Anda di halaman 1dari 11

METODE PRAKTIKUM

Analisis Data
1. Hubungan Panjang dan Berat
Menurut Hile dan Effendie (1979) formulasi umum yang dapat digunakan
dalam perhitungan bobot panjang. Hubungan panjang-berat ikan dapat
dipengaruhi oleh jenis kelamin, tingkat kematangan gonad, musim dan tingkat
kepenuhan lambung adalah:

W = a. Lb

Dimana:
W = bobot ikan (g)
L = panjang total ikan (mm)
a dan b = konstanta
2. Faktor Kondisi
Menurut Lagler (1979) keadaan untuk menyatakan kemontokan ikan
dengan angka dinamakan faktor kondisi atau ponderal indek:

K(TL) =

Dimana:
W = bobot rata-rata ikan yang sebenarnya dalam gram yang terdapat dalam kelas
sebenanrnya.
L = panjang rata-rata ikan dalam mm yang ada dalam kelas tersebut.

Prosedur Praktikum
1. Buka tampilan dekstop, lalu buka Microsoft excel.

2. Setelah Microsoft excel dibuka, isilah data panjang dan berat ikan sebanyak 100
ekor.

3. Klik file pilih options kemuadian klik And-ins lalu pilih excel option. Setelah
itu klik add-ins, pilih Analysis ToolPak lalu klik “go”. Centang analysis
toolpak dan analysis toolpak VBA lalu klik “ok”
4. Maka akan muncul tampilan pada microsoft excel untuk memulai lembar kerja
dari data panjang bobot ikan. Pilih”Data” pada Toolbar lalu klik Data Analysis.
Pilih regression , tekan “ok”

5. Blok seluruh nilai panjang ikan untuk mengisi Y Range. Blok juga seluruh
nilai berat ikan untuk mengisi X Range. Lalu klik ’output range’ dan pilih
kolom sesuka hati
6. Akan tampil Summary output.

7. Setelah itu blok seluruh nilai panjang dan berat ikan. Pilih “Insert” pada
Toolbar, lalu pilih scatter lalu pilih grafik yang pertama.
8. Setelah grafik muncul, ubah judul grafik dan judul samping serta bawahnya

9. Hilangkan klik garis-garis pada grafik lalu klik kanan lalu delete

10. Buatlah tulisan koefisien determinasi di multiple dengan lambang R^2 dan
koefisien kolerasi di R square dengan lambang r.
11. Selanjutnya klik kanan bagian grafik yang berwarna biru. Klik kanan Add
Trendline, pilih power lalu beri centang pada Display Equation on Chart dan
Display R-Squared Value on Chart. Lalu klik “close”.
12. Setelah itu, akan muncul garis pada grafiknya. Lalu klik kanan pada bagian
rumusnya dan pilih format trendline label, klik number lalu isi ”5” pada
kolom decimal places, kemudian close.

13. Masukkan data b0 dan b1. T hitung didapat dari rumus: =(b1-b0)/intercept –
standard error. Lalu T tabel didapat dari rumus: =TINV(0,05; df residual).
14. Selanjutnya copy seluruh data panjang dan berat ikan lalu paste pada sheet 2.

15. Pada kolom disebelah data, diisi nilai a, nilai b dan nilai Fk yang didapat dari
grafik. Lalu masukkan rumus faktor kondisi (Fk) disebelah data tadi dengan
rumus: W/(a*L^b).

16. Blok data lalu pada menu “home” pada kotak “general” klik lalu pilih “More
number formats” lalu pilih “Number”. Decimal places diubah menjadi 3.,
klik OK
17. Kemudian cari Rata-rata dengan rumus =AVERAGE(seluruh Nilai FK)
Standart deviasi =STDEV(seluruh Nilai FK). Lalu cari nilai Min dengan
rumus =MIN(seluruh Nilai FK) dan nilai Max dengan rumus =MAX (seluruh
Nilai FK) dan Kisaran : nilai Min-Max
HASIL DAN KESIMPULAN

Hasil
Hasil dari praktikum ini adalah sebagai berikut :

Grafik 1. Hubungan panjang bobot ikan Kembung Lelaki


(Rastrelliger kanagurta Cuvier 1817).

Tabel 1. Hasil perhitungan.

Keterangan Nilai
Pers y = 0,00001x3,54028

b 3
r 0,904878

R2 0,95

Thit -6,60905279

Ttab 1,984467455

Tabel 2. Faktor Kondisi


Keterangan Nilai
a 0,00001

b 3,54028
Fk rata-rata 0,067

Fk kisaran 0,050-0,122

Kesimpulan Hasil
Dari hasil perhitungan hubungan panjang bobot ikan Kembung Lelaki
(Rastrelliger kanagurta Cuvier 1817) yaitu bersifat allometrik positif yaitu
pertumbuhan berat lebih dominan dari pertumbuhan panjang. Dimana nilai
B > 3 Hasil simulasi numerik tersebut menunjukkan bahwa model pertumbuhan
ikan Kembung Lelaki (Rastrelliger kanagurta Cuvier 1817) kedepan cenderung
bersifat allometrik positif. Dimana koefisien arah pertumbuhan sebesar b= 3. Dari
hasil analisis regresi dan grafik hubungan panjang berat ikan didapatkan nilai R 2 =
0,95 yang mana dijika dipersentasekan akan menjadi 95% yang berarti 95% sesuai
dengan keadaanya dialam.
Dari hasil perhitungan hubungan panjang bobot ikan Kembung Lelaki
(Rastrelliger kanagurta Cuvier 1817) diketahui bahwa nilai Faktor Kondisi (FK) adalah
0,050-0,122. Hasil simulasi numerik tersebut menunjukkan bahwa yang ikan
Kembung Lelaki (Rastrelliger kanagurta Cuvier 1817) tersebut memiliki bentuk tubuh
yang kurang pipih, karena ikan tersebut juga diketahui bersifat allometrik positif yaitu
pertumbuhan berat lebih dominan dari pertumbuhan panjang. Hasil rata-rata Faktor
kondisi (FK) dari ikan Kembung lelaki (Rastrelliger kanagurta) ini adalah 0,067 +/-
0,009 dengan kisaran Faktor Kondisi (FK) 0,050-0,122 +/- 0,009.

Anda mungkin juga menyukai