C. PATOFISIOLOGI
Angiotensinogen Angiotensin I
Angiotensin II
Sekresi aldosteron
oleh kortek adrenal
Diagnosa Keperawatan
2
1. Resiko tinggi terhadap penurunan curah jantung b.d peningkatan afterload,
vasokonstriksi, iskemia miokard, hipertropi ventricular
2. Intoleran aktivitas b.d kelemahan umum ketidakseimbangan antara suplai dan kebutuhan
oksigen.
3. Nyeri ( sakit kepala ) b.d peningkatan tekanan vaskuler serebral
4. Kurangnya pengetahuan b.d kurangnya informasi tentang proses penyakit dan perawatan
diri
Dx 1 : Resiko tinggi terhadap penurunan curah jantung b.d peningkatan afterload, vasokonstriksi,
iskemia miokard, hipertropi ventricular
Tujuan Intervensi Rasional
Setelah diberikan - Pantau TTD - Perbandingan dari tekanan
asuhan keperawatan memberikan gambaran yang lebih
diharapkan klien mau lengkap tentang keterlibatan atau
berpartisipasi dalam bidang masalah vascular.
aktivitas yang - Catat keberadaan, - Denyutan karotis, jugularis,
menurunkan TD/beban kualitas denyutan radialis dan femolaris mungkin
kerja jantung dengan sentral dan perifer teramati/terpalpasi. Denyut pada
KH: tungkai mungkin menurun,
- TD dalam rentang mencerminkan efek dari
individu yang vasokontriksi (peningkatan SVR)
dapat diterima dan kongesti vena.
- Irama dan - Auskultasi tonus - S4 umumnya terdengar pada
frekuensi jantung jantung dan bunyi nafas pasien hipertensi berat karena
stabil dalam adanya hipermetrofi atrium
rentang normal (peningkatan volume/tekanan
atrium). Perkembangan S3
menunjukkan hipertrofi ventrikel
dan kerusakan fungsi, adanya
krakles, mengi dapat
mengindikasikan kongesti paru
skunder terhadap terjadinya atau
gagal ginjal kronik.
- Amati warna kulit, - adanya pucat, dingin, kulit
kelembaban, suhu dan lembab dan masa pengisian
masa pengisian kapiler kapiler lambat mungkin berkaitan
dengan vasokontriksi atau
mencerminkan dekompensasi atau
3
penurunan curah jantung
- Catat edema - Dapat mengindikasikan gagal
umum/tertentu jantung,kerusakan ginjal atau
vascular.
- Berikan lingkungan - Membantu untuk menurunkan
tenang dan nyaman, rangsang simpatis; meningkatkan
kurangi relaksasi
aktivitas/keributan
lingkungan batasi
jumlah pengunjung dan
lamanya tinggal.
Dx 5 : Kurangnya pengetahuan b.d kurangnya informasi tentang proses penyakit dan perawatan
diri
Tujuan Intervensi Rasional
Setelah diberikan asuhan - Kaji kesiapan dan - kesalahan konsep dan
keperawatan diharapkan hambatan dalam belajar, menyangkal diagnose
terjadi peningkatan termasuk orang terdekat. karena perasaan
pengetahuan pada klien sejahtera yang sudah
dengan KH: lama dinikmati
- Klien paham dengan mempengaruhi minat
tentang proses penyakit pasien dan atau orang
dan regimen pengobatan terdekat untuk
mempelajari penyakit,
kemajuan dan
prognosis. bila pasien
7
tidak menerima realitas
bahwa membutuhkan
pengobatan continue,
- Terapkan dan nyatakan maka perubahan prilaku
batas TD normal. jelaskan tidak akan
tentang hipertensi dan dipertahankan.
efeknya pada jantung,
pembuluh darah, ginjal dan
otak. - Memberikan dasar
untuk pemahaman
tentang peningkatan TD
dan mengklarisifikasi
istilah medis yang
sering digunakan.
- Hindari mengatakan TD pemahaman bahwa TD
normal dan gunakan istilah tinggi dapat terjadi
“terkontrol dengan baik” tanpa gejala adalah ini
saat menggambarkan untuk memungkinkan
tekanan darah pasien TD pasien melanjutkan
pasien dalam batas yang pengobatan meskipun
normal. ketika merasa sehat.
- Karena pengobatan
untuk pasien hipertensi
adalah sepanjang
kehidupan, maka
dengan penyampaian
ide “terkontrol” akan
membantu pasien untuk
memahami kebutuhan
untuk melanjutkan
pengobatan/medikasi.