Anda di halaman 1dari 33

Kelompok 2

Askep Hipertensi

Ayu fitria A21713001


Ayu ita sari A21713006
Hayya naja A21713016
Ramadani A21713025
Selli A21713029
Definisi
Hipertensi adala sebagai peningkatan tekanan darah sistolik
sedikitnya 140 mmHg atau tekanan diastolic sedikitnya 90
mmHg.

Hipertensi tidak anya beresiko tinggi menderita penyakit


jantung, tetapi juga menderita penyakit lain seperti penyakit
saraf, ginjal dan pembuluhan darah dan makin tinggi tekanan
darah, makin besar resikonya. (Price 2000).
Anatomi
Berukuran sekitar satu kepalan tangan dan
Jantung terletak didalam dada, batas kanannya
terdapat pada sternum kanan dan apeksnya
pada ruang intercostalis kelima kiri pada linea
midclavicular.

Tabung yang dilalui darah yang dialirkan pada


jaringan dan organ. Arteri terdiri dari lapisan
Arteri
dalam: lapisan yang licin, lapisan tengah jaringan
elastin/otot: aorta dan cabang-cabangnya besar
memiliki laposan tengah yang terdiri dari jaringan
elastin (untuk menghantarkan darah untuk
organ), arteri yang lebih kecil memiliki lapisan
tengah otot (mengatur jumlah darah yang
disampaikan pada suatu organ).
Anatomi
Arteriol

Pembuluh darah dengan dinding otot


polos yang relatif tebal. Otot dinding
arteriol dapat berkontraksi.

Pembuluh darah utama dan kapiler

Pembuluh darah utama adalah pembuluh


berdinding tipis yang berjalan langsung dari
arteriol ke venul.

Kapiler adalah jaringan pembuluh darah kecil yang


membuka pembuluh darah utama
Fisiologi

Tekanan darah arteri merupakan produk


total resistensi dan curah jantung. Curah
jantung meningkat karena keadaan yang
meningkat frekunsi jantung volume
sekuncup atau keduanya. Resistensi perifer
meningkat karena faktor-faktor
meningkatkan viskositas darah atau yang
menurunkan lumen pembuluh darah,
khususnya pembuluh rteriol.
Etiologi
Pada umumnya hipertensi tidak mempunyai
penyebab yang spesifik. Hipertensi terjadi sebagai
respons peningkatan curah jantung atau
peningkatan tekanan perifer. Akan tetapi, ada
bebrapa faktor yang memengaruhi terjadinya
hipertensi :
Genetic Stress karena lingkungan

Obesitas Hilangnya elastisitas jaringan


dan arterosklerosis
Berdasarkan penyebabnya hipertensi
dibagi menjadi 2 golongan
 Hipertensi primer (esensial)

Disebut juga hipertensi idiopatik karena tidak diketahui


penyebabnya, faktor yang mempengaruhi yaitu : genetic,
lingkungan, hiperaktifitas saraf simpatis sistem rennin

 Hipertensi sekunder

Penyebab yaitu : penggunaan estrogen, penyakit ginjal,


sindrm cushing dan hipertensi yang berhubungan dengan
kehamilan
Manisfestasi klinis
Tanda dan gejala pada hipertensi di bedakan menjadi :

 Tidak ada gejala


Tidak ada gejala yang spesifik yang dapat berhubungan dengan
peningktana tekana darah, selain penentuan tekanan arteri oleh dokter yang
memeriksa .
Mengeluh
sakit kepala
 Gejala yang lazim Lemas, pusing

kelelahan,

Sesak
nafas

Gelisah

Mual
Pemeriksaan Penunjang
Pemeriksaan laboratorium

Hb/Ht : untuk mengkaji hubungan dari sel – sel terhadap


volume cairan (viskositas) dan dapat mengindikasikan
faktor resiko seperti : hipokoagulabilitas, anemia
BUN / Kreatini : memberikan informasi tentang pefusi
atau fungsi ginjal
Glucose : hiperglikemi (DM adalah pencetur hipertensi )
dapat diakibatkan oleh pengeluaran kadar ketokolamin
Urinalisa : darah, protein, glukosa, mengisaratkan di
fungsi ginjal yang pada DM
Kreatinin serum dan BUN meningkat pada hipertensi
karena parenkim ginjal dengan gagal ginjal akut
Pentalaksanaan
 Tujuan deteksi dan penatalaksanaan hipertensi adalah
menurunkan penyakit kardiopaskuler dan moralitas serta
morbiditas yang berkaitan. Tujuaan terapi adalah mencapai dan
memepertahankan sitolik di bawah 140 mmHg dan tekanan
diastolik di bawah 90 mmHg dan mengontrol faktor resiko.
 Penatalaksanna faktor resiko

Memperbaik
i gaya hidup
Olahraga
yang kurang
sehat

Penurunan Peraturan
berat badan diet
Pentalaksanaan
 Pentalaksanaan medis

Pentalaksanaan medis yang diterapkan pada


penderita hipertensi adalah sebagai berikut :
Obat-
Terapi
Pemamtauan
hemodinamik
oksigen
obatan

P
e
m
a
nt
a
u
a
n
ja
nt
u
n
g
Pengkajian
Aktifitas/Istirahat
Sirkulasi
Tanda
Integritas ego
Eliminasi
Makanan/Cairan
Nyeri/ketidaknyamanan
Pernapasan
Keamanan
Pembelajaran/ penyuluhan
Rencana pemulangan
Diagnosa keperawatan
Berdasarkan pada data pengkajian, diagnosis keperawatan yang muncul
pada klien penyakit hipertensi ini adalah sebagai berikut.

1. Resiko penurunan curah jantung berhubungan dengan


peningkatan
2. Afterload, vasokonstriksi, hipertrofi ventrikel atau
rigrditas ventrikuler,iskemia miokard.
3. Intoleransi aktivitas berhubungan dengan kelemahan,
ketiakseimbangan dan kebutuhan oksigen
4. Nyeri akut berhubungan dengan peningkatan teknan
vaskuler serebral.
Intervensi
Diagnosa keperawatan Tujuan dan kriteria hasil Intervensi Rasional
Resiko penurunan curah jantung Tujuan : tidak terjadi penurunan - Pantau TD, ukur pada kedua - Untuk mengetaui keadaan
berhubungan dengan peningkatan curah jantung setelah dilakukan tangan, gunakan manset dan umum
tindakan keperawatan selama 3 x teknik yang tepat.
Afterload, vasokonstriksi, - Untuk mengetahui denyut
24 jam.
hipertrofi ventrikel atau rigrditas - Catat keberadaan, kualitas karotis, jugularis, radialis dan
ventrikuler, iskemia miokard. Kriteria hasil : denyutan sentral dan perifer femoralis mungkin
berpalpasi
- Berpartisipasi dalam - Auskultasi tonus jantung dan
aktivitas yang menurunkan bunyi nafas - Untuk mengetahui Bunyi
TD jantung IV umum terdengar
- Amati warna kulit,
pada hipertensi berat dan
- Mempertahankan TD dalam kelembaban, suhu dan masa
kerusakan fungsi adanya
rentang yang dapat diterima pengisian kapiler
krakels mengi dapat
- Memperlihatkan irama dan - Anjurkan teknik relaksasi, mengindikasi kongesti paru
frekuensi jantung stabil. panduan imajinasi, aktivitas sekunder teradap atau gagal
pengalian jantung kronik

- Adanya pucat,dingin, kulit


lembab dan masa pengisian
kapiler lembab mungkin
berkaitan dengan
vasokontraksi
Intoleransi aktivitas Tujuan : Aktivitas  pasien  - Kaji respon pasien - Menyebutkan
berhubungan dengan terpenuhi. terhadap aktifitas, parameter
kelemahan, perhitungan frekuensi rmembantu dalam
Kriteria asil :
ketiakseimbangan dan nadi lebih 20x/menit mengkaji, respon
kebutuhan oksigen - Berpartisifasi dalam di atas frekuensi fisioogis terhadap
aktivitas fisik tanpak istirahat stress aktifitas dan
disertai peningkatan bila ada merupakan
- Anjurkan pasien
tekanan darah, nadi, indicator dari
tentang teknik
dan RR kelibihan kerja yang
penghematan energy
berkaitan dengan
- Mampu melakukan
- Berikan dorongan tingkat aktivitas
aktivitas sehari – hari
untuk lakukan
(ADLs) secara mandiri - Teknik penghematan
aktifitas perawatan
energy mengurangi
diri terhadap jika
penggunaan energy,
dapat di toleransi
juga membantu
- Dorong pasien untuk keseimbangan antar
partisipasi dalam suplaih dan kebutuhan
memilih periode oksigen
aktivitas
- Kemajuan aktivitas
- Kaji kesiapaan untuk terhadap mencegah
meningkatkan peningkatan kerja
aktivitas contoh : jantung tiba
penurunan /
- Seperti jadwal
kelemahan, TD stabil,
meningkatkan
frekuensi nadi,
Nyeri akut berhubungan dengan Tujuan: melaporkan nyeri / - Mempertahankan tirah - Meminimalkan stimulasi
peningkatan teknan vaskuler ketidak nyamanan hilang / tidak baring selama fase akut atau menurunkan relaksasi
serebral. terkontrol mengungkapkan
- Berikan tindakan - Tindakan yang
metode yang memberikan
nonfamokologis untuk menurunkan tekanan
pengurangan.
menghilangkan sakit vaskuler serebral dan yang
Kriteria Hasil : kepala memperlambat/memblok
respon simpatis efektif
- Mampu mengontrol nyeri - Hilangkan minimal
dalam menghilangkan
(tahu penyebab nyeri, aktivtas vasokontrksi yang
sakit kepala dan
mampu menggunakan dapat meningkatkan sakit
komplikasinya
teknik nonfarmologi untuk kepala
mengurangi nyeri, mencari - Aktivitas yang
- Bantu pasien dalam
bantuan.) meningkatkan
ambulasi sesuai kebutuhan
vasoontraksi menyebabkan
- Melaporkan bahwa nyeri
- Berikan cairan, makanan sakit kepala
berkurang dengan
lunak, perawatan mulut
menggunakan manjemen - Pusing dan penglihatan
yang teratur bila terjadi
nyeri kabur sering berhubungan
pendarahan hidung atau
dengan sakit kepala. Pasien
- Mampu mengenali nyeri kompres hidung telah
juga dapat mengalami
(skala, intensitas, frekuensi dilakukan untuk
episode impotensi postural
dan tanda nyeri ) menghentikan pendarahan
- Meningkatkan
- Menyatakan rasa nyaman
kenyamanan umum.
setalah nyeri berkurang
Kompres hidung dapat
- Tanda vital dalam rentang memgganggu menelan atau
normal membutuhkan nafas
dengan mulut.
LAPORAN KASUS

Biodata pasien

1. Identitas pasien

 Nama : Ny E
 Umur: 40 th
 Jenis kelamin : Perempuan
 Agama : Islam
 Pendidikan : S1
 Pekerjaan: guru
 Diagnosa medis : Hipertensi
 Tanggal masuk rumah sakit : 09 mei 2018
 Tanggal pengkajian: 10 mei 2018
 Alamat : jl pangeran sudirman
Keluhan utama Nyeri

 Riwayat penyakit sekarang :

Pada tanggan 10 mei 2018, rabu, pukul 08.00 WIB. Pasein


mengeluh nyeri pada kepala, perasaan berputar seperti ingin
terjatuh, kemudian kaki dan tangan kesemutan serta pasien
merasakan sesak. Nyeri kepala yang dirasakan dengan skala :7

 Riwayat penyakit dahulu :

Keluarga pasien mengatakan klien memang mempunyai riwayat


penyakit hipertensi.

 Riwayat penyakit keluarga

Keluarga pasien mengatakan bahwa ibunya penderita penyakit


hipertensi.
Pemeriksaan fisik

 Keadaan umum: pasien tampak bersih


 Kesadaran: composmentis
 Tanda-tanda vital
-TekananDarah: 170/110
mmHg
 Beratbadandan Tinggi badan -FrekuensiNadi: 92 x/menit
-FrekuensiNafas: 24 x/menit
-Suhu: 36

-BeratBadan: 85kg
-Tinggi badan: 165cm
Pemeriksaan head to toe

Kepala
 dan Rambut
Norma cepalo, tidak terdapat benjolan, rambut berwarna hitam, tidak
mudah rontok
Mata

Bentuk normal, Simetris, Konjungtiva anemis, Sklera tidak ikterik,
reflek cahaya baik,mata cekung, penglihatan kabur
Telinga

Bentuk normal, Simetris, linag telingan lapang, tidak ada sekret, tidak
ada serumen
Hidung

Bentuk normal, Tidak ada sekret
Mulut

Bentuk normal, bibir lembab, lidah tidak kotor, letak uvula ditengah,
faring tidak hiperemis, mukosa mulut tidak ada kelainan
Leher

Bentuk normal, tidak ada pembesaran kelenjar tiroid, tampak bersih,
tidak ada lesi
Dada

Bentuk dada normal, gerakan dinding dada simetris kiri dan kanan,
Lanjutan
Abdomen

Bentuk simetris, umbilicus masuk merata, bising


usu normal, tidak ada nyeri tekan epigastrium
Genetalia

Tidak ada nyeri BAK


Ekstermitas atas

Simetris, tidak nyeri tekan, tidak ada kelainan


Ekstermitas bawah

Simetris, tidak ada nyeri tekan, tidak ada


kelianan, agak lemah
Kekuatan otot : skala 3
Aktivitas sehari-hari

No Aktivitas Sebelumsakit Sesudahsakit


1. Nutrisi
Nasi Nasi
a. Makan
1) Jenis 4 x sehari 3 x sehari
2) Frekuensi
1 porsi 1/2porsi
3) Porsi
4) Keluhan Tidakada Tidakada
2. Eliminasi
4 x sehari 3 x sehari
a. BAK
1) Frekuensi Kuning/putih Kuning/putih
2) Warna
Tidakada Tidakada
3) Keluhan
a. BAB 1 x sehari 1 x sehari
1) Frekuensi
Kuning Kuning
2) Warna
3) Konsisten Lembek Lembek

4) Keluhan Tidakada Tidakada


Lanjutan
3. Personal hygiene
2 x sehari 2 x sehari
a. Mandi
b. Gosokgigi 2 x sehari 2 x sehari
c. Keramas
3 x seminggu 3 x seminggu

4. Istirahat dan tidur


6 jam
8 jam
a. Malam
Ada
1) Frekuensi Tidakada
Belum
2) Keluhan
2 jam Tidakada
a. Siang
Tidakada
1) Frekuensi
2) Keluhan
5. Mobilisasi dan aktivitas
Istirahat
Mengajar
a. Jenisaktivitas
Ada
b. Keluhan Tidakada
Data penunjang

No Kimia Darah Hasil Normal Unit

1 Bil.total 1,35 <1 Mg/dL


2 Bil.Direk 0,59 <0,25 Mg/Dl
3 SGOT 30,5 <37 U/I
4 SGPT 38,4 <40 U/I
5 Ureum 27,2 10-15 Mg/dL
6 Kreatinim 1,08 0,6-11 Mg/dL
7 Uric acid 7,8 3,4-70 Mg/dL
8 Cholesterol total 129 <200 Mg/dL
9 Mglyceride 93 <150 Mg/dL
10 HDL 38 >55 Mg/dL
11 LDL 72 <150 Mg/dL
ANALISA DATA
NO Data Etiologi Masalah
1. Ds: pasien mengatakan pusing pada bagian kepala dan - Tekanan darah yang Gangguan rasa
leher terasa kaku meningkat nyaman dan nyeri
- Sakit kepala (pusing)
Do: pasien tampak meringis kesakitan, mengeluh,
tampak tidak nyaman pada sakit dan nyeri kepalanya,
skala nyeri : 7

2. Ds: keluarga pasien mengatakan bahwa pasien - Tekanan darah tinggi Gangguan pola
mengalami sesak nafas yang tidakterkontrol nafas

Do: frekuensi pernafasan pasien tidak stabil

Rr pasien: 25 x/menit

3. Ds: pasien mengatakan kaki terasa lemah, dan susah - Kelemahan pada bagian Intoleransiaktivit
di gerakkan ekstermitas bawah as
- Keterbatasan
Do: pasien Nampak tidak bisa mengangkat kaki
melakukan aktivitas
dengan sempurna, skala kelemahan otot: 3
DIAGNOSA
1. Gangguan
rasa nyaman
dan nyeri

3.
Intoleransi
Aktivitas

2. Gangguan
pola nafas
INTERVENSI

No. Diagnosa keperawatan Intervensi Rasional

1. Gangguan rasa nyaman dan nyeri berhubungan dengan - observasi tanda-tanda vital - mengobservasi tanda-
sakit kepala yang di alami pasien akibat kenaikan pada pasien tanda vital pasien dapat
tekanan darah pasien - anjurkan pasien untuk membantu dalam
melakukan relaksasi menegakan diagnose
Ds: pasien mengatakan pusing pada bagian kepala dan leher
- berikan lingkungan yang keperawatan dan dapat
terasa kaku
tenang, batasi pengunjung memberikan tindakan
Do: pasien tampak meringis kesakitan, mengeluh, dan kurangi suara bising keperawatan dengan
tampak tidak nyaman pada sakit dan nyeri kepalanya, - anjurkan pasien untuk tepat
skala nyeri: 7 istirahat - relaksasi dapat
mengurangi rasa nyeri
pada perut dan
mengurangi rasa nyeri.
- memberikan
lingkungan yangtenang,
batasi pengunjung dan
kurangi suara bising
dapar mengurangi rasa
pusing pada kepala
- menganjurkan pasien
istirahat afgar pasien
tidak terfokus pada
rasa sakit di perutnya.
2. Gangguan pola nafas berhubungan - bantu pasien - Duduk tinggi
dengan penurunan ekspansi paru mengubah posisi memungkinkan
ditandai dengan pasien mengeluh senyaman mun ekspansi paru
sesak nafas gkin, dan dan
upayakan posisi memudahkan
Ds: keluarga pasien mengatakan bahwa
kepala pasien jalan nya
pasien mengalami sesak nafas
dalam keadaan pernafasan
Do:
tinggi - Upaya relaksasi
frekuensipernafasanpasientidakstabil
- anjurkan pasien pernafasan
Rr pasien: 25 x/menit untuk melakukan berguna untuk
relaksasi meningkatkan
pernafasan ketenangan
pasien dalam
melakukan
inspirasi dan
ekspirai
3. Intoleransi aktivitas berhubungan dengan bagia - kaji pergerakan - mengkaji kemampuan
ekstermitas bawah pasien yang susah untuk di - bantu pasien untuk pasien untuk bergerak
gerakkan memenuhi kebutuhan - Membantu pasien
Ds: pasien mengatakan kaki terasa lemah, dan susah di - anjurkan keluarga untuk untuk memenuhi
gerakkan menemani dan memenuhi kebutuhan nya agar
kebutuhan pasien mengurangi
Do: pasien Nampak tidak bisa mengangkat kaki
- anjurkan pasien untuk keterbatasan gerak
dengan sempurna, skala kelemahan otot: 3
elakukan gerakan ringan - Mengajarkan keluarga
pada ekstermitas atas dan untuk memenuhi
bawah kebutuhan pasien agar
dapat membantu
pasien memenuhi
kebutuhan nya
- Menghindari
terjadinya kekakuan
pda eksterminasi atas
dan bawah
- Menganjurkan pasien
isitirahat untuk bisa
merefleksiskan saraf-
saraf agar tidak
terjadinya kekakuan
bagian tubuh
IMPLEMENTASI DAN EVALUASI

NO. Diagnosa keperawatan Implementasi Evaluasi

1. Gangguan rasa nyaman dan nyeri berhubungan - Mengobservasi tanda- S : normal tanda-
dengan sakit kepala yang di alami pasien akibat tanda vital pasien dengan tanda vital:
kenaikan pada tekanan darah pasien hasil: Tekanan darah:
Tekanan darah: 170/100 Sistol 100-140
Ds: pasien mengatakan pusing pada bagian kepala dan leher
mmHg Diastol 60-90
terasa kaku
Nadi : 92 x/menit Nadi60-100
Do: pasien tampak meringis kesakitan, mengeluh, Pernafasan : 25 x/menit x/menitpernafasan
tampak tidak nyaman pada sakit dan nyeri kepalanya, 16-24 x/menit
Suhu : 36.9
skala nyeri: 7 Suhu 36-37,5
- Menganjurkan pasien O : pasien tampak
untuk menarik nafas memegang daerah
secara perlahan, kepala karena rasa
memotivasi pasien untuk nyeri yang dialami
kembali sembuh pasien
- Menganjurkan pasien A : masalah tidak
untuk beristirahat dengan teratasi
tenang P : lanjutkan intervensi
- Memberitahu keluarga untuk 8 jam kedepan
pasien untuk tidak
membuat kebisingan
didalam ruangan
2. Gangguan pola nafas berhubungan - Kaji freekuensi S :rr normal
dengan penurunan ekspansi paru pernafasan 16-20
ditandai dengan pasien mengeluh pasien x/menit
sesak nafas Rr: 25 x / menit O : pasien
Ds: keluarga pasien mengatakan bahwa - Beri alat bantu tampak susah
pasien mengalami sesak nafas pernafasan mengatur
berupa oksigen inspirasi dan
Do: frekuensi pernafasan pasien tidak
kepada pasien ekspirasi
stabil
pernafasan
Rr pasien: 25 x/menit
nya
A : Masalah
tidak teratasi
P : lanjutkan
intervensi
untuk 8 jam
kedepan
3. Intoleransi aktivitas berhubungan dengan rasa lelah - Perhatikan gerak pasien S : pasien
dan lemah yang dialami oleh pasien apakah geraknya aktif mengatakan badan
Ds: pasien mengatakan lelah, dan lesu atau lemas masih terasa lemah
Do: Pasien tidak bisa beraktivitas dengan leluasa - Bantu pasien untuk dan belum bisa
karena badan nya lemah melakukan aktivitas melakukan aktivitas
seperti membantunya bila dengan leluasa
ingin ke kamar mandi O : pasien tampak
- Mengajarkan keluarga lemah, dan hanya
untuk membantu pasien bisa melakukan
melakukan segala gerakan dengan
aktivitasnya terbatas, belum bisa
- Menganjurkan pasien melakukan personal
untuk melakukan gerkan hygiene dengan
ringan pada ekstermitas sendiri
atas da bawah agar tidak A : masalah tidak
terjadi kekakuan pada teratasi
bagian ekstermitas P : lanjutkan
- Memberitahu pasien intervensi untuk 8
untuk istirahat yang jam kedepan
cukup dan tidak
memikirkan hal yang
berat
Kesimpulan

Hipertensi atau tekanan darah tinggi adalah penyakit yang


umum terjadidalam masyarakat kita. Keadaan itu terjadi
jika tekanan darah pada arteri utamadidalam tubuh terlalu
tinggi. Hipertensi kini semakin sering dijumpai pada
oranglanjut usia. Penyakit hipertensi sering disebut sebagai
the silent disease.
Umumnya penderita tidak mengetahui dirinya mengidap
hipertensisebelum memeriksakan tekanan
darahnya.Hipertensi dapat dikelompokkan dalam dua
kategori besar, yaitu primer dan sekunder.

Anda mungkin juga menyukai