Anda di halaman 1dari 3

TUBERKULOSIS PARU ICD 10 : A15

RSUD AJI MUHAMMAD PARIKESIT Nomor Dokumen Nomor Revisi Halaman


Jl. Ratu Agung 1 Tenggarong Seberang
Telp. (0541) 661013 - 661015
Web: www.rsamp.id Email : rsudamparikesit@yahoo.com
00 11/13

Ditetapkan di Tenggarong
Tanggal Terbit Direktur,
PANDUAN PRAKTIK
KLINIS
dr. Martina Yulianti, Sp.PD, FINASIM
NIP. 197107122000122002
1. Pengertian (Definisi) Tuberkulosis (TB) adalah penyakit menular langsung yang
disebabkan oleh kuman TB yaitu Mycobacterium tuberculosis.
Sebagian besar kuman TB menyerang paru, namun dapat juga
mengenai organ tubuh lainnya.
2. Anamnesis Suspek TB adalah seseorang dengan gejala atau tanda TB.
Gejala umum TB paru adalah batuk produktif lebih dari 2
minggu, disertai :
1. Gejala pernafasan (nyeri dada, sesak nafas, hemoptysis)
dan atau
2. Gejala sistemik (demam, tidak nafsu makan, penurunan
berat badan, keringat malam dan mudah lelah).
3. Pemeriksaan Fisik Kelainan pada TB paru tergantung luas kelainan struktur paru.
Pada awal permulaan perkembangan penyakit umumnya sulit
sekali menemukan kelainan. Pada auskultasi terdengar suara
nafas bronchial/amforik/ronkhi basah/suara nafas melemah di
apek paru, tanda-tanda penarikan paru,diafragma dan
mediastinum.
4. Kriteria Diagnosis Berdasarkan International Standards for Tuberkulosis Care
(ISTC 2014)
5. Diagnosis TuberKulosis Paru
6. Diagnosis Banding
7. Pemeriksaan 1. Darah : limfosit/monositosis, LED meningkat, Hb turun.
Penunjang 2. Pemeriksaan mikroskopis kuman TB (Bakteri Tahan
Asam/BTA) atau kultur kuman dari spesimen
sputum/dahak sewaktu-pagi-sewaktu.
3. Untuk TB non paru, spesimen dapat diambil dari bilas
lambung, cairan serebrospinal, cairan pelura ataupun
biopsi jaringan.
4. Radiologi dengan foto toraks PA-Lateral/top lordotik.
Pada TB, umumnya di apeks paru terdapat gambaran
bercak-bercak awan dengan batas yang tidak jelas atau
bila dengan batas jelas membentuk tuberkuloma.
Gambaran lain yang dapat menyertai yaitu, kavitas (
bayangan berupa cincin berdinding tipis), pleuritis
(penebalan pleura), efusi pleura (sudut kostrofrenikus
tumpul)

11
TUBERKULOSIS PARU ICD 10 : A15

RSUD AJI MUHAMMAD PARIKESIT Nomor Dokumen Nomor Revisi Halaman


Jl. Ratu Agung 1 Tenggarong Seberang
Telp. (0541) 661013 - 661015
Web: www.rsamp.id Email : rsudamparikesit@yahoo.com
00 12/13

8. Terapi Pengobatan TB diberikan dalam 2 tahap, yaitu tahap awal dan


lanjutan
1. Tahap awal menggunakan paduan obat rifampisin,
isoniazid, pirazinamid dan etambutol.
a. Pada tahap awal pasien mendapat pasien yang
terdiri dari 4 jenis obat (rifampisin, isoniazid,
pirazinamid dan etambutol), diminum setiap hari dan
diawasi secara langsung untuk menjamin kebutuhan
minum obat dan mencegah terjadinya kekebalan
obat.
b. Bila pengobatan tahap awal diberikan secara
adekuat, daya penularan menurun dalam kurun
waktu 2 minggu.
c. Pasien TB paru BTA positif sebagian besar menjadi
BTA negatif (konversi) setelah menyelesiakan
pengobatan tahap awal. Setelah terjadi konversi
pengobatan dilanjutkan dengan tahap lanjut.
2. Tahap lanjutan menggunakan paduan obat rifampisin dan
isoniazid
a. Pada tahap lanjutan pasien mendapat 2 jenis obat
(rifampisin dan isoniazid), namun dalam jangka waktu
yang lebih lama (minimal 4 bulan).
b. Obat dapat diminum secara intermitten yaitu
3x/minggu (obat program).
c. Tahap lanjutan penting untuk membunuh kuman
persisten sehingga mencegah terjadinya
kekambuhan.
9. Edukasi Memberikan informasi kepada pasien dan keluarga tentang
penyakit tuberculosis
Pengawasan ketaatan minum obat dan kontrol secara teratul
Pola hidup sehat dan sanitasi lingkungan.
10. Prognosis Ad vitam : dubia
Ad sanationam : dubia
Ad fumgsionam : dubia
11. Tingkat Evidens I/II/III
12. Tingkat Rekomendasi A/B/C
13. Penelaah Kritis dr. Parluhutan Doli Siregar,Sp.P
14. Indikator Medis
15. Kepustakaan 1. Perhimpunan dokter paru Indonesia. Tuberkulosis. PDPI.
Jakarta. 2011. (Perhimpunan Dokter Paru Indonesi, 2011)
2. Direktorat Jenderal Pengendalian Penyakit dan
Penyehatan Lingkungan. Pedoman nasional
pengendalian tuberkulosis, Jakarta : Kementrian
Kesehatan RI. 2011. (Direktorat Jenderal Pengendalian

12
TUBERKULOSIS PARU ICD 10 : A15

RSUD AJI MUHAMMAD PARIKESIT Nomor Dokumen Nomor Revisi Halaman


Jl. Ratu Agung 1 Tenggarong Seberang
Telp. (0541) 661013 - 661015
Web: www.rsamp.id Email : rsudamparikesit@yahoo.com
00 13/13

Penyakit dan Penyehatan Lingkungan, 2011)


3. Panduan tata laksana tuberculosis sesuai ISTC dengan
strategi DOTS unutk praktik dokter swasta (DPS).
Kementrian Kesehatan Republik Indonesia dan Ikatan
Dokter Indonesia. Jakarta. 2012. (Kementrian Kesehatan
Republik Indonesia, 2012)
4. Tuberculosis Coalition for Technical Assistance.
International standarts for tuberculosis tare (ISCT). 3nd
Ed. Tuberkulosis Colaition for Technical Assistance, . The
Hague. 2014 (Tuberkulosis Colaition for Technical
Assistance, 2014)
5. Braunwald, E. Fauci, A.S Kasper, D.L Hauser, S.L. et al.
Mycobacterial disease: Tuberkulosis. Harisson’s: principle
of internal medicine. 17th Ed. New York: McGraw-Hill
Companies. 2009: hal. 1006-1020. (Braunwald, et al .,
2009)

Ketua Komite Medik Penyusun

……………………… …………………………

13

Anda mungkin juga menyukai