Disusun Oleh :
Nurhayati 1731120071
Tenaga listrik sebagai bagian dari bentuk energi dan cabang produksi yang penting bagi
negara sangat menunjang upaya dalam memajukan dan mencerdaskan bangsa. Sebagai salah
satu hasil pemanfaatan kekayaan alam yang menguasai hajat hidup orang banyak, tenaga
listrik perlu dipergunakan untuk kesejahteraan dan kemakmuran rakyat.
Perkembangan teknologi yang semakin maju pada saat ini mengakibatkan banyaknya
pemakaian sumber daya listrik sebagai penunjang kehidupan yang lebih baik. Oleh sebab itu
dibutuhkan kualitas sistem jaringan distribusi yang handal. Sistem distribusi tenaga listrik
ditunjang oleh perlengkapan-perlengkapan distribusi yang memadai. Pada kondisi normal
sistem distribusi teraliri oleh arus maupun tegangan kerja sehingga mempengaruhi kinerja
perlengkapan yang ada. Peralatan distribusi tersebut merupakan peralatan yang sensitif
terhadap gangguan, baik yang berasal dari faktor dalam (internal) alat tersebut maupun dari
luar (external) alat tersebut.
Kondisi kerja perlengkapan distribusi seperti isolator, konduktor, trafo maupun
sambungan pada saluran udara sangat rawan mengalami gangguan dan kerusakan yang
ditimbulkan oleh arus beban. Arus beban dapat menimbulkan rugi-rugi dan meningkatkan
suhu pada peralatan sistem distribusi sehingga menurunkan tingkat efisiensi dan umur dari
peralatan yang ada. Selain adanya arus beban yang mengganggu, kerusakan peralatan
distribusi dapat juga ditimbulkan oleh percikan bunga api (flashover) yang muncul karena
adanya gangguan antar fasa yang mempengaruhi perlengkapan-perlengkapan pada jaringan
distribusi Saluran Udara Tegangan Menengah (SUTM) 20 KV menjadi panas.
Perawatan dan pemeliharaan perlengkapan jaringan distribusi yang rutin bertujuan untuk
mengatasi penurunan efisiensi dan kerusakan agar perlengkapan tersebut dapat bekerja dengan
baik sesuai fungsinya. Dalam hal ini perawatan dan pemeliharaan jaringan yang dilakukan
oleh PLN dengan sistem tanpa tegangan (pemadaman) menjadi masalah vital yang dialami
oleh konsumen maupun perusahaan listrik karena dapat menurunkan kontinuitas pelayanan.
Suplai tenaga listrik untuk pelanggan menjadi terhambat dan tidak dapat melakukan proses
produksi dengan optimal karena tenaga listrik tidak tersalurkan. Kerugian yang dialami oleh
perusahaan listrik sangat besar karena adanya pemadaman listrik mengakibatkan banyaknya
energi listrik yang hilang dan tidak dapat terjual kepada konsumen.
Solusi untuk menekan adanya pemadaman, maka perusahaan listrik melakukan
pemeliharaan jaringan distribusi Saluran Udara Tegangan Menengah (SUTM) 20 KV dengan
sistem hot line maintenance oleh tim Pekerjaan dalam Keadaan Bertegangan (PDKB). Tanpa
adanya pemadaman listrik yang dilakukan oleh tim Pekerjaan dalam Keadaan Bertegangan
(PDKB) maka suplai tenaga listrik tetap dapat disalurkan. Dengan adanya pemeliharaan dalam
keadaan bertegangan ini, konsumen tidak lagi mengalami kerugian, produksi tetap berjalan,
produktivitas meningkat, kuota terpenuhi dan kontinuitas pelayanan energi listrik menjadi
lebih baik. Dari segi ekonomi energi listrik yang hilang akibat pemadaman dapat
terselamatkan dan perusahaan listrik tidak mengalami kerugian. Perekonomian negara dapat
ditingkatkan dan kualitas Sumber Daya Manusia (SDM) akan menjadi lebih baik dan optimal.
Oleh sebab itu dalam makalah ini akan dibahas lebih lanjut tentang “MANTENANCE AND
REPAIR INSPEKSI TIANG JTM DAN JTR”.
1.2. Tujuan
Tujuan inspeksi jaringan distribusi ini adalah:
1. Untuk memberikan peran aktif kepada mahasiswa secara langsung ke lapangan
dalam pelaksanaan inspeksi baik sebagai pelaksana maupun pengawas.
2. Untuk mengetahui dan mendapatkan data-data yang akurat yang akan dijadikan
acuan dalam perencanaan, pemeliharaan dan perbaikan sistem atau jaringan ke
depan, berdasarkan hasil inspeksi yang telah dilakukan.
3. Untuk mendapatkan keterampilan dalam pengaplikasian ilmu yang telah diperoleh
dengan kondisi yang ada di lapangan sehingga diharapkan mampu memberikan
kontribusi positif terhadap kinerja perusahaan ketika bekerja di bidang jasa
penyaluran energi listrik.
1.3. Manfaat
Manfaat inspeksi jaringan distribusi ini adalah:
1. Mahasiswa mendapatkan peran aktif secara langsung ke lapangan dalam pelaksanaan
inspeksi baik sebagai pelaksana maupun pengawas.
2. Mahasiswa mendapatkan data-data yang akurat untuk dijadikan acuan dalam
perencanaan, pemeliharaan dan perbaikan sistem atau jaringan distribusi berdasarkan
hasil inspeksi yang telah dilakukan.
3. Mahasiswa mendapatkan keterampilan dalam pengaplikasian ilmu yang telah
diperoleh dengan kondisi yang ada di lapangan sehingga diharapkan mampu
memberikan kontribusi positif terhadap kinerja perusahaan ketika bekerja di bidang
jasa penyaluran energi listrik.
BAB II
DASAR TEORI
Potential Method
Didalam standar PLN diterjemahkan sebagai metode potensial, dimana pada
saat bekerja linesman terhubung langsung dengan konduktor yang
bertegangan, tetapi harus terisolasi dengan baik terhadap tanah maupun
terhadap phasa lainnya. Dengan metode potensial ini diperkenankan untuk
melaksanakan PDKB pada tegangan menengah sampai dengan tegangan
ekstra tinggi.
Adapun alur kerja dalam pelaksanaan pemeliharaan oleh tim PDKB ialah sebagai
berikut :
Pemohon Pekerjaan
Supervisor PDKB Work Order
PDKB
Preparator (WO)
Hasil Pemeriksaan
Rutin
Membuat rencana
kerja dilengkapi Preparator
Pelaksanaan
pekerjaan Tim PDKB
Evaluasi dan
Preparator
Laporan hasil
pekerjaan
Pemeliharaan SUTM PDKB TM memiliki SOP yang baku untuk setiap jenis
pekerjaan. Tim PDKB wajib taat terhadap SOP karena untuk menjamin keselamatan
ketika melaksanakan pekerjaan. Beberapa SOP yang berkaitan dengan judul laporan ini
adalah :
18. SOP PDKB-TM Nomor 18 : Pemasangan Fuse Cut Out Pada Percabangan
19. SOP PDKB-TM Nomor 19 : Pemasangan Jumper Transformator 3 Phase pada satu
tiang
20. SOP PDKB-TM Nomor 20 : Pemasangan jumper Transformator 3 Phase pada dua
tiang / Portal
22. SOP PDKB-TM Nomor 23 : Pemeliharaan Pole Top Switch posisi Normaly
Close
23. SOP PDKB-TM Nomor 24 : Pemeliharaan Pole Top Switch posisi Normaly
Open
25. SOP PDKB-TM Nomor 59 : Bongkar Recloser dan Disconnecting Switch (DS)
BAB III
PEMBAHASAN
4.1 Kesimpulan
Dari inspeksi distribusi jaringan tegangan menengah ini dapat disimpulkan bahwa pemasangan
kabel (jumper) dan pelabelan khususnya kabel TR masih sembarangan, tidak memperhatikan segi
keamanan (tegangan sentuh maupun short circuit) dan nilai estetika/keindahan sehingga terlihat
berantakan. Tiang listrik baik tiang besi maupun beton rata-rata perlu dibersihkan akibat pamphlet
dan brosur yang di tempel sembarangan. Sedangkan khusus tiang besi rata-rata berkarat sehingga
perlu di cat ulang. Travers dan penegang tiang juga beberapa perlu pengecekan rutin karena
dikhawatirkan bisa lepas/ roboh. Untuk komponen-komponen seperti isolator, cut out switch, LA
arrester, bolt & nut, arm tie, fuse link rata-rata sudah terpasang dengan baik dan sesuai standar.
4.2 Saran