Anda di halaman 1dari 9

UNIT KOMPETENSI 1.

1 Mampu melakukan praktik kefarmasian secara profesional dan mempertimbangkan kebutuhan, pedoman terapi, biaya, dan
Menguasai Kode Etik Yang Berlaku Dalam Praktik Profesi etik. Lulusan apoteker mampu: ketentuan regulasi.
Kompetensi Inti: 1.3.1 Menerapkan pertimbangan profesional dengan prioritas 2.1.7 Merencanakan, menetapkan prioritas dan menyelesaikan
Memahami dan menghayati penerapan kode etik pada praktik utama kesehatan dan masalah terkait obat.
profesi. Lulusan apoteker mampu: keselamatan pasien pada kegiatan pengadaan, pengelolaan dan 2.1.8 Melakukan pengukuran parameter objektif dan subjektif
1.1.1 Menjelaskan Kode Etik Apoteker Indonesia dan Pedoman pelayanan sediaan untuk memonitor terapi obat
Disiplin Apoteker Indonesia. farmasi & alat kesehatan. pasien dan memastikan proses monitoring terlaksana.
1.1.2 Menjelaskan penerapan Kode Etik dan Pedoman Disiplin 1.3.2 Memberikan informasi yang tepat, jelas & tidak bias terkait 2.1.9 Mengevaluasi efektivitas, keamanan, dan biaya obat.
Apoteker Indonesia dalam keamanan sediaan farmasi 2.1.10 Mendokumentasikan kegiatan dalam patient care process.
praktik sehari-hari. & alat kesehatan yang digunakan pasien. 2.1.11 Memperoleh, merekonsiliasi, menelaah, memelihara &
1.1.3 Menerapkan pertimbangan profesional dalam melakukan 1.3.3 Menyadari keterbatasan kemampuan diri dan bersedia memperbaharui riwayat
praktik kefarmasian dengan berkomunikasi dengan teman pengobatan pasien serta gejala/keluhan pasien yang relevan.
mengindahkan kode etik dan dsiplin. sejawat dan/atau profesi lain demi kepentingan pasien.
1.3.4 Memberikan arahan kepada pasien atau masyarakat dalam UNIT KOMPETENSI 2.2
UNIT KOMPETENSI 1.2 memilih sediaan farmasi Konsultasi dan Konseling Sediaan Farmasi
Praktik Legal Sesuai Ketentuan Regulasi yang layak dan jumlah yang tepat untuk dibeli/digunakan. Kompetensi Inti:
Kompetensi Inti: 1.3.5 Mencapai dan mempertahankan standar pelayanan Mampu melakukan konsultasi dan konseling sediaan farmasi
Mampu melakukan praktik kefarmasian secara legal sesuai profesional tertinggi. sesuai kebutuhan dan pemahaman
ketentuan regulasi. Lulusan apoteker mampu: 1.3.6 Menjalin dan menjaga hubungan profesional dengan teman pasien. Lulusan apoteker mampu:
1.2.1 Menjelaskan ketentuan perundangan bidang kefarmasian sejawat maupun profesi 2.2.1 Mengidentifikasi kebutuhan pasien dengan berbagai
secara khusus dan ketentuan lain. macam pendekatan untuk
bidang kesehatan secara umum, dan penerapannya dalam 1.3.7 Menghormati kepercayaan dan kerahasiaan hubungan memenuhi kebutuhan pasien.
praktik. profesionalitas dengan pasien 2.2.2 Menyiapkan tempat, prosedur, sarana-prasarana, mental
1.2.2 Menerapkan ketentuan perundangan & aspek-aspek dan masyarakat. dan sikap untuk penyampaian
penting dalam registrasi dan 1.3.8 Mematuhi kode etik dan disiplin Apoteker Indonesia. informasi dan edukasi pasien tentang obat dan sediaan farmasi
legislasi kefarmasian. 1.3.9 Menilai kinerja diri sendiri serta dampaknya pada lainya.
1.2.3 Menerapkan pengetahuan tentang hubungan dengan pelaku pengobatan pasien atau masyarakat. 2.2.3 Menggali informasi tentang riwayat pengobatan pasien,
utama bisnis dan pemilik dari pasien langsung, keluarga
HAKI, termasuk dasar interpretasi atas hak paten. UNIT KOMPETENSI 2.1 pasien, rekam data pengobatan, sejawat dan tenaga kesehatan
1.2.4 Memperhatikan dan mengidentifikasi obat baru di pasaran . Upaya Penggunaan Obat Rasional lain.
1.2.5 Memenuhi ketentuan legislasi sediaan farmasi yang Kompetensi Inti: 2.2.4 Memberikan informasi dan edukasi tentang obat dan
berpotensi untuk disalah gunakan. Mampu melakukan upaya penggunaan obat yang rasional sediaan farmasi lainnya sesuai
1.2.6 Menunjukkan pengetahuan tentang pemasaran & berdasarkan pertimbangan ilmiah, kebutuhan dan pemahaman pasien.
penjualan. pedoman, dan berbasis bukti. Lulusan pendidikan apoteker 2.2.5 Menjelaskan karakteristik obat, mekanisme kerja obat, dan
1.2.7 Menjelaskan prosedur registrasi sediaan farmasi baru, mampu: karakteristik produk kepada
termasuk ketentuan keamanan, 2.1.1 Memberikan pertimbangan pemilihan/penggunaan obat. pasien serta keterkaitannya dengan obat pasien .
mutu, kemanjuran & penilaian farmakoekonomik sediaan 2.1.2 Memberikan pertimbangan regimentasi. 2.2.6 Menghargai privasi dan kerahasiaan pasien.
farmasi. 2.1.3 Menerapkan patient care process dalam menyelesaikan 2.2.7 Melakukan tahapan konseling dengan runut.
1.2.8 Melaksanakan proses registrasi sediaan farmasi baru sesuai masalah terkait penggunaan 2.2.8 Membantu pasien memahami masalah terapi obat atau
prosedur dan ketentuan obat pasien. sediaan farmasi lainnya yang
yang berlaku. 2.1.4 Memanfaatkan mnemonics, klasifikasi DTPs dan dialami pasien dengan cara mengajukan pertanyaan secara fokus,
1.2.9 Mendokumentasikan kegiatan pelayanan kefarmasian dan parameter monotoring sesuai kondisi faktual dan berupaya
segenap dokumen dan kebutuhan pasien. menghindari bias.
pendukungnya. 2.1.5 Melakukan asesmen pasien, riwayat penyakit, dan riwayat 2.2.9 Mendiskusikan bersama pasien penyelesaian masalah
pengobatan pasien dengan terapi obat dan/atau sediaan
UNIT KOMPETENSI 1.3 menunjukkan empati. farmasi lainnya dengan cara yang jelas, dengan
Praktik Profesional dan Etik 2.1.6 Menganalisis dan menetapkan masalah terkait penggunaan mempertimbangkan kenyamanan
Kompetensi Inti: obat pasien dengan pasien, dan dapat diterima oleh pasien.
2.2.10 Menjelaskan dan memperagakan cara penggunaan obat farmasi lainnya. Lulusan apoteker mampu: 2.6.2 Memberikan pertimbangan pemilihan sediaan/produk obat
dan sediaan farmasi lainnya 2.4.1 Mengidentifikasi terjadinya efek samping obat atau sediaan berdasarkan aspek
dan alat bantunya dengan baik dan benar. farmasi lainnya. biofarmasetik.
2.2.11 Mengukur pemahaman pasien dari umpan balik yang 2.4.2 Melakukan tindakan koreksi terhadap efek samping yang 2.6.3 Memberikan pertimbangan regimentasi obat berdasarkan
diberikan oleh pasien. terjadi atau merujuk pasien data parameter
2.2.12 Memastikan informasi yang diberikan sudah dipahami ke dokter/fasilitas pelayanan kesehatan. farmakokinetik.
pasien. 2.4.3 Melakukan tindakan pencegahan terhadap potensi 2.6.4 Melakukan pemantauan pada penggunaan obat dengan
2.2.13 Melaksanakan tindak lanjut rekomendasi penyelesaian berulangnya efek samping obat rentang terapi sempit.
masalah obat pasien. atau sediaan farmasi lainnya. 2.6.5 Mendokumentasikan data/informasi pertimbangan
2.2.14 Mendokumentasikan seluruh kegiatan konsultasi dan 2.4.4 Mengedukasi pasien mengenai efek samping obat atau pemilihan obat dan hasil
konseling obat dan/atau sediaan sediaan farmasi lainnya yang pemantauan penggunaan obat dengan rentang terapi sempit.
farmasi lainnya. dialami pasien.
2.4.5 Mendokumentasikan setiap temuan, tindakan koreksi, dan UNIT KOMPETENSI 3.1
UNIT KOMPETENSI 2.3 upaya pencegahan yang Penyiapan Sediaan Farmasi
Pelayanan Swamedikasi dilakukan. Kompetensi Inti:
Kompetensi Inti: 2.4.6 Membuat laporan kejadian efek samping obat & sediaan Mampu melakukan penyiapan sediaan farmasi sesuai standar.
Mampu memberikan pelayanan swamedikasi secara tepat sesuai farmasi lainnya untuk Lulusan apoteker mampu:
kebutuhan pasien. institusi maupun regulator. 3.1.1 Memutuskan legalitas dan kelengkapan administratif resep.
Lulusan apoteker mampu: 3.1.2 Melakukan analisis kesesuaian farmasetik.
2.3.1 Mengidentifikasi kebutuhan pasien dengan UNIT KOMPETENSI 2.5 3.1.3 Melakukan analisis kompatibilitas dan stabilitas obat.
mempertimbangkan kondisi pasien, Evaluasi Penggunaan Obat 3.1.4 Melakukan kalkulasi dosis, serta konversi kekuatan dan
pedoman terapi, serta regulasi. Kompetensi Inti: bentuk sediaan obat dengan
2.3.2 Memberikan pilihan obat/sediaan farmasi, produk, serta Mampu melakukan evaluasi penggunaan obat didasari tepat.
kekuatan yang tepat sesuai pertimbangan ilmiah dengan pendekatan 3.1.5 Menetapkan formulasi sediaan farmasi yang membutuhkan
kebutuhan pasien, pedoman terapi, dan regulasi sebagai berbasis bukti. Lulusan apoteker mampu: penanganan khusus, a.l.
pertimbangan keputusan 2.5.1 Menetapkan prioritas obat yang perlu dievaluasi sediaan steril dan sitostatika.
pasien. berdasarkan frekuensi permintaan 3.1.6 Melakukan penyiapan sediaan non-steril, pencampuran
2.3.3 Mengedukasi pasien tentang indikasi obat atau sediaan dan resiko. sediaan steril (i.v. ad mixture),
farmasi lainnya, cara 2.5.2 Merancang penelitian untuk mengevaluasi penggunaan sterilisasi sediaan farmasi & alat kesehatan, & penyiapan
penggunaan, batasan penggunaan, serta efek samping potensial. obat. sitostatika sesuai standar dan
2.3.4 Menjelaskan kondisi penyimpanan yang tepat kepada 2.5.3 Mengumpulkan dan mengkompilasi data penggunaan obat. pedoman.
pasien dan memastikan sediaan 2.5.4 Menganalisis kesesuaian penggunaan obat terhadap “best 3.1.7 Menyiapkan etiket dan label sesuai kebutuhan, termasuk
obat dan/atau sediaan farmasi lainnya disimpan secara tepat a.l. practices and evidence”. penyimpanan, ED (Expiration
dari sisi kelembapan, 2.5.5 Membuat rencana perbaikan dan Date) atau BUD (Beyond Use Date ).
suhu, tanggal daluwarsa. mengimplementasikannya. 3.1.8 Mengemas sediaan farmasi dalam wadah yang tepat untuk
2.3.5 Mengedukasi pasien mengenai alasan dan risiko terkait 2.5.6 Melakukan evaluasi terhadap dampak perbaikan. menjaga mutu dan
permintaan sediaan farmasi 2.5.7 Mendokumentasikan hasil evaluasi penggunaan obat. menghindari kesalahan penggunaan.
yang tidak bisa dilayani. 3.1.9 Memvalidasi salinan resep.
2.3.6 Menjelaskan batasan swamedikasi dan merujuk pasien UNIT KOMPETENSI 2.6 3.1.10 Merancang, membuat & memutakhirkan dokumen
dengan tepat ke dokter atau Pelayanan Farmasi Klinis Berbasis Biofarmasi- pengobatan pasien (PMR) beserta
fasilitas pelayanan kesehatan. Farmakokinetik semua perubahan dan tindakan atas resep.
2.3.7 Mendokumentasikan pelayanan swamedikasi yang Kompetensi Inti:
dilakukan. Mampu melakukan pelayanan farmasi klinik berbasis UNIT KOMPETENSI 3.2
biofarmasi-farmakokinetik.Lulusan apoteker mampu: Penyerahan Sediaan Farmasi Dan Alat Kesehatan
UNIT KOMPETENSI 2.4 2.6.1 Memberikan pertimbangan pemilihan obat berdasarkan Kompetensi Inti:
Farmakovigilans pertimbangan aspek Mampu menyerahkan sediaan farmasi dan alat kesehatan, serta
Kompetensi Inti: farmakokinetik, khususnya pada geriatri, pediatri, gangguan memberikan informasi terkait
Mampu mengelola efek samping untuk memastikan keamanan ginjal, gangguan liver, ibu sediaan farmasi dan alat kesehatan kepada pasien. Lulusan
penggunaan obat dan sediaan hamil dan menyusui. apoteker mampu:
3.2.1 Memastikan kesesuaian identitas pasien serta kewenangan sediaan farmasi dan alat kesehatan sesuai kebutuhan. Formulasi Sediaan Farmasi
penerima sediaan farmasi 4.1.4 Mendokumentasikan data/informasi yang diperoleh Kompetensi Inti:
dan/atau alat kesehatan yang diresepkan. maupun yang disiapkan. Mampu menetapkan formula yang tepat, sesuai standar dan
3.2.2 Memastikan kesesuaian antara sediaan farmasi dan/atau ketentuan perundang-undangan.
alat kesehatan yang disiapkan UNIT KOMPETENSI 4.2 Lulusan apoteker mampu:
dengan yang diminta dalam resep. Pemberian Informasi Sediaan Farmasi Dan Alat Kesehatan 5.2.1 Melakukan studi praformulasi dan menetapkan formulasi
3.2.3 Melakukan penyerahan sediaa farmasi dan alat kesehatan Kompetensi Inti: sediaan farmasi dengan
dengan sikap ramah, Mampu mendiseminasikan informasi terkait sediaan farmasi dan memperhatikan aspek mutu, efektivitas, keamanan maupun
terbuka, komunikatif, dan asertif dengan memperhatikan etika alat kesehatan yang tepat, stabilitas sediaan.
profesi. akurat, terkini dan relevan dengan kebutuhan penerima 5.2.2 Menetapkan spesifikasi bahan baku, bahan kemasan, dan
3.2.4 Memberikan penjelasan tentang fungsi atau kegunaan, informasi. Lulusan apoteker mampu: sediaan/produk mengacu
frekuensi, waktu dan cara 4.2.1 Mengidentifikasi adanya hambatan komunikasi dan pada ketentuan Farmakope Indonesia atau kompendium lain
penggunaan, batasan penggunaan, efek samping potensial, serta menetapkan strategi untuk yang sesuai.
cara penyimpanan mengatasinya. 5.2.3 Merancang prosedur pembuatan sediaan farmasi steril dan
sediaan farmasi dan/atau alat kesehatan. 4.2.2 Menyediakan informasi terkait sediaan farmasi dan alat non steril dengan
3.2.5 Menjelaskan identitas obat dan karakteristik bentuk kesehatan yang tepat, akurat, mematuhi ketentuan Cara Pembuatan Sediaan Farmasi Yang
sediaan yang digunakan pasien. terkini dan relevan dengan kebutuhan. Baik (GMP).
3.2.6 Memastikan pasien memahami informasi yang diberikan. 4.2.3 Memberikan saran tentang penggunaan sediaan farmasi 5.2.4 Merancang kemasan, label & brosur/leaflet sediaan
3.2.7 Mendokumentasikan kegiatan penyerahan sediaan farmasi dan alat kesehatan yang farmasi, serta memastikan
dan informasi yang aman & rasional (a.l. pemilihan, indikasi/kontra indikasi, cara ketersediaan informasi yang dibutuhkan, a.l. ED (Expiration
disampaikan kepada pasien. pemakaian, cara Date), BUD (Beyond Use
3.2.8 Mengidentifikasi & melakukan tindakan untuk mencegah penyimpanan, efek samping) dengan memperhatikan etika Date), pelarut, kompatibilitas, kondisi penyimpanan.
dan/atau mengatasi profesi. 5.2.5 Menetapkan kesesuaian bahan baku dengan spesifikasi
dispensing error dan near misses. 4.2.4 Memastikan penerima informasi memahami informasi yang ditetapkan.
3.2.9 Menerapkan dan mengelola sistem pelaporan adanya yang diberikan.
kejadian dispensing error dan 4.2.5 Mendokumentasikan proses pemberian informasi kepada UNIT KOMPETENSI 5.3
near misses. pasien, sejawat, dan /atau Pembuatan Sediaan Farmasi
3.2.10 Melaporkan adanya sediaan yang cacat dan/atau tenaga kesehatan lain. Kompetensi Inti:
substandar ke pihak yang Mampu membuat dan menjamin mutu sediaan farmasi sesuai
berwenang. UNIT KOMPETENSI 5.1 standar serta ketentuan
Prinsip dan Prosedur Pembuatan Sediaan Farmasi perundang-undangan.Lulusan apoteker mampu:
UNIT KOMPETENSI 4.1 Kompetensi Inti: 5.3.1 Menyiapkan lembar kerja, menghitung kebutuhan bahan
Pencarian Informasi Sediaan Farmasi Dan Alat Kesehatan Mampu menjelaskan prinsip-prinsip dan prosedur pembuatan dan peralatan, dan
Kompetensi Inti: sediaan farmasi.Lulusan apoteker mampu: memastikan ketersediaan bahan dan peralatan di tempat kerja.
Mampu melakukan penelusuran informasi serta menyediakan 5.1.1 Melakukan penelusuran informasi terkait karakteristik 5.3.2 Menyiapkan bahan, peralatan dan ruang untuk pembuatan
informasi yang tepat, akurat, fisika, kimia, fisikokimia, sediaan farmasi sesuai
relevan dan terkini terkait sediaan farmasi dan alat kesehatan. farmakologi, mikrobiologi, serta regulasi sebagai landasan studi kebutuhan.
Lulusan apoteker mampu: praformulasi. 5.3.3 Membuat sediaan farmasi steril dan/atau non-steril
4.1.1 Mengidentifikasi sumber informasi terkait sediaan farmasi 5.1.2 Menjelaskan prinsip-prinsip dasar, teknik, dan peralatan menggunakan teknik yang tepat
dan alat kesehatan yang yang digunakan dalam sesuai prosedur yang telah ditetapkan.
akurat dan terpercaya, serta mengenali keterbatasan sumber pembuatan sediaan farmasi. 5.3.4 Melakukan pengujian mutu selama proses produksi,
informasi yang tersedia. 5.1.3 Menjelaskan peran bahan tambahan dalam formulasi produk antara dan produk akhir.
4.1.2 Melakukan penelusuran infrmasi dengan memanfaatkan sediaan farmasi, a.l. dapar, 5.3.5 Memastikan kesesuaian mutu produk dengan spesifikasi
teknologi informasi dan pengawet, anti oksidan, dan/atau bahan penolong lainnya. yang ditetapkan dan
komunikasi untuk memperoleh informasi yang tepat, akurat, 5.1.4 Menjelaskan prinsip stabilitas sediaan farmasi, faktor yang menetapkan kelayakan produk.
relevan dan terkini terkait berpengaruh, serta teknik 5.3.6 Mendokumentasikan data/informasi terkait proses
sediaan farmasi dan alat kesehatan. pengujiannya. pembuatan dan pengujian mutu
4.1.3 Menganalisis, mengevaluasi, menginterpretasi & produk secara bertanggung-jawab.
mengorganisasikan informasi terkait UNIT KOMPETENSI 5.2
UNIT KOMPETENSI 5.4 Kompetensi Inti: kesehatan untuk meningkatkan kesehatan masyarakat.
Penjaminan Mutu Sediaan Farmasi Mampu mengidentifikasi dan melakukan promosi solusi masalah 6.3.5 Mengevaluasi efektivitas dan efisiensi kegiatan promosi
Kompetensi Inti: penggunaan obat atau sediaan kesehatan yang telah
Mampu menjamin mutu sediaan farmasi sesuai standar & farmasi lainnya di masyarakat.Lulusan apoteker mampu: dilakukan.
ketentuan perundang-undangan. 6.2.1 Menggali informasi, mengidentifikasi & menetapkan 6.3.6 Mendokumentasikan data/informasi dan hasil kegiatan
Lulusan apoteker mampu: masalah penggunaan obat atau promosi kesehatan yang telah
5.3.7 Menjelaskan prinsip manajemen mutu: penjaminan mutu sediaan farmasi lainnya yang terjadi di komunitas dengan dilakukan.
(QA) & pengawasan mutu memperhatikan kondisi
(QC). sosial dan budaya setempat. UNIT KOMPETENSI 7.1
5.3.8 Menjelaskan prinsip manajemen resiko mutu (quality risk 6.2.2 Menyediakan informasi terkait masalah dan solusi masalah Seleksi Bahan Baku, Sediaan Farmasi, Alat Kesehatan
management ). penggunaan obat atau Kompetensi Inti:
5.3.9 Menjelaskan pembagian klasifikasi ruangan produksi sediaan farmasi lainnya yang relevan dengan kebutuhan Mampu merancang dan melakukan seleksi kebutuhan bahan
beserta parameter dan masyarakat. baku, sediaan farmasi, alat
pengukurannya. 6.2.3 Mempromosikan kepada masyarakat cara-cara yang baik kesehatan secara efektif dan efisien.Lulusan apoteker mampu:
5.3.10 Menjelaskan prinsip kualifikasi ruangan dan mesin dan benar dalam 7.1.1 Melakukan analisis masalah kesehatan yang sedang dan
produksi, validasi proses, validasi mendapatkan, menggunakan, menyimpan dan membuang obat sering terjadi.
pembersihan, dan validasi metoda analisa. atau sediaan farmasi 7.1.2 Memilih bahan baku, sediaan farmasi, alat kesehatan sesuai
5.3.11 Menjelaskan prinsip kalibrasi mesin produksi. lainnya . kebutuhan masyarakat
5.3.12 Menjelaskan prinsip inspeksi diri, audit, dan pembuatan 6.2.4 Membangun kemitraan dengan kelompok masyarakat dengan memperhatikan pola prevalensi penyakit, ketersediaan
corrective action & preventive dan/atau penyedia pelayanan sarana pelayanan
action (CAPA). kesehatan untuk meningkatkan cara penggunaan obat dan kesehatan, faktor sosial ekonomi dan budaya masyarakat,
5.3.13 Menjelaskan prinsip penanganan keluhan dan obat sediaan farmasi lainnya sumber daya manusia, genetika,
kembalian. yang baik dan benar. demografi, dan lingkungan.
5.3.14 Menjelaskan persyaratan higienis dan pelatihan 6.2.5 Mengevaluasi kegiatan promosi untuk menilai efektivitas 7.1.3 Menentukan kriteria seleksi bahan baku, sediaan farmasi,
karyawan. dan efisiensi. alat kesehatan yang absah,
6.2.6 Mendokumentasikan data/informasi dan hasil kegiatan bermutu, aman dan bermanfaat, didukung dengan bukti yang
UNIT KOMPETENSI 6.1 promosi penggunaan sediaan sahih.
Penyediaan Informasi Obat dan Pelayanan Kesehatan farmasi yang telah dilakukan. 7.1.4 Menetapkan kebutuhan pengadaan bahan baku, sediaan
Kompetensi Inti: farmasi, alat kesehatan
Mampu melakukan penelusuran informasi dan menyediakan UNIT KOMPETENSI 6.3 berdasarkan pertimbangan bukti ilmiah, farmakokinetika,
informasi yang tepat, akurat, relevan Upaya Preventif dan Promotif Kesehatan Masyarakat kemudahan didapat, serta
dan terkini terkait obat dan pelayanan kesehatan.Lulusan Kompetensi Inti: keterjangkauan harga.
apoteker mampu: Mampu mengidentifikasi kebutuhan, merancang, dan melakukan
6.1.1 Mengidentifikasi sumber informasi terkait obat dan upaya preventif dan promotif UNIT KOMPETENSI 7.2
pelayanan kesehatan yang akurat kesehatan masyarakat sesuai kebutuhan.Lulusan apoteker Pengadaan Bahan baku, Sediaan Farmasi, Alat Kesehatan
dan terpercaya, serta mengenali keterbatasan sumber informasi mampu: Kompetensi Inti:
yang tersedia. 6.3.1 Menggali informasi, mengidentifikasi dan menetapkan Mampu merancang dan melakukan pengadaan bahan baku,
6.1.2 Melakukan penelusuran informasi dengan memanfaatkan prioritas kebutuhan pelayanan sediaan farmasi, alat kesehatan
teknologi informasi dan kesehatan primair masyarakat dengan memperhatikan kondisi sesuai ketentuan peraturan perundangan secara efektif dan
komunikasi untuk memperoleh informasi yang tepat, akurat, sosial dan budaya efisien .Lulusan apoteker mampu:
relevan dan terkini terkait setempat. 7.2.1 Menetapkan metode penghitungan kebutuhan pengadaan
obat dan pelayanan kesehatan. 6.3.2 Menyediakan informasi kesehatan dan masalah kesehatan yang sesuai dengan pola
6.1.3 Menganalisis, mengevaluasi, menginterpretasi & yang relevan dengan penggunaan bahan baku, sediaan farmasi, alat kesehatan.
mengorganisasikan informasi sesuai kebutuhan masyarakat. 7.2.2 Menghitung kebutuhan pengadaan bahan baku, sediaan
kebutuhan masyarakat. 6.3.3 Memberikan saran upaya pencegahan dan pengendalian farmasi, alat kesehatan
penyakit, dan gaya hidup dengan tepat.
UNIT KOMPETENSI KOMPETENSI 6.2 sehat. 7.2.3 Mengidentifikasi dan menetapkan pemasok dengan
Upaya Promosi Penggunaan Sediaan Farmasi Yang Baik & 6.3.4 Membangun kemitraan dengan kelompok masyarakat memperhatikan ketentuan
Benar maupun penyedia pelayanan
perundangan, penjaminan mutu, ketepatan waktu dan aspek yang diterima maupun yang disimpan sehingga terjamin 7.5.2 Menjelaskan alasan penarikan bahan baku, sediaan
ekonomi. mutunya sesuai standar. farmasi, alat kesehatan, serta
7.2.4 Memilih dan menetapkan metode yang sesuai untuk 7.3.8 Mengendalikan tingkat persediaan bahan baku, sediaan perbedaan penyebab penarikannya.
pengadaan bahan baku, sediaan farmasi, alat kesehatan 7.5.3 Menjelasan risiko yang dihadapi bila tidak dilakukan
farmasi, alat kesehatan. berdasarkan analisis informasi persediaan & rasio yang penarikan oleh instansi yang
7.2.5 Memilih sistem rantai pasok yang efektif dan efisien. ditetapkan. berwenang.
7.2.6 Menjelaskan prosedur dan ketentuan perundangan dalam 7.3.9 Mengidentifikasi dan menetapkan bahan baku, sediaan 7.5.4 Menjelaskan cara pengambilan data distribusi sediaan
pengadaan sediaan farmasi, farmasi, alat kesehatan yang farmasi, a.l. nama pasien, rincian
termasuk pengadaan obat narkotika, psikotropika, obat life- mengalami penyimpangan mutu, kemanfaatan, dan/atau yang dapat dihubungi, tanggal pembelian, jumlah yang dibeli.
saving, obat program keamanannya. 7.5.5 Menilai pengaruh dan dampak penarikan bahan baku,
pemerintah, dan obat emergensi. 7.3.10 Mengendalikan faktor yang berpengaruh terhadap mutu, sediaan farmasi, alat kesehatan.
7.2.7 Melakukan pengadaan bahan baku, sediaan farmasi, alat kemanfaatan serta 7.5.6 Mengidentifikasi tenaga kesehatan & tenaga lain terkait
kesehatan sesuai ketentuan keamanan bahan baku, sediaan farmasi, alat kesehatan. untuk merencanakan
perundangan. 19 penarikan bahan baku, sediaan farmasi, alat kesehatan .
7.2.8 Mendokumentasikan kegiatan pengadaan bahan baku, 7.3.11 Mendokumentasikan data dan proses penyimpanan dan 7.5.7 Menjelaskan tata laksana penarikan bahan baku, sediaan
sediaan farmasi, alat kesehatan distribusi bahan baku, sediaan farmasi, alat kesehatan, baik
beserta segenap data pendukungnya. famasi, dan alat kesehatan. yang wajib maupun sukarela.
7.5.8 Menjelaskan informasi penting yang akan disosialisasikan
UNIT KOMPETENSI 7.3 UNIT KOMPETENSI 7.4 kepada pihak-pihak terkait.
Penyimpanan Dan Pendistribusian Bahan Baku, Sediaan Pemusnahan Bahan Baku, Sediaan Farmasi, Alat Kesehatan 7.5.9 Melakukan sosialisasi informasi penarikan bahan baku,
Farmasi, Alat Kesehatan Kompetensi Inti: sediaan farmasi, alat kesehatan
Kompetensi Inti: Mampu merancang dan melakukan pemusnahan bahan baku, ke masyarakat sesuai kebutuhan.
Mampu merancang dan melakukan penyimpanan serta sediaan farmasi, alat kesehatan 7.5.10 Mendokumentasikan data dan proses penarikan bahan
pendistribusian bahan baku, sediaan sesuai ketentuan perundangan.Lulusan apoteker mampu: baku, sediaan farmasi, dan alat
farmasi, alat kesehatan sesuai ketentuan perundangan secara 7.4.1 Menjelaskan ketentuan perundangan dan persyaratan kesehatan.
efektif dan efisien. keamanan yang berkaitan
Lulusan apoteker mampu: dengan pelaksanaan pemusnahan bahan baku, sediaan farmasi, UNIT KOMPETENSI 7.6
7.3.1 Merancang tempat penyimpanan sesuai peraturan alat kesehatan. Pengelolaan Infrastruktur
perundangan untuk menjamin kualitas 7.4.2 Menjelaskan kriteria bahan baku, sediaan farmasi, alat Kompetensi Inti:
bahan baku, sediaan farmasi, alat kesehatan. kesehatan yang harus Mampu mengelola infrastruktur sesuai kewenangan bidang
7.3.2 Merencanakan dan menetapkan penyimpanan bahan baku, dimusnahkan. kerjanya secara efektif dan efesien.
sediaan farmasi, alat 7.4.3 Melaksanakan pemusnahan bahan baku, sediaan farmasi, Lulusan apoteker mampu:
kesehatan berdasarkan bentuk sediaan, legalitas, farmakologi, alat kesehatan sesuai 7.6.1 Menjelaskan proses analisis data menjadi informasi yang
aspek toksik, dan ketentuan perundangan, sifat bahan, dan dampak pada diperlukan dalam
alfabetis. lingkungan. pengendalian persediaan bahan baku, sediaan farmasi, alat
7.3.3 Melakukan penerimaan bahan baku, sediaan farmasi, alat 7.4.4 Mendokumentasikan data dan proses pemusnahan bahan kesehatan.
kesehatan berdasar kriteria baku, sediaan farmasi, alat 7.6.2 Menjelaskan manfaat teknologi informasi dalam
dengan baik dan benar sesuai prosedur. kesehatan. pengendalian persediaan bahan baku,
7.3.4 Memilih cara transportasi yang mampu menjamin mutu, sediaan farmasi, alat kesehatan.
kemanfaatan serta keamanan UNIT KOMPETENSI 7.5 7.6.3 Menjelaskan hubungan antara posisi dalam struktur
bahan baku, sediaan farmasi, alat kesehatan. Penarikan Bahan Baku, Sediaan Farmasi, Alat Kesehatan organisasi dengan fungsi
7.3.5 Memilih metode distribusi yang sesuai dengan kondisi Kompetensi Inti: pelayanan farmasi.
pasien/konsumen di area Mampu menetapkan sistem dan melakukan penarikan bahan 7.6.4 Menyusun dan menjelaskan tugas, tanggung jawab dan
pelayanan kefarmasian. baku, sediaan farmasi, alat kewenangan dari masingmasing
7.3.6 Melakukan distribusi bahan baku, sediaan farmasi, alat kesehatan secara efektif dan efisien.Lulusan apoteker mampu: posisi dalam struktur organisasi.
kesehatan sesuai prosedur, 7.5.1 Merancang dan menetapkan sistem penarikan bahan baku, 7.6.5 Menjelaskan kualifikasi SDM yang diperlukan untuk posisi
serta menjamin mutu, kemanfaatan serta keamanannya. sediaan farmasi, alat tertentu dalam struktur
7.3.7 Melakukan pengawasan mutu terhadap bahan baku, kesehatan yang efektif dan efisien. organisasi serta syarat legalitas dan kompetensinya.
sediaan farmasi, alat kesehatan
7.6.6 Melakukan kalkulasi kebutuhan SDM berdasarkan jenis 8.1.9 Melakukan klarifikasi serta menjabarkan ide, pendapat dan efektif.
dan volume pekerjaan di informasi untuk 8.2.2 Menjelaskan kendala tersebut dapat diminimalkan.
bidangnya. meningkatkan pemahaman. 8.2.3 Menjelaskan sapaan untuk pasien secara umum (anak,
7.6.7 Menjelaskan cara menilai pemahaman SDM terhadap tugas 8.1.10 Memberikan kontribusi secara aktif dalam perspektif geriatri, tuna rungu, tuna
& tanggung jawab kefarmasian dalam rangka aksara) dan khusus (kondisi kronik, kritis, koma, psikiatri,
pekerjaannya, peraturan ketenagakerjaan, serta kondisi yang pengambilan keputusan dan penyelesaian masalah. terminal).
mempengaruhi kebijakan 8.1.11 Memilih istilah, gaya dan bentuk komunikasi verbal 8.2.4 Menjelaskan hal-hal yang tidak seharusnya
dan kegiatan di tempat kerja. maupun non-verbal sesuai dengan dilakukan/diinformasikan kepada pasien
7.6.8 Menyusun rencana program pelatihan SDM. situasi, materi komunikasi, serta komunikan untuk menjaga secara pribadi.
7.6.9 Melakukan analisis keuangan dan menginterpretasi laporan kelancaran dan efektifitas 8.2.5 Menjelaskan tahapan komunikasi sesuai jenis pasien (rawat
keuangan. komunikasi. jalan, rawat inap).
7.6.10 Merancang dan menerapkan anggaran secara efektif dan 8.1.12 Mengajukan pertanyaan yang relevan, mendengarkan 8.2.6 Menunjukkan kesadaran budaya dan kepekaan.
transparan . dengan penuh perhatian, 8.2.7 Menyesuaikan komunikasi dengan kebutuhan pasien.
7.6.11 Merancang dan menerapkan sistem reimbursement secara memberikan respon terhadap petunjuk lisan dan/atau tertulis, dan 8.2.8 Mendokumetasikan kegiatan komunikasi dengan pasien.
tepat . bila perlu UNIT KOMPETENSI 8.3
7.6.12 Melakukan kalkulasi & menetapkan harga bahan baku, menggunakan penerjemah untuk memperjelas komunikasi. Ketrampilan Komunikasi Dengan Tenaga Kesehatan
sediaan farmasi, dan alat 8.1.13 Mendapatkan informasi spesifik yang dibutuhkan untuk Kompetensi Inti:
kesehatan. melakukan komunikasi efektif. Mampu menunjukkan ketrampilan komunikasi dengan tenaga
7.6.13 Menjelaskan sistem perpajakan yang berkaitan dengan 8.1.14 Menjelaskan & memperagakan bahwa informasi tertulis kesehatan.Lulusan apoteker mampu:
fasilitas pelayanan kefarmasian. yang diberikan sudah 8.3.1 Menjelaskan masalah komunikasi dengan tenaga kesehatan
7.6.14 Mendokumentasikan kegiatan pengelolaan infra struktur. dipahami. terkait.
8.1.15 Menindaklanjuti, membuat pertanyaan dan/atau 8.3.2 Menyiapkan materi komunikasi dengan tenaga kesehatan
UNIT KOMPETENSI 8.1 menggunakan bantuan visual atau lain sesuai keluasan dan
Ketrampilan Komunikasi media lainnya untuk memastikan bahwa pesan yang kedalaman kompetensinya.
Kompetensi Inti: dikomunikasikan telah diterima 8.3.3 Menjelaskan penyelesaian masalah komunikasi dengan
Mampu menunjukkan ketrampilan komunikasi efektif.Lulusan dan dipahami. tenaga kesehatan.
apoteker mampu: 8.1.16 Mengidentifikasi & menjelaskan kondisi yang 8.3.4 Melakukan komunikasi secara jelas, ringkas dan tepat saat
8.1.1 Membuka diri untuk berbagi informasi dengan yang lain. memerlukan adanya komunikasi khusus, menjadi mentor/ tutor.
8.1.2 Menghargai pendapat dan pandangan orang lain. terutama pada pasien dan keluarganya, misalnya perbedaan 8.3.5 Melakukan komunikasi efektif dengan staf kesehatan
8.1.3 Menunjukkan kepekaan dan kepedulian atas kebutuhan, budaya, bahasa, tekanan maupun staf sosial, mendukung
nilai, kepercayaan dan budaya emosional, tuli, buta, kemunduran mental, komunikasi melalui staf, pasien, perawat, kerabat maupun klien, menggunakan
orang/pihak lain. pihak ketiga. bahasa yang mudah
8.1.4 Menjelaskan peranserta dan keterampilan yang dimiliki 8.1.17 Menerapkan kemampuan mendengar aktif, misalnya dipahami, serta memastikan pemahaman pasien.
seseorang untuk membantu meminta mengulang penjelasan 8.3.6 Menggunakan teknik komunikasi efektif untuk
dan memfasilitasi terlaksananya praktik kefarmasian. dengan bahasa sendiri tanpa menyalahkan/merendahkan. membangun relasi dengan pasien,
8.1.5 Menjelaskan pendapat dan menyampaikan informasi secara 8.1.18 Menjelaskan pentingnya merespon umpan balik untuk tenaga kesehatan dan/atau relawan pelayanan kefarmasian secara
verbal dan non-verbal meningkatkan komunikasi dan lisan dan tertulis.
dengan cara membangun kepercayaan tanpa menimbulkan membangun kepercayaan. 8.3.7 Mendokumentasikan kegiatan komunikasi dengan tenaga
kemarahan, kecemasan 8.1.19 Memberikan respon terhadap umpan balik dan kesehatan.
atau efek lain yang merugikan. memanfaatkannya secara positif dalam UNTI KOMPETENSI 8.4
8.1.6 Menjelaskan cara menjaga profesionalitas pada saat proses komunikasi. Ketrampilan Komunikasi Secara Non-Verbal
berkomunikasi dengan pasien, Kompetensi Inti:
keluarga pasien, dan/atau tenaga kesehatan lain. UNIT KOMPETENSI 8.2 Mampu menunjukkan ketrampilan komunikasi secara non-
8.1.7 Menyusun informasi untuk menyampaikan ide dan Ketrampilan Komunikasi Dengan Pasien verbal.
pendapat secara jelas. Kompetensi Inti: Lulusan apoteker mampu:
8.1.8 Melakukan komunikasi informasi dengan tepat dan Mampu menunjukkan ketrampilan komunikasi terapetik dengan 8.4.1 Menjelaskan bagian dan ruang lingkup rekam medis
percaya diri secara verbal maupun pasien.Lulusan apoteker mampu: (Medical Record) dan catatan
non-verbal. 8.2.1 Mengidentifikasi dan menyusun daftar kendala utama pengobatan (Medication Record ).
untuk melakukan komunikasi 8.4.2 Menjelaskan prinsip rekam medis dan catatan pengobatan.
8.4.3 Menjelaskan sistem pencatatan dalam pembuatan rekam Mampu merancang dan melaksanakan tugas dan kegiatan 9.4.1 Memberikan umpan balik yang wajar dalam tim.
medis dan catatan dengan baik.Lulusan apoteker mampu: 9.4.2 Menggunakan catatat dan dokumen untuk komunikasi hal-
pengobatan. 9.2.1 Menjelaskan pengelolaan waktu kerja yang baik, yaitu hal penting sebagai tindak
8.4.4 Menjelaskan persyaratan mengisi rekam medis dan catatan tepat waktu, efektif dan efisien lanjut dan/atau dalam memberikan informasi ke staf atau
pengobatan. dalam bekerja. petugas.
8.4.5 Menerapkan subjective objective assessment plan (SOAP) 9.2.2 Menjelaskan prioritas tugas yang terkait dengan tujuan dan 9.4.3 Menjelaskan tanggungjawab mainf-masing anggota tim
atau metode lain dalam sasaran kerja yang terkait dengan tipe
mengisi rekam media dan catatan pengobatan pasien . ditetapkan. pekerjaannya.
9.2.3 Menetapkan alokasi waktu terkait dengan beban kerja dan 9.4.4 Melakukan identifikasi dan/atau menjelaskan situasi
UNIT KOMPETENSI 9.1 prioritas kerja. dimana pekerjaan seseorang
Penjaminan Mutu dan Penelitian di Tempat Kerja 9.2.4 Mengidentifikasi bagian tugas yang dapat didelegasikan berpengaruh pada orang lain di tempat kerja.
Kompetensi Inti: kepada staf/personil lainnya. 9.4.5 Menunjukkan perilaku positif saat berkolaborasi dengan
Mampu melakukan penjaminan mutu dan penelitian di tempat 9.2.5 Mengenali situasi yang memerlukan tambahan informasi anggota tim.
kerja.Lulusan apoteker mampu: atau konsultasi dari para ahli 9.4.6 Memberi contoh pendampingan sejawat dalam pelaksanaan
9.1.1 Membedakan quality assurance , quality control, dan untuk menyelesaikan tugas. tugas.
quality improvement. 9.2.6 Mematuhi jadwal yang telah disusun sebelumnya untuk 9.4.7 Menjaga hubungan kolaboratif dan saling menghargai
9.1.2 Menjelaskan metodologi dan jenis indikator pengukuran penyelesaian tugas. dengan sejawat, tenaga
capaian dalam quality 9.2.7 Mendokumentasikan rancangan kegiatan dan pelaksanaan kesehatan & tenaga profesional lain, keluarga atau pendamping
assurance dan quality improvement. tugas. penggunaan obat
9.1.3 Menyusun standar prosedur operasional (SPO). UNTI KOMPETENSI 9.3 dalam rangka memberikan pelayanan pasien secara spesifik.
9.1.4 Menjelaskan aktivitas untuk mempertahankan serta Optimalisasi Kontribusi Diri Terhadap Pekerjaan UNIT KOMPETENSI 9.5
meningkatkan kualitas pelayanan Kompetensi Inti: Membangun Kepercayaan Diri
kefarmasian yang bisa atau pernah diikuti. Mampu melakukan kegiatan dan tugas sesuai prosedur dengan Kompetensi Inti:
9.1.5 Menjelaskan perubahan yang terjadi sebagai akibat memanfaatkan sumber daya Memiliki kepercayaan diri bahwa keberadaanya berguna dan
langsung aktivitas quality yang ada dengan sebaik-baiknya diperlukan oleh organisasi di
improvement . Lulusan apoteker mampu: tempat kerjanya.Lulusan apoteker mampu:
9.1.6 Menerapkan penemuan hasil penelitian (antara.lain hasil 9.3.1 Menjelaskan struktur organisasi tempat bekerja. 9.5.1 Mengidentifikasi permintaan, dan menyetujui atau
uji pre-klinik, uji klinik, 9.3.2 Melakukan verifikasi ruang lingkup peran serta tanggung menolak permintaan yang tidak
eksperimen klinis, analisis resiko), serta menjelaskan manfaat jawabnya dalam organisasi. layak.
dan resikonya. 9.3.3 Berpartisiasi dalam menciptakan lingkungan kerja yang 9.5.2 Mempertanggungjawabkan kelayakan permintaan.
9.1.7 Menjalankan audit mutu untuk memastikan pelayanan kondusif. 9.5.3 Menjelaskan ketidaklayakan permintaan.
memenuhi standar dan 9.3.4 Mengidentifikasi kebutuhan sumber daya untuk 9.5.4 Membuat alternatif pilihan yang harus diambil untuk
spesifikasi lokal maupun nasional. menyelesaikan pekerjaan sesuai skala mencapai tujuan yang ditetapkan.
9.1.8 Memastikan uji kontrol kualitas yang tepat dilaksanakan prioritas. 9.5.5 Menjelaskan posisi, peran, serta tanggungjawab apoteker
dan dikelola secara tepat. 9.3.5 Memilah penggunaan informasi, pedoman dan instruksi di tempat kerja dengan jelas
9.1.9 Memastikan sediaan farmasi dan alat kesehatan yang yang dibutuhkan demi dan ringkas.
dikelola bukan palsu dan mendukung selesainya pekerjaan. 9.5.6 Menunjukkan posisi, peran, serta tanggungjawab apoteker
memenuhi standar mutu. 9.3.6 Menjelaskan hubungan antara kebijakan, pekerjaan, dan dalam perubahan perilaku
9.1.10 Mengidentifikasi, menganalisis dan mengevaluasi data prosedur kerja dengan orang lain.
atau informasi berbasis bukti peraturan perundangan. UNIT KOMPETENSI 9.6
(evidence-base) untuk meningkatkan penggunaan sediaan 9.3.7 Mengukur kinerja diri sendiri. Penyelesaian Masalah
farmasi dan mutu 9.3.8 Melakukan tindak lanjut dari evaluasi hasil pengukuran Kompetensi Inti:
pelayanan kefarmasian. kinerja diri sendiri. Mampu mengenali, menganalisis dan memecahkan masalah
9.1.11 Menerapkan, menjalankan dan memelihara sistem UNIT KOMPETENSI 9.4 secara sistematis dengan
pelaporan farmakovigilans, Bekerja Dalam Tim mempertimbangkan potensi masalah baru yang mungkin timbul
diantaranya laporan ADR. Kompetensi Inti: atas keputusan yang diambil.
UNIT KOMPETENSI 9.2 Mampu bekerja sama dan bersinergi dengan rekan sekerja Lulusan apoteker mampu:
Perencanaan dan Pengelolaan Waktu Kerja sehingga membentuk kelompok kerja 9.6.1 Mengidentifikasi, menganalisis, dan menjelaskan penyebab
Kompetensi Inti: yang memiliki integritas.Lulusan apoteker mampu: atau faktor-faktor
penyebab masalah. percaya diri. praktik kefarmasian.
9.6.2 Menjelaskan penggunaan beberapa teknik a.l daftar tilik, 9.7.7 Mendokumentasikan masalah dan tindakan penyelesaian 10.1.3 Memiliki keahlian yang dibutuhkan di luar lingkup
diagram sebab-akibat, pareto, yang dilakukan. pengetahuan yang dimiliki.
untuk membantu menyelesaikan masalah. UNIT KOMPETENSI 9.8 10.1.4 Memiliki kemampuan untuk melakukan riset, khususnya
9.6.3 Menjelaskan rencana penyelesaian masalah secara Peningkatan Layanan pengembangan data/
sistematis. Kompetensi Inti: informasi berbasis bukti (evidence base ).
9.6.4 Menetapkan dan melibatkan pihak lain terkait untuk Mampu mengidentifikasi kebutuhan, menyusun rencana, dan 10.1.5 Mampu menganalisis secara kritis masalah yang dijumpai
menyelesaikan masalah. melakukan upaya peningkatan di dalam praktik kefarmasian,
9.6.5 Mendorong dan merima masukan orang lain dengan lapang layanan.Lulusan apoteker mampu: menyusun laporan/pemikiran/rekomendasi untuk pengembangan
dada untuk 9.8.1 Mengidentifikasi kebutuhan, menyusun rencana dan profesi, dan
menyelesaikan masalah. mengimplementasikan pelayanan mengkomunikasikannya secara efektif dalam berbagai bentuk
9.6.6 Mendokumentasikan masalah-masalah, faktor-faktor baru sesuai kebutuhan setempat. media kepada
penyebab serta alternatif pilihan 9.8.2 Mengidentifikasi, menyelesaikan, menindaklanjuti & masyarakat.
untuk menyelesaikan masalah. mencegah masalah terkait sediaan 10.1.6 Mampu berkontribusi dalam evaluasi atau pengembangan
9.6.7 Menjelaskan pentingnya proses monitoring dan farmasi (medicines related problem ). kebijakan nasional bidang
mendiskusikan evaluasi pencapaian 9.8.3 Mendokumentasikan data/informasi tentang masalah kefarmasian dalam rangka peningkatan mutu pendidikan dan
tujuan untuk penyelesaian masalah. terkait sediaan farmasi, tindakan praktik kefarmasian.
9.6.8 Menjelaskan proses monitoring dengan tolok ukur yang penyelesaian dan upaya pencegahan yang dilakukan. UNIT KOMPETENSI 10.2
jelas bahwa telah dilakukan UNIT KOMPETENSI 9.9 Mawas Diri dan Pengembangan Diri
penyelesaian masalah. Pengelolaan Tempat Ker ja Kompetensi Inti:
9.6.9 Menunjukkan bagaimana monitoring hasil digunakan Kompetensi Inti: Mampu mawas diri, mengenali kelemahan/kekurangan diri, dan
untuk memperbaiki kegiatan Mampu mengelola masalah-masalah sehari-hari di tempat melakukan upaya
selanjutnya. kerja.Lulusan apoteker mampu: pengembangan diri secara berkelanjutan.
UNIT KOMPETENSI 9.7 9.9.1 Memperhatikan dan mengelola masalah manajemen sehari- Lulusan apoteker mampu:
Pengelolaan Konflik hari. 10.2.1 Mendokumentasikan kegiatan/aktivitas pengembangan
Kompetensi Inti: 9.9.2 Menunjukkan kemampuan mengambil keputusan dan diri (CPD) yang sudah
Mampu memahami, menganalisis, dan memecahkan konflik membuat penilaian yang tepat dilakukan.
dengan metoda yang sesuai. secara cermat. 10.2.2 Memelihara dan mengembangkan jaringan kerja, a.l.
Lulusan apoteker mampu: 9.9.3 Memastikan jadwal kegiatan dirancang dan dikelola secara dengan pembimbing.
9.7.1 Mengidentifikasi tanda-tanda adanya konflik (a.l. moral tepat. 10.2.3 Mengevaluasi kemutakhiran pengetahuan dan
rendah, disiplin rendah, 9.9.4 Memastikan jam kerja dirancang dan dikelola secara tepat. ketrampilan yang dimiliki.
ketidak-hadiran, kesalahan pelayanan, perilaku agresif, sikap 9.9.5 Mengenali dan mengelola sumberdaya farmasi. 10.2.4 Mengevaluasi pembelajaran yang dilakukan.
tidak kooperatif) sebelum 9.9.6 Medokumentasikan temuan masalah di tempat kerja, 10.2.5 Mengidentifikasi keahlian yang dibutuhkan untuk
menimbulkan efek samping. tindakan penyelesaian dan upaya menjalankan praktik profesi di luar
9.7.2 Mengidentifikasi penyebab utama atas isu yang terjadi dan pencegahan yang dilakukan. lingkup pengetahuan yang dimiliki.
siapa saja yang terlibat 10.2.6 Mengenali keterbatasan diri dan menyusun rencana untuk
dalam konflik tersebut. UNIT KOMPETENSI 10.1 mengatasinya
9.7.3 Menjelaskan kejadian dan sumber konflik tanpa Landasan Ilmiah Praktik Kefarmasian 10.2.7 Mengikuti kegiatan CPD untuk mengatasi keterbatasan
menyalahkan pihak-pihak yang terkait. Kompetensi Inti: diri.
9.7.4 Menjelaskan strategi pendekatan yang efektif untuk Menguasai ilmu & teknologi farmasi yang dibutuhkan untuk 10.2.8 Merefleksikan hasil pengembangan diri dalam kinerja.
menyelesaikan konflik di tempat menjalankan praktik profesi UNIT KOMPETENSI 10.3
kerja, a.l. penyelesaian masalah secara kolaboratif, sistem Lulusan apoteker mampu: Belajar Sepanjang Hayat dan Kontribusi Untuk Kemajuan
mediasi, negosiasi menangmenang, 10.1.1 Menguasai teori, metode dan aplikasi ilmu dan teknologi Profesi
identifikasi keluaran sesuai kesepakatan. farmasi (farmasetika, kimia Kompetensi Inti:
9.7.5 Menetapkan metode yang tepat untuk menyelesaikan suatu farmasi, farmakognosi, farmakologi), prinsip dasar biomedik, Mampu mengembangkan pengetahuan dan kemampuan diri serta
konflik atau masalah di prinsip pharmaceutical berkontribusi dalam upaya
tempat kerja. calculation, farmakoterapi, dan pharmaceutical care. peningkatan praktik profesi.Lulusan apoteker mampu:
9.7.6 Menggunakan keterampilan komunikasi dan/atau 10.1.2 Mampu menerapkan prinsip biofarmasetik, perilaku, 10.3.1 Mengikuti secara aktif perkembangan ilmu pengetahuan
keterampilan strategis lain dengan sosial, dan klinis dalam melakukan dan teknologi serta
perkembangan praktik kefarmasian di berbagai media ilmiah.
10.3.2 Mengkaji dan mendiskusikan perkembangan ilmu dan
teknologi maupun hasil-hasil
penelitian kefarmasian dalam rangka meningkatkan
profesionalitas dalam melakukan
pelayanan.
10.3.3 Mengikuti program pemerintah dan/atau organisasi
profesi untuk menjaga kompetensi
dan perkembangan profesi.
10.3.4 Membuat tulisan tentang kefarmasian dan dipublikasikan.
10.3.5 Berpartisipasi dalam penelitian kefarmasian, khususnya
pengembangan data/ informasi
berbasis bukti (evidence base ).
10.3.6 Mengikuti perkembangan standar kompetensi dan standar
kefarmasian terkini untuk
mencapai dan mempertahankan standar kompetensi profesi
tertinggi.
10.3.7 Membangun proses pembelajaran dan pengembangan diri
sejawat apoteker, calon
apoteker dan profesi kesehatan yang lain di tempat kerja.
UNIT KOMPETENSI 10.4
Penggunaan Teknologi Untuk Pengembangan
Profesionalitas
Kompetensi Inti:
Mampu memanfaatkan teknologi yang sesuai untuk
pengembangan profesi. Lulusan apoteker mampu:
10.4.1 Mengikuti perkembangan teknologi terkini di bidang
farmasi maupun teknologi
informasi dan komunikasi.
10.4.2 Menggunakan teknologi terkini untuk mencapai dan
mempertahan kan standar
kompetensi profesi.
10.4.3 Melakukan analisis kemanfaatan teknologi dan
relevansinya terhadap praktik
kefarmasian.

Anda mungkin juga menyukai