Anda di halaman 1dari 4

1.

PENANGANAN INFEKSI PADA


UMBILIKUS

Kabupaten
Situbondo

UPT Puskesmas
Asembagus
No. Dokumen : Klinis/ /Asb/II /2019
No.Revisi : 0
Tgl. Terbit : 02 Februari 2019
Halaman : 1-4
SOP dr. SITI CHOIROH
NIP : 19760710 201001 2 013

2. Pengertian Tali pusat biasanya lepas pada hari ke-7 setelah lahir dan luka baru
sembuh pada hari ke-15. Infeksi pada tali pusat atau jaringan kulit di
sekitar perlu dikenali secara dini dalam rangka mencegah sepsis.
3. Tujuan Sebagai acuan petugas dalam melakukan penanganan infeksi pada
umbilicus
4. Kebijakan Surat Keputusan Kepala UPT Puskesmas Asembagus tentang
Pemberlakuan Standar Operasional Pelayanan Klinis, medis,dan program
Nomor : 440/01.16/431.201.7.1.16/2019 tanggal 02 Januari 2019
5. Referensi Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 514 Tahun 2015 tentang Panduan
Praktik Klinis Bagi Dokter di Fasilisitas Kesehatan Primer
6. Alat dan Bahan 1 Klorheksidin atau iodium povidon 2,5%.
2 Kain kasa
3 Larutan antiseptik (klorheksidin atau iodium povidon 2,5%).
4 Salep antibiotik.
7. Prosedur / 1. Petugas melakukan anamnesa keluhan pasien dan faktor risiko
a. Panas, Rewel, Tidak mau menyusu.
langkah langkah
b. Faktor Risiko
- Imunitas seluler dan humoral belum sempurna
- Luka umbilikus

1
- Kulit tipis sehingga mudah lecet
c. Faktor Predisposisi
d. Pemotongan dan perawatan tali pusat yang tidak steril
2. Petugas melakukan pemeriksaan fisik
a. Ada tanda tanda infeksi di sekitar tali pusat seperti
kemerahan, panas, bengkak, nyeri dan mengeluarkan pus
yang berbau busuk.
b. Infeksi tali pusat lokal atau terbatas: bila kemerahan dan
bengkak terbatas pada daerah kurang dari 1cm di sekitar
pangkal tali pusat.
c. Infeksi tali pusat berat atau meluas: bila kemerahan atau
bengkak pada tali pusat meluas melebihi area 1 cm atau kulit
di sekitar tali pusat bayi mengeras dan memerah serta bayi
mengalami pembengkakan perut.
d. Tanda sistemik: demam, takikardia, hipotensi, letargi,
somnolen, ikterus
3. Petugas melakukan pemeriksaan penunjang
- Tidak ada pemeriksaan penunjang
4. Petugas menegakkan diagnosa
Diagnosis ditegakkan berdasarkan anamnesis dan pemeriksaan fisik.
Adanya tanda-tanda infeksi disekitar umblikus seperti bengkak,
kemerahan dan kekakuan. Pada keadaan tertentu ada lesi berbentuk
impetigo bullosa
5. Petugas memberikan terapi
Perawatan lokal :
a. Pembersihan tali pusat dengan menggunakan larutan
antiseptik (Klorheksidin atau iodium povidon 2,5%) dengan
kain kasa yang bersih delapan kali sehari sampai tidak ada
nanah lagi pada tali pusat.
b. Setelah dibersihkan, tali pusat dioleskan dengan salep
antibiotik 3-4 kali sehari.
Perawatan sistemik :
Bila tanpa gejala sistemik, pasien diberikan antibiotik seperti
kloksasilin oral selama lima hari Bila anak tampak sakit, harus dicek
dahulu ada tidaknya tanda-tanda sepsis. Anak dapat diberikan
antibiotik kombinasi dengan aminoglikosida. Bila tidak ada
perbaikan, pertimbangkan kemungkinan Meticillin Resistance
Staphylococcus aureus (MRSA).

2
6. Petugas melakukan konseling dan edukasi
Kontrol kembali bila tidak ada perbaikan atau ada perluasan tanda-
tanda infeksi dan komplikasi seperti bayi panas, rewel dan mulai tak
mau makan
8. Diagram alir
Melakukan Melakukan
Anamnesa Pemeriksaan Fisik pemeriksaan
penunjang

Menegakkan diagnosa
klinis

Menegakkan diagnosa
banding

Menegakkan
komplikasi

Melakukan Melakukan terapi dan


konselling tindakan
dan edukasi

9. Hal – hal yang Kriteria Rujukan:


perlu diperhatikan a. Bila intake tidak mencukupi dan anak mulai tampak tanda
dehidrasi.
b. Terdapat tanda komplikasi sepsis.

10. Unit Terkait UGD


Poli KIA

Rekaman Historis

No Halaman Yang dirubah Perubahan DiberlakukanTgl.

1 refrensi Permenkes 514 tahun 2015 Maret 2019

3
4

Anda mungkin juga menyukai