Anda di halaman 1dari 10

III.

Dasar Teori
1. Pengertian Pompa Sentrifugal
Pompa sentrifugal adalah pompa yang menggunakan prinsip gaya sentrifugal
dalam operasinya. Tenaga ini bekerja pada semua bagian yang berputar pada suatu
sumbu. Daya dari luar diberikan kepada poros pompa untuk memutar impeler di
dalam fluida. Maka fluida yang ada di dalam impeler oleh dorongan sudu-sudu ikut
berputar. Karena timbulnya gaya sentrifugal maka fluida mengalir dari tengah
impeler keluar melalui saluran di antara sudu-sudu. Disini head tekanan fluida
menjadi lebih tinggi. Demikian juga head kecepatannya bertambah besar karena zat
cair mengalami percepatan. Fluida yang keluar dari impeler dan disalurkan keluar
pompa melalui nosel. Di dalam nosel ini sebagian head kecepatan aliran diubah
menjadi head tekanan.
Pompa sentrifugal dapat mengubah energi mekanik dalam bentuk kerja poros
menjadi energi fluida. Dalam hal ini pompa sentrifugal disebut juga mesin kerja
sedangkan impeler pompa berfungsi memberikan kerja kepada fluida sehingga energi
yang dikandungnya menjadi tambah besar. Selisih energi per satuan berat atau head
total zat cair antara pipa hisap (suction) dan pipa keluar (discharge) pompa disebut
head total pompa.

a) Penampang impeler b) Perubahan energi pompa

2. Klasifikasi Pompa Sentrifugal


1. Berdasarkan bentuk Impelernya
a. Pompa aliran radial
Pompa aliran radial mempunyai impeller yang membuang cairan ke dalam
rumah spiral yang secara berangsur-angsur berkembang. Hal ini bertujuan
untuk mengurangi kecepatan cairan sehingga dapat berubah menjadi tekanan
statis. Pompa radial mempunyai konstruksi yang mengakibatkan zat cair
keluar dari impeller arah alirannya akan tegak lurus dengan poros pompa.

b. Pompa aliran aksial


Pompa aliran aksial menghasilkan tekanan tinggi oleh propeller akibat
aksi pengangkatan baling-baling pada cairan. Diameter sisi buang sama besar
dengan diameter sisi masuk. Pompa aksial mempunyai kontruksi yang
mengakibatkan zat cair keluar dari impeller arah alirannya akan sejajar dengan
poros pompa.

c. Pompa aliran radial dan axial (aliran campur)


Pompa aliran campuran menghasilkan tinggi tekanan atau head sebagian oleh
pengangkatan baling-baling pada cairan. Arah aliran berbentuk kerucut
mengikuti bentuk impellernya. Diameter sisi buang baling-baling lebih besar
dari diameter sisi masuk.

2. Berdasarkan bentuk rumah pompa


a. Pompa volut pompa dengan rumah berbentuk volut
Pada pompa ini diperlihatkan sebuah impeller mengeluarkan cairan ke
dalam rumah berbentuk spiral, untuk mengurangi secara proporsional
kecepatan cairan. Dengan demikian, sebagai energi kecepatan cairan diubah
ke bentuk energi tekanan.

b. Pompa difuser, pompa dengan rumah berbentuk diffuser


Sudu-sudu pengaur stasioner mengelilingi impeller dalam pompa jenis
diffuser. Saluran yang membesar bertahap ini mengubah arah alira cairan dan
mengubah energy kecepatan kepada head tekan.

3. Berdasarkan jumlah aliran yang masuk


a. Pompa satu aliran masuk
b. Pompa dua aliran masuk
4. Berdasarkan posisi poros
a. Pompa horizontal
b. Pompa vertikal

3. Bagian-bagian utama pompa sentrifugal


Secara umum bagian-bagian utama pompa sentrifugal dapat dilihat seperti
gambar berikut :
A. Stuffing Box
Stuffing Box berfungsi untuk mencegah kebocoran pada daerah dimana poros
pompa menembus casing

B. Packing
Digunakan untuk mencegak dan mengurangi bocora cairan dari casing pompa
melalui poros. Biasanya terbuat dari asbes atau teflon.

C. Shaft (poros)
Poros adalah alat yang berfungsi untuk menyalurkan momeb putar atau gaya
putar dari penggerak pompa kepada impeller. Poros harus berukuran cukup guna
menahan beraneka macam beban yang disalurkan oleh penggerak, impeller,
packing dan lain-lain. Sumbu pompa dibuat sebagai sumbu sambungan tunggal
dan sambungan ganda. Sumbu sambungan ganda menjorok melalui kedau
bantalannya melalui pompa rumah belah horizontal dan diputar dari salah satu
penggerak utama.
D. Shaft Sleeve
Shaft Sleeve berfungsi untuk melindungi poros dari erosi, korosi dan keausan
pada stuffing box. Pada pompa multi stage dapat sebagai leakage joint, internal
bearing dan interstage atau distance sleever.

E. Vane
Sudu dari impeller sebagai tempat berlalunya cairan pada impeller.

F. Casing

Merupakan bagian paling luar dari pompa yang berfungsi sebagai


pelindung elemen yang berputar, tempat kedudukan diffuser (guide vane), inlet
dan outlet nozel serta tempat memberikan arah aliran dari impeller dan
mengkonversikan energi kecepatan cairan menjadi energi dinamis (single stage).
Rumah pompa biasanya terbuat dari besi tuang.
G. Eye of impeller

Merupakan Bagian sisi masuk pada arah isap impeller.

H. Impeller
Impeler yang terbuka dilengkapi dengan sudu-sudu pada map pusat dengan
selubung yang relatif kecil. Impeler semi terbuka mempunyai selubung atau
dinding hanya pada satu segi. Impeler terbuka digunakan untuk menangani fluida
yang berisi padat, seperti saluran kotoran dan limbah.

I. Wear Ring
Wear Ring berfungsi untuk memperkecil kebocoran cairan yang melewati
bagian depan impeller maupun bagian belakang impeller, dengan cara
memperkecil celah antara casing dengan impeller.
J. Bearing
Bearing (bantalan) berfungsi untuk menumpu dan menahan beban dari poros
agar dapat berputar, baik berupa beban radial maupun beban axial. Bearing juga
memungkinkan poros untuk dapat berputar dengan lancar dan tetap pada
tempatnya, sehingga kerugian gesek menjadi kecil.

K. Discharge Nozzle and Suction Line


Pada suction line dilengkapi dengan basket stainer yang berfungsi untuk
menyaring cairan dari pasir kotoran sebelum masuk ke dalam pompa, yang bisa
menyebabkan pompa rusak atau kemampuannya menjadi berkurang
IV. Langkah Kerja
1. Melonggarkan baut pada penutup kipas angin menggunakan obeng kemudian
melepaskannya.

2. Melonggarkan baut pada casing dengan menggunakan obeng lalu membukanya.

3. Melonggarkan baut pada penutup impeller dengan menggunakan kunci T 10


4. Menarik penutup impeller secara perlahan sehingga dapat terlihat impeler pompa.

5. Melonggarkan baut impeller kemudian melepaskannya.

6. Melonggarkan baut yang terletak di antara bagian rumah impeller dan casing
tempat melekatnya bagian stator, lalu memisahkannya.
7. Melepaskan penutup casing dan melepaskan rotor

8. Melonggarkan baut pada bagian suction dan discharge lalu melepaskannya.

9. Membersihkan bagian-bagian pompa


10. Merakit kembali bagian-bagian pompa

Anda mungkin juga menyukai