Pengertian Anemia adalah penurunan kadar haemoglobin darah.
Tujuan Sebagai acuan bagi petugas di dalam penatalaksaan kasus anemia di UPTD Puskesmas Sungai Besar Kebijakan Surat Keputusan Kepala UPTD Puskesmas Sungai Besar Nomor : Tentang Jenis-Jenis Pelayanan Medis Referensi 1. Permenkes No 5 Tahun 2014 Tentang Panduan Praktek Klinis bagi Dokter di Fasilitas Kesehatan Primer Prosedur a. Petugas melakukan anamnesis terhadap pasien(Subjective) Keluhan : lemah, lesu, letih, lelah, penglihatan berkunang- kunang, pusing, telinga berdengung dan penurunan konsentrasi Faktor Risiko : Ibu hamil, remaja putri,pemakaian obat cephalosporin, chloramfenicol jangka panjang, status gizi kurang dan faktor ekonomi kurang b. Petugas melakukan pemeriksaan fisik dan pemeriksaan penunjang sederhana(Objective) Pemeriksaan Fisik Patognomonis 1) Mukokutaneus : pucat, sianotik, atrofi papil lidah (anemia defisiensi besi dan anemia pernisiosa), alopesia (anemia defisiensi besi), ikterik (anemia hemolitik), koilonikia (anemia defisiensi besi), glositis (anemia pernisiosa), rambut kusam, vitiligo (anemia pernisiosa) 2) Kardiovaskuler : takikardi, bising jantung 3) Respirasi : frekuensi nafas cepat (takipnea) 4) Mata : konjungtiva pucat Tanda dan gejala lain sesuai dengan penyebab dari anemia: 1) Mata : dapat mencerminkan adanya manifestasi dari suatu anemia tertentu (misal perdarahan pada anemia aplastik). 2) Gastrointestinal : ulkus oral dapat menandakan suatu imunodefisiensi (anemia aplastik, leukimia), colok dubur 3) Urogenital (inspekulo) : massa pada organ genitalia wanita 4) Abdomen : hepatomegali, splenomegali, massa 5) Status gizi kurang Faktor predisposisis : infeksi kronik, keganasan, pola makan (vegetarian) Pemeriksaan penunjang : Hemoglobin (Hb) c. Petugas menegakkan diagnosa klinis Nilai rujukan kadar Hb normal menurut WHO: Laki-laki : > 13 g/dl Perempuan : > 12 g/dl Perempuan hamil : >11g/dl Diagnosa Banding: 1) Anemia defisiensi besi 2) Anemia defisiensi vit. B12, asam folat 3) Anemia aplastik 4) Anemia hemolitik 5) Anemia pada penyakit kronik d. Petugas memberikan terapi(Plan) Penatalaksanaan: 1) Atasi penyebab yang mendasarinya 2) Jika didapatkan kegawatan (misal : anemia gravis atau distres pernafasan), pasien segera dirujuk. 3) Kriteria rujukan : a) Anemia berat dengan indikasi transfusu (Hb < 6 mg% b) Untuk anemia karena penyebab yang tidak termasuk kompetensi dokter layanan primer, dirujuk ke dokter spesialis penyakit dalam Anemia defisiensi besi : 1) Anemia dikoreksi peroral : 3-4X sehari dengan besi elemental 50-65 mg a) Sulfas ferrosus 3x1 tab (325 mg mengandung 65 mg besi elemental, 195;39) b) Ferrous fumarat 3x1 tab (325;107 dan 195;64) c) Ferrous glukonat 3x1 tab (325;39) 2) Petugas memberikan informasi kepada pasien tentang efek samping obat : mual, muntah, heartburn, konstipasi, diare, BAB kehitaman Anemia defisiensi asam folat dan defisiensi B12: 1) Vitamin B12 80 mikrogram ( dalam multivitamin) 2) Asam folat 500-1000 mikrogram (untuk ibu hamil 1mg) c. Petugas memberikan konseling dan edukasi pada pasien atau keluarga pasien d. Petugas mencatat hasil pemeriksaan dan terapi dai dalam rekam medis. Unit terkait a. Pelayanan KIA-KB b. Pustu Dokumen - Terkait