Anda di halaman 1dari 15
PONDASI TELAPAK/FOOTPLAT MAKALAH UNTUK MEMENUHI TUGAS MATA KULIAH Metode Pelaksanaan Konstruksi 1 ‘Yang dibina oleh Drs. Mujiono, M.Pd. Oleh Farizul Hakim 170522526541 Elyasfi Alwi 170522526532 Indra Bagaswari 170522526511 UNIVERSITAS NEGERI MALANG. FAKULTAS TEKNIK JURUSAN TEKNIK SIPIL PRODI D3 TEKNIK SIPLL DAN BANGUNAN Pebruari 2019 KATA PENGANTAR Puji dan syukur penulis panjatkan atas kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas rahmatNya yang telah dilimpahkan kepada penulis sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah yang berjudul “Pondasi_ Telapak/Footplat” yang. ‘merupakan salah satu tugas mata kuliah Metode Pelaksanaan Konstruksi 1 Dalam menyelesaikan makalah ini, penulis telah mendapat banyak bantuan dan masukan dari berbagai pihak. Oleh karena itu, dalam kesempatan ini penulis ingin menyampaikan terima kasih kepada: 1. Drs. Mujiono, M.P¢. selaku dosen pembimbing mata kuliah Metode Pelaksanaan Konstruksi 1 yang telah memberikan tugas yang bermanfaat bagi penulis dikemudian hari 2. Pihak-pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu yang telah turut membantu sehingga makalah ini dapat terselesaikan dengan baik dalam waktu yang tepat. Penulis menyadari bahwa penulisan makalah ini masih jauh dari kesempumaan, namun demikian telah memberikan manfaat bagi penulis. Akhir kata penulis berharap makalah ini bermanfaat bagi kita semua, Kritik dan saran yang bersifat membangun akan penulis terima dengan senang hati. Malang, Pebruari 2019 Penulis DAFTAR ISI KATA PENGANTAR. DAFTAR ISI.. BAB I PENDAHULUAN A, Latar Belakang B, Rumusan Masalah. 2 CC. Tujuan: BAB II PEMBAHASAN A. Pengertian Pondasi Telapak/Fooiplat Syarat Pelaksanaan Pondasi Telapak/Foomplar. e Bahan dan Peralatan dalam Pekerjaan Pondasi Telapak/Footplat 9 Metode Pelaksanaan Pondasi Telapak/Footplat os Prosedur Pelaksanaan Pondasi Telapak/Footplat .. BAB III PENUTUP..... A. Kesimpulan. B. Saran, DAFTAR PUSTAKA.. BABI PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pondasi seperti yang dikenal adalah suatu bagian dari konstruksi bangunan yang berfungsi untuk menempatkan bangunan dan meneruskan beban yang disalurkan dari struktur atas ke tanah dasar pondasi yang cukup kuat menahan tanpa terjadi differential settlement pada sistem struktumnya, Dalam penggunaannya di konstruksi pondasi dibagi menjadi 2 tipe, yaitu pondasi dangkal dan pondasi dalam yang digunakan sesuai kebutuhan dan sesuai dengan konstruksi yang diinginkan. Dalam setiap konstruksi, seperti gedung, jembatan, jalan raya, terowongan, dinding penahan, Menara, tanggul, harus mempunyai pondasi yang dapat ‘mendukungnya, Pondasi harus diperhitungkan untuk dapat menjamin kestabilan bangunan terhadap berat sendir, beban-beban bangunan, gaya-gaya luar sperti tekanan angin, gempa bumi, dan lain-lain, Disamping itu, tidak boleh terjadi penurunan melebihi batas yang diijinkan. Agar kegagalan fungsi pondasi dapat ihindari, maka pondasi bangunan harus diletakkan pada lapisan tanah yang cukup keras, padat, dan kuat mendukung beban bangunan tanpa menimbulkan penurunan yang berlebihan. Dinilai dari fungsi pondasi yang sangat penting maka dari itu perencanaan pondasi harus melalui proses yang sangat tepat agar pondasi harus melalui proses yang sangat tepat agar pondasi yang didapat dapat menopang konstruksi sesuai yang kita inginkan, Dalam perencanaan pondasi ada beberapa model pondasi yang, sering sekali dipakai dalam konstruksi dalam salah satunya adalah pondasi telapak atau biasa disebut pondasi footplat. 12. 13. Rumusan Masalah Berdasarkan Tatar belakang, dapat diambil rumusan masalah sebagai berikut: 1, Apa pengertian dati pondasi telapak/footplat? ‘Apa saja syarat pelaksanaan pekerjaan pondasi telapak/footplat? . Apa saja bahan dan peralatan dalam pekerjaan pondasi telapakifootplat? . Bagaimana metode pelaksanaan pekerjaan pondasi telapakifootplat? veep Bagaimana prosedur pelaksanaan pekerjaan pondasi telapak/footplat? Tujuan Berdasarkan rumusan masalah, dapat diambil tujuan sebagai berikut: 1. Menjelaskan pengertian dati pondasi telapakifootplat. 2. Menjelaskan syarat pelaksanaan pekerjaan pondasi telapakifoorplat. 3. Menjelaskan bahan dan peralatan dalam —pekerjaan _ pondasi telapakifootplat. 4, Menjelaskan metode pelaksanaan pekerjaan pondasi telapak/footplat. 5. Menjelaskan prosedur pelaksanaan pekerjaan pondasi telapak/footplat. BABII PEMBAHASAN 2.1, Pengertian Pondasi Telapak/ Footplat Pondasi telapakifoorplat merupakan pondasi yang biasa digunakan untuk bengunan bertingkat atau bangunan di atas tanah lembek, dengan kedalaman kurang lebih 1 s/d 2 meter, disesuaikan mencapai tanah keras. Pondasi ini termasuk pondasi dangkal karena kedalaman ke tanah relatif dangkal. Pondasi ini terbuat dari beton, bertulang yang dibentuk seperti telapak dan letaknya tepat di bawah kolom. Dalam proses pembuatannya memerlukan pekerjaan galian tanah, papan bekisting, dan campuran air untuk pengecoran beton. Dalam penerapannya pada rumah tinggal biasanya pondasi telapak/footplat menyatu dengan pondasi biasa/pondasi menerus. PONDAS! PLAT BGTON. PONDAS PLAT BETON o— DENAH PONDS 2.2, Syarat Pelaksanaan Pondasi Telapak/Footplat Hal yang diperlukan dalam pelaksanaan pondasi telapak dalah: 1, Kedalaman harus memadai untuk menghindari pergerakan tanah lateral dari bawah pondasi, untuk pondasi telapak bila tanah keras berada pada kedalaman 1-2 meter, Sistem harus aman terhadap penggulingan, rotasi, penggelinciran atau pergeseran tanah, dan korosi atau kerusakan yang disebabkan oleh bahan berbahaya yang terdapat di dalam tanah, 3. Sistem harus mampu beradaptasi terhadap beberapa perubahan geometri Konstruksi atau lapangan selama proses pelaksanaan, 4, Metode pelaksanaan harus seekonomis mungkin, 2.3. Bahan dan Peralatan dalam Pekerjaan Pondasi Telapak/Footplat Berikat adalah macam-macam bahan dan peralatan yang diperlukan dalam pekerjaan pondasi telapakifootplar © Bahan: Semen PC: untuk mengikat bahan-bahan ~ Batu kerikit/split: untuk memperkuat campuran semen dengan pasir - Pasir - Besi tulangan: diameter ditentukan dari perencanaan, = Air secukupnya - Papan kayu: sebagai bekisting (cetakan) - Kawat ~ Pakwisekrup + Alat c iekul, Sekop, Palu, Benang, Bor sekrup, Ember, Meteran, Waterpass, Ayakan, Mollen (mixer), Sendok spesi, dam peralatan pertukangan lainnya, 2.4, Metode Pelaksanaan Pondasi Telapak/Footplat. 2.5, Prosedur Pelaksanaan Pondasi Telapak/Footplat, Prosedur pelaksanaan konstruksi untuk pekerjaan pondasi telapak yaitu: 1. Pekerjaan galian tanah pondasi = Pembuatan dan pengajuan gambar kerja pekerjaan struktur beton tiap agian, - Pekerjaan persiapan galian yaitu mempelajari gambar kerja untuk mengetahui posisi dan dimensi galian baik untuk pondasi telapak/foomplat, Jika sebelummya bouwplank dipasang untuk keseluruhan bangunan, maka perlu dipasang bouwplank tambahan untuk galian pondasi telapakifoorplat, agar dimensi galiannya sesuai dengan tetap mengacu pada bouwplank induk. Menyiapkan tenaga penggali dan peralatan gali seperti cangkul, sekop, cangkul burung, linggis, dan lain-lain. - Penggalian tanah untuk pondasi telapakifootplat dilakukan secara hati- hati serta harus mengetahui ukuran panjang, lebar, dan kedalaman pondasi - Tebing dinding galian tanah pondasi dibuat dengan perbandingan 1:5 ‘untuk jenis tanah yang kurang baik dan untuk jenis tanah yang stabil dapat dibuat dengan perbandingan 1:10 atau dapat juga dibuat tegak Jurus permukaan tanah tempat meletakkan pondasi. - Dalamnya suatu galian tanah ditentukan oleh kedalamnya tanah padattanah keras dengan daya dukung yang cukup kuat, min 0.5 kg/em2. ~ Bila tanah dasar masih jelek, dengan daya dukung yang kurang dari 0.5 kg/em2, maka galian tanah harus diteruskan, sampai_mencapai kedalaman tanah yang cukup kuat, dengan daya dukung lebih dari 0.5 kglem2. - Lebar dasar galian tanah pondasi hendaknya dibuat lebih lebar dari ukuran pondasi agar tukang lebih leluasa bekerjanya, - Tanah hasil galian ditempatkan di sekitar galian pada tempat yang tidak akan mengganggu pekerjaan lain, karena tanah tersebut akan dipakai untuk timbunan kembali, . Pekerjaan Pemulangan a) Perakitan tulangan Untuk pondasi telapak/footplat.ini perakitan tulangan dilakukan di uar tempat pengecoran di lokasi proyek agar setelah dirakit dapat langsung dipasang dan proses pembuatan pondasi dapat berjalan lebih cepat. Cara perakitan tulangan = Besi yang dipakai untuk proyek ini mutu dan diameter (spesifikasi) disesuaikan dengan gambar kerja, - Mengukur dan mendesain bentuk atau dimensi untuk masing-masing tipe tulangan yang dapat diketahui dari gambar kerja. - Merakit satu per satu bentuk dari tipe tulangan pondasi dengan kawat pengikat agar kokoh dan tulangan tidak terlepas. - Besi beton yang telah dirakit diberi tanda sesuai dengan penempatannya, supaya tidak membingungkan/membuang waktu untuk saat akan dipasang. ) Pemasangan tulangan Setelah merakit tulangan pondasi telapak/footplat, maka untuk pemasangan tulangan dilakuken dengan cara manual karena tulangan untuk pondasi setempat ini tidak terlalu berat dan kedalaman pondasi ini juga tidak terlalu dalam, Hal-hal yang harus diperhatikan dalam pemasangan tulangan: = Tulangan pondasi yang sudah dibentuk untuk pondasi tapak ditempatkan pada lubang galian setelah diberikan pasir urug S em dan diletakkan tegak turus permukaan tanah dengan bantuan ‘waterpass tangan dan unting-unting, - Rakitan tulangan ditempatkan tidak langsung bersentuhan dengan pasir urug/dasar galian , jarak antara tulangan dengan dasar tanah minimal 40 mm, yaitu dengan menggunakan pengganjal beton decking agar ada jarak antara tulangan dan permukaan dasar tanah 7 untuk melindungi/melapisi tulangan dengan beton (selimut beton) dan tulangan tidak menjadi karat, - Setelah dipastikan rakitan tulangan benar-benar stabil, maka dapat Jangsung melakukan pengecoran, Bekisting adalah suatu konstruksi bantu yang bersifat sementara yang digunakan untuk mencetak beton yang akan di cor, di dalamnya atau diatasnya, Tahap-tahap pekerjaan bekisting: - Diasumsikan bekisting menggunakan bahan dari plywood 9 mm dan perkuatan balok kayu 5/7. = Supaya balok beton yang dihasilkan tidak melengkung maka waktu membuat bekisting, jarak sumbu tumpuan bekistingnya harus ‘memenuhi persyaratan tertentu. - Bekisting disusun secara rapih berdasarkan bentuk beton yang akan di cor. ~ Bekisting dibentuk dengan baik dan ditunjang dengan balok agar tegak Jurus tidak miring dengan bantuan alat waterpass. 8 = Bekisting tidak boleh bocor - Papan-papan disambung dengan klem / penguat / penjepit - Paku diantara papan secara berselang-seling dan tidak segaris agar tidak terjadi retak 4, Pekerjaan Pengecoran ie Bahan-bahan pokok dalam pembuatan beton adalah: semen, pasir, kerikil/split serta air. Kualitas/mutu beton tergantung dari kualitas bahan- bahan pembuat beton dan perbandingannya, Bahan-bahan harus dipe dulu sebelum dipakai membuat beton dengan maksud menguji apakah syarat-syarat mutu dipenuhi. Semen merupakan bahan pokok terpenting dalam pembuatan beton Karena mempersatukan butir-butir pasir dan kerikil/split menjadi satu kesatuan berarti semen merupakan bahan pengikat dan apabila diberi air akan mengeras. Agregat adalah butiran- butiran batuan yang dibagi menjadi bagian pokok ditinjau dari ukurannya yaitu agregat halus yang discbut pasir dan agregat kasar yang disebut kerikil/split dan batu pecah. Tahap-tahap pekerjan pengecoran pondasi setempat yaitu - Membuat kotak takaran untuk perbandingan material yaitu dari kay dan juga dapat mempergunakan ember sebagai ukuran perbandingan, - Membuat adukan/pasta dengan bantuan molten (mixer) dengan perbandingan volume 1:2:3 yaitu 1 volume semen berbanding 2 volume pasir berbanding 3 volune split serta air secukupnya. Jika bangunan dengan skala besar, kontraktor membuat Job Mix Formula untuk menentukan komposisi campuran yang diperlukan sehingga didapatkan mutu beton yang sesuai dengan yang diharapkan. Job Mix Formula yang telah dibuat kontraktor diserahkan kepada direksi: maupun pengawas lapangen untuk disetujui, Untuk keperluan pengecoran pondasi telapak/footplat. Bahan-bahan adukan dimasukan ke dalam molen (concrete mixer) dengan urutan: pertama masukan pasir, kedua semen PC, ketiga batu split dan biarkan tercampur kering dahulu dan baru kemudian ditambabkan air secukupnya. Membersihkan seluruh permukaan dan lokasi pengecoran dari kotoran dan sampah. Setelah adukan benar-benar tercampur sempurna kurang lebih selama 4-10 menit tabung mollen (mixer) dibalikan dan tuangkan ke dalam kotak spesi/ember. Hasil dari pengecoran dimasukkan/dituangkan ke dalam lubang galian tanah yang sudah diletakan tulangan dengan bantuan alat sendok spesi dan dilakukan bertahap sedikit demi sedikit atau diratakan dan dipadatkan dengan vibrator agar tidak ada ruangan yang kosong dan kerikil/split yang berukuran kecil sampai yang besar dapat masuk kecelah-celah tulangan. Setelah melakukan pengecoran, metoda yang mudah digunakan untuk curing/perawatan beton dalam hal ini adalah penyiraman langsung dengan air bersih secara rutin. Setelah selesai_masa pemeliharaan beton dan bekistingnya telah dibongkar, maka akan dilakukan pengurugan kembali dengan tanah bekas galian serta disisakan beberapa cm untuk sambungen kolom. BAB III PENUTUP 3.1. Kesimpulan 1 Pondasi telapak/footplat merupakan pondasi yang biasa digunakan untuk bengunan bertingkat atau bangunan di atas tanah lembek, dengan kedalaman kurang lebih 1 s/d 2 meter, disesuaikan mencapai tanah keras. Pondasi ini termasuk pondasi dangkal karena kedalaman ke tanah relatif dangkal. Hal yang diperlukan dalam pelaksanaan pondasi telapak adalah: (1) kkedalaman harus memadai untuk menghindari pergerakan tanah lateral dari bawah pondasi, (2) sistem harus aman terhadap penggulingan, rotasi, penggelinciran atau pergeseran tanah dan korosi atau kerusakan yang disebabkan oleh bahan berbahaya yang terdapat di dalam tanah, (4) sistem harus mampu beradaptasi. terhadap beberapa_perubahan geometri konstruksi atau lapangan selama proses pelaksanaan, dan (5) metode pelaksanaan harus seekonomis mungkin. Berikat adalah macam-macam bahan dan peralatan yang diperlukan dalam pekerjaan pondasi telapak/footplat yaitu semen PC, batu kerikil/spit, pasir, besi tulangan, air, papan kayu, plywood, kawat, pakwisckrup, cangkul, sekop, palu, benang, bor sckrup, ember, meteran, waterpass, ayakan, mollen (mixer), sendok spesi, dan peralatan pertukangan lainnya Metode pelaksanaan konstruksi untuk pekerjaan pondasi telapak yaitu: (1) pekerjaan galian tanah pondasi, (2) Pekerjaan Penulangan, (3) Pekerjaan Bekisting, dan (4) Pekerjaan Pengecoran, Prosedur pelaksanaan konstruksi untuk pekerjaan pondasi telapak yaitu: (1) pekerjaan galian tanah pondasi, (2) Pekerjaan Penulangan, (3) Pekerjaan Bekisting, dan (4) Pekerjaan Pengecoran, uw 3.2. Saran Dalam merencanakan pondasi telapakifooiplat ada beberapa hal yang harus, direncanakan dan dipertimbangkan secara matang, diantaranya: berat bangunan yang didukung, jenis tanah dan daya dukungnya, bahan dan mutu pondasi, alat dan tenaga kerja, lokasi dan situasi pekerjaan, metode pelaksanan, dan biaya. Perencanaan pondasi seharusnya dan sebaiknya mengikuti rekomendasi dari hasil pengujian tanah untuk mengetahui jenis dan kekuatan tanah. DAFTAR PUSTAKA utps-/ivww.ilmutekniksipil.com/teknik-pondasi/metode-konstruksi-pondasi- setempat (Online), diakses 7 Pebruari 2019 https: //caridokumen.com/download/metode-pelaksanaan- SadSpbSeb7d7bc7b7ae5vebS_pdf (Online), diakses 9 Pebruari 2019 12

Anda mungkin juga menyukai