Askep Hipertensi
Hipertensi sekunder
kelelahan,
Sesak
nafas
Gelisah
Mual
Pemeriksaan Penunjang
Pemeriksaan laboratorium
Memperbaik
i gaya hidup
Olahraga
yang kurang
sehat
Penurunan Peraturan
berat badan diet
Pentalaksanaan
Pentalaksanaan medis
P
e
m
a
nt
a
u
a
n
ja
nt
u
n
g
Pengkajian
Aktifitas/Istirahat
Sirkulasi
Tanda
Integritas ego
Eliminasi
Makanan/Cairan
Nyeri/ketidaknyamanan
Pernapasan
Keamanan
Pembelajaran/ penyuluhan
Rencana pemulangan
Diagnosa keperawatan
Berdasarkan pada data pengkajian, diagnosis keperawatan yang muncul
pada klien penyakit hipertensi ini adalah sebagai berikut.
Biodata pasien
1. Identitas pasien
Nama : Ny E
Umur: 40 th
Jenis kelamin : Perempuan
Agama : Islam
Pendidikan : S1
Pekerjaan: guru
Diagnosa medis : Hipertensi
Tanggal masuk rumah sakit : 09 mei 2018
Tanggal pengkajian: 10 mei 2018
Alamat : jl pangeran sudirman
Keluhan utama Nyeri
●
-BeratBadan: 85kg
-Tinggi badan: 165cm
Pemeriksaan head to toe
Kepala
dan Rambut
Norma cepalo, tidak terdapat benjolan, rambut berwarna hitam, tidak
mudah rontok
Mata
Bentuk normal, Simetris, Konjungtiva anemis, Sklera tidak ikterik,
reflek cahaya baik,mata cekung, penglihatan kabur
Telinga
Bentuk normal, Simetris, linag telingan lapang, tidak ada sekret, tidak
ada serumen
Hidung
Bentuk normal, Tidak ada sekret
Mulut
Bentuk normal, bibir lembab, lidah tidak kotor, letak uvula ditengah,
faring tidak hiperemis, mukosa mulut tidak ada kelainan
Leher
Bentuk normal, tidak ada pembesaran kelenjar tiroid, tampak bersih,
tidak ada lesi
Dada
Bentuk dada normal, gerakan dinding dada simetris kiri dan kanan,
Lanjutan
Abdomen
2. Ds: keluarga pasien mengatakan bahwa pasien - Tekanan darah tinggi Gangguan pola
mengalami sesak nafas yang tidakterkontrol nafas
Rr pasien: 25 x/menit
3. Ds: pasien mengatakan kaki terasa lemah, dan susah - Kelemahan pada bagian Intoleransiaktivit
di gerakkan ekstermitas bawah as
- Keterbatasan
Do: pasien Nampak tidak bisa mengangkat kaki
melakukan aktivitas
dengan sempurna, skala kelemahan otot: 3
DIAGNOSA
1. Gangguan
rasa nyaman
dan nyeri
3.
Intoleransi
Aktivitas
2. Gangguan
pola nafas
INTERVENSI
1. Gangguan rasa nyaman dan nyeri berhubungan dengan - observasi tanda-tanda vital - mengobservasi tanda-
sakit kepala yang di alami pasien akibat kenaikan pada pasien tanda vital pasien dapat
tekanan darah pasien - anjurkan pasien untuk membantu dalam
melakukan relaksasi menegakan diagnose
Ds: pasien mengatakan pusing pada bagian kepala dan leher
- berikan lingkungan yang keperawatan dan dapat
terasa kaku
tenang, batasi pengunjung memberikan tindakan
Do: pasien tampak meringis kesakitan, mengeluh, dan kurangi suara bising keperawatan dengan
tampak tidak nyaman pada sakit dan nyeri kepalanya, - anjurkan pasien untuk tepat
skala nyeri: 7 istirahat - relaksasi dapat
mengurangi rasa nyeri
pada perut dan
mengurangi rasa nyeri.
- memberikan
lingkungan yangtenang,
batasi pengunjung dan
kurangi suara bising
dapar mengurangi rasa
pusing pada kepala
- menganjurkan pasien
istirahat afgar pasien
tidak terfokus pada
rasa sakit di perutnya.
2. Gangguan pola nafas berhubungan - bantu pasien - Duduk tinggi
dengan penurunan ekspansi paru mengubah posisi memungkinkan
ditandai dengan pasien mengeluh senyaman mun ekspansi paru
sesak nafas gkin, dan dan
upayakan posisi memudahkan
Ds: keluarga pasien mengatakan bahwa
kepala pasien jalan nya
pasien mengalami sesak nafas
dalam keadaan pernafasan
Do:
tinggi - Upaya relaksasi
frekuensipernafasanpasientidakstabil
- anjurkan pasien pernafasan
Rr pasien: 25 x/menit untuk melakukan berguna untuk
relaksasi meningkatkan
pernafasan ketenangan
pasien dalam
melakukan
inspirasi dan
ekspirai
3. Intoleransi aktivitas berhubungan dengan bagia - kaji pergerakan - mengkaji kemampuan
ekstermitas bawah pasien yang susah untuk di - bantu pasien untuk pasien untuk bergerak
gerakkan memenuhi kebutuhan - Membantu pasien
Ds: pasien mengatakan kaki terasa lemah, dan susah di - anjurkan keluarga untuk untuk memenuhi
gerakkan menemani dan memenuhi kebutuhan nya agar
kebutuhan pasien mengurangi
Do: pasien Nampak tidak bisa mengangkat kaki
- anjurkan pasien untuk keterbatasan gerak
dengan sempurna, skala kelemahan otot: 3
elakukan gerakan ringan - Mengajarkan keluarga
pada ekstermitas atas dan untuk memenuhi
bawah kebutuhan pasien agar
dapat membantu
pasien memenuhi
kebutuhan nya
- Menghindari
terjadinya kekakuan
pda eksterminasi atas
dan bawah
- Menganjurkan pasien
isitirahat untuk bisa
merefleksiskan saraf-
saraf agar tidak
terjadinya kekakuan
bagian tubuh
IMPLEMENTASI DAN EVALUASI
1. Gangguan rasa nyaman dan nyeri berhubungan - Mengobservasi tanda- S : normal tanda-
dengan sakit kepala yang di alami pasien akibat tanda vital pasien dengan tanda vital:
kenaikan pada tekanan darah pasien hasil: Tekanan darah:
Tekanan darah: 170/100 Sistol 100-140
Ds: pasien mengatakan pusing pada bagian kepala dan leher
mmHg Diastol 60-90
terasa kaku
Nadi : 92 x/menit Nadi60-100
Do: pasien tampak meringis kesakitan, mengeluh, Pernafasan : 25 x/menit x/menitpernafasan
tampak tidak nyaman pada sakit dan nyeri kepalanya, 16-24 x/menit
Suhu : 36.9
skala nyeri: 7 Suhu 36-37,5
- Menganjurkan pasien O : pasien tampak
untuk menarik nafas memegang daerah
secara perlahan, kepala karena rasa
memotivasi pasien untuk nyeri yang dialami
kembali sembuh pasien
- Menganjurkan pasien A : masalah tidak
untuk beristirahat dengan teratasi
tenang P : lanjutkan intervensi
- Memberitahu keluarga untuk 8 jam kedepan
pasien untuk tidak
membuat kebisingan
didalam ruangan
2. Gangguan pola nafas berhubungan - Kaji freekuensi S :rr normal
dengan penurunan ekspansi paru pernafasan 16-20
ditandai dengan pasien mengeluh pasien x/menit
sesak nafas Rr: 25 x / menit O : pasien
Ds: keluarga pasien mengatakan bahwa - Beri alat bantu tampak susah
pasien mengalami sesak nafas pernafasan mengatur
berupa oksigen inspirasi dan
Do: frekuensi pernafasan pasien tidak
kepada pasien ekspirasi
stabil
pernafasan
Rr pasien: 25 x/menit
nya
A : Masalah
tidak teratasi
P : lanjutkan
intervensi
untuk 8 jam
kedepan
3. Intoleransi aktivitas berhubungan dengan rasa lelah - Perhatikan gerak pasien S : pasien
dan lemah yang dialami oleh pasien apakah geraknya aktif mengatakan badan
Ds: pasien mengatakan lelah, dan lesu atau lemas masih terasa lemah
Do: Pasien tidak bisa beraktivitas dengan leluasa - Bantu pasien untuk dan belum bisa
karena badan nya lemah melakukan aktivitas melakukan aktivitas
seperti membantunya bila dengan leluasa
ingin ke kamar mandi O : pasien tampak
- Mengajarkan keluarga lemah, dan hanya
untuk membantu pasien bisa melakukan
melakukan segala gerakan dengan
aktivitasnya terbatas, belum bisa
- Menganjurkan pasien melakukan personal
untuk melakukan gerkan hygiene dengan
ringan pada ekstermitas sendiri
atas da bawah agar tidak A : masalah tidak
terjadi kekakuan pada teratasi
bagian ekstermitas P : lanjutkan
- Memberitahu pasien intervensi untuk 8
untuk istirahat yang jam kedepan
cukup dan tidak
memikirkan hal yang
berat
Kesimpulan