Anda di halaman 1dari 10

TUGAS

MANAJEMEN MUTU
PEMERIKSAAN DIAGNOSTIK

Kelompok:

1. Ayu Wulandari
2. Chusnur Rofiqoh
3. Dewi Ernawati
4. Lalu Sahdan
5. Lina Aprilia A

FAKULTAS KEPERAWATAN
S1 KEPERAWATAN
UNIVERSITAS NGUDI WALUYO
UNGARAN
2017
LEMBAR PENGESAHAN

Nomer Dokumen Penyusun Tanda Tangan


19/09/2017 Penyusun

Dewi Ernawati

Chusnur Rofikoh

23/09/2017 Diperiksa

- Revisi definisi
istilah dijabarkan.
- Laboratorium
dihapus.
- Diganti ekg. Lalu Sahdan

27/09/2017 Direvisi

Lina Aprilia

Ayu Wulandari

Disahkan

M. Imron Rosidi, S.Kep.,


Ns., M. Kep
DAFTAR ISI
1. Pengertian…………………………………………………………………...
2. Definisi Istilah………………………………………………………………
3. Criteria/indicator……………………………………………………………
4. Criteria tindakan…………………………………………………………….
5. Pihak terlibat……………………………………………………………….
STANDAR PEMERIKSAAN DIAGNOSTIK

A. Pengertian
Standar pemeriksaan diagnostic adalah ketentuan yang telah
ditetapkan berkaitan dengan penilaina klinis tentang respo individu
terhadap suatu masalah tindakan.

B. Definisi istilah
1. Ct-scan
Generator pembangkit sinar-x yang bila dioperasikan oleh operator
akan mengeluarkan sinar-x dalam jumlah dan waktu tertentu. Ct-sca
adalah suatu prosedur yang digunakan untuk mendapat gambaran
dalam dari berbagai sudut kecil dari organ tulang tengkorak dan otak
serta dapat juga oleh seluruh tubuh (Adisti,2009)
2. Rontgen
Suatu bentuk radiasi elektromagnetik dengan panjang gelombang
berkisar antara 10 panometer ke 100 nikometer (sama dengan
frekuensi dalam rentang 30 peterhetz-30exahertz) dan memiliki energy
dalam rentang 10 cV-100 Kev, rontgent umumnya digunakan dalam
dignosa gambar medis dan kristalografi rontgent (Ambarwati,2009)
3. USG
Salah satu pencitraan diagnostic untuk pemeriksaan alat-alat tubuh,
dapat mempelajari bentu, ukuran, anatomis gerakan serta hubungan
dengan jaringan sekitarnya. USG memanfaatkan gelombang
electromagnetic, untuk membantu para petugas kesehatan (dokter)
dalam mendiagnosa penyakit yang ada dalam tubuh pasien ( Alexander
Levitiv,2009)
4. MRI
Suatu alat menggambarkan penampang tubuh berdasarkan prinsip
resonasi magnetic inti atom hydrogen. Teknik menggambarkan MRI
relative complex karena gambaran yang dihasilkan tergantung pada
banyak parameter. Alat memiliki kemampuan membuat gambaran
pathogen coronal, sagital, aksal dan oblik tanpa banyak memanipulasi
tubuh pasien bila pemenuhan parametriknya tepat
(Smittaplumon,2010)
5. EKG
Grafik yang dibuat oleh sebuah lektokardiograf, yang merekam
aktivitas kelistrikan jantung dalam waktu tertentu, namanya terdiri dari
atas sejumlah bagian yang berbeda: elektro, karena berkaitan dengan
elektonika, kardio, kata yunani untuk jantung, gram, sebuah akar
yunani yang berarti menulis (Sundana, K.2008)

C. Criteria/indicator
1. Ct-Scan (computerized Tomography Scanning)
Indicator pemeriksaan
a. Harus ada surat rujukan dokter
b. Harus ada tanda tangan dokter penanggung jawab
c. Harus ada petugas radiologi sebagai enanggung jawab yang
melakukan ct-scan
d. Pasien yang akan dilakukan ct-scan diminta untuk melepas
perhiasan bila memakai dan menggunakan baju khusus dari
radiologi
e. Waktu tunggu hasil maksimal 3 hari
f. Penyampaian hasil oleh dokter yang bertanggug jawab
2. Rontgent
Indicator pemeriksaan :
a. Pasien membawa surat dari dokter beserta keterangan klinik
b. Pasien mendaftar diruang pendaftaran
c. Pasien dilarang membawa perhiasan atau benda logam yang dapat
mengganggu proses pemeriksaan
d. Dokter memberikan penjelasan prosedur kepada pasien
e. Pemeriksaan dilakukan oleh dokter penggung jawab yang dibantu
oleh radiographer.
3. USG (ultrasonografi)
Indicator pemeriksaan :
a. Pasien harus melakukan pendaftaran
b. Harus ada surat rujukan dokter
c. Harus ada radiographer radiologi yang bertanggung jawab
d. Pasien yang melakukan tidak boleh membawa Hp dan perhiasan
e. Hasil pemeriksaan disampekan oleh dokter
f. Pasien menunggu panggilan untuk pemeriksaan USG
4. MRI (magnetic resonance imaging)
Indicator tindakan:
a. Pasien harus membawa surat permintaan pemeriksaan
b. Surat berisi tanda tangan dokter yang memeriksa
c. Pasien arus mendaftar pada tempat pendaftaran
d. Untuk pasien BPJS saat mendaftar harus membawa persyaratan
administrasi sebagai peserta BPJS.
5. EKG
Indikator tindakan:
a. Klien datang atas surat rujukan dari dokter
b. Surat rujukan digunakan klien untuk melakukan pendaftaran
dan melakukan registrasi pada setiap pemeriksaan
c. Proses pelayanan teknik kardiovaskuler
d. Setelah klien mendapatkan hasil pemeriksaan, kembali
konsultasi ke dokter yang memberkan surat rujukan
D. Criteria tindakan
1. Ct-scan
a. Dilakukan pada bagian yang diminta sesuai dengan rujukan dokter
b. Radiographer/dokter mengisi data pasien
c. Radiographer mengatur posisi pasien
d. Selama prosedur pasien harus diam
e. Pengambilan gambar dilakukan dari berbagai posisi
f. Selama prosedur, pasien ditemani radiographer dari luar
g. Radiographer/dokter menjalankan mesin ct-scan
2. Rontgen
a. Baju pasien harus dilepas , testis harus dilindungi
b. Radiografer mengatur posisi yang akan dilakukan rontgent
c. Imobilisasi pada daerah fraktur
d. Pada jantung foto PA dan lateral kiri
3. USG
a. Pasien harus puasa sebelum dilakukan pemeriksaan pada kandung
empedu, aorta abdomen, hepar, limpa, pancreas, puasa 6-8 jam
b. Oleskannjeli konduktif pada permukaan kulit yang akan dilakukan
USG
c. Pemeriksaan dilakukan oleh dokter/radiographer
d. Hasil USG disampaikan oleh dokter
e. Pada pemeriksaan obstetric pelvis dan ginjal, pasien dianjurkan
minum 4 gelas air dan pasien idak dianjurkan untuk berkemih
4. MRI
a. Pasien mengenakan pakaian yang telah disiapkan
b. Pasien harus melepas perhiasan/yang bersifat logam
c. Pasien dengan alat pacu jantung dilarang memakai ruang MRI
d. Pasien anak yang tidak kooperatif, membutuhkan obat penenang
e. Pasien diminta berbaring dengan tenang.
5. EKG
A. Persiapan Administrasi
a) Secara Umum
1. Klien datang dengan surat rujukan dari dokter untuk
dilakukan pemeriksaan diagnostik non invasif (vaskuler,
ekokardiografi, treadmill test, holter monitoring, ABPM)
dan diagnostik invasive dan intervensi non bedah
2. Klien menyelesaikan administrasi sebelum dilakukan
pemeriksaan
3. Melakukan pencatatan di buku registrasi
b) Secara Khusus
Klien membawa hasil laboratorium pada pemeriksaan TEE dan
kateterisasi jantung
B. Persiapan Klien
1. Persiapan Pemeriksaan Teknik Sonografi Vaskuler
a) Klien harus melepaskan kalung, kaca mata, dan kontak
lensa pada pemeriksaan Duplex Sonografi Carotis dan TCD
b) Klien harus melepaskan baju, gelang, jam tangan, dan kaos
kaki pada pemeriksan Duplex Sonografi Ektremitas Atas
dan Rheografi/ABI
c) Klien harus melepaskan celana luar dan kaos kaki pada
pemeriksaan Duplex Sonografi Ekstremitas Bawah
d) Klien harus melepaskan baju atas, kaos dalam, dan
melonggarkan celana pada pemeriksaan renalis dan
abdomen
2. Persiapan Pemeriksaan Teknik Ekokardiografi
a) Klien harus melepaskan kalung
b) Area pemeriksaan (dada) bebas dari baju atas, kaos dalam
dan bra

E. Pihak terlibat.
1. Dokter spesialis.
2. Radiografer.
3. Perawat.
4. Analis.
5. Petugas pendaftaran
DAFTAR PUSTAKA

Adisti Gusmavita.2009.CT-Scanner.EGC.Jakarta
Ambarwati Enuretna dan Tri Sunarsih. 2009. KDPK Kebidanan teori dan
Aplikasi. Yogyakarta: Buha Medika
Alexander Levitov.MD.FCCM.dkk. 2009. Crotical Care Ultrasonografi.
Buku kedokteran EGC: Jakarta
Smittraplumbon. 2010. magnetic resonance imaging. Salemba Medika:
Jakarta
Sundana K. 2008. Intrepestasi EKG,pedoman untuk perawat. EGC: Jakarta
Peraturan Menteri kesehatan RI. 2008. Standar Pelayanan Minimal RS. No.
129/kemenkes/ sk/ 11/ 2008.
UUD. No. 44 Tahun 2009. Rumah Sakit
UUD. No. 36 Tahun 2009. Kesehatan.
Peraturan menteri Kesehatan RI. No 91 Tahun 2014. Standar Pelayanan
Teknik kardiovaskuller.
Peraturan Menteri Kesehatan RI. No 43 tahun 2016. Standar Pelayanan
Minimal Bidang kesehatan.

Anda mungkin juga menyukai