Bab 3
Bab 3
METODOLOGI PENELITIAN
Desain Penelitian
Penelitian kualitatif adalah jenis penelitian yang temuan-temuannya tidak diperoleh melalui
prosedur statistik atau bentuk hitungan lainnya yang bertujuan untuk mengungkapkan gejala
secara holistik-kontekstual melalui pengumpulan data dari latar alami dengan memanfaatkan diri
peneliti sebagai instrumen kunci (Sugiyono, 2009). Fenomenologi merupakan salah satu metode
pada penelitian kualitatif. Fenomenologis merupakan suatu filsafat yang diinisiasi oleh Edmund
Husserl pada awal abad kedua puluh (Smith, 2009). Fokus pendekatan ini adalah memahami
keunikan fenomena dunia kehidupan individu, juga respon-respon yang unik dan spesifik yang
dialami tiap individu termasuk interaksinya dengan orang lain, untuk selanjutnya mengeksplorasi
makna atau arti dari fenomena tersebut (Afiyanti, 2014 ). Metode ini dipilih karna peneliti ingin
3.2.1 Populasi
Populasi adalah keseluruhan subyek atau obyek berdasarkan karakteristik tertentu yang
akan diteliti (Hidayat, 2010). Populasi dalam penelitian ini adalah klien skizofrenia dengan
halusinasi pendengaran yang sedang dirawat di Rumah Sakit Jiwa Menur Surabaya saat
penelitian.
Sampling adalah proses menyeleksi dari populasi untuk dapat mewakili populasi. Teknik
sampling merupakan cara yang ditempuh dalam pengambilan sampel, agar memperoleh sampel
yang sesuai dengan keseluruhan subyek penelitian (Nursalam, 2016). Dalam penelitian ini
menggunakan purposif sampling dimana partisipan dipilih secara sengaja karena memiliki
3.2.3 Sampel
Sampel adalah bagian populasi yang akan diteliti atau sebagian dari karakteristik yang
dimiliki oleh populasi (Hidayat, 2010). Sampel dalam penelitian kualitatif disebut partisipan.
Sampel pada penelitian ini adalah partisipan yang memenuhi kriteria inklusi dan eksklusi.
Klien skizofrenia dengan halusinasi pendengaran yang sedang dirawat di Rumah Sakit Jiwa
Menur Surabaya
(informed consent)
Klien dalam kondisi sehat fisik
Mampu kooperatif selama penelitian dan klien dalam kondisi tenang (tidak dalam fase amuk,
mampu mengikuti perintah, ekspresi wajah tenang, tidak mengalami disorientasi tempat, waktu
dan orang)
3.3.1 Tempat
Tempat penelitian yang digunakan adalah di Rumah Sakir Jiwa Menur Surabaya.
3.3.2 Waktu
Penelitian akan dilakukan setelah proposal penelitian dinyatakan lulus sidang oleh tim
penguji. Selanjutnya peneliti mengurus uji penelitian, uji etik dan melakukan penelitian.
Pengumpulan data dalam penelitian ini adalah peneliti sebagai instrumen penelitian,
dengan menggunakan alat perekam suara (recorder), kamera, panduan wawancara. Pada
penelitian ini, peneliti menggunakan teknik wawancara mendalam (wawancara in depth) dengan
menggunakan pertanyaan terbuka semi terstruktur dalam proses pengunpulan data.. Wawancara
ini berusaha memaparkan deskripsi kehidupan partisipan dan menginterpretasikan makna dari
Prosedur pengumpulan data penelitian ini terdiri dari 3 tahap yaitu: tahap persiapan,
Tahap Persiapan
Peneliti mengurus izin penelitian yang diawali dengan meminta surat permohonan penelitian dari
fakultas di tujukan ke Direktur RSJ Menur Surabaya. Selanjutnya peneliti meminta izin untuk
mengidentifikasi partisipan yang sesuai dengan kriteria yang telah ditetapkan, selanjutnya
peneliti berkenalan dan membuat kontrak untuk menjelaskan maksud dan tujuan penelitian,
setelah partisipan memahami, maka partisipan mengisi informed consent menjadi partisipan.
Peneliti membuat kontrak waktu, tempat dan lamanya penelitian sesuai kesepakatan dengan
partisipan. Peneliti akan dibantu dua orang teman peneliti sebagai asisten peneliti yang akan
Tahap Pelaksanaan
Setelah peneliti mengambil data diruangan rawat inap mengenai klien skizofrenia dengan
halusinasi pendengaran, peneliti akan memilih partisipan sesuai dengan kriteria inklusi dan
eksklusi. Selanjutnya peneliti akan mengajukan permohonan menjadi partisipan kepada klien
dengan menjelaskan tujuan dan prosedur pelaksanaan penelitian. Setelah partisipan setuju dan
menandatangani lembar informed consent, peneliti akan melakukan wawancara sesuai dengan
kontrak waktu dengan partisipan dengan cara peneliti bersama asisten peneliti mendatangi
partisipan satu persatu secara bergantian. Peneliti melakukan wawancara sesuai dengan
mengajukan pertanyaan-pertanyaan yang mendukung dalam tujuan penelitian ini. Dan dibantu
dengan teman peneliti sebagai dokumenter. Wawancara akan dilakukan selama kurang lebih 20-
Tahap Terminasi
Peneliti melakukan validasi tema atau gambaran fenomena yang dialami partisipan, kemudian
peneliti menanyakan apakah hasil transkrip tersebut sesuai dengan yang disampaikan partisipan
selama proses wawancara. Setelah seluruh partisipan menyetujui isi transkrip wawancara
maupun tema sebagai hasil penelitian, kemudian peneliti menyampaikan gambaran keadaan pada
yaitu referensi dari pendekatan Colaizzi (1978); Giorgi (1985); Moustakas (1994); dan van Kaam
(1966) (Afiyanti, 2014). Dalam hal ini, peneliti memilih Collaizi karna metode tersebut
Transkrip ini diuji keakuratannya dengan mendengarkan kembali rekaman wawancara sambil
membaca transkrip
Hasil catatan lapangan berupa respon non verbal partisipan, diintegerasikan dalam transkrip
Jika terdapat pengulangan pernyataan yang mengandung makna yang hampir sama atau sama
Penentuan kategori dilakukan dengan teliti dan hati-hati agar tidak terjadi penyimpangan arti dari
pernyataan partisipan. Kategori-kategori yang sama dikelompokkan ke dalam sub tema. Lalu
Selanjutnya peneliti merujuk kesesuaian tema yang terbentuk dengan tujuan khusus penelitian
Keabsahan data
Menurut Streubert & Carpenter (2011) ada 4 langkah dalam memvalidasi penelitian
kepada partisipan untuk mengecek kebenaran dari data yang diberikan. Pada akhir wawancara
peneliti mengulangi kembali garis besar hasil wawancara baik secara lisan maupun tertulis.
Dependality (kebergantungan) adalah kestabilan pada setiap waktu dan kondisi. Pada kriteria ini
kebergantugan peneliti harus berkomunikasi dengan peneliti lain untuk berdiskusi atau eksternal
review, peneliti akan mengkonsultasikan hasil temuan dengan pembimbing sebagai narasumber
(Polit & Beck, 2004). Eksternal reviewer dalam penelitian ini adalah dosen pembimbing skripsi
dan perawat yang bertugas yang memeriksa cara dan hasil analisis yang dilakukan oleh peneliti,
memberikan arahan dalam menggunakan data hasil penelitian yang telah diperoleh untuk
Transferability (keteralihan) mengandung makna sejauh mana hasil penelitian yang dilaksanakan
pada populasi tertentu dapat diterapkan pada populasi yang lain (Polit&Beck, 2004). Proses
transferability dengan cara menggambarkan tema-tema hasil penelitian ini dan memiliki
karakteristik yang sama, kemudian mengidentifikasi apakah partisipan tersebut menyetujui tema-
Confirmability
Confirmability mengandung pengertian bahwa sesuatu itu obyektif jika mendapatkan persetujuan
dari pihak-pihak lain terhadap pandangan dan penemuan seseorang (Streubert&Carpenter, 2011).
Confirmability dilakukan peneliti dengan mengumpulkan hasil wawancara dan meminta dosen
pembimbing skripsi sebagai eksternal reviewer dengan melakukan analisis pembanding untuk
Melakukan triangulasi artinya peneliti mengeksplorasi fenomena yang diteliti lebih mendalam
dengan cara melakukan berbagai cara dalam memperoleh data untuk meningkatkan pemahaman
dan penjelasan yang komprehensif dari data yang akan dihasilkan (Afiyanti, 2014)
Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan triangulasi data, yaitu peneliti menggunakan
berbagai sumber data yang dapat digunakan selama riset dilakukan seperti rekam medik
Membandingkan hasil wawancara dengan rekam medik yakni faktor presipitasi pasien
Membandingkan keadaan dan perspektif partisipan dengan pendapat dan pandangan perawat,
Etika Penelitian
Dalam pertimbangan etik penelitian untuk melindungi hak partisipan terutama jika
penelitian dilakukan terhadap kelompok rentan seperti klien dengan gangguan jiwa. Penelitian
Informed Consent
Pernyataan persetujuan diberikan para partisipan setelah memperoleh berbagai informasi
berupa tujuan penelitian, prosedur penelitian, durasi keterlibatan partisipan, hak-hak partisipan
dan bentuk partisipasinya dalam penelitian yang dilakukan dari peneliti. Bentuk pernyataan
persetujuan partisipan dengan memberikan tanda tangan atau bentuk lainnya, seperti cap jari
(Afiyanti, 2014).
kesediaan partisipan untuk berpartisipasi dalam penelitian yang dilakukan (Streubert &
Carpenter, 2011)
Anonimity
Peneliti wajib menjaga identitas partisipan dengan memberikan hak tanpa nama (hak
anonymity), Identitas dan Hasil rekaman diberi kode partisipan tanpa nama (hak anonymity),
untuk selanjutnya disimpan di dalam file khusus dengan kode partisipan yang sama. Semua
bentuk data hanya digunakan untuk keperluan proses analisis data sampai penyusunan laporan
penelitian selesai.
Confidentialty
Peneliti wajib menjaga kerahasiaan berbagai informasi yang diberikan oleh para
peneliti wajib menyimpan seluruh dokumen hasil pengumpulan data berupa lembar persetujuan
mengikuti penelitian, biodata, hasil rekaman dan transkrip wawancara dalam tempat khusus yang
hanya bisa diakses oleh peneliti. Hasil rekaman diberi kode partisipan tanpa nama (hak
anonymity), untuk selanjutnya disimpan di dalam file khusus dengan kode partisipan yang sama.
Semua bentuk data hanya digunakan untuk keperluan proses analisis data sampai penyusunan
risiko/bahaya yang dapat ditimbulkan dari kegiatan riset yang dilakukan. Setiap peneliti harus
meyakinkan dan memastikan bahwa kegiatan riset yang dilakukan tidak hanya untuk
kepentingan peneliti, tetapi memastikan juga tidak menimbulkan risiko bahaya apa pun terhadap
partisipan penelitian. Penerapan prinsip ini dilakukan peneliti dengan cara memberikan
penjelasan secara lengkap tentang kegiatan penelitian yang akan dilakukan, tujuan penelitian
yang dilakukan, manfaat yang diperoleh, dan kemungkinan bahaya yang dapat dialami
partisipan. Selanjutnya, hak partisipan untuk mendapat risiko yang minimal dari penelitian yang
dilakukan (nonmaleficience). Hak ini berkaitan dengan prinsip kemanfaatan yaitu setiap peneliti
berkewajiban meyakinkan bahwa kegiatan penelitian yang dilakukan tidak menimbulkan bahaya,
tidak mengeksploitasi, dan tidak mengganggu kenyamanan partisipan sekecil apa pun baik
Justice
Hak ini memberikan semua partisipan hak yang sama untuk dipilih atau berkontribusi
dalam penelitian tanpa diskriminasi. Semua partisipan memperoleh perlakuan dan kesempatan
yang sama dengan menghormati seluruh persetujuan yang disepakati. Prinsip ini menyatakan
bahwa setiap partisipan penelitian memiliki hak untuk diperlakukan adil dan tidak dibeda-
bedakan di antara mereka selama kegiatan riset dilakukan. Setiap peneliti memberi perlakuan
dan penghargaan yang sama dalam hal apa pun selama kegiatan riset dilakukan tanpa