Anda di halaman 1dari 10

MAKALAH

KECERDASAN BUATAN
SISTEM PAKAR DIAGNOSA PENYAKIT PADA BAYI

NAMA : TONSI A. TUKA LUDJI


NIM : 1706030007

JURUSAN TEKNIK ELEKTRO


FAKULTAS SAINS DAN TEKNIK
UNIVERSITAS NUSA CENDANA
KATA PENGANTAR

Segala puji dan syukur ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa atas segala limpahan kasih,
karunia, dan kehendak-Nya sehingga Makalah dengan judul Sistem Pakar Diagnosa Penyakit
Pada Bayi, dapat diselesaikan dengan baik. Selesainya Makalah ini tidak lepas dari bantuan,
bimbingan, dan do’a dari berbagai pihak. Pada kesempatan ini ingin disampaikan terima kasih
kepada semua pihak yang telah membantu dalam pembuatan karya ini, ucapan terima kasih
yang sebesar-besarnya kepada yang terhormat :
1. Prof.Ir.Fredrik L. Benu, M.Si.,Ph.D. selaku Rektor Universitas Nusa Cendana.
2. Bapak Drs. Hery Leo Sianturi, M.Si. selaku Dekan Fakultas Sains dan Teknik
Universitas Nusa Cendana
3. Ibu Beby H. A. Manafe ST, MT selaku Ketua Jurusan Teknik Elektro Fakultas Sains
dan Teknik Universitas Nusa Cendana
4. Ibu Wenefrida T. Ina, ST, MT. selaku Dosen Mata Kuliah Kecerdasan Buatan Teknik
Elektro Fakultas Sains dan Teknik Universitas Nusa Cendana
Dalam pembuatan Makalah ini walaupun telah berusaha semaksimal mungkin,
tentunya masih banyak kekurangan dan keterbatasan yang dimiliki, oleh karena itu diharapkan
saran dan kritik untuk membangun kesempurnaan karya ini. Semoga karya ini bermanfaat.

Kupang, Mei 2019

Penulis

1
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR............................................................................................................ i

BAB I ................................................................................................................................... 1

PENDAHULUAN ................................................................................................................ 1

1.1. Latar Belakang............................................................................................................ 1

1.2. Rumusan Masalah....................................................................................................... 2

1.3. Tujuan ........................................................................................................................ 2

1.4. Manfaat....................................................................................................................... 2

BAB II .................................................................................................................................. 3

PEMBAHASAN ................................................................................................................... 3

2.1. Struktur Sistem Pakar ................................................................................................. 3

2.2. Antarmuka Pengguna ................................................................................................. 3

2.3. Basis Pengetahuan...................................................................................................... 3

2.5. Metode Dalam Pengambilan Data ............................................................................... 4

2.5.1 Pengumpulan Data dan Informasi ........................................................................ 4

2.5.2 Pengolahan Data dan Informasi............................................................................ 4

2.5.3. Pengolahan data dan informasi ............................................................................. 4

2.5.4. Perancangan Sistem.............................................................................................. 5

2.5.5 Implementasi sistem .............................................................................................. 5

2.5.6. Pengujian sistem................................................................................................... 5

BAB III................................................................................................................................. 6

PENUTUP ............................................................................................................................ 6

3.1 Kesimpulan ..................................................................................................................... 6

DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................................... 7

ii
BAB I

PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Bayi adalah masa tahapan pertama kehidupan seorang manusia setelah dilahirkan. Pada
masa ini, perkembangan otak dan fisik bayi selalu menjadi perhatian utama, terutama pada bayi
yang terlahir prematur maupun bayi yang terlahir cukup bulan namun memiliki berat badan
rendah. Baik ibu maupun bapak dan orang-orang terdekat dari bayi juga harus selalu
mengawasi serta memberikan perawatan yang terbaik bagi bayi sampai bayi berumur 1 tahun.
Dalam pertumbuhan bayi terdapat dua peristiwa, yaitu peristiwa percepatan dan
perlambatan. Pertumbuhan secara fisik dapat berupa perubahan tentang besar, jumlah, dan
ukuran besar kecilnya fungsi organ mulai dari tingkat sel hingga perubahan organ tubuh (Aziz,
2008). Dalam meningkatkan pertumbuhan bayi terutama dalam peningkatan berat badan bayi,
orangtua terutama orang yang dekat dengan bayi, seorang ibu harus mempunyai pengetahuan
yang cukup tentang kebutuhan pertumbuhan.
Anak-anak, terutama Balita pada usia 2 bulan sampai 5 tahun lebih rentan terhadap
penyakit. Pada usia tersebut, Balita mudah terkena penyakit yang dari lingkungan tidak sehat.
Berdasarkan riset yang dilakukan pemerintah Indonesia penyakit atau masalah kesehatan yang
menyerang Balita masih berkisar pada yaitu gangguan perinatal, penyakit-penyakit infeksi, dan
masalah kekurangan gizi (Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan, 2007) Kebanyakan
penyakit tersebut seharusnya bisa dicegah dan ditangani dengan mudah apabila tenaga medis
bisa mendiagnosa penyakit dengan cepat dan tepat. Dengan penanganan yang cepat dan tepat
akan membantu dalam menurunkan angka kematian Balita di Indonesia. Oleh karena itu, maka
dibutuhkan suatu sistem yang memiliki kemampuan untuk dapat mendiagnosa gejala penyakit
pada Balita seperti halnya seorang ahli atau pakar. Bidan merupakan tenaga medis yang
disiapkan dalam penanganan kesehatan ibu dan anak. Pengalaman dan pengetahuan yang
dimiliki bidan dalam menangani Balita sakit dapat digunakan sebagai pendukung dalam
pembuatan aplikasi sebagai seorang pakar.
Kecerdasan Buatan sudah sering digunakan dalam aplikasi medis sebagai solusi
pelengkap untuk menemukan solusi dalam permasalahan medis (Obot, 2010). Munculnya
teknologi kecerdasan buatan dalam bidang kesehatan memacu pengembangan aplikasi sistem
pakar untuk layanan kesehatan, salah satunya adalah proses diagnosa penyakit. Dengan
menggabungkan pendekatan MTBS, pengetahuan Bidan dan kecerdasan buatan akan dibuat
sistem pakar untuk mendiagnosa penyakit pada Balita.

1
Sistem pakar dikatakan system mengadopsikan cara kerja atau pengetahuan manusia
ke komputer yang dirancang untuk memodelkan kemampuan masalah seperti seorang pakar.
Dengan sistem pakar ini, orang dapat menyelesaikan masalah atau hanya sekedar mencari suatu
informasi berkualitas yang sebenarnya hanya dapat diperoleh dengan bantuan para ahli di
bidangnya. Sistem pakar juga dapat membantu aktivitas para pakar sebagai asisten yang
berpengalaman dan mempunyai asisten yang berpengalaman dan pengetahuan yang di
butuhkan. Sistem pakar ini juga dapat membantu aktivitas di bidang kedokteran. Sistem pakar
dibidang kedokteran seperti membantu kedokteran untuk menganalisa penyakit-penyakit
tertentu dengan mengetahui gejala-gejala pasien untuk mendeteksi penyakit-penyakit yang
sedang dialami oleh pasien

1.2. Rumusan Masalah


Dari latar belakang dan permasalahan di atas, maka dapat dirumuskan masalah yang
akan diselesai dalam penulisan Makalah ini adalah bagaimana merancang dan membangun
sistem pakar untuk mendiagnosa penyakit pada bayi.

1.3. Tujuan
Tujuan dari makalah ini adalah untuk merancang dan membangun sistem pakar
diagnosa penyakit pada bayi yang hasilnya dapat menunjukkan penyakit yang diderita oleh
bayi tersebut, nilai tingkat kepercayaan dari hasil diagnosa tersebut, serta solusi yang dapat
dilakukan untuk penyakit yang diderita.

1.4. Manfaat
Makalah ini di buat agar kita mendapatkan pengetahuan dan wawasan terkait sistem
pakar diagnosa penyakit, dan juga mempermudah para medis dalam mengetahui setiap
penyakit yang diderita oleh bayi serta Memberikan layanan dan fasilitas konsultasi kesehatan
yang mudah diakses masyarakat.

2
BAB II

PEMBAHASAN
2.1. Struktur Sistem Pakar
Menurut Turban, sebuah sistem pakar tersusun oleh dua bagian utama, yaitu lingkungan
pengembangan dan lingkungan konsultasi. Lingkungan pengembangan digunakan untuk
memasukkan pengetahuan pakar ke dalam lingkungan sistem pakar. Sedangkan lingkungan
konsultasi digunakan oleh pengguna yang bukan pakar guna memperoleh pengetahuan pakar.

2.2. Antarmuka Pengguna


User interface (antarmuka pengguna) merupakan mekanisme yang digunakan oleh
pengguna dan sistem pakar untuk berkomunikasi (Arhami, 2005:14). Antarmuka pengguna
memberikan fasilitas komunikasi antara pengguna dan sistem, memberikan berbagai fasilitas
informasi dan berbagai keterangan yang bertujuan untuk membantu mengarahkan alur
penelusuran Masalah sampai ditemukannya solusi (Hartono, 2003: 19). Syarat utama
membangun antarmuka pengguna adalah kemudahan dalam menjalankan sistem, yang
ditampilkan merupakan tampilan yang interaktif, komunikatif, dan mudah dalam
pemakaiannya.

2.3. Basis Pengetahuan

Basis pengetahuan mengandung pengetahuan untuk pemahaman, formulasi dan


penyelesaian masalah. Komponen sistem pakar ini disusun atas dua elemen dasar, yaitu fakta
dan aturan. Fakta merupakan informasi tentang obyek dalam area permasalahan tertentu,
sedangkan aturan merupakan informasi tentang cara bagaimana memperoleh fakta baru dari
fakta yang telah diketahui (Arhami, 2005: 15). Basis pengetahuan merupakan tata cara program
dapat memberikan kesimpulan atau mendiagnosa suatu permasalahan atau penyakit dalam
sebuah sistem pakar. Basis pengetahuan mengandung suatu sistem pola pikir dan penalaran
yang digunakan dalam menyelesaikan suatu masalah, dalam hal ini bagaimana sistem dapat
mengambil sebuah kesimpulan berdasarkan manifestasi yang di lakukan oleh user.

2.4. Akuisisi Pengetahuan

3
Akuisisi pengetahuan adalah akumulasi, transfer dan transformasi keahlian dalam
menyelesaikan masalah dari sumber pengetahuan ke dalam program komputer. Dalam tahap
ini knowledge engineer berusaha merayap pengetahuan untuk selanjutnya ditransfer ke dalam
basis pengetahuan.Pengetahuandiperoleh dari pakar, dilengkapi dengan buku, basis data,
laporan penelitian dan pengalaman pemakai

2.5. Metode Dalam Pengambilan Data

Metode yang digunakan dalam Pengambilan Data terdiri dari pengumpulan data dan
informasi, pengolahan data dan informasi, perancangan, implementasi, ujicoba dan evaluasi.

2.5.1 Pengumpulan Data dan Informasi


Pengumpulan data dan informasi dilakukan dengan cara studi pustaka dan
wawancara. Studi pustaka: Studi pustaka dilakukan dengan cara memahami dan
mempelajari lebih dalam pendekatan MTBS dan penyelesaian masalah. Wawancara:
Wawancara dilakukan dengan Bidan untuk mengetahui cara dalam menuntukan gejala
yang diderita Balita.

2.5.2 Pengolahan Data dan Informasi


Pengolahan data dilakukan melalui beberapa tahapan yaitu studi pustaka,
wawancara, analisis data dalam basis pengetahuna. Studi pustaka: Hasil dari studi
pustaka pendekatan MTBS dikumpulkan data mengenai penyakit, keluhan, gejala dan
saran penanganan. Wawancara:Hasil wawancara digunakan sebagai acuan dalam
proses mendiagnosa dan tambahan keterangan dalam basis pengetahuan. Analisis data
dalam basis pengetahuan:Data yang sudah didapat dimasukkan dalam basis
pengetahuan kemudian dipilah mana yang dijadikan sebagai inputan sistem dan output
sistem.

2.5.3. Pengolahan data dan informasi


Dari data yang sudah didapatkan dari analisa data kemudian dikunsultasikan
dengan Bidan. Setelah itu data yang sudah diperoleh dijadikan aturan menggunakan
metode forward chaining. Dari aturan-aturan yang sudah dibuat dimasukkan ke dalam
basis pengetahuan (knowledge base).

4
2.5.4. Perancangan Sistem
Pada penelitian ini alur aplikasi sistem pakar yang akan dibuat dapat dilihat pada
Gambar 1

Gambar 1. Gambaran Umum system

Berikut penjelasan gambaran umum sistem :


1. Input, merupakan pertanyaan-pertanyaan yang muncul dalam aplikasi sistem pakar.
2. Knowledge base (domain pengetahuan), pengetahuan mengenai klasifikasi penyakit
berdasarkan buku bagan MTBS yang dijadikan sebagai rule-based.
3. Working memory, fakta-fakta yang diinputkan oleh pengguna kedalam aplikasi
system pakar.
4. Inference Engine, proses pencocokan fakta-fakta yang ada pada working memory
dengan domain pengetahuan, untuk menrik kesimpulan dari masalah yang dihadapi.
5. Klasifikasi penyakit, hasil kesimpulan dari proses diagnosa sistem pakar
6. Tindakan/pengobatan, tata cara penanganan yang bisa dilakukan oleh pengguna.
Diagram yang digunakan dalam perancangan aplikasi yang dibuat adalah use case
diagram dan acyivity diagram

2.5.5 Implementasi sistem


Implementasi pada sistem dilakukan untuk membangun aplikasi diagnosa penyakit
pada anak

2.5.6. Pengujian sistem


Pengujian dilakukan dengan menggunakan satu data uji coba. Hasil uji coba data sampling
digunakan untuk melihat respon sistem ketika menerima inputan.

5
BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Dari hasil pembahasan diatas dapat disimpulkan bahwa aplikasi sistem pakar ini dapat
mendiagnosa suatu penyakit anak (balita) yang sering diderita berdasarkan gejala yang dialami,
kemudian dapat memberikan informasi penyakit tersebut beserta solusinya. Dengan diberikan
interface yang user friendly maka aplikasi sistem pakar ini dapat mudah dipelajari dan mudah
digunakan untuk kalangan orang awam, sehingga dapat mempermudah dalam mendiagnosa
penyakit

6
DAFTAR PUSTAKA

Rohman, Feri Fahru, dan Fauzijah Ami,(2008). Rancang Bangun AplikasiSistem Pakar Untuk
Menentukan Jenis Gangguan Perkembangan Pada Anak,Media Informatika. 1 (6): 3.

Putri, Prista Amanda, dan Mustafidah Hindayati, (2011). Sistem Pakar Untuk Mendiagnosa
Penyakit Hati Menggunakan Metode Forward Chaining ( Expert System Diagnosing Liver
Disease Using Forward Chaining), Juita. 4 (1): 145.

Tati Hariyati, Luthfi Kurnia. 2012. Sistem Pakar Mendiagnosa Penyakit Umum Yang Sering
Diderita Balita Berbasis Web DiDinas Kesehatan Kota Bandung, Jurnal Komputer dan
Informatika (KOMPUTA), Vol.1, Edisi 1, Maret 2012

Kusumadewi, Sri. 2003. Artificial Intelligence (Teknik dan Aplikasinya).Yogyakarta :


GrahaIlmu.2010.

Latumakulita, L. A. 2012. Sistem Pakar Pendiagnosa Penyakit Anak, Menggunakan


Certainty Factor (CF). Jurnal Ilmiah Sains. Vol. 12, No. 2.

Anda mungkin juga menyukai