Anda di halaman 1dari 7

LAPORAN UJIAN PRAKTIK KEPERAWATAN ANESTESI II

DI RUANG IBS RSUD AMBARAWA

Disusun oleh:

Raden Roro Brilianti.C. P07120216031

PROGRAM STUDI D IV KEPERAWATAN


POLTEKKES KEMENKES YOGYAKARTA
2019
TINJAUAN KASUS

A. Pengkajian
1. Identitas Pasien
Nama : An. R
Umur : 16 th
Jenis kelamin : Laki-laki
Agama : Islam
Suku / bangsa : Jawa/ Indonesia
Alamat : Bawen
No RM : 118 xx xx
Diagosa pre operasi : Tumor Dahi
Tindakan operasi : Eksplorasi
Tanggal operasi : 05 November 2019
Dokter bedah : dr. Hery Unggul, Sp.B
Dokter anestesi : dr. Ferra, Sp. An
2. Anamnesa
a. Keluhan utama : Pasien mengatakan ada dua buah benjolan, di dahi kiri atas
dan kanan atas dan terkadang terasa senut-senut.
b. Riwayat penyakit sekarang : Pasien mengatakan ±1 bulan sebelum masuk
rumah sakit muncul dua buah benjolan, di dahi kiri atas dan kanan atas, ketika
ditanya apakah sudah siap operasi pasien tampak takut, pasien mengatakan
deg-degan akan operasi.
c. Riwayat penyakit dahulu : pasien mengatakan belum pernah operasi
sebelumnya
d. Riwayat penyakit keluarga : pasien mengatakan tidak ada anggota keluarga
yang mempunyai riwayat penyakit hipertensi, asma dan DM.
3. Pemerikasaan Fisik
a. Kesadaran umum dan tanda vital
Kesadaran : Compos Mentis BB : ±50 kg
GCS : E4.V5.M6 TB : 150 cm
TD : 143/64 mmHg RR: 20 x/mnt
N : 58 x/mnt SpO2: 100%
b. Status Generalis
 Kepala : Mesocephal,tidak ada hematoma
 Mata : Konjungtiva anemiss-/-, sclera ikterik -/-, pupil isokor 3/3, reaksi
+/+
 Hidung : Patensi +/+, simetris,deviasi (-), secret (-), nafas cuping hidung (-
)
 Mulut : Malampati 1, buka mulut 3cm, sianosis (-), gigi goyang(-), gigi
tidak ada yang tanggal.
 Telinga : Pendegaran baik, secret (-)
 Leher : JVP tidak meningkat, gerak leher bebas, trakea ditengah
 Thoraks : bentuk normal, tidak tampak benjolan atau tumor.
 Pulmo
Inspeksi : Pengembangan paru kanan dan kiri sama
Palpasi : Fremitus atau getaran suara raba kanan kiri sama
Perkusi : Sonor
Auskultasi : Suara nafas vesicular +/+, wheezing-/-, ronckhi -/-,
 Jantung
Inspeksi : Ictus cordis tidak tampak
Palpasi : Ictus cordis tidak teraba
Perkusi : Batas jantung kesan tidak melebar
Auskultasi : Bunyi jantung I-II intensitas normal, regular, mur-mur (-
)
 Abdomen
Inspeksi : Tidak ada jejas atau lesi.
Auskultasi : Bising usus 10x/menit.
Palpasi : Tidak ada pengerasan atau pembesaran pada organ di
abdomen.
Perkusi : Terdengar suara sonor di kuadran kiri atas.

 Ekstremitas
 Atas : Tidak ada kelemahan otot atau kontraktur dan kekuatan
ekstremitas kanan sama dengan kiri, tangan kiri terpasang cairan
infus RL 20 tpm
 Bawah : tak ada kelemahan otot, odema (+)
 Genetalia : bersih, tidak terpasang kateter.
4. Psikologis
Pasien mengatakan takut dan cemas akan dilakukan tindakan operasi
5. Pemeriksaan penunjang
a. Laboratorium: tanggl 04 November 2019
 Darah rutin
Pemeriksaan Hasil Nilai Normal
Hemoglobin 13,6 12,0-15,6 g/dl
Hematokrit 42,4 33-45%
Leukosit 8,63 3,6-11,0ribu/ul
Trombosit 301 150-450ribu/ul
Eritrosit 5,26 3,80-5,20juta/ul
Gol darah -
PTT 12,3 9,3 – 11,4 detik
APTT 28,4 24,5 – 32,8 detik
GDS 101 70 - 110 mg/dl

 Hasil laboratorium tanggal 04 November 2019


 Kimia klinik :
Hasil
Pemeriksaan NIlai Normal
Hbs Ag Negatif Negatif

6. Diagnosis Anestesi
Laki-laki usia 16 tahun, diagnosa medis Tumor Dahi direncanakan dilakukan
Eksplorasi status fisik ASA II direncanakan general anestesi. Saran: informed
consent, puasa sejak pasien disetujui tindakan anestesi, premedikasi di OK, pasang
IV line no 20.
B. Persiapan penatalaksanaan anestesi
1. Persiapan Alat
a. Mesin anestesi dihubungkan dengan sumber gas dan mengecek ulang
kelengkapan serta fungsinya, pastikan vaporizer sudah terisi agen, absobser
tidak berubah warna, dan sambungkan dengan sumber listrik.
b. Pastikan bag mask, circuit, konektor sesuai tempatnya
c. Siapkan monitor lengkap dengan manset,finger sensor dan lead ekg
d. Persiapan STATICS
e. Persiapan alat regional anestesi dengan tehnik SAB, alat yang dipersiapkan :
jarum ukuran 25G, spuit 3cc dan 5cc, sarung tangan steril.
f. Siapkan lembar laporan durante anestesi.
2. Persiapan obat
a. Obat antiperdarahan (fibrinolitik)
Traneksamat 100mg/ml
b. Obat untuk General Anestesi
Propofol 100 mg (10 cc)
N2O 2 lpm
Roculax 10 mg (1cc)
Fentanyl 2cc (100mcg)
c. Antimetik
Ondansetron 4 mg
d. Anti nyeri
Ketorolac 30 mg (preop)
Tramadol 100 mg (post op) dalam futrolit 500cc, 15 tpm
e. Obat emergency
Sulfas atropine 1 amp:0,25mg/1cc
Adrenaline 1 amp:1mg/1cc
Ephedrine 1 amp:50mg/1cc
Dexamethason 2 amp:5mg/1cc
f. Cairan infus
Kristaloid : Ringer Laktat, Asering
Koloid : Futrolit, Tutofusion
3. Persiapan pasien
a. Pasien tiba di IBS pkl: 10:40
b. Serah terima pasien dengan petugas ruangan, periksa status pasien termasuk
informed consent, dan obat-obatan yang telah diberikan diruang perawatan.
c. Memindahkan pasien ke brancard IBS
d. Memperkenalkan diri kepada pasien, mengecek ulang identitas pasien, nama,
alamat dan menanyakan ulang puasa makan dan minum, riwayat penyakit dan
alergi, serta berat badan saat ini.
e. Memeriksa kelancaran infus dan alat kesehatan yang terpasang pada pasien.
f. Menanyakan keluhan pasien saat di ruang penerimaan IBS, dari pasien
mengatakan takut dan cemas menjalani operasi, pasien mengatakan
kedinginan.
g. Observasi keadaan pasien, kemudian pindah pasien dari ruang penerimaan ke
ruang operasi.
4. Penatalaksanaan anestesi
Penatalaksanaan anestesi di mulai dari memasang APD (alat pelindung diri),
alat monitor, manset, finger Sensor, memberi premedikasi, memberitahu pasien
akan di bius, menganjurkan pasien untuk berdoa, memulai persiapan melakukan
general anestesi, menyuntikan obat-obatan maintenance, memberikan obat
inhalasi esofluran, pengakhiran anestesi dan oksigenasi sampai dengan perawatan
di recovery room.
Pasien dipindahkan di meja operasi dilakukan pemasangan monitor tekanan
darah, saturasi oksigen, hasil pengukuran monitor:
TD: 143/64 mmHg; N: 58 x/mnt; Spo2: 99 %; RR: 20x/mnt; pernapasan spontan
dengan aliran 3 lt/mnt melalui LMA.
Pasien mulai dilakukan insisi pkl 11.05 WIB yang sebelumnya dilakukan time
out. Pasien selesai operasi dilakukan sign out. Pukul 11.15 WIB dipindahkan ke
recovery room.
C. Maintanance
Maintanance menggunakan:
 O2 : 3 lt/mnt melalui LMA.
 Balance cairan:
Stress operasi (SO) = 8 x 50 = 400 cc (operasi berat)
Maintance (M) = 2 x 50 = 100 cc
Pengganti Puasa (PP) = 5 jam x 100 = 500 cc
Kebutuhan jam 1 : M + 1/2PP + SO = 100+250+400 = 750 cc

Anda mungkin juga menyukai