1x1m2. Persiapan yang harus dilakukan adalah penaburan litter, litter yang di
gunakan harus memilki daya serap yang tinggi. Sesuai dengan pernyataan Cahya
(2014) yang menyatakan bahwa bahan litter yang baik digunakan sebaiknya
mempunyai sifat daya serap air yang baik, ringan (low density), harganya murah,
mudah didapat, tidak berdebu, aman (tidak beracun), dan kontinyu keberadaannya.
Litter yang digunakan adalah hasil limbah padi yang dapat disebut sekam padi.
sekam yang ditabur harus secara merata. Rasyaf (2008) menyatakan sebelum DOC
secara menyeluruh dengan ketebalan 3-5 cm merata lalu di tambah dengan koran di
atasnya, hal tersebut ditujukan agar anak ayam yang sedang belajar makan tidak
akan dipelihara, yaitu mempersiapkan semua sarana dan prasarana yang dibutuhkan
termasuk media untuk tempat ayam menghabiskan waktunya pada fase starter.
Kegiatan tersebut dapat berupa menyalakan brooder, penataan chick guard, lalu
terlebih dahulu agar ruangan kandang memiliki panas yang merata. Minimal
pelaksanaan kegiatan ini adalah 2-3 jam sebelum DOC datang agar dapat benar-
benar mengondisikan suhu ruangan nyaman bagi DOC. Alat pemanas (brooder)
yang dipakai dalam praktikum kali ini adalah lampu pijar, fungsi dari brooder
sendiri adalah sebagai pengganti induk ayam agar DOC tetap merasa hangat. Hal
ini sesuai dengan pernyataan Wihardyanto (2014), yang menyatakan bahwa
Brooder atau induk buatan berfungsi sebagai pengganti induk anak ayam.
ayam merasa dilindungi oleh induk. Suhu ruangan dapat diatur sedemikian rupa
Ross Manual Management (2009) & ISA Brown Manual Management (2007)
menyatakan suhu udara yang nyaman untuk ayam broiler umur 0-3 hari sekitar 32-
diketahui suhu dan kelebabab kandang. Di samping suhu, kelembaban udara (kadar
air yang terikat di dalam udara) juga perlu diperhatikan, karena akan memengaruhi
suhu yang dirasakan ayam, yang ada kaitannya dengan pengeluaran suhu tubuh
pada ayam adalah melalui painting (membuka mulut), di mana semakin tinggi
kelembaban udara, maka suhu efektif yang dirasakan ayam akan semakin tinggi
pula. Alat pemanas merupakan suatu alat yang digunakan untuk memberi rasa
hangat serta berfungsi untuk menggantikan panas tubuh yang biasa diberikan oleh
induk ayam untuk menjaga tubuh anak ayam agar tetap stabil (Rasyaf, 1995).
ruang gerak DOC agar mudah dalam pengaturan kondisi lingkungan pada kandang.
Hal tersebut sesuai dengan (Centia, 2009) yang menyatakan bahwa, chick guard
digunakan untuk membatasi ruang gerak anak ayam, dan agar lebih mudah dalam
mengatur kondisi lingkungan kandang yang nyaman seperti suhu dan kelembaban
kandang. Ditambahkan juga oleh Santoso dan Sudaryani, (2011) bahwa perlu
dibuat chick guard atau brooder guard supaya anak ayam mengumpul untuk
terbuat dari seng, layar, karung, triplek atau boks bekas DOC.
peluang ayam lepuh dada, sedangkan kerugiannya yaitu alas kandang mudah dan
cepat basah dan menimbulkan bau tidak sedap yang dapat menyuburkan bibit
penyakit terutama CRD (Choronic Respiratory Disease). Oleh karena itu sekam
yang dipakai harus sering dikontrol dan dijaga agar selalu kering. Sekam yang
menggumpal harus dibuang dan diganti dengan sekam yang baru, sekam yang
digunakan sebagai litter alas harus bersih, baru, dan tidak terkontaminasi oleh
penyakit serta bebas dan kotoran dan jamur. Sekam yang bagus yang memiliki
warna cerah, tidak terlalu berdebu, dan memiliki kelembapan sekitar maksimal
30%.
digantung dengan jarak yang mudah dijangkau oleh DOC, hal ini sesuai dengan
Krista dan Harianto (2011) Gantung tempat pakan pada ketinggian yang mudah
dijangkau ayam untuk makan, disesuaikan dengan ukuran dan pertumbuhan ayam.
Tempat pakan yang dipakai dalam praktikum berbentuk lingkaran, atau bisa disebut
dengan round feeder, sedangkan seharusnya untuk tempat pakan anak ayam atau
DOC menggunakan chick freeder tray. Sesuah dengan pernyataan Murni (2000)
yang menyatakan bahwa Chick feeder tray merupakan tempat pakan yang
digunakan selama proses pemeliharaan satu hari sampai satu atau dua minggu
dengan kapasitas 100 DOC/buah. Tempat minum pun di gantung dengan ketinggan
DOC. DOC yang baik memiliki ciri-ciri bulu berwarna kuning muda dan mengkilat,
mata cerah, warna paruh dan 12 kulit kaki kuning kecoklat-coklatan, gerakannya
lincah, tidak memiliki cacat tubuh, memiliki nafsu makan yang baik, tidak terdapat
letakan tinja diduburnya serta suaranya nyaring (Anita dan Widagdo, 2011).
menimbangan DOC saat praktikum adalah D7-A: 52 gram, D7-B: 47 gram, D7-C:
45 gram, D7-D: 49 gram, D7-E: 42 gram. Menurut Anita dan Widagdo (2011), berat
ideal DOC berkisar berat 35-40 gram. Setelah penimbangan, DOC dipasangkan
wing tag pada bagian sayap DOC dengan menggunakan peniti kecil beserta kertas.
Fungsi dari wing tag sendiri adalah untuk memudahkan dalam proses recording
Setelah itu DOC segera dimasukan ke dalam kandang yang sudah disiapkan.
Untuk diistirahatkan agar dapat beradaptasi dengan lingkungan yang baru dan
mengurasi stress selama perjalanan. Sebaiknya DOC yang baru datang diberi air
pendapat dari Fadilah (2006) yang menyatakan bahwa saat DOC tiba, sebaiknya
diberikan air gula aren 2-5%, hal ini dilakukan untuk memberikan energi untuk
DOC yang mana energinya telah habis saat di perjalanan, namun pada saat