Oleh
Kelompok 5
SARJANA KEPERAWATAN
INSTITUT TEKNOLOGI TEKNOLOGI DAN KESEHATAN BALI
TAHUN AJARAN 2019/2020
BAB I
PENDAHULUAN
1.2. Tujuan
1.2.1. TUJUAN UMUM
Meminimalkan dampak hospitalisasi pada anak
1.2.2. TUJUAN KHUSUS
1. Anak dapat lebih mengenali warna
2. Menurunkan tingkat kecemasan pada anak
3. Mengembangkan imajinasi pada anak
BAB II
TINJAUAN TEORI
2.1. Pengertian Bermain
Bermain adalah kegiatan yang dilakukan berulang-ulang secara sukarela untuk
memperoleh kesenangan atau kepuasan, tanpa mempertimbangkan hasil akhir (Suhendi,
2001).Bermain merupakan suatu aktivitas dimana anak dapat melakukan atau
mempraktekkan ketrampilan, memberikan ekspresi terhadap pemikiran, menjadi kreatif,
mempersiapkan diri untuk berperan dan berperilaku dewasa (Aziz A, 2005). Jadi
kesimpulannya bermain adalah cara untuk memperoleh kesenangan agar anak dapat kreatif
dan mengekspresikan pikiran, tanpa mempertimbangkan hasil akhir.
Bermain, menurut Smith and Pellegrini (2008) merupakan kegiatan yang dilakukan untuk
kepentingan diri sendiri, dilakukan dengan cara-cara menyenangkan, tidak diorientasikan
pada hasil akhir, fleksibel, aktif, dan positif. Hal ini berarti, bermain bukanlah kegiatan yang
dilakukan demi menyenangkan orang lain, tetapi semata-mata karena keinginan dari diri
sendiri. Oleh karena itu, bermain itu menyenangkan dan dilakukan dengan cara-cara yang
menyenangkan bagi pemainnya.
Di dalam bermain, anak tidak berpikir tentang hasil karena proses lebih penting daripada
tujuan akhir. Bermain juga bersifat fleksibel, karenanya anak dapat membuat kombinasi
baru atau bertindak dalam cara-cara baru yang berbeda dari sebelumnya. Bermain bukanlah
aktivitas yang kaku. Bermain juga bersifat aktif karena anak benar-benar terlibat dan tidak
pura-pura aktif. Bermain juga bersifat positif dan membawa efek positif karena membuat
pemainnya tersenyum dan tertawa karena menikmati apa yang mereka lakukan. Dengan
demikian, bermain adalah kegiatan yang menyenangkan, bersifat pribadi, berorientasi
proses, bersifat fleksibel, dan berefek positif. Bermain juga dapat diartikan sebagai kegiatan
yang dilakukan demi kesenangan dan tanpa mempertimbangkan hasil akhir. Kegiatan
tersebut dilakukan secara suka rela, tanpa paksaan atau tekanan dari pihak luar (Hurlock,
1997).
\
SATUAN ACARA KEGIATAN TERAPI BERMAIN MEWARNAI GAMBAR
PADA USIA TODDLER
A. Kegiatan
Judul : Terapi bermain “mewarnai gambar”
Jumlah anak : 6 orang
Usia anak : 1-3 tahun (toddler)
Tanggal pelaksanaan : 30 September 2019
B. Durasi
Lama/waktu bermain : 45 menit
C. Alat-alat yang diperlukan :
1) Crayon
2) Tissue
3) Karpet
4) Kertas bergambar
5) Lembar penilaian
D. Tempat
Tempat : di Ruang Cilinaya RSD Mangusada
E. Tujuan khusus pada permainan :
Setelah dilakukan program bermain selama 45 menit,diharapkan:
1) Segi kognitif
Anak mampu mengikuti instruksi yang diberikan
2) Segi motoric
Anak mampu membedakan warna gambar sesuai dengan benar
3) Segi sensorik
Peserta dapat membedakan 1 dari 3 warna gambar dengan benar
F. Pembagian tugas
1) Leader : Memimpin jalannya program terapi
2) Fasilitator : Mendampingi dan mengarahkan saat anak terapi
3) Observer : Mencatat dan mengevaluasi pelaksanaan kegiatan
4) Anak : Mengikuti jalannya terapi bermain
G. Strategi Pelaksanaan
1. 5 Menit Pembukaan :
2. 20 Menit Pelaksanaan
4. Memulai untuk
3) Membagikan kertas bergambar dan
mewarnai gambar
crayon
5. Menjawab
4) Fasilitator mendampingi anak dan pertanyaan
H. Kriteria Evaluasi
1. Evalusi Struktur
2. Evaluasi Proses
a. Anak antusias dalam kegiatan mewarnai gambar
c. Tidak terdapat anak yang rewel atau malas untuk mewarnai gambar
3. Kriteria Hasil
I. Perkiraan Hambatan :
1. Jadwal terapi bermain yang kurang sesuai (lebih lambat dari yang di jadwalkan)
J. Antisipasi Hambatan/Masalah
2. Melakukan kerjasama dengan orang tua untuk mendampingi anak selama program
terapi.
DAFTAR PUSTAKA
Rohmah, N. (2016). Bermain dan pemanfaatannya dalam perkembangan anak usia dini.
Tarbawi: Jurnal Pendidikan Islam, 13(2).