Anda di halaman 1dari 2

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Cidera kepala merupakan keadaan yang serius karena mengenai kulit
kepala, tengkorak dan otak. Merupakan penyakit neurologik yang serius di antara
penyakit neurologik dan merupakan insiden yang banyak memakan korban hingga
menyebabkan kematian (Smeltzer, 2002: 2210). Penyebab cidera kepala dapat
dibedakan berdasarkan kekerasan yaitu jenis kekerasan benda tumpul dan benda
tajam. Benda tumpul biasanya berdasarkan kecelakaan lalu lintas (kecepatan
tinggi maupun kecepatan rendah (jatuh)) dan pukulan benda tumpul, sedangkan
benda tajam berkaitan dengan benda tajam (terkena bacokan) ataupun peluru.
Kontribusi terbanyak terhadap cedera kepala serius adalah kecelakaan sepeda
motor yang tidak menggunakan helm standart. Pada saat penderita terjatuh, helm
sudah terlepas sebelum menyentuh tanah, akhirnya terjadi benturan langsung
kepala dengan tanah atau helm dapat pecah dan melukai kepala (Rosjidi,
2007:25).

Saat terjadi kecelakaan yang mengenai kepala menyebabkan terjadinya


sentakan secara tiba-tiba dengan kekuatan penuh sehingga otak terus bergerak dan
terbentur kembali ke tengkorak (akselerasi) dan terpantul (deselerasi) neyebabkan
suatu trauma akselerasi-deselerasi (krisanty, 2009: 64). Akibat trauma akselerasi-
deselerasi akan menimbulkan lesi yang kompleks yaitu lesi di bawah
(impactcoup), di seberang (countracoup) dan lesi di antranya (intracoup). Gaya
akselerasi-deselerasi dan gaya rotatik akan menimbulkan pergeseran otak menarik
dan memutuskan vena-vena yang menjembatani arachnoid dan durameter.
Kerusakan otak akibat perdarahan dan pembengkakan otak sebagai respon
terhadap cidera yang menyebabkan peningkatan tekanan intra kranial (Rosjidi,
2007: 27). Peningkatan intra kranial yang tidak tertangani akan menyebabkan
herniasi sehingga terjadi pergeseran garis tengah otak dan menekan struktur yang
luwes di dalam sistem saraf pusat yang dapat menyebabkan terjadinya henti nafas
dan henti jantung (Morton, 2012: 97)

Anda mungkin juga menyukai