Anda di halaman 1dari 11

PERSALINANNORMAL

No.Dokumen :
No.Revisi :
SOP
Tanggal Terbit :
Halaman :
PUSKESMAS SALBANI
PERAWATAN NIP :197005051995031002
PASAHARI.A
.
1. Pengertian  Persalinan normal adalah proses dimana bayi,plasenta dan selaput
ketuban keluar dari uteru setelah umur kehamilan ≥ 37 minggu tanpa
disertai adanya penyulit.
2. Tujuan Sebagai pedoman pertolongan persalinan normal di ruang bersalin
3. Kebijakan SK Kepala Puskesmas Perawatan Pasahari.A No:
Tentang Jenis Pelayanan Yang Ada Di Puskesmas Perawatan Pasahari.A
4. Referensi Jaring Nasional Pelatihan Klinik DepKes RI 2008
5. Alat dan bahan  ATK
6. Prosedur 1. Mendengar dan melihat adanya tanda persalinan kala dua.
2. Memastikan kelengkapan alat pertolongan persalinan termasuk
mematahkan ampul oksitosin dan memasukan alat suntik sekali pakai
2½ ml ke dalam wadah partus set.
3. Memakai celemek plastik.
4. Memastikan lengan tidak memakai perhiasan, mencuci tangan degan
sabun dan air mengalir.
5. Menggunakan sarung tangan DTT pada tangan kanan yang akan
digunakan untuk pemeriksaan dalam.
6. Mengambil alat suntik dengan tangan yang bersarung tangan, isi dengan
oksitosin dan letakan kembali ke dalam wadah partus set.
7. Membersihkan vulva dan perineum dengan kapas basah dengan gerakan
vulva ke perineum.
8. Melakukan pemeriksaan dalam (pastikan pembukaan sudah lengkap dan
selaput ketuban sudah pecah).
9. Mencelupkan tangan kanan yang bersarung tangan ke dalam larutan
klorin 0,5%, membuka sarung tangan dalam keadaan terbalik dan
merendamnya dalam larutan klorin 0,5%.
10. Memeriksa denyut jantung janin setelah kontraksi uterus selesai
(pastikan DJJ dalam batas normal (120 – 160 x/menit)).
11. Memberi tahu ibu pembukaan sudah lengkap dan keadaan janin baik,
meminta ibu untuk meneran saat ada his apabila ibu sudah merasa ingin
meneran.
12. Meminta bantuan keluarga untuk menyiapkan posisi ibu untuk meneran
(pada saat ada his, bantu ibu dalam posisi setengah duduk dan pastikan
ia merasa nyaman.
13. Melakukan pimpinan meneran saat ibu mempunyai dorongan yang kuat
untuk meneran.
14. Menganjurkan ibu untuk berjalan, berjongkok atau mengambil posisi
nyaman, jika ibu belum merasa ada dorongan untuk meneran dalam 60
menit.
15. Meletakan handuk bersih (untuk mengeringkan bayi) di perut ibu, jika
kepala bayi telah membuka vulva dengan diameter 5 – 6 cm.
16. Meletakan kain bersih yang dilipat 1/3 bagian bawah bokong ibu
17. Membuka tutup partus set dan memperhatikan kembali kelengkapan alat
dan bahan,
18. Memakai sarung tangan DTT pada kedua tangan.
19. Saat kepala janin terlihat pada vulva dengan diameter 5 – 6 cm,
memasang handuk bersih untuk mengeringkan janin pada perut ibu.
20. Memeriksa adanya lilitan tali pusat pada leher janin
21. Menunggu hingga kepala janin selesai melakukan putaran paksi luar
secara spontan.
22. Setelah kepala melakukan putaran paksi luar, pegang secara biparental.
Menganjurkan kepada ibu untuk meneran saat kontraksi. Dengan lembut
gerakan kepala ke arah bawah dan distal hingga bahu depan muncul di
bawah arkus pubis dan kemudian gerakan arah atas dan distal untuk
melahirkan bahu belakang.
23. Setelah bahu lahir, geser tangan bawah ke arah perineum ibu untuk
menyanggah kepala, lengan dan siku sebelah bawah. Gunakan tangan
atas untuk menelusuri dan memegang tangan dan siku sebelah atas.
24. Setelah badan dan lengan lahir, tangan kiri menyusuri punggung ke arah
bokong dan tungkai bawah janin untuk memegang tungkai bawah
(selipkan jari telunjuk tangan kiri di antara kedua lutut janin)
25. Melakukan penilaian selintas : (a) Apakah bayi menangis kuat dan atau
bernafas tanpa kesulitan? (b) Apakah bayi bergerak aktif ?
26. Mengeringkan tubuh bayi mulai dari muka, kepala dan bagian tubuh
lainnya kecuali bagian tangan tanpa membersihkan verniks. Ganti
handuk basah dengan handuk/kain yang kering. Membiarkan bayi di
atas perut ibu.
27. Memeriksa kembali uterus untuk memastikan tidak ada lagi bayi dalam
uterus.
28. Memberitahu ibu bahwa ia akan disuntik oksitosin agar uterus
berkontraksi baik.
29. Dalam waktu 1 menit setelah bayi lahir, suntikan oksitosin 10 unit IM
(intramaskuler) di 1/3 paha atas bagian distal lateral (lakukan aspirasi
sebelum menyuntikan oksitosin).
30. Setelah 2 menit pasca persalinan, jepit tali pusat dengan klem kira-kira 3
cm dari pusat bayi. Mendorong isi tali pusat ke arah distal (ibu) dan
jepit kembali tali pusat pada 2 cm distal dari klem pertama.
31. Dengan satu tangan, pegang tali pusat yang telah dijepit (lindungi perut
bayi), dan lakukan pengguntingan tali pusat di antara 2 klem tersebut.
32. Mengikat tali pusat dengan benang DTT atau steril pada satu sisi
kemudian melingkarkan kembali benang tersebut dan mengikatnya
dengan simpul kunci pada sisi lainnya.
33. Menyelimuti ibu dan bayi dengan kain hangat dan memasang topi di
kepala bayi.
34. Memindahkan klem pada tali pusat hingga berjarak 5 -10 cm dari vulva
35. Meletakan satu tangan di atas kain pada perut ibu, di tepi atas simfisis,
untuk mendeteksi. Tangan lain menegangkan tali pusat.
36. Setelah uterus berkontraksi, menegangkan tali pusat dengan tangan
kanan, sementara tangan kiri menekan uterus dengan hati-hati ke arah
dorsokrainal. Jika plasenta tidak lahir setelah 30 – 40 detik, hentikan
penegangan tali pusat dan menunggu hingga timbul kontraksi
berikutnya dan mengulangi prosedur.
37. Melakukan penegangan dan dorongan dorsokranial hingga plasenta
terlepas, minta ibu meneran sambil penolong menarik tali pusat dengan
arah sejajar lantai dan kemudian ke arah atas, mengikuti poros jalan
lahir (tetap lakukan tekanan dorsokranial).
38. Setelah plasenta tampak pada vulva, teruskan melahirkan plasenta
dengan hati-hati. Bila perlu (terasa ada tahanan), pegang plasenta
dengan kedua tangan dan lakukan putaran searah untuk membantu
pengeluaran plasenta dan mencegah robeknya selaput ketuban.
39. Segera setelah plasenta lahir, melakukan masase (pemijatan) pada
fundus uteri dengan menggosok fundus uteri secara sirkuler
menggunakan bagian palmar 4 jari tangan kiri hingga kontraksi uterus
baik (fundus teraba keras)
40. Periksa bagian maternal dan bagian fetal plasenta dengan tangan kanan
untuk memastikan bahwa seluruh kotiledon dan selaput ketuban sudah
lahir lengkap, dan masukan ke dalam kantong plastik yang tersedia.
41. Evaluasi kemungkinan laserasi pada vagina dan perineum. Melakukan
penjahitan bila laserasi menyebabkan perdarahan.
42. Memastikan uterus berkontraksi dengan baik dan tidak terjadi
perdarahan pervaginam.
43. Membiarkan bayi tetap melakukan kontak kulit ke kulit di dada ibu
paling sedikit 1 jam.
44. Setelah satu jam, lakukan penimbangan/pengukuran bayi, beri tetes
mata antibiotik profilaksis, dan vitamin K1 1 mg intramaskuler di paha
kiri anterolateral.
45. Setelah satu jam pemberian vitamin K1 berikan suntikan imunisasi
Hepatitis B di paha kanan anterolateral.
46. Melanjutkan pemantauan kontraksi dan mencegah perdarahan
pervaginam.
47. Mengajarkan ibu/keluarga cara melakukan masase uterus dan menilai
kontraksi.
48. Evaluasi dan estimasi jumlah kehilangan darah.
49. Memeriksakan nadi ibu dan keadaan kandung kemih setiap 15 menit
selama 1 jam pertama pasca persalinan dan setiap 30 menit selama jam
kedua pasca persalinan.
50. Memeriksa kembali bayi untuk memastikan bahwa bayi bernafas
dengan baik.
51. Menempatkan semua peralatan bekas pakai dalam larutan klorin 0,5%
untuk dekontaminasi (10 menit). Cuci dan bilas peralatan setelah di
dekontaminasi.
52. Buang bahan-bahan yang terkontaminasi ke tempat sampah yang sesuai.
53. Membersihkan ibu dengan menggunakan air DDT. Membersihkan sisa
cairan ketuban, lendir dan darah. Bantu ibu memakai memakai pakaian
bersih dan kering.
54. Memastikan ibu merasa nyaman dan beritahu keluarga untuk membantu
apabila ibu ingin minum.
55. Dekontaminasi tempat persalinan dengan larutan klorin 0,5%.
56. Membersihkan sarung tangan di dalam larutan klorin 0,5% melepaskan
sarung tangan dalam keadaan terbalik dan merendamnya dalam larutan
klorin 0,5%
57. Mencuci tangan dengan sabun dan air mengalir.
58. Melengkapi partograf.
7. Bagan Alir
Mendengar dan Memastikan kelengkapan alat pertolongan persalinan
melihat adanya tanda termasuk mematahkan ampul oksitosin dan memasukan
alat suntik sekali pakai 2½ ml ke dalam wadah partus set
persalinan kala dua.

Menggunakan sarung
tangan DTT pada Memastikan lengan tidak Memakai celemek
tangan kanan yang memakai perhiasan,
akan digunakan untuk mencuci tangan degan plastik
pemeriksaan dalam. sabun dan air mengalir

Melakukan
Membersihkan vulva pemeriksaan
.Mengambil alat suntik dengan dan perineum dengan
tangan yang bersarung tangan, isi dalam
kapas basah dengan (pastikan
dengan oksitosin dan letakan gerakan vulva ke
kembali ke dalam wadah partus set. pembukaan
perineum sudah lengkap
dan selaput
ketuban sudah
Memeriksa
Mencelupkan tangan kanan yang pecah)..
denyut jantung
bersarung tangan ke dalam larutan
janin setelah
klorin 0,5%, membuka sarung tangan
kontraksi uterus
dalam keadaan terbalik dan
selesai (pastikan
merendamnya dalam larutan klorin
DJJ dalam batas
0,5%.
normal (120 –
160 x/menit).

Meminta bantuan keluarga untuk


Memberi tahu ibu pembukaan sudah menyiapkan posisi ibu untuk
lengkap dan keadaan janin baik, meminta meneran (pada saat ada his, bantu
ibu untuk meneran saat ada his apabila ibu ibu dalam posisi setengah duduk
sudah merasa ingin meneran. dan pastikan ia merasa nyaman

Menganjurkan ibu untuk berjalan, Melakukan pimpinan meneran


berjongkok atau mengambil posisi nyaman, saat ibu mempunyai dorongan
jika ibu belum merasa ada dorongan untuk yang kuat untuk meneran
meneran dalam 60 menit.

Meletakan handuk Meletakan Membuka tutup partus set


bersih (untuk
mengeringkan kain bersih dan memperhatikan
bayi) di perut ibu, yang dilipat kembali kelengkapan alat
jika kepala bayi 1/3 bagian dan bahan
telah membuka
vulva dengan bawah
diameter 5 – 6 cm bokong ibu

Memeriksa Saat kepala janin terlihat Memakai sarung


pada vulva dengan diameter
adanya lilitan 5 – 6 cm, memasang tangan DTT pada
tali pusat handuk bersih untuk kedua tangan
pada leher mengeringkan janin pada
perut ibu
janin

Setelah kepala melakukan putaran paksi luar, pegang


secara biparental. Menganjurkan kepada ibu untuk
Menunggu hingga meneran saat kontraksi. Dengan lembut gerakan kepala
kepala janin selesai ke arah bawah dan distal hingga bahu depan muncul di
melakukan putaran paksi bawah arkus pubis dan kemudian gerakan arah atas dan
luar secara spontan distal untuk melahirkan bahu belakang
Setelah badan dan lengan Setelah bahu lahir, geser tangan bawah ke arah perineum
lahir, tangan kiri menyusuri ibu untuk menyanggah kepala, lengan dan siku sebelah
punggung ke arah bokong bawah. Gunakan tangan atas untuk menelusuri dan
dan tungkai bawah janin
memegang tangan dan siku sebelah atas.
untuk memegang tungkai
bawah (selipkan jari
telunjuk tangan kiri di
antara kedua lutut janin)
Mengeringkan tubuh bayi mulai dari
muka, kepala dan bagian tubuh lainnya
kecuali bagian tangan tanpa
Melakukan penilaian selintas : (a) membersihkan verniks. Ganti handuk
Apakah bayi menangis kuat dan
atau bernafas tanpa kesulitan? (b) basah dengan handuk/kain yang kering.
Apakah bayi bergerak aktif ? Membiarkan bayi di atas perut ibu.

Dalam waktu 1 Memberitahu ibu bahwa Memeriksa kembali


menit setelah ia akan disuntik uterus untuk memastikan
bayi lahir, oksitosin agar uterus
suntikan tidak ada lagi bayi dalam
berkontraksi baik. uterus.
oksitosin 10
unit IM
(intramaskuler)
di 1/3 paha Setelah 2 menit pasca Dengan satu tangan, pegang
atas bagian persalinan, jepit tali pusat tali pusat yang telah dijepit
distal lateral dengan klem kira-kira 3 cm (lindungi perut bayi), dan
(lakukan dari pusat bayi. Mendorong isi
aspirasi lakukan pengguntingan tali
tali pusat ke arah distal (ibu)
sebelum dan jepit kembali tali pusat
pusat di antara 2 klem
menyuntikan pada 2 cm distal dari klem tersebut.
oksitosin). pertama.

Menyelimuti
ibu dan bayi
dengan kain
Dengan satu tangan, pegang Mengikat tali pusat dengan benang
tali pusat yang telah dijepit DTT atau steril pada satu sisi hangat dan
kemudian melingkarkan kembali
(lindungi perut bayi), dan
benang tersebut dan mengikatnya
memasang topi
lakukan pengguntingan tali
pusat di antara 2 klem tersebut.
dengan simpul kunci pada sisi di kepala bayi.
lainnya.

Setelah uterus
berkontraksi, Meletakan satu tangan di atas Memindahkan klem
menegangkan tali pusat kain pada perut ibu, di tepi atas
dengan tangan kanan,
pada tali pusat hingga
simfisis, untuk mendeteksi.
sementara tangan kiri Tangan lain menegangkan tali berjarak 5 -10 cm dari
menekan uterus dengan pusat. vulva
hati-hati ke arah
dorsokrainal. Jika
plasenta tidak lahir
setelah 30 – 40 detik, Melakukan penegangan dan dorongan Setelah plasenta tampak
hentikan penegangan tali dorsokranial hingga plasenta terlepas, pada vulva, teruskan
pusat dan menunggu minta ibu meneran sambil penolong melahirkan plasenta
hingga timbul kontraksi menarik tali pusat dengan arah sejajar dengan hati-hati. Bila
berikutnya dan lantai dan kemudian ke arah atas, perlu (terasa ada
mengulangi prosedur. mengikuti poros jalan lahir (tetap tahanan), pegang plasenta
lakukan tekanan dorsokranial). dengan kedua tangan dan
lakukan putaran searah
untuk membantu
pengeluaran plasenta dan
Periksa bagian maternal dan bagian mencegah robeknya
fetal plasenta dengan tangan kanan Segera setelah plasenta lahir, melakukan selaput ketuban.
untuk memastikan bahwa seluruh masase (pemijatan) pada fundus uteri
kotiledon dan selaput ketuban dengan menggosok fundus uteri secara
sudah lahir lengkap, dan masukan sirkuler menggunakan bagian palmar 4
ke dalam kantong plastik yang jari tangan kiri hingga kontraksi uterus
baik (fundus teraba keras)
tersedia
Membiarkan
bayi tetap
melakukan
Evaluasi kemungkinan Memastikan uterus kontak kulit ke
laserasi pada vagina dan berkontraksi dengan baik kulit di dada ibu
perineum. Melakukan dan tidak terjadi perdarahan
penjahitan bila laserasi pervaginam paling sedikit 1
menyebabkan perdarahan jam.

Melanjutkan Setelah satu jam pemberian


pemantauan kontraksi Setelah satu jam, lakukan
vitamin K1 berikan penimbangan/pengukuran bayi,
dan mencegah suntikan imunisasi beri tetes mata antibiotik
perdarahan pervaginam.
Hepatitis B di paha kanan profilaksis, dan vitamin K1 1 mg
anterolateral. intramaskuler di paha kiri
anterolateral.

Mengajarkan ibu/keluarga Evaluasi dan Memeriksakan nadi ibu dan


cara melakukan masase estimasi jumlah keadaan kandung kemih
uterus dan menilai kehilangan darah. setiap 15 menit selama 1
kontraksi
jam pertama pasca
persalinan dan setiap 30
menit selama jam kedua
pasca persalinan.

Buang bahan- Menempatkan semua Memeriksa kembali bayi


bahan yang peralatan bekas pakai untuk memastikan
terkontaminasi ke dalam larutan klorin 0,5% bahwa bayi bernafas
tempat sampah untuk dekontaminasi (10
dengan baik.
yang sesuai.menit menit). Cuci dan bilas
selama jam kedua pasca peralatan setelah di
persalinan.
dekontaminasi.

Membersihkan ibu dengan Memastikan ibu Dekontaminasi


menggunakan air DDT. merasa nyaman tempat
Membersihkan sisa cairan dan beritahu
ketuban, lendir dan darah. persalinan
keluarga untuk dengan larutan
Bantu ibu memakai
membantu
memakai pakaian bersih klorin 0,5%.
dan kering apabila ibu ingin
minum

Membersihkan sarung
tangan di dalam larutan
Mencuci tangan klorin 0,5% melepaskan
dengan sabun dan sarung tangan dalam
keadaan terbalik dan
air mengalir. merendamnya dalam
larutan klorin 0,5%

Melengkapi partograf.
8. Hal-hal yang Kesesuaian prosedur sesuai tindakan
perlu
diperhatikan
9. Unit Terkait KIA/Ruang bersalin
10. Dokumen Rekam medik, lembar persetujuan tindakan, partograf
terkait
11. Rekaman No Yang dirubah Isi Perubahan Tgl.mulai diberlakukan
historis
perubahan
PERSALINAN NORMAL
No. Kode :
Terbitan :
No. Revisi :
DAFTAR Tgl. Mulai Berlaku :
TILIK Halaman :

TIDAK
NO KEGIATAN YA TIDAK
BERLAKU

Apakah petugas Mendengar dan melihat adanya tanda


1.
persalinan kala dua.
Apakah petugasMemastikan kelengkapan alat pertolongan
persalinan termasuk mematahkan ampul oksitosin dan
2.
memasukan alat suntik sekali pakai 2½ ml ke dalam wadah
partus set.
3. Apakah petugas Memakai celemek plastik.
Apakah petugas Memastikan lengan tidak memakai
4.
perhiasan, mencuci tangan degan sabun dan air mengalir
Apakah petugas Menggunakan sarung tangan DTT pada
5. tangan kanan yang akan digunakan untuk pemeriksaan
dalam.
Apakah petugas Mengambil alat suntik dengan tangan
6. yang bersarung tangan, isi dengan oksitosin dan letakan
kembali ke dalam wadah partus set.
Apakah petugas Mengambil alat suntik dengan tangan
7. yang bersarung tangan, isi dengan oksitosin dan letakan
kembali ke dalam wadah partus set.
Apakah petugas Melakukan pemeriksaan dalam (pastikan
8. pembukaan sudah lengkap dan selaput ketuban sudah
pecah).
Apakah petugas Mencelupkan tangan kanan yang
bersarung tangan ke dalam larutan klorin 0,5%, membuka
9.
sarung tangan dalam keadaan terbalik dan merendamnya
dalam larutan klorin 0,5%.
Apakah petugas Memeriksa denyut jantung janin setelah
10. kontraksi uterus selesai (pastikan DJJ dalam batas normal
(120 – 160 x/menit)).
Apakah petugas Memberi tahu ibu pembukaan sudah
lengkap dan keadaan janin baik, meminta ibu untuk
11
meneran saat ada his apabila ibu sudah merasa
inginmeneran
Meminta bantuan keluarga untuk menyiapkan posisi ibu
12
untuk meneran (pada saat ada his, bantu ibu dalam posisi
setengah duduk dan pastikan ia merasa nyaman.
Apakah petugasMelakukan pimpinan meneran saat ibu
13
mempunyai dorongan yang kuat untuk meneran.
Apakah petugas Menganjurkan ibu untuk berjalan,
14 berjongkok atau mengambil posisi nyaman, jika ibu belum
merasa ada dorongan untuk meneran dalam 60 menit.
Apakah petugas Meletakan handuk bersih (untuk
15 mengeringkan bayi) di perut ibu, jika kepala bayi telah
membuka vulva dengan diameter 5 – 6 cm.
Apakah petugas Meletakan kain bersih yang dilipat 1/3
16
bagian bawah bokong ibu
Apakah petugas Membuka tutup partus set dan
17
memperhatikan kembali kelengkapan alat dan bahan,
Apakah petugas Memakai sarung tangan DTT pada kedua
18
tangan.
Apakah petugas Saat kepala janin terlihat pada vulva
19 dengan diameter 5 – 6 cm, memasang handuk bersih
untuk mengeringkan janin pada perut ibu.
Apakah petugas Memeriksa adanya lilitan tali pusat pada
20
leher janin
Apakah petugas Menunggu hingga kepala janin selesai
21
melakukan putaran paksi luar secara spontan.
Apakah petugas Setelah kepala melakukan putaran paksi
luar, pegang secara biparental. Menganjurkan kepada ibu
untuk meneran saat kontraksi. Dengan lembut gerakan
22
kepala ke arah bawah dan distal hingga bahu depan
muncul di bawah arkus pubis dan kemudian gerakan arah
atas dan distal untuk melahirkan bahu belakang.
Apakah petugas Setelah bahu lahir, geser tangan bawah
ke arah perineum ibu untuk menyanggah kepala, lengan
23
dan siku sebelah bawah. Gunakan tangan atas untuk
menelusuri dan memegang tangan dan siku sebelah atas.
Apakah petugas Setelah badan dan lengan lahir, tangan
kiri menyusuri punggung ke arah bokong dan tungkai
24
bawah janin untuk memegang tungkai bawah (selipkan jari
telunjuk tangan kiri di antara kedua lutut janin)
Apakah petugas Melakukan penilaian selintas : (a) Apakah
25 bayi menangis kuat dan atau bernafas tanpa kesulitan? (b)
Apakah bayi bergerak aktif ?
Apakah petugas Mengeringkan tubuh bayi mulai dari
muka, kepala dan bagian tubuh lainnya kecuali bagian
26 tangan tanpa membersihkan verniks. Ganti handuk basah
dengan handuk/kain yang kering. Membiarkan bayi di atas
perut ibu.
Apakah petugas Memeriksa kembali uterus untuk
27
memastikan tidak ada lagi bayi dalam uterus.
Apakah petugas Memberitahu ibu bahwa ia akan disuntik
28
oksitosin agar uterus berkontraksi baik.
Apakah petugas Dalam waktu 1 menit setelah bayi lahir,
suntikan oksitosin 10 unit IM (intramaskuler) di 1/3 paha
29
atas bagian distal lateral (lakukan aspirasi sebelum
menyuntikan oksitosin).
Apakah petugas Setelah 2 menit pasca persalinan, jepit tali
pusat dengan klem kira-kira 3 cm dari pusat bayi.
30
Mendorong isi tali pusat ke arah distal (ibu) dan jepit
kembali tali pusat pada 2 cm distal dari klem pertama.
Apakah petugas Dengan satu tangan, pegang tali pusat
31 yang telah dijepit (lindungi perut bayi), dan lakukan
pengguntingan tali pusat di antara 2 klem tersebut.
Apakah petugas Mengikat tali pusat dengan benang DTT
atau steril pada satu sisi kemudian melingkarkan kembali
32
benang tersebut dan mengikatnya dengan simpul kunci
pada sisi lainnya.
Apakah petugas Menyelimuti ibu dan bayi dengan kain
33
hangat dan memasang topi di kepala bayi.
Apakah petugas Memindahkan klem pada tali pusat
34
hingga berjarak 5 -10 cm dari vulva
Apakah petugas Meletakan satu tangan di atas kain pada
35 perut ibu, di tepi atas simfisis, untuk mendeteksi. Tangan
lain menegangkan tali pusat.
Apakah petugas Setelah uterus berkontraksi,
menegangkan tali pusat dengan tangan kanan, sementara
tangan kiri menekan uterus dengan hati-hati ke arah
36 dorsokrainal. Jika plasenta tidak lahir setelah 30 – 40
detik, hentikan penegangan tali pusat dan menunggu
hingga timbul kontraksi berikutnya dan mengulangi
prosedur.
Apakah petugas Melakukan penegangan dan dorongan
dorsokranial hingga plasenta terlepas, minta ibu meneran
37 sambil penolong menarik tali pusat dengan arah sejajar
lantai dan kemudian ke arah atas, mengikuti poros jalan
lahir (tetap lakukan tekanan dorsokranial).
Apakah petugas Setelah plasenta tampak pada vulva,
teruskan melahirkan plasenta dengan hati-hati. Bila perlu
(terasa ada tahanan), pegang plasenta dengan kedua
38
tangan dan lakukan putaran searah untuk membantu
pengeluaran plasenta dan mencegah robeknya selaput
ketuban.
Apakah petugas Setelah plasenta tampak pada vulva,
teruskan melahirkan plasenta dengan hati-hati. Bila perlu
(terasa ada tahanan), pegang plasenta dengan kedua
39
tangan dan lakukan putaran searah untuk membantu
pengeluaran plasenta dan mencegah robeknya selaput
ketuban.
Apakah petugas Periksa bagian maternal dan bagian fetal
plasenta dengan tangan kanan untuk memastikan bahwa
40 seluruh kotiledon dan selaput ketuban sudah lahir
lengkap, dan masukan ke dalam kantong plastik yang
tersedia.
Apakah petugas Evaluasi kemungkinan laserasi pada
41 vagina dan perineum. Melakukan penjahitan bila laserasi
menyebabkan perdarahan.
Apakah petugas Memastikan uterus berkontraksi dengan
42
baik dan tidak terjadi perdarahan pervaginam.
Apakah petugas Membiarkan bayi tetap melakukan
43
kontak kulit ke kulit di dada ibu paling sedikit 1 jam.
Apakah petugas Setelah satu jam, lakukan
penimbangan/pengukuran bayi, beri tetes mata antibiotik
44
profilaksis, dan vitamin K1 1 mg intramaskuler di paha kiri
anterolateral.
Apakah petugas Setelah satu jam pemberian vitamin K1
45 berikan suntikan imunisasi Hepatitis B di paha kanan
anterolateral.
Apakah petugas Melanjutkan pemantauan kontraksi dan
46
mencegah perdarahan pervaginam.
Apakah petugas Mengajarkan ibu/keluarga cara
47
melakukan masase uterus dan menilai kontraksi.
Apakah petugas Evaluasi dan estimasi jumlah kehilangan
48
darah.
Apakah petugas Memeriksakan nadi ibu dan keadaan
kandung kemih setiap 15 menit selama 1 jam pertama
49
pasca persalinan dan setiap 30 menit selama jam kedua
pasca persalinan.
Apakah petugas Memeriksa kembali bayi untuk
50
memastikan bahwa bayi bernafas dengan baik.
Apakah petugas Menempatkan semua peralatan bekas
51 pakai dalam larutan klorin 0,5% untuk dekontaminasi (10
menit). Cuci dan bilas peralatan setelah di dekontaminasi.
Apakah petugas Buang bahan-bahan yang terkontaminasi
52
ke tempat sampah yang sesuai.
Apakah petugas Membersihkan ibu dengan menggunakan
air DDT. Membersihkan sisa cairan ketuban, lendir dan
53
darah. Bantu ibu memakai memakai pakaian bersih dan
kering.
Apakah petugas Memastikan ibu merasa nyaman dan
54 beritahu keluarga untuk membantu apabila ibu ingin
minum.
Apakah petugas Dekontaminasi tempat persalinan dengan
55
larutan klorin 0,5%.
Apakah petugas Membersihkan sarung tangan di dalam
larutan klorin 0,5% melepaskan sarung tangan dalam
56
keadaan terbalik dan merendamnya dalam larutan klorin
0,5%
Apakah petugas Mencuci tangan dengan sabun dan air
57
mengalir.
58 Apakah petugas Melengkapi partograf.

Anda mungkin juga menyukai