PENDAHULUAN
1
golongan. Golongan pertama adalah faktor mekanis dan lingkungan (unsafe
condition), sedangkan golongan kedua adalah faktor manusia (unsafe action).
Beberapa penelitian yang telah dilakukan menunjukkan bahwa faktor
manusia menempati posisi yang sangat penting terhadap terjadinya
kecelakaan kerja yaitu antara 80–85% (Suma’mur, 2009).
2
mengantisipasi pengeluaran serta tarauma dengan kekurangannya
kemampuan dan pendapatan selama hidupnya.
3
1.2 Tujuan
Berdasarkan uraian latar belakang yang telah dijabarkan di atas, maka tujuan
dari pelaksanaan rancangan aktualisasi ini adalah :
4
1.4 Tempat dan Waktu Pelaksanaan
1.4.1 Tempat Pelaksanaan
5
BAB II
GAMBARAN UMUM ORGANISASI DAN KONSEPSI NILAI – NILAI
DASAR, KEDUDUKAN DAN PERAN ASN
Pasal 6
Pasal 7
6
e. Pelaksanaan fungsi lain yang diberikan oleh Bupati/ Wakil Bupati
terkait tugas dan fungsi dinas.
Bagian Kedua
Susunan Organisasi
Pasal 8
(1) Susunan OrganisasiDinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang
terdiri atas
a. Kepala Dinas;
b. Sekretariat;
c. Bidang Sumber Daya Air;
d. Bidang Bina Marga;
e. Bidang Cipta Karya;
f. Bidang Tata Ruang;
g. Unit Pelaksana Teknis Dinas;
h. Kelompok Jabatan Fungsional
(2) Bagan struktur Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang
Terlampir.
7
dalam melaksanakan implementasi teknis pembangunan dan sebagai
faktor kunci dari pencapaian tujuan-tujuan pembangunan.Salah satu
langkah adalah perumusan visi organisasi/daerah agar setiap anggota
di dalam organisasi tersebut dapat memahami arah dan tujuan
organisasi yang ingin dicapai bersama. Disamping itu pernyataan
visi dapat menciptakan kesadaran kolektif diantara seluruh anggota
organisasi tentang pentingnya pencapaian kondisi ideal yang
diinginkan dan dirumuskan secara bersama. Dalam mengantisipasi
tantangan ke depan menuju kondisi yang diinginkan organisasi
sesuai dengan tuntutan paradigma baru pembangunan maka Visi
Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang Kabupaten Kolaka
disesuaikan dengan visi daerah Kabupaten Kolaka 2019 - 2024
adalah :
8
aksesibilitas masyarakat terhadap pelayanan
pendidikan, kesehatan dan sumber perekonomian
serta kehidupan demokrasi yang semakin
berkembang.
Sejahtera : Mengandung makna bahwa semua kebutuhan
lapisan masyarakat secara menyeluruh dapat
terpenuhi hak-hak dasarnya, baik dari aspek sosial,
ekonomi dan budaya, terutama pangan, sandang dan
papan secara merata, yang ditandai dengan
berkurangnya angka kemiskinan, pengangguran dan
masalah sosial lainnya.
2. Misi
Dalam rangka mewujudkan Visi maka dirumuskan Misi,
berdasarkan misiDinasPekerjaan Umum dan Penataan Ruang
kabupaten Kolaka mengidentifikasi apa dan untuk siapa organisasi
serta produk teknis apa yang dihasilkan. Berdasarkan tugas pokok
dan fungsi Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang maka
dirumuskan misi Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang
9
Kabupaten Kolaka berdasarkan misi kepala daerah Kabupaten
Kolaka sebagai berikut :
10
perumahan dan permukiman, air limbah, sanitasi sesuai
kebutuhan masyarakat Kabupaten Kolaka.
5. Terwujudnya Tata Ruang kabupaten yang terintegrasi melalui
penataan, pengawasan dan pengendalian pemanfaatan ruang yang
berkelanjutan.
Penataan ruang kota/desa meliputi penataan bangunan/perumahan
dan ruang terbuka hijau agar sesuai dengan norma dan kaidah
penataan ruang kota/desa yang baik dan efisien, meningkatkan
peran serta masyarakat akan pentingnya penataan, pengendalian
dan pemanfaatan ruang dengan cara pemenuhan informasi
mengenai tata ruang kota/desa melalui bimbingan dan sosialisasi
untuk menunjang kelangsungan hidup masyarakat yang tertib dan
menjaga kelestarian lingkungan hidup.
11
2.1.3 Struktur Organisasi
Kepala Dinas
Sekretaris Dinas
Kelompok Jabatan
Fungsional
Kasubag Data
Kasubag Tata Kasubag
dan Informasi
Usaha Perencanaan
Publik
Seksi Perencanaan
Seksi Perencanaan Seksi Perencanaan Seksi Pengaturan
Teknis dan
Sumber Daya Air dan Pengendalian dan Pembinaan
Evaluasi
Seksi Pengembangan
Seksi Pembangunan Seksi Pelaksanaan Sistem Penyediaan Air Seksi
Jalan dan Jembatan Sumber Daya Air Minum Dan Penyehatan Pengendalian
Lingkungan Permukiman
Seksi Preservasi
Seksi Operasi dan
Jalan dan Seksi Penataan Seksi Penertiban
Pemeliharaan
Jembatan Bangunan
12
2.1.4 Tugas Pokok dan Fungsi Organisasi
13
Rakyat Daerah dalam penyelenggaraan urusan pemerintahan yang
menjadi kewenangan daerah dan bertanggung jawab kepada Bupati
melalui Sekretaris Daerah. Dalam melaksanakan tugas dan fungsinya
Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang dipimpin oleh Kepala
Dinas dan didukung oleh Sekretariat dan Bidang-Bidang. Untuk
pelaksanaan kegiatan sekretariat dan bidang-bidang dilengkapi dengan
Sub, Bagian dan Seksi-Seksi yaitu :
14
2.1.5 Tugas Pokok Pengelola Pembangunan dan Peningkatan Jalan
15
2.2.1 Akuntabilitas
16
Selain itu menurut LAN RI (2015:11) akuntabilitas memiliki
tingkatan hierarkis. Tingkatan akuntabilitas terdiri dari 5 tingkatan
sebagai berikut:
a. Akuntabilitas personal
b. Akuntabilitas individu
c. Akuntabilitas kelompok
d. Akuntabilitas organisasi
e. Akuntabilitas stakeholder
2.2.2 Nasionalisme
17
Fungsi ASN sebagai pelayan publik merupakan segala bentuk
palayanan sektor publik yang dilaksanakan aparatur pemerintah,
termasuk aparat yang bergerak dibidang perekonomian dalam bentuk
barang dan jasa, yang sesuai dengan kebutuhan masyarakat dan
ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku (LAN RI:
15:120). Sebagai pelayan publik seorang ASN dituntut menjadi
professional untuk menciptakan pelayanan yang prima.
18
a. Efektif
Efektif adalah berhasil guna, dapat mencapai hasil sesuai dengan
target. Sedangkan efektivitas menunjukan tingkat ketercapaian target
yang telah direncanakan, baik yang menyangkut jumlah maupun
mutu hasil kerja. Efektifitas organisasi tidak hanya diukur dari
kuantitas dan mutu hasil kerja, melainkan kepuasan dan
terpenuhinya kebutuhan pelanggan.
b. Efisien
Efisiensi adalah berdaya guna, dapat menjalankan tugas dan
mencapai hasil tanpa menimbulkan keborosan. Sedangkanm efisiensi
merupakan tingkat ketepatan realisasi penggunaan sumber daya dan
bagaimana pekerjaan dilakukan sehingga dapat diketahui ada
tidaknya penggunaan sumber daya yang berlebihan, penyalahgunaan
alokasi, penyimpanagan prosedur dan mekanisme yang tidak sesuai
dengan alur.
c. Inovasi
Inovasi Pelayanan Publik merupakan hasil pemikiran baru yang
konstruktif, sehingga akan memotivasi setiap individu untuk
membangun karakter sebagai aparatur yang diwujudkan dalam
bentuk profesionalisme layanan publik yang berbeda dari
sebelumnya, bukan sekedar menjalankan atau menggugurkan tugas
rutin.
d. Mutu
Mutu merupakan suatu kondisi dinamis berkaitan dengan
produk, jasa, manusia, proses dan lingkungan yang sesuai atau
bahkan melebihi harapan konsumen. Mutu mencerminkan nilai
keunggulan produk/jasa yang diberikan kepada pelanggan sesuai
dengan kebutuhan dan keinginannya, bahkan melampaui harapan.
Ada lima dimensi karakteristik yang digunakan pelanggan dalam
19
mengevaluasi kualitas pelayanan (Berry dan Pasuraman dalam
Zulian Zamit, 2010:11) yaitu:
1) Tangibles, yaitu bukti langsung yang meliputi fasilitas fisik,
perlengkapan pegawai dan sarana komunikasi.
2) Reliability, yaitu kemampuan dalam memberikan pelayanan
dengan segera dan memuaskan serta sesuai dengan yang telah
dijanjikan.
3) Responsiveness, yaitu keinginan untuk memberikan pelayanan
dengan tanggap.
4) Assurance, yaitu mencakup kemampuan, kesopanan dan sifat
dapat dipercaya.
5) Empaty, yaitu kemudahan dalam melakukan hubungan,
komunikasi yang baik dan perhatian yang tulus terhadap kebutuhan
pelanggan.
Kata korupsi berasal dari bahasa latin yaitu corruption yang artinya
kerusakan, kebobrokan dan kebusukan. Korupsi sering dikatakan
sebagai kejahatan luar biasa. Karena dampaknya yang luar biasa,
menyebabkan kerusakan baik dalam lingkup pribadi, keluarga,
masyarakat dan kehidupan yang lebih luas. Kerusakan tidak hanya
terjadi dalam kurun waktu yang pendek, namun dapat berdampak secara
jangka panjang (Widita, 2015).
20
berdusta baik tehadap diri sendiri maupun orang lain, sehingga dapat
membentengi diri terhadap godaan untuk berbuat curang.
b. Peduli
Kepedulian sosial terhadap sesama mejadikan seseorang
memiliki sifat kasih sayang. Individu yang memiliki jiwa sosial
tinggi akan memperhatikan lingkungan sekelilingnya dimana masih
terdapat banyak orang yang kurang mampu, menderita dan
membutuhkan uluran tangan. Pribadi dengan jiwa sosial tidak akan
tergoda untuk memperkaya diri sendiri dan bahkan akan
menyisihkan sebagian pengahsilannya untuk membantu sesama.
c. Mandiri
Kemandirian membentuk karakter yang kuat pada diri seseorang
menjadi tidak bergantung terlalu banyak pada orang lain. Mental
kemandirian yang dimiliki seseorang memungkinkan untuk
mengoptimalkan daya pikirnya guna bekerja secara efektif. Pribadi
yang mandiri tidak akan menjalin hubungan dengan pihak-pihak
yang tidak bertanggungjawab demi mencapai keuntungan sesaat.
d. Disiplin
Disiplin adalah kunci dari sebuah keberhasilan. Ketekunan dan
konsistensi untuk terus mengembangkan potensi diri membuat
seseorang akan selalu mampu memberdayakan dirinya dalam
menjalani tugasnya. Kepatuhan pada prinsip kebaikan dan kebenaran
menjadi pegangan utama dalam bekerja. Seseorang yang mempunyai
pegangan kuat terhadap nilai kedisiplinan tidak akan terjerumus
dalam kemalasan yang mendambakan kekayan dengan cara yang
mudah.
e. Tanggung jawab
Pribadi yang utuh dan mengenal diri dengan baik akan
menyadari bahwa keberadaan dirinya dimuka bumi adalah untuk
21
melakukan perbuatan baik demi kemaslahatan sesama manusia.
Segala tindak tanduk dan kegiatan akan dipertanggungjawabkan
sepenuhnya kepada Tuhan Yang Maha Esa, masyatakat, negara dan
bangsanya. Dengan kesadaran seperti ini maka semua orang tidak
akan tergelicir dala perbuatan tercela dan nista.
f. Kerja Keras
Individu yang beretos kerja akan selalu berupaya untuk
meningkatkan kualitas hasil kerjanya demi terwujudnya pelayanan
publik yang sebesar-besarnya. Ia mencurahkan daya pikir dan
kemampuannya untuk melaksanakan tugas dengan baik serta tidak
mau memperoleh sesuatu tanpa memalui kerja keras.
g. Sederhana
Pribadi yang berintegritas tinggi adalah seseorang yang
memahami dan memenuhi kebutuhannya dengan dengan cara yang
semestinya. Ia tidak tergoda dalam gelimangan hidup mewah dan
menganggap ilmu dan amal baik sebagai kekayaan yang utama.
h. Berani
Seseorang yang memiliki karakter yang kuat akan memiliki
keberanian untuk manyatakan kebenaran dan menolak kebatilan. Ia
mampu berdiri sendiri dalam kebenaran mekipun semua rekan
bahkan keluarganya melakukan penyimpangan dari yang semestinya
serta tidak takut dumusuhi karena sikapnya yang berani untuk
mengungkapkan kebenaran.
i. Adil
Pribadi dengan karakter baik akan menyadari bahwa apa yang
diperoleh adalah sesuai dengan yang telah diperjuangkan serta tidak
akan menuntut lebih adari apa yang telah di peroleh dari hasil
usahanya. Keadilan bukanlah atas kesamaan jumlah dari apa yang
22
diperoleh tetapi keseimbagan atas hak dan tanggungjawab yang
dilaksanakan.
23
WoG dipandang sebagai metode suatu instansi pelayanan publik
bekerja lintas batas atau lintas sektor guna mencapai tujuan bersama
dan sebagai respon terpadu pemerintah terhadap isu-isu tertentu
(Shergold & lain-lain, 2004).
24
BAB III
RENCANA KEGIATAN
25
Tabel 3.1 Analisis Isu menggunakan metode USG
No Komponen Keterangan
26
Tabel 3.2 Penentuan Prioritas Isu (Skala Likert)
Urgensy/ Seriousness/ Growth/
Nilai
Mendesak Kegawatan Pertumbuhan
Isu tidak Isu tidak begitu serius Isu lamban
mendesak untuk untuk dibahas karena berkembang
1
segera tidak berdampak ke hal
diselesaikan yang lain
Isu kurang Isu kurang serius untuk Isu kurang
mendesak untuk segera dibahas karena cepat
2
segera tidak kurang berdampak berkembang
diselesaikan ke hal yang lain
Isu cukup Isu cukup serius untuk Isu cukup
mendesak untuk segera dibahas karena cepat
3
segera akan berdampat ke hal berkembang,
diselesaikan yang lain segera dicegah
Isu mendesak Isu serius untuk segera Isu cepat
untuk segera dibahas karena akan berkembang
4
diselesaikan berdampak ke hal yang untuk segera
lain dicegah
Isu sangat Isu sangat serius untuk Isu sangat
mendesak untuk segera dibahas karena cepat
5 segera akan berdampak ke hal berkembang
diselesaikan yang lain untuk segera
dicegah
27
Tabel 3.3 Penetapan Isu Metode USG dengan Skala Prioritas
Indikator
No Identifikasi isu Jumlah Peringkat
U S G
Skala likert 1 – 5 :
1 : Sangat Kecil
2 : Kecil
3 : Sedang
4 : Besar
5 : Sangat Besar
28
3.1.3 Penetapan Isu
Dampak yang mungkin akan terjadi apabila isu tentang tidak adanya SOP
Kesehatan dan Keselamatan Kerja adalah:
a. Adanya keraguan dalam bekerja karena tidak adanya perlindungan diri
dari keselamatan kerja
b. Resiko terjadinya kecelakaan kerja menjadi tanggungan diri sendiri yang
menyebabkan tidak optimalnya pekerjaan
c. Relasi kerja juga akan mengganggap Kesehatan dan Keselamatan Kerja
menjadi tidak penting karena sebagai direksi saja tidak menerapkannya
29
3.3 Rancangan Aktualisasi
3.3.1 Kegiatan Aktualisasi
30
Tabel 3.4 Daftar Rancangan Kegiatan Aktualisasi
Penguatan
Ketertaitan Substansi Mata Kontribusi Terhadap
No. Kegiatan Tahapan Kegiatan Output/ Hasil Nilai
Pelatihan Visi Misi Organisasi
Organisasi
1 2 3 4 5 6 7
31
Memperlajari Pemahaman Akuntabilitas :
peraturan dan mengenai literatur Peserta mempelajari
literatur yang yang terkandung literatur yang telah di
terdapat dalam dalam K3 ketahui untuk dapat
peraturan penerapan dipertanggung jawabkan
K3
Mencatat alat-atat Daftar susunan alat Komitmen Mutu :
yang akan yang akan Peserta merinci daftar alat
digunakan dalam digunakan yang akan digunakan
penerapan SOP
keselamatan kerja
2 Merancang dan Melakukan Adanya persetujuan Nasionalisme : Kegiatan ini mengandung
menyusun SOP Konsultasi dengan dari mentor untuk Peserta melakukan misi organisasi yaitu
Keselamat mentor terkait melanjutkan musyawarah bersama meningkatkan dan
Kesehatan Kerja rancangan SOP merancang SOP mentor mengembangkan
yang akan disusun Etika Publik : profesionalisme
Peserta melakukan Aparatur Pemerintah
konsultasi dengan ramah yang efisien
dan sopan santun kepada
mentor
32
Menyiapkan bahan- Terkumpulnya Komitmen Mutu :
bahan yang telah bahan yang telah Peserta mengumpulkan
disiapkan sebagai didapatkan untuk bahan yang telah di telaah
bahan penyusunan disusun dalam satu untuk proses penyusunan
kesatuan
Melakukan Susunan Rancangan Akuntabilitas :
penyusunan SOP SOP K3 Peserta melakukan
K3 serta penyusunan SOP dengan
penggunaan alat rasa tanggung jawab
yang akan
digunakan
berdasarkan arahan
mentor
33
3 Melakukan Melakukan Persetujuan mentor Nasionalisme : Kegiatan ini mengandung
perencanaan koordinasi dengan untuk melakukan Peserta melakukan misi organisasi yaitu
pengadaan alat mentor terkait kegiatan berikutnya musyawarah bersama meningkatkan dan
keselamat kerja yang rencana pengadaan mentor mengembangkan
menjadi penunjang barang penunjang Etika Publik : profesionalisme
penerapan K3 Peserta melakukan Aparatur Pemerintah
konsultasi dengan ramah yang efisien
dan sopan santun kepada
mentor
Membuat daftar alat Susunan daftar alat Akuntabilitas :
pendukung kegiatan untuk pengadaan Peserta melakukan
yang akan masuk barang penyusunan daftar
dalam perencanaan pengadaan barang dengan
pembelian cermat dan tanggung
jawab
Anti Korupsi :
Peserta melakukan
penyusunan berdasarkan
kebutuhan tanpa
melebihkan daftar rencana
34
Melakukan Tersedianya alat Anti Korupsi :
pembelian alat kebutuhan Peserta melakukan
penunjang sesuai penggunaan SOP pembelian barang dengan
dengan daftar yang jujur dan bertanggung
telah disiapkan jawab
Komitmen Mutu :
Peserta melakukan
pembelian barang dengan
mutu dan kualitas yang
telah sesuai standar
Melaporkan kepada Persetujuan mentor Anti Korupsi :
mentor serta untuk alat yang telah Peserta melaporkan hasil
menunjukkan alat tersedia belanja dan bukti dari
yang yang telah perbelanjaan yang
tersedia dilakukan
Etika Publik :
Peserta melakukan
komunikasi dengan ramah
dan penuh sopan santun
kepada mentor
35
4 Melakukan evaluasi Melakukan Adanya evaluasi Nasionalisme : Kegiatan ini mengandung
hasil rancangan SOP Konsultasi terkait perbaikan pada Peserta melakukan misi organisasi yaitu
K3 rancangan SOP rancangan yang musyawarah bersama meningkatkan dan
yang telah disusun dibuat mentor terkait evaluasi mengembangkan
untuk dapat di revisi hasil rancangan profesionalisme
oleh mentor Etika Publik : Aparatur Pemerintah
Peserta melakukan yang efisien
konsultasi dengan ramah
dan sopan santun kepada
mentor
Akuntabilitas :
Peserta bertanggung
jawab pada hasil evaluasi
dan bersiap untuk
melakukan perbaikan
36
Mencatat hasil Mendapatkan Akuntabilitas :
evaluasi dari arahan koreksi kesalahan Peserta melakukan
mentor dari susunan perbaikan sebagai
rancangan SOP tanggung jawab dari
kesalahan yang dilakukan
WoG :
Peserta mengintegrasikan
hasil evaluasi dari mentor
ke susunan SOP yang
terbaru
Melakukan revisi Rancangan SOP Akuntabilitas :
terhadap susunan yang telah diperbaiki Peserta menyelesaikan
SOP K3 dari hasil hasil dari evaluasi rancangan dari evaluasi
evaluasi mentor mentor mentor
37
5 Melakukan Mengkoordinasi Persetujuan untuk Nasionalisme : Kegiatan ini mengandung
sosialisasi mengenai dengan mentor melanjutkan Peserta melakukan misi organisasi yaitu
pentingnya SOP K3 terkait tempat dan kegiatan musyawarah bersama meningkatkan dan
didalam lingkup isi kegiatan mentor mengembangkan
Dinas PUPR Kab. sosialisasi yang Etika publik : profesionalisme
Kolaka akan di lakukan Peserta melakukan Aparatur Pemerintah
konsultasi dengan ramah yang efisien serta
dan sopan santun kepada sejahtera
mentor
Menyiapkan aula Persetujuan Etika Publik :
tempat kegiatan penggunaan aula Berbicara dengan sopan
sosialisasi yang sebagai tempat dalam berkomunikasi
akan di lakukan sosialisasi Manajemen ASN :
Peserta berkoordinasi
dengan pihak bagian
umum untuk peminjaman
aula
Pelayanan Publik :
Peserta meminjam aula
untuk penggunaan banyak
orang dalam sosialisasi
38
Mendesain banner Hasil Desain baliho Komitmen Mutu :
/baliho tentang yang dapat dicetak Peserta mendesain baliho
pentingnya K3 dan dengan mengedepankan
akan dipasang kualitas yang terbaik
didalam lingkungan
Dinas PUPR
39
Melaksanakan Memberikan Pelayanan Publik :
sosialisi dengan informasi dan Peserta mengundang ASN
para pekerja pengetahuan kepada ataupun Non ASN yang
lapangan pekerja bertugas dilapangan untuk
mengetahui Rancangan
SOP
Manajemen ASN :
Peserta berkoordinasi
dengan staf senior untuk
melaksanakan sosialisasi
Etika Publik :
Peserta dengan sopan dan
cermat menjelaskan
mengenai SOP kepada
peserta sosialisasi
Komitmen Mutu :
Peserta memberikan hasil
SOP K3 dengan mutu
yang berkualitas setelah
melakukan evaluasi
40
6 Melakukan Berkoordinasi Adanya persetujuan Nasionalisme : Kegiatan ini mambantu
penerapan dengan mentor mentor untuk Peserta melakukan misi organisasi dalam
penggunaan SOP K3 mengenai lokasi melaksanakan musyawarah bersama miningkatkan
pada salah satu pekerjaan yang akan penerapan SOP K3 mentor pembangunan jalan
pekerjaan yang coba diterapkan Etika Publik : dengan kualitas yang
sedang berjalan SOP K3 Penulis melakukan bagus baik dari fisik
dibidang bina marga konsultasi dengan ramah maupun sumber daya
dan sopan santun kepada manusianya
mentor
41
Memastikan Dapat terpakai Nasionalisme :
anggota dengan baik alat Peserta menyamakan hak
menggunakan alat yang telah dari setiap petugas
yang telah tersedia disediakan lapangan dalam
untuk mendukung penggunaan alat SOP K3
penerapan SOP K3 WoG :
Peserta berkerjasama
dengan beberapa unsur
dalam pekerjaan lapangan
Pelayanan Publik :
Peserta memberikan
pelayanan terhadapa
petugas lapangan agar
lebih aman dalam bekerja
Melaporkan kepada Lembaran evaluasi Akuntabilitas :
mentor tentang hasil akhir Peserta memberikan hasil
penerapan yang SOP yang aktual dan
telah terlaksana sesuai standar
42
3.3.2 Jadwal Rancangan Aktualisasi
Tabel 3.5 Daftar Rancangan Kegiatan Aktualisasi
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35
Melakukan penelaahan
1 peraturan serta literatur
terkait keselamatan 4 Hari
kerja
2 Merancang dan
menyusun SOP
10 Hari
Keselamat Kesehatan
Kerja
Melakukan perencanaan
3 pengadaan alat
keselamat kerja yang
7 Hari
menjadi penunjang
penerapan K3
Melakukan evaluasi
4 hasil rancangan SOP
6 Hari
K3
5 Melakukan sosialisasi
mengenai pentingnya
SOP K3 didalam 3 Hari
lingkup Dinas PUPR
Kab. Kolaka
Melakukan penerapan
6 penggunaan SOP K3
pada salah satu
pekerjaan yang sedang 4 Hari
berjalan dibidang bina
marga
43
3.4 Implementasi Nilai – Nilai ASN dalam Kegiatan
44
Konsultasi dengan mentor juga berupa
musyarawah yang menghasilkan satu
kesepakatan yang membantu penulis dalam
menyusun rencana SOP ini.
Nasionalisme, Etika Publik, Akuntabilitas,
3
Anti Korupsi, Komitmen Mutu :
Kegiatan yang dilakukan menjamin tidak
Melakukan
adanya kesempatan untuk melakukan
perencanaan
penyelewengan amanah yang diberikan.
pengadaan alat
Penulis akan melakukan implementasi nilai
keselamat kerja yang
anti korupsi dengan perencaan dan hasil yang
menjadi penunjang
sesuai dengan rencana. Ini juga adalah
penerapan K3
tanggung jawab yang mesti diemban oleh
penulis.
Nasionalisme, Etika Publik, Akuntabilitas,
4 Melakukan evaluasi
Whole of Government :
hasil rancangan SOP
Penulis mengintegrasikan hasil evaluasi dari
K3
mentor sebagai hasil yang menyempurnakan
rancangan yang telah disusun. Kegiatan ini
juga memastikan etika dari penulis dapat
sesuai norma dalam mendapatkan kritikan.
45
6 Melakukan penerapan Nasionalisme, Etika Publik, Akuntabilitas,
penggunaan SOP K3 Pelayanan Publik, Whole of Government :
pada salah satu Kegiatan ini dilaksanakan sebagai hasil dari
pekerjaan yang sedang rancangan yang telah dibuat,
berjalan dibidang bina pemimplementasian dilapangan akan
marga memperlihatkan tentang pentingya mencegah
kecelakaan kerja. Hasil ini merupakan
tanggung jawab dari penulis dalam
melaksanakan rancangan SOP.
Kegiatan ini adalah bentuk tanggung jawab
serta bentuk tanggung jawab yang telah
diberikan.
46
Membutuhkan
Melakukan pengecekan
Merancang dan ketelitian dan
secara berkala untuk
menyusun SOP ketepatan dalam
2 memastikan tidak ada
Keselamat menyusun step – step
yang terlupakan
Kesehatan Kerja rancangan SOP
Pengadaan alat
Melakukan membutuhkan biaya
Menggunakan dana
perencanaan yang menunjang
pribadi untuk dapat
pengadaan alat pengadaannya, belum
memastikan kegiatan
3 keselamat kerja tentu dapat
tetap berjalan dengan
yang menjadi mengajukan
baik
penunjang penganggaran kepada
penerapan K3 bendahara umum
Hasil revisi
Melakukan
kemungkinan akan Meminta rekan kerja
evaluasi hasil
berdampat pada untuk membantu
rancangan SOP K3
susunan awal SOP K3 mengecek serta
4 yang telah dibuat. menyusun kembali hasil
Sehingga kegiatan revisi yang telah
pada poin 1 bisa diberikan dari mentor
terulang
Kurangnya peserta
Melakukan
yang mengikuti
sosialisasi
karena kemungkinan Memilih jadwal yang
mengenai
memiliki kegiatan kosong untuk dapat
pentingnya SOP
yang lain yang memaksimalkan jumlah
5 K3 didalam
bertabrakan peserta yang ikut dalam
lingkup Dinas
sosialisasi
PUPR Kab. Kolaka
47
Melakukan
Pekerjaan fisik yang Mengalihkan kegiatan
penerapan
sedang dilakukan pada pekerjaan lain
penggunaan SOP
kemungkinan tidak yang masih
K3 pada salah satu
6 bersamaan dengan menggunakan produk
pekerjaan yang
jadwal pelaksanaan SOP Kesehatan dan
sedang berjalan
penerapan SOP K3 Keselamatan Kerja
dibidang bina
marga
48