ml/menit
Pria rata-rata tidak terlatih 3600
Pria rata-rata terlatih dalam atletik 4000
Pelari maraton pria 5100
L/menit
Ventilasi paru-paru pada latihan maksimal 100 sampai 110
Kapasitas pernapasan maksimal 150 sampai 170
Jadi dapat dilihat bahwa kapasitas pernapasan maksimum adalah sekitar 50 persen
lebih besar daripada ventilasi paru-paru yang sesungguhnya selama latihan
maksimum. Keadaan ini dapat memberi ventilasi tambahan yang dapat digunakan
pada kondisi seperti (1) latihan pada tempat yang sangat tinggi, (2) latihan pada
kondisi yang sangat panas, dan (3) abnormalitas sistem pernapasan.
Hal yang penting adalah bahwa sistem pernapasan secara normal bukanlah faktor
pembatas utama pengangkutan oksigen ke dalam otot selama metabolisme aerob otot
maksimum. Kemampuan jantung untuk memomp darah ke otot merupakan faktor
pembatas yang lebih besar.
mlenit
Bukan atlet pada saat istirahat 23
Bukan atlet selam latihan mksimum 48
Pemain skate cepat selama latihan maksimum 64
Perenang selama latihan maksimum 71
Pendayung selama latihan maksimum 80
Falta yang paliang mengejutkan hádala peningkatan kapasitas difusi beberapa kali
lipat antarakeadaan istirahat dan keadaan latihan maksimum. Hasil ini berasal dari
fakta bahwa darah yang melalui banyak kapiler paru-paru mengalir sngat lambat atau
bahkan diam pada keadaan istirahat, sedangkan pada latihan mksimum, peningkatan
aliran darah melalui paru menyebabkan semua kalpiler paru-paru mendapat perfusi
pada tingkat maksimum, sehingga menyediakan daerah permukaan yang jauh lebih
besar tempat oksigen dapat berdifusi ke dalam kapiler paru-paru.
Jelas juga dari nilai-nilai tersebut bahwa atlet yang memerlukan jumlah oksigen
per menit lebih banyak memiliki kapasitas difusi lebih tinggi.