Reaksi
Serelah Setelah
hebat (H),
No Logam dicampurkan ditambahkan Warna uap
sedang (S),
Iodin air
lemah (L)
Warna
Setelah Reaksi
Timbul larutan
dipanaskan hebat (H),
No Logam gelembung setelah
timbul sedang (S),
gas penambahan
gelembung gas lemah (L)
PP
4.2 Reaksi
4.3 Pembahasan
penurunan bilangan oksidasi satu unsur atau lebih. Unsur yang mengalami oksidasi
bilangan oksidasi akan bertindak sebagai reduktor. Sedangkan zat yang mengalami
tertentu.
logam Al, Fe, Zn, dan Cu dengan iodin pada cawan petri yang berbeda dalam kondisi
kering dengan perbandingan 1:2 yaitu 1 logam dan 2 untuk iodin. Hal ini dilakukan
Karena bilangan oksidasi keduanya berbeda, bilangan oksidasi pada logam adalah +2
sedangkan bilangan oksidasi pada iodin adalah -1. Olehnya itu dilakukan dengan
merata dan diamati. Dari hasil pengamatan, semua logam yang direaksikan dengan
iodin tidak mengalami perubahan atau tidak bereaksi dengan iodin, kecuali Al yang
memiliki potensial reduksi yang rendah. Hal ini disebabkan karena pada saat
masih sangat tinggi dan kereaktifannya masih sangat rendah. Sehingga tidak
logam.
ion. Hasil pengamatan menunjukkan logam Al bereaksi hebat dan menghasilkan gas
iodin yang berwarna ungu pekat. Logam Fe bereaksi sedang membentuk warna ungu.
dengan logam Zn. Hal ini dapat disebabkan oleh kondisi reaktan yang kurang sesuai
dengan kondisi yang seharusnya atau dapat disebabkan oleh perbandingan logam dan
dengan 5 mL akuades dalam tabung reaksi kemudian dihomogenkan. Dalam hal ini
digunakan logam Ca dan Mg. Hasil pengamatan menunjukkan bahwa pada kedua
tabung tidak terbentuk gelembung gas. Kemudian kedua tabung dipanaskan di atas
pembakar bunsen sambil dikocok untuk mempercepat reaksi. Pada kedua tabung
timbul gelembung gas yang dengan tingkat reaksi yang hebat dan sedang. Kemudian
apakah reaksi antara logam magnesium dan kalsium dengan akuades menghasilkan
lebih terang daripada warna yang terbentuk pada logam Ca. Hal tersebut kurang
sesuai dengan teori yang ada, dimana menurut teori kereaktifan logam Ca seharusnya
lebih besar dibandingkan dengan kereaktifan logam Mg. Menurut teori, kereaktifan
logam alkali tanah dengan air dalam sistem periodik semakin ke bawah dan semakin
ke kiri letak unsur, maka sifatnya akan semakin reaktif. Hal ini dipengaruhi oleh
ukuran jari-jari atomnya, dimana semakin besar jari-jari suatu atom, maka
dengan penambahan indikator PP. Kesalahan ini dapat disebabkan oleh perbandingan
kedua logam yang tidak sama besar atau dapat pula disebabkan oleh kondisi logam
yang sudah terkontaminasi sehingga kondisinya kurang sesuai serta pemanasan yang
kurang optimal.