DISUSUN OLEH
1. Ali Ridho
2. Mutiara Amanda Valery
3. Rika Yolanda Putri Windiarti
4. Rizqi Hanifah Hikmah sari
5. Trecy Rezatantia
Kelas : 2 EGA
Kelompok : 4
DOSEN PEMBIMBING
Dr.H.Yohandri Bow,S.T.,M.S.
Namun tidak lepas dari semua itu, kami menyadari sepenuhnya bahwa masih terdapat
kekurangan baik dari segi penyusunan bahasa dan aspek lainnya. Oleh karena itu, dengan
lapang dada kami membuka selebar-lebarnya pintu bagi para pembaca yang ingin memberi
saran maupun kritik demi memperbaiki makalah ini. Akhirnya penyusun sangat mengharapkan
semoga dari makalah sederhana ini dapat diambil manfaatnya dan besar keinginan kami dapat
menginspirasi para pembaca untuk mengangkat permasalahan lain yang relevan pada makalah-
makalah selanjutnya.
Penyusun
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR
BAB II
PEMBAHASAN
Konduktivitas atau keterhantaran termal, adalah suatu besaran intensif bahan yang
menunjukkan kemampuannya untuk menghantarkan panas. Konduksi termal adalah
suatu fenomena transport dimana perbedaan temperatur menyebabakan transfer energi
termal dari satu daerah benda panas ke daerah yang sama pada temperatur yang lebih
rendah. Panas yang di transfer dari satu titik ke titik lain melalui salah satu dari tiga
metoda yaitu konduksi, konveksi, dan radiasi. Konduktivitas termal merupakan
persamaan laju aliran panas dikali jarak persatuan luas dan perbedaan suhu.
Dimana : Q = panas
A = luas permukaan
∆𝑇 = perbedaan temperatur
∆𝑡 = waktu selama panas terjadi
L = ketebalan dari material
k = konduktivitas termal dari material.
Konduksi termal merupakan suatu fenomena transport di mana perbedaan
temperatur menyebabkan transfer energi termal dari satu daerah benda panas ke daerah
yang lain dari benda yang sama pada temperatur yang lebih rendah.
Panas yang ditransfer dari suatu titik ke titik yang lain melalui salah satu dari tiga
metoda yaitu:
1. Konduksi adalah bila panas yang di transfer tidak diikuti dengan perpindahan massa
dari benda. Konduksi diakibatkan oleh tumbukan antar molekul penyusun zat. Ujung
benda yang panas mengandung molekul yang bergetar lebih cepat. Ketika molekul yang
bergetar cepat tadi menumbuk molekul di sekitarnya yang lebih lambat, maka terjadi
transfer energi ke molekul disebelahnya sehingga getaran molekul yang semula lambat
menjadi lebih cepat.
2. Konveksi terjadi karena gerakan massa molekul dari satu tempat ke tempat lain.
3. Radiasi adalah perpindahan panas tanpa memerlukan medium.
Penyelidikan terhadap konduktivitas termal adalah untuk menyelidiki laju dari
konduksi termal melalui beberapa material. Jumlah panas yang dikonduksikan melalui
material persatuan waktu dilukiskan oleh persamaan:
Δ𝑄 Δ𝑇
= kAΔ𝑥
Δ𝑡
Dalam kasus perubahan temperatur sebagai akibat perubahan posisi yang sangat
kecil di mana Δx 0, maka berlaku:
𝑑𝑇 (𝑇2 −𝑇1 )
=
𝑑𝑥 𝑥
Bila garis dari aliran panas adalah paralel , maka gradien temperature (kuantitas
fisik yang menggambarkan ke arah mana dan berapa tingkatsuhu perubahan yang
paling cepat di seluruh lokasi tertentu) pada setiap penampang adalah sama. Untuk
kondisi ini jumlah panas yang dikonduksikan persatuan waktu dapat dituliskan dalam
bentuk :
Δ𝑄 (𝑇2 −𝑇1 )
= kA
Δ𝑡 ℎ
Energi termal dihantarkan dalam zat padat menurut salah satu dari dua modus
berikut : melalui getaran kisi (lattice vibration) atau dengan angkutan melalui elektron
bebas. Dalam konduktor listrik yang baik, diman terdapat elektron bebas yang
bergerak di dalam stuktur kisi bahan –bahan , maka elektron di samping dapat
mengangkut muatan muatan listrik, dapat pula membawa energy termal dari daerah
bersuhu tinggi ke daerah bersuhu rendah, sebagaimana halnya dalam gas. Bahkan
elektron ini sering di sebut gas elektron (electron gas). Energi dapat pula berpindah
sebagai energi getaran dalam stuktur kisi bahan. Namun, pada umumnya perpindahan
energi melalui gataran ini tidaklah sebanyak dengan cara angkutan elektron. Karena
itu, penghantar listrik yang baik selalu merupakan penghantar kalor yang baik pula,
seperti halnay tembaga, alumunium dan perak.Sebaliknya isolator listrik yang baik
merupakan isolator kalor pula.Konduktivitas termal beberapa zat padat tertentu.
Nilai konduktivitas termal suatu material dapat ditentukan melalui pengukuran
tak langsung.Dalam teknik pengukuran konduktivitas termal, suatu plat material yang
akan diuji di jepitkan di antara satu ruang uap (stem chamber) dengan
mempertahankan temperatur konstan sekitar 100℃ dan satu blok es yang di
pertahankan pada temperature. Konstan 0℃.Berarti perbedaan temperatur di antara
dua permukaan dari material adalah 100℃ . Panas yang di transfer diukur dengan
mengumpulkan air yang berasal dari es yang melebur . Es melebur pada suatu laju 1
gram per 80 kalori dari aliran panas (panas laten untuk peleburan es). Dalam sistem
CGS kalor lebur es adalah 80 kal/gram. Karena itu konduktivitas termal dari suatu
material dapat ditentukan menggunakan persamaan:
𝑀𝑒𝑠 𝐾
1ℎ
K= 𝐴𝛥𝑇 𝛥𝑡
Apabila dua atau lebih zat dengan suhu yang berbeda-beda dicampurkan, mereka
akan setimbang termal setelah beberapa saat karena panas akan mengalir dari zat yang
bersuhu lebih tinggi ke zat yang bersuhu rendah sampai semua zat mempunyai suhu
yang sama. Jika bahan-bahn penyusun system diisolasi sedemikian hingga tidak ada
pertukaran panas dengan lingkungannya, proses tersebut dinamakan adiabatik. Karena
panas merupakan satu bentuk energi, hukum kekekalan energi mensyaratkan bahwa
untuk suatu proses adiabatik jumlah seluruh perpindahan panas antara penyusun system
arus sama dengan nol ( jika panas ditambahkan kepada suatu sistem maka Tak> Taw dan
Q bernilai positif dan sebaliknya ).
Dua bentuk utama energi panas dalam padatan adalah vibrasi atom sekitar posisi
kesembiangannya dan energi kinetik elektron bebas.Oleh karena itu sifat-sifat thermal
padatan yang penting seperti kapasitas panas, pemuaian, dan konduktivitas thermal,
tergantung dari perubahan-perubahan energi atom dan elektron bebas.Kenaikan
kapasitas panas terkait dengan kemampuan phonon dan elektron untuk meningkatkan
energinya. Prinsip eksklusi membatasi kebebasan elektron untuk menaikkan energinya
karena kenaikan energi tergantung ketersediaan tingkat energi yang masih kosong.
Hanya elektron di sekitar tingkat energi Fermi yang memiliki akses ke tingkat energi
yang lebih tinggi, sehingga kontribusi elektron pada kapasitas panas secara relatif
tidaklah besar.
Pemuaian terjadi karena ketidak-simetrisan gaya ikat antar atom. Gaya yang
diperlukan untuk memperpanjang jarak atom adalah lebih kecil dari gaya untuk
memperpendek jarak. Oleh karena itu penyerapan energi thermal akan cenderung
memperpanjang jarak atom.
Penentuan nilai kalor berkaitan erat dengan penentuan besaran energi. Besaran-
besaran ini dapat diklasifikasikan sebagai sifat-sifat termodinamik system seperti
entalpi, energy dalam, kalor spesifik dan nilai kalor, pengukuran nilai kalor suatu zat
cair, padat atau gas dengan menggunakan calorimeter aliran junker dan bomb
calorimeter.
Suatu piranti yang banyak digunakan untuk penentuan nilai kalor bahan bakar
padat dan cair. Piranti yang biasanya digunakan untuk eksperimen ialah calorimeter
junker. Skema calorimeter itu diberikan pada Gambar 5-6. Bahan bakar gas dibakar
didalam calorimeter itu dan kalornya diberikan ke air pendingin. Laju aliran air
ditentukan dengan menimbangnya, sedang suhu air masuk dan keluar diukur dengan
thermometer air raksa dalam gelas. Hasil pembakaran didinginkan hingga suhunya
cukup rendah dan uap air mengembun. Kondensat itu dikumpulkan dalam tabung ukur.
Laju aliran gas diukur dengan meter aliran ajakan positif.
Gambar 5-6. Skema calorimeter aliran junker
1. Suhu
Viskositas berbanding terbalik dengan suhu. Jika suhu naik maka viskositas akan
turun, dan begitu pula sebaliknya. Hal ini disebabkan karena adanya gerakan partikel-
partikel cairan yang semakin cepat apabila suhu ditingkatkan dan menurun
kekentalannya.
2. Konsentrasi larutan
Viskositas berbanding lurus dengan berat molekul solute, karena dengan adanya
solute yang berat akan menghambat atau memberi beban yang berat pada cairan
sehingga akan menaikkan viskositasnya.
4. Tekanan
2.5 Pengukuran pH
pH adalah suatu satuan ukur yang menguraikan derajat tingkat kadar keasaman atau
kadar alkali dari suatu larutan. Unit pH diukur pada skala 0 sampai 14. Istilah pH berasal
dari “p” lambang matematika dari negatif logaritma, dan “H” lambang kimia untuk
unsur Hidrogen. Definisi yang formal tentang pH adalah negatif logaritma dari aktivitas
ion Hidrogen.
Pada umumnya jenis sensor pH yang banyak digunakan terbuat dari bahan gelas yang
memiliki ukuran yang relatif besar, memiliki tahanan dalam yang sangat besar dalam
orde Mega-Ohm dan mudah pecah bila terjatuh atau terbentur. Berbagai usaha telah
dilakukan untuk miniaturisasi sensor Ph dengan menggunakan teknologi monolitik dan
teknologifilm tanpa mengubah fungsinya agar dapat lebih menghemat ruang dan biaya.
pH dibentuk dari informasi kuantitatif yang dinyatakan oleh tingkat keasaman atau
basa yang berkaitan dengan aktivitas ion Hidrogen. Jika konsentrasi [H+] lebih besar
daripada [OH-], maka material tersebut bersifat asam, yaitu nilai pH kurang dari 7. Jika
konsentrasi [OH-] lebih besar daripada [H+], maka material tersebut bersifat basa, yaitu
dengan nilai pH lebih dari 7.
Pada prinsipnya pengukuran suatu pH adalah didasarkan pada potensial elektro kimia
yang terjadi antara larutan yang terdapat didalam elektroda gelas (membrane gelas) yang
telah diketahui dengan larutan yang terdapat diluar elektroda gelas yang tidak diketahui.
Hal ini dikarenakan lapisan tipis dari gelembung kaca akan berinteraksi dengan ion
hidrogen yang ukurannya relatif kecil dan aktif, elektroda gelas tersebut akan mengukur
potensial elektrokimia dari ion hidrogen atau diistilahkan dengan potential of hidrogen.
Untuk melengkapi sirkuit elektrik dibutuhkan suatu elektroda pembanding. Sebagai
catatan, alat tersebut tidak mengukur arus tetapi hanya mengukur tegangan (Purba,
1995).
Alat Ukur pH Tipe Stick KL-3385 fitur layar mudah dibaca diterangi, kalibrasi satu
sentuhan, dan Suhu Otomatis Kompensasi (ATC). alat ukur ini mampu mengukur mulai
dari Rentang: 2,1 ~ 10,8, Dengan ketepatan akurasi ± 0.1, Sistem kalibrasi otomatis dan
suhu kompensasi yang juga otomatis.
Alat Ukur pH Tipe Stick KL-3385 mengunakan sumber listrik dari baterai ukuran 1.5v yaitu
3 buah, dengan berat hanya 191gr.
Spesifikasi Teknis:
Resolusi: 0.1
Akurasi: ± 0.1
Suhu Kompensasi: Otomatis
Berat: 191g
Alat Ukur pH Air Dalam Aquarium KL-025W merupakan suatu untuk alat mengukur untuk
pH dalam air,bentuk yang mungil ini sangat praktis juga mudah untuk pengukuran dalam
pH air dalam aquarium ataupun kolam.bentuk yang tidak terlalu besar tidak terlalu kecil
dengan bantuan adapter untuk pengaturan dalam air aquarium ataupun kolam yang diukur.
Alat Ukur pH Air Dalam Aquarium KL-025W ini memudahkan pengukuran dalam pH air
untuk kolam ataupun kolam tentang pengukuran dalam ke akuratan, resolusinya ataupun
rentang pengukuran di dalam suhu operasional dan suhu kompensasinya,dengan layar yg
lebar dan penunjukan dalam LCD dengan angka digitalnya yang menunjukan pengukuran
dalam aquarium ataupun kolam tersebut dengan terang juga jelas untuk kita baca.alat
tersebut benar benar tahan di air,dalam beroperasinya hanya dicelupkan air aquarium
ataupun kolam yang akan diukur.
Akurasi: ±0.1PH
Resolusi: 0.1PH
Dimensi: 105mmx26mmx17mm
Berat:95g
Alat Pengukur Ph Tanah ini hampir sama seperti instruments ph tanah dengan tipe Soil PH
meter ETP 110, Alat Penguji Ph Meter ini sama persisnya bekerja sebagai alat paling akurat
karena mampu memberikan data pembacaan angka di belakang koma, sedangkan dengan
kertas lakmus atau indikator universal yang hanya bisa menentukan keasaman dan kebasan
serta nilai pH yang bulat saja. Alat ini dapat mengukur 4 hasil pengukuran sekaligus, mulai
dari Cahaya Matahari, Suhu Tanah yang akan di ukur, pH tanah, serta Kadar airnya, alat
yang portabel dengan 4 hasil pengukuran sekaligus dalam 1 alat.
Alat Pengukur pH Meter Tipe PH40BNC ini dilengkapi dengan konektor BNC standar,
yang dapat menggunakan setiap elektroda pH dengan BNC konektor .
Fitur :
Tahan fungsi membeku nilai yang ditampilkan saat ini agar mudah dilihat .
Fitur auto- power off membantu Anda secara efektif menghemat baterai .
Atur ulang fitur memungkinkan pengguna untuk melanjutkan semua pengaturan default .
Fitur tahan air untuk menjamin perlindungan lengkap dalam lingkungan yang keras .
Spesifikasi :
pH Akurasi: ± 0.01pH
Auto- Off : Manual atau Automatic ( 8 menit setelah tombol terakhir ditekan )
Konektor : BNC
Berat: 100grams
Alat Ukur pH Meter Portable / mV / Temp meter PH-221 adalah kinerja tinggi portabel pH
/ ORP meter dirancang untuk aplikasi luar ruangan . Meter berisi menu konfigurasi built-in
yang menyediakan banyak pilihan canggih dan berguna untuk meningkatkan akurasi
pengukuran dan menyederhanakan operasi
Suhu Otomatis Kompensasi ( ATC ) memastikan pengukuran yang sangat akurat atas
seluruh rentang .
Mili – volt ( R.mV ) pengukuran absolut atau relatif memberikan pembacaan ORP akurat
Fungsi endpoint otomatis membeku nilai diukur stabil untuk membaca mudah dan
pencatatan data .
Membantu pesan sebagai panduan operasional untuk membantu Anda memahami cara
menggunakan meteran .
Built -in real-time perangko jam data yang disimpan untuk memenuhi standar GLP .
pH Akurasi: ± 0.002pH
mV Akurasi: ± 0.2mV
Auto- Off : Manual atau Automatic ( 10 , 20 , 30 menit setelah tombol terakhir ditekan ,
Dipilih )
Konektor : BNC
Persyaratan Power: 3 x 1.5V ” AA ” Baterai
Dimensi : 170 ( L ) x 85 ( W ) x 30 ( H ) mm
Berat: 300grams
Fitur :
Elektroda pH Diganti
Alat Ukur pH Meter jenis pen KL-081 ini merupakan alat untuk mengukur pH dengan
tingkat akurasi yang tinggi, cara penggunaannya sangat mudah yaitu hanya dengan cara
mencelupkan ujung pH meter ini ke dalam sampel, pembacaan pH meter ini langsung
ditampilkan bersama-sama dengan suhu sampel pada mudah dibaca pada layar LCD digital
Alat Ukur pH meter jenis pen KL-081 ini,tampilan dalam LCD pH meter ini akan
menunjukan suhu operasional ataupun suhu otomatis kompensasinya juga ke akuratan
sampel dalam pengukuran ini.
Alat Ukur pH Meter jenis pen KL-081 sangat simple juga sangat sederhana dalam
pemakaian juga untuk pengukuran,juga simpel dan nyaman dalam genggaman dengan berat
hanya 200 gram,sangat mudah untuk dibawa juga masuk dalam saku.
Akurasi: ±0.1PH±1℃
Resolusi: 0.1℃0.01PH
Dimensi: 175mm×42mm×23mm
Berat:200g
Alat Ukur Portable Hardness Tester MH320 merupakan alat pengukur untuk semua jenis
logam,hasil dalam bekerja ataupun beroperasi alat ukur typ MH320 ini langsung
menampilkan dilayar LCD juga dapat disimpan dalam kapasitas luas dan akan memberi
peringatan jika penyimpanan diluar batas.
keuntungan:
Volume kecil dengan berat ringan , akan lebih mudah untuk mengambil .
Layar besar ( 128 × 64 dot matrix LCD ) , menampilkan semua fungsi dan parameter .
Lebar rentang pengukuran . Hal ini dapat mengukur kekerasan dari semua bahan logam .
Layar langsung dari skala kekerasan HRB , HRC , HV , HB , HS , HL , dan tiga jenis nilai
kekuatan segera .
kapasitas memori yang besar dapat menyimpan 500 kelompok ( Sehubungan dengan rata
times32 ~ 1 )
informasi termasuk nilai diukur tunggal , berarti nilai , data uji , dampak arah , dampak kali
, material dan skala kekerasan dll
Batas atas dan bawah dapat diatur . Ini akan alarm secara otomatis saat nilai hasil melebihi
batas .
Informasi baterai menunjukkan kapasitas sisa baterai dan status pengisian .
Alat Ukur Ketebalan Lapisan CM-8855 ini merupakan alat pengukuran ketebalan dari
bahan magnetik ataupun non-magnetik,sanagt simpel dalam pemakaian juga sangat mudah
untuk dibawa kemanapun.
Ini memenuhi standar dari kedua ISO2178 dan ISO 2361 serta DIN , ASTM dan BS . Hal
ini dapat digunakan baik di laboratorium dan dalam kondisi lapangan yang keras .
Kelembaban < 95 % .
Pada kebanyakan pH meter modern sudah dilengkapi dengan thermistor temperature yaitu
suatu alat untuk mengkoreksi pengaruh temperature. Antara elektroda pembanding dengan
elektroda gelas sudah disusun dalam satu kesatuan.
Sensor yang biasa digunakan untuk mengukur pH adalah elektroda yang sensitif terhadap
ion atau disebut juga elektroda gelas. Elektroda ini tersusun dari batang elektroda (terbuat
dari gelas yang terisolasi dengan baik) dan membran gelas (yang berdinding tipis dan
sensitif terhadap ion H+ ). Sebuah acuan terdapat pula elektroda acuan. Kedua elektroda ini
ada yang berdiri sendiri-sendiri dan ada juga yang tergabung menjadi satu kesatuan, biasa
disebut elektroda kombinasi. Elemen sensor pengukur pH terdapat di tengah-tengah,
dilingkupi oleh larutan perak-perak klorida (Ag-AgCl). Bagian bawah dari elemen sensor
ini berhubungan dengan membran gelas dan berisi larutan perak- perak klorida. Kontak
ionik dari larutan perak-perak klorida terhadap sampel terjadi melalui penghubung keramik.
Penghubung ini bertindak sebagai suatu membran selektif yang hanya meloloskan arus-arus
ionik tertentu, Secara alami, impedansi keluaran elektroda gelas sangat besar (karena proses
kimia yang terjadi pada permukaan elektroda), besarnya antara 50-500 MΩ sehingga pada
alat pengukur diperlukan impedansi masukan yang sangat besar .
Mikrokontroler adalah suatu alat elektronika digital yang mempunyai masukan dan
keluaran serta kendali dengan program yang bisa ditulis dan dihapus dengan cara khusus,
cara kerja mikrokontroler sebenarnya membaca dan menulis data. Mikrokontroler adalah
sebuah komputer didalam chip yang digunakan untuk mengontrol peralatan elektronik.
Mikrokontroler itu sejenis mikroprosesor yang menekankan efisiensi dan efektifitas biaya.
Secara harfiahnya adalah "pengendali kecil" dimana sebuah sistem elektronik yang
sebelumnya banyak memerlukan komponen-komponen pendukung seperti IC TTL dan
CMOS dapat direduksi / diperkecil dan akhirnya terpusat serta dikendalikan oleh
mikrokontroler ini.
Pada sistem mekanik dipasang sensor yaitu sensor derajat keasaman (PH), sensor derajat
keasaman (PH) akan menentukan nilai PH pada cairan yang tersedia, sedangkan limit
switch akan berfungsi sebagai penentu kapan sensor pH bergerak ke atas-bawah dan
bergeser ke kiri-kanan. Data yang diperoleh dari sensor pH dikirimkan ke mikrokontroller
untuk selanjutnya diubah kedalam bentuk data digital yang kemudian dapat ditampilkan
melalui LCD, kejadian pengukuran kadar keasaman berlangsung secara otomatis dengan
adanya bantuan sistem mekanik.
Sensor pH mengeluarkan output berupa tegangan, semakin basa (nilai pH >7) maka sensor
mengeluarkan tegangan semakin kecil, sebaliknya jika semakin asam maka sensor pH
mengeluarkan tegangan yang semakin besar.
Daya hantar listrik adalah ukuran seberapa kuat suatu larutan dapat menghantarkan listrik.
DHL merupakan kebalikan dari hambatan listrik (R).
R = ρ L/A
Suatu hambatan dinyatakan dalam ohm disingkat Ω, oleh karena itu DHL dinyatakan :
Dimana,
k = 1/R x L/A
DHL disebut konduktivitas. Satuannya ohm-1 disingkat Ω-1, tetapi secara resmi satuan yang
digunakan adalah siemen, disingkat S, dimana S = Ω-1 maka satuan k adalah Sm-1 atau SCm-1.
Konduktivitas digunakan untuk ukuran larutan / cairan elektrolit. Konsentrasi elektrolit sangat
menentukan besarnya konduktivitas, sedang konduktivitas sendiri tidak dapat dapat
digunakan untuk ukuran suatu larutan. Ukuran yang lebih spesifik yaitu konduktivitas molar
(∆m). Konduktivitas molar adalah konduktivitas suatu larutan apabila konsentrasi larutan
sebesar satu molar, yang dirumuskan sebagai:
∆m = k/C
Jika satuan volume yang digunakan adalah cm3 maka persamaan yang digunakan adalah
∆m = 1000k
C
Besarnya daya hantar jenis dapat dicari dari tahanan larutan. Jadi dengan mengukur tahanan
larutan dapat ditentukan daya hantar ekivalen. Untuk ini biasanya dipakai jembatan wheat
stone.
Jika larutan diencerkan maka untuk elektrolit lemah α-nya semakin besar dan untuk elektrolit
kuat gaya tarik antar ion semakin kecil. Pada pengenceran tidak terhingga, daya hantar
ekivalent elektrolit hanya tergantung pada jenis ionnya. Masing-masing ion mempunyai daya
hantar ekivalent yang tergantung pada:
- Kecepatan ion pada beda potensial antara kedua elektroda yang ada
Jumlah ion yang ada tergantung dari jenis elektrolit (kuat/lemah) dan konsentrasi selanjutnya
pengenceran baik untuk elektrolit lemah/kuat memperbesar daya hantar dan mencapai harga
maksimum pada pengenceran tak berhingga.
(Sukardjo,1990)
Penghantar logam disebut penghantar kelas utama, dalam penghantar ini listrik mengalir
sebagai electron. Tekanan dari penghantar ini bertambah dengan naiknya temperatur. Larutan
elektrolit juga dapat menghantarkan listrik, penghantar ini disebut penghantar kedua. Dalam
penghantar ini disebabkan oleh gerakan dari ion-ion kutub satu ke kutub lainnya. Berbeda
dengan penghantar logam, penghantar elektrolit tahanannya berkurang bila temperature naik.
Pengukuran daya hantar listrik mempunyai arti penting dalam proses-proses kimia. Pada
pembuatan akuades, efisiensi dari penghilang zat terlarut yang berupa garam-garam dapat
diikuti dengan mudah dengan cara mengukur daya hantar larutan selama titrasi dan dengan
menggunakan grafik dapt digunakan untuk menentukan titik akhir titrasi. Derajat ionisasi
elektrolit lemah dapat ditentukan dengan pengukuran daya hantarnya. Seperti diketahui, daya
hamtar berbanding lurus dengan jumlah ion yang ada dalam larutan.
2 118-131
3 235-273
4 408-435
5 >560
1:1 65-90
2:1 130-170
3:1 200-240
4:1 >300
Daya hantar ekuivalen didefenisikan sebagai daya hantar satu gram ekuivalen suatu zat
terlarut diantara 2 elektroda dengan jarak kedua elektroda 1 cm. Daya hantar ekuivalen pada
larutan encer diberi symbol “0” yang harganya tertentu untuk setiap ion.
Konsentrasi NaCl 0
0,1 106,7
0,01 118,5
0,001 123,7
~ 126,4
(Sumar Hendayana,1994)
Konduktivitas molar elektrolit tidak tergantung pada konsentrasi. Jika K tepat sebanding
dengan konsentrasi elektrolit. Walaupun demikian pada praktiknya, konduktivitas molar
bervariasi terhadap konsentrasi, salah satu alasannya adalah jumlah ion dalam larutan
mungkin tidak sebanding dengan konsentrasi larutan elektrolit, misalnya konsentrasi ion
dalam larutan asam lemah tergantung pada konsentrasi asam secara rumit dan penduakalian
konsentrasi nominal asam itu tidak menduakalikan jumlah ion tersebut. Kedua, karena ion
saling berinteraksi dengan kuat, maka konduktivitas larutan tidak tepat sebanding dengan
jumlah ion yang ada.
- Elektrolit kuat
- Elektrolit lemah
Konduktivitas molar elektrolit lemah normal pada konsentrasi mendekati nol, tetapi turun
tajam sampai nilai terendah saat konsentrasi bertambah.