Anda di halaman 1dari 10

Satuan Acara Penyuluhan

Disusun Untuk Memenuhi Tugas Keperawatan Maternitas

Disusun oleh :

1. ADITYA PAKSI TOHARA 185070200111002


2. ANANDA SORAYA BERHIMAN 185070200111004
3. NUR RIFKA AINI 185070200111006
4. AURA TASYA AMALIA 185070200111008
5. DYAH PUTRI PERMATASARI 185070200111012
6. NUR CHOLIS ALFIYANI 185070200111032
7. RAHA GHAZI GINASTIO 185070200111034
8. KADEK MEINDRA ABDI ANGGARA 185070201111008
9. ASTI SHELIA BUDIHANINGRUM 185070201111010
10. FA’IZATURRIZQIYYAH 185070201111014
11. TIYA HANDAYANI SOLIHIN 185070201111024

FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITA BRAWIJAYA MALANG

2019

SATUAN ACARA PENYULUHAN


PROMOSI KESEHATAN REPRODUKSI WANITA

Pokok Bahasan : Reproduksi Wanita


Sub Pokok Bahasan : Promosi Kesehatan Reproduksi Wanita
Sasaran : Wanita (Remaja sampai Dewasa Tua)
Tanggal : 21 Oktober 2019
Tempat : Graha Medika FKUB
Penyuluh : Mahasiswa PSIK FKUB 2018

A. Tujuan Intruksional Umum (TIU)


Wanita mengetahui pentingnya kesehatan reproduksi.

B. Tujuan Intruksional Khusus (TIK)


Setelah mendapatkan pengajaran diharapkan wanita mampu :
1. Mengetahui arti kesehatan reproduksi wanita
2. Mengetahui tujuan dari kesehatan reproduksi wanita
3. Mengetahui mengenai manfaat dari menjaga kesehatan reproduksi wanita
4. Mengetahui tata cara menjaga kesehatan reproduksi wanita
5. Mengetahui tata cara membersihkan vagina yang baik dan benar.

C. Media
1. Lembar Balik Promosi Kesehatan wanita

D. Metode
1. Ceramah
2. Diskusi dan Tanya jawab
3. Demonstrasi
E. Strategi
1. Persiapan

a. Membuat satuan penyuluhan dengan materi promosi kesehatan reproduksi


wanita dengan referensi yang ada.

b. Membuat materi dalam bentuk lembar balik.

c. Melakukan kontrak waktu

d. Membekali diri dengan ilmu pengetahuan yang cukup dan mempersiapkan


mental untuk menyampaikan penyuluhan pada sasaran.

2. Pelaksanaan

No. Acara Waktu Kegiatan Penyuluhan Evaluasi


1. Pembukaan 5 mnt 1. Mengucap salam dan Menjawab salam,
terimakasih atas kesediaan mendengarkan
mengikuti penyuluhan. dengan seksama.
2. Memperkenalkan diri dan
apresiasi.
3. Menyampaikan topik
penyuluhan.
4. Menjelaskan tujuan
penyuluhan.
5. Melakukan kontrak waktu.
2. Inti 15 mnt 1. Mengkaji pengetahuan Mendengarkan dan
awal dan pengalaman memperhatikan.
pasien tentang topik
penyuluhan.
2. Menyampaikan materi
tentang pengertian
kesehatan reproduksi
wanita
3. Menjelaskan tentang
tujuan dari promosi
kesehatan reproduksi
wanita .
4. Menjelaskan tentang
manfaat menjaga
kesehatan reproduksi
wanita .
5. Menjelaskan tentang tata
cara menjaga kesehatan
reproduksi wanita.
6. Menjelaskan tentang tata
cara membersihkan vagina
yang baik dan benar.
3. Diskusi 10 mnt 1. Meminta peserta untuk Peserta
mengajukan pertanyaan mengajukan
sesuai dengan topik pertanyaan dan
penyuluhan. menjawab
2. Menanyakan kembali pada pertanyaan.
pasien tentang topik yang
telah disampaikan
4. Penutup 5 mnt 1. Menyimpulkan hasil Peserta menjawab
penyuluhan. salam.
2. Memberi saran-saran.
3. Memberi salam dan
meminta maaf bila ada
kesalahan.
4. Mengucapkan terima kasih
atas perhatian dan
mengucapkan salam.

F. Materi
Terlampir

G. Evaluasi
Dengan memberikan pertanyaan :
1. Jelaskan tentang pengertian kesehatan reproduksi wanita
2. Apa tujuan kesehatan reproduksi wanita
3. Apa manfaat menjaga kesehatan reproduksi wanita
4. Tata cara menjaga kesehatan reproduksi wanita
5. Tata cara membersihkan vagina yang baik dan benar.
MATERI PENYULUHAN
PROMOSI KESEHATAN REPRODUKSI WANITA

A. Pengertian Kesehatan Reproduksi Wanita


Menurut WHO, kesehatan reproduksi adalah suatu keadaan sejahtera fisik,mental
dan sosial yang utuh bukan hanya bebas dari penyakit atau kecacatan dalam segala
aspek yang berhubungan dengan sistem reproduksi, fungsi dan prosesnya. Sedangkan
menurut Depkes RI (2000), kesehatan reproduksi adalah suatu keadaansehat secara
menyeluruh mencakup fisik, mental dan kehidupan sosial yang berkaitan dengan alat,
fungsi serta proses reproduksi yang pemikiran kesehatan reproduksi bukannya kondisi
yang bebas dari penyakit melainkan bagaimana seseorang dapat memiliki kehidupan
seksual yang aman dan memuaskan sebelum dan sesudah menikah.

B. Tujuan Kesehatan Reproduksi Wanita


1. Tujuan utama
Tujuan utama dari kesehatan reproduksi adalah memberikan pelayanan
kesehatan reproduksi komprehensif kepada wanita termasuk kehidupan seksualnya
dan hak-hak reproduksi wanita sehingga dapat meningkatkan kemandirian wanita
dalam mengatur fungsi dan proses reproduksi yang pada akhirnya dapat membawa
pada peningkatan kualitas kehidupannya.
2. Tujuan khsusus
1. Meningkatkan kemandirian wanita, khususnya dalam peranan dan fungsi
reproduksi.
2. Meningkatkan peran dan tanggung jawab sosial wanita dalam konteks : kapan
ingin hamil, berapa jumlah anak yang diinginkan dan jarak antar kehamilan.
3. Meningkatkan peran dan tanggung jawab sosial laki-laki.
4. Menciptakan dukungan pria dalam membuat keputusan, mencari informasi dan
pelayanan yang memenuhi kebutuhan kesehatan reproduksi.

C. Faktor-faktor yang Berpengaruh Terhadap Kesehatan Reproduksi Wanita


1. Hubungan seksual
Hubungan seksual bebas bisa menularkan penyakit kelamin. Sementara,
hubungan intim yang dipaksakan dapat melukai area pelvis dan menyebabkan
trauma pada daerah kewanitaan.
2. Kondisi kesehatan dan perawatan medis
Kondisi kesehatan seperti endometriosis dan penyakit radang panggul dapat
membuat aktivitas seksual terasa menyakitkan. Bekas luka dari operasi panggul dan
pengobatan kanker tertentu juga dapat membuat daerah kewanitaan terasa sakit
ketika berhubungan intim. Penggunaan antibiotik meningkatkan risiko infeksi
jamur di kewanitaan.
3. Alat kontrasepsi dan pembalut
Alat kontrasepsi seperti kondom dan diaphgram bisa menyebabkan iritasi pada
alat kelamin perempuan. Infeksi pasca-melahirkan atau menggunakan pembalut
lebih dari delapan jam juga dapat meningkatkan risiko toxic shock syndrome atau
komplikasi infeksi bakteri.
4. Kehamilan
Saat hamil, setiap perempuan akan berhenti menstruasi hingga bayi lahir. Selama
kehamilan, jumlah keputihan cenderung meningkat.
5. Gangguan psikologis
Rasa cemas dan depresi berkontribusi pada penurunan gairah sehingga
menyebabkan ketidaknyamanan dan rasa sakit ketika melakukan hubungan intim.
Kondisi trauma akibat kekerasan seksual atau pengalaman yang menyakitkan juga
bisa menjadi penyebabnya.
6. Level hormon
Perubahan pada level hormon bisa mempengaruhi vagina. Sebagai contoh,
produksi estrogen menurun setelah menopause dan saat menyusui. Kekurangan
estrogen bisa menyebabkan dinding vagina menipis sehingga menimbulkan rasa
sakit ketika berhubungan intim.
D. Tata Cara Menjaga Kesehatan Reproduksi Wanita
1. Bersihkan organ intim dengan benar
Cara membersihkan vagina yang benar adalah dengan membasuhnya dari depan
ke belakang (dari arah vagina menuju anus), terutama setelah buang air kecil dan
besar. Jika dibersihkan dengan tidak tepat, kuman dari anus bisa terbawa menuju
vagina. Hal ini bisa menimbulkan infeksi pada vagina.
Selain itu, disarankan untuk tidak menggunakan sabun khusus kewanitaan yang
mengandung alkohol, pewangi, atau antiseptik. Sabun jenis tersebut dapat
menyebabkan iritasi dan membunuh bakteri normal di vagina.
2. Konsumsi makanan sehat
Konsumsilah makanan sehat dan bergizi seimbang agar tubuh mendapatkan
energi dan nutrisi yang dibutuhkan untuk menunjang kesehatan organ reproduksi.
Beberapa asupan nutrisi yang penting bagi kesehatan reproduksi wanita adalah
protein, lemak sehat, antioksidan, serat, serta vitamin dan mineral, seperti selenium,
folat, zat besi, dan zinc. Nutrisi-nutrisi tersebut bisa diperoleh dari buah-buahan,
sayuran, kacang-kacangan, susu, telur, daging, dan ikan.
Selain itu, cukupi juga kebutuhan cairan tubuh dengan mengonsumsi sekitar 8
gelas air per hari. Jika suka mengonsumsi kafein, batasi agar tidak melebihi 2
cangkir kopi per hari.
3. Kelola stres
Stres berlebihan dapat berdampak pada depresi, gangguan cemas, hingga
gangguan kesuburan. Oleh karena itu, penting untuk mengurangi stres agar tidak
berdampak lebih lanjut pada kesehatan reproduksi.
Jika sering merasa stres, coba lakukan relaksasi atau hal-hal yang membuat
senang. Misalnya, jalan-jalan, olahraga, atau mencoba pijatan, atau yoga.
4. Jaga berat badan
Jagalah agar berat badan tetap ideal atau sesuai dengan indeks massa tubuh
(IMT). Berat badan berlebih (obesitas) atau justru terlalu rendah dapat mengganggu
ovulasi dan produksi hormon yang mengatur kesuburan seorang wanita.
5. Lakukan kebiasaan sehat lainnya
Mempraktekkan kebiasaan sehari-hari seperti di bawah ini juga berpengaruh
besar terhadap kesehatan reproduksi wanita:
 Berhenti merokok. Merokok dapat mengurangi jumlah dan kualitas sel telur,
serta mengganggu kesehatan rahim.
 Hindari minuman beralkohol. Mengonsumsi minuman beralkohol dapat
meningkatkan risiko gangguan ovulasi.
 Istirahat yang cukup. Orang dewasa, baik pria maupun wanita, membutuhkan
waktu tidur selama 7-9 jam setiap malamnya.
 Hindari penggunaan obat-obatan dan suplemen, termasuk obat herbal, di luar
anjuran dokter.
 Gunakan alat kontrasepsi untuk mencegah kehamilan yang tidak direncanakan.
 Hindari perilaku seks berisiko, yaitu hubungan seks tanpa kondom dan sering
berganti pasangan seksual. Hal ini penting untuk mencegah penyakit menular
seksual.
E. Tata Cara Membersihkan Vagina yang Baik dan Benar
Membersihkan daerah genital akan lebih aman bila menggunakan air saja
dibandingkan dengan menggunakan obat-obatan atau bahan-bahan komersil
dipasaran karena akan mempengaruhi pertumbuhan flora dalam vagina yang akan
meningkatkan resiko infeksi dan meningkatkan resiko terjadinya keputihan
(fluor albus) (Qomariyah, 2004)
Setiap wanita akan mengalami pengeluaran cairan dari vagina sesudah ia
mendapatkan haid yang pertama. Didalam vagina terdapat bakteri laktobasilus,
yaitu bakteri yang baik yang berfungsi untuk mempertahankan keasaman vagina agar
bakteri pathogen mati dan untuk menjaga keseimbangan flora normal vagina.
Terganggunya keseimbangan flora normal pada vagina dapat menyebabkan berbagai
masalah. Salah satunya adalah terjadinya keputihan (fluor albus) (Sianturi, 2001).
Penggunaan deodoran dan douching vagina dapat menyebabkan membrane
mukosateriritasi dan dapat membunuh flora normal yang ada dalam vagina. Hal
tersebut memungkinkan timbulnya serangan keputihan. Beberapa hasil penelitian
menunjukkan bahwa praktek douching vagina dapat meningkatkan resiko kejadian
Infeksi Menular Seksual (IMS) dan Pelvic Inflammatory Disease atau Penyakit
Radang Panggul (PRP) (Yayasan abdi Asih:1996, dan Joesoef, dkk: 1993)
Ada beberapa tips membersihkan vagina yang aman dan tanpa efek samping,
yaitu :
a. Jangan menggunakan sabun pembersih vagina yang terbuat dari bahan-bahan
berbahaya. Bila ingin menggunakan sabun pembersih ada baiknya
memperhatikan kandungan bahan yang tertera pada kemasan produk
pembersih vagina dan jangan menggunakan pembersih vagina secara
berlebihan karena akan merusak flora baik yang ada di sekitar organ intim
wanita.
b. Lebih baik membersihkan organ intim menggunakan bahan herbal alami yang
dapat dibuat sendiri dengan menggunakan tumbuhan herbal seperti daun sirih,
buah majakani, daun jarak pagar dan berbagai tumbuhan herbal yang dapat
digunakan untuk membersihkan vagina.
c. Dengan membersihkan organ intim dari arah yang benar yakni dari depan ke
belakang.
d. Banyak mengkonsumsi air putih agar organ intim wanita tidak mengalami
kekeringan.
e. Membersihkan vagina dapat dilakukan dengan menggunakan metode ratus
atau pengasapan.
f. Rajin mengganti pembalut hetika sedan haid dalam jumlah banyak.
g. Tips membersihkan vagina dengan menggunakan panty liner yang dapat
menampung cairan keputihan yangn keluar secara berlebihan. Namun jangan
terlalu lama menggunakan panty liner dan sering-seringlah mengganti panty
liner 2 jam sekali.
h. Sering mengganti pakaian dalam ketika suasana organ intim, basah, lembab,
dan bau.
i. Menjalani pola hidup yang sehat dengan mengkonsumsi berbagai makanan,
buah, dan sayuran dengan kandungan gizi lengkap.

Anda mungkin juga menyukai