Anda di halaman 1dari 79

MANAJEMEN PABRIK

Manajemen dapat diartikan sebagai seni dan ilmu


perencanaan (planning), pengorganisasian, penyusunan,
pengarahan, dan pengawasan dari sumber daya manusia untuk
mencapai tujuan (criteria) yang telah ditetapkan.

Orang yang memimpin (pelaksana) manajemen disebut


dengan Manajer yang bertugas untuk mengawasi dan
mengontrol agar manajemen dapat dilaksanakan dengan baik
sesuai dengan ketetapan yang digariskan bersama.
MANAJEMEN PABRIK
Syarat – syarat manajer yang baik adalah :
1. Harus menjadi contoh (teladan)
2. Harus dapat menggerakkan bawahan
3. Harus bersifat mendorong. Penuh pengabdian terhadap tugas
– tugas
4. Berani dan mampu mengatasi kesulitan yang terjadi
5. Bertanggungjawab, tegas dalam mengambil atau
melaksanakan keputusan yang diambil.
6. Berjiwa besar
LEVEL TINGKAT MANAJER
KLASIFIKASI MANAJER
ORGANISASI PERUSAHAAN
Organisasi yaitu kelompok orang yang secara sadar
bekerjasama untuk mencapai tujuan bersama dengan
menekankan wewenang dan tanggung jawab masing – masing.

Bentuk Organisasi :
1. BO Garis
2. BO Fungsional
3. BO Garis dan Staf
4. BO Fungsional dan Staf
ORGANISASI PERUSAHAAN
BENTUK ORGANISASI GARIS
Ciri dari organisasi garis adalah : organisasi masih kecil, jumlah
karyawan sedikit, pimpinan dan semua karyawan saling kenal dan
spesialisasi kerja belum begitu tinggi.

BENTUK ORGANISASI FUNGSIONAL


Ciri – ciri dari organisasi fungsional adalah segelintir pimpinan
tidak mempunyai bawahan yang jelas, sebab setiap atasan
berwenang memberi komando kepada setiap bawahan,
sepanjang ada hubungannya dengan fungsi atasan tersebut.
ORGANISASI PERUSAHAAN
BENTUK ORGANISASI GARIS DAN STAFF
merupakan suatu organisasi yang besar, memiliki tenaga ahli yang
khusus dan adanya pengambilan keputusan yang bagus.

BENTUK ORGANISASI FUNGSIONAL DAN STAF


merupakan kombinasi dari bentuk organisasi fungsionil dan
bentuk organisasi garis dan staf. Kebaikan dan keburukan dari
bentuk organisasi ini merupakan perpaduan dari bentuk
organisasi yang dikombinasikan
PROFIL PT BADAK LNG
Badak LNG merupakan anak perusahaan PERTAMINA dan
bersifat non-profit company yang berfungsi sebagai pengolah gas
alam menjadi gas alam cair (Liquefaction Natural Gas). Sumber
bahan baku gas alam diperoleh dari Muara Badak yang dikelola oleh
VICO, Total E&P Indonesia dan Chevron Indonesia Company. Badak
LNG bertugas mengelola, mengoperasikan, dan memelihara kilang
LNG dan LPG.
PROFIL PT BADAK LNG
Hasil produksi LNG dan LPG tersebut diekspor ke negara-negara
pembeli (Jepang, Korea Selatan, dan Taiwan) untuk digunakan sebagai
bahan bakar. Sedangkan hasil sampingannya berupa kondensat akan
dikirimkan ke Tanjung Santan dan diserahkan kembali kepada
perusahaan penghasil gas bumi (VICO, Total, Chevron Indonesia
Company) untuk dijual . Sedangkan jumlah karyawan PT Badak NGL
yatitu sebanyak 2000an karyawan.
PROFIL
PT BADAK LNG
HUMAN CAPITAL
Jumlah total Pekerja Perusahaan per akhir 2019 adalah 826
Pekerja tetap. Mereka menempati berbagai posisi yang dijabarkan
dalam struktur organisasi resmi, baik secara struktural maupun jenjang
profesional. Selain Pekerja tetap, PT Badak NGL juga mempekerjakan
3 Pekerja Waktu Tertentu (PWT) dan 2.197 pekerja yang dialihdayakan
dari penyedia jasa yang selanjutnya disebut sebagai mitra kerja.
Mereka merupakan pekerja teknis di lapangan serta tenaga
administrasi untuk mendukung kegiatan operasional Perusahaan.
HUMAN
CAPITAL
PLANTSITE PT BADAK LNG
PENDIDIDIKAN DAN
PELATIHAN KERJA
SEJARAH SINGKAT
PERUSAHAAN
Sejarah PT Badak NGL berawal dari ditemukannya dua
cadangan gas alam di Arun, Aceh Utara dan Muara Badak,
Kalimantan Timur. Cadangan gas alam di Arun ditemukan oleh
Mobil Oil Indonesia pada tahun 1971. Sedangkan cadangan gas di
Muara Badak ditemukan oleh Huffco, Inc pada tahun 1972. Kedua
perusahaan tersebut membuat kesepakatan untuk melakukan
pembagian hasil dengan PT. Pertamina.
SEJARAH SINGKAT
PERUSAHAAN
Lokasi ditemukannya cadangan gas tersebut cukup jauh
untuk dijangkau oleh konsumen gas dalam skala besar. Untuk
memudahkan transportasi gas alam tersebut, maka PT.
Pertamina, Mobil Oil, dan Huffco melakukan kesepakatan untuk
membuat sebuah proyek LNG yang dapat mengeksport gas skala
besar dalam fasa cair.
LOKASI PERUSAHAAN
Badak LNG berlokasi di pantai timur Kalimantan,
tepatnya di Kota Bontang, sekitar 105 km sebelah timur
laut Kota Samarinda. Sebelum Kilang LNG dibangun,
Bontang merupakan daerah yang terpencil dan belum
maju. Jumlah penduduknya masih sedikit dan sebagian
besar bermatapencarian sebagai nelayan. Setelah
ditemukannya sumber gas alam yang cukup besar di
Muara Badak, maka direncanakanlah pendirian kilang
pencairan gas alam. Setelah dilakukan studi kelayakan,
Bontang dipilih sebagai tempat untuk mendirikan kilang
pencairan gas alam tersebut. Jarak antara Bontang ke
Muara Badak sekitar 57 km.
LOKASI PERUSAHAAN
Yang menjadi bahan pertimbangan
dalam pemilihan lokasi pabrik, yaitu :
Kekuatan Tanah
Transportasi
Bahan Baku
Kebijaksanaan Pemerintah
Sosial Ekonomi
Prasarana Yang ada
STATUS PERUSAHAAN
PT.Badak NGL merupakan sebuah perusahaan Joint Venture. Mulai sejak didirikan pada
tahun 1974 sampai dengan tahun 1990, kepemilikan saham di PT.Badak NGL adalah:
1. Pertamina (Pemilik Aset) sebesar 55%
2. HUFFCO (Produsen Gas) sebesar 30%
3. JILCO (Japan Indonesian LNG Company) sebesar 15%

Saat ini PT.Badak NGL masih merupakan sebuah perusahaan Joint Venture, yang kepemilikan
sahamnya adalah sebagai berikut:
1. Pertamina sebesar 55%
2. VICO sebesar 20%
3. JILCO sebesar 15%
4. TOTAL sebesar 10%
STATUS PERUSAHAAN
Saham kepemilikan terbesar dari PT.Badak NGL dimiliki oleh
Pertamina, sehingga Pertamina mempunyai kuasa terbesar dalam
pengambilan keputusan menentukan arah kebijakan perusahaan.
Hal ini demi menjamin terlaksananya amanah UUD 1945 pasal 33
ayat 3, bahwa bumi dan air serta kekayaan alam yang terkandung
didalamnya dikuasai oleh negara dan dipergunakan agar
kemakmuran rakyat dapat terjamin
KAPASITAS DAN
FASILITAS KILANG
Kilang diresmikan pada 1 Agustus dan pengapalan LNG diberangkatkan dari
Bontang pada tanggal 9 Agustus 1977 oleh tanker Aquarius dengan tujuan
pengiriman Senboku, Jepang. Setelah lebih dari 33 tahun beroperasi, LNG Badak
saat ini memiliki 8 train dan dilengkapi oleh fasilitas produksi LPG. Pengembangan
fasilitas kilang telah meningkatkan produksi LNG dari 3.3 juta ton pada tahun
1977 menjadi 22 juta ton dan ditambah lagi oleh 1.2 juta ton LPG per tahun.

Pada waktu yang sama, pipa gas baru ditambahkan, satu pipa gas 36 inch
ditambahkan menjadi 4 pipa gas dan 42 inch yang menyuplai gas alam dari sumur
gas untuk mengisi LNG dan LPG. Saat ini, Badak LNG dilengkapi oleh 3 dermaga
yang dapat dioperasikan secara simultan.
KESELAMATAN DAN
KESEHATAN KERJA
Hal yang berhubungan dengan keselamatan kerja ditangani oleh bagian
SHE-Q yang bertanggung jawab terhadap perencanaan, pelaksanaan,
pengawasan, dan pemeliharaan keselamatan instalasi peralatan dan
karyawan. Badak LNG sangat menghindari terjadinya kecelakaan yang
mungkin terjadi dengan mengikuti peraturan yang relevan dan selain itu juga
untuk mengembangkan dan memelihara budaya agar nilai-nilai keselamatan,
kesehatan kerja, proteksi lingkungan, quality control, dan security menjadi
prioritas utama.
KESELAMATAN DAN
KESEHATAN KERJA
Perusahaan juga terus menerus melaksanakan peningkatan, memelihara
hubungan baik dengan pegawai maupun community. Hal mendasar yang
harus diingat adalah keselamatan merupakan tanggung jawab pribadi masing-
masing dengan bantuan manajemen yang memonitor segala aspek pada
bidang SHE-Q ini. Badak LNG merupakan perusahaan Indonesia pertama
yang mendapatkan sertifikasi ISRS8 Level 8 sehingga layak disebut
perusahaan safety kelas dunia.
KESELAMATAN DAN
KESEHATAN KERJA
Untuk melindungi pekerja dari berbagai penyakit akibat kerja, kegiatan
Occupational Health & Industrial Hygiene diselenggarakan secara rutin.
Perusahaan juga mewajibkan pemeriksaan kesehatan bagi seluruh calon pekerja,
seluruh pekerja tetap minimal satu kali setahun, termasuk pekerja yang akan
memasuki Masa Persiapan Purna Karya (MPPK) dan yang akan berhenti bekerja.
Anggota keluarga pekerja tetap juga mengikuti pemeriksaan kesehatan sekali
setahun. Di samping itu, agar para pekerja dan anggota keluarganya serta
masyarakat sekitar terhindar dari berbagai penyakit serius, Perusahaan
menyelenggarakan seminar, pelatihan, konseling, penyuluhan kesehatan, serta
tindakan pencegahan/ pengendalian risiko dan pengobatan.
TINGKAT
KECELAKAAN KERJA
Sampai dengan akhir periode pelaporan 2018, PT Badak NGL
mencatat total jam kerja aman pada tahun 2018 adalah 98.338.547 jam
kerja aman. Pencapaian tersebut meningkat dari jam kerja aman PT Badak
NGL tahun 2017 yang sebesar 91.912.842 jam kerja aman. Selama tahun
2018 Perusahaan mencatat tidak ada kecelakaan kerja yang menghilangkan
jam kerja (lost time incident) seperti halnya tahun 2017. Selain itu pada
tahun 2018 tercatat terjadi 2 insiden kebakaran di kilang. Hal in lebih baik
dari tahun 2017 di mana terjadi enam insiden kebakaran di kilang.
Sebagaimana halnya tahun 2017, tidak ada insiden kebakaran di luar kilang
selama tahun 2018.
PENANGANAN
LIMBAH
Jumlah limbah yang dihasilkan oleh Badak LNG relatif sangat
rendah karena sebagian besar limbah buangan dimasukkan ke
dalam Blow down System untuk dibakar. Sementara untuk limbah
rumah tangga diolah terlebih dahulu sebelum dibuang ke perairan.
Dengan treatment tertentu limbah akan mengalami proses aerasi,
pengendapan, dan injeksi chlorine sehingga BOD (Biologycal
Oxygen Demand) dan kadar suspenden solidnya memenuhi syarat
untuk dibuang ke perairan bebas .
PENANGANAN
LIMBAH
Pengolahan air limbah di Badak LNG terdiri dari 2 unit,
yaitu Plant 48 pengolahan air limbah perumahan dan rumah
sakit serta Plant 34 (Liquid Waste System) pengolahan air
limbah dari pabrik. Pengolahan air limbah pada Plant 48
ditangani oleh seksi Utilities, sedangkan pengolahan air
limbah pada Plant 34 ditangani oleh seksi Storage & Loading
Section.
STRUKTUR ORGANISASI
PROFIL KOMISARIS
PROFIL KOMISARIS
PROFIL PRESIDEN KOMISARIS
PROFIL DIREKSI
PT BADAK LNG
Badak LNG dipimpin oleh seorang President Director yang berkedudukan di
Jakarta, sedangkan untuk pelaksana kegiatan operasi kilang LNG/LPG
dipegang oleh Director/General Manager yang berkedudukan di Bontang,
Kalimantan Timur.

Director/General Manager membawahi 2 divisi dan 5 departemen, yaitu:


1. Production Division
2. Business Support Division
3. Accounting Operation and Control Department
4. Internal Audit Department
5. Safety & Health Environment Quality Department
6. Corporate Strategic Planning and Business Development Department
7. Corporate Secretary Department.
PT BADAK LNG
Berdasarkan struktur organisasi tersebut dapat disimpulkan
bahwa PT Badak NGL memiliki struktur organisasi garis dan
staf karena merupakan suatu organisasi yang besar, memiliki
tenaga ahli khusus dan adanya pengambilan keputusan yang
bagus.
MANAJEMEN ENERGI
Sistem manajemen energi merupakan
metode perbaikan efisiensi energi
yang berkelanjutan dengan
mengintegrasikan kegiatan efisiensi
energi dalam sistem manajemen yang
sudah ada sehingga dapat
memperhitungkan faktor biaya,
lingkungan, ketersediaan energi,
risiko usaha.
MANAJEMEN ENERGI
MANAJEMEN ENERGI
MANAJEMEN ENERGI
MANAJEMEN ENERGI
Hasil Absolut Efisiensi Energi 2010-
2014

Intensitas pemakaian energi gas yang


diperlukan untuk memproduksi LNG
adalah 2.16 MWh/Ton LNG
MANAJEMEN ENERGI
Hasil Absolut Efisiensi Energi 2010-
2014

Department yang mengatur tentang


Energi dan produksi yaitu Technical
Departmentyang merupakan bagian
dari Production Division.
MANAJEMEN ENERGI
Struktur Technical
Departement
MANAJEMEN ENERGI
Production Planning & Energy Conservation (PP&EC) Section
Tugas dari seksi ini antara lain:
1. Mengadakan konfirmasi dengan pihak Pertamina mengenai kapasitas produksi kilang
2. Mengadakan konfirmasi dengan gas producer tentang suplai gas alam dari sumber
gas
3. Menentukan rencana roduksi kilang dengan mempertimbangkan faktor internal dan
eksternal, diantaranya adalah pasokan feed gas, permintaan dari buyer, kondisi
operasional pabrik, dan kontrak Pertamina dengan buyer jadwal kedatangan kapal,
ataupun adanya kemungkinan keterlambatan kapal.
MANAJEMEN ENERGI
Process & SHE Engineering (P&SHEE) Section
Tugas dari seksi ini antara lain:
1. Sebagai Project Engineering and Contract Engineering.
2. Bertanggung jawab dalam menentukan segala sesuatu yang berhubungan dengan
proses produksi,
3. Menentukan spesifikasi alat dan kemungkinan penggunaan alat atau sistem baru
sehubungan dengan optimalisasi proses produksi.
4. Bertanggung jawab atas keselamatan yang berhubungan dengan pengoperasian,
perencanaan, pengawasan dan pemeliharaan kilang serta keselamatan karyawan.
MANAJEMEN ENERGI
Process & SHE Engineering (P&SHEE) Section
Process & SHE Engineering dipimpin oleh seorang Section Head. Untuk melaksanakan
tugas tersebut Process & SHEmEngineering membagi strukturnya menjadi 3 sub-seksi
utama yaitu Process Train, Utilities, dan Storage & Loading. Setiap sub-seksi akan diisi
oleh seorang Lead-Engineer dan beberapa orang Engineer. Selain Engineer di sub-seksi
utama. PE juga memiliki teknisi-teknisi dan administrasi.
MANAJEMEN ENERGI
Facilities & Project Engineering (FPE) Section
Secara umum tugas Facilities & Project Engineering Section sama dengan P&SHE
Engineering, tetapi ditambah dengan beberapa tugas seperti memberikan bantuan teknis
untuk pembangunan dan proyek ekspansi Plant serta mengadakan diskusi teknis,
mengevaluasi proyek yang berhubungan dengan mekanik, instrumen dan listrik di dalam
suatu manajemen.
MANAJEMEN ENERGI
Inspection Section
Bertanggung jawab terhadap kegiatan inspeksi, analisis, pembuatan prosedur perbaikan
dan pemeriksaan, serta evaluasi peralatan Plant.

Laboratory and Environment Control Section


bertanggung jawab dalam memberikan informasi mengenai kualitas suatu sampel,
sehingga hasil dari informasi ini dapat memberikan interpretasi kondisi sampel. Dalam hal
ini, seksi ini berperan sebagai kontrol dari kondisi operasi yang dilaksanakan sehari-hari
MANAJEMEN
BAHAN BAKU
Badak LNG mendapatkan sumber bahan bakufeed gas dari
beberapa sumur gas alam yang dikelola oleh produsen gas seperti
Total E&P Indonesie, Chevron, Vico. Dari sumur-sumur gas alam
tersebut dialirkan ke Muara Badak dan selanjutnya akan dialirkan
ke kilang Badak LNG dengan menggunakan 4 buah pipa sepanjang
57 km dengan diameter pipa berukuran 36 inch sebanyak 2 buah
dan 2 buah pipa lainnya sebesar 42 inch dengan tekanan 47
kg/cm2.
MANAJEMEN
BAHAN BAKU
Berikut ini merupakan komposisi dari feed gas yang digunakan
untuk proses pembuatan LNG di Badak LNG:
Produk LNG, LPG Propana, dan LPG Butana yang akan dijual
ke konsumen harus mempunyai komposisi dan kualitas yang telah
ditentukan. Komposisi dan kualitas dari produk LNG dan LPG di
kilang Badak LNG adalah sebagai berikut:
Produk LNG, LPG Propana, dan LPG Butana yang akan dijual
ke konsumen harus mempunyai komposisi dan kualitas yang telah
ditentukan. Komposisi dan kualitas dari produk LNG dan LPG di
kilang Badak LNG adalah sebagai berikut:
MANAJEMEN PRODUKSI DAN
OPERASI
Manajemen produksi dan operasi merupakan
kegiatan untuk mengatur dan mengkoordinasikan
penggunaan sumber-sumber daya yang berupa
sumber daya manusia, sumber daya alat, dan
sumber daya dana serta bahan, secara efektif dan
efisien, untuk menciptakan dan menambah
kegunaan (utility) sesuatu barang atau Jasa.
FASILITAS PRODUKSI
PT Badak NGL memiliki delapan unit pengolahan (process train) gas alam menjadi
LNG (Train A hingga H). Kapasitas desain produksi total dari kedelapan train tersebut
adalah 22,5 juta ton LNG per tahun. Produksi tertinggi PT Badak NGL dicapai pada tahun
2001 dengan total produksi LNG mencapai 20,25 juta ton dan produksi LPG sebesar 1,16
juta ton. Saat ini, hanya 3 train yang beroperasi sedangkan 2 train lainnya dalam proses
decommissioning (sebelum dikembalikan kepada Lembaga Manajemen Aset Negara) dan 1
train dalam proses LTI (Long Term Idle) serta 2 train dalam posisi Idle.

Dari kelima train yang yang beroperasi, tidak semua train beroperasi karena
keterbatasan jumlah gas alam. Train lain yang tidak beroperasi berada dalam kondisi idle
(siaga), siap untuk digunakan sewaktu-waktu bila ada masalah pada train yang sedang
beroperasi
FASILITAS PRODUKSI
PROSES PRODUKSI LNG
MANAJEMEN
OPERASI

Badak LNG mendapatkan sumber bahan baku feed


gas dari beberapa sumur gas alam yang dikelola oleh
produsen gas seperti Total E&P Indonesie, Chevron, Vico.
Dari sumur-sumur gas alam tersebut dialirkan ke Muara
Badak dan selanjutnya akan dialirkan ke kilang Badak
LNG dengan menggunakan 4 buah pipa
MANAJEMEN
OPERASI

Struktur Manajeman
Operasi pada PT Badak LNG
MANAJEMEN OPERASI
Train ABCD Section
Bertanggung jawab atas proses pencairan gas
Train EFGH Section
alam menjadi LNG khusus proses Train ABCD
Bertanggung jawab atas proses pencairan gas
alam menjadi LNG khusus proses Train EFGH.
Seksi ini juga mempunyai tanggung jawab
Fire and Safety
untukpembeli.
Bertanggung jawab atas kesehatan dan
keselamatan kerja di daerah Badak LNG. Dan
juga bertanggung jawab apabila terjadi
kebakaran di Badak LNG.
MANAJEMEN OPERASI
Deputy : Utility Section I Deputy : Storage Loading Section
Bertanggung jawab terhadap semua hal yang Bertanggung jawab atas penerimaan feed gas,
mendukung proses di Train ABCD seperti fasilitas penyimpanan LNG/LPG, nitrogen plant,
pembangkit listrik, pengadaan udara bertekanan, dermaga pengapalan dan pemuatan LNG ke
sistem air pendingin, unit pengolahan air, boiler, kapal.
nitrogen plant, sumur air tawar, unit pengolahan
air minum, dan pemadam kebakaran. Deputy : Marine Section
Bertanggung jawabatas fasilitas penyediaan tug
Deputy : Utility Section II boat dan mooring boat serta rambu-rambu yang
Tugas seksi ini sama dengan Utilities 1 Section, ada di alur pelayanan kolam pelabuhan.
hanya saja seksi ini bertanggungjawab untuk
mendukung proses di Train EFGH.
MANAJEMEN
PEMASARAN
Manajemen pemasaran adalah suatu usaha untuk
merencanakan, mengimplementasikan (yang terdiri dari kegiatan
mengorganisaikan, mengarahkan, mengkoordinir) serta
mengawasi atau mengendalikan kegiatan pemasaran dalam suatu
organisasi agar tercapai tujuan organisasi secara efesien dan
efektif.

Di dalam fungsi manajemen pemasaran ada kegiatan


menganalisis yaitu analisis yang dilakukan untuk mengetahui
pasar dan lingkungan pemasarannya, sehingga dapat diperoleh
seberapa besar peluang untuk merebut pasar dan seberapa besar
ancaman yang harus dihadapi.
ASPEK PEMASARAN
PT BADAK LNG
PT Badak NGL melakukan kegiatan pemasaran jasa
kepada calon pelanggan potensial dengan meningkatkan
komunikasi dan koordinasi untuk mensosialisasikan jasa
yang PT Badak NGL miliki. Program pemasaran yang
dilakukan oleh PT Badak NGL terdiri dari lima strategi
pemasaran, yaitu:
ASPEK PEMASARAN PT BADAK NGL
Pemasaran strategis dengan Partisipasi aktif dalam berbagai
memberdayakan jaringan bisnis yang ada kesempatan
PT Badak NGL secara aktif mengomunikasikan jasa
PT Badak NGL berpartisipasi aktif dengan mengikuti
yang dimiliki melalui jalur internal (Total Indonesie,
berbagai event migas nasional dan internasional,
ENI, VICO) dan Pertamina. PT Badak NGL juga
seperti gastech, WGC, LNG conference, dan IGU
melakukan pendekatan aktif kepada stakeholders
events. PT Badak NGL juga berkoordinasi dengan
Perusahaan agar para pemangku kepentingan
Pertamina Business Forum agar dapat
mengetahui dengan baik kapabilitas PT Badak NGL
mengkomunikasikan jasa dan keahlian PT Badak
yang dapat dikembangkan sebagai layanan bisnis
NGL
komersial
ASPEK PEMASARAN PT BADAK NGL
Kerjasama Pemasaran Pemasaran Aktif pada
atau Marketing Partnership Calon Pengguna Jasa

PT Badak NGL aktif menjalin kerja sama dengan pihak- PT Badak NGL menghubungi langsung perusahaan -
pihak yang memiliki jaringan operasional maupun perusahaan yang sedang dalam masa pembangunan
keanggotaan yang luas, misalnya Indonesia Gas Society kilang LNG. Data perusahaan yang sedang dalam
(IGS) yang merupakan wadah komunikasi perusahaan- proyek pengembangan diperoleh dari IGU report.
perusahaan gas yang beroperasi di Indonesia, Chiyoda, Dalam laporan tersebut tersedia informasi proyek yang
Mitsui, dan Cegelec. PT Badak NGL juga menjalin sedang berjalan dan akan berjalan. Jenis proyek LNG
komunikasi yang intensif dengan Kementerian Luar liquefaction, receiving terminal & regas, FSRU.
Negeri RI agar dapat menjadi ambassador atas jasa-jasa Kemudian PT Badak NGL mengontak langsung
yang dimiliki PT Badak NGL untuk pasar luar negeri. perusahaan-perusahaan tersebut.
ASPEK PEMASARAN PT BADAK NGL
Pengembangan Kelima strategi pemasaran tersebut dinilai
Channel Pemasaran cukup efektif untuk memasarkan jasa
komersial PT Badak NGL kepada pelanggan
PT Badak NGL terus mengembangkan channel potensial. Namun, PT Badak NGL akan terus
pemasaran online melalui website khusus dan mengembangkan strategi pemasaran untuk
sosial media meningkatkan penjualan dengan
mempertimbangkan tren pemasaran terkini
serta meningkatkan kapasitas SDM PT Badak
NGL dalam melakukan pemasaran dan
penjualan.
PEMASARAN
PT BADAK LNG
MANAJEMEN RISIKO
PT Badak NGL mengelompokkan risiko-risiko usahanya ke dalam empat kategori, yaitu:

Risiko Strategis Risiko Operasional Internal


yang meliputi risiko terkait kebijakan yang diakibatkan aktivitas kilang, yang
pemerintah dalam hal minyak dan gas meliputi kejadian-kejadian yang dapat
berdampak langsung terhadap keberlanjutan
Risiko Finansial
produksi LNG dan LPG, seperti kebakaran,
yang meliputi risiko terkait kondisi likuiditas
ledakan di unit produksi, dan gangguan radio
perusahaan
atau trunking system yang mematikan sistem
Risiko Operasional komunikasi; dan
akibat pengaruh eksternal yang berdampak
terhadap keberlanjutan produksi, seperti
unjuk rasa masyarakat dan bencana alam.
MANAJEMEN
RISIKO
Masing-masing kategori memuat sejumlah risiko yang
apabila terjadi dapat mengakibatkan gangguan terhadap
operasi Perusahaan. Penilaian dan kategori risiko yang
dilakukan di Perusahaan mengacu pada dokumen Risk
Management Standard yang dipublikasikan oleh Institute
of Risk Management, dan pada Standard Operating
Procedure SOP/BSMART/03-12 yang berjudul Business
Risks.
MANAJEMEN
RISIKO
Setiap risiko bisnis diklasifikasikan dengan mempertimbangkan
kemungkinan kejadiannya sekaligus faktor-faktor berikut: dampak
terhadap orang, kerusakan lingkungan, kerusakan material,
kehilangan kesempatan produksi, dampak hukum, dampak reputasi,
dan citra Perusahaan.

Setiap faktor ini kemudian dinilai dengan skala satu sampai


lima, dari “minor” hingga “catastrophic”. Untuk hampir seluruh
risiko bisnisnya, PT Badak NGL telah merumuskan sejumlah upaya
preventif dan mitigatif sekaligus juga rencana kontinjensi, untuk
memastikan keberlanjutan eksistensinya.
TANGGUNG JAWAB
SOSIAL PERUSAHAAN
Tata Kelola Tanggung Jawab Sosial Perusahaan
Hak Asasi Manusia
Operasi yang Adil
Lingkungan Hidup
Ketenagakerjaan, Kesehatan dan Keselamatan Kerja
Tanggung Jawab Pada Konsumen
Pengembangan Sosial dan Kemasyarakatan
UTILITAS
PT BADAK NGL
Utilitas merupakan sarana penunjang untuk
memenuhi kebutuhan yang diperlukan untuk proses
pengolahan gas alam serta penyediaan air dan listrik
untuk community. Utilities terbagi atas On-Plot Utilities
dan Off-Plot Utilities.
ON PLOT UTILITIES
Pada utilitas ini meliputi beberapa plant yang menyediakan kebutuhan yang diperlukan pada
proses dalam pabrik, yaitu :

PLANT 29 ( Nitrogent Plant )


Plant ini, udara dari plant 35 yang telah dibersihkan dari 1. Untuk membilas (purging) pada kolom dan peralatan,
H2O dan CO2 dimasukkan ke dalam coldbox dan dengan sebagai pengusir udara.
cara destilasi pada temperatur rendah (-160oC) udara 2. Sebagai salah satu komponen dalam MCR (Multi
dipisahkan menjadi N2 dan O2. Gas Nitrogen dikirim ke Component Refrigerant).
sistem distribusi sedangkan gas O2 dibuang ke atmosfer. 3. Sebagai blanketing bahan-bahan kimia.
Gas nitrogen (N2) yang diproduksi di Plant ini dipakai 4. Sebagai pengganti udara instrument.
beberapa hal, yaitu: 5. Untuk menciptakan kondisi inert dalam penyimpanan
bahan-bahan kimia.
6. Untuk memenuhi kebutuhan kapal tanker LNG.
ON PLOT UTILITIES
Pada utilitas ini meliputi beberapa plant yang menyediakan kebutuhan yang diperlukan pada
proses dalam pabrik, yaitu :

PLANT 31 ( Steam and Power Generation ) PLANT 35 ( Air Compressed System )


Plant ini berfungsi sebagai sarana penyedia steam dan Penyediaan udara bertekanan yang dipakai untuk
listrik. Di kilang LNG Bontang terdapat 21 Boiler yang keperluan instrumentasi di pabrik, dan sebagai keperluan
digunakan untuk menghasilkan steam. Sedangkan untuk lainnya.Dalam sistem utilitas, udara tekan dihasilkan oleh
memenuhi kebutuhan listrik terdapat 13 unit turbin Plant 35. Hasil yang diperoleh dari Plant tersebut adalah
uap/generator dengan kapasitas 12.5 MW, 1 turbin udara dengan tekanan sekitar 9,1 kg/cm2gauge (10 atm
gas/generator dengan kapasitas 12,5 MW serta 1 absolute).
Diesel/Generator dengan kapasitas 5 MW.
OFF PLOT UTILITIES
Pada utilitas ini meliputi beberapa plant , yaitu :

PLANT 32 ( Cooling Water Plant ) PLANT 33 ( Fire Water System )


Cooling Water Plant, penyediaan air laut untuk Fire Water System, menyediakan air yang diperlukan
pendinginan pada proses pembuatan LNG. Peralatan untuk pemadam kebakaran (air tawar dan air laut).
utama di Plant 32 adalah 22 buah pompa air laut. Air Terdapat beberapa pompa untuk keperluan tersebut,
laut tersebut sebelum didistribusikan ke proses train sedangkan sistem perpipaannya dijaga tekanannya
terlebih dahulu dibersihkan oleh sodium hypochlorite secara kontinu sekitar 12 kg/cm2 dengan menggunakan
untuk mengurangi kandungan chlorin hingga maksimum Jocky Pump, sehingga siap dipakai jika diperlukan.
1 ppm.
OFF PLOT UTILITIES
Pada utilitas ini meliputi beberapa plant , yaitu :

PLANT 36 ( Water Treating Plant for Boiler )


Water Treating Plant, untuk menyediakan air yang sudah diolah untuk keperluan pembuatan steam (uap
air) serta make-up air untuk penambahan kebutuhan pembuatan steam. Sebagian besar air yang dibuat
steam berasal dari steam condensate dari proses ataupun turbin-turbin.

Unit pengolahan air bertujuan untuk menyediakan keperluan air, terutama untuk air umpan boiler (Boiler
Feed Water) dan untuk komunitas serta untuk pemadam kebakaran. Air umpan boiler harus memenuhi
persyaratan tertentu agar tidak menimbulkan masalah pembentukan kerak pada boiler maupun masalah
korosi pada boiler.
OFF PLOT UTILITIES
Pada utilitas ini meliputi beberapa plant , yaitu :

PLANT 34 ( Sewer and Sewage Plant )


Plant ini berfungsi sebagai pengolah air limbah untuk
dinetralkan sebelum air tersebut dibuang ke laut

PLANT 48 - 49 ( Water Treating Plant )


Plant ini berfungsi untuk mengolah air dari sumur yang
akan dipakai untuk keperluan di pabrik ataupun
community.
WATER TREATMENT
SYSTEM
SEWER AND
SEWAGE PLANT

Anda mungkin juga menyukai