No. Dokumen :
URAIAN No. Revisi :
TUGAS Tanggal Terbit :
Halaman :
FAOZIAH, SST
PUSKESMAS UEKULI
NIP. 19711210 199203 2 007
FAOZIAH, SST
PUSKESMAS UEKULI
NIP. 19711210 199203 2 007
Pengertian Keluarga berencana adalah tindakan yang membantu individu atau pasa
ngan suami istri untuk menhindari kelahiran yang tidak diinginkan, menda
patkan kelahiran yang diinginkan, mengatur interval diantara kelahiran,
mengontrol waktu saat kelahiran dalam hubungan dengan umur suami
dan istri, menentukan jumlah anak dalam keluarga
Tujuan Sebagai acuan dalam memberikan pelayanan keluarga berencana di unit
KIA-KB
Referensi 1. Permenkes No 75 tahun 2014 tentang Puskesmas
2. Standar pelayanan kebidanan
Langkah - langkah 1. Petugas memanggil pasien berdasarkan nomor urutan
2. Petugas mencocokan identitas pasien dengan identitas dalam rekam
medik
3. Jika tidak sesuai, petugas melakukan konfirmasi ulang kebagian pendaf
taran dan rekam medik
4. Petugas melakukan anamnese terhadap pasien
5. Petugas melakukan pemeriksaan antropometri berat badan dan meme
riksa tekanan darah pasien
6. Jika pasien merupakan akseptor baru petugas memberikan konseling
KB dengan menggunakan ABPK (alat bantu pengambilan keputusan)
7. Petugas melakukan pemeriksaan fisik untuk mengetahui kesesuaian
alat kontrasepsi yang diingikan pasien dengan keadaan fisik
8. Petugas melakukan penapisan
9. Pada pasien baru jika terdapat ketidak sesuaian pilihan pasien dengan
penapisan, petugas maka kembali ke langkah 6 jika tidak ada masalah
petugas memberi inform consent pada pasien untuk pemberian alat
kontarsepsi yang dipilih
10. Petugas memberikan kontarsepsi yang sesuai dengan kondisi dan
pilihan pasien
11. Petugas memberikan konseling setelah pemberian alat kontrasepsi
12. Petugas Menulis dan memberi reszep bila perlu
13. Petugas mencatat direkam medik KB, kartu KB dan buku register
14. Petugas menjelaskan mengenai kunjungan ulang
Unit Terkait Loket, Polik KB, Apotik
Dokumen Terkait Rekam Medik, buku register, kartu K1, kartu K4, informed consent
Pengertian
Penyuluhan adalah kegiatan untuk menyampaikan informasi atau pengetahuan
kepada masyarakat baik individu maupun kelompok
Tujuan
Sebagai acuan dalam melaksanakan Penyuluhan di Puskesmas Uekuli
Kebijakan
SK Kepala Puskesmas No: Tentang pelayanan Klinis
Referensi
Buku panduanpelayanan KB BKKBN 2011
Langkah - langkah
1. Petugas membuat satuan acara penyuluhan (SAP)
2. Petugas menentukan sasaran penyuluhan
3. Petugas menentukan tempat, tanggal dan jam penyuluhan
4. Petugas menentukan metode penyuluhan
5. Petugas menyiapkan undangan pemberitahuan untuk Kepala Desa
6. Petugas membagikan undangan pemberitahuan 2 hari sebelum melakukan kegiatan
penyuluhan
7. Petugas membagikan brosur atau liflet kepada masyarakat
8. Petugas menyampaikan materi penyuluhan
9. Petugas memberikan kesempatan pada masyarakat untuk menyampaikan pertanyaan
dan saran
10.Petugas memberikan umpan balik terhadap pertanyaan yang disampaikan masyarakat
11.Petugas menanyakan kejelasan tentang informasi yang telah disampaikan
12.Petugas mencatat hasil pertemuan dan saran yang diberikan masyarakat
Unit Terkait
Promkes, KIA/KB, Kesling, P2M dan Gizi
Dokumen Terkait
Liflet, lembar balik
Pengertian -. Iva ( Inspeksi visual dengan asam asetat ) adalah pemeriksaan deteksi dini kanker leher
rahim dengan cara mengoleskan larutan asam asetat 3-5% pada serviks dan seluruh SSK
melihat apakah terjadi perubahan sel-sel abnormal (lesi pra kanker/lesiacetowhite)
-. SSK (sambungan skuamo kolumner) adalah garis pertemuan sel-sel skuamosa dan sel-sel
kolumnar tipis yang ada pada permukaan serviks, pertemuan ini merupakan zona transfor-
masi yaitu area paling rentan terhadap perubahan abnormal sel
-. Acetowhite adalah daerah dalam zona transformasi yang berubah menjadi putih ketika di-
olesi larutan asam asetat 3-05%
Tujuan Sebagai acuan dalam melakukan pemeriksaan IVA di unit KIA
Kebijakan SK Kepala Puskesmas No: Tentang pelayanan Klinis
Referensi Departemen Kesehatan RI, 2007, Buku pegangan peserta pelatihan pencegahan kanker leher
rahim dan kanker payudara, JNPK-KK, Jakarta
Langkah - langkah Persiapan Pasien
1. Petugas menyambut pasien dengan ramah
2. Petugas menjelaskan prosedur pemeriksaan dan menjelaskan hal yang mungkin terjadi
mengganggu privasi pasien
3. Petugas memberikan persetujuan tindakan medik
4. Petugas meminta pasien mengosongkan kandung kemih, membersihkan genetalia dan
dan melepas pakaian dalam
5. Petugas memposisikan pasien sesuai dengan prosedur pemeriksaan
Persiapan Alat
1. Ranjang gynekologi
2. Selimut
3. Meja dan alat tulis
4. Kursi
5. Meja instrumen
6. Status pasien
7. Speculum cocor bebek
8. Asam asetat 5%
9. Lidi kapas
10. Lampu sorot
11. Sarung tangan steril
12. Larutan clorin 0,5%
Penatalaksanaan
1. Petugas memposisikan litotomi pasien diranjang gynekologi kemudian pakaikan selimut
2.
Petugas menghidupkan lampu sorot, arahkan pada bagian yang akan diperiksa
3.
Petugas mencuci tangan dengan air mengalir dan mengeringkan dengan handuk
4.
Petugas memakai sarung tangan steril
5.
Petugas memasang speculum dan menyesuaikannya sehingga seluruh leher rahim dapat
terlihat
6. Petugas memeriksa leher rahim apakah leher rahim mudah berdarah curiga kanker
serviks, ektopion, ovula naboti atau luka
7. Petugas membersihkan jika ada cairan atau mukosa menggunakan lidi kapas, dari leher
rahim, kemudian membuang lidi kapas ke dalam sampah medis
8. Petugas mengidentifikasi ostium uteri, SSK dan zona transformasi
9. Petugas mencelupkan lidi kapas ke dalam larutan asam asetat lalu mengoleskan pada
leher rahim, kemudian membuang lidi kapas tempat sampah medis
10. Petugas menunggu minimal 1 menit agar asam asetat terserap dan tampak perubahan
warna putih yang disebut lesi white
11. Petugas memeriksa SSK dengan teliti, memeriksa, mencari apakah terdapat plak putih
putih yang tebal dan meninggi atau lesi white
12. Bila perlu petugas mengoleskan kembali asam asetat atau usap leher rahim dengan lidi
kapas untuk menghilangkan mukosa, darah atau debris, membuang lidi kapas kedalam
tempat sampah medis
13. Bila pemeriksaan visual telah selesai petugas membersihkan sisa cairan asam asetat dari
leher rahim dan vagina menggunakan lidi kapas baru dan membuang lidi kapas kedalam
tempat sampah medis
14. Petugas melepaskan speculum dan melakukan dekontaminasi dengan merendam
speculum dan sarung tangan dalam larutan clorin 0,5% selama 10 menit
15. Petugas meminta pasien untuk duduk, turun dari meja periksa dan berpakaian
16. Petugas mencuci tangan dengan air mengalir dan mengeringkan dengan handuk
17. Petugas mencatat hasil tes IVA dan temuan lain ke dalam rekam medik pasien
Unit Terkait Polik KB, P2M, Loket, Apotik, Polik Umum
Dokumen Terkait Rekam medik, Buku Register
elayanan Klinis
gahan kanker leher
mungkin terjadi
an genetalia dan
n pakaikan selimut
leher rahim dapat
uriga kanker
ngoleskan pada
mpak perubahan