Anda di halaman 1dari 9

TUGAS KEPERAWATAN MEDIKAL MEDAH 1

ASUHAN KEPERAWATAN MIOKARDITIS

OLEH:

KADEK MEINDRA ABDI ANGGARA

185070201111008

PSIK 2018 REGULER 2

PROGRAM STUDI S1 ILMU KEPERAWATAN

JURUSAN KEPERAWATAN FAKULTAS KEDOKTERAN

UNIVERSITAS BRAWIJAYA

2019
1. Definisi
Miokarditis adalah suatu peradangan, nekrosis, atau miositolisis yang mengenai
miokardium oleh sebab apapun, baik oleh invasi langsung kuman, toksinnya atau
kompleks reaksi antigen antibody dengan atau tanpa disertai gejala sistemik dari
suatu proses penyakit atau keterlibatan endokardium atau perikardium.
Miokarditis adalah kondisi di mana terjadi peradangan atau inflamasi pada otot
jantung (miokardium). Otot ini bertanggung jawab pada fungsi jantung dalam
memompa darah ke seluruh organ tubuh. Ketika otot ini mengalami peradangan,
maka fungsi jantung dalam memompa darah pun akan terganggu. Akibatnya,
muncul gejala-gejala berupa nyeri dada, gangguan irama jantung, dan sesak
napas. Miokarditis ringan dapat lebih mudah sembuh, baik dengan atau tanpa
perawatan. Namun, jika miokarditis sudah tergolong berat dan tidak
mendapatkan perawatan yang tepat, hal itu berpotensi menyebabkan
penggumpalan darah yang memicu komplikasi, seperti stroke dan serangan
jantung.
2. Patofisiologi

PATOFISIOLOGI MIOKARDITIS

Infeksi virus seperti cocksakie virus, difteri , campak,


influenza , poliomielitis, dan berbagai macam bakteri,
rikettsia, jamur, dan parasit, reaksi alergi dan reaksi toksik.

Invasi langsung ke Mengeluarkan toksik Proses imunologis


miokardium yang merusak terhadap miokardium
miokardium

MIOKARDITIS

Penurunan kontraksi otot


jantung Peningkatan suhu

Katub- Frekuensi denyut nadi


katub mitral dan trikuspid Toksik akan akan meningkat lebih
tidak dapat menutup menghambat tinggi
dengan rapat sintesis protein oleh
sel otot jantung

Tekanan vena jugularis


meningkat

Adanya infiltrasi
Bunyi jantung pertama lemak pada sel otot
melemah, kadang – jantung
kadang ditemukan aritmia
dan irama derap
ventricular atau atrial
Serat otot akan
mengalami nekrosis
hialin
3. Pengkajian
Gejala yang akan muncul saat mengalami miokarditis dapat bervariasi, dari
ringan hingga berat. Umumnya, pasien dengan miokarditis menimbulkan gejala
peradangan seperti demam, lemas, nyeri otot dan sendi, mual, muntah, dan
menurunnya nafsu makan. Gejala tersebut dapat disertai dengan gejala yang
lebih spesifik yaitu sesak napas, nyeri dada, gangguan irama jantung (rasa
berdebar), peningkatan denyut nadi, gagal jantung, hingga penurunan kesadaran.

Data Subjektif
Nyeri pada dada bagian kiri, otot dan sendi
Susah beraktivitas karena nyeri
Sesak nafas saat beraktivitas
Mengalami rasa mual dan penurunan nafsu makan
Jantung terasa berdebar-debar

Data Objektif
RR: 25x/menit
Suhu tubuh: 38ºC
TD: 160/80 mmHg
Nadi: 100x/menit
Tampak adanya bantuan otot pada pernafasan

4. Analisis Data

Masalah
No Data Etiologi
Keperawatan
Do : Penurunan kontraksi
- RR: 25x/menit otot jantung Penurunan curah
1.
- TD: 160/70 jantung
mmHg Katub -
- Terdapat katub mitral dan
palpitasi trikuspid tidak dapat
jantung menutup dengan rapat
- Nadi
100x/menit Tekanan vena jugularis
meningkat

Penurunan curah
jantung
Do : Sesak nafas
- RR: 25x/menit
- Terdapat Nyeri pada daerah dada
tambahan
Ds : Susah beraktivitas
- Pasien
Intoleransi
2. merasakan
aktivitas
sesak
- Nyeri pada
bagian dada
- Susah
beraktivitas
karena nyeri
Do : Penurunan curah
- Suhu tubuh: jantung
38ºC
-
Ds : Aliran darah terhambat
- Jantung
3. Nyeri akut
berdebar-debar Nyeri akut
- Nyeri pada otot
dan persendian
5. Prioritas diagnosis
1. Penurunan curah jantung
2. Nyeri akut
3. Intoleransi aktivitas

6. Rencana Intervensi
Tujuan dan
No Diagnosis Intervensi Rasional
Kriteria Hasil
1. Manajemen
Setelah diberikan asam basa agar
perawatan selama 1. Manajemen asam mengetahui
(2x24 jam) klien basa adanya
diharapkan -Pertahankan kepatenan komplikasi akibat
mengalami jalan nafas ketidak
keefektifan 2. Monitor asam basa seimbangan asam
pompa jantung -Mengambil specimen basa
Penurunan dengan kriteria untuk dilakukan cek 2. Monitor asam
1. curah hasil: laboratorium basa untuk
jantung -Adanya kontrol 3. Monitor tanda-tanda mengetahui
terhadap tekanan vital keseimbangan
darah sistolik dan - Monitor tekanan asam basa
diastolik darah, nadi, suhu dan 3. Monitoring ttv
-Pasien memiliki status pernafasan agar mengetahui
pengetahuan dengan tepat adanya
untuk manajemen peningkatan atau
penyakit jantung penurunan dari
pompa jantung
Setelah diberikan 1. Kaji skala nyeri 1. Untuk
asuhan dengan PQRST. mengetahui skala
2. Nyeri akut keperawatan 2. Ajarkan klien teknik nyeri klien dan
selama (2 x 24 relaksasi dan distraksi. untuk
jam) diharapkan mempermudah
nyeri klien 3. Kolaborasi dalam dalam
berkurang/ hilang pemberian obat menentukan
dengan kriteria analgetik. intervensi
hasil : selanjutnya.
1. Skala nyeri 0-3 2. Teknik
- Wajah klien relaksasi dan
tidak meringis. distraksi yang
- Klien tidak diajarkan kepada
memegang daerah klien, dapat
nyeri. membantu dalam
Setelah diberikan
perawatan selama
(2x24 jam)
diharapkan klien
mampu toleran
terhadap aktivitas 1. Peningkatan
1. Peningkatan
dengan kriteria mekanika tubuh
mekanika tubuh
Intoleransi hasil: agar klien dapt
3. -Bantu pasien untuk
aktivitas -dapat toleran dengan
latihan postur tubuh
mengontrol aktivitas sehari-
yang sesuai
tekanan darah hari
ketika
beraktivitas
-tidak kekurangan
saturasi oksigen
saat beraktivitas

7. Penelitian terkait sesuai tren dan isu


Miokarditis adalah penyakit radang miokardium didiagnosis oleh temuan
pencitraan klinis dan non-invasif dan dikonfirmasi oleh kriteria histopatologis.
Tingkat rawat inap miokarditis dinyatakan sebagai diagnosis miokarditis / juta
total rawat inap, dihitung dengan membagi total perkiraan jumlah miokarditis
rawat inap dengan jumlah total penerimaan di Amerika Serikat dikalikan dengan
1 juta. Kami menggunakan sampling bobot untuk memperkirakan tren dan
estimasi nasional untuk memperhitungkan untuk perubahan dalam desain
pengambilan sampel seperti yang direkomendasikan oleh AHRQ. Secara
khusus, untuk memperhitungkan perbedaan dalam pengambilan sampel strategi
2012-2014, dibandingkan dengan sebelumnya 2012, bobot buangan yang
direvisi disebut “tren bobot” digunakan untuk 2011 dan semua tahun
sebelumnya saat komputasi estimasi nasional untuk memastikan komparabilitas
sepanjang tahun dan untuk memfasilitasi analisis tren.
Kecenderungan miokarditis rawat inap per juta rawat inap dievaluasi
menggunakan Cochrane Armitage uji. Variabel numerik diskrit dengan over-
dispersi hitung distribusi (LOS) dan variabel kontinu dengan a sebaran miring
kanan (total biaya rumah sakit) dimodelkan dengan regresi linier umum, dan
dengan binomial negatif fungsi dan fungsi gamma masing-masing dan tren
dalam cara geometrik diperiksa. Untuk analisis kalender tren angka kematian,
kami menyesuaikan tren tahun karakteristik pasien dari waktu ke waktu
menggunakan logistik multivariabel model regresi untuk data survei
(SURVEYLOGISTIK) dan menghitung pengelompokan pasien di tingkat rumah
sakit dan desain pengambilan sampel dalam model kami menggunakan
CLUSTER dan Pernyataan STRATA, masing-masing. Kami juga menggunakan
multivariabel regresi logistik untuk mengidentifikasi prediktor independen
kematian, terjadinya CS dan penggunaan perangkat MCS.
DAFTAR PUSTAKA
Pahuja, M. O. H. I. T., ADEGBALA, O., MISHRA, T., AKINTOYE, E.,
CHEHAB, O., MONY, S., ... & SUBAHI, A. (2019). Trends in the Incidence of In-
Hospital Mortality, Cardiogenic Shock, and Utilization of Mechanical Circulatory
Support Devices in Myocarditis (Analysis of National Inpatient Sample Data,
2005–2014). Journal of cardiac failure.
Herdman, T.H. (2018). NANDA International Nursing Diagnoses: definitions and
classification 2018-2020. Jakarta: EGC.
Bulechek, G.M., Butcher, H., Dochterman, J.M.
2013. Nursing InterventionClassification (NIC). 6th Edition. Singapore: Elsevier.
TerjemahanolehNurjannah, I.,Tumanggor,R.D. 2016. Nursing Intervention Classif
ication (NIC). Edisi Indonesia Keenam. Yogyakarta: CV. Mocomedia.

Moorhead, S., Johnson, M., L. Maas, M., Swanson, E.


2013. Nursing OutcomesClassification (NOC). 5th Edition. Singapore: Elsevier.
Terjemahanoleh Nurjannah, I.,Tumanggor,R.D. 2016. Nursing Outcomes Classifi
cation(NOC).Edisi kelima. CV. Mocomedia.

Anda mungkin juga menyukai