)
1(2) – Desember 2012 : 156-165
Abstract
A study on Anuran’s community (Amphibia) living in three types of wetland habitats ( i.e:
rivers, lakes, and swamp forest) at Harapan Rainforest Jambi was conducted from October 2011
to January 2012 by using Encounter Visual Survey along six belt transects. This study found
115 individuals of Anura’s, which belong to 14 species, eight genera, and three families.
Density of each species was different between the three wetland habitats. The highest density in
the rivers was Limnonectes paramacrodon (6.66 ind/ha), in the lakes was Occydozyga
sumatrana (16.87 ind/ha), and in the swamp forest was Limnonectes paramacrodon (5 ind/ha).
Diversity index of Shannon Wiener indicated that species diversity was different between lakes,
rivers, and swamp forest (rivers: 1.227, lakes: 1.594, and swamp forest: 1.154). The highest
similarity index was found between rivers and lakes (42.86%), and the lowest between swamp
forest and lakes (16.67%). Distribution patterns of most Anuran’s species based on Quadrat
Variance Analysis were clumped.
(Anonimous, 2011). Dalam kawasan Hutan lingkungan juga dilakukan pada masing-
Harapan terdapat berbagai tipe perairan masing transek.
seperti sungai, danau, dan rawa. Hutan
Harapan dulunya merupakan daerah bekas Lokasi pengoleksian sampel di lapangan
hak pengelolaan hutan yang sekarang
dilakukan proses restorasi untuk pemulihan Sungai yang dijadikan tempat pengambilan
kondisinya (Birdlife, 2008). Kerusakan sampel ada tiga lokasi, yakni di daerah
hutan yang tinggi di kawasan ini yang hutan sekunder rendah, sedang, dan tinggi.
kemudian mengalami proses pemulihan, Pengoleksian sampel di daerah sungai
secara langsung atau tidak langsung akan dilakukan dengan menyusuri sepanjang
ikut mempengaruhi struktur dan komposisi aliran sungai pada malam hari pada transek.
hewan yang terdapat di dalamnya termasuk Lebar transek di ukur dari tepi sungai (10
salah satunya Amphibia. meter kiri dan 10 meter kanan). Hanya satu
Penelitian mengenai Amphibia lokasi rawa yang dijadikan pengambilan
belum banyak dilakukan di daerah Hutan sampel yang terletak di daerah hutan
Harapan. Survei Amphibia yang pernah sekunder tinggi. Pengambilan sampel pada
dilakukan sebelumnya melaporkan 29 Jenis habitat danau dilakukan pada dua danau
Amphibia yang didominasi oleh Fejerfarya yang terletak di daerah hutan sekunder
cancrivora, Fejerfarya limnocharis, rendah dan sekunder sedang. Lebar transek
Hylarana nicobariensis dan Rachoporus diukur dari tepi air danau.
appendiculatus (Imansyah, 2010). Namun
informasi mengenai ekologi terutama
struktur komunitas dan pola sebaran masih Analisis Data
sangat sedikit dan belum dipublikasikannya
secara umum (Iskandar & Colijn, 2000). Kepadatan (K) dan Kepadatan Relatif (KR)
Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui suatu jenis dapat dihitung menggunakan
komposisi dan struktur serta pola rumus;
penyebaran jenis-jenis Anura pada tiga tipe
habitat perairan di kawasan Hutan Harapan
Jambi.
Metode Penelitian
Jumlah jenis dan individu paling adalah O. sumatrana (16,87 ind/ha) dan H.
sedikit ditemukan pada habitat rawa. Hal ini erythraea (13,75 ind/ha), sedangkan pada
dapat disebabkan volume air pada habitat habitat rawa adalah L. paramacrodon (5
rawa yang sangat tergantung keadaan ind/ha).
cuaca. Pada saaat pengambilan sampel di Penelitian sebelumnya oleh Sulasta
lapangan, volume air pada habitat rawa (2008) tentang komunitas Anura di HPPB
menurun pada beberapa bagian dalam Padang mendapatkan kepadatan tertinggi
transek, hal ini berbeda dengan keadaan pada habitat sungai adalah Limnonectes
transek pada saat survei yang volume airnya kuhlii (45,31 ind/ha). Perbedaan ini erat
cukup tinggi. kaitannya dengan kesesuaian mikrohabitat
Faktor fisika kimia lingkungan tiap yang menjadi tempat hidup jenis Anura.
habitat perairan mampu mendukung Habitat sungai di Hutan Harapan Jambi
keberadaan Amphibia yang hidup di sana. mempunyai karakteristik berlumpur dan
Berdasarkan hasil pengukuran faktor fisika tidak berbatu, dengan warna air cenderung
kimia lingkungan pada ketiga habitat kuning kecoklatan. Habitat seperti ini tidak
perairan tidak menunjukkan perbedaan sesuai dengan habitat L. kuhlii yang lebih
yang nyata. Suhu udara berkisar 26-28oC, menyukai sungai dengan perairan jernih
suhu air 27-29oC, kecepatan arus sungai (IUCN, 2012).
15,7-17,6 cm/s, kelembaban udara 96-98% Kepadatan suatu jenis juga
dan pH air 5 pada semua habitat perairan. dipengaruhi oleh ketersediaan makanan.
Selama penelitian, famili Bufonidae Makanan katak terutama adalah jenis-jenis
yang didapatkan ialah I. parvus, P. asper serangga, dan invertebrata kecil (Inger &
dan P. signata. Menurut Van Kampen Stuebing, 1997). Hampir disemua L.
(1923), famili Bufonidae tersebar luas di malesianus dan L. paramacrodon yang
dunia kecuali Madagaskar, bagian timur ditangkap selama penelitian, ditemukan
kepulauan Indo-Australia, dan Polinesia. berbagai jenis serangga dan invertebrata
Jumlah individu paling banyak kecil seperti kepiting di dalam lambungnya.
ditemukan adalah dari famili Dicroglosidae Hal ini sama dengan hasil penelitan
yang tergolong kedalam tiga genus yaitu Kurniati (1998) yang menemukan berbagai
Limnonectes, Occidozyga, dan Fejervarya. macam serangga di dalam lambung katak
Genus Limnonectes semuanya ditemukan di yang ditelitinya.
tebing sungai dan tepi sungai. Jenis Kepadatan relatif menunjukkan
Limnonectes yang ditemukan dua spesies kepadatan suatu jenis terhadap jenis lainnya
yakni L. paramacrodon, dan L. malesianus. pada habitat tersebut. Kepadatan relatif
Kedua spesies ini menurut IUCN tergolong Anura di tiga tipe perairan di kawasan
spesies yang mendekati terancam punah Hutan Harapan Jambi dapat dilihat pada
(near threatened). Banyaknya jumlah Gambar 2. Kepadatan relatif Anura
individu L. paramacrodon yang ditemukan tertinggi yang ditemukan di daerah sungai
disebabkan ketersediaan mangsa berupa adalah L. paramacrodon (45,6%), diikuti
kepiting. Jenis katak berukuran besar oleh L. malesianus (34,5%). Pada daerah
seperti genus Rana dan Limnonectes danau kepadatan relatif Anura tertinggi
diketahui memakan invertebrata dan katak adalah O. sumatrana (37%) dan H.
kecil (Inger dan Stuebing 1997; Kurniati erythraea (30,1%), dan pada daerah rawa
1998). adalah L. paramacrodon (57,14%).
Interaksi dapat bersifat positif dan tinggi berarti jenis itu sering ditemukan
dapat pula bersifat negatif. Salah satu pada habitat itu.
bentuk interaksi negatif ialah adanya Frekuensi kehadiran sering pula
persaingan. Kurniati (1998) melakukan dinyatakan sebagai konstansi yang
penelitian terhadap pola makan empat jenis dikelompokkan atas empat kelompok, yaitu
katak genus Rana dan menyebutkan bahwa jenis aksidental bila konstansinya 0-25%,
pada lambung katak tersebut ditemukan jenis assesori 25-50%, jenis konstan 50-
jenis-jenis serangga yang hampir sama 75%, dan jenis absolut lebih dari 75%
sehingga terjadi persaingan yang kuat. (Suin, 1998). Berdasarkan kategori tersebut,
Pada saat penelitian, pada habitat maka jenis L. paramacrodon dan L.
rawa ditemukan ikan gabus. Ikan gabus malesianus pada habitat sungai
diketahui memangsa katak berukuran kecil. dikategorikan mempunyai frekuensi
Masyarakat di sana menggunakan katak kehadiran atau konstansi absolut. Pada
berukuran kecil sebagai umpan untuk habitat danau jenis H. parvaccola, H.
menangkap ikan gabus. Kemungkinan besar erythraea, dan H. baramica mempunyai
hal ini yang menyebabkan jumlah individu konstansi absolut.
dan jenis yang paling sedikit ditemukan di Genus Limnonectes tersebar merata
habitat rawa. pada habitat sungai, sesuai karakter spesifik
Pada daerah sungai, jenis yang habitatnya yang berada di perairan
selalu ditemukan ialah L. malesianus dan L. mengalir. Kecepatan arus sungai yang
paramacrodon dengan frekuensi kehadiran berkisar 15,7 cm/s sampai 17,6 cm/s
100% dari tiga lokasi pengambilan sampel dianggap sesuai untuk mendukung
di sungai yang berbeda. Jenis yang selalu keberadaan jenis ini. Berbeda halnya
ditemukan di habitat danau ialah H. dengan habitat rawa yang lebih tenang,
erythraea, H. baramica dan H. parvaccola kebanyakan menjadi habitat Hylarana
dengan frekuensi kehadiran 100%, seperti H. baramica, H. parvaccola, dan H.
sedangkan pada habitat rawa semua jenis erythraea.
mempunyai frekuensi kehadiran 100%. Nilai Indeks Diversitas dan indeks
Frekuensi kehadiran dapat Ekuitabilitas pada tiga tipe habitat perairan
menggambarkan penyebaran jenis tersebut dapat dilihat pada Tabel 2. Indeks diversitas
di habitat. Bila frekuensi kehadirannya Anura pada habitat danau lebih tinggi
162