Anda di halaman 1dari 8

KESULTANAN SAMUDERA PASAI

Disusun Oleh :
Aviv Sukmawati (04)
Berlian Murtasiyah K (05)
Dermawan Eka P (06)

SMAN 2 LUMAJANG
Tahun Pelajaran 2018/2019
KATA PENGANTAR

Puji syukur Alhamdulillah kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena telah
melimpahkan rahmat-Nya berupa kesempatan dan pengetahuan sehingga makalah ini dapat
selesai pada waktunya.

Terima kasih juga kami ucapkan pada teman-teman yang ikut berpartisipasi dengan
memberikan ide idenya sehingga makalah ini dapat disusun dengan bak dan rapi.

Kami berharap semoga makalah ini dapat menambah pengetahuan para pembaca. Namun,
terlepas dari hal tersebut, kami memahami bahwa makalah ini masih jauh dari kata sempurna,
sehingga kami sangat mengharapkan kritik serta saran yang membangun demi terciptannya
makalah selanjutnya yang lebih baik lagi.
ABSTRAKSI
Kesultanan Samudera Pasai merupakan kesultanan islam yang
terletak di perisir Pantai Utara Sumatera. Belum begitu banyak bukti
arkeologis tentang kerajaan ini untuk dapat digunakan sebagai bahan
kajian sejarah. Namun beberapa sejarahwan memulai menelusuri
keberadaan kesultanan ini bersumberkan dari Hikayat Raja Raja Pasai,
dan ini dikaitkan dengan beberapa makam raja serta penemuan koin
berbahan emas dan perak dengan tertera nama rajanya.
Kesultanan ini didirikan oleh Marah Silu yang bergelar Sultan Mallik
As-Saleh, sekitar tahun 1267. Keberadaan kesultanan ini juga tercantum
dalam kitab Rihlah ila l-Masyriq (Pengembaraan ke Timur) karya Abu
Abdullah Ibnu Batuthah(1304-1345). Kesultanan Pasai akhirnya runtuh
setelah serangan ihsan Portugal pada tahun 1521.
I. Kondisi Geografis Kesultanan Samudera Pasai

Samudera Pasai, adalah kerajaan Islam yang terletak di pesisir pantai


utara Sumatera, kurang lebih di sekitar Kota Lhokseumawe dan Aceh Utara,
Provinsi Aceh, Indonesia. Kerajaan ini terletak diantara Sungai Jambu Air dan Sungai
Pasai. Daerah kekuasaan Kerajaan ini meliputi Tamiang, Balek Bimba, Samerlangga,
Beruana, Simpag, Buloh Telang, Benua, Samudera, Perlak, Hambu Aer, Rama
Candhi, Tukas, Pekan, dan Pasai.

II. Sultan yang Pernah Memerintah Kesultanan Samudera Pasai


1. Sultan Malikul Saleh (1267-1297 M)
2. Sultan Muhammad Malikul Zahir (1297-1326 M)
3. Sultan Mahmud Malik Az-Zahir (1326 ± 1345)
4. Sultan Malik Az-Zahir (?- 1346)
5. Sultan Ahmad Malik Az-Zahir (346-1383)
6. Sultan Zain Al-Abidin Malik Az-Zahir (1383-1405)
7. Sultanah Nahrasiyah, (1405-1412)
8. Sultan Sallah Ad-Din (ca.1402-?)
9. Abu Zaid Malik Az-Zahir (?-1455)
10. Sultan Mahmud Malik Az-Zahir, (ca.1455-1477)
11. Bidinltan Zain Al-‘Abidin, (.1477-1500)
12. Ltanultan Abdullah Malik Az-Zahir, (1501-1513)
13. Sultan Zain Al’Abidin, (1513-1524)
III. Kondisi Politik Kesultanan Samudera Pasai

Kehidupan Politik yang terjadi di Kerajaan Samudera Pasai dapat dilihat pada masa
pemerintahan raja-raja berikut ini:
1. Sultan Malik al Saleh
Sultan Malik al Saleh merupakan raja pertama di Kerajaan Samudera Pasai.
Dalam menjalankan pemerintahannya, Beliau berhasil menyatukan dua kota besar
di Kerajaan Samudera Pasai, yakni kota Samudera dan kota Pasai
dan menjadikan masyarakatnya sebagai umat Islam. Setelah beliau mangkat pada
tahun 1267, jabatan beliau diteruskan oleh putranya, Sultan Malik al Thahir. Lalu
takhta kerajaan dilanjutkan lagi oleh kedua cucunya yang bernama Malik al
Mahmud dan Malik al Mansur.
2. Malik al Mahmud dan Malik al Mansur
Dalam menjalankan pemerintahannya, Malik al Mahmud dan Malik al Mansur
pernah memindahkan ibu kota kerajaan ke Lhok Seumawe dengan dibantu oleh
kedua perdana menterinya.
3. Sultan Ahmad Perumadal Perumal
Pada masa pemerintahan Sultan Ahmad Perumadal Perumal inilah, Kerajaan
Samudera Pasai pertama kalinya menjalin hubungan dengan Kerajaan /
Kesultanan lain, yakni Kesultanan Delhi (India).

IV. Masa Kejayaan Kesultanan Samudera Pasai

Menurut catatan Ibnu Batutah, Sultan Al-Malik azh-Zhahir II adalah seorang


pemimpin dengan semangat kuat. Ia mampu mengubah Samudera Pasai yang
awalnya sebuah pelabuhan persinggahan, menjadi pelabuhan besar dan pusat
perdagangan Internasional yang selalu dikunjungi kapal-kapal besar dari seluruh
penjuru dunia.
Di sumber lain, masa kebangkitan kembali kerajaan Samudera Pasai adalah
dibawah masa pemerintahan Sultan Zain Al-Abidin Malik Az-Zahir. Tepatnya pada
tahun 1383 sampai tahun 1405. Menurut catatan dari negeri Cina dalam bentuk
kronik cina Sultan Zain Al-Abidin Malik Az-Zahir dikenal dalam catatan tersebut
dengan nama cina Tsai-nu-li-a-pi-ting-ki. Namun sayang masa pemerintahan Sultan
Zain Al-Abidin Malik Az-Zahir harus berakhir ditandai dengan tewasnya beliau di
tangan Raja Nakur dalam sebuah pertempuran. Sejak itu Kekuasaan Kerajaan
Samudera Pasai dipimpin oleh Janda Sultan Zain Al-Abidin Malik Az-Zahir yaitu
Sultanah Nahrasiyah. Raja Perempuan pertama Kerajaan Samudera Pasai.
Dibawah tampuk kepemimpinan Sultanah Nahrasiyah, Kerajaan Samudera Pasai
mengalami masa kejayaan. Pada masa pemerintahannya pernah didatangi seorang
Laksamana Laut Cheng Ho. Armada Cheng Ho berkunjung berkali-kali ke Kerajaan
Samudera Pasai antaranya tahun 1405, 1408 dan 1412.

V. Masa Keruntuhan Kesultanan Samudera Pasai

1. Faktor Interen Kemunduran Kerajaan Samudra Pasai :


a. Tidak Ada Pengganti yang cakap dan Terkenal Setelah Sultan Malik At Thahrir
b. Terjadi perang saudara membuat pertumpahan darah yang sia-sia.

2. Faktor Eksteren kemunduran Kerajaan Samudra Pasai :


a. Serangan dari Majapahit Tahun 1339
Majapahit khawatir akan pesatnya kemajuan Kerajaan Samudera Pasai.
Ekspedisi Pamalayu armada perang Kerajaan Majapahit di bawah komando
Mahapatih Gajah Mada memulai aksinya pada 1350 dengan beberapa tahapan. Selain
alasan faktor politik, serangan Majapahit ke Samudera Pasai dipicu juga karena faktor
kepentingan ekonomi.
b. Berdirinya Bandar Malaka yang Letaknya Lebih Strategis
Setelah kerajaan Samudra Pasai dikuasai oleh Kerajaan Malaka pusat
perdagangan dipindahkan ke Bandar Malaka. Dengan beralihnya pusat perdagangan
ke Bandar Malaka maka perekonomian di Bandar Malaka menjadi ramai karena
letaknya yang lebih strategis dibanding bandar-bandar di Samudra Pasai.
c. Adanya serangan dari Bangsa Portugis

VI. Kondisi Ekonomi Kesultanan Samudera Pasai


Di bidang ekonomi Kerajaan Samudera Pasai mendapatkan kemajuan yang pesat.
• Koin emas sebagai alat pertukaran.
• pelayaran dan perdagangan yang pesat membuat kerajaan ini terkenal kaya dan makmur.
• Saat itu kerajaan menjadi pemasok lada yang terkenal untuk dunia. Rakyat kerajaan
menanam Lada dan memanennya setiap 2 kali setahun.
Masyarakat juga memiliki sapi perah untuk menghasilkan susu yang dijadikan keju
untuk perdagangan ke negara eropa

VII. Kondisi Sosial Budaya Kesultanan Samudera Pasai

Sekelompok minoritas kreatif berhasil memanfaatkan huruf Arab yang dibawa


oleh agama Islam, untuk menulis karya mereka dalam bahasa Melayu. Inilah yang
kemudian disebut sebagai bahasa Jawi, dan hurufnya disebut Arab Jawi. Di antara
karya tulis tersebut adalah Hikayat Raja Pasai (HRP). Bagian awal teks ini
diperkirakan ditulis sekitar tahun 1360 M. HRP menandai dimulainya perkembangan
sastra Melayu klasik di bumi nusantara. Bahasa Melayu tersebut kemudian juga
digunakan oleh Syaikh Abdurrauf al-Singkili untuk menuliskan buku-
bukunya.Sejalan dengan itu, juga berkembang ilmu tasawuf. Di antara buku tasawuf
yang diterjemahkan ke dalam bahasa Melayu adalah Durru al-Manzum, karya
Maulana Abu Ishak.

Peninggalan Sejarah

Cakra Donya Makam ratu Al aqla (nur ilah)

Makam Sultan Malik as Saleh Dirham Kerajaan Samudera Pasai


KESIMPULAN
Samudera Pasai, adalah kerajaan Islam yang terletak di pesisir pantai utara Sumatera.
Terdapat 13 sultan yang pernah berkuasa. Kehidupan politik Kesultanan Samudera Pasai, Sultan
Malik al Saleh yang dalam menjalankan pemerintahannya, Beliau berhasil menyatukan dua kota
besar di Kerajaan Samudera Pasai, yakni kota Samudera dan kota Pasai
dan menjadikan masyarakatnya sebagai umat Islam. Malik al Mahmud dan Malik al Mansur
dalam menjalankan pemerintahannya, pernah memindahkan ibu kota kerajaan ke Lhok Seumawe
dengan dibantu oleh kedua perdana menterinya. Sedangkan pada masa pemerintahan Sultan
Ahmad Perumadal Perumal inilah, Kerajaan Samudera Pasai pertama kalinya menjalin hubungan
dengan Kerajaan / Kesultanan lain, yakni Kesultanan Delhi (India). Masa kejayaan saat dipimpin
oleh Sultan Al-Malik azh-Zhahir II. Faktor yang menyebabkan keruntuhan diantaranya tidak ada
pengganti yang cakap, terjadi perang saudara serta serangan majapahit. Serta kehidupan
ekonominya mengandalkan sector perdagangan.

DAFTAR PUSTAKA
https://id.m.wikipedia.org

sejarahbudayanusantara.weebly.com

https://sejarahlengka.com

https://perpustakaan.id

Anda mungkin juga menyukai