PULAU JAWA
11Provinsi DKI Jakarta Ibukota nya adalah Jakarta
12Provinsi Jawa Barat Ibukota nya adalah Bandung
13Provinsi Banten Ibukota nya adalah Serang
14Provinsi Jawa Tengah Ibukota nya adalah Semarang
15Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta Ibukota nya adalah Yogyakarta
16Provinsi Jawa Timur Ibukota nya adalah Surabaya
PULAU KALIMANTAN
20Provinsi Kalimantan Barat Ibukota nya adalah Pontianak
21Provinsi Kalimantan Tengah Ibukota nya adalah Palangkaraya
22Provinsi Kalimantan Selatan Ibukota nya adalah Banjarmasin
23Provinsi Kalimantan Timur Ibukota nya adalah Samarinda
PULAU SULAWESI
24Provinsi Sulawesi Utara Ibukota nya adalah Manado
25Provinsi Sulawesi Barat Ibukota nya adalah Kota Mamuju
26Provinsi Sulawesi Tengah Ibukota nya adalah Palu
27Provinsi Sulawesi Tenggara Ibukota nya adalah Kendari
28Provinsi Sulawesi Selatan Ibukota nya adalah Makassar
29Provinsi Gorontalo Ibukota nya adalah Gorontalo
Berikut ini adalah daftar nama-nama Kelurahan / Desa dan Kecamatan beserta nomor kode pos
(postcode / zip code) pada Kabupaten Bima, Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB), Republik
Indonesia.
A. KOTA BIMA
1. Kecamatan Asakota
Daftar nama Desa/Kelurahan di Kecamatan Asakota di Kota Bima, Provinsi Nusa Tenggara Barat
(NTB) :
- Kelurahan/Desa Jatibaru (Kodepos : 84119)
- Kelurahan/Desa Jatiwangi (Kodepos : 84119)
- Kelurahan/Desa Kolo (Kodepos : 84119)
- Kelurahan/Desa Melayu (Kodepos : 84119)
2. Kecamatan Mpunda
Daftar nama Desa/Kelurahan di Kecamatan Mpunda di Kota Bima, Provinsi Nusa Tenggara Barat
(NTB) :
- Kelurahan/Desa Monggonao (Kodepos : 84111)
- Kelurahan/Desa Sadia (Kodepos : 84112)
- Kelurahan/Desa Penatoi (Kodepos : 84115)
- Kelurahan/Desa Lewirato (Kodepos : 84119)
- Kelurahan/Desa Mande (Kodepos : 84119)
- Kelurahan/Desa Manggemaci (Kodepos : 84119)
- Kelurahan/Desa Matakando (Kodepos : 84119)
- Kelurahan/Desa Panggi (Kodepos : 84119)
- Kelurahan/Desa Sambinae (Kodepos : 84119)
- Kelurahan/Desa Santi (Kodepos : 84119)
3. Kecamatan Raba
Daftar nama Desa/Kelurahan di Kecamatan Raba di Kota Bima, Provinsi Nusa Tenggara Barat
(NTB) :
- Kelurahan/Desa Rabadompu Barat (Kodepos : 84113)
- Kelurahan/Desa Rabadompu Timur (Kodepos : 84113)
- Kelurahan/Desa Rabangodu Selatan (Kodepos : 84113)
- Kelurahan/Desa Rabangodu Utara (Kodepos : 84113)
- Kelurahan/Desa Penaraga (Kodepos : 84115)
- Kelurahan/Desa Kendo (Kodepos : 84119)
- Kelurahan/Desa Nitu (Kodepos : 84119)
- Kelurahan/Desa Ntobo (Kodepos : 84119)
- Kelurahan/Desa Penanae (Kodepos : 84119)
- Kelurahan/Desa Rite (Kodepos : 84119)
- Kelurahan/Desa Rontu (Kodepos : 84119)
B. KABUPATEN BIMA
1. Kecamatan Ambalawi
Daftar nama Desa/Kelurahan di Kecamatan Ambalawi di Kabupaten Bima, Provinsi Nusa Tenggara
Barat (NTB) :
- Kelurahan/Desa Kole (Kodepos : 84153)
- Kelurahan/Desa Mawu (Kodepos : 84153)
- Kelurahan/Desa Nipa (Kodepos : 84153)
- Kelurahan/Desa Rite (Kodepos : 84153)
- Kelurahan/Desa Talapiti (Kodepos : 84153)
- Kelurahan/Desa Tolowata (Kodepos : 84153)
2. Kecamatan Belo
Daftar nama Desa/Kelurahan di Kecamatan Belo di Kabupaten Bima, Provinsi Nusa Tenggara Barat
(NTB) :
- Kelurahan/Desa Cenggu (Kodepos : 84173)
- Kelurahan/Desa Lido (Kodepos : 84173)
- Kelurahan/Desa Ncera (Kodepos : 84173)
- Kelurahan/Desa Ngali (Kodepos : 84173)
- Kelurahan/Desa Renda (Kodepos : 84173)
- Kelurahan/Desa Roka (Kodepos : 84173)
- Kelurahan/Desa Runggu (Kodepos : 84173)
- Kelurahan/Desa Soki (Kodepos : 84173)
3. Kecamatan Bolo
Daftar nama Desa/Kelurahan di Kecamatan Bolo di Kabupaten Bima, Provinsi Nusa Tenggara Barat
(NTB) :
- Kelurahan/Desa Bontokape (Kodepos : 84161)
- Kelurahan/Desa Kananga (Kodepos : 84161)
- Kelurahan/Desa Leu (Kodepos : 84161)
- Kelurahan/Desa Nggembe (Kodepos : 84161)
- Kelurahan/Desa Rada (Kodepos : 84161)
- Kelurahan/Desa Rasabou (Kodepos : 84161)
- Kelurahan/Desa Rato (Kodepos : 84161)
- Kelurahan/Desa Sanolo (Kodepos : 84161)
- Kelurahan/Desa Sondosia (Kodepos : 84161)
- Kelurahan/Desa Tambe (Kodepos : 84161)
- Kelurahan/Desa Timu (Kodepos : 84161)
- Kelurahan/Desa Tumpu (Kodepos : 84161)
4. Kecamatan Donggo
Daftar nama Desa/Kelurahan di Kecamatan Donggo di Kabupaten Bima, Provinsi Nusa Tenggara
Barat (NTB) :
- Kelurahan/Desa Bumi Pajo (Kodepos : 84162)
- Kelurahan/Desa Doridungga (Kodepos : 84162)
- Kelurahan/Desa Kala (Kodepos : 84162)
- Kelurahan/Desa Mbawa (Kodepos : 84162)
- Kelurahan/Desa Mpili (Kodepos : 84162)
- Kelurahan/Desa O'o (Kodepos : 84162)
- Kelurahan/Desa Palama (Kodepos : 84162)
- Kelurahan/Desa Rora (Kodepos : 84162)
5. Kecamatan Lambitu
Daftar nama Desa/Kelurahan di Kecamatan Lambitu di Kabupaten Bima, Provinsi Nusa Tenggara
Barat (NTB) :
- Kelurahan/Desa Kaboro (Kabaro) (Kodepos : 84181)
- Kelurahan/Desa Kaowa (Kodepos : 84181)
- Kelurahan/Desa Kuta (Kodepos : 84181)
- Kelurahan/Desa Sambori (Kodepos : 84181)
- Kelurahan/Desa Teta (Kodepos : 84181)
6. Kecamatan Lambu
Daftar nama Desa/Kelurahan di Kecamatan Lambu di Kabupaten Bima, Provinsi Nusa Tenggara
Barat (NTB) :
- Kelurahan/Desa Hidirasa (Kodepos : 84182)
- Kelurahan/Desa Kaleo (Kodepos : 84182)
- Kelurahan/Desa Lambu (Kodepos : 84182)
- Kelurahan/Desa Lanta (Kodepos : 84182)
- Kelurahan/Desa Lauta Barat (Kodepos : 84182)
- Kelurahan/Desa Mangge (Kodepos : 84182)
- Kelurahan/Desa Melayu (Kodepos : 84182)
- Kelurahan/Desa Nggelu (Kodepos : 84182)
- Kelurahan/Desa Rato (Kodepos : 84182)
- Kelurahan/Desa Simpasai (Kodepos : 84182)
- Kelurahan/Desa Soro (Kodepos : 84182)
- Kelurahan/Desa Sumi (Kodepos : 84182)
7. Kecamatan Langgudu
Daftar nama Desa/Kelurahan di Kecamatan Langgudu di Kabupaten Bima, Provinsi Nusa Tenggara
Barat (NTB) :
- Kelurahan/Desa Doro O'o (Kodepos : 84181)
- Kelurahan/Desa Dumu (Kodepos : 84181)
- Kelurahan/Desa Kalodu (Kodepos : 84181)
- Kelurahan/Desa Kangga (Kodepos : 84181)
- Kelurahan/Desa Karampi (Kodepos : 84181)
- Kelurahan/Desa Karumbu (Kodepos : 84181)
- Kelurahan/Desa Kawuwu (Kodepos : 84181)
- Kelurahan/Desa Laju (Kodepos : 84181)
- Kelurahan/Desa Rompo (Kodepos : 84181)
- Kelurahan/Desa Rupe (Kodepos : 84181)
- Kelurahan/Desa Wadu Ruka (Kodepos : 84181)
- Kelurahan/Desa Waworada (Kodepos : 84181)
8. Kecamatan Madapangga
Daftar nama Desa/Kelurahan di Kecamatan Madapangga di Kabupaten Bima, Provinsi Nusa
Tenggara Barat (NTB) :
- Kelurahan/Desa Bolo (Kodepos : 84111)
- Kelurahan/Desa Campa (Kodepos : 84111)
- Kelurahan/Desa Dena (Kodepos : 84111)
- Kelurahan/Desa Mandawau (Kodepos : 84111)
- Kelurahan/Desa Monggo (Kodepos : 84111)
- Kelurahan/Desa Mpuri (Kodepos : 84111)
- Kelurahan/Desa Ndano (Kodepos : 84111)
- Kelurahan/Desa Rade (Kodepos : 84111)
- Kelurahan/Desa Tonda (Kodepos : 84111)
- Kelurahan/Desa Woro (Kodepos : 84111)
9. Kecamatan Monta
Daftar nama Desa/Kelurahan di Kecamatan Monta di Kabupaten Bima, Provinsi Nusa Tenggara
Barat (NTB) :
- Kelurahan/Desa Baralau (Kodepos : 84172)
- Kelurahan/Desa Monta (Kodepos : 84172)
- Kelurahan/Desa Pela (Kodepos : 84172)
- Kelurahan/Desa Sekuru (Kodepos : 84172)
- Kelurahan/Desa Sie (Kodepos : 84172)
- Kelurahan/Desa Simpasai (Kodepos : 84172)
- Kelurahan/Desa Sondo (Kodepos : 84172)
- Kelurahan/Desa Tangga (Kodepos : 84172)
- Kelurahan/Desa Tangga Baru (Kodepos : 84172)
- Kelurahan/Desa Tolotangga (Kodepos : 84172)
- Kelurahan/Desa Tolouwi (Kodepos : 84172)
- Kelurahan/Desa Willamaci (Kodepos : 84172)
Tugas Pokok
1. Menyusun rencana dan program kerja Bidang Kepegawaian sesuai dengan peraturan perundang-
undangan yang berlaku;
2. Mempelajari, menelaah peraturan perundang-undangan, keputusan, petunjuk pelaksanaan dan
petunjuk bidang pengembangan pegawai, mutasi dan kepangkatan, pembinaan dan pengawasan
pegawai;
3. Memberikan petunjuk, arahan dan mendistribusikan tugas kepada bawahan guna menunjang
kelancaran pelaksanaan tugas;
4. Melaksanakan koordinasi pelaksanaan tugas dengan instansi terkait baik secara langsung maupun
tidak langsung untuk mendapatkan masukan, informasi serta untuk mengevaluasi permasalahan
agar diperoleh hasil kerja yang optimal;
5. Merumuskan kebijakan teknis dan perencanaan program kerja bidang pengembangan pegawai,
mutasi dan kepangkatan, pembinaan dan pengawasan pegawai, sesuai dengan peraturan
perundang-undangan yang berlaku;
6. Menyelenggarakan urusan pemerintahan dan pelayanan umum bidang pengembangan pegawai,
mutasi dan kepangkatan, pembinaan dan pengawasan pegawai dalam rangka pelaksanaan urusan
pemerintah bidang kepegawaian;
7. Melaksanakan pembinaan dan fasilitasi bidang pengembangan pegawai, mutasi dan kepangkatan,
pembinaan dan pengawasan pegawai lingkup kabupaten;
8. Melaksanakan kebijakan bidang pengembangan pegawai, mutasi dan kepangkatan, pembinaan
dan pengawasan pegawai sesuai dengan ketentuan yang berlaku;
9. Melaksanakan pemantauan, evaluasi bidang pengembangan pegawai, mutasi dan kepangkatan,
pembinaan dan pengawasan pegawai;
10. Melaksanakan pelayanan administrasi pengembangan pegawai, mutasi dan kepangkatan,
pembinaan dan pengawasan pegawai sesuai dengan norma standar dan prosedur yang ditetapkan
dengan peraturan perundang-undangan;
11. Melaksanakan evaluasi dan menilai kinerja bawahan secara berkala melalui sistem penilaian yang
berlaku sesuai dengan ketentuan;
12. Melaporkan pelaksanaan tugas program kegiatan bidang pengembangan pegawai, mutasi dan
kepangkatan, pembinaan dan pengawasan pegawai kepada Bupati melalui Sekretaris Daerah baik
secara lisan maupun tertulis;
13. Memberikan saran dan pertimbangan kepada Bupati baik secara lisan maupun tertulis sebagai
bahan masukan guna kelancaran pelaksanaan tugas;
14. Melaksanakan tugas kedinasan lain yang diberikan Bupati sesuai dengan tugas pokok dan fungsi
BKD.
Fungsi
c. melaksanakan pengawasan terhadap pelaksanaan peraturan daerah dan anggaran pendapatan dan
belanja daerah kabupaten;
d. mengusulkan pengangkatan dan pemberhentian Kepala Daerah dan/atau wakil Kepala Daerah
kepada Menteri Dalam Negeri melalui gubernur untuk mendapatkan pengesahan pengangkatan
dan/atau pemberhentian;
e. memilih wakil Kepala Daerah dalam hal terjadi kekosongan jabatan wakil Kepala Daerah;
(catatan bagian hukum)
f. memberikan pendapat dan pertimbangan kepada pemerintah daerah kabupaten terhadap rencana
perjanjian internasional di daerah;
g. memberikan persetujuan terhadap rencana kerja sama internasional yang dilakukan oleh
pemerintah daerah kabupaten;
i. memberikan persetujuan terhadap rencana kerjasama dengan daerah lain atau dengan pihak ketiga
yang membebani masyarakat dan daerah;
k. melaksanakan tugas dan wewenang lain yang diatur dalam ketentuan peraturan perundang-
undangan.
Fungsi DPRD
(a) Fungsi legislasi diwujudkan dalam membentuk Peraturan Daerah bersama-sama Kepala Daerah ;
(b) Fungsi anggaran diwujudkan dalam membahas, memberikan persetujuan dan menetapkan APBD
bersama Pemerintah Daerah ;
(c) Fungsi pengawasan diwujudkan dalam bentuk pengawasan terhadap pelaksanaan Undang-
undang, Peraturan Perundangan yang ditetapkan oleh Pemerintah, Peraturan Daerah, Peraturan
Kepala Daerah, Keputusan Kepala Daerah dan kebijakan yang ditetapkan oleh Pemerintah Daerah
Ketiga fungsi dimaksud dijalankan dalam kerangka representasi rakyat di Kabupaten Sidoarjo.
1. Hak Interpelasi; ialah hak DPRD untuk meminta keterangan kepada kepala daerah mengenai
kebijakan pemerintah daerah yang penting dan strategis yang berdampak luas pada
kehidupan masyarakat, daerah dan Negara.
2. Hak Angket; ialah pelaksanaan fungsi pengawasan DPRD untuk melakukan penyelidikan
terhadap suatu kebijakan tertentu kepala daerah yang penting dan strategis yang berdampak
luas pada kehidupan masyarakat, daerah dan Negara, yang diduga bertentangan dengan
peraturan perundang-undangan.
3. Hak menyatakan pendapat; ialah hak DPRD untuk menyetakan pendapat terhadap kebijakan
kepala daerah atau mengenai kejadian luar biasa yang terjadi di daerah disertai dengan
rekomendasi penyelesaiannya atau sebagai tindak lanjut pelaksanaan hak interpelasi dan hak
angket.
4. Pendapat diatur dalam Peraturan Tata Tertib DPRD yang berpedoman pada peraturan
perundang-undangan.
b. melaksanakan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 dan mentaati
peraturan perundang-undangan ;
c. mempertahankan dan memelihara kerukunan nasional dan keutuhan Negara Kesatuan Republik
Indonesia ;
c.pegawai negeri sipil, anggota Tentara Nasional Indonesia/Kepolisian Negara Republik Indonesia,
pegawai pada badan usaha milik negara, badan usaha milik daerah, atau badan lain yang
anggarannya bersumber dari APBN/APBD.
(2) Anggota DPRD dilarang melakukan pekerjaan sebagai pejabat struktural pada lembaga
pendidikan swasta, akuntan publik, konsultan, advokat atau pengacara, notaris, dan pekerjaan lain
yang ada hubungannya dengan tugas dan wewenang DPRD serta hak sebagai anggota DPRD ;
(3) Anggota DPRD dilarang melakukan korupsi, kolusi, dan nepotisme serta dilarang menerima
gratifikasi.
(4) Anggota DPRD yang melakukan pekerjaan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) wajib
melepaskan pekerjaan tersebut selama menjadi anggota DPRD ;
(5) Anggota DPRD yang memenuhi kewajiban sebagaimana dimaksud pada ayat (3) diberhentikan
oleh pimpinan berdasarkan hasil pemeriksaan Badan Kehormatan DPRD .
Sumber :
Undang-undang No. 27 Tahun 2009 tentang MPR, DPR, DPD dan DPRD
Undang-undang No. 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah
Peraturan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Kabupaten Sidoarjo Nomor 1 Tahun 2009
tentang Tata Tertib Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Kabupaten Sidoarjo
Dari beberapa pengertian otonomi daerah yang diberikan diatas, dapat dilihat bahwa secara umum
definisi yang diberikan oleh para ahli atau pakar mengenai otonomi daerah memiliki kesamaan satu
sama lain. Jika seluruh pengertian tersebut dirangkum, maka akan tampak unsur-unsur sebagai
berikut:
Pertama : adanya kewenangan atau kebebasan yang dimiliki oleh pemerintah daerah untuk
mengurus atau mengatur sendiri daerahnya.
Kedua : kebebasan atau kewenangan tersebut, merupakan pemberian dari pemerintah pusat dan
karenanya harus tunduk pada peraturan perundang-undangan yang lebih tinggi atau secara nasional.
Ketiga : kebebasan atau kewenangan yang diberikan oleh pemerintah pusat kepada pemerintah
daerah bertujuan untuk kemudahan pemanfaatan potensi lokal dalam rangka mensejahterakan
masyarakat.
Pengertian otonomi daerah yang digunakan di Indonesia adalah pengertian sebagaimana yang
disebutkan dalam Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah yang telah
diperbaharui beberapa kali. Dalam Undang-Undang yang mengatur mengenai otonomi daerah di
Indonesia telah diatur segala hal mengenai sistem otonomi daerah di Indonesia yang untuk
selanjutnya dapat dikembangkan oleh pemerintah daerah melalui penyusunan peraturan perundang-
undangan (Peraturan Daerah) agar lebih aplikatif sesuai dengan kondisi obyektif daerah masing-
masing. Pengertian otonomi daerah tersebut bisa saja mengalami perubahan dan perkembangan
sejalan dengan perubahan konsepsi otonomi daerah yang dilaksanakan di Indonesia.
Daerah swantantra atau daerah otonom adalah daerah di dalam suatu negara yang memiliki
kekuasaan otonom, atau kebebasan dari pemerintah di luar daerah tersebut. Biasanya suatu daerah
diberi sistem ini karena keadaan geografinya yang unik atau penduduknya merupakan minoritas
negara tersebut, sehingga diperlukan hukum-hukum yang khusus, yang hanya cocok diterapkan
untuk daerah tersebut.
Menurut jenisnya, daerah otonom dapat berupa otonomi teritorial, otonomi kebudayaan, dan
otonomi lokal.
Otonomi daerah berarti wewenang pemerintahan daerah untuk mengatur dan mengurusi sendiri
pemerintahannya. Misalnya kebijakan DKI Jakarta untuk membuat aturan bebas rokok di tempat
umum. Sedangkan didaerah lain peraturan ini belum ada.
Kalau daerah otonom adalah daerah di dalam suatu negara yang memiliki kekuasaan otonom, atau
kebebasan dari pemerintah di luar daerah tersebut. Biasanya suatu daerah diberi sistem ini karena
keadaan geografinya yang unik atau penduduknya merupakan minoritas negara tersebut, sehingga
diperlukan hukum-hukum yang khusus, yang hanya cocok diterapkan untuk daerah tersebut.