INDUKSI MAGNETIK
GAYA LORENTZ
Oleh:
Puji dan syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa, karena anugerah dan rahmat-Nyalah
sehingga kami dapat menyelesaikan makalah Induksi Magnetik dan Gaya lorentz ini tepat
waktu. Dalam makalah ini dijelaskan tentang pengertian induksi magnetik, penerapan induksi
magnetik dan miskonsepsi tentang induksi magnetik, pengertian gaya lorentz dan penerapan
dalam hidup sehari hari..
Makalah ini masih jauh dari yang diharapkan, baik pengetikan, penataan dan
sebagainya. Oleh karena itu, kami dengan senang hati menerima kritik dan saran yang
membangun.
Akhir kata penulis berharap, semoga makalah ini dapat memberikan manfaat.
Penulis
Kelompok 11
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Listrik dalam era industri merupakan keperluan yang sangat vital. Dengan adanya
transformator keperluan listrik pada tegangan yang sesuai dapat terpenuhi. Dahulu untuk
membawa listrik diperlukan kuda. Kuda akan membawa pembangkit listrik untuk
penerangan lapangan ski. Seandainya transformator belum ditemukan, berapa ekor kuda yang
diperlukan untuk penerangan sebuah kota.
Jika ada pembangkit listrik dekat rumahmu, coba diperhatikan. Pembangkit listrik
biasanya terletak jauh dari permukiman penduduk. Untuk membawa energy listrik, atau lebih
dikenal transmisi daya listrik, diperlukan kabel yang sangat panjang. Kabel yang demikian
dapat menurunkan tegangan. Karena itu diperlukan alat yang dapat menaikkan kembali
tegangan sesuai keperluan. Dan kamu pasti melihat tabung berwarna biru yang dipasang pada
tiang listrik. Alat tersebut adalah transformator yang berfungsi untuk menaikkan dan
menurunkan tegangan.
Magnet atau magnit adalah suatu obyek yang mempunyai suatu medan magnet. Pada
saat ini, suatu magnet adalah suatu materi yang mempunyai suatu medan magnet. Materi
tersebut bisa dalam berwujud magnet tetap atau magnet tidak tetap. Magnet yang sekarang ini
ada hampir semuanya adalah magnet buatan.
Magnet selalu memiliki dua kutub yaitu: kutub utara (north/ N) dan kutub selatan
(south/ S). Walaupun magnet itu dipotong-potong, potongan magnet kecil tersebut akan tetap
memiliki dua kutub.
Magnet dapat menarik benda lain. Beberapa benda bahkan tertarik lebih kuat dari
yang lain, yaitu bahan logam. Namun tidak semua logam mempunyai daya tarik yang sama
terhadap magnet. Besi dan baja adalah dua contoh materi yang mempunyai daya tarik yang
tinggi oleh magnet. Sedangkan oksigen cair adalah contoh materi yang mempunyai daya tarik
yang rendah oleh magnet.
B. Rumusan Masalah
Rumusan masalah yang diangkat dalam penulisan makalah ini adalah sebagai berikut:
1. Apa arti Induksi Magnetik ?
2. Bagaimana Penerapan Induksi magnetik?
3. Apa contoh miskonsepsi siswa tentang induksi magnetik?
4. Bagaimanakah pengaruh yang ditimbulkan medan magnet menurut para ahli fisika &
penerapannya dikehidupan sehari-hari ?
C. Tujuan
Tujuan dari pembuatan makalah ini adalah sebagai berikut:
1. Mengetahui arti Induksi magnetik.
2. Mengetahui penerapan Induksi magnetik
3. Mengetahui miskonsepsi siswa tentang induksi magnetik
4. Meningkatkan pemahaman mahasiswa tentang hal-hal yang berkaitan dengan medan magnet
dan penerapannya dikehidupan sehari-hari.
Gaya Magnetik Medan Magnet
Penghantar yang dialiri arus Muatan listrik yang Dua kawat lurus sejajar
bergerak dalam medan yang dialiri arus
F=Bil sin 𝛼 magnet
2𝑖.𝑖 2
F=Bqv sin 𝛼 F=k 𝑡
𝑟
Jari-jari lintasan
𝑚𝑣
r=k
𝐵𝑞
BAB II
PEMBAHASAN
Tahun 1821 Michael Faraday membuktikan bahwa perubahan medan magnet dapat
menimbulkan arus listrik (artinya magnet menimbulkan listrik). Sebuah magnet yang
digerakkan masuk dan keluar pada kumparan dapat menghasilkan arus listrik pada
kumparan itu. Galvanometer merupakan alat yang dapat digunakan untuk mengetahui ada
tidaknya arus listrik yang mengalir. Ketika sebuah magnet yang digerakkan masuk dan keluar
pada kumparan, jarum galvanometer menyimpang ke kanan dan ke kiri. Bergeraknya jarum
galvanometer menunjukkan bahwa magnet yang digerakkan keluar dan masuk pada
kumparan menimbulkan arus listrik. Arus listrik bisa terjadi jika pada ujung-ujung kumparan
terdapat GGL (gaya gerak listrik). GGL yang terjadi di ujung-ujung kumparan dinamakan
GGL induksi. Arus listrik hanya timbul pada saat magnet bergerak. Jika magnet diam di
dalam kumparan, di ujung kumparan tidak terjadi arus listrik.
Sehingga ditetapkan hukum Faraday yang berbunyi:
a. Jika sebuah penghantar memotong garis-garis gaya dari suatu medan magnetik
(fluks) yang konstan, maka pada penghantar tersebut akan timbul tegangan induksi.
b. Perubahan fluks medan magnetik didalam suatu rangkaian bahan penghantar,
akan menimbulkan tegangan induksi pada rangkaian tersebut.
Persamaan Ggl induksi (Eind) yang memenuhi hukum Faraday adalah sebagai berikut:
Tanda negatif berati sesuai dengan Hukum Lenz, yaitu “Ggl Induksi selalu
membangkitkan arus yang medan magnetiknya berlawanan dengan sumber perubahan fluks
magnetik”. Fluks Magnetik adalah kerapatan garis-garis gaya dalam medan magnet, artinya
fluks magnetik yang berada pada permukaan yang lebih luas kerapatannya rendah dan kuat
medan magnetik (B) lebih lemah, sedangkan pada permukaan yang lebih sempit kerapatan
fluks magnet akan kuat dan kuat medan magnetik (B) lebih tinggi.
Ketika magnet batang digerakkan masuk, terjadi penambahan jumlah garis gaya magnetik
yang memotong kumparan (galvanometer menyimpang atau ada arus yang mengalir). Ketika
batang magnet diam sejenak maka jarum galvanometer kembali ke nol (tidak ada arus yang
mengalir). Ketika batang magnet dikeluarkan terjadi pengurangan jumlah garis gaya
magnetik yang memtong kumparan (galvanometer menyimpang dengan arah berlawanan).
Jadi, akibat perubahan jumlah garis gaya magnetik yang memotong kumparan, maka pada
kedua ujung kumparan timbul beda potensial atau ggl induksi. Arus listrik yang disebabkan
oleh perubahan jumlah garis gaya magnetik yang memotong kumparan disebut arus induksi.
Sebenarnya besar kecil GGL induksi dapat dilihat pada besar kecilnya penyimpangan sudut
jarum galvanometer. Jika sudut penyimpangan jarum galvanometer besar, GGL induksi dan
arus induksi yang dihasilkan besar. Terdapat beberapa cara memperbesar GGL induksi. Ada
tiga faktor yang memengaruhi GGL induksi, yaitu
a. kecepatan gerakan magnet atau kecepatan perubahan jumlah garis-garis gaya magnet
(fluks magnetik),
b. jumlah lilitan,
c. medan magnet
2.4 Alat alat yang bekerja berdasar prinsip Induksi Magnetik
1. Generator
Generator adalah alat yang digunakan untuk mengubah energi kinetik menjadi energi listrik.
Ada dua jenis generator, yaitu :
Perbedaan antara generator arus bolak-balik dengan arus searah hanya terletak pada bentuk
cincin luncur yang berhubungan dengan kedua ujung kumparan. Pada generator arus bolak-
balik terdapat dua buah cincin luncur, sedangkan pada generator arus searah terdapat sebuah
cincin yang terbelah di tengahnya (cincin belah atau komutator).
- Dinamo sepeda
- Generator AC pembangkit listrik.
2. Transformator
Alat yang digunakan untuk menaikkan atau menurunkan tegangan AC disebut
transformator (trafo). Trafo memiliki dua terminal, yaitu terminal input dan terminal output.
Terminal input terdapat pada kumparan primer. Terminal output terdapat pada kumparan
sekunder. Tegangan listrik yang akan diubah dihubungkan dengan terminal input. Adapun,
hasil pengubahan tegangan diperoleh pada terminal output. Prinsip kerja transformator
menerapkan peristiwa induksi magnetik. Jika pada kumparan primer dialiri arus AC, inti besi
yang dililiti kumparan akan menjadi magnet (elektromagnet). Karena arus AC, pada
elektromagnet selalu terjadi perubahan garis gaya magnet. Perubahan garis gaya tersebut
akan bergeser ke kumparan sekunder. Dengan demikian, pada kumparan sekunder juga
terjadi perubahan garis gaya magnet. Hal itulah yang menimbulkan GGL induksi pada
kumparan sekunder. Adapun, arus induksi yang dihasilkan adalah arus AC yang besarnya
sesuai dengan jumlah lilitan sekunder. Bagian utama transformator ada tiga, yaitu inti besi
yang berlapis-lapis, kumparan primer, dan kumparan sekunder. Kumparan primer yang
dihubungkan dengan PLN sebagai tegangan masukan (input) yang akan dinaikkan atau
diturunkan. Kumparan sekunder dihubungkan dengan beban sebagai tegangan keluaran
(output).
2. 5 Miskonsepsi pada Induksi Magnetik
Arus listrik bisa terjadi pada ujung-ujung Arus listrik hanya timbul pada saat magnet
kumparan saat magnet berada dekat dengan bergerak. Jika magnet diam di dalam
kumparan. kumparan, di ujung kumparan tidak terjadi
arus listrik.
Ketika magnet digerakan masuk keluar Galvanometer akan bergerak menyimpang
kumparan dengan kecepatan tetap maka ketika magnet bergerak dalam kumparan dan
galvanometer akan kembali ke nol. akan kembali ke nol ketika magnet sudah
diam.
Sebuah partikel bermuatan listrik yang bergerak dalam daerah medan magnet
homogen akan mendapatkan gaya. Gaya ini juga dinamakan gaya Lorentz. Gerak partikel
akan menyimpang searah dengan gaya lorentz yang mempengaruhi. Arah gaya Lorentz pada
muatan yang bergerak dapat juga ditentukan dengan kaidah tangan kanan dari gaya Lorentz
(F) akibat dari arus listrik, I dalam suatu medan magnet B. Ibu jari, menunjukan arah gaya
Lorentz . Jari telunjuk, menunjukkan arah medan magnet ( B ). Jari tengah, menunjukkan
arah arus listrik ( I ). Untuk muatan positif arah gerak searah dengan arah arus, sedang untuk
muatan negatif arah gerak berlawanan dengan arah arus.
Jika besar muatan q bergerak dengan kecepatan v, dan I = q/t maka persamaan gaya adalah:
FL = I . ℓ . B sin θ
= q/t . ℓ . B sin θ
= q . ℓ/t . B sin θ
= q . v . B sin θ
*Karena ℓ/t = v
Sehingga besarnya gaya Lorentz yang dialami oleh sebuah muatan yang bergerak dalam
daerah medan magnet dapat dicari dengan menggunakan rumus : F = q . v . B sin θ
Keterangan:
F =gaya Lorentz dalam newton ( N )
q = besarnya muatan yang bergerak dalam coulomb ( C )
v = kecepatan muatan dalam meter / sekon ( m/s )
B = kuat medan magnet dalam Wb/m2 atau tesla ( T )
θ = sudut antara arah v dan B
Untuk gaya Lorentz yang ditimbulkan oleh arus listrik, I, dalam suatu medan
magnet (B), rumusnya akan terlihat sebagai berikut (lihat arah gaya dalam kaidah tangan
kanan):
F = B.I.l
Keterangan :
F = gaya lorentz (N)
I = kuat arus melalui penghantar (A)
l = panjang kawat penghantar (m)
B = medan magnet (Wb/m2)
3.2 Menentukan Arah Gaya Medan Magnet Pada Gaya Lorentz
Arah gaya lorentz dapat ditentukan dengan aturan tangan kanan. Jari-jari tangan
kanan diatur sedemikian rupa, sehingga Ibu jari tegak lurus terjadap telunjuk dan tegak lurus
juga terhadap jari tengah. Bila arah medan magnet (B) diwakili oleh telunjuk dan arah arus
listrik (I) diwakili oleh ibu jari, maka arah gaya lorentz (F) di tunjukkan oleh jari tengah.
Karena gaya Lorentz ( F) , arus listrik ( I ) dan medan magnet ( B ) adalah besaran vector
maka peninjauan secara matematik besar dan arah gaya Lorentz ini hasil perkalian vector
(cros-product) dari I dan B.
F=I.B
Besarnya gaya Lorentz dapat dihitung dengan rumus:
F = I.B sinθ
Rumus ini berlaku untuk panjang kawat 1 meter.
Perhitungan diatas adalah gaya Lorentz yang mempengaruhi kawat tiap satuan
panjang. Jadi jika panjang kawat = ℓ , maka besar gaya Lorentz dapat dihitung dengan rumus
F = I . ℓ . B . Sin θ
Keterangan :
F = gaya Lorentz dalam newton ( N )
I = kuat arus listrik dalam ampere ( A )
ℓ = panjang kawat dalam meter ( m )
B = kuat medan magnet (Wb/m2) atau tesla ( T )
θ = sudut antara arah I dan B
Pada percobaan oersted telah dibuktikan pengaruh arus listrik terhadap kutub magnet,
bagaimana pengaruh kutub magnet terhadap arus listrik akan dibuktikan dari percobaan
berikut :Seutas kawat PQ ditempatkan diantara kutub-kutub magnet ladam kedalam kawat
dialirkan arus listrik ternyata kawat melengkung kekiri.
Gejala ini menunjukkan bahwa medan magnet mengerjakan gaya pada arus listrik,
disebut Gaya Lorentz. Vektor gaya Lorentz tegak lurus pada I dan B. Arah gaya Lorentz
dapat ditentukan dengan tangan kanan. Bila arah melingkar jari-jari tangan kanan sesuai
dengan putaran dari I ke B, maka arah ibu jari menyatakan arah gaya Lorents.
1. Sebuah kawat berarus listrik I = 2 A membentang horizontal dengan arah arus dari utara
ke selatan, berada dalam medan magnet homogen B = 10 – 4 T dengan arah vertikal ke atas.
Bila panjang kawatnya 5 meter dan arah arus tegak lurus arah medan magnet. Berapa besar
dan arah gaya Lorentz yang dialami oleh kawat ? ..
Ditanya : FL = ............... ?
Dijawab : FL = I . ℓ . B . sin θ
= 10-3 newton
2. Seutas kawat lurus yang terletak di equator diarahkan sejajar dengan bumi sepanjang
arah timur-barat. Induksi magnetic dititik itu horizontal dan besarnya 6.10-5 T. Jika massa
persatuan panjang kawat 5.10-3 kg/m dan g = 10 m/s2, berapa arus yang mengalir di dalam
kawat supaya besar gaya yang dialaminya seimbang dengan berat kawat ? ….
Dijawab : FL = w
B. I. L = m . g
B . I = m/L . g
6 . 10 – 5 . I = 5 . 10 – 3 . 10
3.1 Kesimpulan
a. Induksi Magnet adalah kuat medan magnet akibat adanya arus listrik yang mengalir dalam
konduktor.
b. Penerapan Induksi magnet terdapat pada dua alat yang hampir sama bagian-bagiannya yaitu
pada generator dan dynamo.
c. Miskonsepsi pada Induksi Magnetik adalah Arus listrik bisa terjadi pada ujung-ujung
kumparan saat magnet berada dekat dengan kumparan dan Ketika magnet digerakan masuk
keluar kumparan dengan kecepatan tetap maka galvanometer akan kembali ke nol.
d. Dari pembahasan di atas dapat disimpulkan bahwa suatu gaya yang dihasilkan dalam suatu
medan magnet sangat dipengaruhi oleh besarnya muatan, kuat medan magnet, kuat arus
listrik, panjang penghantar, dan arah muatan, sehingga dari pengaruh-pengaruh tersebut dapat
dimanfaatkan untuk menentukan arah dan besar gaya yang akan dihasilkan, contohnya pada
motor kipas, alat ukur listrik dll.
PERTANYAAN DAN JAWABAN SETELAH PRESENTASE
Pada gambar proses terjadinya induksi magnetik saya kurang paham, jadi Jelaskan Proses
terjadinya Induksi Magnetik ?
Jawab : Ketika kutub utara magnet digerakkan memasuki kumparan, jarum galvanometer
menyimpang ke salah satu arah yaitu ke kanan. Jarum galvanometer segera kembali
menunjuk ke nol (tidak menyimpang) ketika magnet tersebut didiamkan sejenak di dalam
kumparan. Ketika magnet batang dikeluarkan, maka jarum galvanometer akan menyimpang
dengan arah yang berlawanan misalnya ke kiri. Jarum galvanometer menyimpang disebabkan
adanya arus yang mengalir dalam kumparan. Arus listrik timbul karena pada ujung-ujung
kumparan timbul beda potensial ketika magnet batang digerakkan masuk atau keluar dari
kumparan. Beda potensial yang timbul ini disebut gaya gerak listrik induksi (ggl induksi.
http://www.crayonpedia.org/mw/INDUKSI_ELEKTROMAGNETIK.Sukis_Wariyono
https://id.wikipedia.org/wiki/Gaya_Lorentz
http://listrikd3.itn.ac.id/asset/download/2013-08-23-12-48-31_Magnet.pdf
http://listrikd3.itn.ac.id/asset/download/2013-08-23-12-49-52_gnetik.pdf