Anda di halaman 1dari 9

Analisis Kualitas Lingkungan

1. Fator mempengaruhi kualitas air


1. Faktor Fisika
Faktor-faktor fisika yang mempengaruhi kualitas air yang dapat terlihat
langsung melalui fisik air tanpa harus melakukan pengamatan yang
lebih jauh pada air tersebut. Faktor-faktor fisika pada air meliputi:
A. Kekeruhan
Kekeruhan pada air ini disebabkan oleh adanya bahan-bahan organik dan
anorganik yang terkandung dalam air seperti lumpur dan bahan yang
dihasilkan oleh buangan industri.
B. Temperatur
Temperatur ini ada hubungannya dengan kualitas air, dimana apabila
temperatur naik maka akan menyebabkan turunnya kadar oksigen
terlarut dalam air. Perlu diketahui bahwa kadar oksigen terlarut dalam
air yang terlalu rendah ini akan menimbulkan bau yang tidak sedap.
C. Warna
Warna air dapat ditimbulkan oleh kehadiran organisme, bahan-bahan
tersuspensi yang berwarna dan oleh ekstrak senyawa-senyawa organik
serta tumbuh-tumbuhan.
D. Solid (Zat padat)
Kandungan zat padat menimbulkan bau, juga dapat meyebabkan
turunnya kadar oksigen terlarut. Zat padat dapat menghalangi
penetrasi sinar matahari kedalam air.
E. Bau dan rasa
Organisme dalam air seperti alga dan senyawa-senyawa organik tertentu
dapat menimbulkan bau dan rasa yang mempengaruhi kualitas air.
2. Faktor Kimia
Karakteristik kimia air menyatakan banyaknya senyawa kimia yang
terdapat di dalam air, sebagian di antaranya berasal dari alam secara
alamiah dan sebagian lagi sebagai kontribusi aktivitas makhluk hidup.
Beberapa senyawa kimia yang terdapat didalam air dapat dianalisa
dengan beberapa parameter kualitas air. Parameter kualitas air
tersebut dapat digolongkan sebagai berikut :
A. PH
PH yang terlalu tinggi atau terlalu rendah juga mempengaruhi faktor
kualitas air. Pembatasan pH dilakukan karena akan mempengaruhi
rasa, korosifitas air dan efisiensi klorinasi.
B. DO (dissolved oxygent)
DO merupakan jumlah oksigen terlarut dalam air yang berasal dari
fotosintesa dan absorbsi atmosfer/udara. Semakin banyak jumlah DO
dalam air tersebut maka secara otomatis kualitas air disitu semakin
baik.
C. BOD (biological oxygent demand)
BOD, DO, COD saling berhubungan dimana BOD adalah banyaknya
oksigen yang dibutuhkan oleh mikroorgasnisme untuk menguraikan
bahan-bahan organik yang berada dalam air secara biologi.
D. COD (chemical oxygent demand)
COD, BOD dan DO ini saling berhubungan dan saling berpengaruh. COD
merupakan banyaknya oksigen yang di butuhkan untuk mengoksidasi
bahan-bahan organik secara kimia.
E. Kesadahan
Kesadahan air yang tinggi ini juga turut menyumbang dan mempengaruhi
kualitas air bersih. Penyebab kesadahan dalam air ini karena adanya
kadar residu yang terlampau tinggi.
F. Senyawa-senyawa kimia yang beracun
Senyawa-senyawa kimia dalam air ini sangat berbahaya bagi kesehatan
tubuh manusia. Contohnya, unsur arsen (As) dalam air dapat
menyebabkan racun. Dosis maksimalnya (± 0,05 mg/l). Kehadiran besi
(Fe) dalam air bersih akan menyebabkan timbulnya rasa dan bau ligan,
menimbulkan warna koloid merah (karat) akibat oksidasi oleh oksigen
terlarut yang dapat menjadi racun bagi manusia (Farida, 2002).
3. Faktor Biologi
Organisme mikro biasa terdapat dalam air permukaan, tetapi pada
umumnya tidak terdapat pada kebanyakan air tanah karena
penyaringan oleh aquifer. Organisme yang paling dikenal adalah
bakteri. Adapun pembagian mokroorganisme didalam air dapat di bagi
sebagai berikut :
A. Bakteri
Sesuatu yang tidak tampak secara kasat mata ini mempengaruhi kulitas
air dan dapat menimbulkan penyakit, bakteri ini disebut juga patogen.
Ukuran bakteri ini biasanya 1-4 mikron yang hanya bisa dilihat oleh alat
bantu yaitu mikroskop.
B. Organisme Colliform
Jika patogen ini dapat menimbulkan penyakir, organisme colliform ini
merupakan organisme yang tidak berbahaya dari kelompok colliform
yang akan hidup lebih lama didalam air daripada organisme patogen.
Dengan batasan tidak boleh lebih dari 1 didalam 100ml air.
C. Organisme Mikro Lainnnya
Organisme mikro lainya ini yaitu ganggang dan jamur. Ganggang ini
merupakan tumbuhan satu sel yang memberi rasa dan bau pada air.
Pertumb

Simak lebih lanjut di Brainly.co.id -


https://brainly.co.id/tugas/15093526#readmore

3. Dampak Pencemaran Tanah terhadap eko

Semua hal yang telah mengalami pencemaran pasti ujungnya akan


menimbulkan berbagai dampak yang negatif, tidak terkecuali tanah ini.
Jika udara dan air yang tercemar akan menimbulkan berbagai macam
dampak negatif, maka tanah pun juga demikian. Ada berbagai macam
dampak negatif dari adanya pencemaran tanah ini. Beberapa macam
dampak pencemaran tanah antara lain sebagai berikut:
1. Mengurangi kesuburan tanah

Dampak pertama yang akan kita rasakan dari adanya tanah yang
tercemar pastinya akan menurunkan kesuburan pada tanah itu sendiri.
seperti yang kita ketahui sebelumnya bahwasannya tanah ini pada
dasarnya mempunyai keunggulan. Salah satu keunggulan tanah adalah
mempunyai nilai kesuburan sehingga banyak tanaman bisa hidup
dengan subur.

Namun ketika tanah ini sudah tercemar dengan berbagai macam zat yang
merugikan (baik zat kimia maupun non kimia), hal ini akan
menurunkan tingkat kesuburan tanah tersebut. Tanah akan menjadi
tidak subur karena zat- zat polutan sudah merusak jaringan kesuburan
tanah tersebut. Akibatnya, banyak tanaman yang tidak akan bisa
tumbuh dengan baik.

2. Membuat tumbuh- tumbuhan dan makhluk hidup lainnya


mati

Masih serangkaian dengan dampak pencemaran tanah yang akan


menurunkan tingkat kesuburan. Hal ini juga akan berakibat pada masa
hidup tanaman. Tamanan yang awalnya tumbuh dengan subur, lama-
kelamaan akan menjadi layu, bahkan akan mati.

Selain tanaman, pencemaran pada tanah ini juga akan berdampak pada
makhluk hidup lainnya (seperti binatang dan manusia). Zat- zat
polutan yang ada di dalam tanah akan masuk ke dalam janrungan
tumbuhan. Dan ketika tumbuhan tersebut dimakan oleh manusia
maupun binatang, maka efek negatifnya dapat tersalurkan pada
binatang atau manusia yang memakan tumbuhan tersebut.

3. Menyebabkan pencemaran pada udara

Pencemaran tanah juga akan berdampak pada pencemaran udara. Hal ini
karena zat- zat yang mencemari tanah tersebut (misalnya sampah)
dalam jangka waktu yang lama akan membuat udara yang ada di
sekitarnya menjadi tidak sehat. Akibatnya udara tersebut menjadi tidak
nyaman untuk dihirup. Selain itu, apabila yang membuat pencemaran
pada tanah adalah sampah, maka ketika akan terjadi proses
dekomposisi maka akan menimbulkan bau yang begitu mneyengat.
Dan inilah yang disebut dengan pencemaran udara.

4. Menimbulkan wabah penyakit

Dampak pencemaran tanah yang selajutnya adalah menyebabkan


timbulnya banyak bibit penyakit. Tanah yang tercemar merupakan
rumah yang sangat nyaman bagi patogen- patogen yang menimbulkan
banyak penyakit. Hal ini dalam jangka waktu yang tidak terlalu lama
akan menyebabkan berbagai penyakit datang dan siap menyerang
makhluk hidup yang ada dan menempati tanah yang tercemar tersebut.
Yang akan menikmati datangnya penyakit ini tidak hanya manusia saja,
namun juga binatang dan tumbuh- tumbuhan lainnya.

5. Merusak ekosistem

Ekosistem (baca: eksoistem darat dan ekosistem air) merupakan wujud


interaksi antara makhluk hidup dengan lingkungan serta komponen-
komponen yang ada di dalamnya (baik komponen biotik maupun
komponen abiotik). Tanah termasuk ke dalam komponen abiotik
sehingga tercemarnya tanah pastinya akan menyebabkan
menyebabakn keseimbangan ekosistem menjadi terganggu. Akibatnya
lingkungan menjadi tidak nyaman dan banyak fungsi yang seharusnya
didapatkan justru akan berubah menjadi suatu wujud kerugian.

6. Merusak keindahan atau estetika

Hal yang pasti terjadi selanjutnya akibat adanya pencemaran tanah


adalah rusaknya nilai keindahan atau estetika lingkungan. Keindahan
lingkungan tidak hanya terdapat pada apa yang kita lihat saja, namun
juga apa yang kita dengar dan apa pula yang kita rasa. Pencemaran
tanah akan banyak sekali merusak nilai- nilai keindahan tersebut.

Tidak hanya itu saja, dan yang paling penting pencemaran tanah ini akan
menyebabkan kondisi lingkungan yang kita tempati menjadi tidak
nyaman sama sekali. Terlebih apabila pencemarah tanah tersebut
disebabkan oleh sampah. Sampah- sampah akan membuat berbagai
macam kerugian bagi makhluk hidup. Selain tidak sedap dipandang
mata, sampah juga akan menyebabkan bau yang sangat menyengat.
Ini sungguh tidak nyaman digunakan sebagai tempat bermukim.

Itulah beberapa dampak dari pencemaran tanah yang dapat kita rasakan.
Selain dampak- dampat tersebut masih banyak lagi dampak yang dapat
kita rasakan baik kita sadari maupun tidak. Oleh karenai itulah kita
sebagai manusia harus menjaga tanah dari berbagai bentuk
pencemaran.

4. dampak pencemaran udara

1. Dampak Pencemaran Udara Terhadap Manusia

 Mengakibatkan terjadinya gangguan pernapasan bagi manusia


karena oksigen tercemar oleh senyawa berbahaya.
 Menyebabkan terjadinya masalah pada kulit manusia, misalnya kulit
kusam, keriput, flek hitam, bahkan kanker kulit.
 Menimbulkan berbagai penyakit yang berhubungan dengan
pernapasan, seperti asma, batuk, dan lainnya.
 Polusi udara juga dapat mengakibatkan manusia menjadi mudah
stress dan emosi tak seimbang.
 Membuat pandangan menjadi terganggu akibat asap

2. Dampak Pencemaran Udara Pada Lingkungan

 Memicu terjadinya hujan asam, dimana hujan asam tersebut dapat


merusak tumbuhan-tumbuhan.
 Mengakibatkan terjadinya global warming. Polusi udara
merupakan salah satu penyebab terjadinya global warming dalam
jangka waktu yang lama.
 Pencemaran udara juga dapat mengakibatkan pertumbuhan
tanaman menjadi terganggu. Udara yang kotor membuat tanaman
mudah terkena penyakit, misalnya klorosis, nekrosis, dan bintik hitam.

5. cara mengendalikan pencemaran udara

. Penghijauan dan reboisasi

Penghijauan dan reboisasi dapat menurunkan polusi udara oleh


CO2. Demikian juga pembuatan jalur hijau di kota-kota besar
menjadi hal yang sangat berarti. Secara alamiah tumbuhan
menyerap CO2 untuk fotosintesis, dengan penghijauan berarti
akan meningkatkan pengambilan CO2 udara oleh tumbuhan.

2. Memasang penyaring udara pada cerobong asap pabrik

Hal lain yang tidak kalah penting adalah memasang penyaring udara
pada cerobong asap pabrik untuk menyaring partikel-partikel yang
bercampur asap agar tidak terbebas ke udara.

3. Menetapkan kawasan industri yang jauh dari kawasan


pemukiman warga

4. Mengurangi pemakaian bahan bakar dari fosil (minyak


bumi dan batu bara) pada industri dan pembangkit listrik.

5. Memanfaatkan energi alternatif yang lebih ramah lingkungan


Memanfaatkan energi alternatif yang lebih ramah lingkungan dapat
berupa energi biogas, energi surya dan energi panas bumi untuk
menggantikan energi minyak bumi dan batu bara.

6. Pengawasan yang ketat di wilayah hutan yang rawan


terbakar

7. Melarang warga membakar semak belukar di sekitar hutan


dalam membuka lahan pertanian

Disamping itu perlu diberikan sanksi yang tegas pada pihak-pihak


yang secara sengaja melakukan pembakaran lahan atau hutan.

8. Memakai masker

Memakai masker penting dilakukan terutama pada saat udara


tercemar oleh asap, paling tidak dapat mengurangi dampak yang
lebih buruk.

9. Tidak menggunakan barang-barang rumah tangga yang


mengandung Kloro Fluoro Karbon (CFC)

10. Tidak merokok di dalam ruangan

11. Ketentuan hukum internasional yang mengikat mengenai


bahan-bahan radioaktif

Perlunya ketentuan hukum internasional yang mengikat bagi semua


negara yang melakukan percobaan nuklir di kawasan terbuka.
Pemberian sanksi yang tegas bagi negara yang melakukan
pelanggaran yang diharapkan dapat mengurangi polusi radioaktif.
Demikian juga pengawasan yang ketat pada reaktor nuklir dari
bahaya radiasi dan kebocoran.

12. Perusahaan yang mengeluarkan emisi harus memenuhi


standar batas-batas pencemaran udara (Baku Mutu Udara
Ambien dan Baku Mutu Udara Emisi )
Standar batas-batas pencemaran udara secara kuantitatif diatur
dalam Baku Mutu Udara Ambien dan Baku Mutu Udara Emisi.
Baku Mutu Udara Ambien menunjukkan batas kadar yang
diperbolehkan bagi zat atau bahan pencemar terdapat di udara,
tetapi tidak menimbulkan gangguan pada makhluk hidup.
Sementara itu, Baku Mutu Udara Emisi menunjukkan batas kadar
yang diperbolehkan bagi zat atau bahan pencemar untuk
dikeluarkan dari sumber pencemaran ke udara sehingga tidak
mengakibatkan pencemaran yang melampaui batas Baku Mutu
Udara Ambien. Dengan ketentuan tersebut, perusahaan yang
mengeluarkan emisi akan berusaha untuk menjaga agar sesuai
dengan ketentuan tersebut. Secara tidak langsung, hal tersebut
telah dapat mengendalikan laju pencemaran udara.

Pengendalian emisi dapat dilakukan dengan berbagai alat.


Pemilihannya dapat dilakukan dengan pertimbangan efisiensi, sifat
kimiawi pencemar, dan lainnya. Beberapa alat pengendali emisi
antara lain sebagai berikut:

a. Filter udara, berguna untuk menyaring partikel yang ikut keluar


dari cerobong agar tidak ikut terlepas ke udara sehingga hanya
udara yang bersih yang keluar ke lingkungan.

Gambar 1 Filter udara (kiri) dan pengendap siklon (kanan)

b. Pengendap siklon, yaitu pengendap partikel yang ikut dalam


emisi dengan memanfaatkan gaya sentrifugal dari partikel dengan
cara partikel diembuskan ke dinding tabung siklon sehingga
partikel yang berat akan mengendap.

c. Pengendap sistem gravitasi, yaitu ruang panjang yang dilalui


partikel sehingga perlahan-lahan dimungkinkan terjadi
pengendapan partikel ke bawah akibat gaya gravitasi.

Gambar 2 Pengendapan system gravitasi

d. Pengendap elektrostatika, berguna untuk mengendapkan


partikel di bawah diameter 5 mikrometer dan paling efektif
digunakan pengendap elektrostatik. Dengan alat ini, volume udara
yang dibersihkan dapat dalam jumlah yang besar.

e. Filter basah, scrubber, atau wet collectors, berguna untuk


mengendapkan pencemar nonpartikel. Scrubber dapat
memisahkan udara bersih dari pencemar nonpartikel. Kerja alat ini
adalah dengan menggunakan larutan penyerap. Pencemar
nonpartikel dilewatkan dalam larutan penyerap sehingga larutan
akan menyerap pencemar nonpartikel tersebut.

Selain itu, ada beberapa pencemar yang dikelola secara khusus,


misalnya, sebagai berikut:

a. Pengendalian sulfur dioksida (SO2)


Pengendalian SO2 dilakukan dengan mengurangi penggunaan
bahan bakar bersulfur tinggi, seperti batu bara dengan bahan
bakar yang lebih bersih untuk lingkungan.

b. Pengendalian oksida nitrogen (NO2)

Cara yang paling tepat untuk menghindari terjadinya pencemaran


NO2 adalah dengan menghindari penggunaan bahan bakar fosil.

Anda mungkin juga menyukai