Anda di halaman 1dari 62

MODUL PENDIDIKAN DAN PELATIHAN

PRAJABATAN GOLONGAN III

Drs. Idup Suhady, M.Si


Drs. A.M. Sinaga, M.Si

Lembaga Administrasi Negara - Republik Indonesia


2006
Hak Cipta © Pada : Lembaga Administrasi Negara
Edisi Tahun 2006
LEMBAGA ADMINISTRASI NEGARA
REPUBLIK INDONESIA
Lembaga Administrasi Negara Republik Indonesia
Jl. Veteran No. 10 Jakarta 10110 KATA PENGANTAR
Telp. (62 21) 3868201, Fax. (62 21) 3800188
Peraturan Presiden Nomor 7 Tahun 2005 Tentang Rencana
Pembangunan Jangka Panjang Menengah Nasional 2005 – 2009 telah
menetapkan bahwa visi pembangunan nasional adalah: (1)
terwujudnya kehidupan masyarakat, bangsa, dan negara yang aman,
bersatu, rukun dan damai; (2) terwujudnya masyarakat, bangsa, dan
Wawasan Kebangsaan Dalam Kerangka negara yang menjunjung tinggi hukum, kesetaraan dan hak asasi
Negara Kesatuan Republik Indonesia manusia; serta (3) terwujudnya perekonomian yang mampu
menyediakan kesempatan kerja dan penghidupan yang layak serta
memberikan pondasi yang kokoh bagi pembangunan yang
berkelanjutan. Untuk mewujudkan visi ini, mutlak diperlukan
peningkatan kompetensi Pegawai Negeri Sipil (PNS), khususnya para
Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS) yang akan menjadi PNS. PNS
memainkan peran dan tanggungjawabnya yang sangat strategis dalam
mendorong dan mempercepat perwujudan visi tersebut.
Jakarta – LAN – 2006 Peraturan Pemerintah Nomor 101 Tahun 2000 tentang
121 hlm: 15 x 21 cm Pendidikan dan Pelatihan Jabatan PNS mengamanatkan bahwa
Pendidikan dan Pelatihan (Diklat) Prajabatan dilaksanakan untuk
ISBN: 979 – 8619 – 91 – 9 memberikan pengetahuan dalam rangka pembentukan wawasan
kebangsaan, kepribadian dan etika PNS, disamping pengetahuan
dasar tentang sistem penyelenggaraan pemerintahan negara, bidang
tugas, dan budaya organisasi agar mampu melaksanakan tugas pokok
dan fungsinya sebagai pelayan masyarakat. Untuk mewujudkan PNS
yang memiliki kompetensi sesuai dengan amanat PP 101 Tahun 2000
maka seorang CPNS harus mengikuti dan lulus Diklat Prajabatan
sebagai syarat untuk dapat diangkat menjadi PNS.

iii
iv

Untuk mempercepat upaya meningkatkan kompetensi tersebut,


Lembaga Administrasi Negara (LAN) telah menetapkan kebijakan DAFTAR ISI
desentralisasi dengan pengendalian kualitas dengan standar tertentu
dalam penyelenggaraan Diklat Prajabatan. Dengan kebijakan ini,
jumlah penyelenggaraan dapat lebih menyebar disamping jumlah
alumni yang berkualitas dapat meningkat pula. Standarisasi meliputi KATA PENGANTAR .................................................................. iii
keseluruhan aspek penyelenggaraan Diklat, mulai dari aspek
kurikulum yang meliputi rumusan kompetensi, mata Diklat dan DAFTAR ISI................................................................................. v
strukturnya, metode dan skenario pembelajaran dan lain-lain sampai BAB I PENDAHULUAN ..................................................... 1
pada aspek administrasi seperti persyaratan peserta, administrasi
penyelenggaraan, dan sebagainya. Dengan standarisasi ini, maka BAB II KONSEP DAN PENGERTIAN
kualitas penyelenggaraan dan alumni diharapkan dapat lebih TENTANG NEGARA DAN BANGSA .................... 3
terjamin.
Salah satu unsur Pendidikan dan Pelatihan Prajabatan yang A. Teori Mengenai Negara....................................... 3
mengalami penyempurnaan antara lain modul atau bahan ajar untuk B. Bentuk Negara ..................................................... 9
para peserta. Oleh karena itu, kami menyambut baik penerbitan
modul yang telah disempurnakan ini, sebagai antisipasi dari C. Unsur Negara....................................................... 11
perubahan lingkungan stratejik yang cepat dan luas diberbagai sektor. D. Pengertian Bangsa ............................................... 12
Dengan kehadiran modul ini, kami mengharapkan agar peserta Diklat
dapat memanfaatkannya secara optimal, bahkan dapat menggali E. Rangkuman.......................................................... 15
keluasan dan kedalaman substansinya bersama melalui diskusi F. Latihan................................................................. 17
sesama dan antar peserta dengan fasilitator para Widyaiswara dalam
proses kegiatan pembelajaran selama Diklat berlangsung.
Kepada penulis dan seluruh anggota Tim yang telah BAB III WAWASAN KEBANGSAAN
berpartisipasi, kami haturkan terima kasih. Semoga buku hasil
perbaikan ini dapat dipergunakan sebaik-baiknya. DAN INTEGRASI NASIONAL................................ 18
A. Pengertian Wawasan Kebangsaan ....................... 18
Jakarta, Desember 2006 B. Pengertian dan Konsep Integrasi Nasional .......... 38

KEPALA
LEMBAGA ADMINISTRASI NEGARA BAB IV NILAI-NILAI KEJUANGAN, DAYA SAING
REPUBLIK INDONESIA DAN CHARACTER BUILDING................................ 51
A. Nilai-Nilai Kejuangan ......................................... 51
SUNARNO B. Nilai dan Prinsip Yang Diwariskan ..................... 55

v
vi

C. Daya Saing Nasional............................................ 59


D. Membangun Karakter (Character building)........ 64
E. Ketahanan Bangsa ............................................... 70
F. Rangkuman .......................................................... 80
G. Latihan ................................................................. 82

BAB V SOSIAL BUDAYA DAN


WAWASAN KEBANGSAAN
SEBAGAI KEKUATAN NASIONAL ...................... 84
A. Pengertian Sosial Budaya .................................... 84
B. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi
Ketahanan Dibidang Sosial Budaya .................... 86
C. Manfaat Sosial Budaya
Sebagai Kekuatan Bangsa.................................... 95
D. Wawasan Kebangsaan Sebagai
Kekuatan Nasional............................................... 97

BAB VI MASALAH WAWASAN KEBANGSAAN ............. 108


A. Hal-hal Yang Harus Dipelihara ........................... 110
B. Hal-hal Yang Harus Dicegah............................... 110
C. Hal-hal Yang Perlu Dikembangkan ..................... 111
D. Rangkuman .......................................................... 114
E. Latihan ................................................................. 114

REFERENSI ............................................................................. 115


BAB I
PENDAHULUAN

Wawasan kebangsaaan sebagai sudut pandang suatu bangsa dalam


memahami keberadaan jati diri dan lingkungannya pada dasarnya
merupakan penjabaran dari falsafah bangsa itu sesuai dengan
keadaan wilayah suatu negara dan sejarah yang dialaminya.
Wawasan ini menentukan cara suatu bangsa memanfaatkan kondisi
geografis, sejarah, sosial-budayanya dalam mencapai cita-cita dan
menjamin kepentingan nasionalnya serta bagaimana bangsa itu
memandang diri dan lingkungannya baik ke dalam maupun ke luar.

Dalam konteks Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI), makna


dan hakekat serta pengejawantahan wawasan kebangsaan tersebut
penting dipahami oleh setiap warga negara Indonesia, khususnya
Pegawai Negeri Sipil (PNS) mengingat kedudukannya sebagai salah
satu unsur aparatur negara yang berperan sebagai perekat persatuan
dan kesatuan bangsa dalam wadah Negara Kesatuan Republik
Indonesia.

Untuk dapat memahami pengertian dan berbagai permasalahan yang


menyangkut wawasan kebangsaan maka dalam mata Pendidikan dan
Pelatihan (Diklat) "Wawasan Kebangsaan Dalam Kerangka Negara
Kesatuan Republik Indonesia" pada Diklat Prajabatan Golongan III
ini diuraikan dan dibahas antara lain mengenai pengertian dan konsep
serta aplikasi Wawasan Kebangsaan dalam Negara Kesatuan
Republik Indonesia, Wawasan Kebangsaan dan Integrasi Nasional,
1
2 Wawasan Kebangsaan Dalam Kerangka NKRI

Wawasan Nusantara: Nilai-nilai kejuangan dan membangun karakter BAB II


serta masalah Wawasan Kebangsaan melalui kegiatan ceramah, tanya
KONSEP DAN PENGERTIAN
jawab dan diskusi kelompok/kelas.
TENTANG NEGARA DAN BANGSA
Secara umum setelah mengikuti pembelajaran ini peserta Diklat
diharapkan mampu menganalisis Wawasan Kebangsaan dalam
Pada bab ini di uraikan secara garis besar tentang teori terjadinya
kerangka Negara Kesatuan Republik Indonesia. Sedangkan secara
negara, bentuk-bentuk negara dan tujuannya untuk sekedar
khusus, diharapkan peserta mampu:
memahami hakekat pengertian tentang negara dan bangsa, karena
1. Menjelaskan pengertian dan konsep negara dan bangsa;
untuk mempelajari teori mengenai negara secara lengkap ada disiplin
2. Menjelaskan pengertian Wawasan Kebangsaan dalam kerangka
tersendiri, yaitu "Ilmu Negara". Lebih lanjut pada bab ini akan
NKRI;
disinggung secara singkat mengenai penerapannya di Indonesia
3. Menjelaskan pengertian dan konsep Integrasi Nasional;
sebagai Negara Kesatuan yang berbentuk Republik. Uraian ini
4. Menerapkan nilai-nilai kejuangan dan daya saing nasional;
merupakan pemahaman awal mengenai berbagai aspek yang relevan
5. Menjelaskan pengertian character building dan hal-hal yang
dengan pokok bahasan Mata Diklat Wawasan Kebangsaan.
melemahkan ketahanan bangsa;
6. Menjelaskan keragaman sosial budaya sebagai kekuatan bangsa;
A. Teori Mengenai Negara
7. Menjelaskan Wawasan Kebangsaan sebagai kekuatan nasional;
8. Menganalisis masalah Wawasan Kebangsaan dalam kerangka Secara alamiah, manusia sebagai makhluk sosial sejak dahulu
NKRI. selalu hidup bersama-sama dalam suatu kelompok untuk
mempertahankan kelangsungan hidupnya; mencari makan,
Mata Diklat Wawasan Kebangsaan ini antara lain berkaitan dengan menanggulangi masalah, mengatasi ancaman dan gangguan
mata Diklat Sistem Penyelenggaraan Pemerintahan Negara Republik serta melanjutkan keturunan. Semula kelompok manusia itu
Indonesia; Etika Organisasi Pemerintah, dan Budaya Kerja hidup berpindah-pindah tempat, kemudian karena
Organisasi Pemerintah dalam hubungan dengan peran PNS sebagai perkembangan peradaban, mereka mulai hidup menetap pada
perekat persatuan bangsa dalam pelaksanaan masing-masing suatu tempat tertentu misalnya, untuk berternak dan bercocok
tugas/jabatan yang bersangkutan. Kepada para peserta Diklat tanam.
disarankan untuk mencermati berbagai permasalahan/kasus yang
timbul dan mendiskusikannya dalam proses pembelajaran.

3
4 Wawasan Kebangsaan Dalam Kerangka NKRI Modul Diklat Prajabatan Golongan III 5

Dalam upaya mempertahankan kelangsungan hidupnya pada Secara etimologi, istilah "Negara" muncul dari terjemahan
tempat tinggal tertentu yang dipandang baik untuk sumber bahasa asing Staat (Belanda, Jerman) dan State (Inggris). Kata
penghidupan bagi kelompoknya diperlukan seorang atau Staat maupun State berakar dari bahasa Latin, yaitu status atau
sekelompok kecil orang-orang yang ditugaskan untuk mengatur statuni, yang berarti menempatkan dalam keadaan berdiri,
dan memimpin kelompoknya. Kepada pemimpin kelompok membuat berdiri, dan menempatkan. Kata status juga dapat
diberikan kekuasaan/kewenangan tertentu dan anggota-anggota diartikan sebagai suatu keadaan yang menunjukkan sifat atau
kelompok diwajibkan untuk mentaati peraturan atau perintah keadaan tegak dan tetap.
dari pemimpinnya. Dengan adanya seorang atau beberapa orang
dijadikan pemimpin yang mengatur peri kehidupan anggota Dalam hubungan dengan uraian di atas, Kansil (1978)
kelompok dan adanya ketaatan dan anggota kelompok terhadap menyatakan bahwa "Negara adalah suatu organisasi kekuasaan
pemimpinnya, maka timbullah dalam kelompok itu suatu dari pada manusia-manusia (masyarakat) dan merupakan alat
kekuasaan "pemerintahan yang sangat sederhana" (Kansil: yang akan dipergunakan untuk mencapai tujuan bersama.
1978). Setiap anggota kelompok itu dengan sadar mengetahui
dan mendukung tata hidup dan peraturan-peraturan yang Konsep dan pengertian Negara sebagai organisasi kekuasaan
ditetapkan pemimpin mereka. Tata dan peraturan hidup tertentu dipelopori oleh J.H.A. Logemaan dalam buku Over De Theorie
itu mula-mula tidak tertulis yang batasan-batasannya tidak jelas Van Een Stelling Staadrecht, yaitu bahwa keberadaan negara
dan merupakan adat kebiasaan saja. Lambat laun peraturan itu bertujuan untuk mengatur dan menyelenggarakan masyarakat
mereka tuliskan dan menjadi peraturan-peraturan tertulis yang yang dilengkapi dengan kekuasaan tertinggi. Pengertian tersebut
dilaksanakan dan ditaati. Dengan makin luasnya kepentingan menempatkan negara sebagai organisasi kekuasaan (Budiyanto
sekelompok-sekelompok itu dan untuk mengatasi segala 1997). Pandangan seperti itu kemudian diikuti oleh Harlod J.
kesulitan yang timbul baik internal maupun eksternal, dirasakan Laski, Max Weber dan Leon Duguit. Dalam pengertian luas,
perlu dibentuk suatu organisasi yang lebih teratur dan memiliki negara merupakan kesatuan sosial (masyarakat) yang diatur
kekuasaan yang memadai. Organisasi itu sangat diperlukan secara konstitusional untuk mewujudkan kepentingan bersama.
untuk melaksanakan dan mempertahankan peraturan-peraturan
hidup agar dapat berjalan secara tertib. Organisasi yang Berikut dikemukakan mengenai pengertian negara dari pendapat
memiliki kekuasaan seperti itulah yang kemudian dinamakan beberapa pakar, antara lain:
Negara.
6 Wawasan Kebangsaan Dalam Kerangka NKRI Modul Diklat Prajabatan Golongan III 7

1. George Jellinek Dalam konteks organisasi kekuasaan, di dalam negara terdapat


Negara ialah organisasi kekuasaan dari sekelompok manusia suatu mekanisme/tata hubungan kerja yang mengatur suatu
yang telah berkediaman di wilayah tertentu. kelompok manusia (rakyat) agar berbuat, atau bersikap sesuai
2. George Wilhelm Fredrich Hegel dengan kehendak negara.
Negara merupakan organisasi kesusilaan yang muncul
sebagai sintesa dari kemerdekaan invidual dan kemerdekaan Agar negara dapat mengatur rakyatnya, maka negara diberi
universal. kekuasaan (authority) yang dapat memaksa seluruh anggotanya
3. Kranenburg untuk mematuhi segala peraturan/ketentuan yang telah
Negara adalah suatu organisasi yang timbul karena ditetapkan oleh negara.
kehendak dari suatu golongan atau bangsanya sendiri.
4. Roger F. Soltau Untuk menghindari adanya kekuasaan yang sewenang-wenang,
Negara adalah alat (agency) atau wewenang (authority) yang disisi lain negara juga menetapkan cara-cara dan batas-batas
mengatur atau mengendalikan persoalan bersama atas nama sampai dimana kekuasaan itu dapat digunakan dalam kehidupan
masyarakat. bersama, baik oleh individu, golongan, organisasi maupun oleh
5. R. Djokosoetono negara itu sendiri.
Negara ialah suatu organisasi manusia atau kumpulan
manusia yang berada di bawah suatu pemerintahan yang Mengenai terjadinya suatu negara terdapat beberapa teori, antara
sama. lain sebagai berikut:
6. Soenarko 1. Teori Kenyataan
Negara ialah organisasi masyarakat yang mempunyai daerah Timbulnya suatu negara itu adalah soal kenyataan. Apabila
tertentu di mana kekuasaan negara berlaku sepenuhnya pada suatu ketika telah terpenuhi unsur-unsur negara
sebagai souvereign (kedaulatan). (daerah, rakyat dan Pemerintah yang berdaulat) maka pada
saat itu juga negara sudah menjadi suatu kenyataan.
Dari beberapa pendapat mengenai negara tersebut, dapat 2. Teori Ketuhanan
disimpulkan pengertian sebagai berikut: "Negara adalah Timbulnya suatu negara adalah atas kehendak Tuhan. Segala
organisasi yang di dalamnya harus ada rakyat, wilayah yang sesuatu, tidak akan terjadi apabila Tuhan tidak
permanen, dan pemerintah yang berdaulat (baik ke dalam menghendakinya. Kalimat-kalimat seperti "Atas berkat
maupun ke luar)".
8 Wawasan Kebangsaan Dalam Kerangka NKRI Modul Diklat Prajabatan Golongan III 9

rakhmat Tuhan Yang Maha Kuasa ........"By the Grace of d. Suatu daerah tertentu melepaskan diri dari yang tadinya
God . . ." menunjuk kearah teori ini. menguasainya dan menyatakan dirinya sebagai suatu
3. Teori Perjanjian negara baru (misalnya Proklamasi Kemerdekaan
Negara itu timbul karena perjanjian yang dibuat antara Indonesia pada tahun 1945).
orang-orang yang tadinya hidup bebas merdeka, terlepas
satu sama lain tanpa ikatan kenegaraan. Perjanjian ini Hal ini dapat terjadi secara damai (persetujuan dari negara
diadakan agar kepentingan bersama dapat terpelihara dan yang tadinya menguasainya), dan dapat juga terjadi secara
terjamin, supaya "orang yang satu tidak merupakan binatang kekerasan. Cara yang pertama timbul dengan perjanjian dan
buas bagi orang yang lain" (homo homini lupus" menurut penyerahan kedaulatan, sedangkan cara yang kedua timbul
Hobbes). Perjanjian itu disebut perjanjian masyarakat dengan cara kekerasan (revolusi).
(Contract Social menurut ajaran Rousseau). Dapat pula
terjadi suatu perjanjian antara daerah jajahan, misalnya: B. Bentuk Negara
Kemerdekaan Filipina pada tahun 1946 dan India pada tahun
Menurut teori-teori modern, bentuk Negara yang terpenting
1947.
ialah Negara Kesatuan (Unitarisme) dan Negara Serikat
4. Teori Penaklukan
(Federasi).
Suatu negara timbul karena serombongan manusia
1. Negara Kesatuan ialah suatu negara yang merdeka dan
menaklukan daerah dan rombongan manusia lain. Agar
berdaulat dimana di seluruh negara yang berkuasa hanya
daerah/rombongan itu tetap dapat dikuasai, maka
satu Pemerintah (Pusat) yang mengatur seluruh daerah. Di
dibentuklah suatu organisasi yang berupa negara. Selain itu
dalam negara kesatuan, pemerintah pusat mempunyai
suatu negara dapat pula terjadi karena:
wewenang untuk mengatur seluruh wilayahnya melalui
a. Pemberontakan terhadap negara lain yang menjajah,
pembentukan daerah-daerah dalam wilayah negara. Dalam
seperti: Amerika Serikat terhadap Inggris pada tahun 1776
Negara Kesatuan pelaksanaan pemerintahan negara dapat
- 1783;
dilaksanakan dengan sistem sentralisasi dan desentralisasi.
b. Peleburan (fusi) antara beberapa negara menjadi satu
negara baru, misalnya: Jerman bersatu pada tahun 1871;
a. Sistem sentralisasi, yaitu segala sesuatu dalam negara itu
langsung diatur dan diurus oleh Pemerintah Pusat,
c. Suatu daerah yang belum ada rakyatnya/ pemerintahannya
sedang daerah-daerah tinggal melaksanakannya.
diduduki/dikuasai oleh bangsa/negara lain, misalnya:
Liberia; b. Sistem desentralisasi, di mana kepada daerah diberikan
kesempatan dan kewenangan untuk mengurus urusan
10 Wawasan Kebangsaan Dalam Kerangka NKRI Modul Diklat Prajabatan Golongan III 11

rumah tangganya sendiri (otonomi daerah) yang Kekuasaan asli ada pada negara bagian, dan negara bagian itu
dinamakan daerah otonom. berhubungan langsung dengan rakyatnya. Kekuasaan dari
negara serikat adalah kekuasaan yang diterimanya dari negara
Bentuk negara kesatuan pada umumnya mempunyai sifat- bagian. Biasanya yang diserahkan oleh negara-negara bagian
sifat berikut: kepada negara serikat ialah hal-hal yang berkaitan dengan
a. Kedaulatan negara mencakup ke dalam dan ke luar yang hubungan luar negeri, pertahanan negara, keuangan dan urusan
ditangani pemerintah pusat. pos dan telekomunikasi.
b. Negara hanya mempunyai satu UUD, satu Kepala
Negara, satu Dewan Menteri, dan satu Dewan C. Unsur Negara
Perwakilan Rakyat.
Pada umumnya dapat dikatakan bahwa suatu negara itu harus
c. Hanya ada satu kebijakan yang menyangkut persoalan
memenuhi syarat-syarat sebagai berikut: (1) rakyat yang bersatu;
politik, ekonomi, sosial budaya, serta pertahanan dan
(2) daerah atau wilayah; (3) pemerintah yang berdaulat, dan
keamanan.
mendapat pengakuan dari negara lain (Oppen-heimer dan
2. Negara Serikat (Federasi) ialah suatu negara yang
Lauterpacht, dalam Budiyanto 1997).
merupakan gabungan beberapa negara, yang menjadi
negara-negara bagian dan negara serikat itu.
Konvensi Montevideo pada tahun 1933 menyebutkan unsur-
unsur berdirinya suatu negara antara lain berupa rakyat, wilayah
Negara-negara bagian itu semula merupakan suatu negara yang
yang tetap dari pemerintah yang mampu mengadakan hubungan
merdeka dan berdaulat serta berdiri sendiri. Dengan
internasional. Dari pendapat tersebut, unsur rakyat, wilayah dan
menggabungkan diri dalam suatu negara serikat, maka negara
pemerintah yang berdaulat merupakan unsur konstitutif karena
yang tadinya berdiri sendiri itu dan kemudian menjadi negara
keberadaannya mutlak harus ada. Sedangkan pengakuan dari
bagian, melepaskan sebagian dari kekuasaannya dan
negara lain merupakan unsur deklaratif yang bersifat formalitas,
menyerahkannya kepada negara serikat. Kekuasaan yang
karena diperlukan dalam rangka memenuhi unsur tata aturan
diserahkan itu disebutkan satu demi satu (liminatif), hanya
pergaulan internasional.
kekuasaan yang disebutkan itulah yang diserahkan kepada
negara serikat (delegated powers).
Kansil (1978) menyatakan bahwa pada umumnya negara itu
harus memenuhi unsur-unsur atau syarat: (a) harus ada
wilayahnya; (b) harus ada rakyatnya; (c) harus ada
12 Wawasan Kebangsaan Dalam Kerangka NKRI Modul Diklat Prajabatan Golongan III 13

pemerintahannya yang berkuasa terhadap seluruh daerah dan 4. Hans Kohn (Jerman)
rakyatnya dan (d) harus ada tujuannya. Bangsa adalah buah hasil hidup manusia dalam sejarah.
Suatu bangsa merupakan golongan yang beraneka ragam dan
D. Pengertian Bangsa tidak bisa dirumuskan secara eksak. Kebanyakan bangsa
memiliki faktor-faktor objektif tertentu yang
Secara umum bangsa itu merupakan kumpulan dari masyarakat
membedakannya dengan bangsa lain. Faktor-faktor itu
yang membentuk negara. Dalam arti sosiologis bangsa termasuk
berupa persamaan keturunan, wilayah, bahasa, adat istiadat,
"kelompok paguyuban" yang secara kodrati ditakdirkan untuk
kesamaan politik, perasaan, dan agama.
hidup bersama dan senasib sepenanggungan di dalam suatu
negara. Misalnya Negara Republik Indonesia ditakdirkan terdiri
Berdasarkan pendapat tersebut diatas dapat disimpulkan bahwa
atas berbagai suku bangsa.
pada dasarnya bangsa adalah rakyat yang telah mempunyai
kesatuan tekad untuk membangun masa depan bersama.
Dalam Ilmu Tata Negara terdapat berbagai pengertian mengenai
Caranya ialah dengan mendirikan negara yang akan mengurus
istilah bangsa. Mengenai pengertian bangsa berikut ini oleh
terwujudnya aspirasi dan kepentingan bersama secara adil.
Budiyanto (1997), dikemukakan pendapat beberapa pakar
kenegaraan yang ternama seperti:
Meskipun di kalangan pakar kenegaraan belum terdapat
1. Ernest Renan (Prancis)
persamaan pengertian bangsa, namun faktor objektif yang
Bangsa terbentuk karena adanya keinginan untuk hidup
terpenting dari suatu bangsa adalah adanya kehendak atau
bersama (hasrat bersatu) dengan perasaan setia kawan yang
kemauan bersama, yang lebih dikenal dengan nasionalisme.
agung.
2. Otto Bauer (Jerman) Dalam kehidupan suatu bangsa, kita harus menyadari adanya
Bangsa adalah kelompok manusia yang mempunyai
keanekaragaman yang dilandasi oleh rasa persatuan dan
persamaan karakter. Karakteristik tumbuh karena adanya
kesatuan tanah air, bahasa, dan cita-cita. Fredrich Hertz dari
persamaan nasib.
Jerman dalam bukunya Nationality in History and politics
3. F. Ratzel (Jerman) mengemukakan bahwa setiap bangsa mempunyai 4 (empat)
Bangsa terbentuk karena adanya hasrat bersatu. Hasrat itu unsur aspirasi sebagai berikut:
timbul karena adanya rasa kesatuan antara manusia dan 1. Keinginan untuk mencapai kesatuan nasional yang terdiri
tempat tinggalnya (paham geopolitik). atas kesatuan sosial, ekonomi, politik, agama, kebudayaan,
14 Wawasan Kebangsaan Dalam Kerangka NKRI Modul Diklat Prajabatan Golongan III 15

komunikasi, dan solidaritas. Berdasarkan pembahasan konsep Negara dan pengertian bangsa
2. Keinginan untuk mencapai kemerdekaan dan kebebasan sebagaimana telah diuraikan dimuka dapat dikatakan bahwa
nasional sepenuhnya, yaitu bebas dari dominasi dan campur Indonesia sebagai Negara Kesatuan yang berbentuk Republik
tangan bangsa asing terhadap urusan dalam negerinya. tepatnya adalah Negara Kebangsaan juga disebut sebagai negara
3. Keinginan dalam kemandirian, keunggulan, individualitas, persatuan atau negara kekeluargaan (Bintoro 1996).
keaslian, atau kekhasan. Misalnya, menjunjung tinggi
bahasa nasional yang mandiri. Untuk mempertegas hal itu hendaklah disimak kembali
4. Keinginan untuk menonjol (unggul) di antara bangsa-bangsa pembukaan UUD tahun1945, yang antara lain disebutkan
dalam mengejar kehormatan, pengaruh, dan prestise. "supaya berkehidupan kebangsaan yang bebas"... "membentuk
Demikian secara singkat uraian dan pembahasan mengenai suatu pemerintah negara Indonesia yang melindungi segenap
pengertian dan konsep tentang negara dan bangsa. Kemudian bangsa Indonesia dan seluruh tumpah darah Indonesia".
bagaimana dalam penerapannya di Indonesia ditinjau secara
ringkas dalam konteks ketatanegaraan kita. Dalam hubungannya dengan negara kebangsaan itu, khususnya
yang terkait dengan konsep wawasan kebangsaan, penting untuk
Mengacu pada Undang Undang Dasar tahun 1945, dapat di kemukakan disini pendapat Bintoro yang menyitir pendapat
diketahui bahwa Negara Indonesia adalah Negara Kesatuan, Moerdiono bahwa "negara kebangsaan bukanlah suatu
yang berbentuk Republik dengan kedaulatan berada di tangan komunitas sosio-antropologis yang tumbuh secara alamiah.
rakyat dan dilaksanakan menurut Undang Undang Dasar (lihat Negara kebangsaan adalah suatu komunitas politik yang di
Pasal 1 ayat (1) dan (2) UUD 1945). rancang, dibangun dan dioperasikan berdasar wawasan
kebangsaan. Wawasan Kebangsaan itu sendiri timbul,
Negara sebagai organisasi kekuasaan melindungi segenap berkembang dan beroperasi berdasarkan persetujuan terus
bangsanya yang ada di seluruh wilayah/daerahnya yaitu bangsa menerus dari unsur-unsur komunitas politik itu" (Bintoro, 1966).
Indonesia yang terdiri dari berbagai suku, bahasa daerah, adat-
istiadat, agama yang menghuni/bertempat tinggal di seluruh E. Rangkuman
wilayah negara atau tanah air Indonesia yang terdiri dari 13.500
Secara konseptual negara terbentuk karena adanya perjanjian
buah pulau besar dan kecil. Indonesia sebagai Negara Kesatuan
atau kesepakatan diantara kelompok-kelompok manusia dalam
pertama kali mendapat pengakuan dari pemerintah Inggris pada
suatu wilayah atau daerah tertentu untuk mewujudkan
tanggal 31 Maret tahun 1947.
kepentingan atau tujuan bersama tanpa membedakan ras/suku,
16 Wawasan Kebangsaan Dalam Kerangka NKRI Modul Diklat Prajabatan Golongan III 17

bahasa, agama, adat-istiadat, budaya dan kepentingan politik F. Latihan


kelompok yang bersangkutan.
Jawablah soal-soal latihan dibawah ini secara jelas dan ringkas
Untuk membentuk negara harus dipenuhi unsur-unsur. yang
mengacu pada butir-butir materi yang telah diajarkan.
dominan, yaitu rakyat yang bersatu sebagai satu bangsa, daerah
atau wilayah yang jelas batas-batasnya, pemerintah yang
1. Jelaskan mengenai pengertian negara dan teori terjadinya
suatu negara.
berdaulat dengan tujuan tertentu dan secara formal mendapat
pengakuan dari negara lain dalam rangka memenuhi tata aturan 2. Ada beberapa negara berdasarkan teori modern dan
pergaulan internasional. bagaimana sistern pemerintahan dari masing-masing bentuk
negara tersebut?
Menurut teori modem saat ini, bentuk negara yang terpenting 3. Sebutkan unsur-unsur pokok sebagai syarat terbentuknya
ialah negara kesatuan dan negara federasi (serikat). Indonesia suatu negara sesuai dengan pengetahuan anda?
sebagai suatu negara termasuk negara kesatuan dengan sistem 4. Apakah yang dimaksud dengan istilah "bangsa" itu dan
pemerintahan yang berbentuk republik dan kedaulatan berada jelaskan pula pendapat dari beberapa pakar yang anda
ditangan rakyat yang dilaksanakan menurut UUD tahun 1945. ketahui.
5. Bagaimana penerapan teori tentang negara dan bangsa di
Bangsa pada pokoknya adalah rakyat yang bersepakat untuk Indonesia?
bersatu dengan tekad untuk membangun masa depan bersama
dengan cara membentuk negara yang akan mengatur dan
mengurus kepentingan bersama secara adil.

Bangsa Indonesia adalah rakyat Indonesia yang secara sosio-


politis (komunitas-politik) telah mempunyai kesatuan tekad sejak
proklamasi kemerdekaan 17 Agustus 1945, mendirikan Negara
Kesatuan Republik Indonesia dan telah mendapat pengakuan
internasional, diantaranya mula-mula datang dari Inggris pada
tahun 1947 kemudian disusul oleh berpuluh-puluh negara lainnya
di dunia.
Modul Diklat Prajabatan Golongan III 19

BAB III Walaupun dalam rumusan yang berbeda, karena dikaitkan


dengan dua subyek yang berbeda yaitu antara wawasan
WAWAWAN KEBANGSAAN DAN
"nusantara” dan wawasan "sosial" sebagaimana diutarakan
INTEGRITAS NASIONAL diatas, namun dapat diambil inti sarinya bahwa "wawasan”:
pada pokoknya mengandung pengertian "kemampuan untuk
memahami cara memandang sesuatu konsep tertentu yang
Bahasan dalam bab ini merupakan gabungan dari materi pokok
direfleksikan dalam perilaku tertentu sesuai dengan konsep
bahasan mengenai pengertian Wawasan kebangsaan dalam Kerangka
atau pokok fikiran yang terkandung di dalamnya.”
Negara Kesatuan Republik Indonesia dan pengertian serta konsep
Integrasi Nasional sebagai topik-topik esensial dari judul bab ini.
Selanjutnya mengenai istilah "kebangsaan" yang berasal
Oleh karena itu secara berturut-turut disajikan mengenai muatan
dari kata "bangsa" dapat mengandung arti "ciri-ciri yang
materi yang mengacu pada butir-butir pokok bahasan diatas.
menandai golongan bangsa tertentu", dan dapat pula
mengandung arti "kesadaran diri sebagai warga dari suatu
A. Pengertian Wawasan Kebangsaan
negara" (KKBI, 1989). Dalam kaitan dengan pengertian
1. Pengertian Wawasan Kebangsaan yang terakhir ini, (Parangtopo 1993) memberikan
Istilah Wawasan Kebangsaan terdiri dari dua suku kata pengertian kebangsaan sebagai "tindak tanduk kesadaran
yaitu "Wawasan" dan "Kebangsaan". Secara etimologi dan sikap yang memandang dirinya sebagai suatu kelompok
menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (1989) istilah bangsa yang sama dengan keterikatan sosiokultural yang
wawasan berarti (1) hasil mewawas; tinjauan; pandangan disepakati bersama. Berdasarkan wawasan kebangsaan itu,
dan dapat juga berarti (2) konsepsi cara pandang. Dalam dinyatakan pula bahwa wawasan kebangsaan adalah suatu
kamus tersebut diberikan contoh "Wawasan Nusantara" "wawasan yang mementingkan kesepakatan, kesejahteraan,
yaitu wawasan (konsepsi cara pandang) dalam mencapai kelemahan, dan keamanan bangsanya sebagai titik tolak
Tujuan Nasional yang mencakup perwujudan Kepulauan dalam berfalsafah berencana dan bertindak".
Nusantara sebagai satu kesatuan politik, sosial budaya,
ekonomi dan pertahanan keamanan. Lebih lanjut diberikan Dalam rangka menerapkan konsep wawasan kebangsaan,
pula contoh dalam pengertian lain seperti "Wawasan pada Seminar Pendidikan Wawasan Kebangsaan (1993)
Sosial", sebagai "kemampuan untuk memahami cara-cara dikemukakan perlunya dipahami 2 (dua) aspek sebagai
penyesuaian diri atau penempatan diri di lingkungan berikut:
sosial.”
18
20 Wawasan Kebangsaan Dalam Kerangka NKRI Modul Diklat Prajabatan Golongan III 21

a. Aspek Moral Wawasan ini juga menentukan bagaimana bangsa itu


Konsep wawasan kebangsaan mensyaratkan adanya menempatkan dirinya dalam tata berhubungan dengan
perjanjian diri atau commitment pada seseorang atau sesama bangsanya dan dalam pergaulan dengan bangsa-
masyarakat untuk turut bekerja bagi kelanjutan bangsa lain di dunia (internasional).
eksistensi bangsa dan bagi peningkatan kualitas
kehidupan bangsa. Dalam wawasan kebangsaan terkandung komitmen dan
b. Aspek Intelektual semangat persatuan untuk menjamin keberadaan dan
Konsep wawasan kebangsaan menghendaki peningkatan kualitas kehidupan bangsanya. Selain itu
pengetahuan yang memadai mengenai tantangan- wawasan kebangsaan menghendaki pengetahuan yang
tantangan yang dihadapi bangsa baik saat ini maupun di memadai tentang tantangan masa ini dan mendatang serta
masa mendatang serta berbagai potensi yang dimiliki berbagai potensi bangsanya.
bangsa.
2. Wawasan Kebangsaan Indonesia
Berdasarkan uraian di atas, maka pada modul (bahan ajar) Wawasan Kebangsaan dalam kerangka Negara Kesatuan
Diklat Prajabatan Golongan III ini "Wawasan Kebangsaan" Republik Indonesia berkembang dan mengkristal tidak
diberikan pengertian sebagai "sudut pandang atau cara lepas dari perjalanan sejarah bangsa Indonesia dalam
memandang yang mengandung kemampuan seseorang atau membentuk negara ini.
kelompok orang untuk memahami keberadaan jati dirinya
sebagai satu bangsa juga dalam memandang dirinya dan Konsep wawasan kebangsaan Indonesia tercetus pada
bertingkah laku sesuai falsafah hidup bangsanya dalam waktu diikrarkan Sumpah Pemuda 28 Oktober 1928 sebagai
lingkungan internal dan lingkungan eksternalnya. tekad perjuangan yang merupakan konvensi nasional
tentang pernyataan eksistensi bangsa Indonesia yaitu: satu
Wawasan ini menentukan cara suatu bangsa nusa, satu bangsa dan menjunjung bahasa persatuan bahasa
mendayagunakan kondisi geografis negaranya, sejarah, Indonesia.
sosiobudaya, ekonomi dan politik serta pertahanan
keamanan dalam mencapai cita-cita dan menjamin Wawasan seperti itu pada hakekatnya tidak membedakan
kepentingan nasionalnya. asal suku, keturunan, ataupun perbedaan warna kulit.
Dengan perkataan lain wawasan tersebut mengutamakan
22 Wawasan Kebangsaan Dalam Kerangka NKRI Modul Diklat Prajabatan Golongan III 23

persatuan dan kesatuan bangsa atau yang dapat disebut sekarang dengan prinsip bertetangga yang baik (good
sebagai wawasan kebangsaan Indonesia. neighbour policy). Juga pada waktu itu dikenal istilah
"bhinneka tunggal ika" (lengkapnya: “Bhinneka
Dalam hubungan ini Bintoro (1996) mengemukakan bahwa: Tunggal Ika Tan Hana Dharma Mangrua" yang
Reason d'etre negara Indonesia bukan berdasar artinya walaupun berbeda, satu jua adanya, sebab tidak
sosioantropologis (etnik), tetapi karena pengalaman sejarah ada agama yang mempunyai tujuan yang berbeda). Di
ditindas kolonialisme dan mengaspirasikan kehidupan sini ditunjukkan betapa kerukunan hidup umat
kebangsaan yang bebas. beragama di Indonesia telah berkembang sejak dulu.

Wawasan kebangsaan didukung oleh ideologi (gerakan Karena kedatangan bangsa barat seperti Portugis,
pemikiran) yang timbul di abad ke-18 yaitu Nasionalisme. Spanyol, Belanda, Inggris dan Perancis yang
menggunakan tipu muslihat memecah belah persatuan
Untuk dapat memahami konsep wawasan kebangsaan dan kesatuan bangsa, maka berakhirlah periode
Indonesia, kiranya perlu disimak berbagai hal yang Kerjaan Nusantara itu dan mulailah periode penjajahan
melatarbelakangi lahirnya konsep tersebut dari telah dan yang menindas bangsa Indonesia dan menghisap
dokumenter berikut ini. kekayaan alamnya, sehingga periode itu merupakan
a. Latar Belakang periode penderitaan lahir batin. Sekalipun demikian,
Sebagaimana tercatat dalam sejarah, pada abad ke 7 sejarah juga membuktikan bahwa menghadapi
sampai dengan 16, bangsa Indonesia berada dalam pengaruh dan tekanan dari luar itu bangsa di nusantara
periode yang sering disebut sebagai masa "Kerajaan tidak pernah berhenti untuk mengadakan perlawanan.
Nusantara". Pada masa itu terdapat 2 (dua) kerajaan
besar, yaitu Sriwijaya (abad ke-7 s.d. 12) dan Semua perlawanan tersebut mengalami kekalahan.
Majapahit (abad ke-13 s.d. 16), yang ternyata telah Perjuangan yang besifat lokal senantiasa gagal karena
mampu membawa bangsa Indonesia mencapai puncak belum adanya persatuan dan kesatuan sedangkan di
kemegahannya sebagai bangsa yang merdeka, bersatu, sisi lain pihak kolonial terus menggunakan politik
berdaulat, adil, dan makmur, serta berperan penting di "devide et impera" (pecah belah dan kuasai). Kendati
kawasan Asia Tenggara. Politik Luar Negeri Majapahit demikian, catatan sejarah perlawanan para pahlawan
dikenal dengan "mitreka satata" atau dapat disamakan itu telah membuktikan kepada kita tentang semangat
24 Wawasan Kebangsaan Dalam Kerangka NKRI Modul Diklat Prajabatan Golongan III 25

perjuangan bangsa Indonesia yang tidak pernah padam Kebangsaan.


mengusir penjajah. b. Nilai Dasar Wawasan Kebangsaan
Nilai Wawasan Kebangsaan yang terwujud dalam
Dalam perkembangan berikutnya, muncul kesadaran persatuan dan kesatuan bangsa memiliki 6 (enam)
bahwa perjuangan yang bersifat nasional yakni dimensi manusia yang bersifat mendasar dan
perjuangan yang berlandaskan persatuan dan kesatuan fundamental, yaitu:
dari seluruh bangsa Indonesia akan mempunyai 1) Penghargaan terhadap harkat dan martabat
kekuatan yang nyata. manusia sebagai mahluk ciptaan Tuhan Yang
Maha Kuasa;
Pergerakan Budi Oetomo, yang didirikan pada tanggal 2) Tekad bersama untuk berkehidupan kebangsaan
20 Mei 1908, merupakan tonggak awal sejarah yang bebas, merdeka, dan bersatu;
perjuangan yang bersifat nasional. Pergerakan yang 3) Cinta akan Tanah Air dan Bangsa;
dijiwai cita-cita Wahidin Soedirohoesodo tersebut 4) Demokrasi atau Kedaulatan Rakyat;
menandai pula kebangkitan nasional untuk menentang 5) Kesetiakawanan Sosial;
penjajahan secara terorganisasi dan terbuka untuk 6) Masyarakat adil dan makmur.
semua golongan bangsa Indonesia. Itulah sebabnya, Dengan demikian wahana kehidupan religius
setiap tanggal 20 Mei diperingati sebagai hari diwujudkan dengan memeluk agama dan menganut
Kebangkitan Nasional. Bangsa yang bangkit karena Kepercayaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa,
tekad untuk merdeka, bangsa yang mempunyai harga dilindungi oleh negara, dan sewajarnya mewarnai
diri. hidup kebangsaan. Wawasan Kebangsaan membentuk
manusia Indonesia seutuhnya dan masyarakat
Disamping itu bangkit pula gerakan-gerakan dibidang Indonesia seluruhnya sebagai obyek dan subyek usaha
politik, ekonomi/perdagangan, pendidikan, kesenian, pembangunan nasional menuju masyarakat adil dan
pers dan kewanitaan. Dalam perjalanan sejarah itu makmur berdasarkan Pancasila.
timbul pula gagasan sikap, dan tekad yang bersumber
dari nilai-nilai budaya bangsa serta disemangati oleh Penghargaan terhadap harkat dan martabat manusia
cita-cita moral rakyat yang luhur. Sikap dan tekad itu menunjukkan, bahwa Wawasan Kebangsaan
adalah pengejawantahan dari satu Wawasan mengetengahkan manusia ke dalam pusat hidup
26 Wawasan Kebangsaan Dalam Kerangka NKRI Modul Diklat Prajabatan Golongan III 27

bangsa. Hal ini berarti bahwa dalam persatuan dan nasionalisme yang sempit jelas ditolak oleh bangsa
kesatuan bangsa masing-masing pribadi harus Indonesia. Dengan demikian esensi nasionalisme
dihormati. Bahkan lebih dari itu Wawasan Kebangsaan sebagai suatu tekad bersama yang tumbuh dari bawah
menegaskan, bahwa manusia seutuhnya adalah pribadi, untuk bersedia hidup sebagai suatu bangsa dalam
subyek dari semua usaha pembangunan bangsa. Semua negara merdeka. Kebangsaan/nasionalisme adalah
usaha pembangunan dalam segala bidang kehidupan paham kebersamaan, persatuan dan kesatuan.
berbangsa bertujuan agar masing-masing pribadi
bangsa dapat menjalankan hidupnya secara Nasionalisme atau kebangsaan selalu berkaitan erat
bertanggungjawab demi persatuan dan kesatuan dengan demokrasi, karena tanpa demokrasi,
bangsa. kebangsaan akan mati bahkan merosot menjadi
Fasisme/Nazisme, yang bukan saja berbahaya bagi
Tekad bersama untuk berkehidupan kebangsaan yang berbagai minoritas dalam bangsa yang bersangkutan,
bebas, merdeka, maju, dan mandiri akan berhasil tetapi juga berbahaya bagi bangsa lain.
dengan persatuan bangsa yang kokoh. "Cinta akan
Tanah Air dan Bangsa" menegaskan nilai sosial dasar. Kesetiakawanan sosial sebagai nilai merupakan
Dengan ini Wawasan Kebangsaan menempatkan rumusan lain dari keadilan sosial bagi seluruh rakyat.
penghargaan tinggi akan kebersamaan yang luas, yang Wawasan Kebangsaan menegaskan, bahwa
melindungi masing-masing warga dan menyediakan kesejahteraan rakyat lebih dari hanya kemakmuran
tempat untuk perkembangan pribadi bagi setiap warga. yang paling tinggi dari sejumlah orang yang paling
Tetapi sekaligus mengungkapkan hormat terhadap hebat. Kesejahteraan rakyat lebih dari keseimbangan
solidaritas manusia. Solidaritas itu mengakui hak dan antara kewajiban sosial dan keuntungan invidu.
kewajiban azasi sesamanya, tanpa membeda-bedakan Kesejahteraan sosial boleh disebut kesejahteraan
suku, keturunan, agama dan kepercayaan, jenis umum. Kesejahteraan umum itu mencakup
kelamin, kedudukan sosial, warna kulit dan keseluruhan lembaga dan usaha dalam hidup sosial,
sebagainya. yang membangun dan memungkinkan masing-masing
pribadi, keluarga dan kelompok sosial lain untuk
Paham kebangsaan dapat berwawasan luas dapat pula mencapai kesempurnaan mereka secara lebih penuh
berwawasan sempit. Fasisme, Nazisme sebagai dan dengan lebih mudah.
28 Wawasan Kebangsaan Dalam Kerangka NKRI Modul Diklat Prajabatan Golongan III 29

Kebangsaan dan demokrasi bukanlah tujuan, tetapi kesatuan, serta kepentingan dan keselamatan bangsa
merupakan sarana dan wahana untuk mencapai tujuan dan negara di atas kepentingan pribadi atau golongan.
yang lebih tinggi, yaitu masyarakat yang adil dan Diharapkan manusia Indonesia sanggup dan rela
makmur. berkorban untuk kepentingan bangsa. Sehubungan
dengan itu hendaknya dipupuk penghargaan terhadap
Salah satu ciri khas negara demokratis yang martabat manusia, cinta kepada Tanah Air dan Bangsa,
membedakannya dari negara yang totaliter adalah demokrasi dan kesetiakawanan sosial.
toleransi. Wawasan Kebangsaan Indonesia
menegaskan, bahwa demokrasi tidak sama dengan Wawasan Kebangsaan mengembangkan persatuan
kemenangan mayoritas atau minoritas. Karena itu Indonesia sedemikian rupa sehingga asas Bhinneka
dalam demokrasi kita tidak sama dengan kemenangan Tunggal Ika dipertahankan. Persatuan tidak boleh
mayoritas atau minoritas. mematikan keanekaan dan kemajemukan. Sebaliknya
keanekaan dan kemajemukan tidak boleh menjadi
Dalam demokrasi kita segala sesuatu dapat diputuskan pemecah belah namun menjadi kekuatan yang
dengan cara musyawarah dan tidak mengutamakan memperkaya persatuan.
pengambilan keputusan dengan suara terbanyak
(voting). Hal yang sama nampak dalam kerukunan Wawasan Kebangsaan tidak memberi tempat pada
hidup beragama dan berkepercayaan Terhadap Tuhan patriotisme yang picik. Misi yang diamanatkan ialah
Yang Maha Esa. agar para warga negara Indonesia membina dengan
jiwa besar dengan setia terhadap Tanah Air, tetapi
Dalam rangka integrasi nasional terdapat sikap saling tanpa kepicikan jiwa. Cinta Tanah Air dan Bangsa
hormat-menghormati dan bekerja sama antara para selalu sekaligus diarahkan pada kepentingan seluruh
pemeluk agama yang berbeda-beda dan sikap saling umat manusia yang saling berhubungan dengan
menghormati kebebasan menjalankan ibadah sesuai berbagai jaringan antara ras, antar bangsa dan antar
agama masing-masing. negara.
c. Makna Wawasan Kebangsaan
Wawasan Kebangsaan Indonesia mengamanatkan Mencermati makna Wawasan Kebangsaan tersebut,
kepada seluruh bangsa agar menempatkan persatuan, dapatlah dikemukakan bahwa Wawasan Kebangsaan
30 Wawasan Kebangsaan Dalam Kerangka NKRI Modul Diklat Prajabatan Golongan III 31

Indonesia pada hakekatnya dilandasi oleh Pancasila Bangsa Indonesia adalah bangsa yang terbuka dan
sebagai falsafah dan pandangan hidup bangsa kita. suka berkoeksistensi dengan bangsa lain. Sudah sejak
dulu kala bangsa Indonesia menikmati dan menghayati
Dengan Wawasan Kebangsaan yang dilandasi oleh arti hidup berdampingan secara damai dengan bangsa
pandangan hidup Pancasila, bangsa Indonesia telah lain. Dengan letak geostrategik Nusantara di posisi
berhasil merintis jalan menyelenggarakan misinya di silang hubungan antar bangsa, maka wawasan
tengah-tengah tata kehidupan di dunia. kebangsaan Indonesia tidak hanya bersifat "Inward
looking" dan mengisolasi diri. Laut bagi bangsa
Untuk dapat memahami hakekat Wawasan Indonesia bukan menjadi pemisah tetapi justru ke luar
Kebangsaan Indonesia perlu kiranya dipahami jati diri sebagai wahana dalam berhubungan dengan bangsa
bangsa kita dan untuk itu perlu pula dipahami lain, sedangkan ke dalam merupakan unsur pemersatu.
pandangan dan falsafah hidup yang dianut oleh bangsa
Indonesia. Wawasan Nusantara yang mengemuka di tengah-
tengah silang pendapat antara federalisme dan
Kalau kita teliti secara mendalam, maka asas unitarisme di masa setelah lahirnya Indonesia Serikat,
pembangunan; wawasan dalam penyelenggaraan esensinya dapat dikatakan implementasi dari wawasan
pembangunan; serta kaidah penuntun bagi penentuan kebangsaan yang dijiwai semangat bangsa bahari.
kebijaksanaan pembangunan nasional tidak lain adalah Dalam Wawasan Nusantara dinyatakan bahwa wilayah
penjabaran dari Pancasila. laut adalah bagian dari wilayah negara kepulauan yang
kemudian diakui dunia sebagai "Archipelagic
Untuk dapat memahami bagaimana wawasan Principle".
kebangsaan bagi bangsa Indonesia, perlu dipahami
secara mendalam falsafah Pancasila, yang Wawasan Nusantara adalah pandangan yang
mengandung nilai-nilai dasar yang akhirnya dijadikan menyatakan bahwa negara Indonesia merupakan suatu
pedoman dalam bersikap dan bertingkah laku yang satu kesatuan dipandang dari segala aspeknya.
bermuara pada terbentuknya karakter bangsa. Wawasan Nusantara adalah pandangan hidup bangsa
Indonesia dalam mendayagunakan konstelasi
Indonesia, sejarah dan kondisi sosial budaya untuk
32 Wawasan Kebangsaan Dalam Kerangka NKRI Modul Diklat Prajabatan Golongan III 33

mengejawantahkan segala dorongan dan rangsangan di 2) Kesatuan Sosial budaya, dalam arti:
dalam usaha mencapai perwujudan aspirasi bangsa dan a) Bahwa masyarakat Indonesia adalah satu
tujuan nasional, yang mencakup: perikehidupan bangsa yang harus merupakan
1) Kesatuan Politik, dalam arti: kehidupan yang serasi dengan tingkat
a) Bahwa kedaulatan nasional dengan segala perkembangan masyarakat yang sama.
kekayaannya merupakan satu kesatuan Seimbang dan merata serta keselarasan hidup
wilayah, ruang hidup dan kesatuan matra sesuai dengan kemajuan bangsa;
seluruh bangsa serta merupakan modal dan b) Bahwa budaya Indonesia pada hakekatnya
milik bersama bangsa Indonesia; adalah satu, sedangkan terdapatnya berbagai
b) Bangsa Indonesia yang terdiri atas berbagai corak ragam budaya menggambarkan
suku dan berbicara dalam berbagai bahasa kekayaan khazanah budaya bangsa yang
daerah, meyakini dan menganut berbagai menjadi modal dan landasan pengembangan
agama dan kepercayaan terhadap Tuhan Yang budaya nasional secara keseluruhan yang
Maha Esa merupakan suatu kesatuan bangsa dinikmati hasilnya oleh seluruh bangsa.
yang utuh di dalam arti seluas-luasnya; 3) Kesatuan Ekonomi, dalam arti:
c) Bahwa secara psikologis, bangsa Indonesia a) Bahwa kekayaan yang terdapat dan terkandung
merasa satu, senasib sepenanggungan, di dalam wilayah nusantara beserta kawasan
sebangsa dan setanah air serta memiliki suatu yuridisnya, baik potensial maupun efektif
tekad bulat dalam mencapai perwujudan cita- adalah modal dan milik bersama bangsa dan
cita bangsa; bahwa keperluan hidup sehari-hari harus
d) Bahwa Pancasila adalah satu-satunya falsafah tersedia merata di seluruh wilayah tanah air;
serta ideologi bangsa dan negara, yang b) Bahwa tingkat perkembangan ekonomi harus
dilandasi, membimbing dan mengarahkan sesuai dan seimbang di seluruh daerah, tanpa
bangsa menuju tujuannya; meninggalkan ciri-ciri khas yang dimiliki oleh
e) Bahwa seluruh kepulauan Nusantara tiap-tiap daerah dalam pengembangan
merupakan satu kesatuan wilayah hukum kehidupan ekonominya;
nasional yang mengabdi kepada kepentingan 4) Kesatuan Pertahanan Keamanan, dalam arti:
nasional. a) Bahwa ancaman terhadap sesuatu pulau atau
34 Wawasan Kebangsaan Dalam Kerangka NKRI Modul Diklat Prajabatan Golongan III 35

daerah pada hakekatnya merupakan ancaman paham kebangsaan yang sempit. Kemungkinan orang
seluruh bangsa dan negara; dapat mempertanyakan budaya khas yang dapat
b) Bahwa tiap-tiap warga negara mempunyai hak menjadi ciri identitas insan Indonesia di atas
dan kewajiban yang sama di dalam kerangka keragaman budaya daerah yang berkembang subur.
menunaikan tanggung jawab masing-masing
dalam usaha pembelaan negara. Demikian pula mengenai implementasi kesatuan dan
persatuan, perlu menjadi fokus dalam mengembangkan
Realisasi penghayatan dan pengisian Wawasan pembangunan masa yang akan datang. Pembangunan
Nusantara pada satu pihak menjamin keutuhan wilayah industri dan proses Industrialisasi di Indonesia
nasional dan melindungi sumber-sumber kekayaan misalnya harus menjamin interdependensi
alam beserta pengelolaannya, sedangkan pada lain perkembangan antar pulau utama yang di dukung oleh
pihak menunjukkan wibawa kedaulatan negara pembangunan wilayah laut sebagai wahana pemersatu.
Republik Indonesia. Hanya dengan bangkitnya kembali jiwa bahari wilayah
laut antar pulau dimiliki oleh bangsa Indonesia.
Kejayaan bangsa Indonesia akan dapat diraih kembali Dengan demikian kesatuan politik yang kini telah
dengan menghidupkan kembali jiwa baharinya dicapai akan diikuti dengan kesatuan ekonomi hasil
berlandaskan Wawasan Nusantara. Menuju ke sama pembangunan yang akan datang. Demikian pula
semua pemikir, pemimpin dan perencana serta kesatuan budaya tidak boleh diabaikan. Desentralisasi
pelaksana pembangunan Indonesia penerus generasi 45 pemerintahan dan pembangunan dalam rangka
harus mewujudkan wawasan tersebut dengan pengembangan otonomi daerah mutlak dilakukan.
dukungan jiwa bahari yang kuat. Artinya
pembangunan bukan wilayah darat saja dan di pulau Kebijakan desentralisasi yang dirumuskan berdasarkan
utama saja secara terpisah-pisah, melainkan wawasan kebangsaan Indonesia, harus mencegah
pembangunan wilayah darat dan laut secara desintegrasi negara kesatuan merongrong wibawa
terintegrasi dari Sabang sampai Merauke. pemerintah pusat dan mencegah timbulnya
pertentangan antara pemerintah pusat dengan daerah.
Wawasan kebangsaaan Indonesia adalah wawasan Perlu dicegah timbulnya krisis kewibawaan
yang terbuka dan bukan wawasan yang dilandasi pemerintah Pusat.
36 Wawasan Kebangsaan Dalam Kerangka NKRI Modul Diklat Prajabatan Golongan III 37

integrasi ekonomi Indonesia dengan sistem ekonomi


Intrinsik dalam penegakan kewibawaan tersebut adalah pasar. Namun bangsa Indonesia harus waspada dan
terwujudnya pemerintahan pusat yang bersih dan tanggap mengenai implementasinya di dalam negeri,
akuntabel. Daerah harus tumbuh dan berkembang karena induk dari ekonomi pasar adalah sistem
secara mandiri dengan daya saing yang sehat antar kapitalisme dan liberalisme yang ditentang oleh
daerah tanpa mengabaikan terwujudnya kesatuan aspirasi perjuangan rakyat Indonesia. Keterbukaan dan
ekonomi, memperkokoh kesatuan politik dan kebersamaanlah yang menjadi kunci dari keberhasilan,
mengembangkan kesatuan budaya. baik Pancasila maupun wawasan kebangsaan dalam
membawa bangsa Indonesia ke tujuan nasional yang
Dalam upaya ke arah itu, maka prasyarat sebagai masih harus terus menerus diperjuangkan.
penjamin antara lain adalah warga bangsa yang
kompak dan bersatu dengan ciri kebangsaan (nation Dalam pelaksanaanya pembangunan ekonomi pasar
wide oriented), netralitas birokrasi pemerintahan yang Indonesia harus berperan dalam mengembangkan
berwawasan kebangsaan, perkembangan, serta sistem sistem ekonomi pasar internasional yang bermanfaat
pendidikan yang menghasilkan kader pembangunan bagi umat manusia khususnya bangsa yang sedang
yang berwawasan kebangsaan. berkembang dalam rangka mengembangkan tatanan
ekonomi dunia baru. Indonesia misalnya secara
Bangsa Indonesia tidak perlu khawatir bahwa minimal harus aktif dalam pasar ASEAN dan ASPAC
Pancasila akan berbenturan dengan proses globalisasi. secara maksimal di pasar internasional serta mampu
Sebab Pancasila sudah mencakup dan menjamin bersaing dengan negara industri maju.
realisasi dari apa yang menjadi tuntutan hak asasi
manusia. Pancasila adalah ideologi terbuka yang akan Bangsa Indonesia harus proaktif dalam mengantisipasi
menyerap semua perkembangan sesuai dengan perkembangan lingkungan strategik. Indonesia dengan
zamannya. Dengan demikian wawasan kebangsaan wawasan kebangsaannya justru harus dapat memberi
yang tidak lepas dari induknya yaitu Pancasila. tidak contoh bagi bangsa lain dalam membina identitas,
akan menjadi penyebab alienisasi bangsa Indonesia kemandirian, dan menghadapi tantangan dari luar
dengan eksistensi bangsa lain. Wawasan kebangsaaan tanpa konfrontasi. Indonesia harus dapat meyakinkan
juga tidak perlu dikhawatirkan menjadi penghambat bangsa-bangsa lain bahwa eksistensi bangsa bukan
38 Wawasan Kebangsaan Dalam Kerangka NKRI Modul Diklat Prajabatan Golongan III 39

merupakan sumber konflik dalam pergaulan umat


manusia, namun merupakan aset yang diperlukan Integritas nasional sebagai upaya atau proses pembauran
dalam mengembangkan nilai-nilai kemanusiaan yang berbagai aspek yang menjadi ciri dan atribut bangsa harus
beradab (Sumitro, 1993). dapat menjamin terwujudnya keselarasan, keserasian dan
keseimbangan dalam mencapai tujuan bersama sebagai satu
B. Pengertian dan Konsep Integritas bangsa.

1. Pengertian Integritas Nasional a. Keselarasan adalah keadaan yang menggambarkan


suasana yang tertib, teratur, aman dan damai sehingga
Untuk dapat menguraikan subyek atau pokok bahasan
akan timbul ketentraman lahir dan batin. Keselarasan
tersebut di atas, terlebih dahulu akan dijelaskan mengenai
akan terwujud bila setiap orang melaksanakan tugas
pengertian dan istilah Integrasi Nasional dari segi bahasa.
sesuai dengan kewajiban dan tanggung jawab. Benturan-
benturan tidak perlu terjadi, segalanya berlangsung
Istilah Integrasi Nasional terdiri dari dua kata yaitu
secara wajar dalam perkembangan lingkungan dan
"Integrasi " dan "Nasional". Istilah Integrasi mempunyai arti
masyarakatnya.
"pembauran atau penyatuan hingga menjadi kesatuan yang
b. Keserasian adalah keadaan yang menggambarkan
utuh atau bulat". Sedangkan istilah "Nasional" mengandung
pengertian: (1) kebangsaan; (2) bersifat bangsa sendiri; terpadunya unsur-unsur yang terlibat dalam kehidupan
meliputi suatu bangsa, misalnya cita-cita nasional, tarian bersama. Bangsa Indonesia terdiri dari berbagai suku,
nasional, perusahaan nasional" (KBBI, 1989). Hal-hal yang adat-istiadat, agama, bahasa (daerah) dan sebagainya.
Keragaman itu diakui, dihormati, dengan penuh toleransi.
menyangkut bangsa itu sendiri dapat juga berupa adat
istiadat, suku, warna kulit, keturunan, agama, budaya, Kesemuanya terikat menjadi satu kesatuan dan kekuatan
wilayah/daerah dan sebagainya. bangsa dalam wadah negara kebangsaan Indonesia.
c. Keseimbangan adalah keadaan yang menggambarkan
Mengacu pada penjelasan kedua istilah tersebut di atas, bahwa masing-masing unsur yang terlibat dalam hidup
maka dapat dikatakan bahwa Integritas Nasional adalah bersama dalam hubungan bersama diperlakukan dengan
identik dengan Integritas bangsa yang mempunyai sewajarnya. Masing-masing mendapat perlakuan sesuai
pengertian" suatu proses penyatuan atau pembauran dengan kodrat, harkat, martabat, tugas, hak, wewenang
berbagai aspek sosial-budaya ke dalam kesatuan wilayah dan kewajibannya. Dengan adanya keseimbangan akan
dan pembentukan identitas nasional atau bangsa" (Ibid). tercipta suasana keadilan.
40 Wawasan Kebangsaan Dalam Kerangka NKRI Modul Diklat Prajabatan Golongan III 41

Integritas Nasional sebagai konsep dalam kaitan dengan Negara ialah suatu masyarakat yang integral, segala
wawasan kebangsaan dalam Negara Kesatuan Republik golongan, segala bagian, segala anggotanya berhubungan
Indonesia pada dasarnya berlandaskan pada aliran erat satu sama lain dan merupakan persatuan masyarakat
pemikiran atau paham integralistik yang dicetuskan oleh yang organis. Hal yang terpenting dalam negara yang
G.W.F. Hegl (1770-1831). Teori ini dikemukakan dalam berdasarkan aliran pikiran integral ialah penghidupan bangsa
hubungan dengan paham idealisme. seluruhnya. Negara tidak memihak kepada sesuatu golongan
yang paling kuat, atau yang paling besar, tidak menganggap
Menurut paham tersebut untuk mengenal dan memahami kepentingan seseorang sebagai pusat, akan tetapi negara
sesuatu harus dicari kaitannya dengan yang lain. Untuk menjamin keselamatan hidup bangsa seluruhnya sebagai
mengenal manusia misalnya, harus dikaitkan dengan persatuan yang tidak dapat dipisahkan.
masyarakat dimana ia hidup dan untuk mengenal suatu
masyarakat harus dicari kaitannya dengan proses Berdasakan pemikiran itu, maka semangat dan struktur
sejarahnya. Bagaimana pemikiran atau konsep integritas kerohanian, dari bangsa Indonesia bersifat dan bercita-cita
nasional dalam kerangka negara kesatuan kita ? Berikut ini persatuan hidup, persatuan kawulo dan gusti yaitu persatuan
akan diuraikan tentang konsep Integrasi Nasional antar dunia luar dan dunia batin, antara makrokosmos dan
dimaksud. mikrokosmos, antara rakyat dan pemimpin-pemimpinnya.

2. Konsep Integritas Nasional Indonesia Segala manusia sebagai seseorang, golongan manusia dalam
Pemahanan integralistik yang dianut oleh bangsa Indonesia suatu masyarakat dan golongan-golongan lain dari
bersumber dari pemikiran Mr. Soepomo yang disampaikan masyarakat itu, dan tiap-tiap masyarakat dalam pergaulan
di depan sidang BPUPKI pada tahun 1945. Paham hidup di dunia seluruhnya dianggap mempunyai tempat dan
integralistik ini merupakan salah satu aliran dalam teori kewajiban hidup (dharma) sendiri-sendiri menurut kodrat
tentang negara. alam. Segala golongan mahluk, segala sesuatu saling
berpengaruh dan kehidupan mereka bersangkut paut. Hal itu
Menurut aliran pikiran integralistik ini, negara dibentuk merupakan idea totaliter, idea integralistik dari bangsa
tidak untuk menjamin kepentingan seseorang atau golongan, Indonesia, yang terwujud juga dalam susunan tata negaranya
akan tetapi menjamin kepentingan masyarakat seluruhnya yang asli.
sebagai persatuan.
42 Wawasan Kebangsaan Dalam Kerangka NKRI Modul Diklat Prajabatan Golongan III 43

Dalam suasana persatuan antara rakyat dan pimpinannya, a. Bagian atau golongan yang terlibat berhubungan erat dan
antara golongan-golongan rakyat satu sama lain, segala merupakan kesatuan organis;
golongan diliputi oleh "semangat gotong royong, dan b. Eksistensi setiap unsur hanya berarti dalam hubungannya
semangat kekeluargaan". Menurut aliran pikiran tentang secara keseluruhan. Masing-masing anggota, bagian,
negara integralistik yang dianggap sesuai dengan semangat golongan memiliki tempat dan kewajiban (dharma)
Indonesia asli itu, negara tidak mempersatukan dirinya sendiri-sendiri merupakan persatuan hidup.
dengan golongan yang terbesar dalam masyarakat, juga c. Tidak terjadi situasi yang memihak pada golongan yang
tidak mempersatukan dirinya dengan golongan yang paling kuat atau yang penting.
kuat (golongan politik atau ekonomi yang paling kuat), akan d. Tidak terjadi dominasi mayoritas dan tirani minoritas.
tetapi mengatasi segala golongan dan segala seseorang, e. Tidak memberi tempat bagi paham invidualisme,
mempersatukan diri dengan segala lapisan rakyat liberalisme dan totalitarisme.
seluruhnya. f. Mengutamakan keselamatan maupun kesejahteraan,
kebahagiaan bagi seluruh bangsa dan negara.
Dari uraian Mr. Soepomo di atas dapat dikemukakan bahwa g. Mengutamakan penunaian kewajiban daripada penuntutan
didalam masyarakat yang integralistik, setiap anggota, pada hak-hak dan pribadi/golongan.
warga, dan setiap golongan diakui dan dihormati kehadiran h. Mengutamakan upaya memadu pendapat daripada
dan keberadaannya (eksistensinya), diakui hak dan mencari menang sendiri.
kewajiban serta fungsinya masing-masing dalam mencapai i. Disemangati kerukunan, keutuhan, persatuan,
tujuan bersama. Sebaliknya setiap warga negara, setiap kebersamaan, setia kawan, dan gotong royong.
anggota, dan setiap golongan berkewajiban dan bertanggung j. Saling menolong, membantu, dan berkerjasama.
jawab atas terlindunginya kepentingan, keselamatan, k. Berdasarkan kasih sayang, pengorbanan, pria dan wanita,
kesejahteraan dan kebahagiaan masyarakat seluruhnya. individu dan masyarakat serta lingkungan.
Dengan paham integralistik atau kebersamaan, bangsa
Indonesia percaya akan dapat mencapai kesejahteraan dan Penerapan nilai keberhasilan dalam kehidupan menuntut
kebahagiaan lahir dan batin. pada setiap manusia untuk mengendalikan diri, yakni untuk
mengarahkan manusia melakukan pengendalian diri, yakni
Secara rinci ciri-ciri tata nilai integralistik menurut Suprapto untuk mengarahkan aktivitas pribadinya menuju
(1994) adalah sebagai berikut: terselenggaranya kehidupan yang selaras, serasi, dan
44 Wawasan Kebangsaan Dalam Kerangka NKRI Modul Diklat Prajabatan Golongan III 45

seimbang demi tercapainya kehidupan bersama yang bagaimana implementasinya ? Berikut ini disajikan tulisan
sejahtera, adil, makmur dan bahagia lahir dan batin. Moerdiono (1991) pada Refresing Course Penyelenggaraan
Pemerintahan di Daerah bagi Pejabat Eselon I dan Wakil
Nilai kebersamaan menuntut kepada tiap individu untuk Gubernur.
meletakan kepentingan dan keinginan pribadi dalam rangka
kebersamaan hidup, dan dalam rangka mewujudkan Integrasi nasional dapat dipahami dari dua segi yaitu (1)
kepentingan masyarakat, bangsa dan negara. Dalam hal ini integrasi nasional secara Vertikal dan (2) integrasi Nasional
tidak berarti bahwa kepentingan pribadi atau golongan secara Horizontal.
disingkirkan atau ditiadakan. Kepentingan pribadi atau
golongan justru merupakan motivasi terbinanya Integrasi nasional secara vertikal membahas bagaimana
kesejahteraan bersama. Dengan menerapkan nilai mempersatukan pemerintah nasional dengan rakyatnya, yang
kebersamaan diharapkan tercipta suatu keselarasan dan tersebar dalam daerah yang luas.
keseimbangan antara kehidupan jasmani dan rohani, antara
wanita dan pria, antara kepentingan individu dan masyarakat Oleh karena rakyat itu hidup di bawah kepemimpinan
dan antara kehidupan duniawi dan kehidupan akhirat. pimpinannya masing-masing, maka Integrasi nasional secara
vertikal ini juga akan berarti mempersatukan pemerintah
Nilai-nilai yang merupakan penjabaran tata nilai integralistik pusat dengan kepemimpinan di tingkat daerah.
ini diterapkan oleh bangsa Indonesia dalam mengatur tata
hubungan dengan Tuhan, dengan sesama manusia, dengan Integrasi nasional secara horizontal membahas bagaimana
bangsanya, dan dengan alam sekitarnya. Nilai-nilai mempersatukan rakyat yang majemuk, hidup dalam berbagai
keselarasan, keserasian, keseimbangan, golongan primordial yang beranekaragam nilai lembaga serta
kebhinnekatunggalikaan, kekeluargaan mewarnai hubungan- adat kebiasaannya, sehingga merasa bagian dari satu bangsa
hubungan tersebut. Inilah yang kemudian dirumuskan yang sama.
menjadi Pancasila, pandangan hidup bangsa Indonesia, dasar
Negara Republik Indonesia dan ideologi bangsa. Khusus tentang Integrasi nasional yang vertikal ada 4
(empat) tugas konstitusional yang bersifat abadi dari
Persoalan yang perlu kita pertanyakan adalah setelah kita pemerintah Indonesia: yaitu (1) melindungi segenap bangsa
terima paham negara integralistik Indonesia, kemudian Indonesia dan seluruh tumpah darah Indonesia. (2)
46 Wawasan Kebangsaan Dalam Kerangka NKRI Modul Diklat Prajabatan Golongan III 47

memajukan kesejahteraan umum, (3) mencerdaskan


kehidupan bangsa, dan akhirnya (4) ikut melaksanakan Secara kultural, bangsa kita adalah majemuk dan
ketertiban dunia yang berdasarkan kemerdekaan, perdamaian kemajemukan itu sendiri adalah produk dari sejarah yang
abadi dan keadilan sosial. Empat tugas pemerintah yang juga panjang dan tidak bisa diabaikan begitu saja. Oleh karena
disebut "tujuan nasional", sekaligus menjadi tolok ukur bagi itulah, secara sadar kita mengambil sesanti Bhinneka
keberhasilan atau kegagalannya. Berdasarkan pasal 4 ayat (1) Tunggal Ika sebagai lambang negara.
UUD 1945, Presiden Republik Indonesia memegang
kekuasaan pemerintahan menurut Undang Undang Dasar. Kemajemukan ini akan mempunyai relevansi ideologi,
Sudah barang tentu Presiden tidak bekerja sendiri. Di tingkat politik dan pemerintahan. Ideologi persatuan yang disepakati
pusat, Presiden dibantu oleh Wakil Presiden, para Menteri para pemimpin di tingkat nasional, masih harus dipahami dan
serta para Kepala Lembaga Pemerintah Non Departemen. Di didukung oleh masyarakat kita yang tersebar di daerah
tingkat Daerah Presiden dibantu oleh para Gubernur Kepala kepulauan yang luas ini. Hal itu jelas akan dilakukan
Daerah beserta seluruh jajarannya. Di Luar Negeri Presiden masyarakat sesuai dengan sistem nilai budayanya sendiri.
dibantu oleh para Duta Besar dan para Duta. Sekretariat Hal ini adalah wajar saja dan memang demikianlah
Negara memberikan pelayanan kepada Presiden dari segi seharusnya.
Administratif.
Dari sisi politik dan pemerintahan, kita bersama mengetahui
Undang Undang Dasar tahun 1945 yang menganut sistem bahwa walaupun seluruh peraturan perundang-undangan kita
pemerintahan presidensil sudah barang tentu banyak berlaku sama untuk seluruh daerah, namun implementasinya
memberikan ketentuan tentang lembaga kepresidenan ini. di lapangan akan sangat dipengaruhi oleh faktor-faktor sosial
Jauh lebih banyak dibanding dengan lembaga-lembaga budaya ini. Kampanye organisasi kekuatan sosial politik,
lainnya. misalnya jelas perlu bersifat "taylor-made" untuk daerah-
daerah.

Untuk tingkat daerah, kelihatannya UUD 1945 mengenal Kekeliruan dalam memilih tema kampanye, seandainya yang
perbedaan antara satuan masyarakat sosiokultural dan satuan akan menyinggung nilai-nilai dasar yang dianut masyarakat
masyarakat sosial politik. Pembedaan ini kiranya amat daerah tersebut, akan berarti hilangnya dukungan pemilih.
penting untuk kita pahami benar-benar.
48 Wawasan Kebangsaan Dalam Kerangka NKRI Modul Diklat Prajabatan Golongan III 49

Sudah barang tentu dalam setiap masyarakat sosial budaya luasnya, kecuali urusan pemerintahan yang oleh
tersebut juga akan terjadi dinamika dan perubahan, di Undang Undang ditentukan sebagai urusan
samping adanya kesinambungan. Perubahan dan Pemerintahan Pusat.
kesinambungan itu harus dikaji secara sungguh-sungguh, 6) Pemerintahan daerah berhak menetapkan peraturan
agar kebijakan yang akan kita ambil mendapat dukungan daerah dan peraturan-peraturan lain untuk
masyarakat di lapangan. Hal itu bisa dilakukan dengan melaksanakan otonomi dan tugas pembantuan.
dimulai apa yang disebut sebagai studi kewilayahan 7) Susunan dan tata cara penyelenggaraan pemerintahan
("regional studies"). Pemerintah Hindia Belanda dahulu daerah diatur dalam undang-undang.
menamakan sebagai indologi.
Dengan demikian, satuan masyarakat sosial politik ini
merupakan masyarakat hukum, dibentuk dengan Undang-
Gagasan satuan masyarakat sosial politik ditemukan dalam
Undang, merupakan bagian dari sistem pemerintahan
pasal 18 UUD 1945 sebagai berikut:
nasional.
1) Negara Kesatuan Republik Indonesia dibagi atas
daerah-daerah provinsi dan daerah provinsi itu dibagi
Secara ideologis dan secara konstitusional, masalah sistem
atas kabupaten dan kota, yang tiap-tiap provinsi,
pemerintahan di tingkat daerah yang kita hadapi adalah
kabupaten, dan kota itu mempunyai pemerintahan
bagaimana menyusun tatanan pemerintahan yang bisa
daerah, yang diatur dengan undang-undang.
memberi peran fungsional terpadu baik pada satuan
2) Pemerintahan daerah provinsi, daerah kabupaten, dan
masyarakat sosiokultural yang bersifat asli ini maupun
kota mengatur dan mengurus sendiri urusan
pada satuan masyarakat sosiopolitik yang dirancang secara
pemerintahan menurut asas otonomi dan tugas
nasional.
pembantuan.
3) Pemerintahan daerah provinsi, daerah kabupaten, dan
Hal itu bisa dilakukan dengan memberi peluang untuk
kota memiliki Dewan Perwakilan Rakyat daerah yang
mengadakan penyesuaian secara lokal pada ketentuan-
anggota-anggotanya dipilih melalui pemilihan umum.
ketentuan hukum yang secara nasional dibuat dalam garis-
4) Gubernur, Bupati, dan Walikota masing-masing garis besar saja. Beberapa daerah bahkan sudah
sebagai kepala pemerintah daerah provinsi, kabupaten, menemukan wujudnya yang operasional, seperti gerakan
dan kota dipilih secara demokratis. "Manunggal Sakato" yang dikembangkan di daerah
5) Pemerintah daerah menjalankan otonomi seluas- Sumatera Barat.
50 Wawasan Kebangsaan Dalam Kerangka NKRI

Cara berpikir seperti ini juga sudah mulai diperkenalkan BAB IV


dalam pendidikan, dengan memberi peluang untuk adanya
NILAI-NILAI KEJUANGAN,
muatan lokal dalam kurikulum, yang bersifat
komplementer dan suplementer dengan kurikulum yang
DAYA SAING NASIONAL
bersifat nasional.
DAN CHARACTER BUILDING

Sesuai dengan judul bab ini, maka dalam uraian pembahasan,


sistematis penyajiannya tersusun atas uraian tentang nilai-nilai
kejuangan daya saing nasional, pengertian Character Building dan
hal-hal yang melemahkan ketahanan bangsa.

Kesemua uraian dan pembahasan materi pokok bahasan dikaitkan


dengan konteks wawasan kebangsaan kita.

A. Nilai-Nilai Kejuangan
Dari segi semantik nilai-nilai kejuangan terdiri dari dua istilah
yaitu "Nilai" dan "Kejuangan". Nilai adalah konsep yang
berkenaan dengan sesuatu, sedangkan "Juang" sebagai kata kerja
berarti "Laga, Lawan, Kelahi, perang memperebutkan sesuatu
dengan mengadu tenaga". Berjuang adalah berlaga, berkelahi,
berperang dan berlawan (KBBI, 1989).

Dengan demikian nilai kejuangan adalah konsep yang berkenaan


dengan sifat, mutu, keadaan tertentu yang berguna bagi manusia
dan kemanusiaan yang menyangkut perihal perang, kelahi,
lawan dan laga. Kata nilai kejuangan dikenal terhadap konsepsi
abstrak, anutan, faham dan pendorong yang menyebabkan orang

51
52 Wawasan Kebangsaan Dalam Kerangka NKRI Modul Diklat Prajabatan Golongan III 53

dapat berperang, berkelahi, berlawan dan berlaga, sehingga 1. Hakekat Mempelajari Perjuangan Bangsa
bermanfaat bagi dirinya untuk menang. Hakekat mempelajari dan menghayati sejarah perjuangan
bangsa adalah upaya membangkitkan kesadaran Nasional
Dalam sejarah perjuangan bangsa Indonesia nilai kejuangan yang mengandung arti:
dimaksudkan untuk menggambarkan daya dorong perlawanan  Peristiwa Nasional di masa lampau;
dan pendobrak yang mampu membawa bangsa ini untuk  Situasi Nasional di masa kini;
membebaskan dirinya dari penjajahan dan bebas merdeka. Nilai  Aspirasi Nasional di masa mendatang.
kejuangan diletakkan pada upaya selama bergenerasi-generasi
untuk mencapai kemerdekaan. Nilai kejuangan seperti ini Kemampuan pandang yang tiga dimensi harus dimiliki sehingga
dimiliki oleh generasi (Pra 45) dan generasi 45. Sebutan perjuangan bangsa Indonesia membimbing kita dan dijadikan
generasi 1945 sangat mengemuka karena pada tahun 1945 inilah sebagai edukasi, dan inspirasi bagi perjuangan selanjutnya.
keberhasilan kemerdekaan bangsa itu datang. Namun, tentu saja
keberhasilan itu bukan dibuat oleh generasi 45 belaka. Nilai Pada peristiwa nasional di masa lampau dapat dijadikan:
perjuangan ini mewaris terus menerus dari satu generasi ke a) Dari aspek politik, berkat perjuangan bangsa telah mampu
generasi berikutnya. bernegara di tingkat Nasional yaitu negara Sriwijaya dan
Majapahit;
Oleh karena itu, generasi pra 1945 yang mewakili seluruh sifat, b) Dari aspek sosial ekonomi kita pernah mencapai martabat
kadar, mutu konsepsi yang menggerakkan perlagaan, bangsa yang penuh ketentraman, kesejahteraan, kemakmuran
perlawanan, dan peperangan yang diperoleh dari generasi sebagai gemah ripah loh jinawi, tata tentrem kerta raharja,
sebelumnya, kemudian berkulminasi pada saat menjelang mampu membuktikan dalam pertanian, perdagangan,
memasuki generasi 45. Jadi generasi 45 mewarisi seluruh sifat pelayanan dan sebagainya.
dan mutu baik itu dari generasi pra 45 yang menghasilkan
kemerdekaan. Dari aspek rohani kita telah menerapkan prinsip-prinsip toleransi
hidup beragama tidak pernah terjadi peristiwa berdarah atas
Sekarang generasi 45, mulai berkurang, nilai kejuangan perlu kehadiran agama Hindu, Budha, Islam dan Nasrani.
diwariskan hingga proses perkembangan dan pembangunan
bangsa ini berlangsung dengan lancar. Dengan kedatangan bangsa-bangsa Eropa barat di Indonesia
kehidupan bangsa menjadi terpecah belah. Kita kehilangan
54 Wawasan Kebangsaan Dalam Kerangka NKRI Modul Diklat Prajabatan Golongan III 55

kemerdekaan, baik bidang politik, ekonomi maupun sendi-sendi 4. Jiwa kokoh yang tak kenal menyerah, sadar membela nilai-
kemasyarakatan yang berakibat menderita lahir dan batin. nilai luhur, berinisiatif dan tak kenal menyerah.
Akibat penindasan dalam berbagai bentuk, rakyat pada awalnya 5. Jiwa propatria, yaitu mempunyai rasa cinta yang besar
mengadakan "Perang Lokal" baik langsung maupun tidak terhadap tanah air.
langsung. 6. Jiwa kepeloporan dan kepemimpinan yaitu ikut aktif dalam
berjuang dan berpartisipasi dalam pembangunan bangsa.
Berkat pengalaman sejarah perjuangan bangsa dalam mengusir 7. Jiwa keikhlasan berjuang, yaitu ikhlas dalam membela
penjajah dan mengemban amanat penderitaan rakyat akhirnya kepentingan nasional.
mampu melandasi timbulnya semangat untuk menjadi bangsa
yang bersatu, mempunyai semangat pengabdian, pengorbanan, B. Nilai Dan Prinsip Yang Diwariskan
sikap perkasa, gagah berani, rela berkorban karena ada kesadaran
1. Umum
dan rasa tanggung jawab membela kebenaran, keadilan dan
Walaupun lingkungan masyarakat Indonesia sejak tahun
kejujuran demi berbakti terhadap nusa dan bangsa yang tercinta.
1945 telah mengalami kemajuan dan perkembangan seperti
dalam bidang penerapan teknologi modern dan pedekatan-
2. Jiwa Dan Makna Dalam Perjuangan
pendekatan dalam pembangunan lain yang lebih
Jiwa perjuangan bangsa merupakan penerus perjuangan yang
disempurnakan, akan tetapi sistem nilai-nilai yang melandasi
didahului dengan menghancurkan seluruh kekuatan imperialisme
pembangunan masyarakat Indonesia sebagaimana yang
dan kolonialisme. Di persada Nusantara berupa sifat mental yang
diungkapkan dalam Pancasila dan UUD tahun 1945 tidak
mengandung moral nasional yang luhur yaitu:
berubah dan tidak akan berubah.
1. Jiwa merdeka, yaitu jiwa yang sadar akan kemampuan
sendiri tanpa ketergantungan pada negara lain dan memiliki
Pancasila sebagai falsafah hidup, dasar negara, pandangan
martabat yang sejajar dengan bangsa-bangsa lain;
hidup dan pedoman hidup bangsa menuntut seluruh warga
2. Jiwa persatuan dan kesatuan, yaitu sadar akan pentingnya
negara untuk berpola pada Pancasila mulai dari cara berfikir,
rasa persatuan dan kesatuan bangsa.
sikap mental maupun tingkah laku mencerminkan
3. Jiwa konsekwen tanpa pamrih dan sederhana, yaitu sadar
implementasi dan nilai-nilai luhur Pancasila. Kepatuhan dan
untuk membina prinsip-prinsip, berani berkorban serta wajar
ketaatan setiap warga negara, lembaga negara, organisasi-
dan jujur dalam bertindak. organisasi kemasyarakatan dan politik terhadap Pancasila
56 Wawasan Kebangsaan Dalam Kerangka NKRI Modul Diklat Prajabatan Golongan III 57

tidak cukup hanya batin saja tetapi perlu penghayatan dan Kemerdekaan, Perdamaian Abadi dan Keadilan
pengamalannya. Sosial.
c) Negara yang berkedaulatan rakyat berdasar atas
2. Nilai dan Prinsip Kerakyatan dan Permusyawaratan Perwakilan.
Secara rinci nilai-nilai dan prinsip-prinsip yang diwariskan d) Negara berdasarkan Ketuhanan Yang Maha Esa
dan telah mendapat kesepakatan seluruh rakyat adalah: menurut dasar Kemanusiaan yang adil dan beradab.
a. Nilai-nilai 1945 e) Negara yang merdeka dan berdaulat.
1) Proklamasi Kemerdekaan 17 Agustus 1945 sebagai f) Anti penjajahan, karena penjajahan tidak sesuai
penjelmaan falsafah dan pandangan hidup seluruh dengan Perikemanusiaan dan Perikeadilan.
bangsa Indonesia yang tercermin dalam pembukaan
UUD 1945. b. Prinsip-prinsip penjelmaan Pancasila yang telah
2) Lima Sila dalam Pancasila yang masing-masing mendapatkan kesepakatan seluruh rakyat
merupakan nilai-nilai intrinsik yang abstrak umum 1) Prinsip-prinsip yang tercantum dalam UUD 1945
universal tetap tak berubah, terlepas dari perubahan a) Negara Indonesia adalah negara kesatuan yang
dan perkembangan zaman dan kelima-limanya berbentuk republik. (Pasal 1 ayat (1)).
merupakan kesatuan bulat dengan susunan yang b) Menjunjung tinggi hak azasi manusia dengan pangkal
hierarchis pyramidal. ide kesetaraan antara individu dan masyarakat yang
3) Nilai-nilai yang terkandung dalam pembukaan Undang bersumber pada sifat kodrat individu makhluk sosial
Undang Dasar Tahun 1945. sebagai kesatuan dwitunggal (Pasal 28 A).
a) Negara Kesatuan. Negara yang melindungi dan c) Sistem sosial budaya berdasarkan azas: Bhinneka
meliputi segenap bangsa Indonesia. Negara Tunggal Ika.
mengatasi segala faham golongan, mengatasi segala d) Sistem politik atas dasar kesamaan kedudukan semua
faham perseorangan. Warga Negara dalam Hukum dan Pemerintahan (Pasal
b) Tujuan negara, yaitu melindungi segenap Bangsa 27 ayat 1).
Indonesia dan seluruh tumpah darah Indonesia dan e) Sistem ekonomi yang disusun sebagai usaha bersama
untuk memajukan kesejahteraan umum, atas dasar kekeluargaan (Pasal 33 ayat 1).
mencerdaskan kehidupan Bangsa dan ikut
melaksanakan ketertiban dunia yang berdasarkan
58 Wawasan Kebangsaan Dalam Kerangka NKRI Modul Diklat Prajabatan Golongan III 59

f) Sistem pembelaan Negara berdasarkan hak dan (2) Bertanggung jawab untuk mempertahankan milik
kewajiban bagi semua Warga Negara (Pasal 30 ayat 1). bersama atau kepentingan umum.
g) Sistem pemerintahan Demokrasi berdasarkan sendi- (3) Berani berterus terang mawas diri sampai kemana
sendi: kita telah berbuat untuk mempertahankan milik
(1) Negara Hukum (Past 1 ayat 3). atau kepentingan bersama tersebut, termasuk di
(2) Kedaulatan rakyat (Pasal 1 ayat 2). dalamnya nilai-nilai 45 yang menjadi milik
(3) Pemerintahan yang bertanggung jawab pada kepentingan bersama seluruh Bangsa Indonesia.
rakyat. e) Rasa kekeluargaan dan prinsip hidup gotong royong.
h) Pemerintahan Presidentil: Presiden adalah Kepala Nilai-nilai dan prinsip-prinsip yang diwariskan
Pemerintahan (Pasal 4 ayat 1). tersebut secara terus menerus ditegakkan, ditaati agar
i) Pengawasan oleh Dewan Perwakilan Rakyat. ketaatan yang berlaku membudaya sekaligus sebagai
(1) Kekuasaan Kehakiman yang bebas. kewajiban akan menjadi norma.
(2) Otonomi Daerah (Pasal 18). Norma inilah yang harus selalu dilestarikan dari
generasi ke generasi.
2) Prinsip-prinsip yang lahir dari perjuangan mencapai, Tanpa adanya kehendak dan keikhlasan menggali dan
mempertahankan dan mengisi kemerdekaan. mengembangkan nilai-nilai kejuangan bangsa akan
a) Rasa senasib sepenanggungan dan rasa persatuan yang membawa generasi penerus kehilangan arah dan
kuat. pedoman dalam upaya mempertahankan jiwa
b) Mempertahankan dan mengembangkan kepribadian Proklamasi 17 Agustus 1945 atau nilai-nilai kejuangan
Bangsa Indonesia yang berakar pada sejarah dan bangsa.
kebudayaan Bangsa.
c) Mengambil segi-segi positif dari kebudayaan bangsa C. Daya Saing Nasional
lain yang bermanfaat untuk pembangunan Bangsa dan 1. Pengertian
negara. Daya Saing Nasional sebagai istilah terdiri dari dua hal, yaitu
d) Tridarma: "daya saing" dan "nasional". Menurut tata bahasa "daya
(1) Merasa ikut memiliki sesuatu yang menjadi milik saing" terdiri dari dua kata yaitu "daya" dan "saing". Kata
umum atau kepentingan umum, milik dan daya dapat berarti "kemampuan atau kekuatan". Dalam arti
kepentingan bangsa dan negara. "kemampuan untuk melakukan sesuatu atau bertindak",
60 Wawasan Kebangsaan Dalam Kerangka NKRI Modul Diklat Prajabatan Golongan III 61

contohnya bila dihubungkan dengan kata "juang", menjadi kekuatan nasional, dan menangkal pengaruh negatif yang
daya juang yang berarti "kemampuan untuk mempertahankan dapat merusak nilai-nilai kejuangan, daya saing nasional dan
atau mencapai sesuatu yang dilakukan secara gigih": (KBBI, watak bangsa Indonesia.
1989).
2. Daya Saing Nasional Bangsa Indonesia
Selanjutnya kata "saing" dapat berarti berlomba, saling Potensi/sumber daya masing-masing daerah dalam
mendahului. Bersaing artinya upaya memperlihatkan menunjang pertumbuhan ekonomi daerah wajib digali dan
keunggulan masing-masing yang dilakukan oleh perorangan, dikembangkan karena pada kelanjutannya akan menunjang
misalnya perusahaan atau negara, seperti bidang-bidang daya saing nasional bangsa kita. Kemampuan kompetitif
perdagangan, dan produksi, dan sebagainya (Ibid). Dari antar daerah bukan ditujukan untuk menonjolkan kemampuan
penjelasan arti kata/istilah tersebut di atas dapat dikatakan, daerah secara berlebihan yang dapat mengarah pada
bahwa "daya saing" adalah kemampuan atau upaya untuk "daerahisme" yang sempit, melainkan untuk menampilkan
menampilkan keungggulan dalam bidang-bidang tertentu kemampuan yang beragam yang secara geografis diikat
diantara mereka yang bersaing. Dengan demikian daya saing dalam wadah Negara Kesatuan Republik Indonesia.
nasional bertumpu pada keragam kemampuan bangsa
Indonesia menampilkan keunggulan masing-masing daerah Kemampuan dan atau keunggulan masing-masing daerah
dalam bidang-bidang tertentu pada tingkat domestik sesuai sebagaimana dimaksud di atas menuntut peningkatan kualitas
potensi/sumberdaya yang dimilikinya. Daya saing tersebut sumber daya yang tersedia, utamanya kualitas sumber daya
dapat di pandang sebagai kekuatan nasional. Dalam manusia secara berencana dan terarah dalam mengolah
menghadapi arus globalisasi, misalnya bila bangsa Indonesia sumber daya lainnya untuk menghasilkan produk-produk
ingin selalu eksis diantara bangsa-bangsa lain di dunia, maka unggulan sehingga mampu bersaing secara sehat di pasaran
dengan bekal wawasan kebangsaan yang mantap, bangsa domestik. Dengan perkataan lain keunggulan komparatif
Indonesia harus selalu berupaya memelihara dan bahkan antar daerah harus bergeser menjadi keunggulan kompetitif
meningkatkan terus daya saing nasionalnya. sebagai tumpuan daya saing nasional. Pemerintah
berkewajiban menciptakan iklim yang menggairahkan
Dengan daya saing yang berlandaskan wawasan kebangsaan masyarakat berpartisipasi dalam pembangunan ekonomi
yang mantap, kita harus mampu menyerap berbagai pengaruh melalui berbagai kebijakan yang membuka peluang bisnis
positif dari luar untuk memantapkan dan meningkatkan pada tingkat daerah.
62 Wawasan Kebangsaan Dalam Kerangka NKRI Modul Diklat Prajabatan Golongan III 63

Pemberdayaan ekonomi daerah merupakan salah satu faktor daerah ini sejalan dengan kebijakan otonomi daerah yang
penting dalam menciptakan daerah yang mandiri melalui memberikan kewenangan yang luas dan nyata pada Daerah
kebijakan desentralisasi. Sementara itu daya saing merupakan Kabupaten dan Kota.
elemen kunci lain dalam pemberdayaan daerah di era
persaingan bebas sekarang ini. Dengan demikian keberhasilan Dalam hubungan dengan pemikiran tersebut Martani Husaini
dalam menciptakan daya saing itu sendiri merupakan faktor (2000) mengemukakan pendapatnya bahwa: "saatnya
penting dalam mendorong keberhasilan otonomi daerah. penciptaan daya saing dilakukan melalui pengembangan
Dalam konteks global, daya saing lokal dan regional harus kompetensi inti yang dimiliki oleh setiap daerah. Setelah
saling "komplementer" mampu mendukung daya saing setiap daerah dapat mengembangkan kompetensi intinya,
nasional untuk berkompetisi dalam kancah persaingan maka perlu dibarengi dengan mobilisasi tinggi dalam input
internasional (Martani, 2000). maupun output. Suatu produk yang bahan bakunya dihasilkan
oleh daerah A misalnya, tidak selalu harus diolah menjadi
Untuk menampilkan daya saing nasional yang bertumpu pada produk manufaktur di daerah A juga. Apabila justru daerah B
kemampuan dan keunggulan masing-masing daerah, maka yang mempunyai kompetensi dalam sektor industri
dalam proses menghasilkan produk unggulan harus manufaktur yang terkait dengan bahan baku tersebut, maka
dikembangkan kerjasama antar daerah. Misalnya antar daerah arus bahan baku harus terjadi dari A ke B melaui pendekatan
Kabupaten dalam satu wilayah Provinsi bahkan antar "Cross Border Value Chain".
Provinsi, sehingga terjadi hubungan yang bersifat sinergi
yang makin mempererat daya perekat persatuan dan kesatuan Upaya membangun daya saing nasional sangat penting karena
bangsa. kesinambungan pertumbuhan ekonomi kita semakin
tergantung pada prestasi ekspor dan kemampuan kita untuk
Kemampuan dan keunggulan daerah berdasarkan sumberdaya bersaing dengan produk impor di pasar dalam negeri sendiri.
yang dimiliki dalam bentuk keragaman kompetensi misalnya Tambahan lagi kesepakatan perdagangan bebas seperti AFTA
harus dipadukan dalam menghasilkan suatu produk akhir dan APEC misalnya telah menghadang dihadapan kita (Umar
sebagai strategi daya saing yang handal dengan Juoro 1996).
memperhatikan faktor pasar dan persaingan agar dapat diraih
keunggulan bersaing yang langgeng. Modal daya saing
nasional yang dibangun berlandaskan kekuatan daya saing
64 Wawasan Kebangsaan Dalam Kerangka NKRI Modul Diklat Prajabatan Golongan III 65

Dalam rangka mendukung upaya peningkatan daya saing masing unsur dapat memberi hasil, manfaat, dayaguna dan peran
nasional, maka kebijakan deregulasi yang menghambat dalam manajemen tersebut.
ekspor perlu terus ditingkatkan, karena dalam rangka mening-
katkan efisiensi perekonomian permasalahan terbesar adalah Demikian juga halnya kelancaran penyelenggaraan pemerintahan
pada "hambatan non tarif berupa pungutan resmi maupun dan pelaksanaan pembangunan nasional sangat tergantung pada
tidak resmi dan bentuk-bentuk lisensi lainnya. Kiranya kesempurnaan Aparatur Negara dan kesempurnaan Aparatur
tantangan dalam kebijakan makro adalah: “menghapuskan Negara pada pokoknya tergantung dari kesempurnaan Pegawai
hambatan non tarif dan lisensi yang tidak transparan untuk Negeri Sipil. Dalam hubungan ini diperlukan Pegawai Negeri
meningkatkan efisiensi. Keluhan terhadap birokrasi yang Sipil yang penuh kesetiaan dan ketaatan kepada Pancasila,
menghambat merupakan keluhan utama dalam penanaman Undang Udang Dasar tahun 1945, Negara dan pemerintah serta
modal.” Bahkan penghapusan hambatan non tarif semestinya yang bersatu padu, bermental baik, berwibawa, berhasilguna,
didahulukan dalam proses kearah perdagangan bebas (Ibid). bersih, profesionalisme dan akuntabel dalam memberikan
pelayanan kepada masyarakat.
D. Membangun Karakter (Character Building)
Apabila dilihat dari peran Pegawai Negeri Sipil sebagai Aparatur
Keberhasilan suatu bangsa dalam mencapai tujuannya, tidak
Negara, pelayan masyarakat, maka tidak bisa tidak karakter
hanya ditentukan oleh dimilikinya sumber daya alam yang
(character) Pegawai Negeri mutlak dibangun sehingga memiliki
melimpah ruah, akan tetapi sangat ditentukan oleh kualitas
perilaku yang kondusif dalam mendukung pelaksanaan tugas-
sumber daya manusianya. Bahkan ada yang mengatakan bahwa
tugas pemerintahan. Dengan demikian Pegawai Negeri Sipil
"Bangsa yang besar dapat dilihat dari kualitas/karakter bangsa
dapat memainkan perannya sebagai perekat persatuan dan
(manusia) itu sendiri". Dilihat dari segi manajemen suatu
kesatuan dalam berbagai segi kehidupan bermasyarakat,
organisasi, maka unsur manusia merupakan unsur yang paling
berbangsa dan bernegara dalam Negara Kesatuan Republik
utama dibandingkan dengan unsur-unsur lainnya seperti : uang
Indonesia.
(money), metode kerja (method), mesin (mechine), perlengkapan
(material) dan pasar (market), dikatakan demikian, karena tidak
1. Pengertian Membangun Karakter (Character
dapat dipungkiri bahwa adanya dayaguna, manfaat, dan peran
Building)
unsur-unsur tersebut, hanya dimungkinkan apabila unsur
Dari segi bahasa, Membangun Karakter (Character Building)
"manusia" mempunyai, memiliki daya/kekuatan untuk
yang terdiri dari 2 kata yaitu: Membangun (to build) dan
memberdayakan berbagai unsur di maksud sehingga masing-
66 Wawasan Kebangsaan Dalam Kerangka NKRI Modul Diklat Prajabatan Golongan III 67

Karakter (Character). Adapun arti "Membangun" bersifat Membangun karakter bangsa pada hakekatnya adalah agar
memperbaiki; membina, mendirikan, mengadakan sesuatu. sesuatu bangsa atau masyarakat itu memiliki karakter
Sedangkan "karakter" adalah tabiat, watak, sifat-sifat sebagai berikut:
kejiwaan, akhlak atau budi pekerti yang membedakan a. Adanya saling menghormati dan saling menghargai
seseorang dari yang lain. Dalam konteks bahan ajar ini diantara sesama;
pengertian "membangun Karakter" (Character Building) b. Adanya rasa kebersamaan dan tolong menolong;
adalah suatu proses atau usaha yang dilakukan untuk c. Adanya rasa persatuan dan kesatuan sebagai suatu bangsa;
membina, memperbaiki dan atau membentuk tabiat, watak, d. Adanya rasa peduli dalam kehidupan bermasyarakat,
sifat kejiwaan, akhlak (budi pekerti), insan manusia berbangsa dan bernegara.
(masyarakat) sehingga menunjukkan perangai dan tingkah e. Adanya moral, akhlak yang dilandasi oleh nilai-nilai
laku yang baik berlandaskan nilai-nilai Pancasila. agama;
f. Adanya perilaku dan sifat-sifat kejiwaan yang saling
Berdasarkan pengertian tersebut di atas, dapat dikemukakan menghormati dan saling menguntungkan;
bahwa upaya membangun karakter akan menggambarkan g. Adanya kelakuan dan tingkah laku yang senantiasa
hal-hal pokok sebagai berikut: menggambarkan nilai-nilai agama, nilai-nilai hukum dan
a. Merupakan suatu proses yang terus menerus di lakukan nilai-nilai budaya;
untuk membentuk, tabiat, watak dan sifat-sifat kejiwaan h. Sikap dan perilaku yang menggambarkan nilai-nilai
yang berlandaskan kepada semangat pengabdian dan kebangsaan.
kebersamaan;
b. Menyempurnakan karakter yang ada untuk terwujudnya Berkaitan dengan hal tersebut di atas, maka sifat karakter
karakter yang diharapkan dalam rangka penyelenggaraan suatu bangsa/masyarakat pada dasarnya dapat dikenali pada
pemerintahan dan pelaksanaan pembangunan; dua sifat, yaitu:
c. Membina karakter yang ada sehingga menampilkan a. Karakter yang bersifat positif, yakni suatu tabiat, watak
karakter yang kondusif dalam kehidupan bermasyarakat, yang menunjukkan nilai-nilai positif dalam kehidupan
berbangsa dan bernegara yang dilandasi dengan nilai- bermasyarakat, berbangsa dan bernegara;
nilai falsafah bangsa yakni Pancasila. b. Karakter yang bersifat negatif, yakni tabiat, watak yang
menunjukkan nilai-nilai negatif terhadap kehidupan
bermasyarakat, berbangsa dan bernegara.
68 Wawasan Kebangsaan Dalam Kerangka NKRI Modul Diklat Prajabatan Golongan III 69

2. Faktor-Faktor Membangun Karakter Nilai-nilai seperti tersebut di atas tampaknya cenderung


Karakter sebagai tabiat, watak, sifat-sifat kejiwaan, akhlak semakin luntur dalam kehidupan berbangsa di Negara
atau budi pekerti merupakan hal yang sangat penting dalam Kesatuan Republik Indonesia. Hal ini dapat dilihat secara
kehidupan berorganisasi, baik organisasi pemerintahan jelas misalnya dengan adanya "Kasus Maluku", yaitu
maupun organisasi swasta/usaha dan lain sebagainya. Dapat terjadinya konflik horizontal antar etnik dan antar agama
dikatakan bahwa karakter manusia Indonesia dalam yang mencerminkan ketidakkukuhan nilai-nilai kebangsaaan.
kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara Seandainya kekukuhan nilai senantiasa terwujud dalam
merupakan kunci yang sangat penting untuk mewujudkan kehidupan setiap insan manusia Indonesia, maka konflik
cita-cita perjuangan guna terwujudnya masyarakat adil dan yang banyak merenggut korban itu, tentu akan tidak terjadi.
makmur berlandaskan Pancasila. Demikian juga halnya "Kasus Kalimantan" (Pontianak dan
Palangkaraya), yakni adanya konflik antar etnik yang juga
Dikatakan penting karena karakter mempunyai makna atau memakan banyak korban harta maupun jiwa. Disamping
nilai yang sangat mendasar untuk mempengaruhi segenap konflik agama dan etnik tersebut, juga ditemukan konflik
pikiran, tindakan dan perbuatan setiap insan manusia dalam politik yang bersifat regional (daerah), yakni adanya suatu
kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara. kelompok kekuatan politik di daerah yang ingin memisahkan
diri dari Negara Kesatuan Republik Indonesia seperti di
Nilai yang dimaksud adalah antara lain: Provinsi Nanggroe Aceh Darussalam, yang ditandai dengan
a. kejuangan; adanya Gerakan Aceh Merdeka (GAM). Selain itu di Papua
b. semangat; juga terjadi hal serupa yang ditandai dengan adanya gerakan
c. kebersamaan atau gotong royong; secara terorganisir dari Organissasi Papua Merdeka (OPM).
d. kepedulian atau solider;
e. sopan santun; Kemudian ironisnya lagi maraknya perkelahian antar Pelajar
f. persatuan dan kesatuan; (tawuran), bahkan mahasiswa yang juga tidak sedikit
g. kekeluargaan; merenggut nyawa diantara sesama mereka dan sudah
h. tanggung jawab. merembes terhadap kenyamanan dalam kehidupan
bermasyarakat. Wawasan kebangsaan nampaknya sudah
tidak menjiwai watak masyarkat kita yang selama ini disebut
sebagai masyarakat yang penuh toleransi, saling
70 Wawasan Kebangsaan Dalam Kerangka NKRI Modul Diklat Prajabatan Golongan III 71

menghormati di dalam kemajemukan masing-masing dan dinamakan Ketahanan Nasional, yang dapat juga disebut
hidup secara bergotong royong. sebagai ketahanan bangsa. Oleh karena itu Ketahanan
Nasional harus senantiasa dibina terus menerus sepanjang
Mengingat karakter suatu masyarakat, bangsa dan negara masa untuk dapat mempertahankan kelangsungan hidup
mempunyai nilai dan makna yang sangat strategis, maka bangsa. Ketahanan Nasional senantiasa perlu dikembangkan
faktor-faktor yang perlu dan senantiasa diperhatikan antara dan ditingkatkan. Dengan perkataan lain, makin tinggi
lain: tingkat Ketahanan Nasional suatu bangsa, makin kuatlah
a. Ideologi; posisi bangsa tersebut, baik ke luar maupun ke dalam.
b. Politik;
c. Ekonomi; Ketahanan Nasional sebagai istilah dan sebagai pengertian
d. Sosial Budaya; masih belum lama dikenal, bahkan sebagai istilah mulai di
e. Agama; kenal dan dipergunakan pada permulaan tahun enam puluhan
f. Normatif (hukum dan peraturan perundangan);
g. Pendidikan; Mengingat bahwa konsepsi Ketahanan Nasional itu masih
h. Lingkungan; sangat muda usiannya, maka wajarlah jika isi pengertiannya
i. Kepemimpinan belum begitu jelas bagi sementara kalangan. Untuk
menjelaskannya digunakan sarana dengan meneliti arti dari
istilah Ketahanan Nasional dan yang merupakan komponen
E. Ketahanan Bangsa
komponennya. Ketahanan berasal dari asal kata tahan yang
1. Umum
berarti : tahan penderitaan, tabah, kuat, dapat menguasai
Kita semua menyadari bahwa setiap bangsa mempunyai cita-
dirinya, tidak kenal menyerah.
cita luhur dan indah yang ingin dicapai oleh suatu bangsa
yang mempunyai fungsi sebagai penentu dari tujuan
Dari kata tahan itu terbentuk kata Ketahanan Nasional yang
nasionalnya. Lazimnya dalam usaha mencapai tujuan
berarti: perihal (kuat), keteguhan hati, ketabahan. Jadi yang
nasional tersebut, bangsa yang bersangkutan menghadapi
dimaksud dengan Ketahanan Nasional adalah: Perihal tahan
tantangan, ancaman, hambatan serta gangguan yang
(kuat) keteguhan hati, ketabahan dalam rangka kesadaran.
senantiasa perlu dihadapi ataupun ditanggulangi. Oleh karena
Dalam pengertian nasional (Bangsa yang telah bernegara)
itu, suatu bangsa harus mempunyai kemampuan, kekuatan,
tersimpul faham bahwa produk dari suatu wilayah tertentu
ketangguhan dan keuletan. Umumnya hal inilah yang
72 Wawasan Kebangsaan Dalam Kerangka NKRI Modul Diklat Prajabatan Golongan III 73

yang telah mempunyai pemerintahan nasional dan berdaulat. yang ada sehingga merupakan kekuatan nasional yang mampu
Dengan demikian istilah nasional itu tidak hanya mencakup dan sanggup menghadapi segala ancaman, tantangan, hambatan
pengertian bangsa atau suatu wilayah semata-mata, tetapi dan gangguan terhadap keutuhan maupun kepribadian bangsa
lebih menunjukkan makna sebagai "kesatuan dan persatuan dalam mempertahankan kehidupan dan kelangsungan cita-
kepentingan bangsa yang telah bernegara". Perihal tahan citanya.
(kuat), keteguhan hati, ketabahan dari kesatuan dalam
memperjuangkan kepentingan nasional suatu bangsa yang Sebagai acuan untuk pemahaman dan ada beberapa istilah dalam
telah bernegara. Ketahanan Nasional sebagai berikut:
a. Ketangguhan
2. Pengertian Ketahanan Nasional Kekuatan yang menyebabkan seseorang atau sesuatu dapat
Ketahanan Nasional merupakan kondisi dinamik suatu bangsa, bertahan kuat menderita atau kuat menanggulangi beban.
berisi keuletan dan ketaguhan, yang mengandung kemampuan b. Keuletan
mengembangkan kekuatan nasional, dalam menghadapi dan Usaha terus menerus secara giat dengan kemauan yang keras
mengatasi segala tantangan, ancaman, hambatan, serta gangguan di dalam menggunakan segala kemampuan dan kecakapan
baik yang datang dari luar maupun dari dalam yang langsung untuk mencapai tujuan dan cita-cita.
maupun tidak langsung membahayakan integritas, identitas, c. Identitas
kelangsungan hidup bangsa dan negara serta perjuangan Ciri khas suatu negara dilihat secara keseluruhan (holistic),
mengejar tujuan nasionalnya. yaitu negara yang dibatasi oleh wilayah, penduduk, sejarah,
pemerintahan, dan tujuan nasionalnya serta peranan yang
Kondisi atau keadaan selalu berkembang serta bahaya dan dimainkannya di dalam dunia internasional.
tantangan-tantangan selalu berubah, maka Ketahanan Nasional d. Integritas
itu juga harus dikembangkan dan dibina agar memadai dengan Kesatuan yang menyeluruh di dalam kehidupan nasional
perkembangan keadaan. Jadi Ketahanan Nasional adalah suatu bangsa, baik sosial, alamiah, potensi fungsional. Dari
dinamik bukan statis. telaahan dokumen dapat disimak mengenai tantangan,
ancaman, hambatan dan gangguan, (GBHN 1973, 1978 dan
Ketahanan Nasional adalah tingkat keadaan keuletan dan 1983), dinyatakan bahwa hambatan-hambatan, tantangan-
keteguhan bangsa dalam menghimpun dan mengerahkan tantangan, ancaman-ancaman, dan gangguan-gangguan yang
keseluruhan kemampuan mengembangkan kekuatan nasional timbul baik dari luar maupun dari dalam perlu secara efektif
74 Wawasan Kebangsaan Dalam Kerangka NKRI Modul Diklat Prajabatan Golongan III 75

dielakkan untuk tetap memungkinkan berjalannya 3. Hakekat Ketahanan Nasional


Pembangunan Nasional menuju ke tujuan yang ingin dicapai, Pada hakikatnya suatu bangsa dalam suatu negara tidak ada
dan untuk itu harus secara terus menerus memupuk yang bebas dari gangguan yang dapat mengancam
ketahanan nasional. eksistensinya sebagai suatu bangsa yang merdeka, dan tiap
bangsa membedakan dalam, membina kewaspadaannya.
Di lingkungan Lemhannas sejak lama dikembangkan pengertian
tersebut dengan maksud untuk lebih menjernihkan serta Ketahanan Nasional yang dikembangkan bangsa Indonesia
membedakan makna dari keempat istilah tersebut. Pengertian itu dapat meliputi sebagai berikut:
dapat dipakai dalam mendalami konsep Ketahanan Nasional. 1. Ketahanan Nasional bidang ideologi adalah kondisi mental
Dibawah ini dikemukakan pengertiannya masing-masing sebagai bangsa Indonesia yang berlandaskan keyakinan akan
berikut : kebenaran ideologi Pancasila yang mengandung
a. Ancaman kemampuan untuk menggalang dan memelihara persatuan
Merupakan hal atau usaha yang bersifat mengubah atau dan kesatuan nasional dan kemampuan untuk menangkal
merombak kebijaksanaan dan dilakukan secara konsepsional, penetrasi ideologi asing serta nilai-nilai yang tidak sesuai
kriminal serta politik. dengan kepribadian bangsa.
b. Tantangan 2. Ketahanan Nasional bidang politik adalah kondisi
Merupakan hal atau usaha yang bertujuan atau bersifat kehidupan politik bangsa yang berlandaskan demokrasi
menggugah kemampuan. yang bertumpu pada pengembangan demokrasi Pancasila
c. Hambatan dan UUD 1945, yang mengandung kemampuan memelihara
Merupakan hal atau usaha yang berasal dari diri sendiri yang stabilitas politik yang sehat dan dinamis serta kemampuan
bersifat atau bertujuan melemahkan atau menghalangi secara menerapkan politik luar negeri yang bebas aktif.
tidak konsepsional. 3. Ketahanan Nasional bidang ekonomi adalah kondisi
d. Gangguan kehidupan perekonomian bangsa yang berlandaskan
Merupakan hal atau usaha yang berasal dari luar yang Pancasila dan UUD 1945, yang mengandung kemampuan
bersifat atau bertujuan melemahkan atau menghalang-halangi menerapkan stabilitas ekonomi yang sehat dan dinamis
secara tidak konsepsional. serta kemampuan menciptakan kemandirian ekonomi
nasional dengan daya saing yang tinggi dan mewujudkan
kemakmuran rakyat yang adil dan makmur.
76 Wawasan Kebangsaan Dalam Kerangka NKRI Modul Diklat Prajabatan Golongan III 77

4. Ketahanan Nasional bidang sosial budaya adalah kondisi maju dan mandiri. Ketahanan Nasional dijadikan
kehidupan sosial budaya bangsa yang menjiwai kepribadian prasyarat utama bagi bangsa yang maju dan mandiri.
nasional berdasarkan Pancasila, yang mengandung Ketahanan Nasional dijadikan prasyarat utama bagi
kemampuan membentuk dan mengembangkan kehidupan bangsa yang sedang membangun karena semangat
sosial budaya manusia dan masyarakat Indonesia yang tidak mengenal menyerah akan memberikan dorongan
beriman dan bertakwa terhadap Tuhan Yang Maha Esa, dan rangsangan untuk berbuat dalam mengatasi
hidup rukun, bersatu, cinta Tanah Air, berkualitas, maju tantangan, hambatan, dan gangguan yang timbul.
dan sejahtera dalam kehidupan yang serba selaras, serasi 2) Menuju dan mempertahankan kelangsungan hidup.
dan seimbang serta kemampuan menangkal penetrasi Bagi bangsa yang baru membangun dirinya. tidak
budaya asing yang tidak sesuai dengan kebudayaan lepas dari pencapaian tujuan sebagaimana dicita-
nasional. citakan. Hal ini sesuai dengan Pembukaan UUD 1945
5. Ketahanan Nasional bidang pertahanan keamanan adalah alinea pertama. "Bahwa sesungguhnya kemerdekaan
kondisi daya tangkal bangsa yang dilandasi kesadaran bela itu ialah hak segala bangsa dan oleh sebab itu, maka
negara seluruh rakyat yang mengandung kemampuan penjajahan di atas dunia harus dihapuskan karena tidak
memelihara stabilitas pertahanan keamanan negara yang sesuai dengan perikemanusiaan dan perikeadilan".
dinamis, mengamankan pembangunan dan hasil-hasilnya, 3) Ketahanan Nasional diwujudkan sebagai kondisi
serta kemampuan mempertahankan kedaulatan negara dan dinamis bangsa yang berisi keuletan dan ketangguhan
menangkal segala bentuk ancaman. bangsa untuk mengembangkan kekuatan. Menjadikan
ciri dalam mengembangkan ketahanan nasional harus
4. Ciri Dan Asas Ketahanan Nasional berdasarkan pada hal-hal berikut ini:
Ketahanan Nasional yang dikembangkan oleh bangsa a) Rasa cinta Tanah Air;
Indonesia bertumpu pada budaya yang dimiliki oleh bangsa b) Setia kepada perjuangan;
Indonesia sehingga berbagai ciri ketahanan nasional yang c) Ulet dalam usaha yang didasarkan pada :
dikembangkan tidak dapat dilepaskan dari tata kehidupan (1) Rasa ketakwaan dan keimanan kepada Tuhan
bangsa Indenesia. Yang Maha Esa;
a. Ciri Ketahanan Nasional (2) Keuletan dan ketangguhan sesuai dengan
1) Ketahanan Nasional merupakan prasyarat bagi bangsa perubahan yang dihadapi sebagai akibat
yang sedang membangun dirinya menuju bangsa yang dinamika perjuangan, baik dalam pergaulan
78 Wawasan Kebangsaan Dalam Kerangka NKRI Modul Diklat Prajabatan Golongan III 79

antar bangsa maupun dalam rangka pembinaan mewujudkan masyarakat adil dan makmur
persatuan dan kesatuan bangsa. berdasarkan Pancasila di bumi Nusantara.
(3) Didasarkan pada Astagatra. Negara persatuan b. Asas
Republik Indonesia yang secara geografis Pengembangan ketahanan nasional bangsa Indonesia didasari
berada di posisi silang dunia dalam pada azas, sebagai berikut:
pengembangan ketahanan nasional didasarkan 1) Kesejahteraan dan keamanan
baik pada kondisi alamiah maupun kondisi Penyelenggaraan ketahanan nasional dengan
sosial, sesuai dengan perkembangan dan menggunakan pendekatan kesejahteraan dan keamanan
situasi yang dihadapi bangsa. yang senantiasa terdapat pada setiap saat dalam
(4) Dijiwai Wawasan nasional. Dilandasi kehidupan nasional sesuai dengan kondisi dan situasi
semangat integralistik, bangsa Indonesia yang dihadapi.
mengembangkan diri atas dasar : 2) Utuh Menyeluruh Terpadu
 Rasa nasionalisme Indonesia; Ketahanan Nasional mencakup kehidupan bangsa secara
 Pembangunan bangsa menuju bangsa yang menyeluruh dari seluruh kehidupan bangsa dalam wujud
maju dan mandiri; persatuan dan kesatuan, perpaduan yang selaras, serasi
dan seimbang dari seluruh aspek kehidupan bangsa dan
 Pembangunan yang berwawasan teknologi
negara.
berwajah manusiawi;
3) Kekeluargaan
 Berperan dalam ketertiban dunia atas dasar
Sikap kekeluargaan mengandung kearifan kebersamaan,
kemerdekaan, perdamaian abadi, dan
kesamaan, gotong royong, rasa tenggang rasa, dan
keadilan sosial.
tanggungjawab dalam kehidupan bermasyarakat,
(5) Pola umum operatif didasarkan Pancasila dan
berbangsa dan bernegara.
UUD 1945. Gerakan pembangunan nasional
4) Mawas Diri
merupakan keseluruhan semangat yang
Dalam interaksi hubungan dengan lingkungan baik ke
diarahkan dalam rangka pengamalan
dalam maupun keluar, bangsa Indonesia harus mampu
Pancasila. Oleh karena itu, pembangunan
bermawas diri. Pengaruh hubungan interaksi itu akan
nasional yang berwawasan nasional
memberikan dampak, baik yang bersifat positif maupun
(kebangsaan) merupakan rangkaian upaya
negatif sehingga diperlukan mawas diri. Khusus dalam
bangsa yang berkesinambungan dalam
80 Wawasan Kebangsaan Dalam Kerangka NKRI Modul Diklat Prajabatan Golongan III 81

rangka arus globalisasi, bangsa Indonesia harus pandai mengatasinya sehingga bangsa tersebut senantiasa tetap tahan
dalam menyesuaikan diri. dan kuat untuk menghadapinya dan dengan demikian bangsa
tersebut dapat mempertahankan kehidupan dan kelangsungan
F. Rangkuman cita-citanya. Ketahanan Nasional dimaksud, pada hakekatnya
meliputi: bidang ideologi, politik, ekonomi, sosial budaya, dan
Membangun karakter bangsa merupakan suatu proses untuk
pertahanan dan keamanan.
membina, memperbaiki dan membentuk tabiat, watak insan
manusia sehingga menunjukkan perbuatan, perilaku yang baik
Dalam sejarah perjuangan bangsa Indonesia nilai kejuangan
dan positif dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan
dimaksudkan untuk menggambarkan daya pendorong, pelawan
bernegara.
dan pendobrak yang mampu membawa bangsa ini untuk
membebaskan dirinya dari penjajahan dan bebas merdeka.
Karakter bangsa sebagaimana diharapkan dapat dilihat dari ciri-
ciri antara lain: adanya saling menghargai dan menghormati,
Berkat pengalaman sejarah perjuangan bangsa dalam mengusir
adanya rasa kebersamaan dan tolong menolong, adanya rasa
penjajah dan mengemban amanat penderitaan rakyat akhirnya
persatuan dan kesatuan dan adanya moral dan akhlak yang
mampu melandasi timbulnya semangat untuk menjadi bangsa
dilandasi oleh nilai-nilai agama.
yang bersatu, mempunyai semangat pengabdian, pengorbanan,
sikap perkasa, gagah berani, rela berkorban karena ada kesadaran
Untuk memelihara kelangsungan karakter bangsa sebagaimana
dan rasa tanggung jawab membela kebenaran, keadilan dan
diharapkan tersebut, maka faktor-faktor yang senantiasa perlu
kejujuran demi kebaktian terhadap nusa dan bangsa yang
diperhatikan antara lain:
tercinta.

Faktor ideologi, politik, ekonomi, sosial budaya, agama, dan


Dengan daya saing yang berlandaskan wawasan kebangsaan
kepemimpinan.
yang mantap, kita harus mampu menyerap berbagai pengaruh
Dalam rangka mewujudkan cita-cita luhur dari suatu bangsa,
positif dari luar untuk memantapkan dan meningkat kan kekuatan
tidak dapat dilepaskan dari berbagai tantangan, ancaman,
nasional, dan menangkal pengaruh negatif yang dapat merusak
hambatan, dan gangguan.
nilai-nilai kejuangan, daya saing nasional dan watak bangsa
Indonesia.
Oleh karena itu, setiap bangsa dituntut harus mempunyai
kemampuan, kekuatan, ketangguhan dan keuletan untuk
82 Wawasan Kebangsaan Dalam Kerangka NKRI Modul Diklat Prajabatan Golongan III 83

Pemberdayaan ekonomi daerah merupakan salah satu faktor 5. Apakah yang dimaksud dengan daya saing nasional itu?
penting dalam menciptakan daerah yang mandiri melalui 6. Bagaimana caranya membina dan mengembangkan daya
kebijakan desentralisasi. Sementara itu daya saing merupakan saing nasional ?
elemen kunci lain dalam menciptakan daerah di era persaingan 7. Jelaskan mengenai pengertian membangun karakter
bebas sekarang ini. Dengan demikian keberhasilan dalam (Character Building) dan apa yang anda ketahui mengenai
menciptakan daya saing itu sendiri merupakan faktor penting ciri-ciri suatu bangsa yang mempunyai karakter.
dalam mendorong keberhasilan otonomi daerah. Dalam konteks 8. Faktor-faktor apa yang perlu diperhatikan untuk membangun
global, daya saing lokal dan regional harus "komplementer" karakter dalam negara Kesatuan Republik Indonesia.
mampu mendukung daya saing nasional untuk berkompetisi 9. Jelaskan menurut pengetahuan Anda yang berkenaan dengan
dalam kancah persaingan internasional (Martani, 2000). Ketahanan Nasional.

Untuk menampilkan daya saing nasional yang bertumpu pada


kemampuan dan keunggulan masing-masing daerah, maka dalam
proses menghasilkan produk unggulan harus dikembangkan kerja
sama antar daerah. Misalnya antar daerah Kabupaten dalam satu
wilayah provinsi bahkan antar Provinsi, sehingga terjadi
hubungan yang bersifat sinergi yang makin mempererat daya
rekat persatuan dan kesatuan bangsa.

G. Latihan
Jawablah soal-soal latihan di bawah ini secara jelas dan ringkas
dengan mengacu pada butir-butir yang telah diajarkan
1. Apakah yang dimaksud dengan nilai kejuangan itu?
2. Untuk maksud apa nilai kejuangan itu dikaitkan dengan
sejarah perjuangan bangsa Indonesia.
3. Apakah hakekat mempelajari perjuangan bangsa ?
4. Sebutkan nilai-nilai prinsip yang diwariskan dalam
perjuangan bangsa !
Modul Diklat Prajabatan Golongan III 85

BAB V Setiap masyarakat mempunyai empat unsur penting yang


menentukan eksistensinya yaitu struktur sosial, pengawas
SOSIAL BUDAYA DAN WAWASAN
sosial, media sosial dan standar sosial.
KEBANGSAAN SEBAGAI KEKUATAN a. Struktur sosial
NASIONAL Setiap masyarakat terdiri dari kelompok-kelompok
untuk memudahkan pelaksanaan tugas.
b. Pengawas sosial
A. Pengertian Sosial Budaya Pengawas sosial mencakup sistem dari ketentuan-
Istilah sosial budaya menunjuk kepada dua segi kehidupan ketentuan yang mengatur kegiatan dan tindakan anggota
bersama manusia, yaitu segi kemasyarakatan dan segi masyarakat, pengetahuan empiris yang digunakan
kebudayaan. manusia untuk menanggulangi lingkungan, dan
1. Kemasyarakatan pengetahuan empiris yang mengatur sikap dan tingkah
Dalam usahanya beradaptasi dengan lingkungannya, laku manusia seperti agama, kepercayaan, ideologi, dan
manusia bekerjasama dengan sesamanya, dengan kata lain sebagainya.
bermasyarakat. Akan tetapi kerja sama itu hanya akan c. Media sosial
berjalan baik di dalam tertib sosial budaya serta di dalam Dalam pelaksanaan tugas dan kegiatan sosial, diperlukan
wadah organisasi sosial. Organisasi sosial ini merupakan adanya komunikasi dan relasi antar anggota masyarakat.
produk sosial budaya, sekaligus merupakan wadah Komunikasi dan relasi itu dilangsungkan dengan
perwujudan dan pertumbuhan kebudayaan. menggunakan bahasa dan alat transportasi.
d. Standar sosial
Di dalam organisasi sosial manusia hidup berkelompok dan Standar sosial merupakan ukuran untuk menilai tingkah
mengembangkan norma sosial yang meliputi kehidupan laku anggota masyarakat serta menilai tingkah cara
normatife, status, kelompok asosiasi, dan institusi. masyarakat mencapai tujuan.
Organisasi sosial juga mencakup aspek fungsi yang
mewujudkan diri dalam aktivitas bersama anggota 2. Kebudayaan
masyarakat dan aspek struktur. Aspek struktur terdiri dari Kebudayaan merupakan keseluruhan cara hidup masyarakat
struktur kelompok di dalam pola umum kebudayaan dan yang perwujudannya tampak pada tingkah laku para
seluruh kerangka lembaga sosial. anggotanya. Kebudayaan tercipta oleh banyak faktor organ

84
86 Wawasan Kebangsaan Dalam Kerangka NKRI Modul Diklat Prajabatan Golongan III 87

biologis manusia, lingkungan alam, lingkungan sejarah, dan Tradisi sosial ini pada dasarnya bersifat dinamis, karena itu
Lingkungan psikologinya. Masyarakat budaya membentuk nilai-nilai serta kaidah-kaidah yang tidak dapat menjawab
pola budaya sekitar satu atau beberapa fokus budaya. Fokus tantangan, akan lenyap secara wajar. Dalam hal ini perlu
budaya dapat berupa nilai misalnya keagamaan, ekonomi, dihindari ialah tradisionalisme, yaitu sikap atau pandangan
ideologi, dan sebagainya. menuju dan mempertahankan ”peninggalan masa lampau
secara berlebihan tidak wajar". Masyarakat harus dapat
Setelah dikemukakan masing-masing arti kata dari sosial dan menilai dan menyadari bahwa suatu tradisi tertentu pada
budaya, maka pengertian sosial budaya dapat dirumuskan suatu tahap perkembangan mungkin tidak sejalan sehingga
adalah sebagai kondisi masyarakat (bangsa) yang merugikan dan menghambat kemajuan.
mempunyai nilai-nilai dalam kehidupan masyarakat
berbangsa dan bernegara yang dilandasi dengan falsafah 2. Pendidikan
Negara Kesatuan Republik Indonesia. Pendidikan merupakan faktor yang besar pengaruhnya
terhadap ketahanan di bidang sosial budaya. Melalui
Ketahanan di bidang sosial budaya dimaksud pendidikan masyarakat akan memperoleh kemampuan untuk
menggambarkan kondisi dinamis suatu, bangsa menilai tradisi yang sudah tidak sesuai lagi. Pendidikan
(masyarakat), berisi keuletan dan ketangguhan yang bersifat mengubah secara tertib ke arah tujuan yang
mengandung kemampuan pengembangan kekuatan nasional dikehendaki. Pendidikan dalam arti luas ialah usaha untuk
di dalam menghadapi ancaman, gangguan, hambatan, dan mendewasakan manusia agar dapat mengembangkan
tantang an dari dalam maupun dari luar yang langsung potensinya serta berperan serta secara penuh dalam
maupun tidak langsung membahayakan kelangsungan menumbuhkan kehidupan sosial sesuai dengan tuntutan
kehidupan sosial budaya bangsa dan negara. zaman. Untuk itu diperlukan adanya suatu sistem pendidikan
yang kondusif sehingga mampu membawa masyarakat ke
B. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Ketahanan arah pencapaian tujuannya.
Dibidang Sosial Budaya
Sistem pendidikan mempunyai berbagai sarana diantaranya
1. Tradisi ini memberikan kepada masyarakat/bangsa
yang penting adalah:
seperangkat nilai dan kaidah yang diperlukan untuk
a. Seluruh aparatur pemerintahan modern;
menjawab tantangan setiap tahap perkembangan. b. Sarana komunikasi massa;
88 Wawasan Kebangsaan Dalam Kerangka NKRI Modul Diklat Prajabatan Golongan III 89

c. Pendidikan formal dan non formal; 5. Kepribadian Nasional


d. Sarana massa; Kepribadian nasional merupakan hasil perkembangan sejarah
e. Kehidupan kota. dan cita-cita bangsa yang dirumuskan sebagai dasar
kehidupan bangsa. Kepribadian ini perlu dipupuk, dibina dan
Didalam masyarakat berkembang inisiatif pemerintah dan dimasyarakatkan pada setiap generasi karena kepribadian
potensi yang ada padanya merupakan yang paling kuat dan nasional inilah merupakan daya tangkal yang sangat strategis
mampu menggerakkan pendidikan secara luas. Pemerintah untuk menghadapi tantangan pengaruh asing.
harus mampu mengatur pendidikan formal berencana dengan
memanfaatkan segenap sistem komunikasi yang tersedia dan 6. Bidang Pertahanan dan Keamanan
adanya kata merangsang harapan baru serta keinginan Pertahanan dan Keamanan adalah upaya rakyat semesta
berkompetensi untuk kemajuan. dengan TNI dan POLRI sebagai intinya. Merupakan salah
satu fungsi pemerintahan dalam menegakkan Ketahanan
3. Kepemimpinan dan Penyelenggara Negara Nasional dengan tujuan mencapai keamanan bangsa dan
Untuk membina dan membangun masyarakat modern, negara serta keamanan hasil perjuangannya. Pelaksanaannya
diperlukan kepemimpinan nasional yang kuat dan dilakukan dengan menyusun, mengerahkan, serta
berwibawa. Kepemimpinan yang demikian ditentukan oleh menggerakkan seluruh potensi dan kekuatan masyarakat
banyak faktor, yaitu pribadi (moral, akhlak, semangat, dan dalam semua bidang kehidupan nasional secara terintegrasi
akuntabilitas) pemimpin, komitmen pimpinan, tujuan dan terkoordinasi.
nasional, nilai-nilai sosial budaya, keadaan sosial atau a. Ketahanan Nasional di bidang pertahanan keamanan dapat
masyarakat, sistem politik, dan ilmu pengetahuan. diartikan sebagai kondisi dinamis suatu bangsa, berisi
keuletan dan ketangguhan yang mengandung kekuatan
4. Tujuan Nasional nasional untuk mengatasi segala ancaman, gangguan,
Tujuan nasional dapat merupakan unsur pengarah, hambatan, serta tantangan yang datang dari luar maupun
pemersatu, pemberi motivasi, dan merupakan salah satu dari dalam, yang langsung maupun tidak langsung
identitas nasional. Tujuan nasional selalu berintikan falsafah membahayakan pertahanan keamanan negara.
negara. b. Faktor yang mempengaruhi ketahanan di Bidang
Pertahanan Keamanan (Hankam).
90 Wawasan Kebangsaan Dalam Kerangka NKRI Modul Diklat Prajabatan Golongan III 91

Faktor yang mempengaruhi ketahanan dibidang Hankam mental positif yang terwujud sebagai moral yang
ialah: wawasan nasional, sistem Hankam, geografi, tinggi, kepercayaan diri, nasionalisme/ patriotisme dan
integrasi angkatan bersenjata dan rakyat, pendidikan jiwa korps yang kuat.
kewiraan, material, ilmu pengetahuan dan teknologi, 5) Integrasi TNI dan POLRI dengan rakyat Ketahanan
manajemen, pengaruh luar negeri dan kepemimpinan. Nasional khususnya di bidang pertahanan keamanan,
1) Pertahanan dan Keamanan yang tangguh diperlukan merupakan usaha terpadu/terintegrasi antara TNI dan
untuk menanggulangi: POLRI dengan rakyat secara keseluruhan. Oleh karena
a) Masalah pertahanan terhadap invasi dari luar; itu integrasi antara angkatan bersenjata merupakan
b) Masalah pemeliharaan keamanan dalam negeri; syarat mutlak. Sifat hubungan antara kedua unsur itu
c) Masalah akibat pasca perang dingin (perang urat ditentukan oleh falsafah negara sebagai landasan cita-
syaraf, subversi, infiltrasi, spionase, dan ekonomi); cita nasional. Integrasi di dalam angkatan bersenjata
dan terorisme; sendiri juga merupakan keharusan, karena perang
d) Masalah perwujudan dan pemeliharaan kestabilan modern bersifat semesta serta mempunyai daya
serta keamanan wilayah; pemusnah yang sangat besar akibat digunakannya
e) Masalah Hankam dan sosial politik. senjata teknologi mutakhir.
2) Wawasan Nasional 6) Pendidikan Bela Negara
Wawasan yang dianut dalam doktrin Hankam ialah Pertahanan Keamanan diproyeksikan maksimal kepada
wawasan nasional yang berintikan kekompakan, perang rakyat semesta. Oleh karena itu diperlukan
kesatuan, serta keterpaduan antara pemerintah, pendidikan bela negara untuk menanamkan kesadaran
angkatan bersenjata, dan rakyat. Hankamnas melalui pendidikan nasional. Pendidikan
3) Kondisi Geografis Negara bela negara juga merupakan sarana untuk
Untuk dapat mempertahankan negara sesuai dengan menumbuhkan keselarasan dan kemampuan berpikir,
keadaan geografisnya, diperlukan kekuatan Hankam bersikap, serta bertata laku secara komprehensif
yang disegani yang sekurangkurangnya merupakan integrasi dalam rangka upaya nasional.
faktor pencegah (deterent factor). 7) Material
4) Manusia Perindustrian pertahanan di negara berkembang masih
Dalam banyak hal manusia merupakan faktor penentu. berada pada taraf permulaan. Sehubungan dengan hal
Upaya Hankam menuntut juga yang memiliki sikap tersebut masih diperlukan peningkatan kerja sama dan
92 Wawasan Kebangsaan Dalam Kerangka NKRI Modul Diklat Prajabatan Golongan III 93

penyesuaian antar angkatan, serta antar industri mereka harus meningkatkan Ketahanan Nasional
pertahanan dan industri sipil. Karena itu di dalam umumnya dan Ketahanan di bidang Hankam
peralatan negara berkembang masih banyak khususnya. Lain daripada itu, mereka perlu
tergantung kepada luar negeri. mengadakan kerjasama antar bangsa, sehingga dapat
8) Ilmu Pengetahuan dan Teknologi diciptakan Ketahanan Nasional yang cukup mantap.
Di bidang ilmu pengetahuan dan teknologi, pada 11) Kepemimpinan
umumnya negara-negara berkembang masih sangat Kepemimpinan yang kuat dan berwibawa terutama
ketinggalan. Untuk mengejar ketinggalan tersebut diperlukan dalam keadaan darurat agar dapat
dipikirkan pemanfaatan teknologi madya. menjamin kelangsungan kehidupan nasional yang
9) Manajemen merdeka dan berdaulat.
Kemampuan manajemen di semua eselon perlu di c. Sifat-sifat Ketahanan Nasional.
tingkatkan, terutama di bidang koordinasi, integrasi, Ketahanan Nasional memiliki sifat-sifat sebagai berikut:
penyesuaian dan penyederhanaan. Lebih-lebih dengan 1) Manunggal
anggaran yang terbatas, bidang pertahanan Ketahanan Nasional bersifat manunggal, dalam arti
memerlukan tingkat manajemen yang tinggi terdapat integrasi yang serasi dan selaras antara trigatra
sehubungan dengan manusia, material, keuangan dan dan pancagatra.
sebagainya. 2) Mawas ke dalam
10) Pengaruh Luar Negeri Ketahanan Nasional terutama diarahkan kepada diri
Sesuai dengan hubungan antar negara besar, tampak bangsa dan negara sendiri, karena bertujuan
suatu pola umum bahwa ketegangan dunia dewasa ini mewujudkan hakikat dan sifat nasionalnya sendiri.
beralih ke wilayah negara-negara berkembang. Hal ini Sifat mawas ke dalam ini tidak sama dengan sifat
disebabkan oleh kondisi dan situasi negara isolasi (memisahkan diri) atau nasionalisme sempit.
berkembang yang sangat rawan, sehingga mudah Sifat mawas ke dalam dan hubungan internasional
diganggu, dihambat, atau dicampuri oleh kekuatan yang terpelihara baik, memberikan dampak positif
luar. Dalam kondisi dan situasi demikian, negara- terhadap Ketahanan Nasional.
negara besar berusaha mencari daerah pengaruhnya 3) Berkewibawaan
masing-masing. Keadaan di atas merupakan tantangan Pandangan yang bersifat manunggal menghasilkan
bagi bangsa-bangsa berkembang. Untuk menjawabnya kewibawaan nasional yang harus diperhitungkan oleh
94 Wawasan Kebangsaan Dalam Kerangka NKRI Modul Diklat Prajabatan Golongan III 95

pihak lain serta mempunyai daya pencegah. Makin (komplementer).


tinggi kewibawaan, makin besar daya pencegah itu. 7) Tidak bergantung kepada pihak lain (Self Relience)
Pada umumnya negara berkembang merupakan bekas
4) Dinamis daerah jajahan dan masih dipengaruhi oleh mental
Ketahanan Nasional suatu bangsa tidak tetap kolonial dan masih merasa bergantung kepada bekas
keberadaannya. Ia meningkat atau menurun sesuai penjajahnya. Sikap mental seperti ini harus secara
dengan kondisi dan situasi bangsa itu sendiri. sadar dikikis habis. Sebagai gantinya harus
5) Tidak membenarkan sikap adu kekuatan dan ditumbuhkan sikap percaya kepada diri sendiri, rasa
kekuasaan. kebangsaan, dan cinta tanah air yang sehat dan
Konsep Ketahanan Nasional dapat dipandang sebagai rasional.
alternatif di samping konsepsi politik kekuatan yang
mengutamakan adu kekuatan dan kekuasaan yang C. Manfaat Sosial Budaya Sebagai Kekuatan
masih dianut oleh negara-negara maju pada umumnya. Bangsa
Berbeda dengan politik kekuatan yang bertumpu pada
Bersatu kita teguh bercerai kita rubuh. Bangsa yang besar
kekuatan fisik saja, melainkan juga memanfaatkan
tercermin dalam budayanya. Peperangan tidak hanya ditentukan
kekuatan lainnya, misalnya kekuatan moral yang
oleh persenjataan yang serba modern tetapi justru sangat banyak
dimiliki suatu bangsa. Sesuai dengan sifat tersebut,
ditentukan oleh persatuan dan kesatuan bangsa.
Ketahanan Nasional mementingkan musyawarah dan
sikap saling menghargai di dalam pergaulan hidup
Dari pernyataan-pernyataan tersebut di atas, jelas menunjukkan
manusia, serta menghindari permusuh an dan
bahwa kondisi dinamis suatu bangsa, berisi keuletan dan
konfrontasi.
ketangguhan yang mengandung berbagai kemampuan-
6) Percaya kepada diri sendiri (Self Confidence)
kemampuan dan nilai-nilai sosial budaya sebagai suatu bangsa
Ketahanan Nasional dikembangkan dan ditingkatkan
adalah menjadi kekuatan nasional didalam setiap menghadapi
berdasarkan sikap percaya diri. Bangsa yang merdeka
ancaman, gangguan, hambatan dan tantangan baik dari dalam
dan berdaulat harus yakin bahwa ia dapat mengurus
maupun dari luar, secara langsung atau juga tidak secara
rumah tangganya sendiri dengan baik, dan tidak
langsung yang dapat membahayakan pertahanan keamanan
tergantung kepada bantuan luar. Jika diperlukan, maka
bangsa dan negara.
bantuan itu hanya bersifat melengkapi
96 Wawasan Kebangsaan Dalam Kerangka NKRI Modul Diklat Prajabatan Golongan III 97

Sebagaimana diketahui bahwa sosial budaya yang tumbuh dan Nilai-nilai sosial budaya tersebut merupakan dasar kekuatan
berkembang sangat beraneka ragam seiring dengan tempat untuk menyemangati operasional manakala ada ancaman,
(Wilayah/Daerah), etnis dan suku Daerah yang bersangkutan. tantangan, hambatan dan gangguan terhadap ketahanan nasional
Namun keanekaragaman tersebut justru dapat sebagai perekat atau dapat dikatakan bahwa sosial budaya yang tangguh dan
bangsa dan bahkan menjadi kekuatan dalam kehidupan ampuh adalah merupakan kekuatan bangsa untuk menangkal
bermasyarkat, berbangsa dan bernegara dalam Negara Kesatuan setiap ancaman, tantangan, hambatan dan gangguan baik dari
Republik Indonesia. Mengapa kedudukan atau keberadaan sosial luar maupun dari dalam. Mengingat keberadaan sosial budaya
budaya dapat berperan demikian, oleh karena nilai-nilai sosial sebagai kekuatan dan aset bangsa, maka pembangunan sosial
budaya tersebut mengandung nilai antara lain adalah: budaya merupakan kunci sangat strategis dalam pembangunan
1. Adanya nilai kebersamaan dalam rangka mencapai tujuan; nasional.
2. Adanya nilai yang berperan sebagai aturan, ketentuan yang
telah membudaya dalam kehidupan kelompok-kelompok D. Wawasan Kebangsaan Sebagai Kekuatan
masyarakat dan hal ini dijadikan acuan bagi anggota Nasional
masyarakat dalam rangka berbuat (sikap dan tingkah laku);
Negara Indonesia yang diproklamasikan pada tanggal 17
3. Hubungan kemasyarakatan yang saling menghormati dan
Agustus 1945 adalah negara kesatuan yang berbentuk Republik.
menghargai dalam kelompok-kelompok sosial, hal ini
Para pejuang bangsa kita (the founding fathers) yang telah
dijadikan sebagai instrumen sosial dalam rangka pelaksanaan
melahirkan dan membentuk negara ini dengan pemikiran yang
tugas dan kegiatan-kegiatan sosial;
arif dan bijaksana, dan dengan pandangan yang jauh ke depan
4. Adanya standar yang dijadikan sebagaii tolok ukur dalam
telah meletakkan dasar-dasar yang kuat dan teguh di atas nama
rangka menilai sikap dan tingkah laku serta cara masyarakat
negara ini dapat tumbuh dan berkembang dalam hidup
mencapai tujuan;
bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara. Salah satu prinsip
5. Adanya rasa solider antar sesama, artinya mengakui,
dasar yang diletakkan adalah prinsip negara kesatuan yang
menghargai dan menghormati hak dan kewajiban serta Hak
bersifat integralistik dengan menjunjung tinggi persatuan dan
Azasi Manusia dalam berbagai hal/aspek (suku, keturunan,
kesatuan bangsa.
agama, dan kepercayaan, kedudukan sosial dan sebagainya);
6. Nilai persatuan dan kesatuan sebagai suatu bangsa;
Salah satu pertimbangan yang melatar belakangi pemikiran dari
7. Nilai kesetiaan dan kecintaan terhadap Negara Kesatuan
para pembentuk negara (the founding fathers) pada waktu itu
Republik Indonesia;
adalah bahwa negara yang akan dikelola nanti, dengan jumlah
98 Wawasan Kebangsaan Dalam Kerangka NKRI Modul Diklat Prajabatan Golongan III 99

penduduk yang cukup besar, yang terdiri dari berbagai suku, mandiri hendak nya senantiasa ditempatkan secara proporsional
bahasa, agama, adat istiadat dan sebagainya. Kondisi obyektif untuk memperkuat pembinaan wawasan kebangsaan.
seperti itu pada satu sisi mengandung kekuatan tetapi pada sisi
yang lain sekaligus mengandung kelemahan. Ia mengandung Wawasan kebangsaan yang di dalamnya memberikan ruang dan
kekuatan apabila perbedaanperbedaan dari keanekaragaman itu kesempatan untuk berkembangnya wawasan kewilayahan/
dapat hidup bersama dalam satu kesatuan yang harmonis. kedaerahan yang semakin dewasa dan mandiri itu pada
Sebaliknya ia mengandung kelemahan, apabila perbedaan- hakekatnya bertolak dari fakta bahwa memang wilayah negara
perbedaan yang ada dalam keanekaragaman itu hidup dalam ini sangat luas, yang di dalamnya hidup masyarakat bangsa yang
suasana penuh kecurigaan, pertentangan dan bahkan saling terdiri dari berbagai suku bangsa, bahasa, agama, adat istiadat,
menghancurkan antar satu dengan yang lainnya. Itu sebabnya, dan sebagainya.
sistem kenegaraan dan sistem pemerintahan yang ingin
dikembangakan adalah sistem pemerintahan yang bersifat Keanekaragaman itu justru dapat dimanfaatkan sebagai kekuatan
demokratis dan desen tralistis dalam negara kesatuan yang utuh untuk mempersatukan dan membangun bangsa yang besar itu.
dan menyeluruh. Dengan prinsip negara kesatuan memang 1. Wawasan Kebangsaan Indonesia
menghendaki adanya pemerintahan pusat yang kuat dan Untuk dapat memahami pengertian wawasan kebangsaan
berwibawa untuk menjamin terpeliharanya stabilitas nasional Indonesia, perlu kita pahami pengertian bangsa lebih dahulu.
dan kesatuan bangsa sedangkan prinsip desentralisasi Otto Bauer seorang legistator dan seorang theoretikus yang
menghendaki adanya pemerintahan daerah yang semakin hidup dari tahun 1881 - 1943, dalam bukunya Die Netionali-
dewasa, mandiri, & demokratis. tatenfrage and die Sozialdemokratie (1970) menyebutkan
bahwa bangsa adalah suatu persatuan karakter/perangai yang
Dengan demikian harmonisasi hubungan pusat dan daerah timbul karena persatuan nasib. Eine Nation ist eine aus
menurut adanya wawasan kebangsaan yang memahami Schicksal gemeinschaft erwachsene Character gerneinschaft.
keberadaan wawasan kewilayahan/kedaerahan yang memiliki Otto Bauer lebih menitik beratkan pengertian bangsa dan
karakteristik tertentu untuk dikembangkan dengan penuh karakter, sikap dan perilaku yang menjadi jatidiri bangsa
prakarsa, kreasi, dewasa, dan mandiri. Demikian juga dengan bangsa lain. Karakter ini terbentuk karena
sebaliknya, wawasan kewilayahan/kedaerahan yang semakin pengalaman sejarah budaya yang tumbuh berkembang
dewasa dan mandiri hendaknya senantiasa semakin dewasa dan bersama dengan tumbuh kembangnya bangsa.
Lain halnya dengan Ernest Renan seorang filosof, sejarawan
100 Wawasan Kebangsaan Dalam Kerangka NKRI Modul Diklat Prajabatan Golongan III 101

dan pemuka agama yang hidup antara tahun 1823 - 1892, duniawi (sumpreme secular loyalty) dari setiap warga bangsa
yang menyatakan bahwa bangsa adalah sekelompok manusia ditujukan kepada negara dan bangsa. Paham kebangsaan
yang memiliki kehendak bersatu sehingga merasa dirinya merupakan paham modern yang lahir pada akhir abad 18 atau
adalah satu. Dengan demikian faktor utama yang permulaan abad 19. Sepanjang sejarah manusia, dengan
menimbulkan suatu bangsa adalah kehendak dari masing- dimulainya gelombang kehidupan pertama manusia (first
masing warga untuk membentuk suatu bangsa. wave) menurut Alvin Toffler, manusia memang telah terikat
pada tanah tempat mereka tinggal, pada tradisi orang tuanya,
Dalam pada itu menurut Ensiklopedia Nasional Indonesia, adat istiadat masyarakat lingkungannya; namun baru pada
Bangsa menurut hukum adalah rakyat atau orang-orang yang akhir abad 18 paham kebangsaan menampakkan “din”
berada di dalam suatu masyarakat hukum yang terorganisir. sebagai paham yang sangat menentukan bagi gerakan sejarah
Kelompok orang orang satu bangsa ini pada umumnya modern umat manusia. Orang biasa menyebut-nyebut bahwa
menempati bagian atau wilayah tertentu, berbicara dalam revolusi Amerika dan revolusi Perancislah sebagai titik awal
bahasa yang sama (meskipun dalam bahasa-bahasa daerah), lahirnya paham kebangsan ini. Sejak itu paham kebangsaan
memiliki sejarah, kebiasaan, dan kebudayaan yang sama, laksana “air bah” yang tak dapat dibendung lagi yang
serta terorganisir dalam suatu pemerintahan yang berdaulat. menjangkau penyebarannya ke seluruh pelosok dunia. Abad
ke-19 sering disebut sebagai abad kebangsaan di Eropa,
Dari definisi ini nampak bahwa bangsa adalah: sedangkan abad ke-20 merupakan abad kebangkitan nasional
a. Memiliki cita-cita bersama yang mengikat mereka bagi bangsa-bangsa di Asia dan Afrika. Maka tidak
menjadi satu kesatuan; mengherankan apa-bila wadah nasionalisme itu juga
b. Memiliki sejarah hidup bersama, sehingga tercipta rasa menyentuh bangsa Indonesia pada permulaan abad 20 ini.
senasib sepenanggungan; Pada tahun 1908 pemuda Soetomo dan Tjipto
c. Memiliki adat, budaya, kebiasaan yang sama sebagai Mangoenkoesoemo mendirikan organisasi Boedi Oetomo
akibat pengalaman hidup bersama; sebagai cornerstone kebangkitan nasional bangsa Indonesia.
d. Memiliki karakter, perangai yang sama yang menjadi
pribadi dan jati dirinya. Meskipun dalam awal pertumbuhan nasionalisme atau paham
kebangsaan ini diwarnai oleh slogan yang sangat terkenal
Paham kebangsaan atau nasionalisme adalah suatu paham "liberty, Equality, fraternity" yang merupakan pangkal
yang menyatakan bahwa loyalitas tertinggi terhadap masalah tolak nasionalisme yang demokratis, namun dalam
102 Wawasan Kebangsaan Dalam Kerangka NKRI Modul Diklat Prajabatan Golongan III 103

perkembangannya nasionalisme pada setiap bangsa sangat 2. Nilai Dasar Wawasan Kebangsaan
diwarnai oleh nilai-nilai dasar yang berkembang dalam Nilai Wawasan Kebangsaan yang terwujud dalam persatuan
masyarakatnya masing-masing, sehingga memberikan ciri dan kesatuan bangsa memiliki 6 (enam) dimensi manusia
khas atau jati diri bagi masing-masing bangsa. yang bersifat mendasar dan fundamental, yaitu:
a. Penghargaan terhadap harkat dan martabat manusia
Untuk dapat memahami jati diri suatu bangsa perlu dipahami sebagai mahiuk ciptaan Tuhan Yang Maha Kuasa;
pandangan hidup dan falsafah hidup yang dianut oleh bangsa b. Tekad bersama untuk berkehidupan kebangsaan yang
yang bersangkutan. Bagi bangsa Indonesia, jati dirinya dapat bebas, merdeka, dan bersatu;
dikenali dalam berbagai rumusan yang merupakan c. Cinta akan Tanah Air dan Bangsa;
kesepakatan nasional seperti: d. Demokrasi atau Kedaulatan Rakyat;
a. Bangsa Indonesia mengakui dan meyakini bahwa e. Kesetiakawanan Sosial;
keberhasilan pembangunan nasional adalah rahmat f. Masyarkat adil makmur.
Tuhan Yang Maha Esa dan kesadaran serta keteguhan
bangsa Indonesia pada falsafah Pancasila; Semua fundamen wawasan kehidupan religius diwujudkan
b. Pancasila menjadi landasan idiil pembangunan nasional; dengan memeluk agama dan menganut Kepercayaan
c. Keseluruhan semangat, arah dan gerak pembangunan terhadap Tuhan Yang Maha Esa, dilindungi oleh negara, dan
dilaksanakan sebagai pengamalan Pancasila; sewajarnya mewarnai hidup kebangsaan. Wawasan
d. Tujuan pembangunan nasional adalah mewujudkan suatu Kebangsaan membentuk manusia Indonesia seutuhnya dan
masyarakat adil dan makmur yang merata materiil dan masyarakat Indonesia seluruhnya sebagai obyek dan subyek
spiritual berdasarkan Pancasila dan UUD tahun 1945. usaha pembangunan nasional menuju masyarakat adil dan
makmur berdasarkan Pancasila.
Oleh karena itu untuk dapat memahami bagaimana wawasan
kebangsaan bagi bangsa Indonesia, perlu memahami secara
mendalam falsafah Pancasila, yang mengandung nilai-nilai Penghargaan terhadap harkat dan martabat manusia
dasar yang akhirnya dijadikan pedoman dalam bersikap dan menunjukkan, bahwa Wawasan Kebangsaan
bertingkah laku yang bermuara pada terbentuknya karakter mengetengahkan manusia ke dalam pusat hidup bangsa. Hal
bangsa. ini berarti bahwa dalam persatuan dan kesatuan bangsa
masing-masing pribadi harus dihormati.
104 Wawasan Kebangsaan Dalam Kerangka NKRI Modul Diklat Prajabatan Golongan III 105

Bahkan lebih dari itu wawasan kebangsaan menegaskan, berkaitan erat dengan demokrasi. Tanpa demokrasi,
bahwa manusia seutuhnya adalah pribadi, subyek dari semua kebangsaan akan mati bahkan merosot menjadi
usaha pembangunan bangsa. Semua usaha pembangunan Fasisme/Naziisme, yang bukan saja berbahaya bagi berbagai
dalam segala bidang kehidupan berbangsa bertujuan agar minoritas dalam bangsa yang bersangkutan, tetapi juga
masing-masing pribadi warga bangsa dapat menjalankan berbahaya bagi bangsa lain.
hidupnya secara bertanggungjawab demi persatuan dan
kesatuan bangsa. Kesetiakawanan sosial sebagai nilai merupakan rumusan lain
dari keadilan sosial bagi seluruh rakyat. Wawasan
Tekad bersama untuk berkehidupan kebangsaan yang bebas, Kebangsaan menegaskan, bahwa kesejahteraan rakyat lebih
merdeka, maju dan mandiri akan berhasil dengan kesatuan dari hanya kemakmuran yang paling tinggi dari jumlah orang
dan persatuan bangsa yang kukuh dan berjaya. "Cinta akan yang paling hebat. Kesejahteraan rakyat lebih dari
Tanah Air dan bangsa" menegaskan nilai sosial dasar. keseimbangan antara kewajiban sosial dan keuntungan
individu. Kesejahteraan sosial boleh disebut kesejahteraan
Dengan ini Wawasan Kebangsaan menempatkan umum. Kesejahteraan umum itu mencakup keseluruhan
penghargaan tinggi akan kebersamaan yang luas, yang lembaga dan usaha dalam hidup sosial, yang membangun dan
melindungi masing-masing warga dan menyediakan tampat memungkinkan masing-masing pribadi, keluarga dan
untuk perkembangan pribadi bagi setiap warga. Tetapi kelompok sosial lain untuk mencapai kesempurnaan mereka
sekaligus mengungkapkan hormat terhadap solidaritas secara lebih penuh dan dengan lebih mudah.
manusia. Solidaritas itu mengakui hak dan kewajiban azasi
sesamanya, tanpa membeda-bedakan suku, keturunan, agama Kebangsaan dan demokrasi bukanlah tujuan, tetapi
dan kepercayaan, jenis kelamin, kedudukan sosial, warna merupakan sarana dan wahana untuk mencapai tujuan yang
kulit dan sebagainya. lebih tinggi, yaitu masyarakat yang adil dan makmur. Salah
Paham kebangsan dapat berwawasan luas dapat berwawasan satu ciri khas dari negara demokrasi yang membedakannya
sempit, Fasisme, Naziisme sebagai Nasionalisme sebagai dari negara yang totaliter adalah toleransi. Wawasan
suatu tekad bersama yang tumbuh dari bawah untuk bersedia Kebangsaan menegaskan, bahwa demokrasi kita tidak sama
hidup sebagai suatu bangsa dalam negara merdeka. dengan kemenangan mayoritas atau minoritas. Karena itu
Kebangsaan/Nasionalisme adalah paham kebersamaan, dalam demokrasi kita segala sesuatu dapat diputuskan
persatuan dan kesatuan. Mau tidak mau kebangsaan selalu dengan cara musyawarah dan tidak mengutamakan
106 Wawasan Kebangsaan Dalam Kerangka NKRI Modul Diklat Prajabatan Golongan III 107

pengambilan putusan dengan suara terbanyak (voting). Hal Tanah Air, tetapi tanpa kepicikan jiwa. Cinta Tanah Air dan
yang sama nampak dalam kerukunan hidup beragama dan Bangsa selalu sekaligus diarahkan pada kepentingan seluruh
kepercayaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa. Ada sikap umat manusia yang saling berhubungan dengan berbagai
hormat menghormati dan bekerjasama antara para pemeluk jaringan antar ras, antar bangsa, dan antar negara.
agama dan para penganut kepercayaan yang berbeda-beda.
Ada sikap saling menghormati kebebasan menjalankan Mencermati makna wawasan kebangsaan tersebut dapatlah
ibadah sesuai agama dan kepercayaannya. dikemukakan bahwa Wawasan Kebangsaan Indonesia pada
hakekatnya dilandasi oleh Pancasila sebagai falsafah dan
3. Manfaat/Makna Wawasan Kebangsaan pandangan hidup bangsa kita.
Wawasan Kebangsaan ini mengutamakan kepada seluruh
bangsa agar menempatkan persatuan, kesatuan serta Dengan wawasan kebangsaan yang dilandasi oleh pandangan
kepentingan dan keselamatan bangsa dan negara diatas hidup Pancasila, bangsa Indonesia telah berhasil merintis
kepentingan pribadi atau golongan. Diharapkan manusia jalan menjalani misinya ditengah-tengah tata kehidupan di
Indonesia sanggup dan rela berkorban untuk kepentingan dunia.
bangsa. Sehubungan dengan itu hendaknya dipupuk
penghargaan terhadap martabat manusia, cinta kepada Tanah
Air dan bangsa, demokrasi dan kesetiakawanan sosial.

Wawasan Kebangsaan mengembangkan persatuan Indonesia


sedemikian rupa sehingga azas Bhinneka Tunggal Ika
dipertahankan. Persatuan tidak boleh mematikan keaneka dan
kemajemukan. Sebaliknya keanekaan dan kemajemukan
tidak boleh menjadi pemecah belah tetapi menjadi hal yang
memperkaya persatuan.

Wawasan Kebangsaan tidak memberi tempat pada


patriotisme yang picik. Yang diamanatkan ialah agar para
warga membina dengan jiwa besar dengan setia cinta akan
Modul Diklat Prajabatan Golongan III 109

BAB VI 2. Adanya semangat persatuan dan kesatuan untuk menghadapi


berbagai tantangan baik lokal, regional maupun internasional
MASALAH WAWASAN KEBANGSAAN
yang senantiasa dilandasi cita-cita bersama yang terkait dalam
Negara Kesatuan Republik Indonesia.
Melihat berbagai permasalahan yang dihadapi, khususnya di bidang 3. Nilai-nilai karakter bangsa dalam negara Kesatuan Republik
politik, mungkin bangsa Indonesia pada suatu saat di masa depan Indonesia merupakan kekuatan dalam kehidupan bermasyarakat,
akan terpecah belah sama halnya seperti keadaan yang terjadi di Uni berbangsa dan bernegara.
Soviet dan Yugoslavia ? Pertanyaan ini juga mempertaruhkan
eksistensi bangsa Indonesia. Sebagian orang menjawabnya "mungkin Sehubungan dengan itu, kalau bangsa Indonesia ingin tetap bersatu
saja" dan sebagian lagi mungkin juga menjawab "tidak mungkin". dalam wadah negara Kesatuan Republik Indonesia, semakin kokoh
Jawaban yang jujur atas pertanyaan yang mendasar ini akan dan teguh berdiri di tengah-tengah bangsa lain di dunia, keinginan itu
berpulang kembali kepada kita bangsa Indonesia. sendiri bukanlah suatu jaminan. Kecuali ada upaya yang secara sadar
dilakukan oleh seluruh bangsa Indonesia untuk memelihara dan
Sebagaimana telah diuraikan pada bab di muka, bahwa wawasan mengembangkan faktor-faktor yang dapat memperkokoh persatuan
kebangsaan mengandung kemampuan seseorang atau sekelompok dan kesatuan bangsa serta upaya-upaya untuk mencegah faktor-faktor
orang untuk memahami keberadaan jati dirinya sebagai satu bangsa yang dapat menghambat bahkan memecah belah persatuan dan
juga dalam memandang dirinya dan bertingkah laku sesuai dengan kesatuan bangsa. Jadi ada dimensi pemeliharaan, pencegahan, dan
nilai-nilai falsafah bangsanya yakni Pancasila. Selain itu juga pengembangan.
wawasan ini menentukan cara suatu bangsa mendayagunakan kondisi
geografis negaranya, sejarah, sosial budaya, ekonomi dan politik Faktor-faktor yang dapat memperkokoh persatuan dan kesatuan
serta pertahanan keamanan dalam menjamin cita-cita dan menjamin bangsa dapat kita sebut sebagai peluang-peluang yang harus kita
kepentingan nasionalnya. pelihara dan kembangkan sedangkan faktor-faktor yang dapat
menghambat bahkan memecah belah persatuan dan kesatuan dapat
Apabila disimak esensi wawasan kebangsaan tersebut, maka yang kita sebut sebagai hambatan-hambatan yang harus kita cegah. Itulah
paling mendasar dituntut kepada orang per orang, kelompok dan atau yang menjadi tantangan dalam rangka pembinaan wawasan
masyarakat adalah : kebangsaan dewasa ini.
1. Adanya komitmen yang benar-benar dilandasi dengan semangat
kebersamaan, senasib dan sepenanggungan:
108
110 Wawasan Kebangsaan Dalam Kerangka NKRI Modul Diklat Prajabatan Golongan III 111

A. Hal-Hal Yang Harus Dipelihara 3. Kesenjangan pembangunan antar wilayah harus dicegah
1. Keutuhan dan kedaulatan wilayah negara dari Sabang sampai karena kemajuan pembangunan yang terlalu pesat disatu
Merauke; daerah sementara di daerah Iainnya sangat tertinggal dapat
2. Pancasila dan UUD tahun 1945 sebagai acuan dasar dalam menimbulkan kecemburuan sosial. Secara umum
hidup bermasyarakat, berbangsa dan bernegara; kesenjangan pembangunan antar wilayah ini dikelompokkan
3. Konsep wawasan nusantara dan ketahanan nasional sebagai dalam kelompok Indonesia Kawasan Barat dan Timur.
acuan operasional; 4. Kesenjangan sosial dan ekonomis antar golongan penduduk
4. Kekayaan budaya bangsa Indonesia termasuk hasil-hasil harus dicegah melalui upaya sungguh-sungguh untuk
pembangunan nasional sebagai perwujudan cipta, rasa dan mengentaskan kemiskinan. Dengan demikian diharapkan
karsa bangsa Indonesia. jumlah penduduk miskin atau yang berpenghasilan sangat
rendah akan semakin atau berkurang, sambil mencegah agar
golongan elit yang sangat kaya tidak bertambah kaya lagi.
B. Hal-Hal Yang Harus Dicegah
5. Upaya-upaya untuk mengekang proses demokratisasi dan
1. Pikiran-pikiran dan perasaan-perasaan antar suku bangsa,
desentralisasi dengan alasan stabilitas dan kesatuan bangsa
agama, bahasa, adat istiadat, golongan masyarakat, dimana
yang berlebih-lebihan harus dicegah. Namun upaya
yang satu merasa superior dan inferior terhadap lainnya, yang
mendorong agar demokrasl dapat tumbuh secara wajar dan
satu merasa kuat atau lemah terhadap yang lainnya. Perasaan
desentralisasi dapat dikembangkan secara proporsional
ingin menang sendiri atau dalam bahasa Jakarta disebut:
kepada daerah-daerah, perlu diberikan ruang gerak dan
Enak di elu, nggak enak di gue. Pikiran dan perasaan seperti
peluang yang cukup memadai untuk mengembangkan
itu jelas bertolak dari fanatisme kelompok atau golongan
aspirasi, prakarsa, kreativitas, dan partisipasinya.
yang sempit dan sangat bertentangan dengan wawasan
kebangsaan yang ingin diberikan ruang gerak dan
kesempatan yang sarna untuk bertumbuh atas dasar saling C. Hal-Hal Yang Harus Dikembangkan
mengakui, menghargai, melengkapi, dan memperkaya. Proses untuk membina wawasan kebangsaan, memperkokoh
2. Pikiran-pikiran dan perasaan-perasaan seperti itu dapat persatuan dan kesatuan bangsa, membentuk dan
menumbuhkan kecemburuan sosial yang mengarah pada mempertahankan jati diri bangsa Indonesia, haruslah ditempuh
pertentangan/konflik sosial dan pada gilirannya dapat melalui rekayasa sosial dan jangan dibiarkan menentukan
membahayakan persatuan dan kesatuan bangsa. arahnya sendiri. Dan proses itu haruslah ditumbuh kembangkan
dari nilai nilai moralitas Pancasila yang diaktualisasikan dengan
112 Wawasan Kebangsaan Dalam Kerangka NKRI Modul Diklat Prajabatan Golongan III 113

perkembangan zaman. Proses ke arah itu dilaksanakan melalui yang ikut memperkaya dan memperindah taman sari khasanah
pembangunan nasional yang bercirikan konsepsi wawasan kebudayaan nasional.
nusantara sebagai satu kesatuan politik, ekonomi, sosial budaya,
dan pertahanan keamanan untuk memperkuat ketahanan nasional. Dalam hubungan ini pula beberapa gagasan strategis yang perlu
dikembangkan adalah sebagai berikut:
Perkembangan pembangunan itu selalu membawa perubahan ke 1. Menggali, menghimpun, mengindentifikasikan, mendes-
arah yang diinginkan. Supaya perubahan itu bergerak secara kripsikan berbagai aspek budaya, menyusun peta bahasa dan
teratur ke arah yang diinginkan, perubahan itu sendiri harus peta etnografi melalui suatu pusat studi nasional yang juga
direncanakan dan dikendalikan oleh mereka yang merencanakan, memiliki sistem informasi budaya secara nasional;
melaksanakan dan mengendalikan perubahan, yaitu manusia. 2. Mengadakan kontak lintas budaya dan media apresiasi antar
Sedangkan perubahan itu sendiri harus bermakna memberikan budaya dengan prinsip saling mengakui, saling menghargai,
suatu kehidupan yang lebih baik, kesejahteraan, kemakmuran, saling melengkapi untuk memperkaya khasanah budaya
dan keadilan yang lebih baik. nasional;
3. Pengarahan pendidikan anak sejak dini untuk memahami dan
Perubahan seperti itu dapat ditempuh melalui rekayasa sosial. menghargai budaya lokal dan juga memahami dan
Bangsa Indonesia di dalam proses sejarahnya telah mengalami menghargai budaya dari kelompok suku bangsa lain;
berbagai kontak budaya antar bangsa, suku bangsa, dan 4. Terus mengembangkan pendidikan agar secara aktual dapat
kelompok etnis. Kontak-kontak budaya yang berlangsung selalu menjawab tuntutan dan kebutuhan yang sesuai dengan
sepanjang masa itu dimungkinkan oleh letak silang kepulauan perkembangan zaman sebagai upaya sadar mewariskan nilai-
nusantara yang terletak di antara dua benua dan dua samudera. nilai luhur budaya bangsa yang berwawasan kebangsaan;
Dalam kontak-kontak budaya yang diartikan sebagai interaksi 5. Meningkatkan daya adaptasi masyarakat terhadap
kebudayaan telah terjadi integrasi antara unsur-unsur luar dan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi. Dengan
unsur-unsur yang berasal dari kebudayaan daerah yang diangkat meningkatkan nasionalisme bangsa dan wawasan
untuk memperkaya khasanah kebudayaan nasional. Dalam kebangsaan, mudah-mudahan hal-hal yang menyangkut
hubungan ini semua kebudayaan daerah baik yang besar, kuat, fanatisme golongan yang bersumber pada priomardialisme
dan mapan maupun yang kecil, lemah dan belum mapan harus dapat terkikis secara berangsur-angsur.
diberikan ruang gerak dan kesempatan yang sama untuk hidup
dan bertumbuh kembang sebagai bagian dari budaya bangsa kita
114 Wawasan Kebangsaan Dalam Kerangka NKRI

D. Rangkuman REFERENSI
Wawasan kebangsaan senantiasa dibina dan dipelihara sehingga
tetap terpelihara persatuan dan kesatuan, kebersamaan, saling 1. Lembaga Pengkajian Strategi dan Pembangunan & PT.
menghargai serta merasa tidak ada perasaan ingin menang Gramedia Widia Sarana Indonesia, Jakarta, 1994 "Pendidikan
sendiri, ingin menonjolkan diri dan lain sebagainya. Wawasan Kebangsaan", Tantangan dan Dinamika Perjuangan
Kaum Cendekiawan Indonesia.
Untuk wawasan kebangsaan dimaksud haruslah ditempuh 2. Dimensi Rohani dan Wawasan Kebangsaan Dalam
melalui Rekayasa Sosial dan jangan dibiarkan menentukan Pengembangan Sumber Daya Manusia, Bintoro
arahnya sendiri. Proses ini haruslah ditumbuh kembangkan dari Tjokroamidjojo, 1996.
nilai-nilai moralitas Pancasila yang diaktualisasikan dengan 3. Bahan Penataran dan Prajabatan Golongan III yang mengenai :
perkembangan zaman. Proses ke arah ini dilaksanakan melalui a. Wawasan Kebangsaan dan Kebangkitan Nasional;
pembangunan nasional yang berciri konsepsi wawasan nusantara b. Wawasan Nusantara;
sebagai satu kesatuan politik, ekonomi, sosial budaya dan c. Nilai-nilai Kejuangan;
pertahanan keamanan untuk memperkuat ketahanan nasional. d. Ketahanan Nasional Indonesia.
4. Sistem Pemerintahan Republik Indonesia, Moerdiono, 1991,
E. Latihan yang berkenaan Integritas Nasional.
5. Sistem Pemerintahan Indonesia, Kansil, 1987.
Jawablah soal-soal latihan dibawah ini secara jelas dan ringkas
6. Dasar-dasar Ilmu Tatanegara, Budiyanto, 1997.
dengan mengacu pada butir-butir yang telah diajarkan.
7. Ilmu Politik dan Perspektifnya, Hari Cahyoyo, 1986.
1. Jelaskan masalah-masalah yang timbul dalam Wawasan
8. Cinta Negara Persatuan Indonesia, Disunting oleh Soeprapto-
kebangsaan.
Saafroedin Bahar-Ismail Arianto, BP-& Pusat, 1995.
2. Bagaimana upaya untuk mengatasi masalah-masalah
9. Pancasila Sebagai Ideologi, Disunting oleh: Oetojo Oesman dan
tersebut, jelaskan !
Alfian, BP-7 Pusat, 1993.

115

Anda mungkin juga menyukai