Tugas Pancasila
Tugas Pancasila
PENDAHULUAN
Bagaimanakah fenomena tawuran dua ormas yang terjadi di Teuku Umar Bali ?
Apakah penyebab terjadinya tawuran dua ormas yang terjadi di Teuku Umar Bali
Bagaimanakah solusi dalam menyikapi fenomena tawuran dua ormas yang terjadi di
1.3 TUJUAN
Mengetahui bagaimana fenomena tawuran dua ormas yang terjadi di Teuku Umar Bali
Mengetahui penyebab terjadinya tawuran dua ormas yang terjadi di Teuku Umar Bali
Mengetahui solusi dalam menyikapi fenomena tawuran dua ormas yang terjadi di
1
BAB II
PEMBAHASAN
Sugeng Priyanto menjelaskan berdasarkan data yang dihimpun pihak kepolisian, bentrokan
yang sempat memanaskan suasana Kota Denpasar, Kamis, 17 Desember 2015, dipicu dua
organisasi masyarakat besar di Bali, yakni Laskar Bali vs Baladika. Bentrokan itu menelan
Sedangkan dua orang lainnya tewas saat bentrok lanjutan di Jalan Teuku Umar, Denpasar.
“Kira-kira pukul 15.00 Wita terjadi bentrok dalam Lapas (Kerobokan) antar narapidana
sampai terjadi penusukan. Korban tewas pada kerusuhan di lapas bernama Putu Sumariana
alias Robot dan Wayan Permana Wiyasa. Sedangkan dua korban yang mengalami luka,
Putu Diyaskara Putra dan Nyoman Adi Wibawa,” kata Sugeng di Mapolda Bali, Jumat, 18
Desember 2015.
Jenderal bintang dua itu menjelaskan saat terjadi bentrok di dalam LP Kerobokan, tiba-tiba
datang massa salah satu ormas dari luar LP yang hendak merangsek ke dalam LP. Sugeng
2
menduga ada penghuni LP yang menghubungi rekan-rekannya di luar LP untuk meminta
bantuan.
“Saya duga ada yang memberi tahu dari dalam (LP) lewat telepon, sehingga datang massa.
Namun, oleh pihak kepolisian situasi tersebut bisa diredam. Massa bisa kembali,” tuturnya.
Saat dua kelompok massa di luar hendak kembali ke kediaman masing-masing, kedua
anggota ormas bertemu di Jalan Teuku Umar, Denpasar. “Bentrok pun terjadi kira-kira
pukul 18.00 Wita yang menimbulkan korban luka tiga orang, yakni Ferdian, Made Suryata,
“Sedangkan ada dua korban tewas saat terjadi bentrokan di Jalan Teuku Umar, Denpasar,
yakni atas nama Ketut Budiarta dan mister X. Satu orang itu kami sebut mister X, karena
mempertemukan dua tokoh petinggi Laskar Bali dan Baladika, yakni Sekretaris Jenderal
(Sekjen) Laskar Bali Ketut Putra Ismaya Jaya dan Sekretaris Umum (Sekum) Baladika I
Ketut Sukarta.
Kedua pihak menandatangani kesepakatan untuk berdamai di Mapolda Bali, Jumat pagi, 18
3
mempertemukan pimpinan kedua ormas yang sempat bertikai itu untuk mencegah
supaya tidak melebar. Cukup sampai di sini. Jangan terjadi upaya atau lanjutan berupa
Fenomena tawuran dua ormas yang terjadi di Teuku Umar bali ini merupakan bentuk
penyimpangan dari sila ke 3 yaitu Persatuan Indonesia. Mengandung makna bahwa seluruh
penduduk yang mendiami seluruh pulau yang ada di Indonesia ini merupakan saudara,
tanpa pernah membedakan suku, agama ras bahkan adat istiadat atau kebudayaan.
Penduduk Indonesia adalah satu yakni satu bangsa Indonesia. cinta terhadap bangsa dan
tanah air. Menjaga persatuan dan kesatuan bangsa Indonesia. Rela berkorban demi bangsa
tawuran dua ormas di Teuku Umar Bali adalah kurangnya pemahaman terhadap nilai-nilai
Pendidikan merupakan suatu proses pemuliaan diri yang di dalamnya terdapat tujuan
beriman bertaqwa terhadap Tuhan Yang Maha Esa. Pemerintah telah berupaya
4
meningkatkan mutu pendidikan. Peningkatan pendidikan diharapkan mampu menciptakan
manusia yang beriman kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, berbudi pekerti
luhur, mandiri, dan bertanggung jawab. Semua sifat tersebut berkaitan dengan
pembentukan karakter siswa agar nantinya mampu beretika baik, memiliki sopan santun
Salah satu karakter yang perlu ditanamkan kepada generasi muda bangsa adalah cinta
tanah air dan nasionalisme. Banyak di kalangan remaja sekarang sudah mulai luntur rasa
cinta tanah air dan nasionalisme. Hal ini dikarenakan pengaruh negatif budaya barat yang
masuk di Indonesia. Cinta tanah air merupakan sikap dan perilaku yang mencerminkan
rasa bangga, setia, peduli dan penghargaan yang tinggi terhadap bahasa, budaya, ekonomi,
politik dan sebagainya, sehingga tidak akan tergiur dengan tawaran bangsa lain yang dapat
merugikan 2 bangsa sendiri. Penyebab utama luntur rasa cinta tanah air bangsa Indonesia
adalah nilai-nilai pancasila hanya dijadikan sebagai sejarah. Mayoritas warga negara
Indonesia hanya sekedar menghafal pancasila, tidak banyak yang mengamalkan nilai-nilai
pancasila yang diterapkan pada kehidupan sehari-hari. Karakter cinta tanahair perlu
ditanamkan sejak dini agar sebagai penerus bangsa dapat mewujudkan sikap dan tingkah
penyimpangan sosial yang merusak norma. Penyimpangan dapat merugikan diri sendiri,
masyarakat bahkan negara untuk mengembangkan rasa cinta tanah air dan bangsa yaitu
5
dengan bangga menjadi bagian dalam negara Indonesia serta melestarikan dan mempelajari
dan negara di atas kepentingan pribadi dan golongan. Hal ini dapat terlihat dari cerminan
perilaku generasi muda zaman sekarang yang cenderung melakukan tindakan kriminalitas
yang bertentangan dengan nilai-nilai luhur pancasila tersebut, seperti pergaulan bebas dan
tawuran geng. Penyebab luntur nilai pancasila pada generasi muda zaman sekarang yaitu
semangat kebangsaan. Generasi muda tidak meninggalkan atau melupakan nilai-nilai luhur
pancasila, maka harus ada cara mengatasi yaitu ditanamkan rasa mencintai negara
Indonesia hingga menimbulkan rasa nasionalisme. Hal ini dapat membuat generasi muda
lebih mengerti arti penting pancasila. Pancasila bukan hanya dasar negara melainkan
sebuah pelajaran yang mengatur warga negara agar hidup secara tentram.
yang memegang peranan penting dalam hal penanaman nilai-nilai moral. Hal ini
ditunjukkan dengan tujuan dari Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan yaitu untuk
menjadi manusuia yang memiliki rasa kebangsaan dan cinta tanah air. Pendidikan
6
2.3 SOLUSI DALAM MENYIKAPI FENOMENA TAWURAN DUA ORMAS YANG
PANCASILA
Solusi untuk menyikapi fenomena tawuran dua ormas di Teuku Umar Bali ditinjau
dari sudut pandang Pancasila adalah yang paling terpenting yaitu mengetahui dan
memahami setiap butir – butir dari sila Pancasila agar tidak menyebabkan perselisihan
antar sesame rakyat Indonesia. Sila pertama yaitu ketuhanan yang maha esa, Secara garis
besar mengandung makna bahwa Negara melindungi setiap pemeluk agama (yang tentu
saja agama diakui di Indonesia) untuk menjalankan ibadahnya sesuai dengan ajaran
agamanya. Tanpa ada paksaan dari siapa pun untuk memeluk agama, bukan mendirikan
suatu agama. Tidak memaksakan suatu agama atau kepercayaannya kepada orang lain.
Menjamin berkembang dan tumbuh suburnya kehidupan beragama. Dan bertoleransi dalam
beragama, yakni saling menghormati kebebasan menjalankan ibadah sesuai dengan agama
dan memeluk suatu agama dan seharusnya kita memiliki iman yang kuat karena
berperilaku yang baik dan benar itu harus dimulai dari diri sendiri.
Sila kedua yaitu Kemanusiaan yang Adil dan Beradab, Mengandung makna bahwa
setiap warga Negara mendapatkan perlakuan yang sama di mata hukum, karena Indonesia
berdasarkan atas Negara hukum. mengakui persamaan derajat, persamaan hak dan
hakikatnya sebagai makhluk Tuhan. Menjunjung tinggi nilai kemanusiaan. Bertingkah laku
7
Sila ketiga yaitu Persatuan Indonesia, Mengandung makna bahwa seluruh penduduk
yang mendiami seluruh pulau yang ada di Indonesia ini merupakan saudara, tanpa pernah
membedakan suku, agama ras bahkan adat istiadat atau kebudayaan. Penduduk Indonesia
adalah satu yakni satu bangsa Indonesia. cinta terhadap bangsa dan tanah air. Menjaga
persatuan dan kesatuan bangsa Indonesia. Rela berkorban demi bangsa dan negara.
Sila keempat yaitu Kerakyatan Yang dipimpin oleh Hikmat Kebijaksanaan dalam
mementingkan segelintir golongan saja yang pada akhirnya hanya akan menimbulkan
artinya mengusahakan putusan bersama secara bulat, baru sesudah itu diadakan tindakan
Sila kelima yaitu Keadilan Sosial Bagi Seluruh rakyat Indonesia, Mengandung
maksud bahwa setiap penduduk Indonesia berhak mendapatkan penghidupan yang layak
sesuai dengan amanat UUD 1945 dalam setiap lini kehidupan. mengandung arti bersikap
adil terhadap sesama, menghormati dan menghargai hak-hak orang lain. Kemakmuran
yang merata bagi seluruh rakyat. Seluruh kekayaan alam dan isinya dipergunakan bagi
kesejahteraan tercapai secara merata. Penghidupan disini tidak hanya hak untuk hidup,
8
Apabila nilai-nilai yang terkandung dalam butir-butir pancasila di implikasikan di
dalam kehidupan sehari-hari maka tidak akan ada lagi kita temukan di Negara kita
namanya ketidak adilan, terorisme, koruptor serta kemiskinan. Karena di dalam pancasila
sudah tercemin semuanya norma-norma yang menjadi dasar dan ideologi bangsa dan
Negara. Sehingga tercapailah cita-cita sang perumus Pancasila yaitu menjadikan pancasila
9
BAB III
PENUTUP
3.1 KESIMPULAN
3.2 PENUTUP
10
https://m.tempo.co/read/news/2015/12/18/058728981/rusuh-denpasar-baladika-vs-laskar-
bali
http://eprints.ums.ac.id/32686/2/BAB%20I.pdf
Dekker, Nyoman. 1997. Pancasila Sebagai Ideologi Negara. Malang: IKIP Malang
Ali, As’ad Said. 2009. Negara Pancasila: Jalan Kemaslahatan Berbangsa. Jakarta: Pustaka
LP3ES Indonesia
11