2.DewiKusuma JPFS
2.DewiKusuma JPFS
net/publication/327406059
CITATION READS
1 1,124
1 author:
Dewi Kusuma
Universitas Nahdlatul Ulama Cirebon, Indonesia
3 PUBLICATIONS 1 CITATION
SEE PROFILE
All content following this page was uploaded by Dewi Kusuma on 03 September 2018.
http://journal.unucirebon.ac.id/index.php/jpfs
Dewi Kusuma1
1
Prodi Pendidikan Fisika, Universitas Nahdlatul Ulama Cirebon, Kota Cirebon 45134,
Indonesia
E-mail: dewikusuma1988@gmail.com1
Abstrak
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui tingkat keterbacaan buku teks fisika SMA
kelas X pada materi Suhu dan Kalor. Metode penelitian ini adalah penelitian deskriptif dengan
bentuk penelitian menggunakan analisis isi dengan menelaah buku pelajaran fisika SMK kelas X.
Objek yang dipilih yang dipilih dalam penelitian ini adalah buku teks fisika untuk SMK kelas X
karangan Endarko dkk. penerbit Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Kejuruan. Teknik
pengumpulan data dalam penelitian ini adalah teknik observasi langsung melalui studi
kepustakaan. Teknik analisis data yang digunakan analisis data adalah deskriptif kualitatif.
Berdasarkan analisis data disimpulkan bahwa hasil analisis tingkat keterbacaan buku ajar fisika
untuk SMK kelas X pada materi suhu dan kalor karangan Endarko dkk dari beberapa indikator
sudah memenuhi syarat.
© 2018 Pendidikan Fisika FKIP Universitas Nahdlatul Ulama Cirebon
Saat ini buku teks yang digunakan data berupa buku teks fisika SMK kelas X.
para pembelajar sangat beragam. Beberapa Objek pada penelitian ini adalah buku
buku pelajaran yang terbit sudah ajar fisika untuk SMK kela X pada materi
menyesuaikan dengan perkembangan ilmu Suhu dan Kalor karangan Endarko dkk
pengetahuan dan teknologi terkini, dan telah penerbit Direktorat Pembinaan Sekolah
menyesuaikan dengan tuntutan kurikulum Menengah Kejuruan tahun 2008. Instrument
yang ada, serta telah dinyatakan layak untuk penelitian yang digunakan berupa lembar
dipakai. Namun adapula buku pelajaran yang analisis yang berisi indikator kategori
beredar yang masih kurang sesuai dan keterbacaan yang meliputi keterpahaan,
memiliki berbagai kelemahan dan masalah- kemenarikan dan kemudahan dalam
masalah dari berbagai sisi salah satunya dari memahami buku teks tersebut.
keterbacaan buku teks tersebut. Teknik pengumpulan data yang
Dari permasalah di atas peneliti digunakan dalam penelitian ini adalah
tertarik untuk melakukan penelitian yang observasi langsung melalui studi
berkaitan dengan katerbacaan buku teks kepustakaan. Adapun alat yang pengumpul
pelajaran dalam hal ini buku teks pelajaran data yang diguanakan adalah lembar
fisika SMK. Penelitian serupa pernah observasi dan lembar validasi. Data yang
dilakukan oleh Dewi P.P.T.K (2013) yang diperoleh kemudian dianlalisis dan divalidasi
meneliti keterbacaan buku teks bahasa kepada validator (Dosen Ahli).
Indonesia untuk siswa kelas XI IPA 1
HASIL DAN PEMBAHASAN
SMAN 1 Blahbatuh hasil penelitiannya
menunjukkan (1) tingkat keterbacaan Beradasrkan analisis dan
menggunakan uji rumpang terhadap bacaan pengolahan data yang dilakukan maka
esksposisi dan persuasi dalam buku teks diperoleh temuan bahwa pemahaman
bahasa Indonesia sudah memenuhu syarat, siswa terhadap penggunaan diksi atau
(2) tingkat kemudahan buku teks bahasa pilihan kata dalam buku teks pelajaran
Indonesia tergolong mudah, (3) tingkat
bergantung pada pengenalan mereka
keterpahaman buku teks tegolong mudah
dipahami, (4) tingkat kemenarikan buku teks
terhadap diksi tersebut. Artinya
pelajaran Bahasa Indonesia temasuk buku pemahaman mereka akan sangat baik
yang menarik karena pnyajiannya disertai jika diksi yang digunakan dalam buku
ilustrasi dan gambar. teks fisika SMK kelas X sering mereka
Kemudian, penelian terhadap buku dengar dan gunakan dalam kegiatan
teks Fisika juga dilakukan oleh Fatriani sehari-hari. Seorang penulis harus pandai
(2014) pada materi Vektor, Hidayat, dkk memilih kata. Indikator ketepatan
(2012:55) pada Energi dan Usaha, Energi pemilihan kata diantaranya; 1)
dan Daya, dan Mukti (2010:67) pada semua mengomunikasikan gagasan, 2)
materi fisika kelas X. perbedaan penelitian berkaidah bahasa Indonesia, 3)
ini dengan penelitian-penelitian yang
komunikasi efektif tanpa ambiguitas, 4)
dilakukan di atas adalah penelitian kali ini
membahasa keterbacaan buku teks pelajaran respon pembaca positif, 5) target
fisika kelas X untuk mengetahui tingkat komunikasi tercapai. Adapun fungsi
keterpahaman, kemenarikan dan kemudahan ketepatan pemilihan kata; 1)
buku tersebut. Melambangkan gagasan dengan bahasa
verbal, 2) Membentuk gaya ekspresi, 3)
METODE
Menciptakan komunikasi yang baik dan
Jenis penelitian yang diguanakan dalam benar, 4) Mencegah perbedaan
penelitian ini adalah penelitian deskriptif penafsiran, 5) Mencegah salah
kualitatif, metode analisis dokumen. Metode pemahaman, 6) Mengefektifkan
dokumentasi adalah metode yang digunakan
pencapaian target komunikasi. Dari
untuk mendapatkan data mengenai hal-hal
uraian di atas dapat disimpulkan bahwa
atau variable yang berupa catatan, transkrip,
buku, surat kabar, majalah, prasasti, notulen pemilihan kata sangat berpengaruh
rapat, agenda dan sebagainya (Arikunto, terhadap keterbacaan semua buku teks
1910:188). Dalam penelitian ini, metode pelajaran. Berikut contoh pemilihan kata
dokumentasi digunakan untuk mendapatkan yang tepat dalam buku teks pelajaran
© JPFS: Kusuma, D. (2018). 14-21
ISSN 2622-7789 (print), ISSN 2622-822X (online)
18
membina alinea itu baik, mudah paragraf kehadiran gambar atau ilustrasi
dipahami, serta logis. Paragraf memiliki yang mengiringi paragraf tersebut dapat
banyak jenis diantaranya; 1) berdasarkan mempertinggi keterpahaman siswa
fungsinya; paragraf pembuka, terhadap paragraf yang digunakan.
pengembang dan penutup, 2)
berdasarkan letak kalimat utama;
paragraf deduktif, induktif, campuran
dan deskriftif, 3) berdasarkan
pengembang kalimat topik; paragraf
tanya jawab, ilustrasi/contoh, sebab Gambar 1. Ilustrasi Aplikasi Asas Black
akibat, perbandingan, definisi, proses,
alasan dll, 4) berdasarkan teknik Dari analisis di atas
pemaparan; deskripsi, ekspositoris, keterpahaman teks/bacaan, tingkat
argumentatif, naratif, persuatif. keterpahaman buku pelajaran fisika kelas
Berdasarkan pemaparan paragraf X termasuk kategori mudah dipahami.
di atas, jika penulis memperhatikan Pertama, Pilihan kata/diksi yang
unsur-unsur, syarat dan jenis pemaparan diguanakn merupakan diksi yang sudah
dalam pembuatan buku ajar maka siswa dikenal siswa. Kedua, kalimat yang
akan mudah memahami materi yang digunakan merupakan kalimat yang
disajikan dalam setiap paragraf. sederhana baik dari segi struktur ataupun
pemahaman siswa terhadap peggunaan makna. Ketiga, Paragraf yang digunakan
paragraf dalam buku teks pelajaran salah merupakan paragraf yang memiliki
satunya bergantung pada letak ide pokok kesatuan dan kepaduan. Keempat, setiap
dalam paragraf tersebut. Apabila dalam pembahasan materi selalu disertai
suatu paragraf menempatkan gagasan ilustrasi/ gambar sehingga memudahkan
utama pada awal paragraf maka siswa siswa untuk memahi maksud atau tujuan
lebih dapat memahami paragraf tersebut. pembelajaran.
Artinya paragraf-paragraf yang disusun Buku teks fisika SMK kelas X
dengan menempatkan gagasan pokok secara keseluruhan tergolong buku yang
atau pikiran utama pada awal paragraf menarik untuk dipelari, pasalnya buku ini
lebih dapat diahami siswa makna selain menyampaikan informasi yang
paragraf tersebut dan memiliki berkaitan dengan materi juga
keterbacaan tinggi. Contohnya: memberikan banyak contoh soal yang
mudah diikuti oleh siswa. Selain itu buku
Medan magnet dapat dirasakan atau ada di ini juga banyak manampilkan gambar,
sekitar kutub magnet. Apabila ada kutub tahapan percobaan yg sederhana yang
magnet lain dalam medan magnet maka akan membuat para siswa lebih bersemangat
ada gaya interaksi atau gaya magnet. Medan
magnet akan timbul dari bahan-bahan dari alam
untuk belajar. dari segi tampilan, buku
yang mempunyai sifat kemagnetan atau bisa ini sesuai untuk anak di usia SMK misal
juga ditimbulkan oleh arus listrik. desain cover, warna, jenis huruf dan
Salah satu tokoh terkenal yang melakukan ukuran semua mewakili siswa di SMK.
penelitian tentang medan magnet adalah Hans Dari segi kebahasaan, bahasa yang
Christian Oersted (1777-1851). Oersted
merupakan orang pertama yang dalam
digunakan selain ilmiah juga sederhan
percobaanya mengetahui terjadinya medan baik pemilihan kata, kalimat, paragraf
magnet oleh arus listrik dalam wacananya pun memiliki
keterikatan yang menjadikannya padu.
Tingkat keterbacaan juga sangat Kemudahan memahami
ditentukan oleh ketersediaan gambar atau sistematika penyajian berdasarkan
ilustrasi yang mengiringi paragraf sistematika penyajian buku teks pelajaran
tersebut. Dengan demikian, selain berstandar nasional diketahui bawa pada
menempatkan pikiran utama pada awal umumnya buku teks pelajaran fisika