Anda di halaman 1dari 7

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG


1.2 RUMUSAN MASALAH
1. Apa yang dimaksud dengan POSKESDES?
2. Apa tujuan dari POSKESDES ?
3. Apa saja langkah pengembangan POSKESDES ?
4. Bagaimana persiapan internal dan eksternal ?
5. Apa yang dimasud dengan telaah mawas diri ?
6. Apa yang dimaksud musyawarah masyarakat desa ?
7. Bagaimana pembentukan POSKESDES ?
8. Bagaimana pengembangan jejaring kerjasama ?
1.3 TUJUAN
1. Untuk mengetahui apa itu POSKESDES
2. Untuk mengetahui tujuan dari POSKESDES
3. Untuk mengetahui langkah pengembangan POSKESDES
4. Untuk mengetahui persiapan internal dan eksternal
5. Untuk mengetahui apa yang dimaksud dengan telaah mawas diri
6. Untuk mengetahui apa yang dimaksud dengan musyawarah masyarakat desa
7. Untuk mengetahui cara pembentukan POSKESDES
8. Untuk mengetahui pengembangkan jejaring kerjasama
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 PENGERTIAN POSKESDES


Poskesdes adalah upaya kesehatan bersumber daya masyarakat (UKBM) yang dibentuk di
desa dalam rangka mendekatkan atau menyediakan pelayanan kesehatan dasar masyarakat desa.
Poskesdes dibentuk dalam rangka mendekatkan pelayanan kesehatan dasar bagi masyarakat serta
sebagai sarana kesehatan yang merupakan pertemuan antara upaya masyarakat dan dukungan
pemerintah.
Pelayanan pokesdes meliputi upaya promotif, preventif dan kuratif yang dilaksanakan oleh
tenaga kesehatan terutama bidan dengan melibatkan kader atau tenaga sukarela.

2.2 TUJUAN POSKESDES


1. Terwujudnya masyarakat sehat yang siaga terhadap permasalahan kesehatan di wilayah
desanya
2. Promosi kesehatan dalam rangka meningkatkan pengetahuan masyarakat tentang
kesehatan
3. Terselenggaranya pengamatan, pencatatan dan pelaporan dalam rangka meningkatkan
kewaspadaan dan kesiapsiagaan masyarakat terhadap resiko dan bahaya yang dapat
menimbulkan gangguan kesehatan, terutama penyakit menular dan penyakit yang
berpotensi menimbulkan kejadian luar biasa atau KLB serta factor- factor resikonya
4. Tersedianya upaya pemerdayaan masyarakat dalam rangka meningkatkan kemampuan
masyarakat untuk menolong dirinya di bidang kesehatan
5. Terselenggaranya pelayanan kesehatan dasar yang dilaksanakan oleh masyarakat dan
tenaga professional kesehatan
6. Terkoordinasinya penyelenggaraan UKBM lainnya yang ada di desa
2.3 LANGKAH PENGEMBANGAN POSKESDES
2.3.1 PERSIAPAN INTERNAL
Langkah ini merupakan awal kegiatan , tujuan pendekatan internal adalah
mempersipakan petugas kesehatan dan aparat desa setempat, sehingga bersedia memiliki
kemampuan mengelola serta membina Poskesdes , dalam upaya untuk meningkatkan
layanan kesehatan bagi masyarakat . persiapan ini bisa berbentuk sosialisasi , pertemuan
dan pelatihan/orientasi yang bersifat konsolidasi yang tentunya disesuaikan dengan
kondisi setempat .

2.3.2 PERSIAPAN EKSTERNAL


Tujuan pendekatan eksternal adalah mempersiapkan masyarakat, khususnya tokoh
masyarakat sehingga bersedia mendukung penyelenggaraan Poskesdes. Untuk ini, perlu
dilakukan berbagai pendekatan dengan tokoh masyarakat yang bertempat tinggal di
daerah setemapat .
Jika di daerah tersebut telah terbentuk forum Desa Siaga Aktif atau Forum Peduli
Kesehatan lainnya , Pendekatan eksternal ini juga dilakukan bersama dan atau
mengikutsertakan forum-forum tersebut. Dukungan yang diharapkan adalah dukungan
moril, financial dan material, seperti kesepakatan dan persetujuan masyarakat, bantuan
dana , tempat penyelenggaraan , serta peralatan Poskesdes.
2.3.3 TELAAH MAWAS DIRI (TMD)
Survey Mawas Diri (SMD) atau Telaah Mawas Diri (TMD) atau Community Self
Survey (CSS) bertujuan agar pemuka-pemuka masyarakat mampu melakukan telaah
mawas diri untuk desanya. Survey ini harus dilakukan oleh pemuka-pemuka masyarakat
setempat dengan bimbingan tenaga kesehatan.
Dengan demiian, mereka menjadi sadar akan permasalahan yang dihadapi di
desanya, serta bangkit niat dan tekad untuk mencari solusinya, termasuk membangun
Poskesdes sebagai upaya mendekatkan pelayanan kesehatan dasar kepada masyarakat
desa. Untuk itu, sebelumnya perlu dilakukan pemilihan dan pembekalan keterampilan
bagi mereka.
Keluaran atau output dan SDM ini berupa identifikasi masalah-masalah kesehatan
serta daftar potensi di desa yang dapat didayagunakan dalam mengatasi masalah-masalah
kesehatan tersebut, termasuk dalam rangka membangun Poskesdes.

2.3.4 Musyawarah Masyarakat Desa (MMD)


Tujuan penyelenggaraaan musyawarah masyarakat desa (MMD) ini adalah mencari
alternative penyelesaian masalah kesehatan dan upaya membangun Poskesdes, diakitkan
dengan potensi yang dimiliki desa. Di samping itu, juga untuk menyusun rencana jangka
panjang pengembangan Desa Siaga.
Inisiatif penyelenggaraan musyawarah sebaiknya berasal dari tokoh masyarakat yang
telah sepakat mendukung pengembangan Desa Siaga. Peserta musyawarah adalah tokoh-
tokoh masyarakat, termasuk tokoh-tokoh perempuan dan generasi muda setempat.
Bahkan sedapat mungkin dilibatkan pula kalangan dunia usaha yang mau mendukung
pengembangan Desa Siaga dan kelestariannya (untuk itu diperlukan advokasi).
Data serta temuan lain yang diperoleh pada saat SMD disajikan, utamanya dalah
daftar masalah kesehatan, data potensial, serta harapan masyarakat. Hasil pendataan
tersebut dimusyawarahkan untuk penentuan prioritas, dukungan dan kontribusi apa yang
dapat disumbangkan oleh masing-masing individu / institusi yang diwakilinya, serta
langkah-langkah solusi untuk pembangunan Poskesdes dan pengembangan masing-
masing Desa Siaga.

2.3.5 PEMBENTUKAN POSKESDES


Secara opresional pembentukan Poskesdes dilakukan dengan kegiatan sebagai berikut:
A. Pemilihan pengurus dan kader kesehatan poskesdes
Pemilihan pengurus dan kader kesehatan poskesdes dilakukan melaluipertemuan
khusus para pemimpin , pengelola dan tokoh masyarakat serta beberapa wakil
masyarakat.pemilihan dilakukan secara musyawarah mufakat , sesuai dengan tata cara
dan criteria yang disepakati , dengan fasilitas puskesmas. Jumlah kader kesehatan
untuk setiap Poskesdes minimal dua orang atau disesuaikan dengan kegiatan yang
dilaksanakan dan kemampuan serta potensi desa setempat
B. Pemilihan / orientasi kader kesehatan
Pengelola dan kader kesehatan terpilih sebelum melaksanakan tugasnya, perlu
diberikan pelatihan atau orientasi tentang pengelolaan poskesdes . pelatihan/orientasi
dilaksanakan oleh puskesmas sesuai dengan pedoman pelatihan / orientasi yang
berlaku. Pada waktu penyelenggaraan pelatihan/orientasi yang berlaku. Pada waktu
menyelenggaraan pelatih/orientasi , sekaligus disusun rencana kerja poskesdes yang
akan dibentuk , lengkap dengan waktu dan tempat penyelenggaraan , para pelaksana
dan pembagian tugas serta sarana dan prasarana yang diperlukan .
Materi pelatihan/orientasi antara lain mencakup kegiatan yang akan dilaksanakan
di poskesdes , meliputi :
1. Pelayanan kesehatan dasar sesuai dengan kopetensinya, yaitu layanan
kesehatan untuk ibu hamil , ibu menyusui , dan kesehatan anak
2. Pengamatan epidemoilogis sederhana terhadap penyakit, terutama penyakit
menular dan penyakit yang berpotensi menimbulkan kejadian luar biasa (KLB)
, penyait tidak menular serta faktor-faktor resikonya (termasuk kurang gizi)
serta kesehatan ibu hamil yang beresiko
3. Penanggulangan penyakit , terutama penyakit menular dan pentyakit yang
berpotensi menimbulkan KLB , penyakit tidak menular serta faktor-faktor
resikonya (termasuk kurang gizi)
4. Kesiap siagaan dan penanggulangan bencana dan kegawatdaruratan kesehatan
melalui metode simulasi
Pemenuhan/ penempatan dan pelatihan tenaga kesehatan.
1. Pemenuhan /penempatan tenaga kesehatan , terutama bidan sebagai
Penyelenggara poskesdes awalnya dilakukan oleh kepala dinas kesehatan
kabupaten dan untuk pengembangan selanjutnya , pemenuhan dapat dilakukan
oleh masyarakat
2. Pelatihan tenaga kesehatan
Sebelum melaksanakan tugasnya , tenaga kesehatan diberi pelatihan sesuai
dengan kompetensi dan kewenangan yang harus dimiliki serta tuga yang
menjadi tanggung jawabnya oleh institusi yang berwenang diwilayahnya.
2.3.6 PENGEMBANGAN JEJARING KERJASAMA
Mengingat permasalahan kesehatan sangat kompleks, maka pemecahannya perlu
melibatkan berbagai pihak baik yang ada diwilayah desa maupun dukungan dari mitra yang
ada diluar desa, seperti individu/orginasai kemasyarakatan/ institusi, sector. Untuk
memajukan poskesdes , perlu adanya pembentukan dan pengembangan jejaring kerjasama
dengan berbagai pihak guna terlaksananya aktifitas poskesdes yang optimal. Aktualisasi dari
pengembangan jejaring poskesdes , dapat dilakukan melalui jemu jejaring UKMB secara
internal di dalam desa sendiri dan atau temu jejaring antar poskesdes, serta temu jejaring
antar tenaga kesehatan. Untuk mementapkan kerjasama , juga dihartapkan dapat dijadikan
wahana untuk saling bertukarpengalaman dan memecahkan msalah-masalah yang ada
diwilayah setempat dan dihadapi bersama.
Selain jejering program untuk proses penberdayaan dibutuhkan juga dukungan
kemitraan dari pihak lain. Untuk mendapatkan dukungan yang berasal dari organisasi
kemasyarakatan dan tanggung jawab sosial serta dukungan media masa untuk publikasi
yang kelak mempercepat penyampaian informasi dan terpacu untuk mengembangkan upaya
bidang kesehatan diwilayahnya .
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
POSKESDES adalah suatu upaya kesehatan bersumberdaya masyarakat (ukbm) yang
melaksanakan kegiatan-kegiatan minimal pengamatan epidemiologis penyakit menular & yang
berpotensi menjadi KLB serta factor-faktor risikonya penanggulangan penyakit menular & yang
berpotensi menjadi KLB serta kekurangan gizi kesiapsiagaan & penanggulangan bencana &
kegawatdaruratan kesehatan pelayanan kesehatan dasar, sesuai dengan kompetensinya. Kegiatan
Rutin Poskesdes Kegiatan rutin Poskesdes di selenggarkan dan dimotori oleh tenaga kesehatan
yang ada di desa tersebut dan Kader Poskesdes dengan bimbingan Puskesmas setempat dan
sektor terkait.Pelayanan kesehatan yang di selenggarakan oleh poskesdes meliputi promotif,
preventif dan kuratif (pengobatan) sesuai dengan kompetensi.Kegiatan pelayanan kesehatan
tersebut di kelompokkan menjadi kegiatan utama dan kegiatan pengembangan.

3.2 Saran
Saran yang dapat kami berikan yaitu agar Poskesdes tetap melanjutkan kemitraan yang telah
mereka jalin dengan instansi-instansi tersebut di atas.Agar dapat membantu meningkatkan
derajat kesehatan warga Desa Tani Bakti.Selain itu, mencoba menjalin hubungan kemitraan
dengan instansi lain, seperti PMI untuk kegiatan donor darah.

Anda mungkin juga menyukai