FAKULTAS TEKNIK
MEDAN
2019
BAB I
Sulfonasi adalah proses yang menyebabkan gugus -SO3H menjadi terikat pada atom
karbon dalam senyawa karbon ataupun ion, termasuk reaksi-reaksi yang melibatkan gugus
sulfonil halida ataupun garam-garam yang berasal dari gugus asam sulfonat, misalnya
penggabungan –SO2Cl ke dalam senyawa organik. Istilah sulfonasi terutama digunakan untuk
menyatakan reaksi-reaksi yang menggunakan pereaksi sulfonasi yang umum seperti asam
sulfat pekat, oleum, dan pereaksi lainnya yang mengandung sulfur trioksida. Sulfonasi senyawa
aromatik merupakan salah satu tipe jenis sulfonasi yang paling penting. Senyawa aromatik
adalah senyawa organik yang mengandung cicin benzena dalam molekulnya atau yang
mempunyai sifat kimia yang seperti benzena.
Benzena adalah senyawa aromatik yang cukup stabil akibat delokalisasi elektron phi.
Benzena merupakan suatu anggota dari kelompok besar senyawa aromatik. Cara paling mudah
menentukan apakah senyawa ini adalah senyawa aromatik atau bukan adalah dengan
menentukan posisi absorpsi dalam spektrum nomor oleh proton yang terikat pada atom-atom
cincin. Proton yang terikat ke arah luar cincin aromatik sangat kuat terperisai dan menyerap
jauh kebawah medan dibandingkan kebanyakan proton, biasanya lebih dari 7 ppm. Sulfonasi
tersebut dapat dilakukan dengan mereaksikan senyawa aromatik dengan asam sulfat.
H H
H H
H
R – C – OH + HOSO3H RCOSO3H + H2O
H
H H
R – N : + HOSO3H R – N – SO3H
H H
1. Sebagai katalis, dalam bentuk asam, misal: metan dan asam toluen sulfonat.
2. Sebagai aditif bahan elektroplating, misal: asam phenol sulfonat.
3. Sebagai zat warna, dipakai dalam bentuk asam, disimpan dalam bentuk garam sehingga
pada saat akan dipakai diasamkan terlebih dahulu sehingga dapat melepaskan gugus –
SO2OH yang melekat pada molekul organik ke benang textile.
4. Sebagai bahan anti ngengat, bahan penyamak yang banyak dipasarkan dalam bentuk
garamnya.
5. Sebagai bahan detergent, emulsifying agents, deemulsifying, penetrating agent, wetting
dan solubilising agent, aditif pelumas dan bahan pencegah karat yang banyak dipakai
dan disimpan dalam bentuk garamnya.
6. Bentuk polimer sulfonat: digunakan sebagai bahan pendispersi, elastomer, gum sintesis
yang larut dalam air, thickening agent dan resin ion exchange.
7. Aromatik sulfonil khlorida (RSO2Cl) digunakan untuk pembuatan sulfoamid (termasuk
obat-obatan sulfa, zat warna, bahan penyamak, plasciser dan sakarin) dan ester sulfonat
(insektisida).
8. Bentuk sulfamat digunakan sebagai bahan pemanis, anti penggumpalan pada darah.
H2SO4 pekat
2. SO2 group:
a. Asam sulfite, garam sulfite
b. SO2 + Cl2
c. SO2 + O2
RSH + O2 → RSO3H
4. Bahan pengsulfoalkilasi
a. Bahan pengsulfometilasi (hidroksi dan aminometasulfonat)
b. Bahan pengsulfoetilasi (hidroksi, khloro dan metilaminoetansulfonat)
1.3 ZAT – ZAT YANG DISULFONASI
1. Alkana
Disini termasuk sulfoklorinasi dan sulfooksidasi
Contoh sulfoklorinasi:
Contoh sulfooksidasi:
Sulfoklorinasi dipakai dalam industri untuk membuat detergent natrium sulfonat. Bahan
dasar adalah petroleum. Sulfooksidasi dipakai dalam industri untuk memproduksi detergent
dari alkana rantai panjang.
2 Olefin
Mekanisme reaksi addisi (penambahan)
H H H H
R C = CH2 + HOSO3H R C – C OSO3H
H H
H H H H
R C – C OSO3H + H2O R C – C – OH + H2SO4
H H H H
Reaksi sulfonasi senyawa olefin ini banyak dilakukan dalam industri pembuatan alkohol.
3 Alkohol
Sebagai pengsulfonasi: HOSO3H
amine kompleks
asam sulfonat
H H
R C – OH + HOSO3H R C – OSO3H + H2O
H H
R – OH + SO3 RSO3H
Reaksi sulfonasi ini biasa dilakukan terhadap lauril alkohol menjadi lauril sulfat untuk
bahan pencuci sintetis.
4 Aldehid
Sebagai pensulfonasi: sulfite
eter kompleks
5 Eter
ROR + HOSO3H ROSO2OR + H2O
Reaksi sulfonasi menggunakan eter sebagai bahan yang disulfonasi jarang dilakukan
karena harganya mahal.
6 Ester
Glicerid misalnya minyak jarak, minyak ikan. Disini gugus OH diganti dengan gugus
OSO3H.
7 Aromatik
Benzen dan toluen dapat disulfonasi kebanyakan untuk (dalam) hasil antara.
H2O
+ HOSO3H SO3H OH
SO3H
+ HOSO3H + H2O
Jika reaksi terjadi pada suhu rendah maka akan terjadi bentuk α yang lebih banyak
sedang kalau pada suhu tinggi bentuk β lebih banyak. Digunakan untuk pembuatan naphtyl
sulfonat selanjutnya menjadi naphtol (dalam industri zat warna). Sebagai pensulfonasi asam
sulfat atau oleum. Kesempurnaan hasil tergantung dari:
Selanjutnya :
SO3H OH
+ H2O
Antraquinone
Antraquinon sulfonat merupakan bahan antara zat warna yang penting, 4 diantaranya
yang penting dalam industri, yaitu:
Senyawa heterosiklis
Asam sulfamat adalah senyawa yang stabil dengan titik lebur yang tinggi (200 oC),
berbentuk padat kristal dengan sifat asam yang kuat. Secara komersial dibuat dengan
mereaksikan urea dan asam pirosulfat.
Setiap zat mempunyai tingkat keaktifan yang berbeda. Substituen pada inti benzen
mempengaruhi keaktifan. Untuk gugus alkil akan mempermudah sulfonasi sedang
gugus nitro akan mempersulit sulfonasi. Reaksi sulfonasi berlangsung secara
elektrolinik, maka SO3 akan mendekati inti benzen atau cabangnya pada daerah yang
banyak mengandung elektron. Rantal alkil yang panjang akan semakin lemah, maka
makin panjang rantai alkil makin sulit disulfonasi. Untuk toluen, sulfonasi lebih mudah
masuk pada posisi orto sebab pada posisi ini mengandung elektron terbanyak (pada suhu
rendah).
2. Konsentrasi SO3
3. Pengadukan
Pengadukan diperlukan agar panas merata. Untuk reaksi fase gas, gas-gas reaktan
dialirkan secara turbulen. Untuk fase cair diaduk dengan pengaduk. Untuk pasta diaduk
dengan ball mill atau ditambah zat pelarut untuk mempermudah. Untuk mempermudah
pengadukan digunakan zat pelarut, H2SO4 atau zat pelarut organik. Zat pelarut organik yang
digunakan harus inert, artinya harus lebih sukar disulfonasi daripada bahan semula yang akan
disulfonasi.
4. Suhu
Semakin tinggi suhu, semakin besar harga k sehingga semakin besar harga kecepatan
reaksi.
5. Katalisator
Contoh: piridin tidak mudah disulfonasi pada suhu kamar tetapi bila dipakai katalisator
Hg maka pada suhu kamar reaksi akan berjalan dengan konversi 50 –71%.
Contoh: antraquinon kalau disulfonasi tanpa katalisator maka hasilnya banyak sedang
kalau dipakai katalisator Hg hasilnya banyak ά (pada suhu yang sama) Kalau tanpa katalisator
dan diinginkan bentuk ά yang banyak maka suhu harus rendah dan waktunya harus lama.
Alkylbenzene linear asam sulfonat adalah volume terbesar surfaktan sintetis karena biaya
yang relatif rendah, kinerja yang baik, fakta bahwa hal itu dapat dikeringkan menjadi bubuk stabil
dan biodegradable yang ramah lingkungan karena memiliki rantai lurus.. Surfaktan yang banyak
digunakan dalam industri diperlukan untuk meningkatkan kontak antara media polar dan non-polar
seperti antara minyak dan air atau antara air dan mineral. Asam sulfonat linear alkylbenzene terutama
digunakan untuk memproduksi deterjen rumah tangga termasuk bubuk cuci, cairan laundry, cairan
pencuci piring dan pembersih rumah tangga lainnya serta dalam berbagai aplikasi industri seperti
sebagai bahan penghubung dan sebagai emulsifier bagi herbisida pertanian dan dalam polimerisasi
emulsi. intinya berfungsi dalam pembuatan deterjen karena bahan aktif didalamnya ramah
lingkungan.
2.3 SIFAT FISIKA DAN KIMIA LINEAR ALKIL BENZENA SULFONAT (LAS)
Sifat Fisika
Wujud : Cair
Viskositas : 12 Cp
Sifat Kimia
Berikut ini adalah bahan baku yang digunakan untuk memproduksi LABS:
2. Oleum
Oleum (H2SO4. SO3) merupakan sulfur trioksida (SO3) yang dilarutkan dalam
asam sulfat pekat (H2SO4) (konsentrasi > 98%).
Sifat kimia Oleum :
3. NaOH
Sifat Fisika NaOH
NaOH merupakan zat berwarna putih dan rapuh dengan cepat dapat
mengabsorbsi uap air dan CO2 dari udara,
Kristal NaOH berserat membentuk anyaman.
NaOH mudah larut dalam air, jika kontak dengan udara akan mencair dan jika
dibakar akan meleleh.
2.5. INDUSTRI LINEAR ALKIL BENZEN SULFONAT
PT Sinar Antjol
Pabrik ini merupakan pabrik LAS tertua yang ada di Indonesia yaitu dari tahun
1942. Hingga kini, pabrik ini masih beroperasi namun dengan kapasitas yang tidak terlalu
besar. PT. Sinar Antjol menawarkan bermacam-macam produk sabun/pembersih untuk
memenuhi kebutuhan setiap segmentasi pasar termasuk kebutuhan perorangan. Produk-
produk yang ditawarkan meliputi antara lain sabun batangan, pembersih lantai, cairan
pembersih untuk peralatan rumah tangga, pembersih cream dan bubuk serta laundry bar.
PT. Sinar Antjol memproduksi Consumer product dan Industrial Product. Produksi yang
berupa barang Consumer product mencakup produk sabun batang, pembersih lantai,
cairan pembersih tangan, pencuci piring, krim
Produksi yang berupa barang Industrial Product antara lain BABS, Glycerine, LAS,
Laundry Soap Chips dan Toilet Soap Chips.
Linear alkil benzene sulfonat (LAS) dihasilkan dari proses sulfonasi linear
alkil benzene (LAB). Struktur dari LAB dan LAS diunjukkan pada gambar berikut:
2. Proses Pemisahan
Campuran dari sulfonator selanjutnya dicampur dengan air di dalam mixer untuk
mencegah reaksi samping. Campuran larutan LAS, H2SO4, dan LAB yang tidak bereaksi
dan benzene dipisahkan dalam dekanter berdasarkan berat jenis (densitas). LAS yang
memiliki densitas lebih kecil dari pada asam sulfat akan terpisah sebagai lapisan atas dan
asam sulfat sebagai lapisan bawah.
3. Proses Netralisasi
Pada proses pengeringan, slurry yang berasal dari tangki netralizer dipompakan
kedalam spray dryer. dimana pengeringan berlangsung dengan cepat dan menghasilkan
produk berbentuk powder. Powder dari spray dryer terdiri dari 96% bahan aktif surfaktan
(natrium alkylbenzene sulfonate), natrium sulfonate inert, dan sedikit air
Agen Sulfonasi dalam Pembentukan LABS
Seperti telah dijelaskan sebelumnya, terdapat beberapa jenis agen sulfonasi yang
dapat digunakan untuk memproduksi LABS, seperti oleum, H2SO4, gas SO3, CISO3H,
dan asam sulfamik. 2 jenis agen sulfonasi yang paling sering digunakan yaitu oleum dan
H2SO4. Perbedaan penggunaan oleum dan H2SO4 sebagai agen sulfonasi yaitu:
Tabel Perbandingan Oleum dan H2SO4 sebagai Sulfonating Agent
Oleum H2SO4
Laju reaksi menggunakan Oleum lebih cepat Laju reaksi lebih lambat
dibandingkan daripada menggunakan asam sulfat
.
BAB III
KESIMPULAN
Sulfonasi adalah proses yang menyebabkan gugus -SO3H menjadi terikat pada atom
karbon dalam senyawa karbon ataupun ion, termasuk reaksi-reaksi yang melibatkan gugus
sulfonil halida ataupun garam-garam yang berasal dari gugus asam sulfonat, misalnya
penggabungan –SO2Cl ke dalam senyawa organic.
Manfaati, Rintis, Dede Dini Rahman dan Neng Sri Widianti.2015. Optimasi
Sulfonating Agent H2SO4 dan Temperatur Operasi pada Sintesis
Senyawa á-Naftalen Sulfonat. Jurnal Fluida Volume 11, No. 2
https://www.google.com/search?client=firefox-b-d&q=sulfonasi+pdf
https://id.wikipedia.org/wiki/Surfaktan
https://www.scribd.com/doc/250526574/Linear-Benzen-Alkil-Sulfonat