ibnu tidak
pernah ke Nifas jadi yang visite dokter umum yang jaga di nifas, dan jika ada
bayi jelek dokter jaga yang akan lapor ke dr.Ibnu).
Jika ada bayi baru lahir di VK, coass wajib ke sana untuk ballard bayi,
melengkapi status bayi (warna biru), dan menulis FU SOAP bayi baru lahir.
Biasanya akan diberitahu oleh coass Obgyn atau ditelfon bidan VK.
Biasanya di nifas kita bersama dengan coass obgyn, boleh ikut duduk di meja
perawat bersama coass obgyn juga atau stay di ruang bayi jika di dalam
ruangan ada bayi.
Membantu menulis resep jika ada. Menyuntik vaksin Hep.B, nimbang BB bayi,
bantu mandiin bayi, dan pastinya memballard bayi jika belum di ballard.
Hal yang tidak boleh dilakukan: follow up terlambat, tidak bantu perawat,
tidak menjaga sopan santun, makan di ruang bayi (kecuali diajakin tetehnya).
16
Mekanisme di Poli
Bagi yang dinas poli datang ke poli LANGSUNG setelah visite atau tunggu jam
09.00 WIB (setelah membantu FU teman yang dinas di Bangsal)
Tugas di poli yaitu Anamnesis, PF, Assesment, kalau bisa sampai terapi
dengan format SOAP (liat status anamnesis POLI) sebelum dokternya datang.
*tapi kalo lagi poli dr.niken ga perlu kasih terapi, yang penting bener
anamnesis dan diagnosisnya.
*kalo poli dr.Djaja (dr.Djaja ga pernah poli kecuali menggantikan konsulen
lain) wajib kasih terapi, mau salah atau bener yang penting kasih terapi.
*untuk dr.ibnu harus siap-siap ditanya setiap pasien.
Coass harus menguasai cara menilai status gizi pasien dan scoring TB.
Setelah poli selesai, dinas poli belum boleh pulang sampai jam dinas selesai
(sekitar jam 2 siang, biasanya coass anak menunggu di Ruko Obgyn).
*pesan dr.Ibnu Muktasid, SpA : tidak suka melihat yang sedang dinas poli
sudah berkeliaran
Mekanisme di Bangsal
Datang follow up jam 05.00 wib (kalo belum terbiasa silahkan datang lebih
pagi).
Untuk follow up bangsal, yang dinas bangsal dibantu oleh yang dinas poli.
Untuk pembagian follow up, dinas bangsal memegang pasien lebih banyak
dibanding dinas poli. Untuk pembagian pasien biasanya berdasarkan kamar
(biasanya kamar 1-4(pasien kelas I) utk yang dinas poli)
Jika sudah selesai follow up yang dinas poli operan ke dinas bangsal tentang
pasien yang difollowup (ditakutkan konsulen datang lebih dari jam 09.00).
Setiap dari kalian harus bertanggungjawab terhadap pasiennya masing-
masing.
Follow up menggunakan sistem SOAP. P/ (terapi) juga ditulis, jangan sampai
salah tulis, cek catatan dokter saat visite sebelumnya dan cek catatan
perawat/tetehnya juga, Jangan lupa IZIN YA sebelum menggunakan catatan
keperawatan. Tulis juga hasil lab yang menunjang di setiap FU.
Contoh follow up ada dilampiran.
Untuk pasien Sindrom Nefrotik, jangan lupa di tensi, lingkar perut diukur.
Untuk pasien DBD dan Penyakit Jantung Reumatik jangan lupa monitor tensi,
hitung balance cairan, diuresis. (rumusnya ada dilampiran).
Khusus untuk DBD ada lembar khusus untuk follow up Laboratorium setiap
pemeriksaan.
Untuk pasien Thalassemia jangan lupa tentukan pembesaran Hepar dan
Spleen/Lien menggunakan centimeter/lokasi anatomis jangan PAKAI JARI.
Saat konsulen followup pasien, kalian laporkan pasien masing-masing. yang
harus dilaporkan :
Identitas mencakup (nama pasien, umur, berat badan), hari rawat ke,
hari mencret/ hari demam, hari bebas mencret/ hari bebas demam,
indikasi rawat, keluhan pasien, kelainan PF yang ditemukan, diagnosis.
Jika ingin melakukan infus bilang aja sama tetehnya, karena tidak akan
pernah dikasih kalo ga diminta.
17
Tugas kalian dibangsal sehari-hari: infus, suntikin obat, oplos obat, lepas
infus, ganti botol infus, catat perkembangan grafik suhu dan nadi (istilah kita
“naikkin suhu” menggunakan spidol merah dan biru, contoh di lampiran)
Kalo mau beli makan siang, jangan keluar dari rumah sakit, nitip sama temen
aja atau delivery (biasanya sih delivery bu Hamzah 085213403879).
Mekanisme di ICU
Setelah FU nifas, ke ruang ICU untuk FU pasien anak jika ada.
Sistem follow up sama dengan memakai sistem SOAP hanya ditambah
dengan hitung balance cairan dan diuresis (cara hitung di lampiran, cek
kertas besar di ICU tentang perkembangan pasiennya sbg referensi, di kertas
itu ada TTV, GCS/Kesadaran, input output, balance cairan, terapi pasien yang
didapat)
Jika pasiennya meningitis/encephalitis jgn lupa cek status neurologinya juga.
Setelah FU ICU, kembali ke nifas atau ke NICU utk membantu anggota yang di
sana jika perlu.
Mekanisme JAGA
18
II. BANGSAL (Ruangan)
Jaga Sore: 16.00-22.00 WIB
Jaga Malam: 22.00-04.00 WIB
Tugas di bangsal monitoring pasien yang perlu diobservasi, bantu
perawat. Perlu inisiatif sendiri saat jaga dibangsal, dan jaga sopan santun.
Untuk pasien Sindrom Nefrotik, jangan lupa di tensi, lingkar perut diukur.
Untuk pasien DBD dan Penyakit Jantung Reumatik jangan lupa hitung dan
monitor tensi, balance cairan, diuresis. (rumusnya ada dilampiran)
Naikin suhu jangan lupa yaaaa...
Kalau ada bayi baru lahir di VK atau post SC, coass yang sedang jaga
bangsal wajib memballard bayi tsb; jangan lupa lengkapi status bayi nya
(warna biru) dan menulis FU SOAP bayi tsb.
19
Syarat ujian: tugas presentasi kasus, sari pustaka yang sudah di TTD dan
dinilai konsulen, buku log yang sudah di TTD dan dinilai konsulen, absensi
IGD.
Sebelum ujian juga kita harus mengumpulkan nilai-nilai harian dari tiap
konsulen (tanya mbak Eli kalau bingung).
Biasanya ujian dilaksanakan setelah konsulen kita visite, mulai hari Rabu dan
dalam 1 hari yang diuji 3 orang. Yang hari itu tidak ujian, wajib membantu
menyiapkan keperluan ujian termasuk pembagian pasien ujian dan
konsumsi.
Pasien akan diberikan oleh dr.Ibnu melalui telepon, H-1 ujian, sore/malam
hari.
Setelah mendapat pasien, boleh langsung anamnesis dan PF, mengisi status
di form ujian anak. (jika terlalu malam mendapat pasiennya sebaiknya besok
paginya saja periksanya supaya tidak menganggu pasien).
Saat membuat status ujian, boleh saja jika mau melihat status pasiennya, tapi
tidak jadi referensi utama buat ujian kalian, tetap pegang dari anamnesis dan
PF yang kalian dapat saat itu. Dalam pembuatan status ujian jangan
mencantumkan hasil pemeriksaan lab dan penunjang khususnya untuk ujian
atau case dengan dr.djaja; cantumkan anjuran pemeriksaan saja.
Ujian terdiri dari ujian PF dan Teori pada hari yang sama.
Standar lulus di Anak Cilegon minimal B. Jika dibawah B harus perbaikan.
Jangan lupa bawa berita acara pada saat ujian.
Jangan lupa bayar ujian sebelumnya guys
20
SOP STASE BEDAH
RSUD KOTA CILEGON
FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS YARSI
BEDAH UMUM
21
CONTOH FOLLOW UP BEDAH
BAHAN FOLLOW UP : Status Lokalis (berdasarkan Foto GV jika post-op)
Dengan sistem SOAP. S: Subject (keluhan pasien), O: Object (hasil
pemeriksaan disertai gambar untuk status lokalis, tulis hasil Lab untuk
pasien pre-operasi), A: Assessment (diagnosis), P: Planning (terapi).
Khusus bedah kita hanya menulis SOA. Berikut contoh singkat follow up
Bedah Umum:
Contoh 1
S/ Pasien mengeluh nyeri perut kanan bawah sejak 2 hari yang lalu. Nyeri
perut sebelumnya dirasakan di ulu hati dan berpindah ke kanan bawah.
Nyeri disertai keluhan mual, muntah, dan tidak nafsu makan. Keluhan
demam, batuk, pilek, gangguan BAB dan BAK disangkal.
O/ KU: Sakit Sedang, KS: Composmentis
TD: 110/70 mmHg, S: 37 C, N: 88x/m, R: 20x/m
Status Lokalis: Regio Abdomen
Inspeksi: Tidak tampak adanya massa, dst.....
Auskultasi: Bising Usus (+) normal, dst.......
Perkusi: Timpani di seluruh lapang abdomen, dst.....
Palpasi: Nyeri tekan titik Mc.Burney, dst....
Hasil Lab: .......... (yang menunjang saja)
A/ Appendisitis Akut pre-op
Contoh 2
S/ Nyeri luka post op (+), demam (-), mual (-), muntah (-), makan (+),
minum (+), BAB (-), BAK (+)
O/ KU: Sakit Sedang, KS: Composmentis
TD: 110/70 mmHg, S: 37 C, N: 88x/m, R: 20x/m
Status Lokalis: Regio Gluteal Dextra
22
Tambahan: selain follow up, setiap anggota harus mengisi CM 2 dan 3
mengenai keterangan keluhan dan PF pasien sewaktu masuk bangsal jika
kosong. Pengisian harus lengkap dan jika tidak ada keterangan bubuhkan
tanda strip. Contoh CM 2 dan 3 di lampiran.
Mekanisme di Ruang OK
Anggota tim OK datang ke OK LANGSUNG setelah visite. Biasanya dr. Supri
langsung ke OK setelah visite.
Tugas di OK menyiapkan pasien, perlengkapan operasi dan rontgen bila
perlu. Ada yang bertugas menjadi asisten 1 steril yang ikut operasi, ada yang
menjadi asisten 2 non steril yang bertugas mobile mempersiapkan
kebutuhan sebelum dan selama operasi. Asisten 1 wajib sudah siap memakai
handscoon dan gown sebelum dr. Supri masuk ruangan operasi.
Setelah operasi selesai, menunggu dr. Supri ganti baju, dan menyalami (salim
tangan) beliau saat beliau keluar dari OK dan mengucapkan terimakasih.
Setelah operasi dipastikan selesai semua, tim OK boleh pulang.
Tim OK tetap standby on-call jika ada operasi cito meskipun di luar jam
dinas. Oleh karena itu wajib menempel nama dan no telp di ruang OK,
memegang kontak CS ruang OK, kontak koass anestesi, dan berhubungan
dengan koass yang jaga sore/malam di IGD.
Mekanisme di Poli
Anggota tim poli datang ke poli LANGSUNG setelah visite.
Tugas di poli yaitu anamnesis + PF sebelum dr. Supri datang, angkat jahitan
dan ganti verband sesuai instruksi dr. Supriyono.
STATUS ANAMNESIS POLI
Untuk anamnesis + PF dibuat dengan format SOA sama seperti format follow
up bangsal. Jika dr. Supri sudah datang presentasikan pasien yang kita
periksa. Contoh status poli bedah di lampiran.
Setelah poli selesai, tim poli boleh pulang.
Mekanisme di IGD
Dinas Pagi: 10.00-14.00 WIB
Jaga Sore: 15.00-21.00 WIB
Jaga Malam: 21.00-03.00 WIB
Untuk dinas pagi, setelah visite tim IGD bisa istirahat sebentar di ruko atau
pulang ke kosan kemudian dinas memakai snelli di IGD mulai jam 10 pagi.
Tugas di IGD yaitu anamnesis dan PF pasien, diutamakan pasien bedah.
Setelah anamnesis dan PF laporkan ke dokter jaga IGD dan boleh berdiskusi
dengan dokter jaga tersebut mengenai diagnosa dan rencana tatalaksana
pasien tersebut.
Untuk pasien bedah di IGD yang membutuhkan perawatan luka, diwajibkan
membantu perawat IGD dalam proses penanganan luka tersebut seperti
membersihkan luka, hecting, balut luka, tes alergi anti tetanus serum,
menyuntikkan anti tetanus serum secara IM, dsb. Sebelum perawatan luka
dimulai, diwajibkan memfoto luka tersebut.
23
Jika pasien harus dirawat, wajib melengkapi status pasien dan mengisi CM 2
dan 3 sebelum pasien dipindahkan ke bangsal.
Wajib memberitahu tim OK jika ada pasien yang direncanakan operasi cito
dari IGD.
Jika ada pasien bedah orthopaedi, tangani dahulu, kemudian jika pasien
tersebut mau untuk dirawat (sudah acc ruangan) dan rontgen sudah siap,
hubungi koass Orthopaedi agar datang ke IGD mengecek pasien dan
mengonsulkan ke dokter orthopaedi (dr. Rizki Notario, Sp.OT).
Khusus jaga sore dan malam wajib membawa absensi jaga IGD dan meminta
tandatangan serta nilai pada dokter jaga IGD untuk dikumpulkan di sebelum
ujian stase bedah.
BEDAH ORTHOPAEDI
24
Pemeriksaan fisik yang wajib dikuasai:
Wajib hapal anatomi tulang dan otot, PF fraktur dan deskripsinya, compartement
syndrome, tumor dan deskripsinya.
Mekanisme di Ruang OK
Sama seperti Bedah Umum
Mekanisme di Poli
Tidak perlu anamnesis + PF pasien. Cukup tunggu dr. Rio atau dr. Arie datang
ke poli, dan perhatikan cara beliau mendiagnosa dan memberikan terapi ke
pasien.
Tugas lain yaitu angkat jahitan dan ganti verband sesuai instruksi dr. Rio atau
dr. Arie
25
Jika pasien sudah dikonsul, sudah mendapat jawaban, jangan lupa tulis CM 2
dan 3 sebelum pasien pindah ke bangsal. Setelah semua urusan selesai, koass
orthopaedi yang datang boleh pulang namun tetap standby on-call.
26
perawat di bangsal. Pasien ujian dapat diambil dari Aster atau Bougen.
Setelah dapat pasien, langsung anamnesis + PF pasien kemudian membuat
status ujian. Jika status ujian selesai dibuat, koass tetap standby di bangsal
tersebut menunggu dr. Supri visite. Setelah dr. Supri visite, ujian status
dimulai yaitu melakukan anamnesis dan PF ke pasien. Status ujian tersebut
biasanya akan dibawa dr. Supri, jadi status ujian tersebut difoto lalu saat
pulang disalin lagi untuk pegangan kita saat ujian teori. Dilarang melihat
status pasien tersebut saat ujian.
Ujian status ditulis di kertas polio bergaris dan di taruh di map hijau, terdiri
dari:
Identitas Pasien, Anamnesis (Keluhan Utama dan Tambahan, RPS, RPD, RPK),
Pemeriksaan Fisik (TTV, Status Generalis, Status Lokalis), Resume
(Anamnesis+PF), Diagnosis Kerja, Diagnosis Banding, Anjuran Pemeriksaan,
Penatalaksanaan, Prognosis).
Ujian teori terpisah dengan ujian status. Dapat dilaksanakan hari itu juga,
besoknya, atau digabung di akhir bersama anggota lain.
Syarat ujian: tugas presentasi kasus, buku log, absensi IGD.
Jangan lupa bawa berita acara di akhir ujian teori.
27
SOP STASE OBGYN
RSUD KOTA CILEGON
FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS YARSI
Kepala SMF : dr. Zainuri Miltaz Sp.OG (dahulu dr. Ida Winarti Sp.OG)
Lama Stase : 10 Minggu
Kegiatan Pelayanan : POLI, IGD, Bangsal VK/Mawar, Bangsal Edelweis
Jumlah Tugas : 2 Buah, mencakup Case Report (1), Referat (1)
Rekomendasi buku bacaan : Atlas anatomi, buku kebidanan biru, buku ilmu
kandungan merah, buku PONEK
Mekanisme di Poli
Datang ke Poli pukul 07.40
Pembagian tugas: Koas dibagian ini melakukan anamnesis di depan ruangan
poli (meja telah disediakan) dan PF didalam poli (bed, meteran, Stetoskop
Laenec telah tersedia), status pasien yang telah diisi diberikan ke bidan poli.
Selama poli berjalan (sebelum konsulen datang) biasanya didahulukan untuk
angkat jahitan dan inspekulo, jadi 1 orang stay di depan melanjutkan
anamnesis sedangkan 1 orang melakukan tindakan angkat jahitan didalam
dan inspekulo, setelah konsulen datang ke 2 orang koas mengikuti kegiatan
poli konsulennya secara khidmat (ngintilin kayak bebek sama induknya
haha).
Setelah poli selesai dokternya akan beranjak untuk visite atau operasi nah
koasnya belum boleh pulang dari poli hingga diperbolehkan oleh bidannya
(maybe disuruh cuci alat post tindakan atau mau diberi skill/pengetahuan
tambahan).
STATUS ANAMNESIS POLI
o Status Obstetri diberi no.urutan warna merah
Tekanan Darah:
Berat Badan:
Tinggi Badan: (penting untuk pasien primigravida)
HPHT: (Hari Pertama Haid Terakhir)
TP: (Taksiran Persalinan)
Usia kehamilan: ... minggu
28
G?P?A? riwayat persalinan?
Ex: G2P1A0 riwayat persalinan
1. Laki-laki, 2009 (tahun partus), 8 bulan/prematur (usia
kehamilan saat itu), SC (jenis persalinan),
Preeklampsi(penyulit)
2. Hamil ini
PF: (Leopold 1 sampai 4), perkiraan DJJ (denyut jantung janin),
perkiraan TBJ (Taksiran Berat Janin)
Ex: TFU 38cm, PuKa, PresKep, 3/5 masuk PAP,
DJJ: 142x/menit TBJ:3500gr
Gambar posisi: jika PuKa dan presKep
Mekanisme di Bangsal VK
Datang jam 07.00-14.00 untuk dinas dan dilanjutkan oleh jaga sore jam
14.00-22.00 dan dilanjutkan jaga malam 22.00-07.00 keesokan harinya dan
dilanjutkan dinas kembali. Tiap pergantian dinas ke jaga sore jangan lupa
operan pasien yang ada dibangsal tersebut begitu juga dari jaga sore ke jaga
malam. Dilarang meninggalkan VK sebelum teman yang menggantikan jaga
datang.
Kamar VK 1 ada 6 bed buat bersalin (kala 1/kala 2), kamar 2, 3 dan 4 berisi
pasien post bersalin (kala 4) sebelum dipindahkan ke bangsal Edelweis.
Kegiatan di bangsal ini setelah operan adalah mengobservasi pasien yang ada
baik yang akan bersalin maupun yang post bersalin (diutamakan yang akan
bersalin), memeriksa TTV pasien, jangan lupa ditulis di buku jaga hasil
observasinya. Selain itu juga persiapkan alat2 yang dibutuhkan saat
menolong partus pada tiap bed. Pantau DJJ, His, TD dan pembukaan jalan
lahir dengan cara VT. Berinteraksi dengan bidan sewajarnya saja. Jika pasien
telah masuk kala 2 segera pakai APD (celemek, sepatu boot, sarung tangan
steril) dan bersiap untuk menolong partus (Pelajari step2 menolong partus
29
secara detail dari kala 2, kala 3, hingga kala 4). Diawal pasti akan diajarkan
caranya oleh para bidan (Pelajari manuver dalam menolong partus). Setelah
bayi lahir masuk kala 3 melahirkan plasenta (akan diajari bidan) dan
seterusnya hingga penjahitan perineum. Tidak lupa setelah menolong partus
belajar mencuci plasenta dan masukkan di kendi juga mensterilkan alat2
yang digunakan menolong partus tadi (sama seperti membersihkan alat2
post tindakan di poli). Sisanya ikuti saja arahan dari bidan disana.
Selama persalinan, jika pasien sudah masuk kala 1 fase aktif, jangan lupa
membuat partograf. Partograf di lampiran. Jika bingung boleh bertanya
dengan bidan di sana.
Nb. untuk yang sedang dinas di VK, tentu saja konsulen akan melakukan
visite pada jam dinas tersebut, maka saat visite disarankan untuk
presentasikan keadaan pasien dari hasil observasi kita.
Nb. untuk yang jaga malam, hasil observasi selain ditulis dibuka jaga juga
ditulis di status pasien bagian follow up.
Karakter bidan ada yang asik diajak ngobrol, ada yang asik buat ditanya soal
obgyn, ada yang asik buat dimusuhin (maksudnya ngga banget diajak
interaksi) haha. Bidan suka lihat koas aktif dan peka jadi jangan kebanyakan
bengong atau lemot karena siap2 akan dilibas. Lebih baik banyak bertanya
diawal karena masih enak pakai alasan “Saya kan masih baru justru ini
banyak tanya karena mau belajar” tapi kalau alasan tersebut dipakai sudah
dipertengahan ya dilibas juga lah pasti. Jangan makan di meja perawat,
ngobrol bersama perawat disaat senggang biar akrab, kadang jajan lah
dikulkasnya VK (ada bidan yang jualan jadi bisa lebih akrab), jangan
mengambil status saat sedang dipakai bidannya (danger). Di bangsal VK
terdapat Kepala Ruang dan apabila ingin keluar dari ruang vk jangan lupa
izin ke KaRu nya.
Diawal sekelempok patungan untuk beli buku jaga 2, sarung tangan non
steril, masker (bangsal Vk & Edelweis), sarung tangan steril serta celemek
khusus koas (u/ di VK). Saat jaga malam, bidan tidak suka kalau koasnya
tidur diruko alasannya mungkin karena kita harus pantau pasien disebabkan
kalau tidur diruko dan ada yang partus kita tidak diberitahukan dan dicap
jelek oleh bidannya.
CONTOH FOLLOW UP VK (tidak dengan sistem SOAP)
D(X) G2P1A0 Hamil ±38 minggu inpartu kala ... fase ... dengan KPD 18 jam
KU: Baik, KS: Composmentis
TD: 110/70 N: 92x/menit R: 22x/menit S:37oC
BB / TB : ... kg / ... cm (penting untuk pasien primigravida, ditulis di awal saja,
utk FU selanjutnya tidak perlu)
HPHT: (Hari Pertama Haid Terakhir)
TP: (Taksiran Persalinan)
PF:
- PF luar: Leopold 1 sampai 4, DJJ (denyut jantung janin), perkiraan TBJ
(Taksiran Berat Janin), His (kontraksi)
- PF dalam: inspeksi pengeluaran pervaginam, vulva dan vagina, VT: portio
tebal lunak atau tipis, pembukaan berapa, ketuban +/-, yang teraba apa,
posisi hodge berapa
30
Mekanisme di Bangsal Edelweis
Datang jam 07.00-14.00 untuk dinas dan dilanjutkan oleh jaga sore jam
14.00-22.00 dan dilanjutkan jaga malam 22.00-07.00 keesokan harinya dan
dilanjutkan dinas kembali. Tiap pergantian dinas ke jaga sore jangan lupa
operan pasien yang ada dibangsal tersebut begitu juga dari jaga sore ke jaga
malam.
Jumlah kamar ada 6 dan ISO 1, Kegiatan di bangsal ini setelah operan adalah
mengobservasi pasien yang ada baik pasien post bersalin maupun pasien
Ginekologi (tumor ovarium ataupun infeksi luka operasi, dll) jangan lupa
ditulis di buku jaga hasil observasinya. Selain mengobservasi, koas disini
belajar membuat resep untuk pasien dan membantu menyuntikkan obat ke
pasien. Sisanya ikuti saja arahan dari bidan disana misal bikin surat konsul
atau bikin status rawat inap yang masih kosong.
Nb. untuk yang sedang dinas di Edelweis, tentu saja konsulen akan
melakukan visite pada jam dinas tersebut, maka saat visite disarankan untuk
presentasikan keadaan pasien dari hasil observasi kita.
Nb. untuk yang jaga malam, hasil observasi selain ditulis dibuka jaga juga
ditulis di status pasien bagian follow up.
Secara umum bidan di Edelweis lebih ramah asal koasnya juga sopan. Disini
juga ada bidan yang jual jajanan jadi sesekali jajan lah biar akrab. Di bangsal
Edelweis terdapat Kepala Ruang dan apabila ingin keluar dari ruang
Edelweis jangan lupa izin ke KaRu nya. Selama menunggu visite, sebaiknya
berbaur dengan bidan di sana, jangan menunggu di ruangan bayi.
Contoh FOLLOW UP bangsal Edelweis
Dengan sistem SOAP. S: Subject (keluhan pasien), O: Object (hasil
pemeriksaan fisik, tulis hasil Lab untuk pasien pre-operasi), A: Assessment
(diagnosis), P: Planning (terapi). Khusus bedah kita hanya menulis SOA.
Berikut contoh singkat follow up pasien obstetri:
S/ Pasien datang dengan keluhan hamil lewat bulan. Perut jarang dirasakan
kencang-kencang. Keluar air-air atau darah dari jalan lahir (-), gerakan
janin (+). Pasien mengaku hamil anak kedua. Anak pertama lahir lewat
bulan dengan SC ditolong dokter. Riw HT (-), DM (-).
O/ KU: Baik, KS: Composmentis
TD: 110/70 N: 92x/menit R: 22x/menit S:37C
BB / TB : ... kg / ... cm (penting untuk pasien primigravida, ditulis di awal
saja, utk FU selanjutnya tidak perlu)
HPHT: (Hari Pertama Haid Terakhir)
TP: (Taksiran Persalinan)
PF: biasanya hanya PF luar yaitu Leopold 1 sampai 4, DJJ (denyut jantung
janin), perkiraan TBJ (Taksiran Berat Janin), His (kontraksi) jika ada
Hasil lab: .... (yang menunjang saja)
A/ G2P1A0 Hamil ±44 minggu serotinus pro-SC
Tambahan: selain follow up, setiap anggota harus mengisi CM 2 dan 3
mengenai keterangan keluhan dan PF pasien sewaktu masuk bangsal jika
kosong. Pengisian harus lengkap dan jika tidak ada keterangan bubuhkan
tanda strip. Contoh CM 2 dan 3 di lampiran.
31
Mekanisme di OK/ruang operasi
Kalau koass obgyn berjumlah 10 orang berarti 2 orang yang jaga di ruang OK
turun operasi ditambah koass yang dinas di bangsal, tetapi kalau jumlahnya 8
orang berarti yang turun operasi ialah yang dinas IGD 1 orang dan yang dinas
di bangsal. Kalau operasi dari bangsal VK berarti koass VK yang turun
operasi, 1 orang saja yang ikut, tidak boleh dua-duanya turun karena VK
tidak boleh kosong. Kalau operasi dari bangsal Edelweis, koass yang turun
boleh 1 orang atau dua-duanya, disesuaikan saja dengan jumlah operasinya
pada hari itu.
Sebelum masuk ke OK jangan lupa ganti baju OK yang terdapat di ruko OK
untuk pria pake topi OK juga kalau yang wanita ada jilbab khusus OK juga
tapi kalo mau pake topi juga gak apa apa. Jangan lupa pakai masker juga.
Tugas koass obgyn di OK adalah mempersiapkan pasien saat datang ke OK,
tempatkan pasien di tempat tidur ruang tunggunya, kemudian saat persiapan
operasi ikut bantu perawatnya untuk siapkan alat dan kebutuhan untuk
operasi seperti paket operasi yang terdapat di lemari dekat depo obat OK,
dan sebagainya. Kemudian setelah pasien masuk kamar operasi bantu
siapkan pasiennya juga setelah pasien dibius dan semua persiapan selesai
kemudian bilang ke perawatnya juga kalau kita ikut turun juga untuk jadi
asisten dan langsung cuci tangan dengan teknik cuci tangan operasi
(fuerbringer), kemudian setelah cuci tangan jangan lupa posisi tangan harus
menghadap ke atas kemudian pakailah jubah OK dengan cara yang diajarkan
saat skill lab, ingat jangan ngiket sendiri ya jubah OK nya meskipun nggak
ada yang ngiketin tunggu aja sampe ada yang ngiketin pasti diiketin kok
soalnya, sambil nunggu ada yang ngiket talinya atau sambil diiketin talinya
langsung aja pakai handscoon sterilnya yaa, setelah selesai tangan dalam
posisi aman dan menghadap ke atas jangan kena sampai leher juga karena itu
bukan area steril, taruh didada aja tangannya.
Setelah operasi akan dimulai bantu perawatnya untuk menyiapkan operasi
seperti membentangkan duk2 steril lalu pada saat sedang jadi asisten operasi
ya kita bantu-bantu juga ya misal memegang alat-alat dan sebagainya.
Setelah selesai operasi pindahkan pasien ke ruang resusitasi.
Koass obgyn yang tidak ikut jadi asisten steril disarankan menulis laporan
operasi yang terdapat di meja depan dekat papan OK yaa, setelah selesai
bantu bantu aja jadi asisten non steril selama tidak ada operasi obgyn lainnya
atau jika operasi selanjutnya sudah disiapkan ikut bantu menyiapkan yaa.
Plasenta, hasil kuret, atau jaringan yang akan di PA diberi label nama dan
ditaruh di dekat pasien dan dikonfirmasikan ke orang OK.
Setelah operasi selesai dan dokternya sudah ganti baju dan keluar dari OK,
kita juga ganti baju kembali di ruko OK dan kembali ke tempat dinas masing-
masing.
32
Mekanisme di IGD
Waktu dinas di IGD jam 09:00-14:00, tidak ada koass obgyn yang jaga sore
atau malam yang menetap di IGD. Jadi, kalau ada pasien obgyn di IGD di luar
jam dinas IGD, yang turun adalah yang jaga VK
Pada saat dinas di IGD tugas koass obgyn adalah menunggu pasien obgyn,
setelah ada pasien obgyn lakukanlah anamnesis dan pemeriksaan fisik pada
pasien tersebut dengan menggunakan status IGD dan status khusus
kebidanan, alat-alat yang dibutuhkan untuk pemeriksaan fisik berupa metlin,
tensi, thermometer, handscoon, Doppler (khusus punya koass ada di ruko).
Jika kalian butuh bantuan bidannya silahkan telepon ke VK lewat telepon IGD
ext.128, jelaskan keadaan pasien kepada bidan untuk diperiksa lebih lanjut,
jika kalian sudah cukup lama di obgyn nanti juga dilepas sama bidannya
malah nanti kita yang disuruh diagnosa sendiri, setelah dilakukan
pemeriksaan lengkap jika pasien bersedia dirawat langsung lakukan
pengambilan darah untuk pemeriksaan lab sekaligus pasang infus. Jangan
lupa untuk lapor ke dokter jaga IGD-nya untuk dikonsul kepada dokter
spesialis obgynnya.
NB: Selama menunggu pasien obgyn di IGD jikalau ada pasien baru yang
bukan pasien obgyn jangan lupa anamnesis juga ya bantuin perawatnya biar
kelihatan aktif, dan jangan lupa ajak ngobrol perawat dan dokter jaganya juga
atau mungkin mau bertanya sama dokter jaganya juga boleh kalau ada yang
sulit dimengerti.
Tidak ada absensi di IGD
Status pemeriksaan mengikuti format yang tersedia pada lembar status
pasien IGD dan kebidanan. Diutamakan mengisi status kebidanan dulu
sebelum isi status IGD.
33
SISTEM PENILAIAN STASE OBGYN
Nilai stase obgyn ditentukan oleh dr. Zai dan dr.Ida
Minggu ujian di obgyn adalah minggu ke-10.
Biasanya ujian dilaksanakan setelah pelayanan selesai ataupun di hari
sabtu/minggu di luar RS.
Ujian terdiri dari ujian status dan teori. Selain ujian status, bisa juga ujian
praktik dengan “PHANTOM”, seperti skill lab. Biasanya diuji tentang teknik
persalinan dan alat-alat persalinan.
Pasien yang dipakai ujian bisa pasien obstetri maupun ginekologi
Pembagian pasien ujian tentatif tergantung syarat sudah ready atau belum,
jika sudah dapat pasien status ujian langsung dibuat sesuai dengan form
status ujian, dan dikumpulkan keesokan harinya. Status ujian dibuat 3
rangkap, untuk dr. Zai, dr. Ida, dan pegangan kita.
Ujian 2x dengan dr. Zai dan dr.Ida. Ujian biasanya tidak di depan pasien. 1x
ujian terdiri dari 4-5 koass. Harus menguasai materi anggota yang lain
karena pertanyaan akan dilempar jika tidak bisa menjawab/jawaban kurang.
Syarat ujian: tugas presentasi kasus, referat, buku log. Dikumpulkan sebelum
minggu ujian di satu map.
Jangan lupa bawa berita acara saat ujian.
34
SOP STASE MATA
RSUD KOTA CILEGON
FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS YARSI
Mekanisme di Poli
Jam dinas (08.00 - ±13.00) Senin – Sabtu
Koass dibagi menjadi 3 kelompok: Anamnesis, PF, Asisten Dokter.
Pasien baru di anamnesis oleh koass yang bertugas di meja anamnesis.
Setelah di anamnesis pasien dan statusnya tersebut dibawa ke dalam ruang
poli mata untuk diperiksa (visus). Selanjutnya pasien diminta di tunggu
diluar dan akan di panggil kembali bila gilirannya telah tiba (langsung
bertemu dengan dokter spesialis mata).
Pasien mata harus dibedakan berdasarkan keluhan yaitu dengan keluhan
mata merah dan keluhan penglihatan buram.
o Pasien dengan keluhan mata merah (tanda-tanda inflamasi lainnya)
cukup dilakukan anamnesis dan pemeriksaan visus saja (minimal).
Selanjutnya langsung bertemu dokter spesialis mata.
o Pasien dengan penglihatan buram, setelah dianamnesis dan periksa visus,
pasien tersebut diperiksa dengan menggunakan alat autoref dan apabila
hasil pemeriksaan autoref terdapat kelainan refraksi pada mata pasien
(hasil autoref dicantumkan di status pasien), kelainan refraksi pasien
tersebut dapat dikoreksi dengan kacamata. Setelah mendapatkan lensa
35
kacamata yang tepat, resep kacamata ditulis oleh koas dan pasien dibawa
ke dokter spesialis mata.
Koass yang menjadi asisten dokter berdiri di sebelah slitlamp dokter
spesialis mata. Koass diizinkan untuk melihat melalui slitlamp dokter sp
mata. Setelah bertemu dokter status pasien+resep di diberikan ke perawat
dan pasien disuruh menunggu di luar untuk dipanggil kembali dan menerima
resep.
Salah satu koass wajib mendampingi dokter bila ada tindakan bedah minor di
Poli (hordeolum, ekstraksi Corpus alienum,dll)
Setelah selesai poli, pasien yang akan menjalani operasi didata dan koass
bersiap mempersiapkan operasi dengam membawa status pasien
(koordinasikan dengan perawat poli).
Koass ikut turun ke ruang OK menjadi asisiten dokter bila ada operasi
(minggu ke2).
Rolling tugas anamnesis, PF, dan asisten dokter dilakukan setiap hari
CONTOH ANAMNESA:
S : Pasien datang dengan keluhan penglihatan mata kiri menjadi buram sejak 2
tahun yang lalu. Pasien mengaku seperti ada asap atau bayangan air terjun
didepan matanya yang makin lama makin meluas. Sehingga akhirnya pasien
tidak dapat membedakan wajah orang lain. Riwayat mata merah disangkal,
trauma pada mata disangkal, nyeri pada mata disangkal, hipertensi disangkal,
DM diakui.
O:
Visus
VODekstra : 6/12 (dextra selalu ditulis duluan)
VOSinistra : 3/60
Autoref
OD: S -2,50 C -0.75 Axis 180
OS: error
A:
Katarak Immature OS
Mekanisme di OK
Jam dinas OK (Selesai Poli – Selesai Operasi)
Selesai Poli koass assisten dokter diminta menyiapkan pasien yang akan di
operasi hari itu juga. Koas membawa status serta persyaratannya dan
pasiennya ke ruang OK.
Di ruang OK persyaratan pasien di berikan kepada Teh Ratu.
Pasien di siapkan dengan menganti baju pasien dengan baju OK (warna hijau
pudar) dan memakaikan topi ok. Setelah itu pasien di baringkan di ruang pre-
op
36
Di ruang pre-op dipastikan kembali mata sebelah mana yang akan di operasi,
lalu diteteskan midriatil (bila operasinya katarak). Selain operasi katarak
dapat ditanya terlebih dahulu kepada dokter spesialis mata.
Setelah dokter sp mata siap, pasien satu persatu di masukan ke ruang operasi
(biasanya katarak dahulu), setelah pasien berbaring di meja operasi, koass
assiten 2 meneteskan Pantokain pada kedua mata pasien. Sedangkan koass
assiten 1 memakai jubah OK.
Operasi dimulai dengan Operator: dokter spesialis Mata, Assisten 1: koass,
Assisten alat: perawat. Assisten 2 (on loop): koass
Setelah operasi selesai, assisten membawa 2 pasien tersebut ke ruang RR
untuk monitoring.
Assisten 2 menyiapkan pasien selanjutnya seperti alur diatas.
Laporan operasi ditulis oleh koass (assisten 2). Laporan operasi terlampir.
Obat post op di resepkan oleh dokter spesialis Mata, namun terkadang koass
disuruh resepkan.
Setelah operasi selesai semuanya dan pasien diperbolehkan pulang serta
menebus resep yang diberikan. Edukasi post op: control 1 hari setelah post
op, jangan dibuka kecuali untuk meneteskan obat, jangan kena air, tidak
boleh bersujud dulu (meningkatkan TIO).
Boleh pulang dan status pasien dibawa pulang oleh koass ke rumah/kos dan
dibawa kembali keesokan harinya dipoli.
37
Penjelasan mengenai perawat (teh Fani)
Teh Fani orangnya sangat baik. Beliau adalah kaki tangannya dokter helmi.
Teh Fani sangat baik kepada koass dan akper-akper. Jadi jangan kecewakan
beliau.
Semakin dekat dengan Teh Fani semakin mudah juga kalian di stase mata.
(dekat yang positif ya)
Teh Fani sering membelikan makanan pagi buat koass. Biasanya koassnya
juga sering ngajak Teh Fani makan di luar setelah poli selesai.
Teh Fani sering membantu koass bila koass kesulitan dalam berbagai hal.
Misalnya di poli, di ok, atau ujian. Beliau juga bisa membujuk dr helmi.
38
SOP STASE NEURO
RSUD KOTA CILEGON
FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS YARSI
39
Minggu pertama, beliau akan mengajari kita pemeriksaan fisik neurologis
yang baik dan benar, di ajarin bener-bener. Kalaupun kita ada yang salah,
beliau ga akan marah, dan langsung koreksi kesalahan kita.
Beliau juga suka sekali ditanya, jadi jangan lupa baca dulu di kosan jadi bisa
tanya banyak ke beliau, dan beliau juga suka sekali nanya. Tapi beliau ga akan
marah kalaupun kita ga bisa jawab, malah beliau bakalan langsung ngasih
jawaban yang bener. Tapi jangan mentang-mentang beliau baik jadi pada
nggak belajar.
Beliau merhatiin banget koas nya dari minggu awal sampai akhir, jadi buat
penilaian ujian, niali hariannya juga berpengaruh.
Apabila visite di NI sudah selesai, pada hari selasa-jumat kegiatan akan
dilanjutkan di polikliik.
Keadaan bangsal:
o Nusa Indah (NI): Ruang kelas 3. Terdapat 4 Kamar (1&2) pasien pria dan
wanita (3&4) (tiap kamar ber isi 6 pasien), dan 2 kamar khusus pasien TB
Paru (kamar 5 untuk Pria, kamar 6 untuk wanita), dan 2 kamar isolasi
(kanan-kiri).
CONTOH FOLLOW UP NEURO
Dengan sistem SOAP. S: Subject (keluhan pasien), O: Object (hasil
pemeriksaan disertai gambar untuk status lokalis, tulis hasil Lab untuk
pasien pre-operasi), A: Assessment (diagnosis), P: Planning (terapi).
Khusus neuro kita hanya menulis SO. Berikut contoh singkat follow up
Bedah Umum:
Contoh 1
S/ Pasien mengeluh kaki dan tangan kirinya lemas tidak bisa digerakan saat
akan menunaikan ibadah sholat. Kemudian bicara pasien pun menjadi
tidak jelas (pelo), sebelumnya pasien belum pernah mengalami hal ini,
pasien memiliki riwayat hipertensi sejak 5 tahun yang lalu dan tidak
teratur mengkonsumsi obat.
O/ GCS : E..M..V.. = ...
Tanda Rangsang Meningeal:
Kaku Kuduk: (+/-)
Kernig Sign : (+/-) / (+/-) [kanan dan kiri]
Laseque : (+/-) / (+/-) [kanan dan kiri]
Nervus Cranialis : I – XII (biasanya ditulis yang hasilnya positif saja)
Kekuatan Motorik : 1-5 1-5
1-5 1-5
Sensorik : baik/menurun [jika menurun tulis di ekstremitas mana, misal:
menurun di ekstremitas kanan (biasanya pada SNH) atau setinggi mana,
misal: menurun di ekstremitas bawah setinggi lutut (biasanya pada
neuropati DM)]
Refleks Patologis : Hofmann-Tromnerr, Babinski, Babinski grup termasuk
Rosellimo, dll (+/-)
Refleks Fisiologis : BPR (N/↑/↓) (N/↑/↓)
TPR (N/↑/↓) (N/↑/↓)
KPR (N/↑/↓) (N/↑/↓)
APR (N/↑/↓) (N/↑/↓)
40
Fungsi Luhur: baik/disartria/afasia global/afasia motorik/afasia sensorik
SSO : BAB (+/-), BAK (+/-)
Pemeriksaan Keseimbangan (terutama pada pasien Vertigo) : ...
A/ ... (jika diagnosa jelas boleh ditulis)
Karakter perawat
o Nusa Indah: Perawat di Nusa Indah baik, ramah, ceria (hehe..). teteh-
tetehnya suka bercanda. Yang penting harus banyak komunikasi dengan
teteh-tetehnya, kadang kalau tetehnya ada yang males, suka salah ngasih
jumlah pasiennya, jadi di cek ulang aja.
o Anggrek : karena di anggrek cuma ikut visite doang, jarang komunikasi
sama teteh-tetehnya. Jaga ATT aja paling penting. Kadang koass
dibolehkan memeriksa pasien Anggrek tapi tidak perlu menulis di status.
Mekanisme di Poli
Poli dilaksanakan pada hari Selasa-Jumat setelah selesai visite.
Di poli ada perawat yang membantu namanya a Darmawan.
Di poli tugas kita berdiri di samping dokternya sama manggilin pasien yang
mau diperiksa, biasanya 3 pasien yang di dalem poli.
Di poli juga ada tindakan, biasanya banyak pasien yang akan disuntik. Entah
itu di leher pundak, punggung, tangan, dll.
Nanti kita dibolehin nyuntik, awalnya tapi kita diajarin dulu caranya. Dokter
mukhdiar percaya banget sama koasnya. Jadi ga usah khawatir ga kebagian
nyuntik, hihi..
Biasanya obat yang dipake nyuntik itu Flamicort sama lidokain, dosisnya
buat spuit 1 cc (0,8 cc Flamicort, + 0,2 cc lidocain). Spuit 3 cc (2,5 cc Flamicort
+ 0,5 cc lidocain). Untung punksi cairan sinovial biasanya pake spuit 5 cc.
Setiap selasa wajib ada penyuluhan minimal 2 materi. Materi penyuluhan
ditempel di poli. Untuk perlengkapan sounding bisa minta tolong CS di sana
(pak Muhsin), proyektor ambil di sekret YARSI.
Waktu di poli dr. Mukhdiar baik banget sama pasien, beliau suka banget
becanda. Nanti kalian bakalan menemukan jargon-jargon khas dokter
Mukhdiar hehehe..
Setelah kegiatan poliklinik selesai, koas diperbolehkan pulang
Kegiatan diskusi atau presentasi kasus biasanya dilakukan setelah poli, pada
hari senin/rabu/jumat. Untuk presentasi tidak perlu membuat power point,
makalah kita fotokopi perbanyak sesuai anggota dan dibagikan saat diskusi.
41
Beliau suka kalau koasnya bisa aktif tanya-jawab.
Beliau suka ngasih tugas baca buat diskusi (hari senin, rabu, jumat) setelah
presentasi kasus selesai. Kalo diskusi semua anggota wajib buat pertanyaan.
Poli selesai biasanya jam 12an, kalau pasiennya ga banyak-banyak banget.
Sebelum jam 12 sudah bisa pulang. Karena beliau juga praktek di tempat lain.
Hari jumat poli terakhir, biasanya koas cewe boleh langsung diizinin pulang
ke rumah, tapi koas cowo baru boleh pulang ke rumah setelah selesai sholat
jum’at.
Sebetulnya beliau hari sabtu tetep datang visite ke bangsal, tapi kita
diliburkan dinas (baik kaaaaan....)
Jadi, karena beliau itu baik banget. Nanti ATT nya dijaga banget yaaa, jangan
bikin beliau kecewa.
Wajib kuasain Stroke (SH, SNH), Vertigo, Neuropati, Epilepsi, Tetanus, LBP,
Parkinson, Bell’s Palsy. Yang lain kalo bisa sih jago jugaa.. jangan gak bisa..
42
SOP STASE THT
RSUD KOTA CILEGON
FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS YARSI
43
CONTOH FOLLOW UP THT
Dengan sistem SOAP. S: Subject (keluhan pasien), O: Object (hasil
pemeriksaan disertai gambar untuk status lokalis, tulis hasil Lab untuk
pasien pre-operasi), A: Assessment (diagnosis), P: Planning
(terapi).(Biasanya terapi dokter yang nulis) Berikut contoh singkat follow
up THT :
Contoh 1
S/ Pasien mengeluh telinga kanan menurun pendengarannya yang dirasakan
sejak 1 tahun.Riwayat keluar cairan (+) berwarna putih, berdarah (+)
berbau(+).nyeri telinga (+) gatal (-)
O/ KU: Sakit Sedang, KS: Composmentis
TD: 110/70 mmHg, S: 37 C, N: 88x/m, R: 20x/m
Status Lokalis THT : Membran timpani dextra (pakai gambar)
Telinga
AD AS
Bentuk,ukuran normotia Normotia
hiperemis - -
NT(nyeri tekan) + -
MAE Sempit Lapang
Serumen + +
Sekret + -
Membrane Perforasi Intak
timpani
Hidung
Bentuk normal, septum deviasi (-), nyeri tekan sinus paranasal (-),
krepitasi (-), concha nasalis inferior udem dan hipertrofi (-) hiperemis (-),
sekret (-)
Tenggorokan
Mukosa bibir basah, stomatitis (-), tonsil T1-T1,arcus palatofaringeus dan
arcus palatoglossus hiperemis (-), detritus (-/-), uvula deviasi (-)
Hasil Lab: .......... (yang menunjang saja)
A/ OMSK AD (pre-op)
Contoh 2
S/ Pasien mengeluh nyeri tenggorokan sejak 1 tahun yang lalu. Demam (+)
setiap tenggorokan nyeri,batuk (+) pilek (-),mendengkur saat tidur (+)
terkadang sulit menelan. Riwayat gemar minum es,ciki2an (+)
O/ KU: Sakit Sedang, KS: Composmentis
TD: 110/70 mmHg, S: 37 C, N: 88x/m, R: 20x/m
Status Lokalis THT : Tonsil palatina (pakai gambar)
Telinga
AD AS
Bentuk,ukuran normotia Normotia
hiperemis - -
NT(nyeri tekan) + -
MAE Sempit Lapang
Serumen + +
44
Sekret + -
Membrane Perforasi Intak
timpani
Hidung
Bentuk normal,septum deviasi (-), nyeri tekan sinus paranasal (-),
krepitasi (-), concha nasalis inferior udem dan hipertrofi (-) hiperemis (-),
sekret (-)
Tenggorokan
Mukosa bibir basah,stomatitis (-), tonsil T2-T3, arcus palatofaringeus dan
arcus palatoglossus hiperemis (+), detritus (+/+) uvula deviasi (-)
Hasil Lab: .......... (yang menunjang saja)
A/ Tonsilitis kronik (pre-op)
Hal yang tidak boleh dilakukan: Membuat keributan seperti tertawa keras-
keras di bangsal, follow up terlambat, sombong dengan perawat, memakai
status pasien tanpa izin, tidak menjaga sopan santun
Tambahan: selain follow up, setiap anggota harus mengisi CM 1 dan 2
mengenai keterangan keluhan dan PF pasien sewaktu masuk bangsal jika
kosong. Pengisian harus lengkap dan jika tidak ada keterangan bubuhkan
tanda strip. Contoh CM 1 dan 2 di lampiran.
Mekanisme di Ruang OK
Anggota tim OK datang ke OK LANGSUNG setelah follow up. Biasanya dr.
Budhy ke OK langsung dan belum visite.
Tugas di OK menyiapkan pasien, perlengkapan operasi dan rontgen bila
perlu. Ada yang bertugas menjadi asisten 1 steril yang ikut operasi, ada yang
menjadi asisten 2 non steril yang bertugas mobile mempersiapkan
kebutuhan sebelum dan selama operasi. Asisten 1 wajib sudah siap memakai
handscoon dan gown sebelum dr. Budhy masuk ruangan operasi.
Tim OK harus tahu tentang pasien yang mau dioperasi (keluhan,gejala dan
perjalanan penyakitnya)
Setelah operasi selesai, sambil menunggu dr. Budhy ganti baju, tim wajib
mengisi laporan operasi dan menulis resep dan jika tidak mengerti tentang
tindakan yang dilakukan boleh bertanya beliau sangat welcome
Tim OK harus siap diserang pertanyaan beliau tentang operasi yang
dilakukan atau bahkan operasi di kamar sebelah.
Setelah OK, dr.Budhy biasanya visite dan tim OK harus memberi tahu tim poli
untuk turun mengikuti kegiatan visite dokter
Tim OK harus sigap memperhatikan gerak gerik beliau karena beliau sangat
gesit gerakannya
Mekanisme di Poli
Anggota tim poli datang ke poli LANGSUNG setelah follow up.
Tugas di poli yaitu anamnesis + PF sebelum dr. Budhy datang.
STATUS ANAMNESIS POLI
Untuk anamnesis + PF dibuat dengan format SOA sama seperti format follow
up bangsal. Jika dr.Budhy sudah datang presentasikan pasien yang kita
45
periksa, sebutkan diagnosis kemudian jelaskan dasar diagnosis dari
anamnesis+PF, dan rencana tatalaksana pasien tsb. Contoh status poli THT di
lampiran.
Setelah poli selesai, biasanya dr. Budhy mengadakan bimbingan dan kita
harus bertanya (tapi sudah paham dam membaca terlebih dahulu pertanyaan
apa yang kita ajukan)
Tim poli harus turun apabila tim dari bangsal memberi tahu untuk visite
Dr. Budhy tidak suka coass memanggil pasien (karena itu tugas akper, jika
tidak ada akper boleh bantu panggil pasien krn perawatnya cm 1)
1 orang dari tim menjadi asisten yang berdiri disamping beliau sepanjang
poli belangsung dan membantu beliau apabila ada tindakan di poli (asisten
wajib memakai handscoon)
Dr. Budhy sering meminta coass menulis resep, awalnya di diktekan obat dan
dosis yang akan diberi (setiap di dikte obatnya apa wajib dengarkan baik-
baik dan dicatat supaya tidak bertanya lagi ke dr.Budhy). Tetapi jika sudah di
minggu ke-3 stase, apalagi jika kita sudah lewat stase interna/anak, kita
diharuskan menulis resep sendiri sesuai dengan diagnosis pasien.
Selama stase THT per anggota harus melakukan penyuluhan. Hari
penyuluhan dan materi penyuluhan bebas dibagi sesuai THT.
46
SOP STASE KULIT
RSUD KOTA CILEGON
FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS YARSI
Mekanisme di Poli
Jam dinas (08.30-12.00)
Koass wajib anamnesa pasien sebelum konsulen datang.
Jika konsulen sudah datang, meja anamnesis ditinggalkan. Semua koass
menemani konsulen di dalam poli.
Salah satu koass ada yg bertugas menulis sensus pasien (buku sensus
disediakan di poli bukan sensus perawat)
Jika ada tindakan, koass bantu asistensi.
Pembahasan mengenai tugas-tugas didiskusikan setelah poli selesai.
CONTOH ANAMNESA:
S : Pasien datang ke poliklinik kulit dan kelamin RSUD Cilegon dengan gatal-gatal
yang dialami sejak 3 hari SMRS. Gatal dirasakan saat pasien berkeringat.
Sebelumnya pasien sudah berobat, namun tidak mengalami perbaikan. Riwayat
atopic (dermatitis/eczema, rhinitis alergika, dan asthma) disangkal.
O:
regio axillaris dextra.
UKK Lesi nummular, berukuran +5x7cm, hiperemis, ekskoriasi (+),
likenifikasi (-).
A:
Diagnosis banding: Tinea, dermatitis numularis.
47
Tugas EXTRA koass Kulit
Bimbingan dr. Nenden, SpKK diadakan di klinik beliau di daerah Bintaro.
Biasanya hari Sabtu atau Minggu.
Untuk jam tergantung beliau.
Bawa tugas kalian yang dari dr.Rudi (biasanya case yang dibahas)
Bimbingan biasanya di minggu ke-2 dan ke-4 plus ke-5 (ujian)
Lama bimbingan tergantung beliau.
Ada beberapa koass yang mendapat tugas lagi (kalau dari RSUD belum dapat
case)
Untuk di RSUD kalau ada pasien suspect B20 ada form anamnesa khusus
untuk dilaporkan ke bagian HIV/AIDS RSUD.
Untuk case, jangan lupa difoto kulit pasiennya yang diperiksa.
48
Ujian dengan kasus yang sama (jadi ditulis dan diprint fotonya 2x)
Waktu ujian biasanya hanya sebentar.
Beliau hanya membahas case setiap koass, pertanyaannya nggak melebar
kemana-mana.
Semua koass masuk ke satu ruangan dan menyaksikan temannya saat
ditanya-jawab (yang lain nggak boleh bantu, kecuali beliau mempersilahkan
yang lain untuk menjawab)
Jika tidak bisa menjawab, akan ada PR yang di emailkan ke beliau
Jangan lupa bawa konsumsi, bawa lembar penilaian (minta ke Mbak Eli), dan
status plus map ujian.
49
SOP STASE ANESTESI
RSUD KOTA CILEGON
FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS YARSI
Mekanisme di OK – Bangsal - OK
Datang pukul 06.30 WIB, melihat daftar pre-op di OK
Untuk follow up anggota dibagi sesuai bangsal (pasien bedah biasanya di
ASTER dan BOUGENVILLE, pasien obgyn di VK/MAWAR dan EDELWEIS)
Contoh follow up dengan sistem SOA:
S/ Batuk? Pilek? Demam? Haid? Gigi goyang? Pemakaian gigi palsu? Alergi
obat? Alergi makanan? Riwayat operasi sebelumnya? [jika ada riw op
dengan General Anestesi (GA) atau Regional Anestesi (RA)], riwayat
penyakit? (HT, DM, Asma, TB)
O/ KU: Baik KS: Composmentis
TTV:
BB:
Ronki? Wheezing?
Hasil lab: Hb/Ht/L/Tr/ PT APTT(atau CT BT) /SGOT/SGPT/Ur/Cr/GDS
A/ pre-op ... ASA ...
* baca ya apa itu ASA. Jgn lupa lapor ke penata anestesi jika ada yg abnormal
Setelah follow up kembali ke OK mempersiapkan obat-obatan anestesi
Mempersiapkan pasien pre-op, anggota anastesi dibagi per ruang OK, dan
mengikuti operasi di ruang OK tersebut hingga selesai, dan ikut operasi
selanjutnya.
o Mengantar pasien ke OK (1, 2 dan 3 biasanya dipakai untuk bedah, ortho
dan obgyn, OK 4 biasanya utk THT, dan OK 5 biasanya utk Mata
* untuk operasi mata, coass anestesi tidak ikut
* dapat berubah sewaktu-waktu sesuai PJ OK
o Pasang manset tensi dan alat pantau saturasi, memastikan infus lancar,
memasukan obat injeksi pre-op dan saat op sesuai instruksi, pasang
kateter (bisa juga pemasangan kateter dilakukan setelah op selesai)
Membantu melakukan tindakan anestesi (General Anestesi dan Regional
Anestesi)
Monitoring selama operasi dilampirkan di catatan anestesi (terlampir)
TD, nadi, jumlah cairan yang masuk selama operasi, obat-obatan yang
dimasukkan selama operasi.
*catatan anestesi diberikan ke penata anestesi, digabung di status pasien.
Setelah operasi membawa pasien ke RR (Ruang Resusitasi)
50
Membangunkan pasien sampai sadar, jika ada anggota yang sedang tidak ikut
operasi bisa sambil memonitoring pasien pasca operasi
Jika perawat bangsal datang menjemput pasien, anggota ikut membantu
memindahkan pasien ke bed yang dibawa perawat bangsal
Jika operasi sudah selesai semua, boleh pulang. Yang jaga standby on-call jika
ada operasi cito di luar jam dinas. Oleh karena itu wajib menempel nama dan
no telp di ruang OK, memegang kontak Cleaning Service/ Perawat jaga ruang
OK (jangan lupa kasih sesajen buat CSnya supaya kita dihubungin), kontak
koass Bedah/Obgyn.
51
SOP STASE RADIOLOGI
RSUD KOTA CILEGON
FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS YARSI
Karakter Konsulen
Dr. Kesuma : BAIK BANGET 100X!! yang penting sering baca KERTAS
FOTOCOPYAN dan buku TENTANG RADIOLOGI ya. harus tau RONTGEN
PARU.
Dr. Lilis : BAIK BANGET! sering ngasih bimbingan. Sering ditanya juga.
Apalagi kalo udah lewat interna bakal lebih ditanya.
Radiografernya semuaanyaa baik banget !! WAJIB KENAL samaa semua yang
ada di ruang radiologi. Dr.kesuma AKAN dadakan nanyain nama-nama
radiografernya.
Yang pasti datang tidak boleh telat. Selalu sopan santun. Selalu belajar hasil
foto rontgen dan menguasai anatomi dan fisiologi.
52
SISTEM PENILAIAN STASE
Ujian di mingu ke ketiga.
Syarat dapat mengikuti ujian, mengumpulkan buku log, telah maju referat.
Ujian biasanya tidak di lakukan di RSUD Cilegon. Namun dilakukan di RS Budi
Asih Serang atau di RSU Pandeglang bersama dengan dr Kesuma.
Ujian dilakukan satu persatu dengan membaca hasil Rontgen (biasanya
Thorax) dan CT-Scan.
53
LAMPIRAN
54
INTERNA
SENSUS RUANGAN
SENSUS IGD
Minggu ke : ...1... (tanggal: ..1 Mei... s/d ...6 Mei... 2013)
Tgl Masuk
No Nama Pasien Umur Diagnosa PJ Ket
& Keluar
1 Ny. Oma 32 masuk: DM + HT 30 apr – 03 Wita BLPL
keluar: sesuai mei 13
2 Tn. Opa 28 TB paru relaps msk: 4 Mei 13 Wita blm plg
kmr 5
3 Ny. Ahjumma 50 DM+HT+CKD msk: 6 mei13 Rama +
VISUM ET REPERTUM
NO :
Pada Hari ini Senin tanggal dua bulan Juli tahun dua ribu dua belas saya
yang bertanda tangan di bawah ini :
Dokter Jaga pada Rumah Sakit Umum Daerah Kabupaten Serang, atas
permintaan tertulis atas nama Kepala Kepolisian Resor Serang Sektor
Pabuaran dengan suratnya nomor 307 / VER / VI / 2012 / LL / ResTA tng /
134, tertanggal empat belas juni dua ribu dua belas pukul sebelas lewat
sepuluh waktu indonesia barat. Memberikan keterangan tentang pemeriksaan
yang saya dilakukan di Rumah Sakit Umum Daerah Kabupaten Serang pada
tanggal dua bulan Juli tahun dua ribu dua belas. Atas seorang penderita yang
menurut keterangan adalah sebagai berikut:
KESIMPULAN :----------------------------------------------------------------------------------
Pada pemeriksaan seorang laki-laki dengan usia dua puluh delapan tahun
ditemukan bengkak didaerah kepala bagian kanan, kepala belakang bagian
kiri, dahi bagian kanan, dan dahi bagian kiri disebabkan oleh kekerasan
tumpul. Hal tersebut menyebabkan pasien merasa sakit kepala dan
mengganggu kegiatan sehari-hari.----------------------------------------------------------
-------------------------------------------------------------------------------------------------------
Lanjutan
Nomor :
Halaman ke 3 dari 3
halaman
VISUM ET REPERTUM
NO :
Saya yang bertanda tangan di bawah dr. Indah Julisa. Dokter forensik
pada Instalasi Kedokteran Forensik dan Medikolegal Rumah sakit Umum
Daerah Kabupaten Serang. Memberikan keterangan tentang pemeriksaan
yang saya lakukan pada tanggal dua puluh dua juni tahun dua ribu dua belas,
pukul dua lewat dua puluh dua menit Waktu Indonesia Barat, bertempat di
Instalasi Kedokteran Forensik dan Medikolegal Rumah Sakit Umum Daerah
Kabupaten Serang berupa pemeriksaan luar jenazah atas seorang korban
yang menurut keterangan adalah sebagai berikut. ------------------------------------
------------------------
7) Pada bibir bawah kiri sisi luar satu sentimeter garis peretengahan
depan tiga sentimeter di bawah sudut bibir terdapat empat luka
lecet tekan masing-masing berukuran nol koma lima kali nol koma
tiga sentimeter, nol koma dua kali nol koma dua sentimeter, nol
koma satu kali nol koma dua sentimeter, nol koma tiga kali nol
koma dua sentimeter.
8) Pada bibir bawah sebelah kanan sisi luar tiga sentimeter garis
pertengahan depan satu koma lima sentimeter di bawah sudut bibir
terdapat luka terbuka, tepi tidak rata, disertai jembatan jaringan
dengan dasar kulit berukuran satu kali nol koma lima sentimeter.
9) Pada bibir bawah kiri sisi dalam satu sentimeter garis pertengahan
depan tiga sentimeter di baah sudut bibir terdapat luka terbuka, tepi
tidak rata, disertai jembatan jaringan dasar otot berukuran dua
koma lima kali satu koma lima sentimeter.
10) Pada dagu kiri atas hingga berjalan ke dagu kanan dua koma ima
sentimeter garis pertengahan depan nol koma lima sentimeter di
bawah bibir terdapat luka terbuka, tepi tidak rata, disertai jembatan
jaringan dengan dasar otot berukuran empat koma lima kali satu
sentimeter.
11) Pada belakang daun telinga kiri hingga leher samping atas kiri
enam belas sentimeter garis pertengahan depan enam sentimeter
di bawah liang telinga terdapat luka lecet geser yang berjalan dari
arah atas kanan ke kiri bawah berkuran sepuluh kali enam koma
lima sentimeter.
12) Pada leher samping kanan atas hingga leher belakang atas tiga
belas sentiimeter dari garis pertengahan depan lima sentimeter di
bawah liang telinga terdapat memar berwarna kebiruan berukuran
delapan kali tiga sentimeter.
13) Pada bahu kana hingga melebar ke bahu belakang serta kanan
atas sisi belakang enam belas sentimeter garis pertengahan depan
tepat puncak vahu terdapat luka terbua, tepi tidak rata, diserta
jembatan jaringan, dasar tulang patah berukuran dua puluh dua kali
empat belas sentimeter. Pada sisi luka terdapat luka lecet geser
yangberjalan dari arah kiri bawah ke kanan atas berukuran dua
puluh kali sepuluh sentimeter.
14) Pada dada kanan atas hingga samping kanan sepuluh sentimeter
garis pertengahan depan sepuluh sentimeter di bawah tulang
selangka terdapat memar berwarna merah kebiruan membentuk
jejas ban beukuran dua puluh enam kali dua puuh dua sentimeter.
15) Pada perut atas kiri berjalan hingga ke kanan serta punggung kiri
dua belas sentimeter garis pertengahan depan sepuluh sentimeter
di bawah puting susu terdapat luka terbuka, tepi tidak rata, diserati
jembatan jaringan, dasar organ hingga keluar isi organ berukuran
tiga puluh delapan kali sembilan sentimeter. Pada sisi luka hingga
perut bawah terdapat luka lecet geser yang berjalan dari arah kiri
Lanjutan
No :
Halaman 5 dari 6 halaman
bawah hingga kanan atas yang berukuran empat puluh kali dua
puluh sentimeter.
16) Pada lengan atas kanan sisi belakang hingga lengan bawah sisi
belakang sepuluh sentimeter di atas siku terdapat luka lecet geser
yang berjalan dari arah kanan bawah ke kiri atas berukuran dua
puluh delapan kali empat koma lima sentimeter.
17) Pada lengan atas kiri hingga lengan bawah kiri sisi belakang hingga
bahu belakang tiga belas senimeter di atas siku terdapat luka lecet
geser yang berjalan dari arah kiri atas ke kanan bawah berukuran
empat puluh lima kali sembilan sentimeter.
18) Pada jai tangan kedua kiri sisi belakang satu sentimeter dari batas
tumbuh kuku terdapat luka terbuka, tepi tidak rata, disertai
jembatan jaringan dasar tulan g patah berukuran satu koma lima
kali nol koma lima sentimeter.
19) Pada tungkai kanan atas dua puluh tiga sentimeter di atas lutut
terdapat lika lecet tekan yang berjalan dari kiri bawah ke kanan atas
berukuran dua puluh kali dua puluh sentimeter.
20) Pada lipatan paha kiri satu koma lima sentimeter dari lipat paha
terdapat luka terbuka, tepi tidak rata, disertai jembatan jaringan
dasar kulit berukuran tujuh kali nol koma lima sentimeter.
21) Pada tungkai kiri atas sepuluh sentimeter dari lipat paha terdapat
luka memar berwarna merah kebiruan berukuran empat belas kali
dua koma lima sentimeter.
22) Pada tungkai kiri bawah tujuh sentimeter dari mata kaki sebelah
dalam beberapa luka lecet dengan ukuran terbesar dua koma lima
kali dua sentimeter dan ukuran terkecil satu kali nol koma lima
sentimeter kali nol koma lima sentimeter dengan luas area dua
puluh kali tiga sentimeter.
15. Patah tulang: ----------------------------------------------------------------------------
1) Pada tulang kepala depan dan belakang ampak dan teraba tulang
patah.
2) Pada tulang kelopak mata kanan dan kiri teraba patah.
3) Pada tulang hidung teraba patah.
4) Pada tulang pipi kanan dan kiri teraba patah.
5) Tulang rahang atas dan bawah teraba patah.
6) Pada bagian dada kanan tulang iga tiga, empat, lima, tujuh teraba
patah.
7) Pada tulang iga kiri dari satu sampai dua belas tampak dan teraba.
8) Pada lengan atas kanan tampak dan teraba patah.
9) Pada tuang jari kedua tangan kiri tampak dan teraba patah.
10) Pada tulang tungkai atas kanan teraba patah.
11) Pada tulang tungkai ats kiri teraba patah.
12) Pada tulang belikat kanan dan kiri tampak dan teraba patah.
16. Lain-lain : tidak ditemuan-------------------------------------------------------------
Lanjutan
No :
Halaman 6 dari 6 halaman
KESIMPULAN -----------------------------------------------------------------------------------
Pada pemeriksaan mayat laki-laki ini, berusia kurang lebih dua puluh sampai
ltiga puluh lima tahun didapatkan luka lecet tekan pada bibir bawah kiri sisi
luar, tungkai kanan atas, dan tungkai kiri bawah. Didapatkan luka terbuka
pada dahi kanan, pelipis kanan, cuping hidung kiri sisi dalam, bibir atas kiri
sisi luar, bibir bawah sebelah kanan sisi luar, bibir bawah kiri sisi dalam, dagu
kiri atas hingga dagu kanan, bahu kanan hingga bahu belakang serta lengan
atas, jari tangan kedua kiri sisi belakang, dan lipatan paha kiri. Luka lecet
geser pada belakang daun telinga kiri hingga leher, bahu kanan hingga bahu
belakang, lengan atas kanan sisi belakang, lengan atas kiri hingga bahu
belakang. Luka memar pada dahi kiri, pipi kiri, leher samping kanan hingga
belakang, dada kanan ats hingga samping kanan dan tungkai kiri atas. Patah
tulang pada tulang kepala, kelopak mata, hidung, pipi kanan kiri, rahang atas
bawah, dada kanan tulang iga tiga, empat, lima, tujuh, tulang iga kiri dari satu
sampai dua belas, jari kedua kanan kiri, tungkai atas kanan dan kiri, serta
belikat kanan dan kiri. Sebab pasti kematian tidak dapat ditentukan karena
tidak dilakukan otopsi (bedah mayat). -----------------------------------------------------
-----------------------------------------------------------