Anda di halaman 1dari 74

STANDARD OPERATIONAL

PROCEDURE (SOP) STASE

IKATAN DOKTER MUDA (IDM)


FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS YARSI
RUMAH SAKIT UMUM DAERAH KOTA CILEGON
2013-2014
DAFTAR ISI

PENDAHULUAN ........................................................................................................................... 3
PENGENALAN KONSULEN ...................................................................................................... 4
SOP STASE ..................................................................................................................................... 5
STASE INTERNA ................................................................................................................... 6
STASE ANAK ......................................................................................................................... 12
STASE BEDAH ....................................................................................................................... 21
STASE OBGYN ....................................................................................................................... 28
STASE MATA ......................................................................................................................... 35
STASE NEURO ...................................................................................................................... 39
STASE THT ............................................................................................................................. 43
STASE KULIT ......................................................................................................................... 47
STASE ANESTESI ................................................................................................................. 50
STASE RADIOLOGI ............................................................................................................. 52
LAMPIRAN ..................................................................................................................................... 54
STASE INTERNA
SENSUS RUANGAN
SENSUS IGD
STASE ANAK
STATUS BAYI
BALLARD SCORE
FOLLOW UP LABORATORIUM
GRAFIK SUHU
ABSENSI DINAS HARIAN
STASE OBGYN
STATUS KEBIDANAN IGD
PARTOGRAF
STATUS POLIKLINIK
INTERNA, ANAK, BEDAH, ORTHOPAEDI, OBGYN,
MATA, NEURO, THT, KULIT
FORM STATUS UJIAN
INTERNA, ANAK, OBGYN, MATA, NEURO, KULIT
STASE FORENSIK
LAIN-LAIN
STATUS IGD
ABSENSI JAGA IGD
CM 1, 2, 3
STATUS FOLLOW UP BANGSAL
CATATAN ANESTESI

2
PENDAHULUAN

Assalamu’alaikum wr wb

Puji dan syukur patut kita haturkan kepada Allah SWT karena berkat rahmat-
Nya kita semua dapat menjalankan sebagian langkah menuju cita-cita kita untuk
menjadi seorang dokter muslim. Shalawat serta salam tak lupa kita curahkan
kepada Nabi besar Muhammad SAW karena telah membawa kita menuju masa
kejayaan seperti sekarang ini.

Ucapan terima kasih diberikan dan diapresiasikan kepada seluruh dokter muda
RSUD Cilegon Periode April 2013 yang telah berkontribusi nyata dalam
pembuatan Standard Operational Procedure (SOP) Stase Klinis RSUD Cilegon.

SOP ini dibuat dengan tujuan untuk menyamakan dan menyatukan konsep
pertukaran informasi antar stase kepada seluruh dokter muda yang akan
mengikuti siklus kepaniteraan klinis khususnya di RSUD Cilegon. Di dalam SOP
ini telah dicantumkan data konsulen, serta pengarahan mengenai stase-stase
yang ada di rumah sakit ini mencakup 11 stase, diantaranya Stase Ilmu
Kesehatan Anak, Ilmu Penyakit Dalam, Ilmu Obstetri dan Ginekologi, Ilmu Bedah,
THT, Mata, Kulit, Neuro, Anestesi, dan Radiologi serta tidak lupa pula kami
mencantumkan sekilan pembahan mengenai stase Ilmu Kedokteran Forensik
yang memang tidak dilaksanakan di RSUD Cilegon. Isi dari SOP ini meliputi
identitas kepala bagian, rekomendasi buku bacaan, mekanisme dinas,
mekanisme jaga, serta menjelaskan secara umum mengenai karakter perawat
dan konsulen di masing-masing stase. Diharapkan dengan adanya SOP ini dapat
mempermudah pertukaran informasi atau dikenal dengan istilah “Operan” stase
selama menjalani kepaniteraan klinik di RS yang kita cintai ini, yaitu RSUD
Cilegon.

Sekian pendahuluan ini dibuat, akhir kata, sukses terus dalam menjalankan
kepaniteraan klinik jangan lupa 3 hal penting selama kepaniteraan ATTITUDE,
KNOWLEDGE, and SKILL. Sekali lagi ada sebuah motto yang semoga bisa mnjadi
inspirasi untuk teman-teman sejawat sekalian “It’s not important to be the best,
but how we can do the best” jadi selalu berikan dan lakukan yang terbaik di tiap
stase insya Allah hasil yang memuaskan akan kalian raih. Atas perhatiannya,
terima kasih.

Wassalamu’alaikum wr wb.

IDM RSUD Cilegon Periode 2013-2014

3
PENGENALAN KONSULEN

dr. Didiet, Sp.PD dr. Rizki, Sp.P dr. Djaja, Sp.A dr. Ibnu, Sp.A

dr. Gingin, Sp.A dr. Zainuri, Sp.OG dr. Ida, Sp.OG dr. Supriyono, Sp.B

dr. Arie, Sp.OT dr. Rio, Sp.OT dr. Helmi, Sp.M dr. Devi, Sp.M

dr. Mukhdiar, Sp.S dr. Budhy, Sp.THT dr. Rudi, Sp.KK dr. Dublianus, Sp.An

dr. Kesuma, Sp.Rad dr. Lilis, Sp.Rad dr. Hermawan, SpPD

4
SOP
STASE

5
SOP STASE INTERNA
RSUD KOTA CILEGON
FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS YARSI

Kepala SMF: dr. Didiet Pratignyo Sp.PD


Konsulen : dr. Didiet Pratignyo Sp.PD, dr. Rizky Sp.P, dr. Hermawan Sp.PD, dr.
Devid Sp.PD
Lama Stase : 10 Minggu
Kegiatan Pelayanan : POLI, IGD, BANGSAL RAWAT INAP, KLINIK FLAMBOYAN
(HIV AIDS), RUANG GIZI, HAEMODIALISA
Jumlah Tugas : 4 tugas wajib (2 case + 1 referat + 1 jurnal) sisanya tugas
presentasi materi diskusi yang tidak pasti berapa jumlahnya.
Rekomendasi buku bacaan : Buku EKG penerbit apapun, Buku ajar IPD.

Alur Dinas Interna (06.00- batas waktu yang tidak ditentukan)


1. Pk 06.00 follow up pasien Nusa Indah. Pembagian kamar tergantung jumlah
anggota. (contoh jadwal pembagian kamar terlampir)
2. Setelah FU pasien, kita mengikuti jadwal dr.Didiet :
- Poli : setelah FU langsung ke poli kecuali yang sedang pegang kamar paru
boleh menunggu dr.Rizki Sp.P visite pasien, baru setelah itu menyusul ke
poli.
- Anggrek : setelah FU semua menunggu di bangsal nusa indah dan
menunggu telefon dari dr.Didiet untuk diskusi di anggrek.
- Nusa Indah : setelah FU semua menunggu di nusa indah sampai dr.Didiet
datang lalu ikut visite dan setelah visite dilanjutkan diskusi.
Pemeriksaan fisik yang wajib dikuasai:
Seluruh pemeriksaan fisik thorax, jantung dan abdomen yang pernah dipelajari
saat skill lab.

Mekanisme di Bangsal Rawat Inap


Bangsal : Nusa Indah (pasien kelas 3) dan Aster (Rawat Bersama Bedah)
 Follow up jam 06.00 pagi. Pembagian kamar tergantung jumlah anggota
interna saat itu. Bisa dibagi sesuai jumlah pasien atau masing2 kamar. Untuk
yang memegang pasien ISOLASI di Nusa Indah, setelah FU ke bangsal Aster
untuk FU pasien yang rawat bersama (raber) dengan bedah di Aster; setelah
FU kembali ke Nusa Indah.
 FU pasien interna adalah yang paling komperhensif dibandingkan dengan
stase yang lain. Anamnesis dan pemeriksaan fisik harus lengkap. Sebenarnya
kadang hasil FU kita tidak terlalu diperhatikan oleh konsulen lain selain
dr.Didiet tetapi sebaiknya untuk jaga-jaga kita harus FU selengkap-
lengkapnya dari mulai anamnesis sejak di igd, riwayat2 penyakit pasien
sebelumnya, pemeriksaan fisik, hasil lab, hasil-hasil rontgen dan yang paling
utama adalah hasil EKG jika memang pasien tsb sempat di EKG.
 Dokter yang visite Nusa Indah akan di rolling setiap minggu. Jadwal dr.Didiet:
Anggrek  Nusa Indah  Poli+Gardena. Meskipun jadwal dr.Didiet sedang

6
tidak visite ke Nusa Indah, sewaktu-waktu dr.Didiet bisa datang secara tiba-
tiba ke Nusa Indah untuk mengajak RONDE. Ronde adalah kita melakukan
presentasi pasien mulai dari anamnesis sampai terapi yang di dapat pasien.
Oleh karena itu, kita harus hafal betul pasien yang kita FU. Jadi bisa
dipastikan selama dr.Didiet sedang kebagian jadwal visite di nusa indah, kita
akan ronde selama 1 minggu penuh. Saat visite konsulen lain selain dr.Didiet,
kita boleh mempresentasikan pasien, boleh juga tidak.
Setelah FU, jika dr.Didiet sedang jadwal poli kita langsung ke poli kecuali
yang sedang pegang kamar paru menunggu visite dr.Rizki. Jika sedang tidak
ada jadwal poli kita hanya tinggal menunggu kabar dari dr.Didiet untuk
diskusi. Saat menunggu di bangsal nusa indah sebaiknya kita bisa
memanfaatkan waktu untuk belajar sebelum diskusi atau menghafal pasien
karena siapa tahu dr.Didiet tiba tiba datang untuk RONDE. Di bangsal Nusa
indah disiapkan ruangan untuk koas tetapi sebaiknya membaur saja ke teteh
perawat didepan. Di bangsal kita tidak perlu mengganti infusan dsb (beda
dengan stase yang lain) cukup duduk manis menanti dr.Didiet.
 Keadaan bangsal:
o Nusa indah : 2 kamar laki-laki (@6bed) 2 kamar perempuan (@6 bed) 1
kamar paru laki-laki (6bed) 1 kamar paru perempuan (6 bed) 2 kamar
isolasi (@1 bed)
 FOLLOW UP INTERNA
Dengan sistem SOAP. S: Subject (keluhan pasien), O: Object (hasil
pemeriksaan: TTV, status generalis, lab, EKG, rontgen, dsb.), A: Assessment
(diagnosis), P: Planning (terapi). Khusus interna kita hanya menulis SO.
 Karakter perawat
Perawat di nusa indah baik baik semua. Saat dinas pagi ada 3 katim (kepala
tim) yaitu katim kamar laki-laki, katim kamar perempuan dan katim paru.
Semuanya baik tetapi mereka tidak suka kalau kita mengganggu saat mereka
sedang menulis status pasien. Mereka datang sekitar pk 07.30 untuk itu
diusahakan kita datang pk 06.00 dan diharapkan selesai FU sebelum 07.30.
karena di Nusa Indah juga ada koas neuro yang akan menulis status pasien
yang rawat bersama (raber) penyakit dalam. Intinya para katim tidak mau
nantinya kita berebut status dengan mereka dan koas neuro. Karu (kepala
ruangan) Nusa Indah sangat baik dan easy going jadi pintar-pintarnya kita
dekat dengan beliau karena beliau juga menentukan nasib ujian kita nanti.
 Hal yang tidak boleh dilakukan: Membuat keributan seperti tertawa keras-
keras di bangsal, follow up terlambat, sombong dengan perawat, memakai
status pasien tanpa izin atau berebut status, tidak menjaga sopan santun
 Karena tiap minggu kita rolling per kamar, jika dalam 1 minggu FU ada
pasien yang kita pegang pulang wajib dicatat di sensus ruangan. Jika
pasiennya belum pulang di 1 minggu itu, coass yang memegang pasien itu
tetap mengisi sensus ruangan di hari Sabtu dengan keterangan pasien belum
pulang, agar nanti dilanjutkan anggota lain yang memegang pasien tsb.
Contoh sensus ruangan di lampiran.
 Tambahan: selain follow up, setiap anggota harus mengisi CM 2 dan 3
mengenai keterangan keluhan dan PF pasien sewaktu masuk bangsal jika

7
kosong. Pengisian harus lengkap dan jika tidak ada keterangan bubuhkan
tanda strip. Contoh CM 2 dan 3 di lampiran.

Mekanisme di Poli
 Tugas di poli yaitu anamnesis + PF sebelum dr. Didiet datang.
 Untuk anamnesis + PF dibuat dengan format SO sama seperti format follow
up bangsal. Jika dr. Didiet belum datang dan konsulen lain sudah datang
sebagian sebaiknya boleh ikut masuk ke dalam ruang konsulen lain dan
sisanya melanjutkan anamnesis. Selanjutnya silahkan bergantian saja. Jika dr.
Didiet sudah datang dan seluruh anamnesis sudah selesai semuanya masuk
kedalam ruangan beliau. Pasien tidak perlu dipresentasikan tetapi kita harus
siap-siap karena beliau akan bertanya apapun yang berhubungan dengan
pasien tsb.
 Setelah poli selesai, kadang ada diskusi kadang tidak. Diharapkan rajin
mengajak beliau diskusi karena dr. Didiet sangat senang jika ada diskusi.

Mekanisme di IGD
Jaga Sore: 15.00-22.00 WIB
Jaga Malam: 22.00-05.00 WIB
 Tugas di IGD yaitu anamnesis dan PF pasien, diutamakan pasien interna
(karena sebagian besar memang pasien interna). Setelah anamnesis dan PF
laporkan ke dokter jaga IGD dan boleh berdiskusi dengan dokter jaga
tersebut mengenai diagnosa dan rencana tatalaksana tersebut.
 Tugas lainnya adalah menjalankan perintah dokter jaga untuk menginfus,
menyuntik, memasang cateter, NGT atau EKG. Jika kesulitan kita bisa
meminta tolong pada perawat IGD.
 Setelah itu interna punya buku khusus yaitu BUKU JAGA, disitu kita menulis
identitas (nama, usia, alamat), keluhan utama dan tambahan, RPS, RPD, RPK,
TTV, PF, hasil lab, radiologi dan EKG jika ada (lebih bagus lagi jika bisa
menulis interpretasi radiologi dan EKG tsb), tatalaksana yang diberikan oleh
dokter IGD terakhir adalah saran pemeriksaan atau tatalaksana lainnya.
Minimal dalam 1 kali jaga harus menulis 3 status pasien dan diusahakan
pasien yang dirawat. setelah itu dipindahkan lagi dibuku sensus igd. Untuk
sensus seluruh pasien interna yang datang saat itu harus dimasukkan
kedalam buku sensus. Contoh buku jaga dan buku sensus terlampir.
Kepentingan buku jaga ini adalah karena saat diskusi dr.Didiet selalu
meminta laporan jaga kita. Setelah itu beliau akan bertanya tentang pasien
tersebut.
 Jika ada pasien plus kita wajib mengetahui apa penyebab kematian pasien tsb
dan melihat surat kematiannya.
 Jika ada pasien interna yang gawat di bangsal, ikut dokter jaga ruangannnya
untuk memantau pasien tsb. Setelah itu langsung kembali ke IGD.
 Jika pasien harus dirawat, wajib melengkapi status pasien dan mengisi CM 2
dan 3 sebelum pasien dipindahkan ke bangsal.
 Wajib membawa absensi jaga IGD dan meminta tandatangan serta nilai pada
dokter jaga IGD untuk dikumpulkan sebelum ujian stsase interna.

8
 Dilarang membolos jaga dan keluar dari IGD tanpa seizin dokter jaga atau
perawat IGD karena dr.Didiet bisa sewaktu-waktu menelefon ke IGD untuk
mengecek apakah koasnya jaga atau tidak.

Penjelasan mengenai konsulen

Dr. Didiet Pratignyo Sp.PD


 Beliau adalah konsulen yang baik dan cukup perfectionist. Beliau juga
merupakan bakordik di RSUD Cilegon. Oleh karena itu beliau sangat
menjunjung tinggi peraturan dan sangat berpedoman pada buku log atau
buku petunjuk dari kampus.
 Beliau sangat menginginkan koas nya untuk bisa EKG. (penting
sepentingpentingnya) karena pertanyaan EKG bisa datang setiap saat.
 Beliau sangat ingin koasnya hafal dengan pasien yang di FU. Karena itu beliau
akan mengetest kemamampuan koasnya melalui RONDE.
 Beliau sangat senang sekali bercerita tentang pengalamannya (motivator
banget)
 Jangan pernah lupa membawa buku jaga IGD karena setiap hari buku tsb akan
dilihat oleh beliau, jika tertinggal maka beliau akan kecewa berat.
 Setiap hari koas harus mempersiapkan materi diskusi, entah case, referat,
atau materi diskusi lain yang beliau berikan (terlampir) jadi jangan sampai
koas tidak punya bahan materi ketika beliau mengajak diskusi.
 Beliau sangat senang sekali bertanya hal apapun. Entah saat visite, saat
diskusi, saat dipoli, dimana saja. Siapkan gadget kalian untuk searching atau
mencari journal saat itu juga. Jika kalian tidak bisa menjawab biasanya beliau
akan memberi PR dan PR tersebut diketik lalu dikumpulkan keesokan
harinya. Seluruh PR tsb nantinya akan digabung di akhir sebelum ujian untuk
dijadikan buku rekam jejak.
 Beliau sangat sayang dengan koasnya, jadi beliau suka berfoto heheh nantinya
diakhir kita juga diminta mengisi buku kenang-kenangan selama di interna.
 Interna pasti ada pre test dan pos test dan tidak jelas waktunya. (so,be
prepared guys)
 Jika ingin mengambil case atau referat kita mengajukan sendiri dan meminta
persetujuan beliau.
 Beliau adalah konsulen DIABETES MELITUS sejati. Dimanapun kapanpun
beliau akan membahas DM so belajar yang benar ya guyssss kalau kalian
mengerti betul tentang DM apalagi paham yang beliau ajarkan beliau akan
sangat senang.
 Beliau sangat menjunjung tinggi attitude, so jangan buat masalah sedikitpun
yaaa..

Dr. Rizki Drajad Sp.P


 Beliau sangat baik dan easy going. Saat visite dan diskusi manfaatkanlah
bertanya sebanyak-banyaknya dengan beliau mengenai paru. Insya Allah
beliau akan menjelaskan sejelas jelasnya.
 Tugas yang beliau berikan biasanya dibagi sesuai jumlah anggota, misalnya
dari 5 orang anggota 2 orang diminta membuat referat, 2 untuk case dan 1

9
untuk journal seluruhnya dipresentasikan (kalau dr. Didiet journal hanya
dikumpulkan saja) jadi tugas2 tersebut sudah tergabung dengan tugas
dr.Didiet. jika sudah mendapat 1 case dari paru maka tugas dari dr.Didiet
hanya 1 case 1 referat dan 1 journal.
 Untuk presentasi tugas dari dr.Rizki bisa dilakukan malam hari atau kapan
saja beliau meminta oleh karena itu pintar pintarnya koas mengatur jadwal
dan meminta izin terlebih dahulu kepada dr.Didiet.
 Saat visite jika sedang minggu poli hanya yang memegang kamar paru saja
yang ikut visite, tetapi jika sedang tidak ke poli semuanya boleh ikut visite.
Saat visite sebaiknya mempresentasikan pasien yang kita FU kepada beliau.
 Beliau sangat ingin kita menguasai pneumonia, asma bronchial, ppok dan TB.

Dr. Devid Sp.PD dan dr.Hermawan Sp.PD


 Beliau beliau ini tidak ikut serta dalam memberikan penilaian di stase ini. Dr.
Devid hanya memegang poli setiap harinya. Sedangkan dr. Hermawan poli
dan juga bangsal. Keduanya sangat pintar jika ada waktu luang sebaiknya kita
manfaatkan untuk berdiskusi dengan beliau. Tentunya jangan mengganggu
waktu diskusi kita dengan dr.Didiet.
 Keduanya sangat baik juga, sebaiknya kita minta diajarkan EKG oleh beliau.
 Saat visite dr. Hermawan seperti biasa kita ikut dan mempresentasikan pasien
 Saat poli dr.Devid jika tidak bentrok dengan jadwal dr.Didiet sebaiknya ikut
saja. (ilmunya banyak sekali)

Tugas Ekstra
 Menyiapkan materi diskusi setiap hari (materi terlampir)
 Buku jaga IGD, Buku sensus IGD dan Buku sensus ruangan.
 PR harian
 Kunjungan ke GIZI, HAEMODIALISA, LABORATORIUM, KLINIK FLAMBOYAN
dilakukan di waktu luang atau saat dr.Didiet sedang berhalangan hadir ke RS.
Di tempat- tempat itu kita datang lalu memperkenalkan diri kepada masing2
karu lalu minta dijelaskan apa saja kegiatan yang dilakukan di tempat tsb.
 Untuk kunjungan ke KLINIK FLAMBOYAN dapat menghubungi dr.Kamal.
Setelah kita memperkenal diri lalu pertemuan selanjutnya kita akan
mendiskusikan referat HIV (siapkan pptnya)
 Untuk kunjungan ke LAB dapat menghubungi dr.Leo,Sp.PK selaku kepala LAB.
 Ekstra di hari sabtu pagi ada senam DM di poli, koas wajib ikut. Jadi pada hari
sabtu selesai FU langsung ke poli untuk ikut senam DM pk 08.00-09.00 setelah
itu bisa kembali ke bangsal atau dilanjutkan oleh diskusi di poli.
 Buku kenang-kenangan milik dr.Didiet yang akan kita isi diakhir stase. So
perbanyaklah foto sejak awal guys hehehe.

SISTEM PENILAIAN STASE INTERNA


 Biasanya ujian dimulai hari senin minggu ke-10. Dalam 1 hari koass yang
diujikan 2-3 orang, yang tidak ujian tetap melakukan kegiatan seperti biasa
dan mempersiapkan keperluan yang ujian (pasien, konsumsi, alat-alat).
 Biasanya ujian dilaksanakan setelah dr.Didiet selesai pelayanan.

10
 Pasien ujian biasanya pasien Nusa Indah dan ditentukan oleh Karu sehari
sebelum ujian, langsung deh anamnesis dan ditulis di status ujian. Biasanya
boleh liat status pasien.
 Pasiennya bisa pasien interna, bisa juga dapet pasien paru.
 Ujian dimulai dari ujian anamnesis+PF dan kemudian dilanjutkan ujian Teori
pada hari yang sama.
 Nilai di Interna Cilegon BONAM tapi tetep ATT dijaga.
 Ujian status ditulis di kertas berformat ujian Interna (terlampir), terdiri dari:
Identitas Pasien, Anamnesis (Keluhan Utama dan Tambahan, RPS, RPD, RPK),
Pemeriksaan Fisik (TTV, head to toe), Pemeriksaan Penunjang (Lab, Ro, EKG,
dll), Resume (Anamnesis+PF), Diagnosis Kerja, Diagnosis Banding, Anjuran
Pemeriksaan, Penatalaksanaan, Prognosis.
 Syarat ujian: tugas presentasi kasus, referat, jurnal, buku log, absensi IGD.
 Buku kenangan biodata diakhir stase wajib dibuat.
 Jangan lupa bawa berita acara pada saat ujian.
 Jangan lupa bayar ujian sebelumnya guys 

TERIMAKASIH. SEMOGA BERMANFAAT 


BY: IDM RSUD CILEGON PERIODE 2013-2014

11
SOP STASE ILMU KESEHATAN ANAK
RSUD KOTA CILEGON
FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS YARSI

Kepala SMF: dr. Djaja Noezoeliastri, Sp.A (akan diganti nanti)


Jumlah Konsulen :
1. dr. Djaja Noezoeliastri, Sp.A
2. dr. Ibnu Muktasid, Sp.A
3. dr. Niken Prita Yati, Sp.A (K)
4. dr. Gingin Ginanjar, Sp.A
Lama Stase : 10 minggu
Jumlah Coass : 6 Mahasiswa/i, biasanya pemilihan ketua sesuai dengan kepala
SMF (diutamakan PRIA), kalopun tidak sesuai dengan kepala
SMF bisa dirubah sewaktu-waktu.
Pemilihan Tandeman : dibagi dinas Bangsal, NICU+Nifas, Poli, masing-masing 2
orang. Tandeman harus adil, biasanya berdasarkan IPK,
tandeman sewaktu-waktu bisa berubah sesuai kemauan
konsulen.
Alat-alat yang harus dibawa (Alat Perang Coass ANAK) :
1. Tensi (manset anak dan dewas), untuk manset neonatus cukup 1 untuk 1
kelompok.
2. Termometer (lebih dari 1 lebih baik)
3. Stetoskop anak
4. Otoskop (untuk formalitas karena ga pernah dipake)
5. Penlight (warna putih dan kuning)
6. Midline/meteran
7. Spatel lidah
8. Spidol merah dan biru
9. Buku pintar (Buku Saku WHO, IDAI, selalu dibawa kemanapun)
10. WAJIB Membawa MAP/FOLDER yang berisi Persediaan Lembar follow up
bangsal, Copyan Kurva CDC (tumbuh kembang), Persediaan Lembar
Ballard, Follow Up Laboratorium esp DBD, Absensi Dinas, dan Buku Log,

Kegiatan Pelayanan : NICU-NIFAS+ICU, BANGSAL RAWAT INAP (MELATI),


POLI, Jaga IGD-BANGSAL
Jumlah Tugas : (2 buah)
1. Sari Pustaka (sesuai pembagian konsulen)
2. Presentasi Kasus (sesuai pembagian konsulen)
*saran :
1. Ketua menghadap kepala SMF (biasanya sih ditanya duluan), bagaimana
pembagian sari pustaka/presentasi kasus.
2. Pengajuan presentasi kasus/sari pustaka dimulai minggu ke-2 menghadap
sesuai pembagian yang dapat konsulen tersebut.
Catatan:
1. Khusus yang mendapat dr.Djaja Noezoeliastri, Sp.A (Sari
pustaka/presentasi kasus) ketua yang menghadap beliau :

12
a. Presentasi kasus, dibuat dengan Flip Chart seperti PBL (tidak buat
ms.word maupun powerpoint)
b. Sari pustaka, dibuatnya menyicil dan bila beliau minta harus segera
dikumpulin. Biasanya dianter ke rumahnya, begitupun revisian
(dianter/diambil kerumahnya) alamat di perumahan metro. Setiap
mengumpulkan revisian jgn lupa pakai map hijau!
2. saat presentasi dr. Gingin print handout slidenya dibagi-bagi ke yang lain,
untuk dr.Ibnu sebaiknya begitu juga meski tidak wajib.

Rekomendasi buku bacaan :


 WHO
 IDAI jilid 1 dan 2
 Buku Ajar IDAI Merah (Neonatologi, Respirasi, Infeksi Tropis,dll)
 Wajib menguasai 5 materi dari 5 penyakit tersering di RSUD Cilegon : DBD,
Bronkopneumonia, Diare, Demam Typhoid, dan Kejang Demam).

Alur Dinas (05.00-14.00)


 Tandeman dibagi menjadi:
o Dinas NICU-NIFAS+ICU ; Dinas bangsal MELATI ; Dinas POLI. Di rolling
setiap 3 minggu. Pada 1 minggu terakhir bisa di rolling tiap 2 hari.
 Khusus yang Dinas NICU-NIFAS+ICU: dibagi menjadi 2 yaitu NICU selama 9
hari, NIFAS+ICU selama 9 hari, masing-masing 1 orang bergantian
 Untuk yang dinas POLI membantu follow up yang dinas di Bangsal MELATI
jadi tetap datang jam 05.00. Setelah visite dokter atau ± jam 09.00 baru
boleh pergi ke POLI. Jika dr.Niken yang visite bangsal MELATI, yang dinas
POLI tidak perlu menunggu visite; jika tugas follow up dan operan pasien
selesai bisa langsung ke poli atau istirahat di ruko baru ke poli jam 09.00.
 Untuk yang FU NIFAS-ICU bila sudah selesai, membantu tandemannya yang
FU di NICU/Perina.
 Tiap menulis follow up atau anamnesis di poli wajib menulis “Coass (nama)”
di bawah tulisan kita.

Mekanisme di NICU (Neonatal Intensive Care Unit)/ Perina


 Follow up jam 05.00 pagi (kalo belum terbiasa, lebih baik datangnya lebih
pagi jam 04.30).
 Saat datang FU, ke meja satpam lalu telpon extention “127” tunggu pintu
(biasanya tetehnya masih tidur jadi kita yang bangunin) setelah pintu NICU
dibuka masuk dan GANTI BAJU NICU (baju seperti jubbah warna pink dan
biru). Jangan lupa bawa SENDAL untuk ruangan NICU.
 Keadaan NICU:
o Dibagi ruangan 4 : untuk bayi kelas
 CONTOH FOLLOW UP NICU
Dengan sistem SOAP.
S: Subject (keluhan bayi bisa kita lihat sendiri kondisinya dan tanya ke
tetehnya),
O: Object (Head to toe),

13
A: Assessment (diagnosis)
P: Planning (terapi) liat dipapan tetehnya (minta izin dulu ya, cek juga
catatan dokter saat visite sebelumnya takut kalau ada yg beda)
Format
Hari Rawat ke-… N:
Umur … S:
BB …. R:
S/ menangis kuat (+/-), gerak aktif (+/-), demam(+/-), muntah (+/-), kejang
(+/-), sesak (+/-).
O/ KU: …….. KS: ……..
(PF Head to toe)
A/ sesuai ballard score dengan indikasi rawat ……..
P/ ....

Contoh 1
Bayi lahir tanggal 29 Maret 2014 dengan AS 3/4, KPD 24 Jam, Ketuban
Hijau kental.
Tanggal 30 maret 2014
Hari Rawat ke-2 N: 140x/menit
Umur : 1 hr S : 37.2°C
BB : 3500gr R: 48x/menit
S/ menangis kuat (+), gerak aktif (+), demam(-), muntah (-), kejang (-)
O/ KU: sedang KS: komposmentis
Kepala : Normocepali, caput suksadenum (+)
Kulit : ikterik (-), sianosis (-)
Mata : ikterik -/-, anemis -/-, udem -/-
Thorax : simetris, retraksi (-)
Pulmo : Suara Nafas vesikuler, ronki-/- , wheezing -/-
Cor : BJ I &II regular, murmur -/-, gallop -/-
Abdomen : tali pusat (+), BU (+)
Anogenital : JK perempuan, anus (+), cacat (-)
Ekstremitas : akral hangat + +
+ +
A/ NCB SMK BBL spontan induksi dari ibu p/k G2P1A0 H. 38 minggu
menurut ballard score dengan :
- Asfiksia berat
- Neonatal infeksi
P/ .....

 Karakter perawat
o Kepala ruangannya baik (bu Ummi), perawatnya cukup baik-baik,
menjaga kerapihan, tanya ke perawatnya jika ada yang tidak mengerti,
laporin FU bila ada yang tidak sesuai, Tanya kondisi bayi kalo yang kita
temuin saat FU tidak sesuai dengan dipapan perawat.
 Hal yang tidak boleh dilakukan: follow up terlambat, tidak membantu
perawat, tidak menjaga sopan santun

14
 Coass wajib mengisi status identitas bayi dan orang tua bayi serta keterangan
saat lahir (status bayi warna biru ada di lampiran) dengan lengkap.
 Selain follow up, setiap Coass harus mengisi CM 2 dan 3 mengenai
keterangan keluhan dan PF pasien sewaktu masuk NICU jika kosong,
Terkadang kita diminta untuk menulis Resume pasien.
 Membantu menulis resep. Memberikan susu bayi, menginfus bayi, nimbang
BB bayi (setiap hari senin, rabu, jumat), ganti popok bayi, membersihkan
incubator bayi, dan pastinya memballard bayi dan menulis SOAP bayi baru
lahir.

Mekanisme di Nifas (Bangsal Edelweis)


 Bayi-bayi di nifas adalah bayi sehat oleh karena itu di rawat gabung (RG)
dengan ibu bayi tersebut.
 Datang follow up jam 05.00 pagi.
 Saat datang FU, biasanya bayi masih bersama ibunya di kamarnya masing-
masing karena ruang bayi masih dipakai bidan/perawat shift malam untuk
tidur. Jika mereka sudah bangun biasanya bayi akan dibawa ke ruang bayi
untuk dimandikan.
 Boleh langsung periksa di kamar ibunya tapi karena di kamar panas, keadaan
bayi agak sulit untuk dievaluasi dan suhu bayi cenderung lebih tinggi, oleh
karena itu untuk pemeriksaan boleh diulang lagi setelah bayi dipindahkan ke
ruang bayi dan dimandikan.
 Setelah memeriksa bayi, tulis hasil follow up di status. Saat mengambil status
jangan lupa izin ke teteh2nya.
 Biasanya saat di nifas akan ada 1 bidan/perawat PJ bayi, jadi kita akan
berhubungan dan bidan/perawat tsb terus selama dinas.
 CONTOH FOLLOW UP NIFAS
Dengan sistem SOAP.
S: Subject (keluhan bayi bisa kita lihat sendiri kondisinya dan tanya ke ibu
pasien dan bidan/perawat PJ bayi di nifas),
O: Object (Head to toe),
A: Assessment (diagnosis)
P: Planning (biasanya sama terus)
Format
Hari Rawat ke-… N:
Umur … S:
BB …. R:
S/ menangis kuat (+/-), gerak aktif (+/-), demam(+/-), muntah (+/-), kejang
(+/-), sesak (+/-).
O/ KU: …….. KS: ……..
(PF Head to toe)
A/ NCB SMK BBL .... (spontan atau induksi a/i ... atau SC a/i ...) dari ibu p/k
G...P....A... H ... minggu menurut ballard score
P/ Jaga kehangatan
Perawatan tali pusat
ASI ad lib

15
TAMBAHAN:
o Jika ada bayi yang sudah divaksinasi Hep.B, tulis “IMUNISASI HEP.B (+)”.
Tulisan diberi kotak dan ditulis besar2 ditaruh di space mana saja di hari
bayi itu divaksin saja, tidak perlu diulang tiap FU!
o Coass wajib mengisi status identitas bayi dan orang tua bayi serta
keterangan saat lahir (status bayi warna biru ada di lampiran) dengan
lengkap.
 Setelah FU di nifas, coass ke ICU untuk FU pasien anak. Mekanisme FU di ICU
dijelaskan di bawah. Setelah FU ICU, kembali ke nifas atau ke NICU utk
membantu anggota yang di sana jika diperlukan.
 Biasanya konsulen akan visite NICU dulu baru ke Nifas (kecuali dr.Ibnu tidak
pernah ke Nifas jadi yang visite dokter umum yang jaga di nifas, dan jika ada
bayi jelek dokter jaga yang akan lapor ke dr.Ibnu).
 Jika ada bayi baru lahir di VK, coass wajib ke sana untuk ballard bayi,
melengkapi status bayi (warna biru), dan menulis FU SOAP bayi baru lahir.
Biasanya akan diberitahu oleh coass Obgyn atau ditelfon bidan VK.
 Biasanya di nifas kita bersama dengan coass obgyn, boleh ikut duduk di meja
perawat bersama coass obgyn juga atau stay di ruang bayi jika di dalam
ruangan ada bayi.
 Membantu menulis resep jika ada. Menyuntik vaksin Hep.B, nimbang BB bayi,
bantu mandiin bayi, dan pastinya memballard bayi jika belum di ballard.
 Hal yang tidak boleh dilakukan: follow up terlambat, tidak bantu perawat,
tidak menjaga sopan santun, makan di ruang bayi (kecuali diajakin tetehnya).

Mekanisme FU bayi baru lahir (di VK atau NICU)


 Periksa bayi tersebut, cek keadaan umum, TTV, PF head to toe ditambah PF
anogenital, kemudian periksa skor Ballard bayi tersebut.
 Lengkapi identitas bayi dan orang tua bayi serta keterangan saat lahir jika
belum diisi di status bayi warna biru (di lampiran).
 Tulis hasil pemeriksaan di status bayi warna biru tersebut dengan format
SOAP seperti di nifas dengan beberapa tambahan. Contoh:
Pada hari ... tanggal ... pukul .... lahir bayi (cara lahir SC a/i .... atau spontan
atau induksi a/i ....) dengan jenis kelamin ... BB ... PB ... A/S (apgar score, lihat
di catatan bidan di status bayinya) ... cacat (+/-)
S/ menangis kuat (+/-), gerak aktif (+/-), demam(+/-), muntah (+/-), kejang
(+/-), sesak (+/-).
O/ KU: …….. KS: ……..
S: .... N: .... R: ...
(PF Head to toe, jangan lupa ANOGENITAL)
A/ (ballard score)
P/ Jaga kehangatan
Perawatan tali pusat
ASI ad lib
Injeksi Neo K
Obat tetes mata (chlorampenicol eye drop)
Observasi TTV dan KU selama ... jam, jika baik rawat gabung.
(Nb. Biasanya yang instruksi observasi tsb menunggu dokter jaga.)

16
Mekanisme di Poli
 Bagi yang dinas poli datang ke poli LANGSUNG setelah visite atau tunggu jam
09.00 WIB (setelah membantu FU teman yang dinas di Bangsal)
 Tugas di poli yaitu Anamnesis, PF, Assesment, kalau bisa sampai terapi
dengan format SOAP (liat status anamnesis POLI) sebelum dokternya datang.
*tapi kalo lagi poli dr.niken ga perlu kasih terapi, yang penting bener
anamnesis dan diagnosisnya.
*kalo poli dr.Djaja (dr.Djaja ga pernah poli kecuali menggantikan konsulen
lain) wajib kasih terapi, mau salah atau bener yang penting kasih terapi.
*untuk dr.ibnu harus siap-siap ditanya setiap pasien.
 Coass harus menguasai cara menilai status gizi pasien dan scoring TB.
 Setelah poli selesai, dinas poli belum boleh pulang sampai jam dinas selesai
(sekitar jam 2 siang, biasanya coass anak menunggu di Ruko Obgyn).
*pesan dr.Ibnu Muktasid, SpA : tidak suka melihat yang sedang dinas poli
sudah berkeliaran

Mekanisme di Bangsal
 Datang follow up jam 05.00 wib (kalo belum terbiasa silahkan datang lebih
pagi).
 Untuk follow up bangsal, yang dinas bangsal dibantu oleh yang dinas poli.
 Untuk pembagian follow up, dinas bangsal memegang pasien lebih banyak
dibanding dinas poli. Untuk pembagian pasien biasanya berdasarkan kamar
(biasanya kamar 1-4(pasien kelas I) utk yang dinas poli)
 Jika sudah selesai follow up yang dinas poli operan ke dinas bangsal tentang
pasien yang difollowup (ditakutkan konsulen datang lebih dari jam 09.00).
Setiap dari kalian harus bertanggungjawab terhadap pasiennya masing-
masing.
 Follow up menggunakan sistem SOAP. P/ (terapi) juga ditulis, jangan sampai
salah tulis, cek catatan dokter saat visite sebelumnya dan cek catatan
perawat/tetehnya juga, Jangan lupa IZIN YA sebelum menggunakan catatan
keperawatan. Tulis juga hasil lab yang menunjang di setiap FU.
 Contoh follow up ada dilampiran.
 Untuk pasien Sindrom Nefrotik, jangan lupa di tensi, lingkar perut diukur.
 Untuk pasien DBD dan Penyakit Jantung Reumatik jangan lupa monitor tensi,
hitung balance cairan, diuresis. (rumusnya ada dilampiran).
 Khusus untuk DBD ada lembar khusus untuk follow up Laboratorium setiap
pemeriksaan.
 Untuk pasien Thalassemia jangan lupa tentukan pembesaran Hepar dan
Spleen/Lien menggunakan centimeter/lokasi anatomis jangan PAKAI JARI.
 Saat konsulen followup pasien, kalian laporkan pasien masing-masing. yang
harus dilaporkan :
 Identitas mencakup (nama pasien, umur, berat badan), hari rawat ke,
hari mencret/ hari demam, hari bebas mencret/ hari bebas demam,
indikasi rawat, keluhan pasien, kelainan PF yang ditemukan, diagnosis.
 Jika ingin melakukan infus bilang aja sama tetehnya, karena tidak akan
pernah dikasih kalo ga diminta.

17
 Tugas kalian dibangsal sehari-hari: infus, suntikin obat, oplos obat, lepas
infus, ganti botol infus, catat perkembangan grafik suhu dan nadi (istilah kita
“naikkin suhu” menggunakan spidol merah dan biru, contoh di lampiran)
 Kalo mau beli makan siang, jangan keluar dari rumah sakit, nitip sama temen
aja atau delivery (biasanya sih delivery bu Hamzah 085213403879).

Mekanisme di ICU
 Setelah FU nifas, ke ruang ICU untuk FU pasien anak jika ada.
 Sistem follow up sama dengan memakai sistem SOAP hanya ditambah
dengan hitung balance cairan dan diuresis (cara hitung di lampiran, cek
kertas besar di ICU tentang perkembangan pasiennya sbg referensi, di kertas
itu ada TTV, GCS/Kesadaran, input output, balance cairan, terapi pasien yang
didapat)
 Jika pasiennya meningitis/encephalitis jgn lupa cek status neurologinya juga.
 Setelah FU ICU, kembali ke nifas atau ke NICU utk membantu anggota yang di
sana jika perlu.

Mekanisme JAGA

I. IGD (Instalasi Gawat Darurat)


Jaga Sore: 16.00-22.00 WIB
Jaga Malam: 22.00-04.00 WIB
 Tugas di IGD yaitu anamnesis dan PF pasien, diutamakan pasien anak.
Setelah anamnesis dan PF laporkan ke dokter jaga IGD dan boleh
berdiskusi dengan dokter jaga tersebut mengenai diagnosa dan rencana
tatalaksana pasien tersebut.
 Jika pasien harus dirawat, wajib melengkapi status pasien dan mengisi
CM 1, 2 dan 3 sebelum pasien dipindahkan ke bangsal.
 IGD disini buat belajar, manfaatkan saja. Bantu perawat IGDnya seperti
infus, masukin obat, dll.
 Khusus jaga sore dan malam wajib membawa absensi jaga IGD, meminta
tandatangan serta nilai pada dokter jaga IGD, dan sensus pasien anak di
IGD untuk dikumpulkan 1 minggu sebelum ujian stase anak.
 Jika di waktu sore/malam di bangsal tidak ada coass yang jaga, yang jaga
IGD wajib ke bangsal untuk monitoring pasien yang perlu diobservasi di
bangsal dan naikkin suhu. Jika ada bayi baru lahir di VK atau bayi SC di
perina, wajib memballard bayi tsb dan jangan lupa lengkapi status bayi
nya (warna biru) dan menulis FU SOAP bayi. Setelah tugas di bangsal, VK,
atau perina selesai, WAJIB segera kembali jaga ke IGD, dilarang berlama-
lama di sana.

18
II. BANGSAL (Ruangan)
Jaga Sore: 16.00-22.00 WIB
Jaga Malam: 22.00-04.00 WIB
 Tugas di bangsal monitoring pasien yang perlu diobservasi, bantu
perawat. Perlu inisiatif sendiri saat jaga dibangsal, dan jaga sopan santun.
 Untuk pasien Sindrom Nefrotik, jangan lupa di tensi, lingkar perut diukur.
 Untuk pasien DBD dan Penyakit Jantung Reumatik jangan lupa hitung dan
monitor tensi, balance cairan, diuresis. (rumusnya ada dilampiran)
 Naikin suhu jangan lupa yaaaa...
 Kalau ada bayi baru lahir di VK atau post SC, coass yang sedang jaga
bangsal wajib memballard bayi tsb; jangan lupa lengkapi status bayi nya
(warna biru) dan menulis FU SOAP bayi tsb.

Penjelasan mengenai konsulen


 Semua konsulen di anak baik, enak diajak diskusi asal kitanya juga sudah
belajar.
 Masing-masing konsulen punya kepribadian yang berbeda-beda. Dr.Ibnu dan
dr.Gingin termasuk yang easy-going, gaul, dan suka dengan gadget, dr.Djaja
sangat keibuan dan meski beliau kadang bawel dan moody-an tetapi itu
sebenarnya untuk kebaikan kita jadi sabar2 aja ya, utk dr.Niken krn beliau
emosional dan punya hipertensi makanya gak bimbing koass lagi stress
beliau ngehadepin koass haha (kalau pegang pasien beliau hati2 aja kena
marah kalau salah, makanya FU yg bener2 ya)
 Setiap visite wajib hukumnya bawa buku-buku dan gadget utk Google-ing
pertanyaan konsulen, karena akan ada serangan pertanyaan saat visite
terutama kalo visite dr.Ibnu. Hati-hati kalau gak bisa jwb pertanyaan dr.Ibnu
siap2 disodorkan tinjuan, cubitan, atau injakan dari beliau (hoho). Dan ingat
setiap pertanyaan dokter wajib dicari jawabannya bisa pada saat visite dan
langsung dilaporkan atau ditulis dan dikumpulkan.
 Kalau dr. Djaja tiap abis visite suka ngumpulin koassnya dan disuruh nulis
resep. Jadi harus bisa nulis resep, kalau gak bisa, dr. Djaja gak segan2 nyoret
gede2 resep yang kita buat dan nulis nilai 0 (nahloh!). Makanya harus catet
obat-obatan yang suka dipakai di bangsal (nama obat, kandungan, dosis,
sediaan). Harus bisa juga hitung kebutuhan transfusi darah utk pasien
Thalassemia.
 Tiap minggu pagi biasanya kita diajak bimbingan dr. Gingin di rumahnya di
perumahan Metro jam 06 pagi. Diajarkan ilmu dasar di anak, dosis2 obat, dll.
Biasanya beliau akan menambahkan tugas berupa pembuatan Case dari Poli
atau bangsal dan dibahas setiap kunjungan ke rumah. Sering-sering tanya aja
ke beliau, enak diajak diskusi kok, asik banget orangnya.

SISTEM PENILAIAN STASE ANAK


 Ujian dilaksanakan di minggu ke-10 setelah syarat ujian lengkap.
 Selain ujian oleh konsulen di RS, kita juga diuji oleh dosen anak dari YARSI.
Jadi saat ujian kita diuji oleh 2 dokter. (mantap!)

19
 Syarat ujian: tugas presentasi kasus, sari pustaka yang sudah di TTD dan
dinilai konsulen, buku log yang sudah di TTD dan dinilai konsulen, absensi
IGD.
 Sebelum ujian juga kita harus mengumpulkan nilai-nilai harian dari tiap
konsulen (tanya mbak Eli kalau bingung).
 Biasanya ujian dilaksanakan setelah konsulen kita visite, mulai hari Rabu dan
dalam 1 hari yang diuji 3 orang. Yang hari itu tidak ujian, wajib membantu
menyiapkan keperluan ujian termasuk pembagian pasien ujian dan
konsumsi.
 Pasien akan diberikan oleh dr.Ibnu melalui telepon, H-1 ujian, sore/malam
hari.
 Setelah mendapat pasien, boleh langsung anamnesis dan PF, mengisi status
di form ujian anak. (jika terlalu malam mendapat pasiennya sebaiknya besok
paginya saja periksanya supaya tidak menganggu pasien).
 Saat membuat status ujian, boleh saja jika mau melihat status pasiennya, tapi
tidak jadi referensi utama buat ujian kalian, tetap pegang dari anamnesis dan
PF yang kalian dapat saat itu. Dalam pembuatan status ujian jangan
mencantumkan hasil pemeriksaan lab dan penunjang khususnya untuk ujian
atau case dengan dr.djaja; cantumkan anjuran pemeriksaan saja.
 Ujian terdiri dari ujian PF dan Teori pada hari yang sama.
 Standar lulus di Anak Cilegon minimal B. Jika dibawah B harus perbaikan.
 Jangan lupa bawa berita acara pada saat ujian.
 Jangan lupa bayar ujian sebelumnya guys 

TERIMAKASIH. SEMOGA BERMANFAAT 


BY: IDM RSUD CILEGON PERIODE 2013-2014

20
SOP STASE BEDAH
RSUD KOTA CILEGON
FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS YARSI

BEDAH UMUM

Kepala SMF: dr. H. Supriyono, Sp.B


Lama Stase : 10 minggu terdiri dari 6 minggu Bedah Umum, 3 minggu bedah
orthopaedi, 1 minggu ujian Bedah Umum
Kegiatan Pelayanan : POLI, IGD, BANGSAL RAWAT INAP, OK
Jumlah Tugas : 1 buah, mencakup 1 Presentasi Kasus
Rekomendasi buku bacaan : tidak ada yang spesifik karena sesuai dengan
pengalaman dr. Supriyono. Mungkin bisa pakai Buka Ajar Dejong.

Alur Dinas Bedah Umum (06.00-14.00)


1. Anggota Bedah Umum berjumlah 6-7 orang, semua anggota follow up bangsal
2. Setelah visite membagi diri menjadi 3 tim: Ruang OK, Poli, IGD
Pemeriksaan fisik yang wajib dikuasai:
Wajib hapal anatomi, PF abdomen terutama appendisitis, hernia, tumor dan
deskripsinya, rectal toucher dan hemorrhoid, deskripsi combustio.

Mekanisme di Bangsal Rawat Inap


Bangsal : Bougenville (kelas 1 & 2), Aster (kelas 3), ICU
 Follow up jam 06.00 pagi. Anggota kelompok dibagi 2 yaitu tim Bougen dan
Aster. Semua datang ke bougen dahulu jam 06.00 pagi, khusus tim Aster
cukup follow up 1 orang pasien dari ruang Bougen lalu pindah ke Aster untuk
follow up pasien Aster. Untuk pasien ICU biasanya di follow up tim Bougen.
Pasien follow up dibagi sesuai jumlah pasien dan jumlah Koass (kebijakan
dapat berubah sesuai kebijakan Koass). Setelah follow up pasien Aster, jika
sempat ikut GV (ganti verband) dan foto luka pasien yang nanti akan
ditunjukkan ke dr. Supri. Jam 08.00 tim Aster dan anggota tim Bougen yang
follow up ICU, WAJIB kembali ke Bougen untuk menunggu dr. Supri bersama
dengan tim Bougen. Sambil menunggu bantu GV tim bougen juga dan jangan
lupa foto luka pasien. Yang difoto adalah luka-luka yang di GV (luka kotor
atau cenderung infeksi, luka bersih biasanya tidak di GV jadi tidak perlu
dibuka dan difoto, tanya perawat di sana yang mana yang perlu di GV dan
tidak jika bingung). Jika dr. Supri sudah datang, WAJIB menjelaskan tentang
pasien (identitas pasien, hari rawat, keluhan, PF, dsb.) dan menunjukkan foto
luka GV jika ada.
 Biasanya dr. Supri hanya visit Aster 2-3x seminggu atau jika pasien di sana
banyak, oleh karena itu tim Aster harus tetap memegang pasien Bougenville
karena dr. Supri ingin menilai presentasi pasien yang kita follow up.
 Keadaan bangsal:
o Bougenville: Ruang kelas 1 AC ada 4 kamar isi 2 pasien, kelas 2 non AC
ada 4 kamar isi 4 pasien, ruang isolasi 1.
o Aster: Ruang kelas 3 non AC ada 6 kamar isi 6 pasien, ruang isolasi 2.

21
 CONTOH FOLLOW UP BEDAH
BAHAN FOLLOW UP : Status Lokalis (berdasarkan Foto GV jika post-op)
Dengan sistem SOAP. S: Subject (keluhan pasien), O: Object (hasil
pemeriksaan disertai gambar untuk status lokalis, tulis hasil Lab untuk
pasien pre-operasi), A: Assessment (diagnosis), P: Planning (terapi).
Khusus bedah kita hanya menulis SOA. Berikut contoh singkat follow up
Bedah Umum:
Contoh 1
S/ Pasien mengeluh nyeri perut kanan bawah sejak 2 hari yang lalu. Nyeri
perut sebelumnya dirasakan di ulu hati dan berpindah ke kanan bawah.
Nyeri disertai keluhan mual, muntah, dan tidak nafsu makan. Keluhan
demam, batuk, pilek, gangguan BAB dan BAK disangkal.
O/ KU: Sakit Sedang, KS: Composmentis
TD: 110/70 mmHg, S: 37 C, N: 88x/m, R: 20x/m
Status Lokalis: Regio Abdomen
Inspeksi: Tidak tampak adanya massa, dst.....
Auskultasi: Bising Usus (+) normal, dst.......
Perkusi: Timpani di seluruh lapang abdomen, dst.....
Palpasi: Nyeri tekan titik Mc.Burney, dst....
Hasil Lab: .......... (yang menunjang saja)
A/ Appendisitis Akut pre-op
Contoh 2
S/ Nyeri luka post op (+), demam (-), mual (-), muntah (-), makan (+),
minum (+), BAB (-), BAK (+)
O/ KU: Sakit Sedang, KS: Composmentis
TD: 110/70 mmHg, S: 37 C, N: 88x/m, R: 20x/m
Status Lokalis: Regio Gluteal Dextra

Inspeksi: Tampak jahitan operasi panjang ±5 cm,


kering, darah (-), pus (-)
Palpasi: Nyeri tekan (+)

A/ Post op Abses Gluteal Dextra hari ke-3


 Karakter perawat
o Bougenville: sangat menjaga kerapihan, dilarang membuat keributan,
kepala ruangannya disiplin, perawatnya cukup baik-baik, wajib
membantu mereka GV dan mengoplos dan menyuntik obat, jangan
mengambil status saat sedang dipakai, jika ingin meminjam harus izin
dulu, sebaiknya menunggu visite bersama perawatnya di meja perawat
saja, mengobrol bersama perawat di saat senggang, jangan berdiam di
ruang dokter.
o Aster: hampir sama dengan bougen
 Hal yang tidak boleh dilakukan: Membuat keributan seperti tertawa keras-
keras di bangsal, follow up terlambat, tidak membantu GV, sombong dengan
perawat, memakai status pasien tanpa izin, tidak menjaga sopan santun

22
 Tambahan: selain follow up, setiap anggota harus mengisi CM 2 dan 3
mengenai keterangan keluhan dan PF pasien sewaktu masuk bangsal jika
kosong. Pengisian harus lengkap dan jika tidak ada keterangan bubuhkan
tanda strip. Contoh CM 2 dan 3 di lampiran.

Mekanisme di Ruang OK
 Anggota tim OK datang ke OK LANGSUNG setelah visite. Biasanya dr. Supri
langsung ke OK setelah visite.
 Tugas di OK menyiapkan pasien, perlengkapan operasi dan rontgen bila
perlu. Ada yang bertugas menjadi asisten 1 steril yang ikut operasi, ada yang
menjadi asisten 2 non steril yang bertugas mobile mempersiapkan
kebutuhan sebelum dan selama operasi. Asisten 1 wajib sudah siap memakai
handscoon dan gown sebelum dr. Supri masuk ruangan operasi.
 Setelah operasi selesai, menunggu dr. Supri ganti baju, dan menyalami (salim
tangan) beliau saat beliau keluar dari OK dan mengucapkan terimakasih.
 Setelah operasi dipastikan selesai semua, tim OK boleh pulang.
 Tim OK tetap standby on-call jika ada operasi cito meskipun di luar jam
dinas. Oleh karena itu wajib menempel nama dan no telp di ruang OK,
memegang kontak CS ruang OK, kontak koass anestesi, dan berhubungan
dengan koass yang jaga sore/malam di IGD.

Mekanisme di Poli
 Anggota tim poli datang ke poli LANGSUNG setelah visite.
 Tugas di poli yaitu anamnesis + PF sebelum dr. Supri datang, angkat jahitan
dan ganti verband sesuai instruksi dr. Supriyono.
 STATUS ANAMNESIS POLI
Untuk anamnesis + PF dibuat dengan format SOA sama seperti format follow
up bangsal. Jika dr. Supri sudah datang presentasikan pasien yang kita
periksa. Contoh status poli bedah di lampiran.
 Setelah poli selesai, tim poli boleh pulang.

Mekanisme di IGD
Dinas Pagi: 10.00-14.00 WIB
Jaga Sore: 15.00-21.00 WIB
Jaga Malam: 21.00-03.00 WIB
 Untuk dinas pagi, setelah visite tim IGD bisa istirahat sebentar di ruko atau
pulang ke kosan kemudian dinas memakai snelli di IGD mulai jam 10 pagi.
 Tugas di IGD yaitu anamnesis dan PF pasien, diutamakan pasien bedah.
Setelah anamnesis dan PF laporkan ke dokter jaga IGD dan boleh berdiskusi
dengan dokter jaga tersebut mengenai diagnosa dan rencana tatalaksana
pasien tersebut.
 Untuk pasien bedah di IGD yang membutuhkan perawatan luka, diwajibkan
membantu perawat IGD dalam proses penanganan luka tersebut seperti
membersihkan luka, hecting, balut luka, tes alergi anti tetanus serum,
menyuntikkan anti tetanus serum secara IM, dsb. Sebelum perawatan luka
dimulai, diwajibkan memfoto luka tersebut.

23
 Jika pasien harus dirawat, wajib melengkapi status pasien dan mengisi CM 2
dan 3 sebelum pasien dipindahkan ke bangsal.
 Wajib memberitahu tim OK jika ada pasien yang direncanakan operasi cito
dari IGD.
 Jika ada pasien bedah orthopaedi, tangani dahulu, kemudian jika pasien
tersebut mau untuk dirawat (sudah acc ruangan) dan rontgen sudah siap,
hubungi koass Orthopaedi agar datang ke IGD mengecek pasien dan
mengonsulkan ke dokter orthopaedi (dr. Rizki Notario, Sp.OT).
 Khusus jaga sore dan malam wajib membawa absensi jaga IGD dan meminta
tandatangan serta nilai pada dokter jaga IGD untuk dikumpulkan di sebelum
ujian stase bedah.

Penjelasan mengenai konsulen


 Karakter dr. Supriyono baik, sering tertawa, wajib menyalami (salim tangan)
beliau jika bertemu dimana saja, dan DILARANG KERAS membantah beliau
dalam hal apa pun. DILARANG KERAS datang terlambat dan tidak ikut
operasi cito. Harus sudah siap sebelum dr. Supri datang. Setiap diskusi kasus
akan ditanya satu persatu jadi semuanya harus belajar, ingat ada beberapa
aturan selama diskusi (1) tidak boleh mengulang jawaban teman (2)
menjawab hanya pada saat giliran ditanya (jangan menyelak pertanyaan
teman).
 Bimbingan dengan beliau biasanya setelah visite di ruang dokter. Untuk
presentasi kasus sering dilaksanakan pagi hari jam 07.00 di Klinik beliau,
wajib sudah follow up sebelum preskas dan datang 10 menit sebelum jam
07.00. Sekali preskas bisa 1-2 orang, dimulai minggu ke-2. Koass Orthopaedi
jika tidak ada operasi disarankan ikut preskas Bedah Umum.
 Daftar materi yang wajib dibaca : Akut abdomen seperti appendisitis akut,
Hernia terutama Hernia Inguninalis, Tumor, Struma Non Toxic, Hemorrhoid,
Snake Bite, Combustio, Batu Saluran Kemih.

BEDAH ORTHOPAEDI

Kepala SMF: dr. H. Arie Soetoto, Sp.OT


Konsulen Orthopaedi: dr. Rizki Notario, Sp.OT (dr. Rio)
Lama Stase : 3 minggu
Kegiatan Pelayanan : POLI, IGD, BANGSAL RAWAT INAP, OK
Jumlah Tugas : Tentatif
Rekomendasi buku bacaan : Apley system of Orthopaedics and fractures 9th
ed 2010, dan buku-buku di mini library Poli Orthopaedi.

Alur Dinas Bedah Orthopaedi


1. Anggota Bedah Orthopaedi berjumlah 3-4 orang, semua anggota follow up
bangsal
2. Untuk kegiatan setelah follow up tergantung dr. Rio, jadi wajib memiliki
kontak/BBM dr. Rio yang juga diperlukan untuk konsul pasien IGD. Kegiatan
setelah follow up bisa visite dulu, langsung OK atau Poli.

24
Pemeriksaan fisik yang wajib dikuasai:
Wajib hapal anatomi tulang dan otot, PF fraktur dan deskripsinya, compartement
syndrome, tumor dan deskripsinya.

Mekanisme di Bangsal Rawat Inap


Bangsal : Bougenville (kelas 1 & 2), Aster (kelas 3), ICU
 Follow up jam 07.00 pagi. Ruangan dan pasien untuk follow up dibagi sesuai
kebijakan anggota masing-masing. Setelah follow up, ikut GV (ganti verband),
dan foto luka pasien yang nanti akan ditunjukkan ke dr. Rio. Tanya perawat
di sana yang mana yang perlu di GV dan tidak jika bingung. Jika dr. Rio sudah
datang, diharapkan menjelaskan tentang pasien (identitas pasien, hari rawat,
keluhan, PF, dsb.) dan menunjukkan foto luka GV jika ada.
 Follow up bedah orthopaedi sama seperti bedah umum dengan sistem SOA
dan wajib menggambar status lokalis.
 Selain follow up, setiap anggota tetap harus mengisi CM 2 dan 3

Mekanisme di Ruang OK
Sama seperti Bedah Umum

Mekanisme di Poli
 Tidak perlu anamnesis + PF pasien. Cukup tunggu dr. Rio atau dr. Arie datang
ke poli, dan perhatikan cara beliau mendiagnosa dan memberikan terapi ke
pasien.
 Tugas lain yaitu angkat jahitan dan ganti verband sesuai instruksi dr. Rio atau
dr. Arie

Mekanisme di IGD – On-Call


 Koass orthopaedi tidak perlu jaga di IGD langsung namun on-call dan wajib
datang ke IGD jika ada pasien orthopaedi. Dalam hal ini, koass orthopaedi
bekerja sama dengan koass Bedah Umum yang jaga di IGD.
 Jika pasien orthopaedi tersebut mau untuk dirawat (sudah acc ruangan) dan
rontgen sudah siap, koass Orthopaedi wajib dihubungi agar datang ke IGD
mengecek pasien dan mengonsulkan ke dokter orthopaedi (dr. Rizki Notario,
Sp.OT via BBM, jika memang emergensi seperti fraktur terbuka derajat 2 atau
compartement syndrome wajib menelepon beliau jika BBM dibalas lama).
Setelah konsul dan mendapat jawaban, tulis instruksi beliau di status.
 Contoh format singkat konsul ke dr.Rio:
Assalamualaikum dok, konsul pasien rujukan RS Krakatau, KLL motor vs
motor 3 jam yg lalu. Nama Ny Eni Suhartini, usia 25th, KU baik, KS
composmentis TD 150/80mmHg Nadi 100x/menit Suhu 36,5 Respirasi
24x/menit ABC baik. Pasien terjatuh, tangan kiri terbanting ke aspal.
Diagnosis kerja: closed fracture sepertiga distal humerus sinistra. Dari RS
Krakatau sudah ditutup verband dan spalk. Terapi yang diberikan: IVFD RL
20 tpm, ceftriaxone inj 3x1gr, ketorolac 3x1amp, ranitide 2x1amp. Mohon
instruksi selanjutnya dok. Terimakasih, wassalam.
(kirim foto luka pasien dan foto rontgen pasien)

25
 Jika pasien sudah dikonsul, sudah mendapat jawaban, jangan lupa tulis CM 2
dan 3 sebelum pasien pindah ke bangsal. Setelah semua urusan selesai, koass
orthopaedi yang datang boleh pulang namun tetap standby on-call.

Tugas EXTRA koass Bedah Orthopaedi


 Ikut operasi di RS Sari Asih Serang. Biasanya dr. Rio akan memberitahu
mengenai alat-alat yang harus disiapkan apa saja dari ruang OK RSUD
Cilegon. Jika sudah siap bawa alat-alat tersebut ke RS Sari Asih dan ikut
operasinya (satu anggota ikut jadi asisten steril). Setiap anggota wajib
membawa baju OK dan masker sendiri, dilarang memakai baju OK dari RS
Sari Asih. Setelah operasi selesai, bawa pulang alat-alat operasi tersebut dan
kembalikan ke OK RSUD Cilegon.
 Menenemani dr. Arie Soetoto jika beliau minta. Siap-siap dibawa ke klinik
Puspa Medika dan ke kandang kambingnya untuk bimbingan atau untuk
sekedar mendengar ‘cerita’ beliau. (yeah!)

Penjelasan mengenai konsulen


 Karakter dr. Arie cukup baik, sering cerita, dan marah-marah jika tidak bisa
jawab pertanyaan. Setiap diskusi kasus akan ditanya satu persatu jadi
semuanya harus belajar. Siap-siap mendapat bonus penjelasan atau ditanya
tentang akut abdomen, appendisitis, hernia, bahkan DBD oleh beliau.
 Karakter dr. Rio baik, gaul, enak diajak diskusi jika ada yang ingin ditanyakan
mengenai materi. Jangan kecewakan beliau, belajarlah yang rajin.
 Tetap jaga sopan santun jika berinteraksi dengan beliau.
 Daftar materi yang wajib dibaca : Trauma seperti fraktur terutama fraktur
femur, Degeneratif (Osteoporosis, OA, RA), Infeksi (Osteomielitis, Spondilitis
TB), Kongenital (CTEV), Tumor (osteosarkoma).

SISTEM PENILAIAN STASE BEDAH


 Nilai stase bedah hanya ditentukan oleh dr. Supriyono, jadi bedah orthopaedi
tidak berkontribusi dalam nilai akhir stase bedah. Meskipun begitu koass
Orthopaedi harus tetap disiplin dan melaksanakan tugas-tugas di bagian
bedah orthopaedi.
 Minggu ujian di bedah adalah minggu ke-10. Pasien yang dipakai ujian adalah
pasien pre-op.
 Koass bedah dilarang ‘beredar’ ke RS selama minggu ujian kecuali bagi yang
ujian. Jaga IGD sudah ditiadakan di minngu ujian. Jika ingin tahu pasien yang
dipakai ujian terdapat alternatif yaitu dengan minta bantuan koass lain atau
CS di OK (jika sudah akrab) atau saat minggu ke-9 tim poli mencatat daftar
pasien pre-op untuk minggu depannya (minggu ke-10), biasanya tidak jauh
beda kecuali ada tambahan pasien pre-op dari IGD.
 Ujian terdiri dari ujian status (anamnesis + PF) dan ujian teori.
 Dalam 1 hari yang mengikuti ujian status terdiri dari 2 orang. Koass datang
jam 05.30 pagi ke bangsal (membagi diri ke Aster dan Bougen), dr. Supri
biasanya membagi pasien ujian pagi itu juga sekitar jam 06.00 via telepon ke

26
perawat di bangsal. Pasien ujian dapat diambil dari Aster atau Bougen.
Setelah dapat pasien, langsung anamnesis + PF pasien kemudian membuat
status ujian. Jika status ujian selesai dibuat, koass tetap standby di bangsal
tersebut menunggu dr. Supri visite. Setelah dr. Supri visite, ujian status
dimulai yaitu melakukan anamnesis dan PF ke pasien. Status ujian tersebut
biasanya akan dibawa dr. Supri, jadi status ujian tersebut difoto lalu saat
pulang disalin lagi untuk pegangan kita saat ujian teori. Dilarang melihat
status pasien tersebut saat ujian.
 Ujian status ditulis di kertas polio bergaris dan di taruh di map hijau, terdiri
dari:
Identitas Pasien, Anamnesis (Keluhan Utama dan Tambahan, RPS, RPD, RPK),
Pemeriksaan Fisik (TTV, Status Generalis, Status Lokalis), Resume
(Anamnesis+PF), Diagnosis Kerja, Diagnosis Banding, Anjuran Pemeriksaan,
Penatalaksanaan, Prognosis).
 Ujian teori terpisah dengan ujian status. Dapat dilaksanakan hari itu juga,
besoknya, atau digabung di akhir bersama anggota lain.
 Syarat ujian: tugas presentasi kasus, buku log, absensi IGD.
 Jangan lupa bawa berita acara di akhir ujian teori.

TERIMAKASIH. SEMOGA BERMANFAAT 


BY: IDM RSUD CILEGON PERIODE 2013-2014

27
SOP STASE OBGYN
RSUD KOTA CILEGON
FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS YARSI

Kepala SMF : dr. Zainuri Miltaz Sp.OG (dahulu dr. Ida Winarti Sp.OG)
Lama Stase : 10 Minggu
Kegiatan Pelayanan : POLI, IGD, Bangsal VK/Mawar, Bangsal Edelweis
Jumlah Tugas : 2 Buah, mencakup Case Report (1), Referat (1)
Rekomendasi buku bacaan : Atlas anatomi, buku kebidanan biru, buku ilmu
kandungan merah, buku PONEK

Alur Dinas Obgyn (07.00-14.00)


Anggota per stase 8-10 orang, dibagi menjadi tim kecil yang terdiri dari 2 orang
(tandeman dari awal stase hingga selesai) menempati masing2 bagian pelayanan
dan bergantian tiap 1 minggu.
Pemeriksaan fisik yang wajib dikuasai:
Wajib hapal anatomi, pemeriksaan antenatal care, vaginal toucher, inspekulo.

Mekanisme di Poli
 Datang ke Poli pukul 07.40
 Pembagian tugas: Koas dibagian ini melakukan anamnesis di depan ruangan
poli (meja telah disediakan) dan PF didalam poli (bed, meteran, Stetoskop
Laenec telah tersedia), status pasien yang telah diisi diberikan ke bidan poli.
 Selama poli berjalan (sebelum konsulen datang) biasanya didahulukan untuk
angkat jahitan dan inspekulo, jadi 1 orang stay di depan melanjutkan
anamnesis sedangkan 1 orang melakukan tindakan angkat jahitan didalam
dan inspekulo, setelah konsulen datang ke 2 orang koas mengikuti kegiatan
poli konsulennya secara khidmat (ngintilin kayak bebek sama induknya
haha).
 Setelah poli selesai dokternya akan beranjak untuk visite atau operasi nah
koasnya belum boleh pulang dari poli hingga diperbolehkan oleh bidannya
(maybe disuruh cuci alat post tindakan atau mau diberi skill/pengetahuan
tambahan).
 STATUS ANAMNESIS POLI
o Status Obstetri diberi no.urutan warna merah
Tekanan Darah:
Berat Badan:
Tinggi Badan: (penting untuk pasien primigravida)
HPHT: (Hari Pertama Haid Terakhir)
TP: (Taksiran Persalinan)
Usia kehamilan: ... minggu

28
G?P?A? riwayat persalinan?
Ex: G2P1A0 riwayat persalinan
1. Laki-laki, 2009 (tahun partus), 8 bulan/prematur (usia
kehamilan saat itu), SC (jenis persalinan),
Preeklampsi(penyulit)
2. Hamil ini
PF: (Leopold 1 sampai 4), perkiraan DJJ (denyut jantung janin),
perkiraan TBJ (Taksiran Berat Janin)
Ex: TFU 38cm, PuKa, PresKep, 3/5 masuk PAP,
DJJ: 142x/menit TBJ:3500gr
Gambar posisi:  jika PuKa dan presKep

USG: (diisi oleh konsulen)


o Status Ginekologi diberi no.urutan warna biru
TD:
BB:
Keluhan utama:
(anamnesis terarah sesuai keluhan utama)
Ex. Keluhan utama: keputihan sejak 1 minggu yang lalu.
Warna? Bau? Disertai darah/lendir?

 Membuat dan Melakukan presentasi materi penyuluhan mengenai Obstetri


ataupun mengenai Ginekologi ke pasien poli (di depan poli, materi berupa
ppt, proyektor pinjam di sekre Yarsi, mic pinjam di perlengkapan Poli (tanya
pak Muhsin/CS Poli)
 Nb. Saat dipoli biasanya konsulen tidak banyak bertanya, namun disarankan
kita bertanya hal yang tidak mengerti atau bertanya mengenai bagaimana
membaca hasil USG Obgyn yang ada.

Mekanisme di Bangsal VK
 Datang jam 07.00-14.00 untuk dinas dan dilanjutkan oleh jaga sore jam
14.00-22.00 dan dilanjutkan jaga malam 22.00-07.00 keesokan harinya dan
dilanjutkan dinas kembali. Tiap pergantian dinas ke jaga sore jangan lupa
operan pasien yang ada dibangsal tersebut begitu juga dari jaga sore ke jaga
malam. Dilarang meninggalkan VK sebelum teman yang menggantikan jaga
datang.
 Kamar VK 1 ada 6 bed buat bersalin (kala 1/kala 2), kamar 2, 3 dan 4 berisi
pasien post bersalin (kala 4) sebelum dipindahkan ke bangsal Edelweis.
Kegiatan di bangsal ini setelah operan adalah mengobservasi pasien yang ada
baik yang akan bersalin maupun yang post bersalin (diutamakan yang akan
bersalin), memeriksa TTV pasien, jangan lupa ditulis di buku jaga hasil
observasinya. Selain itu juga persiapkan alat2 yang dibutuhkan saat
menolong partus pada tiap bed. Pantau DJJ, His, TD dan pembukaan jalan
lahir dengan cara VT. Berinteraksi dengan bidan sewajarnya saja. Jika pasien
telah masuk kala 2 segera pakai APD (celemek, sepatu boot, sarung tangan
steril) dan bersiap untuk menolong partus (Pelajari step2 menolong partus

29
secara detail dari kala 2, kala 3, hingga kala 4). Diawal pasti akan diajarkan
caranya oleh para bidan (Pelajari manuver dalam menolong partus). Setelah
bayi lahir masuk kala 3 melahirkan plasenta (akan diajari bidan) dan
seterusnya hingga penjahitan perineum. Tidak lupa setelah menolong partus
belajar mencuci plasenta dan masukkan di kendi juga mensterilkan alat2
yang digunakan menolong partus tadi (sama seperti membersihkan alat2
post tindakan di poli). Sisanya ikuti saja arahan dari bidan disana.
 Selama persalinan, jika pasien sudah masuk kala 1 fase aktif, jangan lupa
membuat partograf. Partograf di lampiran. Jika bingung boleh bertanya
dengan bidan di sana.
Nb. untuk yang sedang dinas di VK, tentu saja konsulen akan melakukan
visite pada jam dinas tersebut, maka saat visite disarankan untuk
presentasikan keadaan pasien dari hasil observasi kita.
Nb. untuk yang jaga malam, hasil observasi selain ditulis dibuka jaga juga
ditulis di status pasien bagian follow up.
 Karakter bidan ada yang asik diajak ngobrol, ada yang asik buat ditanya soal
obgyn, ada yang asik buat dimusuhin (maksudnya ngga banget diajak
interaksi) haha. Bidan suka lihat koas aktif dan peka jadi jangan kebanyakan
bengong atau lemot karena siap2 akan dilibas. Lebih baik banyak bertanya
diawal karena masih enak pakai alasan “Saya kan masih baru justru ini
banyak tanya karena mau belajar” tapi kalau alasan tersebut dipakai sudah
dipertengahan ya dilibas juga lah pasti. Jangan makan di meja perawat,
ngobrol bersama perawat disaat senggang biar akrab, kadang jajan lah
dikulkasnya VK (ada bidan yang jualan jadi bisa lebih akrab), jangan
mengambil status saat sedang dipakai bidannya (danger). Di bangsal VK
terdapat Kepala Ruang dan apabila ingin keluar dari ruang vk jangan lupa
izin ke KaRu nya.
 Diawal sekelempok patungan untuk beli buku jaga 2, sarung tangan non
steril, masker (bangsal Vk & Edelweis), sarung tangan steril serta celemek
khusus koas (u/ di VK). Saat jaga malam, bidan tidak suka kalau koasnya
tidur diruko alasannya mungkin karena kita harus pantau pasien disebabkan
kalau tidur diruko dan ada yang partus kita tidak diberitahukan dan dicap
jelek oleh bidannya.
 CONTOH FOLLOW UP VK (tidak dengan sistem SOAP)
D(X) G2P1A0 Hamil ±38 minggu inpartu kala ... fase ... dengan KPD 18 jam
KU: Baik, KS: Composmentis
TD: 110/70 N: 92x/menit R: 22x/menit S:37oC
BB / TB : ... kg / ... cm (penting untuk pasien primigravida, ditulis di awal saja,
utk FU selanjutnya tidak perlu)
HPHT: (Hari Pertama Haid Terakhir)
TP: (Taksiran Persalinan)
PF:
- PF luar: Leopold 1 sampai 4, DJJ (denyut jantung janin), perkiraan TBJ
(Taksiran Berat Janin), His (kontraksi)
- PF dalam: inspeksi pengeluaran pervaginam, vulva dan vagina, VT: portio
tebal lunak atau tipis, pembukaan berapa, ketuban +/-, yang teraba apa,
posisi hodge berapa

30
Mekanisme di Bangsal Edelweis
 Datang jam 07.00-14.00 untuk dinas dan dilanjutkan oleh jaga sore jam
14.00-22.00 dan dilanjutkan jaga malam 22.00-07.00 keesokan harinya dan
dilanjutkan dinas kembali. Tiap pergantian dinas ke jaga sore jangan lupa
operan pasien yang ada dibangsal tersebut begitu juga dari jaga sore ke jaga
malam.
 Jumlah kamar ada 6 dan ISO 1, Kegiatan di bangsal ini setelah operan adalah
mengobservasi pasien yang ada baik pasien post bersalin maupun pasien
Ginekologi (tumor ovarium ataupun infeksi luka operasi, dll) jangan lupa
ditulis di buku jaga hasil observasinya. Selain mengobservasi, koas disini
belajar membuat resep untuk pasien dan membantu menyuntikkan obat ke
pasien. Sisanya ikuti saja arahan dari bidan disana misal bikin surat konsul
atau bikin status rawat inap yang masih kosong.
Nb. untuk yang sedang dinas di Edelweis, tentu saja konsulen akan
melakukan visite pada jam dinas tersebut, maka saat visite disarankan untuk
presentasikan keadaan pasien dari hasil observasi kita.
Nb. untuk yang jaga malam, hasil observasi selain ditulis dibuka jaga juga
ditulis di status pasien bagian follow up.
 Secara umum bidan di Edelweis lebih ramah asal koasnya juga sopan. Disini
juga ada bidan yang jual jajanan jadi sesekali jajan lah biar akrab. Di bangsal
Edelweis terdapat Kepala Ruang dan apabila ingin keluar dari ruang
Edelweis jangan lupa izin ke KaRu nya. Selama menunggu visite, sebaiknya
berbaur dengan bidan di sana, jangan menunggu di ruangan bayi.
 Contoh FOLLOW UP bangsal Edelweis
Dengan sistem SOAP. S: Subject (keluhan pasien), O: Object (hasil
pemeriksaan fisik, tulis hasil Lab untuk pasien pre-operasi), A: Assessment
(diagnosis), P: Planning (terapi). Khusus bedah kita hanya menulis SOA.
Berikut contoh singkat follow up pasien obstetri:
S/ Pasien datang dengan keluhan hamil lewat bulan. Perut jarang dirasakan
kencang-kencang. Keluar air-air atau darah dari jalan lahir (-), gerakan
janin (+). Pasien mengaku hamil anak kedua. Anak pertama lahir lewat
bulan dengan SC ditolong dokter. Riw HT (-), DM (-).
O/ KU: Baik, KS: Composmentis
TD: 110/70 N: 92x/menit R: 22x/menit S:37C
BB / TB : ... kg / ... cm (penting untuk pasien primigravida, ditulis di awal
saja, utk FU selanjutnya tidak perlu)
HPHT: (Hari Pertama Haid Terakhir)
TP: (Taksiran Persalinan)
PF: biasanya hanya PF luar yaitu Leopold 1 sampai 4, DJJ (denyut jantung
janin), perkiraan TBJ (Taksiran Berat Janin), His (kontraksi) jika ada
Hasil lab: .... (yang menunjang saja)
A/ G2P1A0 Hamil ±44 minggu serotinus pro-SC
 Tambahan: selain follow up, setiap anggota harus mengisi CM 2 dan 3
mengenai keterangan keluhan dan PF pasien sewaktu masuk bangsal jika
kosong. Pengisian harus lengkap dan jika tidak ada keterangan bubuhkan
tanda strip. Contoh CM 2 dan 3 di lampiran.

31
Mekanisme di OK/ruang operasi
 Kalau koass obgyn berjumlah 10 orang berarti 2 orang yang jaga di ruang OK
turun operasi ditambah koass yang dinas di bangsal, tetapi kalau jumlahnya 8
orang berarti yang turun operasi ialah yang dinas IGD 1 orang dan yang dinas
di bangsal. Kalau operasi dari bangsal VK berarti koass VK yang turun
operasi, 1 orang saja yang ikut, tidak boleh dua-duanya turun karena VK
tidak boleh kosong. Kalau operasi dari bangsal Edelweis, koass yang turun
boleh 1 orang atau dua-duanya, disesuaikan saja dengan jumlah operasinya
pada hari itu.
 Sebelum masuk ke OK jangan lupa ganti baju OK yang terdapat di ruko OK
untuk pria pake topi OK juga kalau yang wanita ada jilbab khusus OK juga
tapi kalo mau pake topi juga gak apa apa. Jangan lupa pakai masker juga.
 Tugas koass obgyn di OK adalah mempersiapkan pasien saat datang ke OK,
tempatkan pasien di tempat tidur ruang tunggunya, kemudian saat persiapan
operasi ikut bantu perawatnya untuk siapkan alat dan kebutuhan untuk
operasi seperti paket operasi yang terdapat di lemari dekat depo obat OK,
dan sebagainya. Kemudian setelah pasien masuk kamar operasi bantu
siapkan pasiennya juga setelah pasien dibius dan semua persiapan selesai
kemudian bilang ke perawatnya juga kalau kita ikut turun juga untuk jadi
asisten dan langsung cuci tangan dengan teknik cuci tangan operasi
(fuerbringer), kemudian setelah cuci tangan jangan lupa posisi tangan harus
menghadap ke atas kemudian pakailah jubah OK dengan cara yang diajarkan
saat skill lab, ingat jangan ngiket sendiri ya jubah OK nya meskipun nggak
ada yang ngiketin tunggu aja sampe ada yang ngiketin pasti diiketin kok
soalnya, sambil nunggu ada yang ngiket talinya atau sambil diiketin talinya
langsung aja pakai handscoon sterilnya yaa, setelah selesai tangan dalam
posisi aman dan menghadap ke atas jangan kena sampai leher juga karena itu
bukan area steril, taruh didada aja tangannya.
 Setelah operasi akan dimulai bantu perawatnya untuk menyiapkan operasi
seperti membentangkan duk2 steril lalu pada saat sedang jadi asisten operasi
ya kita bantu-bantu juga ya misal memegang alat-alat dan sebagainya.
Setelah selesai operasi pindahkan pasien ke ruang resusitasi.
 Koass obgyn yang tidak ikut jadi asisten steril disarankan menulis laporan
operasi yang terdapat di meja depan dekat papan OK yaa, setelah selesai
bantu bantu aja jadi asisten non steril selama tidak ada operasi obgyn lainnya
atau jika operasi selanjutnya sudah disiapkan ikut bantu menyiapkan yaa.
Plasenta, hasil kuret, atau jaringan yang akan di PA diberi label nama dan
ditaruh di dekat pasien dan dikonfirmasikan ke orang OK.
 Setelah operasi selesai dan dokternya sudah ganti baju dan keluar dari OK,
kita juga ganti baju kembali di ruko OK dan kembali ke tempat dinas masing-
masing.

32
Mekanisme di IGD
 Waktu dinas di IGD jam 09:00-14:00, tidak ada koass obgyn yang jaga sore
atau malam yang menetap di IGD. Jadi, kalau ada pasien obgyn di IGD di luar
jam dinas IGD, yang turun adalah yang jaga VK
 Pada saat dinas di IGD tugas koass obgyn adalah menunggu pasien obgyn,
setelah ada pasien obgyn lakukanlah anamnesis dan pemeriksaan fisik pada
pasien tersebut dengan menggunakan status IGD dan status khusus
kebidanan, alat-alat yang dibutuhkan untuk pemeriksaan fisik berupa metlin,
tensi, thermometer, handscoon, Doppler (khusus punya koass ada di ruko).
Jika kalian butuh bantuan bidannya silahkan telepon ke VK lewat telepon IGD
ext.128, jelaskan keadaan pasien kepada bidan untuk diperiksa lebih lanjut,
jika kalian sudah cukup lama di obgyn nanti juga dilepas sama bidannya
malah nanti kita yang disuruh diagnosa sendiri, setelah dilakukan
pemeriksaan lengkap jika pasien bersedia dirawat langsung lakukan
pengambilan darah untuk pemeriksaan lab sekaligus pasang infus. Jangan
lupa untuk lapor ke dokter jaga IGD-nya untuk dikonsul kepada dokter
spesialis obgynnya.
 NB: Selama menunggu pasien obgyn di IGD jikalau ada pasien baru yang
bukan pasien obgyn jangan lupa anamnesis juga ya bantuin perawatnya biar
kelihatan aktif, dan jangan lupa ajak ngobrol perawat dan dokter jaganya juga
atau mungkin mau bertanya sama dokter jaganya juga boleh kalau ada yang
sulit dimengerti.
 Tidak ada absensi di IGD
 Status pemeriksaan mengikuti format yang tersedia pada lembar status
pasien IGD dan kebidanan. Diutamakan mengisi status kebidanan dulu
sebelum isi status IGD.

Penjelasan mengenai konsulen


 Konsulen ada 2: dr. Zai dan dr. Ida namun sekarang ada dr. Indi sebagai
dokter obgyn pembantu.
 Kedua konsulen baik namun harus lebih banyak kita yang aktif dalam
bertanya karena keduanya memiliki metode koasnya harus aktif mencari
ilmu sendiri bukan diajari konsulen seperti guru begitu. Terkadang konsulen
suka bertanya untuk mengetes sejauh mana pengetahuan kita yang ada jadi
banyak lah belajar dari pengalaman bidan maupun textbook!! Didepan
konsulen kita harus sopan, karena ATTITUDE sangat dinilai.
Nb. Saat konfirmasi akan melakukan preskas dengan konsulen lewat sms
saja, kedua konsulen tidak suka ditelpon!! Dan persiapkan preskas 15 menit
sebelum waktu dimulai (lebih baik koas yang menunggu!!).
 Daftar materi yang wajib dibaca di awal jaga bangsal (baik VK maupun
Edelweis): Obat2an yang biasa dipakai di bagian Obgyn beserta fungsinya,
Pemeriksaan Fisik kandungan (Leopold), menolong partus dari Kala 1 hingga
Kala 4, pelajari rumus TBJ, Penyulit kehamilan seperti perdarahan maupun
tekanan darah tinggi saat kehamilan, Manuver menolong partus.

33
SISTEM PENILAIAN STASE OBGYN
 Nilai stase obgyn ditentukan oleh dr. Zai dan dr.Ida
 Minggu ujian di obgyn adalah minggu ke-10.
 Biasanya ujian dilaksanakan setelah pelayanan selesai ataupun di hari
sabtu/minggu di luar RS.
 Ujian terdiri dari ujian status dan teori. Selain ujian status, bisa juga ujian
praktik dengan “PHANTOM”, seperti skill lab. Biasanya diuji tentang teknik
persalinan dan alat-alat persalinan.
 Pasien yang dipakai ujian bisa pasien obstetri maupun ginekologi
 Pembagian pasien ujian tentatif tergantung syarat sudah ready atau belum,
jika sudah dapat pasien status ujian langsung dibuat sesuai dengan form
status ujian, dan dikumpulkan keesokan harinya. Status ujian dibuat 3
rangkap, untuk dr. Zai, dr. Ida, dan pegangan kita.
 Ujian 2x dengan dr. Zai dan dr.Ida. Ujian biasanya tidak di depan pasien. 1x
ujian terdiri dari 4-5 koass. Harus menguasai materi anggota yang lain
karena pertanyaan akan dilempar jika tidak bisa menjawab/jawaban kurang.
 Syarat ujian: tugas presentasi kasus, referat, buku log. Dikumpulkan sebelum
minggu ujian di satu map.
 Jangan lupa bawa berita acara saat ujian.

TERIMAKASIH. SEMOGA BERMANFAAT 


BY: IDM RSUD CILEGON PERIODE 2013-2014

34
SOP STASE MATA
RSUD KOTA CILEGON
FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS YARSI

Kepala SMF: dr. Helmi Sp.M


Lama Stase : 5 Minggu
Kegiatan Pelayanan : POLIKLINIK dan OK
Jumlah Tugas : Tentatif (kasus, journal, referat)
Rekomendasi buku bacaan : Ilmu Penyakit Mata FKUI (Prof dr H Sindarta Ilyas
Sp.M), Ophthalmology (A.K. Khurana)

Alur Dinas MATA (08.00 – ±13.00) Senin - Sabtu


1. Peserta stase berjumlah 4-7 orang, biasanya terdapat koass Trisakti juga.
2. Datang pukul 08.00 (semua koass langsung ke poli, dan anamnesa pasien)
3. Setiap pasien wajib dilakukan pemeriksaan visus
4. Koas diizinkan mengikuti operasi Mata bersama spesialis diminggu kedua.
5. Hari dinas dokter spesialis Mata: dr. Helmi Sp.M Senin-Kamis; dr Cinthia Devi
Sp.M Jumat-Sabtu.
6. Penyuluhan setiap hari kamis

Pemeriksaan fisik yang wajib dikuasai:


Pemeriksaan Visus (N.II), Gerak Bola Mata (N.III, IV, VI), Lapang Pandang,
Refleks Pupil (Langsung & Tidak Langsung), Mengukur TIO dengan Tonometri
Schioltz, Refraksi/Koreksi kacamata+Pinhole, Slit Lamp, Funduskopi, Mengukur
IOL dengan Biometri.

Mekanisme di Poli
 Jam dinas (08.00 - ±13.00) Senin – Sabtu
 Koass dibagi menjadi 3 kelompok: Anamnesis, PF, Asisten Dokter.
 Pasien baru di anamnesis oleh koass yang bertugas di meja anamnesis.
Setelah di anamnesis pasien dan statusnya tersebut dibawa ke dalam ruang
poli mata untuk diperiksa (visus). Selanjutnya pasien diminta di tunggu
diluar dan akan di panggil kembali bila gilirannya telah tiba (langsung
bertemu dengan dokter spesialis mata).
 Pasien mata harus dibedakan berdasarkan keluhan yaitu dengan keluhan
mata merah dan keluhan penglihatan buram.
o Pasien dengan keluhan mata merah (tanda-tanda inflamasi lainnya)
cukup dilakukan anamnesis dan pemeriksaan visus saja (minimal).
Selanjutnya langsung bertemu dokter spesialis mata.
o Pasien dengan penglihatan buram, setelah dianamnesis dan periksa visus,
pasien tersebut diperiksa dengan menggunakan alat autoref dan apabila
hasil pemeriksaan autoref terdapat kelainan refraksi pada mata pasien
(hasil autoref dicantumkan di status pasien), kelainan refraksi pasien
tersebut dapat dikoreksi dengan kacamata. Setelah mendapatkan lensa

35
kacamata yang tepat, resep kacamata ditulis oleh koas dan pasien dibawa
ke dokter spesialis mata.
 Koass yang menjadi asisten dokter berdiri di sebelah slitlamp dokter
spesialis mata. Koass diizinkan untuk melihat melalui slitlamp dokter sp
mata. Setelah bertemu dokter status pasien+resep di diberikan ke perawat
dan pasien disuruh menunggu di luar untuk dipanggil kembali dan menerima
resep.
 Salah satu koass wajib mendampingi dokter bila ada tindakan bedah minor di
Poli (hordeolum, ekstraksi Corpus alienum,dll)
 Setelah selesai poli, pasien yang akan menjalani operasi didata dan koass
bersiap mempersiapkan operasi dengam membawa status pasien
(koordinasikan dengan perawat poli).
 Koass ikut turun ke ruang OK menjadi asisiten dokter bila ada operasi
(minggu ke2).
 Rolling tugas anamnesis, PF, dan asisten dokter dilakukan setiap hari

CONTOH ANAMNESA:

S : Pasien datang dengan keluhan penglihatan mata kiri menjadi buram sejak 2
tahun yang lalu. Pasien mengaku seperti ada asap atau bayangan air terjun
didepan matanya yang makin lama makin meluas. Sehingga akhirnya pasien
tidak dapat membedakan wajah orang lain. Riwayat mata merah disangkal,
trauma pada mata disangkal, nyeri pada mata disangkal, hipertensi disangkal,
DM diakui.

O:
Visus
VODekstra : 6/12 (dextra selalu ditulis duluan)
VOSinistra : 3/60

Autoref
OD: S -2,50 C -0.75 Axis 180
OS: error

A:
Katarak Immature OS

Mekanisme di OK
 Jam dinas OK (Selesai Poli – Selesai Operasi)
 Selesai Poli koass assisten dokter diminta menyiapkan pasien yang akan di
operasi hari itu juga. Koas membawa status serta persyaratannya dan
pasiennya ke ruang OK.
 Di ruang OK persyaratan pasien di berikan kepada Teh Ratu.
 Pasien di siapkan dengan menganti baju pasien dengan baju OK (warna hijau
pudar) dan memakaikan topi ok. Setelah itu pasien di baringkan di ruang pre-
op

36
 Di ruang pre-op dipastikan kembali mata sebelah mana yang akan di operasi,
lalu diteteskan midriatil (bila operasinya katarak). Selain operasi katarak
dapat ditanya terlebih dahulu kepada dokter spesialis mata.
 Setelah dokter sp mata siap, pasien satu persatu di masukan ke ruang operasi
(biasanya katarak dahulu), setelah pasien berbaring di meja operasi, koass
assiten 2 meneteskan Pantokain pada kedua mata pasien. Sedangkan koass
assiten 1 memakai jubah OK.
 Operasi dimulai dengan Operator: dokter spesialis Mata, Assisten 1: koass,
Assisten alat: perawat. Assisten 2 (on loop): koass
 Setelah operasi selesai, assisten membawa 2 pasien tersebut ke ruang RR
untuk monitoring.
 Assisten 2 menyiapkan pasien selanjutnya seperti alur diatas.
 Laporan operasi ditulis oleh koass (assisten 2). Laporan operasi terlampir.
 Obat post op di resepkan oleh dokter spesialis Mata, namun terkadang koass
disuruh resepkan.
 Setelah operasi selesai semuanya dan pasien diperbolehkan pulang serta
menebus resep yang diberikan. Edukasi post op: control 1 hari setelah post
op, jangan dibuka kecuali untuk meneteskan obat, jangan kena air, tidak
boleh bersujud dulu (meningkatkan TIO).
 Boleh pulang dan status pasien dibawa pulang oleh koass ke rumah/kos dan
dibawa kembali keesokan harinya dipoli.

Penjelasan mengenai konsulen


 Dr Helmi baik orangnya namun terlihat dingin apabila baru kenal. Beliau
sedikit tempramen dengan pasien yang tidak kooperatif.
 Beliau bukan orang yang memburu waktu, jadi disela-sela tidak ada pasien
beliau sering baca koran atau pergi keluar sebentar.
 Beliau sering sekali mengikuti baksos katarak di luar kota, dan biasanya poli
di gantikan oleh dr Devi.
 Dr Helmi jarang bertanya, namun bila beliau bertanya di usahakan mencari
jawaban yang benar, bila salah atau tidak tahu dapat disearching dan
dilaporkan kembali saat itu juga atau keesokan harinya.
 Beliau sangat tertarik dengan Katarak.
 Beliau suka bila diajak ngobrol tentang bola (AC Milan), Travelling, Kegiatan
Baksosnya, dsb
 Beliau tidak begitu suka apabila koass memberikan sesuatu kepadanya. Lebih
baik bila ingin memberikan sesuatu, tanya terlebih dahulu pada teh fani.
 Dr Devi merupakan dokter spesialis yang lebih junior dibandingkan dr Helmi.
 Dr Devi merupakan dokter lulusan Yarsi.
 Beliau sangat baik kepada koass dan pasien-pasiennya.
 Dalam poli beliau, dr Devi lebih cepat. Jadi koassnya lebih cepat juga
menyiapkan pasiennya.
 Dr devi lebih sering memberikan bimbingan dan mejelaskan beberapa
tentang penyakit tertentu.
 Karena dr helmi dan dr devi sangat baik, jadi jangan ATT ya guys.

37
Penjelasan mengenai perawat (teh Fani)
 Teh Fani orangnya sangat baik. Beliau adalah kaki tangannya dokter helmi.
 Teh Fani sangat baik kepada koass dan akper-akper. Jadi jangan kecewakan
beliau.
 Semakin dekat dengan Teh Fani semakin mudah juga kalian di stase mata.
(dekat yang positif ya)
 Teh Fani sering membelikan makanan pagi buat koass. Biasanya koassnya
juga sering ngajak Teh Fani makan di luar setelah poli selesai.
 Teh Fani sering membantu koass bila koass kesulitan dalam berbagai hal.
Misalnya di poli, di ok, atau ujian. Beliau juga bisa membujuk dr helmi.

SISTEM PENILAIAN STASE MATA


 Nilai ditentukan oleh dr Helmi.
 Ujian dilakukan di minggu ke 5 (tentatif).
 Hanya ujian status yang dilakukan, namun terkadang (sudah jarang) ada
ujian teori di hari sabtu atau yang beliau tentukan.
 Ujian status dilakukan pada hari aktif dinas dokter helmi (senin-kamis) di
minggu ke-5. Koass membagi hari ujian dan urutan peserta ujian sendiri
(dikocok).
 Dokter Helmi akan memberikan pasien ujian kepada koass sebelum beliau
mendiagnosa dan memberi terapi. Pasien langsung dianamnesis oleh koass
yang ujian.
 Koas tersebut membuat status dari pasien yang ditunjuk. Status terlampir.
 Setelah status di buat pasien datang lagi ke dokter helmi dan koass
mempresentasikan pasiennya.
 Setelah ujian pasien, coass dapat melengkapi statusnya untuk dibawa pada
saat ujian teori kalau ada ujian teori.
 Jangan lupa isi buku log juga ya..

TERIMAKASIH. SEMOGA BERMANFAAT 


BY: IDM RSUD CILEGON PERIODE 2013-2014

38
SOP STASE NEURO
RSUD KOTA CILEGON
FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS YARSI

Kepala SMF: dr. Mukhdiar Kasim, Sp.S


Lama Stase : 5 Minggu
Kegiatan Pelayanan : Bangsal dan Poliklinik
Jumlah Tugas : 1 buah, mencakup 1 Presentasi Kasus dan Referat (Digabung)
Rekomendasi buku bacaan : Neurologi Klinik Pemeriksaan Fisik dan Mental
FKUI (Prof. DR. Dr. S.M. Lumbantobing), buku lain bisa pinjam di poliklinik saraf.

Alur Dinas Neuro (07.00-12.00)


1. Anggota Neuro bervariasi, minimal 2 orang YARSI dan/atau Trisakti.
2. Follow Up jam 07.00 di Bangsal Nusa Indah, visite, dan dilanjutkan kegiatan
poliklinik (Selasa-Jumat, Senin tidak ada poli)
Pemeriksaan fisik yang wajib dikuasai:
Pemeriksaan GCS, tanda rangsang meningeal, Nervus Kranialis, kekuatan
motorik, refleks fisiologis dan patologis, sensorik, pemeriksaan keseimbangan
dan koordinasi, pemeriksaan LBP, dll.

Mekanisme di Bangsal Rawat Inap


Bangsal : Nusa Indah (Kelas 3)
 Follow up jam 07.00 pagi datang ke Nusa Indah, lalu mengecek berapa
jumlah pasien neuro kemudian follow up sesuai kebijakan masing-masing
anggota dan dibagi rata. Dr. Mukhdiar biasanya berpesan kalau kita mem-
follow up pasien bergantian tiap harinya, jadi pasiennya tidak itu itu aja,
karena kurangnya variasi pasien neuro.
 Setelah follow up pasien, jika anggota Neuro lebih dari 3 orang biasanya
dipecah menjadi dua, 1 kelompok tetap menunggu di Nusa Indah, bisa
mengobrol dengan teteh-tetehnya, atau menunggu di ruang koas/dokter, 1
kelompok menunggu di bangsal Anggrek (Kelas 1 dan 2), karena dr.
Mukhdiar akan visite Anggrek terlebih dahulu. Setelah dr. Mukhdiar datang
ke Anggrek, koas yang di Anggrek segera memberitahukan koas di Nusa
Indah (NI) untuk datang ke Anggrek dan mengikuti visite di anggrek. Di
Anggrek biasanya koas menunggu di ruangan tempat penyimpanan alat-alat
dan tempat tindakan punksi. Setelah visite di anggrek selesai, dr. Mukhdiar
akan melanjutkan visite ke NI. Di NI, koas memberitahukan berapa jumlah
pasien, kemudian masing-masing koas menjelaskan pasiennya pada dr.
Mukhdiar dari mulai anamnesis dan PF yang ditemukan.
 Pada hari pertama, biasanya hanya perkenalan, dan setelah berkenalan koas
akan diizinkan pulang dan belajar karena hari senin tidak ada kegiatan
poliklinik. Tetapi diminggu-minggu berikutnya biasanya senin dipakai untuk
kegiatan diskusi.

39
 Minggu pertama, beliau akan mengajari kita pemeriksaan fisik neurologis
yang baik dan benar, di ajarin bener-bener. Kalaupun kita ada yang salah,
beliau ga akan marah, dan langsung koreksi kesalahan kita.
 Beliau juga suka sekali ditanya, jadi jangan lupa baca dulu di kosan jadi bisa
tanya banyak ke beliau, dan beliau juga suka sekali nanya. Tapi beliau ga akan
marah kalaupun kita ga bisa jawab, malah beliau bakalan langsung ngasih
jawaban yang bener. Tapi jangan mentang-mentang beliau baik jadi pada
nggak belajar.
 Beliau merhatiin banget koas nya dari minggu awal sampai akhir, jadi buat
penilaian ujian, niali hariannya juga berpengaruh.
 Apabila visite di NI sudah selesai, pada hari selasa-jumat kegiatan akan
dilanjutkan di polikliik.
 Keadaan bangsal:
o Nusa Indah (NI): Ruang kelas 3. Terdapat 4 Kamar (1&2) pasien pria dan
wanita (3&4) (tiap kamar ber isi 6 pasien), dan 2 kamar khusus pasien TB
Paru (kamar 5 untuk Pria, kamar 6 untuk wanita), dan 2 kamar isolasi
(kanan-kiri).
 CONTOH FOLLOW UP NEURO
Dengan sistem SOAP. S: Subject (keluhan pasien), O: Object (hasil
pemeriksaan disertai gambar untuk status lokalis, tulis hasil Lab untuk
pasien pre-operasi), A: Assessment (diagnosis), P: Planning (terapi).
Khusus neuro kita hanya menulis SO. Berikut contoh singkat follow up
Bedah Umum:
Contoh 1
S/ Pasien mengeluh kaki dan tangan kirinya lemas tidak bisa digerakan saat
akan menunaikan ibadah sholat. Kemudian bicara pasien pun menjadi
tidak jelas (pelo), sebelumnya pasien belum pernah mengalami hal ini,
pasien memiliki riwayat hipertensi sejak 5 tahun yang lalu dan tidak
teratur mengkonsumsi obat.
O/ GCS : E..M..V.. = ...
Tanda Rangsang Meningeal:
Kaku Kuduk: (+/-)
Kernig Sign : (+/-) / (+/-) [kanan dan kiri]
Laseque : (+/-) / (+/-) [kanan dan kiri]
Nervus Cranialis : I – XII (biasanya ditulis yang hasilnya positif saja)
Kekuatan Motorik : 1-5 1-5
1-5 1-5
Sensorik : baik/menurun [jika menurun tulis di ekstremitas mana, misal:
menurun di ekstremitas kanan (biasanya pada SNH) atau setinggi mana,
misal: menurun di ekstremitas bawah setinggi lutut (biasanya pada
neuropati DM)]
Refleks Patologis : Hofmann-Tromnerr, Babinski, Babinski grup termasuk
Rosellimo, dll (+/-)
Refleks Fisiologis : BPR (N/↑/↓) (N/↑/↓)
TPR (N/↑/↓) (N/↑/↓)
KPR (N/↑/↓) (N/↑/↓)
APR (N/↑/↓) (N/↑/↓)

40
Fungsi Luhur: baik/disartria/afasia global/afasia motorik/afasia sensorik
SSO : BAB (+/-), BAK (+/-)
Pemeriksaan Keseimbangan (terutama pada pasien Vertigo) : ...
A/ ... (jika diagnosa jelas boleh ditulis)

 Karakter perawat
o Nusa Indah: Perawat di Nusa Indah baik, ramah, ceria (hehe..). teteh-
tetehnya suka bercanda. Yang penting harus banyak komunikasi dengan
teteh-tetehnya, kadang kalau tetehnya ada yang males, suka salah ngasih
jumlah pasiennya, jadi di cek ulang aja.
o Anggrek : karena di anggrek cuma ikut visite doang, jarang komunikasi
sama teteh-tetehnya. Jaga ATT aja paling penting. Kadang koass
dibolehkan memeriksa pasien Anggrek tapi tidak perlu menulis di status.

Mekanisme di Poli
 Poli dilaksanakan pada hari Selasa-Jumat setelah selesai visite.
 Di poli ada perawat yang membantu namanya a Darmawan.
 Di poli tugas kita berdiri di samping dokternya sama manggilin pasien yang
mau diperiksa, biasanya 3 pasien yang di dalem poli.
 Di poli juga ada tindakan, biasanya banyak pasien yang akan disuntik. Entah
itu di leher pundak, punggung, tangan, dll.
 Nanti kita dibolehin nyuntik, awalnya tapi kita diajarin dulu caranya. Dokter
mukhdiar percaya banget sama koasnya. Jadi ga usah khawatir ga kebagian
nyuntik, hihi..
 Biasanya obat yang dipake nyuntik itu Flamicort sama lidokain, dosisnya
buat spuit 1 cc (0,8 cc Flamicort, + 0,2 cc lidocain). Spuit 3 cc (2,5 cc Flamicort
+ 0,5 cc lidocain). Untung punksi cairan sinovial biasanya pake spuit 5 cc.
 Setiap selasa wajib ada penyuluhan minimal 2 materi. Materi penyuluhan
ditempel di poli. Untuk perlengkapan sounding bisa minta tolong CS di sana
(pak Muhsin), proyektor ambil di sekret YARSI.
 Waktu di poli dr. Mukhdiar baik banget sama pasien, beliau suka banget
becanda. Nanti kalian bakalan menemukan jargon-jargon khas dokter
Mukhdiar hehehe..
 Setelah kegiatan poliklinik selesai, koas diperbolehkan pulang
 Kegiatan diskusi atau presentasi kasus biasanya dilakukan setelah poli, pada
hari senin/rabu/jumat. Untuk presentasi tidak perlu membuat power point,
makalah kita fotokopi perbanyak sesuai anggota dan dibagikan saat diskusi.

Penjelasan mengenai konsulen


 Karakter dr. Mukhdiar baik bangeeeeeet, mungkin keliatannya beliau agak
galak gitu. Tapi beliau itu baik banget, beliau suka ngajak bercanda
pasiennya. Dan becandaannya emang lucu.
 Beliau kurang begitu suka disalamin (cium salam). Paling pas terakhir setelah
ujian, dan perpisahan aja kasih salamnya.
 Beliau suka banget ditanya, dan sangat suka bertanya.

41
 Beliau suka kalau koasnya bisa aktif tanya-jawab.
 Beliau suka ngasih tugas baca buat diskusi (hari senin, rabu, jumat) setelah
presentasi kasus selesai. Kalo diskusi semua anggota wajib buat pertanyaan.
 Poli selesai biasanya jam 12an, kalau pasiennya ga banyak-banyak banget.
Sebelum jam 12 sudah bisa pulang. Karena beliau juga praktek di tempat lain.
 Hari jumat poli terakhir, biasanya koas cewe boleh langsung diizinin pulang
ke rumah, tapi koas cowo baru boleh pulang ke rumah setelah selesai sholat
jum’at.
 Sebetulnya beliau hari sabtu tetep datang visite ke bangsal, tapi kita
diliburkan dinas (baik kaaaaan....)
 Jadi, karena beliau itu baik banget. Nanti ATT nya dijaga banget yaaa, jangan
bikin beliau kecewa.
 Wajib kuasain Stroke (SH, SNH), Vertigo, Neuropati, Epilepsi, Tetanus, LBP,
Parkinson, Bell’s Palsy. Yang lain kalo bisa sih jago jugaa.. jangan gak bisa..

SISTEM PENILAIAN STASE NEURO


 Nilai ditentukan oleh dr. Mukhdiar
 Ujian dilakukan pada minggu ke 5, biasanya mulai hari rabu.
 Nama, diagnosis, dan ruangan pasien di data pada minggu ujian dan di tulis di
papan yanng ada dipoli, serta di laporkan pada dr. Mukhdiar di kertas
 Pasien akan diberikan oleh beliau melalui telepon, kita menghubungi belliau
via telepon pada H-1 ujian pukul 22.00, kemudian akan diberikan nama
pasien yang akan diujikan. Pasien ujian bisa dari NI ataupun Anggrek.
 Anamnesis dilakukan pada pagi hari.
 Hasil anamnesis dan PF ditulis di form ujian yang telah tersedia.
 Ujian PF dilakukan terlebih dahulu di kamar pasien. Kita melaporkan apa-apa
saja yang ditemukan pada pasien tersebut.
 Setelah ujian PF, Ujian teori dilakukan di ruang koass pada hari yang sama.
 Ujian bisa dilakukan terbuka/ tertutup. Terbuka bila seluruh koas neuro bisa
melihat dan bertanya pada koas yang sedang diuji. Tertutup bila hanya koas
yang ujian pada hari itu saja yang bisa melihat.
 Jangan lupa isi buku log juga ya dikumpul di akhir stase.

TERIMAKASIH. SEMOGA BERMANFAAT 


BY: IDM RSUD CILEGON PERIODE 2013-2014

42
SOP STASE THT
RSUD KOTA CILEGON
FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS YARSI

Kepala SMF: dr. Budhy Parmono, M.Kes, Sp.THT-KL


Lama Stase : 5 Minggu
Kegiatan Pelayanan : POLI, BANGSAL RAWAT INAP, OK
Jumlah Tugas : Tentatif biasanya 1 Referat, 1 Journal Reading, 1 Bed Side
Teaching, 1 Case Report, Isi Buku Log
Rekomendasi buku bacaan : Tidak direkomendasikan membaca buku ajar THT
FKUI dan BOEIS. Disarankan download eBook dan jurnal tentang THT minimal 5
tahun terakhir(ex:Bailey,etc)

Alur Dinas THT (07.00-selesai)


 1 kelompok biasanya minimal 2 orang terdapat juga coass dari FK TRISAKTI
 Untuk pasien THT di bangsal, semua pasien harus di follow up meskipun itu
hanya konsulan spesialis sejawat/berada di luar bangsal bedah (ex:Nusa
Indah,Melati,Anggrek)
 Ruang Gardena(VIP) dan Kamar Jenazah tidak perlu di follow up
 Operasi dilakukan hari selasa dan kamis
 Pelayanan poli dilakukan hari senin-kamis
 Untuk hari jumat,hanya visit saja menunggu konsulen datang lalu pulang
 Hari sabtu sesuai kesepakatan, bisa libur atau bimbingan (bila beliau
menjanjikan bimbingan harus datang walaupun males/ingin libur)
Pemeriksaan fisik yang wajib dikuasai:
Wajib hapal anatomi, PF Telinga(menggunakan otoskop), PF hidung(spekulum),
PF mulut & tenggorokan(pen light dan spatel kayu) (liat lagi buku skill lab)

Mekanisme di Bangsal Rawat Inap


Bangsal : Bougenville (kelas 1 & 2), Aster (kelas 3), ICU jika ada
 Follow up jam 07.00 pagi. Anggota kelompok dibagi 2 yaitu tim Bougen dan
Aster. Setelah kedua bangsal tersebut selesai, kemudian tim berpencar ke
setiap bangsal untuk menanyakan ada tidak konsulan ke bagian THT (ingat
jangan menelpon ke bangsal untuk menanyakan lebih baik datang langsung).
 Setelah tim selesai follow up, tim berpencar kembali: ada yang tetap
menunggu kedatangan dr.Budhy di bangsal (biasanya beliau visite bougen
dahulu) dan ada yang anamnesa pasien di poli. Apabila beliau visite terlebih
dahulu, tim yang dibangsal wajib memberitahu tim yang di poli agar segera
turun ke bangsal untuk mengikuti visite dokter dan meninggalkan kegiatan di
poli.
 Coass THT tidak wajib untuk GV (Ganti Verband)
 Keadaan bangsal:
o Bougenville: Ruang kelas 1 AC ada 4 kamar isi 2 pasien, kelas 2 non AC
ada 4 kamar isi 4 pasien, ruang isolasi 1.
o Aster: Ruang kelas 3 non AC ada 6 kamar isi 6 pasien, ruang isolasi 2.

43
 CONTOH FOLLOW UP THT
Dengan sistem SOAP. S: Subject (keluhan pasien), O: Object (hasil
pemeriksaan disertai gambar untuk status lokalis, tulis hasil Lab untuk
pasien pre-operasi), A: Assessment (diagnosis), P: Planning
(terapi).(Biasanya terapi dokter yang nulis) Berikut contoh singkat follow
up THT :
Contoh 1
S/ Pasien mengeluh telinga kanan menurun pendengarannya yang dirasakan
sejak 1 tahun.Riwayat keluar cairan (+) berwarna putih, berdarah (+)
berbau(+).nyeri telinga (+) gatal (-)
O/ KU: Sakit Sedang, KS: Composmentis
TD: 110/70 mmHg, S: 37 C, N: 88x/m, R: 20x/m
Status Lokalis THT : Membran timpani dextra (pakai gambar)
Telinga
AD AS
Bentuk,ukuran normotia Normotia
hiperemis - -
NT(nyeri tekan) + -
MAE Sempit Lapang
Serumen + +
Sekret + -
Membrane Perforasi Intak
timpani
Hidung
Bentuk normal, septum deviasi (-), nyeri tekan sinus paranasal (-),
krepitasi (-), concha nasalis inferior udem dan hipertrofi (-) hiperemis (-),
sekret (-)
Tenggorokan
Mukosa bibir basah, stomatitis (-), tonsil T1-T1,arcus palatofaringeus dan
arcus palatoglossus hiperemis (-), detritus (-/-), uvula deviasi (-)
Hasil Lab: .......... (yang menunjang saja)
A/ OMSK AD (pre-op)
Contoh 2
S/ Pasien mengeluh nyeri tenggorokan sejak 1 tahun yang lalu. Demam (+)
setiap tenggorokan nyeri,batuk (+) pilek (-),mendengkur saat tidur (+)
terkadang sulit menelan. Riwayat gemar minum es,ciki2an (+)
O/ KU: Sakit Sedang, KS: Composmentis
TD: 110/70 mmHg, S: 37 C, N: 88x/m, R: 20x/m
Status Lokalis THT : Tonsil palatina (pakai gambar)
Telinga
AD AS
Bentuk,ukuran normotia Normotia
hiperemis - -
NT(nyeri tekan) + -
MAE Sempit Lapang
Serumen + +

44
Sekret + -
Membrane Perforasi Intak
timpani
Hidung
Bentuk normal,septum deviasi (-), nyeri tekan sinus paranasal (-),
krepitasi (-), concha nasalis inferior udem dan hipertrofi (-) hiperemis (-),
sekret (-)
Tenggorokan
Mukosa bibir basah,stomatitis (-), tonsil T2-T3, arcus palatofaringeus dan
arcus palatoglossus hiperemis (+), detritus (+/+) uvula deviasi (-)
Hasil Lab: .......... (yang menunjang saja)
A/ Tonsilitis kronik (pre-op)

 Hal yang tidak boleh dilakukan: Membuat keributan seperti tertawa keras-
keras di bangsal, follow up terlambat, sombong dengan perawat, memakai
status pasien tanpa izin, tidak menjaga sopan santun
 Tambahan: selain follow up, setiap anggota harus mengisi CM 1 dan 2
mengenai keterangan keluhan dan PF pasien sewaktu masuk bangsal jika
kosong. Pengisian harus lengkap dan jika tidak ada keterangan bubuhkan
tanda strip. Contoh CM 1 dan 2 di lampiran.

Mekanisme di Ruang OK
 Anggota tim OK datang ke OK LANGSUNG setelah follow up. Biasanya dr.
Budhy ke OK langsung dan belum visite.
 Tugas di OK menyiapkan pasien, perlengkapan operasi dan rontgen bila
perlu. Ada yang bertugas menjadi asisten 1 steril yang ikut operasi, ada yang
menjadi asisten 2 non steril yang bertugas mobile mempersiapkan
kebutuhan sebelum dan selama operasi. Asisten 1 wajib sudah siap memakai
handscoon dan gown sebelum dr. Budhy masuk ruangan operasi.
 Tim OK harus tahu tentang pasien yang mau dioperasi (keluhan,gejala dan
perjalanan penyakitnya)
 Setelah operasi selesai, sambil menunggu dr. Budhy ganti baju, tim wajib
mengisi laporan operasi dan menulis resep dan jika tidak mengerti tentang
tindakan yang dilakukan boleh bertanya beliau sangat welcome
 Tim OK harus siap diserang pertanyaan beliau tentang operasi yang
dilakukan atau bahkan operasi di kamar sebelah.
 Setelah OK, dr.Budhy biasanya visite dan tim OK harus memberi tahu tim poli
untuk turun mengikuti kegiatan visite dokter
 Tim OK harus sigap memperhatikan gerak gerik beliau karena beliau sangat
gesit gerakannya

Mekanisme di Poli
 Anggota tim poli datang ke poli LANGSUNG setelah follow up.
 Tugas di poli yaitu anamnesis + PF sebelum dr. Budhy datang.
 STATUS ANAMNESIS POLI
Untuk anamnesis + PF dibuat dengan format SOA sama seperti format follow
up bangsal. Jika dr.Budhy sudah datang presentasikan pasien yang kita

45
periksa, sebutkan diagnosis kemudian jelaskan dasar diagnosis dari
anamnesis+PF, dan rencana tatalaksana pasien tsb. Contoh status poli THT di
lampiran.
 Setelah poli selesai, biasanya dr. Budhy mengadakan bimbingan dan kita
harus bertanya (tapi sudah paham dam membaca terlebih dahulu pertanyaan
apa yang kita ajukan)
 Tim poli harus turun apabila tim dari bangsal memberi tahu untuk visite
 Dr. Budhy tidak suka coass memanggil pasien (karena itu tugas akper, jika
tidak ada akper boleh bantu panggil pasien krn perawatnya cm 1)
 1 orang dari tim menjadi asisten yang berdiri disamping beliau sepanjang
poli belangsung dan membantu beliau apabila ada tindakan di poli (asisten
wajib memakai handscoon)
 Dr. Budhy sering meminta coass menulis resep, awalnya di diktekan obat dan
dosis yang akan diberi (setiap di dikte obatnya apa wajib dengarkan baik-
baik dan dicatat supaya tidak bertanya lagi ke dr.Budhy). Tetapi jika sudah di
minggu ke-3 stase, apalagi jika kita sudah lewat stase interna/anak, kita
diharuskan menulis resep sendiri sesuai dengan diagnosis pasien.
 Selama stase THT per anggota harus melakukan penyuluhan. Hari
penyuluhan dan materi penyuluhan bebas dibagi sesuai THT.

Penjelasan mengenai konsulen


 Dr. Budhy orangnya baik, humoris dan ramah.
 BELIAU TIDAK SUKA DICIUM TANGANNYA OLEH COASS (bila bertemu
cukup ucapkan salam)
 Beliau sangat mencecar coass yang sudah lewat bagian besar
(ex:bedah,obgyn,interna,anak),semakin banyak bagian besar yang dilalui
semakin dicecar coass tersebut. Harus Belajar setiap hari tanpa mengenal
kata Malas.
 Bimbingan dengan beliau tidak bisa diprediksi tempat dan waktunya. Sehari
sebelum bimbingan biasanya beliau memberitahu materi apa yang akan
dibahas dan beliau langsung meninggalkan coass apabila dalam diskusi coass
tidak bisa menjawab.
 Bila beliau sudah menjanjikan waktu dan tempat bimbingan, coass wajib
untuk menepatinya karena beliau sangat menilai attitude.
SISTEM PENILAIAN STASE
 Ujian biasanya tentatif bisa ada atau tidak. Jika ada dilaksanakan di minggu
ke-5.
 Bentuk ujian selain ujian status pasien (di kertas folio bergaris), bisa juga
hanya berupa tanya jawab seputar referat/jurnal kita atau operasi di THT
(seperti indikasi2 operasi dsb)
 Penilaian harian sangat penting, oleh karena itu rajinlah belajar supaya bisa
menjawab pertanyaan-pertanyaan dari dr. Budhy tiap harinya.
 First impression sangat penting untuk penilaian, jadi di awal stase harus
sudah ada modal pengetahuan seputar THT.

TERIMAKASIH. SEMOGA BERMANFAAT 


BY: IDM RSUD CILEGON PERIODE 2013-2014

46
SOP STASE KULIT
RSUD KOTA CILEGON
FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS YARSI

Kepala SMF: dr. Rudianto, Sp.KK


Lama Stase : 5 Minggu
Kegiatan Pelayanan : POLIKLINIK
Jumlah Tugas : 3 buah (kasus, journal, referat)
Rekomendasi buku bacaan : Ilmu Penyakit Kulit dan Kelamin UI (buku warna
merah), Atlas Kulit Fitzpatrick.

Alur Dinas KULIT (08.30 – 12.00)


1. Peserta stase berjumlah 4-8 orang (YARSI dan TRISAKTI)
2. Datang pukul 08.30 (semua koass langsung ke poli, dan anamnesa pasien)
3. SETIAP KOASS KULIT WAJIB MELAPOR KE dr. Nenden Prabu, SpKK
MENYATAKAN NAMA-NAMA YANG SEDANG STASE KULIT (dr. Nenden:
081514247597)

Pemeriksaan fisik yang wajib dikuasai:


Wajib mengetahui UKK (Ujud Kelainan Kulit), dari efloresensi sampai
konfigurasi.

Mekanisme di Poli
 Jam dinas (08.30-12.00)
 Koass wajib anamnesa pasien sebelum konsulen datang.
 Jika konsulen sudah datang, meja anamnesis ditinggalkan. Semua koass
menemani konsulen di dalam poli.
 Salah satu koass ada yg bertugas menulis sensus pasien (buku sensus
disediakan di poli  bukan sensus perawat)
 Jika ada tindakan, koass bantu asistensi.
 Pembahasan mengenai tugas-tugas didiskusikan setelah poli selesai.

CONTOH ANAMNESA:

S : Pasien datang ke poliklinik kulit dan kelamin RSUD Cilegon dengan gatal-gatal
yang dialami sejak 3 hari SMRS. Gatal dirasakan saat pasien berkeringat.
Sebelumnya pasien sudah berobat, namun tidak mengalami perbaikan. Riwayat
atopic (dermatitis/eczema, rhinitis alergika, dan asthma) disangkal.
O:
regio axillaris dextra.
UKK  Lesi nummular, berukuran +5x7cm, hiperemis, ekskoriasi (+),
likenifikasi (-).
A:
Diagnosis banding: Tinea, dermatitis numularis.

47
Tugas EXTRA koass Kulit
 Bimbingan dr. Nenden, SpKK diadakan di klinik beliau di daerah Bintaro.
Biasanya hari Sabtu atau Minggu.
 Untuk jam tergantung beliau.
 Bawa tugas kalian yang dari dr.Rudi (biasanya case yang dibahas)
 Bimbingan biasanya di minggu ke-2 dan ke-4 plus ke-5 (ujian)
 Lama bimbingan tergantung beliau.
 Ada beberapa koass yang mendapat tugas lagi (kalau dari RSUD belum dapat
case)
 Untuk di RSUD kalau ada pasien suspect B20 ada form anamnesa khusus
untuk dilaporkan ke bagian HIV/AIDS RSUD.
 Untuk case, jangan lupa difoto kulit pasiennya yang diperiksa.

Penjelasan mengenai konsulen


 Dr. Rudi sangat baik, sangat memahami kalau koass itu capek jadi stase kulit
nggak diberatkan sama beliau.
 Nilai kita tergantung dengan dr.Nenden dan dr.Rudi
 Karena beliau sangat baik, jadi jangan ATT ya guys.
 Dr. Nenden baik juga, cuma kalau bimbingan sama beliau kita harus sabar
menunggu karena kesibukan beliau banyak. Dan bimbingannya pun hanya
sebentar.
 Kalau bimbingan, dr.Nenden suka mendengarkan dan menjelaskan tentang
pasien-pasien kita. Jadi banyak-banyak nanya karena ilmu beliau banyak dan
menjelaskannya enak banget.

SISTEM PENILAIAN STASE KULIT


 Nilai ditentukan oleh kedua konsulen kita.
 Kulit di RSUD Cilegon bonam, nilai berkisar B-AB. Ada yang dapat A tapi
harus perfect.
 Konsulennya nggak pelit nilai.
 Ujian dilakukan di minggu ke-5 (case biasanya diberikan di minggu 4 oleh
dr.Rudi)
 Ujian kulit di RSUD cilegon terdiri dari 2x ujian, yaitu ujian dengan dr rsud
dan dr.yarsi
 Untuk ujian RSUD, Ujian dilakukan sebelum/sesudah poliklinik
 Ujiannya setiap koass dipanggil ke poli dan diminta untuk membaca status
pasien kemudian akan ada Tanya jawab oleh penguji. (Pertanyaan biasanya
hanya sekitar kasus terkait)
 Waktu ujian + 30 menit.
 Beliau sangat suka dengan bagaimana kita menulis RPS dan pola pikir kita
terutama di diagnosa banding. Bagaimana cara menyingkirkan diagnosa
lainnya.
 Jangan lupa mem-foto UKK dan di print, ditempelkan di status ujian.
 Untuk konsumsi ujian, boleh bawa boleh tidak.
 Ujian dr.Nenden biasanya di weekend, untuk tempat tergantung beliau.

48
 Ujian dengan kasus yang sama (jadi ditulis dan diprint fotonya 2x)
 Waktu ujian biasanya hanya sebentar.
 Beliau hanya membahas case setiap koass, pertanyaannya nggak melebar
kemana-mana.
 Semua koass masuk ke satu ruangan dan menyaksikan temannya saat
ditanya-jawab (yang lain nggak boleh bantu, kecuali beliau mempersilahkan
yang lain untuk menjawab)
 Jika tidak bisa menjawab, akan ada PR yang di emailkan ke beliau
 Jangan lupa bawa konsumsi, bawa lembar penilaian (minta ke Mbak Eli), dan
status plus map ujian.

TERIMAKASIH. SEMOGA BERMANFAAT 


BY: IDM RSUD CILEGON PERIODE 2013-2014

49
SOP STASE ANESTESI
RSUD KOTA CILEGON
FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS YARSI

Kepala SMF : dr. Dublianus Sp.An


Lama Stase : 3 Minggu
Kegiatan Pelayanan : Ruang OK
Jumlah Tugas : 1 Buah, mencakup Case 1, Referat (-), Jurnal Reading (-)
Rekomendasi buku bacaan : Anastesi UI (tidak ada buku rekomendasi khusus)

Mekanisme di OK – Bangsal - OK
 Datang pukul 06.30 WIB, melihat daftar pre-op di OK
 Untuk follow up anggota dibagi sesuai bangsal (pasien bedah biasanya di
ASTER dan BOUGENVILLE, pasien obgyn di VK/MAWAR dan EDELWEIS)
 Contoh follow up dengan sistem SOA:
S/ Batuk? Pilek? Demam? Haid? Gigi goyang? Pemakaian gigi palsu? Alergi
obat? Alergi makanan? Riwayat operasi sebelumnya? [jika ada riw op
dengan General Anestesi (GA) atau Regional Anestesi (RA)], riwayat
penyakit? (HT, DM, Asma, TB)
O/ KU: Baik KS: Composmentis
TTV:
BB:
Ronki? Wheezing?
Hasil lab: Hb/Ht/L/Tr/ PT APTT(atau CT BT) /SGOT/SGPT/Ur/Cr/GDS
A/ pre-op ... ASA ...
* baca ya apa itu ASA. Jgn lupa lapor ke penata anestesi jika ada yg abnormal
 Setelah follow up kembali ke OK mempersiapkan obat-obatan anestesi
 Mempersiapkan pasien pre-op, anggota anastesi dibagi per ruang OK, dan
mengikuti operasi di ruang OK tersebut hingga selesai, dan ikut operasi
selanjutnya.
o Mengantar pasien ke OK (1, 2 dan 3 biasanya dipakai untuk bedah, ortho
dan obgyn, OK 4 biasanya utk THT, dan OK 5 biasanya utk Mata
* untuk operasi mata, coass anestesi tidak ikut
* dapat berubah sewaktu-waktu sesuai PJ OK
o Pasang manset tensi dan alat pantau saturasi, memastikan infus lancar,
memasukan obat injeksi pre-op dan saat op sesuai instruksi, pasang
kateter (bisa juga pemasangan kateter dilakukan setelah op selesai)
 Membantu melakukan tindakan anestesi (General Anestesi dan Regional
Anestesi)
 Monitoring selama operasi dilampirkan di catatan anestesi (terlampir)
TD, nadi, jumlah cairan yang masuk selama operasi, obat-obatan yang
dimasukkan selama operasi.
*catatan anestesi diberikan ke penata anestesi, digabung di status pasien.
 Setelah operasi membawa pasien ke RR (Ruang Resusitasi)

50
 Membangunkan pasien sampai sadar, jika ada anggota yang sedang tidak ikut
operasi bisa sambil memonitoring pasien pasca operasi
 Jika perawat bangsal datang menjemput pasien, anggota ikut membantu
memindahkan pasien ke bed yang dibawa perawat bangsal
 Jika operasi sudah selesai semua, boleh pulang. Yang jaga standby on-call jika
ada operasi cito di luar jam dinas. Oleh karena itu wajib menempel nama dan
no telp di ruang OK, memegang kontak Cleaning Service/ Perawat jaga ruang
OK (jangan lupa kasih sesajen buat CSnya supaya kita dihubungin), kontak
koass Bedah/Obgyn.

Karakter dr.Dublianus, Sp.An:


 Cukup baik, tegas, perfeksionis, gak suka kalo koassnya lambat, harus sigap
dan cepat. Tidak boleh cengengesan di depan beliau harus serius. Kalo ada
beliau di OK, kita jangan duduk harus berdiri. Jika diskusi harus belajar
sebelumnya jangan sampai tidak bisa jawab pertanyaan (bahayaaa!).

SISTEM PENILAIAN STASE


 Ujian dilakukan di minggu ketiga (biasanya Jumat) bersama dengan
dr.Dublianus.
 Ujian biasanya dilakukan setelah jadwal operasi seluruhnya selesai (sore).
 Koass ujian bersama-sama (diskusi). Biasanya ujian dilakukan sekaligus maju
case masing-masing.
 Dr. Dublianus akan menanyakan beberapa pertanyaan dan saat koass
menjawab itulah penilaian beliau kepada koas.
 Pertanyaan biasanya seputar resusitasi cairan, jenis obat anastesi, efek
samping obat anastesi, status ASA.
 Ujian dapat berlangsung biasanya selama ± 3 jam.

TERIMAKASIH. SEMOGA BERMANFAAT 


BY: IDM RSUD CILEGON PERIODE 2013-2014

51
SOP STASE RADIOLOGI
RSUD KOTA CILEGON
FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS YARSI

Kepala SMF : dr. Kesuma Mulya SpRad


Konsulen : dr. Lilis Untari SpRad
Lama Stase : 3 Minggu
Kegiatan Pelayanan : RUANG RADIOLOGI (bisa juga setelah jam dinas diajak ke
RS Budi Asih Serang sama dr.kesuma)
Jumlah Tugas : REFERAT (dr. Lilis Untari SpRad). BUKU LOG juga jangan lupa
diisi dikumpul ke dr.Lilis.
Rekomendasi buku bacaan : ada kertas fotokopi yang bakal sering ditanya
sama dr.kesuma. buku hitam UI. ANATOMI DAN FISIOLOGI PENTING
BANGET!!!!!!!!!!

Mekanisme di Ruang Radiologi


 Jam dinas 08.00-14.00 (biasanya lebih lama pulangnya karena nemenin dr.
Lilis baca rontgen yang banyak dari tempat lain).
 JADWAL konsulen: dr.kesuma : senin, rabu, jumat. dr.lilis : senin-sabtu.
 Tugas kita mengetik identitas pasien dan print. Jika sudah ada foto yang
ditaruh di meja dokternya langsung dijawab di kertas yang ada identitas
pasien. Nanti konsulen akan baca jawaban kita.
 Anggota nanti dibagi saja, ada yang di ruang dokter menemani konsulen baca
hasil rontgen sama ada yang di USG.
 Biasanya kebanyakan TB paru, bronchitis, bronkiektasis, BP, KP ANAK, FOTO
SCHULER, CT Scan.
 Untuk tugas di sana jika tidak mengerti bisa tanya ke kepala ruang radiologi
Pak Sa’diah (doi baik bangeeetttttt).
 Boleh memasukkan lagu ke komputer radiologi. Masukin lagu yang romantis
bisa, dr. Lilis sukanya lagu Indonesia. dr.kesuma apa aja lagunya.

Karakter Konsulen
 Dr. Kesuma : BAIK BANGET 100X!! yang penting sering baca KERTAS
FOTOCOPYAN dan buku TENTANG RADIOLOGI ya. harus tau RONTGEN
PARU.
 Dr. Lilis : BAIK BANGET! sering ngasih bimbingan. Sering ditanya juga.
Apalagi kalo udah lewat interna bakal lebih ditanya.
 Radiografernya semuaanyaa baik banget !! WAJIB KENAL samaa semua yang
ada di ruang radiologi. Dr.kesuma AKAN dadakan nanyain nama-nama
radiografernya.
 Yang pasti datang tidak boleh telat. Selalu sopan santun. Selalu belajar hasil
foto rontgen dan menguasai anatomi dan fisiologi.

52
SISTEM PENILAIAN STASE
 Ujian di mingu ke ketiga.
 Syarat dapat mengikuti ujian, mengumpulkan buku log, telah maju referat.
 Ujian biasanya tidak di lakukan di RSUD Cilegon. Namun dilakukan di RS Budi
Asih Serang atau di RSU Pandeglang bersama dengan dr Kesuma.
 Ujian dilakukan satu persatu dengan membaca hasil Rontgen (biasanya
Thorax) dan CT-Scan.

TERIMAKASIH. SEMOGA BERMANFAAT 


BY: IDM RSUD CILEGON PERIODE 2013-2014

53
LAMPIRAN

54
INTERNA
SENSUS RUANGAN
SENSUS IGD
Minggu ke : ...1... (tanggal: ..1 Mei... s/d ...6 Mei... 2013)
Tgl Masuk
No Nama Pasien Umur Diagnosa PJ Ket
& Keluar
1 Ny. Oma 32 masuk: DM + HT 30 apr – 03 Wita BLPL
keluar: sesuai mei 13
2 Tn. Opa 28 TB paru relaps msk: 4 Mei 13 Wita blm plg
kmr 5
3 Ny. Ahjumma 50 DM+HT+CKD msk: 6 mei13 Rama +

(CONTOH SENSUS RUANGAN)


Nama
No Tanggal Umur Diagnosa Tindakan PJ Ket
Pasien
1 24/05/13 Tn. Abi 34 Demam tifoid (terapi nya Wita acc NI
apa??)
2 24/05/13 Ny. Bio 60 CHF gr II -EKG Wita acc
-Ro thorax Anggrek
-pasang kateter
-(terapi nya
apa??)
3 24/05/13 Ny. Omoni 77 DBD gr IV -pasang kateter Wita +
-(terapi nya
apa??)
4 24/05/13 Tn. Koko 24 Dispepsia (terapi) Wita BLPL
kontrol
poli tgl...

(CONTOH SENSUS IGD)


ANAK
OBGYN
STATUS BAYI
BALLARD SCORE
FOLLOW UP LAB
GRAFIK SUHU
ABSENSI DINAS HARIAN
OBGYN
STATUS KEBIDANAN IGD
PARTOGRAF
STATUS
POLIKLINIK
INTERNA, ANAK, BEDAH,
ORTHOPAEDI, OBGYN,
MATA, NEUROLOGI, THT,
KULIT
FORM STATUS
UJIAN
INTERNA, ANAK, OBGYN,
MATA, NEURO, KULIT
FORENSIK
FORENSIK
PEMERIKSAAN LUAR & VISUM HIDUP

1. Menentukan posisi luka


GPD (Garis pertengahan depan): garis khayal yang membagi tubuh menjadi 2
tepat di tengah2. Pembagian ini hanya di pakai pada luka pada kepala depan,
dada, dan perut depan.
GPB (Garis pertengahan Belakang) garis khayal yang membagi tubuh tepat pada
bagia tengan bagian belakang, pembagian ini hanya di pakai pada luka yang
berada @ kepala belakang, punggung, dan pundak
Posisi luka diukur dari organ terdekat dari luka, misal ada luka pada pipi kiri,
maka yang menjadi patokan ukuran adalah antara sudut mata kiti dan lubang
telinga kiri, tergantung organ mana yang terdekat.
Tungkai atas dan bawah
Pada tungkai, GPD dan GPB tidak digunakan, tetapi yang digunakan Lipat
ketiak, lipat siku, batas tumbuh kuku. Begitu juga dengan tungkai bawah
2. Jenis Luka
 Bengkak
Dalam menggambarkan bengkak, harus memiliki diameter, misal : terdapat
luka bengkak dengan diameter 1km,etc
 Memar
Memar harus memiliki warna merah biruan, merah, biru kehijauan,dll dan
memar juga harus memilki diameter
 Luka lecet gores
Adalah luka yang tidak menembus dermis, INGAT luka lecet gores selalu
mempunyai arah goresan, atas ke bawah kiri ke kanan, misal : terdapat luka
lecet gres yang berjalan dari kiri atas ke kanan bawah.
 Luka lecet tekan
Adalah luka yang tidak menembus lapisan dermis, INGAT luka lecet tekan
tidak memiliki arah goresan luka tetapi aja berbentuk seperti tertekan.
 Luka terbuka
Luka terbuka dibagi menjadi 2 yaitu :
o Luka terbuka dengan tepi rata (Benda tajam)
Luka terbuka dengan tepi rata, TIDAK MEMILIKI JEMBATAN
JARINGAN dan luka menembus hingga lapisan dermis, otot, bahkan
tulang
o Luka terbuka dengan tepi tidak rata jembatan jaringan (ben da tumpul)
Adalah luka yang memiliki jembatan jaringan
3. Hal -hal kecil yang perlu di ingat
 Jam 7 pagi WAJIB ikut upacara
 Pembagian kelompok akan di bagi oleh pak amran
 Setiap ada PL (pemriksaan luar) dan otopsi, semua koas WAJIB ikut dalam
kondisi APAPUN. Mis : boker, makan. Epilepsi, amnesia, alzheimir, koma,
peduli amat mau lagi ngapain. Pokoknya WAJIB ikut PL dan otopsi
 Setiap selesai mengerjakan visum, PL, otopsi, dll. Selalu langsung kerjakan
laporannya karena ainta pak amran secara mendadak.
 Sabtu WAJIB ikut senam
 Sisanya yang belum lengkap nanti dilengkapi saat kalian tiba di serang karena
akan di ajarkan kembali oleh senior sebelumnya ataupun pak amran.
 ADA PRETEST so be prepared, baca slide dr ferial jaman kuliah dulu
 Sekian dan selamat menikmati FORENSIK stase kecil rasa BESAR
4. Contoh :
Pada kepala sisi kanan tujuh sentimeter GPD sebelas sentimeter
diatas daun telinga terdapat bengkak dengan warna kulit sama dengan
sekitar berukuran tiga kali dua sentimeter.---------------------------------------
----------------------------------------

Pada punggung kiri tujuh belas sentimeter dari garis pertengahan


belakang, tiga sentimeter dibawah puncak bahu terdapat luka lecet
gores berbentuk garis sepanjang dua sentimeter.-----------------------------
-------------------------------------------

CONTOH – CONTOH VER di halaman berikutnya.


Serang, 02 Juli 2054
PRO JUSTITIA

VISUM ET REPERTUM
NO :

Pada Hari ini Senin tanggal dua bulan Juli tahun dua ribu dua belas saya
yang bertanda tangan di bawah ini :

dr. Witri Abriya

Dokter Jaga pada Rumah Sakit Umum Daerah Kabupaten Serang, atas
permintaan tertulis atas nama Kepala Kepolisian Resor Serang Sektor
Pabuaran dengan suratnya nomor 307 / VER / VI / 2012 / LL / ResTA tng /
134, tertanggal empat belas juni dua ribu dua belas pukul sebelas lewat
sepuluh waktu indonesia barat. Memberikan keterangan tentang pemeriksaan
yang saya dilakukan di Rumah Sakit Umum Daerah Kabupaten Serang pada
tanggal dua bulan Juli tahun dua ribu dua belas. Atas seorang penderita yang
menurut keterangan adalah sebagai berikut:

Nama : Tn. Royani -------------------------------------------------


Tempat Tgl Lahir / Umur : Serang, 18 Juni 1984 / 28 tahun----------------------
Jenis kelamin : laki-laki-------------------------------------------------------
Agama : Islam ---------------------------------------------------------
Pekerjaan : wiraswasta--------------------------------------------------
Kewarganegaraan : Indonesia ---------------------------------------------------
Alamat : Taman sijaga RT 02 RW 03, Drango, Taktakan,
Serang-------------------------------------------------------
TKP : Jalan Perintis ( dikontrakan: luar kamar mandi)--
Pengantar : Tn. Muchtar--------------------------------------------------
Alamat pengantar : ------------------------------------------------------------------

----------------------HASIL PEMERIKSAAN YANG DIDAPATKAN-------------------


Korban mengaku telah dipukul pada malam senin tanggal satu Juli tahun dua
ribu dua belas pada pukul dua puluh satu didepan group satu kopasus.
Korban sebelumnya di sms tangggal satu Juli tahun dua ribu dua belas pukul
tiga belas lewat delapan menit oleh bapak Tualeka. Pada saat terjadi
pemukulan ada seorang teman korban yang bernama Jumadi yang
menyaksikan. Korban dipukul dibagian kepala kurang lebih sebanyak enam
kali. Setelah terjadi pemukulan bapak Tualeka mengancam dengan berkata,
“jika motor itu belum ada dalam waktu dua hari makan kamu akan saya dor”.
Sebelumnya korban tidak mengenal pak Tualeka dan belum pernah bertemu
sebelumnya. Korban adalah seorang mediator penjual motor dari pihak
pertama yaitu bapak Supriyatin. Korban menjual motor ke bapak Sardi. Motor
yang dijual telah dibawa kabur oleh pembeli dan korban merasa di tekan oleh
bapak Tualeka untuk bertanggung jawab, padahal korban selalu membayar
kredit motor tersebut tanpa pernah menunggak. Menurut pengakuan korban,
bapak Tualeka adalah orang suruhan dari bapak Supriyatin. -----------------------
Lanjutan
Nomor :
Halaman ke 2 dari 3
halaman

Keadaan Umum: Baik -------------------------------------------------------------------------


Tekanan darah : 150 / 90 mmHg (seratus lima puluh per sembilan puluh)-----
Nadi : 84x / menit (delapan puluh empat kali per menit).---------------
Pernafasan : 24 x / menit (dua puluh empat kali per menit).--------------------
Suhu ketiak : 36,5 0 C (tiga puluh enam koma lima derajat celcius)-----------

PEMERIKSAAN LUKA. ----------------------------------------------------------------------


1. Pada kepala sisi kanan tujuh sentimeter GPD sebelas sentimeter
diatas daun telinga terdapat bengkak dengan warna kulit sama dengan
sekitar berukuran tiga kali dua sentimeter.
2. Pada kepala bagian belakang sisi kiri tiga sentimeter GPB sepuluh dari
tempat tumbuh rambut belakang terdapat bengkak dengan warna kulit
sama dengan sekitar berukuran dua kali satu sentimeter.
3. Pada kepala bagian belakang sisi kiri tujuh sentimeter GPB enam
sentimeter diatas tempat tumbuh rambut belakang terdapat bengkak
dengan warna kulit sama dengan sekitar berukuran dua kali satu koma
lima sentimeter.
4. Pada dahi sisi kanan satu sentimeter GPD satu sentimeter dari tempat
tumbuh alis kanan terdapat bengkak dengan warna kulit sama dengan
sekitar berukuran dua kali satu koma lima sentimeter.
5. Pada dahi sisi kiri satu sentimeter GPD nol koma lima sentimeter dari
tempat tumbuh alis kiri terdapat bengkak dengan warna kulit sama
dengan sekitar berukuran empat kali dua sentimeter.
Lain-lain : ------------------------------------------------------------------------------------
a. Penderita mengaku mengeluh pusing dan nyeri pada tempat luka-------

Tindakan yang dilakukan : Tidak dilakukan tindakan medis--------------------------

KESIMPULAN :----------------------------------------------------------------------------------
Pada pemeriksaan seorang laki-laki dengan usia dua puluh delapan tahun
ditemukan bengkak didaerah kepala bagian kanan, kepala belakang bagian
kiri, dahi bagian kanan, dan dahi bagian kiri disebabkan oleh kekerasan
tumpul. Hal tersebut menyebabkan pasien merasa sakit kepala dan
mengganggu kegiatan sehari-hari.----------------------------------------------------------
-------------------------------------------------------------------------------------------------------
Lanjutan
Nomor :
Halaman ke 3 dari 3
halaman

Demikian Visum Et Repertum ini dibuat dengan sejujur–jujurnya mengingat


sumpah jabatan dan sesuai dengan Kitab Undang–undang Hukum Acara
Pidana (KUHAP).--------------------------------------------------------------------------------
---------------

Mengetahui: Dokter tersebut diatas,


Kepala Instalasi Kedokteran
Forensik dan Medikolegal

dr.BUDI SUHENDAR,DFM.Sp.F dr. Witri Abriya


NIP : 19661217 200502 1 001 NIP : 110.2006.270
Serang, 22 Juni 2100
PRO JUSTITIA

VISUM ET REPERTUM
NO :

Saya yang bertanda tangan di bawah dr. Indah Julisa. Dokter forensik
pada Instalasi Kedokteran Forensik dan Medikolegal Rumah sakit Umum
Daerah Kabupaten Serang. Memberikan keterangan tentang pemeriksaan
yang saya lakukan pada tanggal dua puluh dua juni tahun dua ribu dua belas,
pukul dua lewat dua puluh dua menit Waktu Indonesia Barat, bertempat di
Instalasi Kedokteran Forensik dan Medikolegal Rumah Sakit Umum Daerah
Kabupaten Serang berupa pemeriksaan luar jenazah atas seorang korban
yang menurut keterangan adalah sebagai berikut. ------------------------------------
------------------------

Nama : Tn. X ALIAS HERMAN SUSANTO ---------------------------


Jenis kelamin : Laki-laki. --------------------------------------------------------------
Tmpt/TglLahir/umur : Umur 19 Tahun. ----------------------------------------------------
Bangsa : Indonesia. ------------------------------------------------------------
Pekerjaan : wiraswata ------------------------------------------------------------
Alamat : Purbalingga jawa Tengah-----------------------------------------
TKP : Jalan Tol Jakarta Merak kilometer 48,750 -------------------

--------------------HASIL PEMERIKSAAN YANG DI DAPATKAN--------------------

PEMERIKSAAN LUAR : ----------------------------------------------------------------------


1. Label : Tidak ditemukan --------------------------------------------------------------
2. Tutup mayat : ---------------------------------------------------------------------------
Satu kantong jenazah berbahan terpal berwarna putih terdapat
resleting pada bagian depan dari atas hingga bawah berwarna biru dan
dua tali pegangan atas dan bawah dengan strip biru.
3. Perhiasan Mayat : tidak ditemukan------------------------------------------------
4. Pakaian Mayat :-------------------------------------------------------------------------
a. Satu kaos lengan pendek berkerah terdapat dua kancing pada
bagian atas depan tegah berwarna putih dankaos berwarna
hitam. Keadaan robek compang-camping dan terdapat bercak
kemerahan (darah) serta bercak potongan jaringan. Kaos
bermerk “POLO” tanpa ukuran.
b. Satu celana jeans pendek berwarna biru keabuan terdapat dua
kantong pada bagian depan sisi kanan dan kiri tanpa penutup.
Terdapat dua kantong pada bagian belakang sisi kanan dan kiri
tanpa penutup. Keadaan celana terdapat robekan pada bagian
depan atas hingga lipat paha dan bagian belakang atas
tengah,serta pinggang sisi kanan. Pada kantong belakang sisi
kanan terdapat tulisan “Platinum Design JCC 13 Jeans Style”.
Celana bermerk “JCC” tanpa ukuran.
Lanjutan
No :
Halaman 2 dari 6 halaman

c. Satu celana dalam berwarna abu-abu terdapat robekan pada


bagian bawah tidak beraturan dan terdapat bercak darah pada
sisi depan atas sisi kiri, belakang sisi kiri, depan bawah sisi
dalam dengan merk “Massive Pro” tanpa ukuran.
5. Benda disamping mayat : ------------------------------------------------------------
Satu potong daun kering dan beberapa batang rumput yang sudah
kering berwarna coklat.
6. Kaku mayat : pada kedua kaki mudah dilawan---------------------------------
Lebam mayat : ditemukan pada punggung atas berwarna merah
keunguan hilang pada penekanan-------------------------------------------------
7. Mayat adalah seorang laki-laki, bangsa Indonesia, ras mongoloid,
berumur kurang lebih dua puluh tahun hingga tiga puluh lima tahun,
kulit sawo matang, gizi baik, panjang tubuh seratus eman puluh lima
sentimeter, berat tubuh - , zakar disunat. ---------------------------------------
8. Identitas khusus : ----------------------------------------------------------------------
a. pada dagu kiri tiga sentimeter pada garis pertengahan depan
empat koma lima sentimeter di bawawh sudut bibir terdapat tahi
lalat berwarna hitam.
b. Pada pipi kanan dua koma lima sentimeter dari garis
pertengahan depan dua koma lima sentimeter di bawah sudut
mata dalam terdapat tahi lalat berwarna kecoklatan.
c. Pada leher atas samping kanan tujuh sentimeter garis
pertengan depan tujuh sentimter di bawah liang teiinga terdapat
tahi lalat berwarna kehitaman.
9. Rambut kepala berwarna hitam , tumbuhnya lebat, lurus, panjang
sembilan sentimeter. ------------------------------------------------------------------
Alis mata berwarna hitam, tumbuhnya lebat, panjang nol koma
delapan sentimeter. -------------------------------------------------------------------
Bulu mata berwarna hitam, tumbuhnya lebat dan lentik, panjang satu
dua tujuh sentimeter. -----------------------------------------------------------------
Kumis berwarna hitam, tumbuhnya tipis, panjang nol koma lima
sentimeter. -------------------------------------------------------------------------------
Jenggot berwarna hitam, tumbuhnya tipis, panjang nol koma lima
sentimeter--------------------------------------------------------------------------------
10. Mata kanan terbuka nol koma delapan sentimeter----------------------------
Selaput bening mata kanan putih pucat dan sudut mata dalam terdapat
bercak kemerahan ---------------------------------------------------------------------
Teleng mata kanan berdiameter nol koma lima sentimeter. ----------------
Warna tirai mata kanan kecoklatan -----------------------------------------------
Selaput bola mata kanan putih bening. ------------------------------------------
Selaput kelopak mata kanan putih pucat. ---------------------------------------
Mata kiri : terbuka nol koma delapan sentimeter ------------------------------
Selaput bening mata kiri putih pucat ----------------------------------------------
Teleng mata kiri berdiameter nol koma lima sentimeter. --------------------
Warna tirai mata kiri kecoklatan ----------------------------------------------------
Lanjutan
No :
Halaman 3 dari 6 halaman

Selaput bola mata kiri putih bening------------------------------------------------


Selaput kelopak mata kiri puth pucat. --------------------------------------------
11. Hidung pesek --------------------------------------------------------------------------
Telinga berbentuk oval.---------------------------------------------------------------
Mulut terbuka satu koma lima sentimeter, lidah tidak terjulur dan tidak
tergigit dari ujing lidah. ---------------------------------------------------------------
12. Gigi geligi : -------------------------------------------------------------------------------
a. rahang atas kanan kiri lengkap. -------------------------------------------
b. rahang bawah kanan yang hilang pada gigi ke enam dan tujuh,
pada rahang bawah kiri enam dan delapan ----------------------------
c. jumlah gigi dua puluh delapan. --------------------------------------------
13. Dari lubang mulut keluar : cairan merah (darah) ------------------------------
Dari lubang hidung keluar : cairan merah (darah) -----------------------------
Dari lubang telinga kanan keluar : cairan merah (darah).--------------------
Dari lubang telinga kiri keluar : cairan merah (darah) ------------------------
Dari lubang kemaluan keluar : tidak keluar apa-apa. -------------------------
Dari lubang pelepas keluar : tidak keluar apa-apa. ---------------------------
14. Luka-luka : -------------------------------------------------------------------------------
1) Pada dahi kanan delapan sentimeter garis pertengahan depan dua
sentimeter di bawah tumbuh rambut terdapat luka terbuka, tepi
tidak rat, disertai jembatan jaringan dengan dasar tulang patah
hingga isi jaringan otak keluar berukuran empat sentimeter kali dua
koma lima sentimeter.
2) Pada dahi kiri hingga berjalan ke arah kanan kelopak mata atas
dan bawah kanan hingga pipi kanan tiga sentimeter garis
pertengahan depan tiga sentimeter di bawah tumbuh rambut depan
terdapat memar berwarna kebiruan berukuran empat belas koma
lima sentimeter kali sepuluh sentimeter.
3) Pada pelipis kanan delapan koma lima sentimeter garis
pertengahan depan tiga sentimeter di atas sudut mata luar terdapat
luka terbuka, tepi tidak rata, diserttai jembatan jaringan dasar tulang
patah berukuran dua koma lima kali satu koma tiga sentimeter.
4) Pada pipi kiri enam sentimeter garis pertengahan depan empat
sentimeer di atas sudut bibir terdapat memar berwarna kemerahan
berukuran empat kali tiga sentimeter.
5) Pada cuping hidung kiri sisi dalam hingga puncak hidung sisi dalam
dua sentimeter garis pertengahan depan dua sentimeter di atas biir
atas terdapat luka terbuka, tepi tidak rata, disertai jembatan
jaringan, dasar otot berukuran tiga kali nol koma empat sentimeter.
6) Pada bibir atas kiri sisi luar dua koma lima sentimeter garis
pertengahn depan dua koma lima sentimeter di atas sudut bibir
terdapat luka terbuka tepi tidak rata tedapat jembatan jaringan
dengan dasar otot berukuran nol koma tujuh kali nol koma empat
sentimeter. Pada sisi luka terdapat memar kebiruan berukuran
empat kali satu sentimeter.
Lanjutan
No :
Halaman 4 dari 6 halaman

7) Pada bibir bawah kiri sisi luar satu sentimeter garis peretengahan
depan tiga sentimeter di bawah sudut bibir terdapat empat luka
lecet tekan masing-masing berukuran nol koma lima kali nol koma
tiga sentimeter, nol koma dua kali nol koma dua sentimeter, nol
koma satu kali nol koma dua sentimeter, nol koma tiga kali nol
koma dua sentimeter.
8) Pada bibir bawah sebelah kanan sisi luar tiga sentimeter garis
pertengahan depan satu koma lima sentimeter di bawah sudut bibir
terdapat luka terbuka, tepi tidak rata, disertai jembatan jaringan
dengan dasar kulit berukuran satu kali nol koma lima sentimeter.
9) Pada bibir bawah kiri sisi dalam satu sentimeter garis pertengahan
depan tiga sentimeter di baah sudut bibir terdapat luka terbuka, tepi
tidak rata, disertai jembatan jaringan dasar otot berukuran dua
koma lima kali satu koma lima sentimeter.
10) Pada dagu kiri atas hingga berjalan ke dagu kanan dua koma ima
sentimeter garis pertengahan depan nol koma lima sentimeter di
bawah bibir terdapat luka terbuka, tepi tidak rata, disertai jembatan
jaringan dengan dasar otot berukuran empat koma lima kali satu
sentimeter.
11) Pada belakang daun telinga kiri hingga leher samping atas kiri
enam belas sentimeter garis pertengahan depan enam sentimeter
di bawah liang telinga terdapat luka lecet geser yang berjalan dari
arah atas kanan ke kiri bawah berkuran sepuluh kali enam koma
lima sentimeter.
12) Pada leher samping kanan atas hingga leher belakang atas tiga
belas sentiimeter dari garis pertengahan depan lima sentimeter di
bawah liang telinga terdapat memar berwarna kebiruan berukuran
delapan kali tiga sentimeter.
13) Pada bahu kana hingga melebar ke bahu belakang serta kanan
atas sisi belakang enam belas sentimeter garis pertengahan depan
tepat puncak vahu terdapat luka terbua, tepi tidak rata, diserta
jembatan jaringan, dasar tulang patah berukuran dua puluh dua kali
empat belas sentimeter. Pada sisi luka terdapat luka lecet geser
yangberjalan dari arah kiri bawah ke kanan atas berukuran dua
puluh kali sepuluh sentimeter.
14) Pada dada kanan atas hingga samping kanan sepuluh sentimeter
garis pertengahan depan sepuluh sentimeter di bawah tulang
selangka terdapat memar berwarna merah kebiruan membentuk
jejas ban beukuran dua puluh enam kali dua puuh dua sentimeter.
15) Pada perut atas kiri berjalan hingga ke kanan serta punggung kiri
dua belas sentimeter garis pertengahan depan sepuluh sentimeter
di bawah puting susu terdapat luka terbuka, tepi tidak rata, diserati
jembatan jaringan, dasar organ hingga keluar isi organ berukuran
tiga puluh delapan kali sembilan sentimeter. Pada sisi luka hingga
perut bawah terdapat luka lecet geser yang berjalan dari arah kiri
Lanjutan
No :
Halaman 5 dari 6 halaman

bawah hingga kanan atas yang berukuran empat puluh kali dua
puluh sentimeter.
16) Pada lengan atas kanan sisi belakang hingga lengan bawah sisi
belakang sepuluh sentimeter di atas siku terdapat luka lecet geser
yang berjalan dari arah kanan bawah ke kiri atas berukuran dua
puluh delapan kali empat koma lima sentimeter.
17) Pada lengan atas kiri hingga lengan bawah kiri sisi belakang hingga
bahu belakang tiga belas senimeter di atas siku terdapat luka lecet
geser yang berjalan dari arah kiri atas ke kanan bawah berukuran
empat puluh lima kali sembilan sentimeter.
18) Pada jai tangan kedua kiri sisi belakang satu sentimeter dari batas
tumbuh kuku terdapat luka terbuka, tepi tidak rata, disertai
jembatan jaringan dasar tulan g patah berukuran satu koma lima
kali nol koma lima sentimeter.
19) Pada tungkai kanan atas dua puluh tiga sentimeter di atas lutut
terdapat lika lecet tekan yang berjalan dari kiri bawah ke kanan atas
berukuran dua puluh kali dua puluh sentimeter.
20) Pada lipatan paha kiri satu koma lima sentimeter dari lipat paha
terdapat luka terbuka, tepi tidak rata, disertai jembatan jaringan
dasar kulit berukuran tujuh kali nol koma lima sentimeter.
21) Pada tungkai kiri atas sepuluh sentimeter dari lipat paha terdapat
luka memar berwarna merah kebiruan berukuran empat belas kali
dua koma lima sentimeter.
22) Pada tungkai kiri bawah tujuh sentimeter dari mata kaki sebelah
dalam beberapa luka lecet dengan ukuran terbesar dua koma lima
kali dua sentimeter dan ukuran terkecil satu kali nol koma lima
sentimeter kali nol koma lima sentimeter dengan luas area dua
puluh kali tiga sentimeter.
15. Patah tulang: ----------------------------------------------------------------------------
1) Pada tulang kepala depan dan belakang ampak dan teraba tulang
patah.
2) Pada tulang kelopak mata kanan dan kiri teraba patah.
3) Pada tulang hidung teraba patah.
4) Pada tulang pipi kanan dan kiri teraba patah.
5) Tulang rahang atas dan bawah teraba patah.
6) Pada bagian dada kanan tulang iga tiga, empat, lima, tujuh teraba
patah.
7) Pada tulang iga kiri dari satu sampai dua belas tampak dan teraba.
8) Pada lengan atas kanan tampak dan teraba patah.
9) Pada tuang jari kedua tangan kiri tampak dan teraba patah.
10) Pada tulang tungkai atas kanan teraba patah.
11) Pada tulang tungkai ats kiri teraba patah.
12) Pada tulang belikat kanan dan kiri tampak dan teraba patah.
16. Lain-lain : tidak ditemuan-------------------------------------------------------------
Lanjutan
No :
Halaman 6 dari 6 halaman

KESIMPULAN -----------------------------------------------------------------------------------
Pada pemeriksaan mayat laki-laki ini, berusia kurang lebih dua puluh sampai
ltiga puluh lima tahun didapatkan luka lecet tekan pada bibir bawah kiri sisi
luar, tungkai kanan atas, dan tungkai kiri bawah. Didapatkan luka terbuka
pada dahi kanan, pelipis kanan, cuping hidung kiri sisi dalam, bibir atas kiri
sisi luar, bibir bawah sebelah kanan sisi luar, bibir bawah kiri sisi dalam, dagu
kiri atas hingga dagu kanan, bahu kanan hingga bahu belakang serta lengan
atas, jari tangan kedua kiri sisi belakang, dan lipatan paha kiri. Luka lecet
geser pada belakang daun telinga kiri hingga leher, bahu kanan hingga bahu
belakang, lengan atas kanan sisi belakang, lengan atas kiri hingga bahu
belakang. Luka memar pada dahi kiri, pipi kiri, leher samping kanan hingga
belakang, dada kanan ats hingga samping kanan dan tungkai kiri atas. Patah
tulang pada tulang kepala, kelopak mata, hidung, pipi kanan kiri, rahang atas
bawah, dada kanan tulang iga tiga, empat, lima, tujuh, tulang iga kiri dari satu
sampai dua belas, jari kedua kanan kiri, tungkai atas kanan dan kiri, serta
belikat kanan dan kiri. Sebab pasti kematian tidak dapat ditentukan karena
tidak dilakukan otopsi (bedah mayat). -----------------------------------------------------
-----------------------------------------------------------

Demikian Visum Et Repertum ini di buat dengan dengan sejujur – jujurnya


mengingat sumpah Jabatan dan sesuai dengan Kitab Undang – undang
Hukum Acara Pidana ( KUHAP ). ----------------------------------------------------------
---------------

Dokter tersebut diatas,

dr. Indah Julisa


LAIN-LAIN
STATUS IGD
ABSENSI JAGA IGD
CM 1, 2, 3
STATUS FOLLOW UP
BANGSAL
CATATAN ANESTESI

Anda mungkin juga menyukai