Disusun oleh :
AKUNTANSI 17A
TAHUN 2019
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, yang telah
memberikan rahmat serta hidayah-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan
makalah yang berjudul “Akuntansi Badan Layanan Umum Daerah” tepat pada
waktunya. Shalawat serta salam semoga tercurahkan kepada Nabi Muhammad
Saw, yang mana telah membawa kita dari zaman jahiliyah sampai zaman yang
modern seperti sekarang ini. Adapun penyusunan makalah ini sendiri adalah
untuk memenuhi tugas Akuntansi Sektor Publik.
Tidak lupa kami selaku penulis mengucapkan banyak terimakasih atas
bantuan dari berbagai pihak yang telah membantu kami dalam menyelesaikan
makalah ini dengan memberikan materi maupun pemikirannya dengan
semaksimal mungkin.
Kami menyadari bahwa dalam penyusunan makalah ini masih banyak
kekurangan. Untuk itu, kami mengharap kritik dan saran yang dapat membangun
motivasi kami agar dapat menjadi lebih baik.
Demikian yang dapat kami sampaikan. Semoga makalah ini dapat
bermanfaat untuk menambah wawasan serta menambah pengetahuan tentang
Akuntansi Sektor Publik bagi kami dan pembaca pada umumnya.
Penulis
2
DAFTAR ISI
3
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Reformasi Pengelolaan keuangan negara di Indonesia membawa beberapa
perubahan dalam sistem pengelolaan keuangan negara, salah satunya adalah
munculnya model pengelolaan keuangan baru yang ditujukan kepada instansi
pemerintah yang bertujuan menghasilkan barang dan atau jasa kepada masyarakat
secara langsung, model pengelolaan keuangan tersebut adalah Badan Layanan
Umum/Daerah (BLUD). Pasal 1 angka 1 Peraturan Pemerintah Dalam Negeri
Nomor 79 Tahun 2018 mendefinisikan Badan Layanan Umum Daerah yang
selanjutnya disingkat dengan BLUD adalah sistem yang ditetapkan oleh unit
pelaksana teknis dinas/badan daerah dalam memberikan pelayanan kepada
masyarakat yang mempunyai fleksibilitas dalam pola pengelolaan keuangan
sebagai pengecualian dari ketetuan pengelolaan daerah pada umumnya.
Latar belakang dibentuknya pengelolaan daerah BLU/D adalah kondisi
pelayanan publik yang diberikan oleh penyelenggara negara dirasa belum
memuaskan masyarakat. Pelayanan publik yang buruk membuat citra yang tidak
baik bagi pemerintah dan memberikan dampak buruk bagi pertumbuhan ekonomi
nasional.
B. Rumusan Masalah
1. Apa pengertian Badan Layanan Umum Daerah/BLUD ?
2. Apa tujuan dan asas Badan Layanan Umum Daerah/BLUD ?
3. Apa saja macam-macam Badan Layanan Umum Daerah/BLUD ?
4. Apa saja persyaratan pembentukan Badan Layanan Umum Daerah/BLUD ?
5. Apa saja struktur anggaran pada Badan Layanan Umum Daerah/BLUD ?
6. Bagaimana perencanaan dan penganggaran serta tarif layanan pada Badan
Layanan Umum Daerah/BLUD ?
7. Bagaimana pelaksanaan anggaran pada Badan Layanan Umum Daerah/BLUD
?
4
8. Bagaimana pencatatan akuntansi dalam Badan Layanan Umum
Daerah/BLUD ?
9. Bagaimana Laporan Keuangan dalam Badan Layanan Umum Daerah/BLUD
?
C. Tujuan
1. Mengetahui pengertian Badan Layanan Umum Daerah/BLUD
2. Mengetahui tujuan dan asas Badan Layanan Umum Daerah/BLUD
3. Mengetahui macam-macam Badan Layanan Umum Daerah/BLUD
4. Mengetahui persyaratan pembentukan Badan Layanan Umum Daerah/BLUD
5. Mengetahui struktur anggaran pada Badan Layanan Umum Daerah/BLUD
6. Mengetahui perencanaan dan penganggaran serta tarif layanan pada Badan
Layanan Umum Daerah/BLUD
7. Mengetahui pelaksanaan anggaran pada Badan Layanan Umum
Daerah/BLUD
8. Mengetahui Akuntansi dalam Badan Layanan Umum Daerah/BLUD
9. Mengetahui Laporan Keuangan dalam Badan Layanan Umum Daerah/BLUD
5
BAB II
PEMBAHASAN
6
a. Pemerintah Daerah tetap bertanggung jawab atas pelaksanaan kewenangan
yang didelegasikan kepada BLU, oleh karena itu Pemerintah Daerah harus
menjalankan peranan pengawasan terhadap kinerja layanan pelaksanaan
kewenangan yang didelegasikan.
b. BLU adalah bagian perangkat pencapaian tujuan pemerintah daerah dan
karenanya status hukum BLU tidak terpisahkan dengan Pemerintah daerah
sebagai instansi induk sehingga kepala daerah bertanggung jawab atas
pelaksanaan kebijakan penyelenggaraan pelayanan umum yang
didelegasikannya kepada BLU dari segi manfaat layanan yang dihasilkan
tanpa mengutamakan pencarian keuntungan.
c. Pejabat yang ditunjuk mengelola BLU bertanggung jawab atas pelaksanaan
kegiatan pemberian layanan umum yang didelegasikan kepadanya.
d. Rencana kerja dan anggaran serta laporan keuangan dan kinerja BLU disusun
dan disajikan sebagai bagian yang tidak terpisahkan dari rencana kerja dan
anggaran serta laporan keuangan dan kinerja SKPD/ Pemerintah Daerah
e. BLU mengelola penyelenggaraan layanan umum sejalan dengan praktik bisnis
yang sehat. Dalam rangka mewujudkan konsep bisnis yang sehat, BLU, harus
senantiasa meningkatkan efisiensi dan produktifitas, antara lain dengan
kewenangan merencanakan dan menetapkan kebutuhan sumber daya yang
dibutuhkan tanpa mengutamakan pencarian keuntungan.
C. Macam-Macam BLUD
1. Pemerintah
Merupakan komponen terbesar dalam pembagian organisasi publik. Secara
umum, pemerintah adalah organisasi yang memiliki kekuasaan untuk membuat
dan menerapkan hukum dan undang undang di wilayah tertentu
2. Universitas
Berdasarkan PP RI Nomor 60 Tahun 1999 Pasal 3, perguruan tinggi merupakan
satuan pendidikan yang:
a. Menyelenggarakan pendidikan tinggi, penellitian, serta pengabdian
masyarakat
b. Pendidikannya berupaya menghasilkan manusia terdidik
7
c. Bentuk pengabdiaannya kepada masyarakat berkaitan dengan usaha
memberikan manfaat melalui ilmu pengetahuan,
3. Rumah Sakit
8
o Pengelolaan dana khusus untuk meningkatkan ekonomi dan/atau layanan
kepada masyarakat dan/atau
o Pengelolaan wilayah/kawasan tertentu untuk tujuan meningkatkan
perekonomian masyarakat atau layanan umum.
2. Persyaratan Teknis
o Karakteristik tugas dan fungsi Unit Pelaksana Teknis Dinas/Badan
Daerah dalam memberikan pelayanan lebih layak apabila dikelola dengan
menerapkan BLUD, sehingga dapat meningkatkan pencapaian target
keberhasilan, dan
o Berpotensi meningkatkan pelayanan apabila dikelola dengan menerapkan
BLUD.
3. Persyaratan Administratif
o Persyaratan kesanggupan untuk meningkatkan kinerja pelayanan,
keuangan, dan manfaat bagi masyarakat
o Pola Tata Kelola
o Rencana Strategis Bisnis (Renstra)
o Laporan Keuangan Pokok
o Standar Pelayanan Minimal (SPM)
o Laporan Audit Terakhir atau Pernyataan Bersedia untuk Diaudit
9
a. Jenis layanan
Jenis layanan berasal imbalan yang diperoleh dari jasa layanan yang
diberikan kepada masyarakat
b. Hibah
Hibah berasal dari hibah terikat dan hibat tidak terikat yang diperoleh dari
masyarakat dan badan lain
c. Hasil kerjasama dengan pihak lain
Hasil kerjasama dengan pihak lain berupa hasil yang diperoleh dari
kerjasama BLUD
d. APBD
Pendapatan APBD berupa pendapatan yang berasal dari DPAAPBD
e. Lain-lain pendapatan BLUD yang sah meliputi :
Jasa Giro
Pendapatan bunga
Keuntungan selisih nilai tukar rupiah terhadap nilai uang asing
Komisi, potongan dan/atau penggandaan barang dan/atau jasa oleh
BLUD
Investasi
Pengembangan usaha
2. Belanja BLUD
Belanja BLUD berasal dari belanja operasi dan belanja modal.
a. Belanja Operasi
Belanja operasi mencangkup seluruh belanja BLUD untuk menjalankan
tugas dan fungsi yang meliputi belanja pegawai, belanja barang dan jasa,
serta belanja bunga dan belanja lain.
b. Belanja Modal
Belanja modal mencangkup seluruh belanja BLUD untuk perolehan aset
dan aset lainnya yang memberikan manfaat lebih dari 12 (dua belas) bulan
untuk digunakan dalam kegiatan BLUD. Belanja modal meliputi belanja
tanah, belanja peralatan dan mesin, belanja gedung dan bangunan, belanja
jalan, irigasi dan jaringan serta belanja aset tetap lainnya
3. Pembiayaan BLUD
10
Pembiayaan BLUD adalah semua penerimaan yang perlu dibayar kembali
dan/atau pengeluaran yang akan diterima kembali, baik pada tahun anggaran
yang bersangkutan maupun pada anggaran berikutnya.
11
G. Pelaksanaan Anggaran
1. DPA-BLUD
DPA-BLUD (Dokumen Anggaran BLUD) mencangkup antara lain
pendapatan, belanja dan pembiayaan yang digunakan sebagai dasar
pelaksanaan anggaran.
2. Pengelolaan Kas
Pengelolaan kas menggunakan rekening kas BLUD untuk menampung
penerimaan dan pengeluaran kas yang dananya bersumber dari pendapatan
BLUD. Dalam pengelolaan kas, BLUD menyelenggarakan :
Perencanaan, penerimaan dan pengeluaran kas
Pemungutan pendapatan dan tagihan
Penyimpanan kas dan mengelola rekening BLUD
Pembayaran
Perolehan sumber dana untuk menutup difisit jangka pendek
Pemanfaatan surplus kas untuk memperoleh pendapatan tambahan
3. Pengelolaan Piutang dan Utang
a. Piutang
b. Utang
BLUD dapat melakukan utang/pinjaman sehubungan dengan kegiatan
operasional dan/atau perikatan pinjaman kepada pihak lain. Utang/pinjaman
tersebut dapat berupa utang/pinjaman jangka pendek atau utang/pinjaman
jangka panjang.
4. Investasi
BLUD dapat melakukan investasi sepanjang memberi manfaat bagi
peningkatan pendapatan dan peningkatan pelayanan kepada masyarakat serta
tidak mengganggu likuiditas BLUD dengan tetap memperhatikan rencana
pengeluaran.
12
5. Kerjasama
BLUD melakukan kerjasama dengan pihak lain, untuk meningkatka kualitas
dan kuantitas pelayanan. Kerjasama tersebut dilakukan berdasarkan prinsip
efisiensi, efektifitas, ekonomis dan saling menguntungkan. Kerjasama dengan
pihak lain :
Kerjasama operasional
Pemanfaatan barang milik daerah
6. Pengadaan Barang dan/atau jasa
Pengadaan barang dan/atau jasa pada BLUD yang bersumber dari APBD
dilaksanakan berdasarkan ketentuan peraturan perundang-undangan. Selain itu
untuk pengadaan barang dan/atau jasa yang bersumber dari jasa layanan, hibah
tidak terikat, hasil kerjasama dengan pihak lain dan lain-lain pendapatan BLUD
yang sah diberikan fleksibilitas berupa kebebasan sebagian atau seluruhnya
dari peraturan perundang-undangan mengenai pengadaan barang dan/atau jasa
pemerintah.
7. Pengelolaan Barang
BLUD dalam melaksanakan pengelolaan barang mengikuti ketentuan
peraturan perundang-undangan mengenai barang milik daerah.
8. Sisa Lebih Perhitungan Anggaran dan Defisit Anggaran BLUD
Sisa lebih perhitungan anggaran BLUD merupakan selisih lebih antara realisasi
penerimaan dan pengeluaran BLUD selama 1 tahun anggaran yang dihitung
berdasarkan laporan realisasi anggaranpada satu periode anggaran.
Defisit anggaran BLUD adalah selisih kurang antara pendapatan dengan
belanja BLUD. Ketika anggaran diperkirakan defisit ditetapkan pembiayaan
untuk menutupi defisit tersebut antara lain dapat bersumber dari sisa lebih
perhitungan anggaran tahun anggaran sebelumnya dan penerimaan pinjaman.
9. Penyelesaian Kerugian
Setiap kerugian daerah pada BLUD yang disebabkan oleh tindakan melawan
hukum atau kelalaian seseorang diselesaikan sesuai dengan ketentuan
peraturan perundang-undangan mengenai penyelesaian kerugian
negara/daerah
10. Penatausahaan
13
Penatausahaan keuangan BLUD paling sedikit memuat :
Pendapatan dan belanja
Penerimaan dan pengeluaran
Utang dan piutang
Persediaan, aset tetap dan investasi
Ekuitas
H. Pencatatan Akuntansi
BLUD menerapkan sistem manajemen keuangan yang sesuai dengan kebutuhan
dan praktik bisnis yang sehat. Karena itu laporan keuangan disusun berdasarkan
standar akuntansi pemerintah. Dalam hal ini standar akuntansi pemerintah tidak
mengatur jenis usaha BLUD, BLUD mengembangkan dan menerapkan kebijakan
akuntansi.
Pencatatan sistem akuntansi dilakukan dengan menggunakan basis akrual baik
dalam pengakuan pendapatan, biaya aset, kewajiaban dan ekuitas dana.
I. Laporan Keuangan
Laporan keuangan BLUD terdiri atas :
14
BAB III
A. Kesimpulan
Pencatatan akuntansi dalam BLUD menggunakan sistem basis akrual dimana
pencatatan suatu transaksi dicatat pada saat terjadinya, meskipun belum menerima
ataupun mengeluarkan kas. Sesuai dengan standar akuntansi keuangan yang
siterbitkan oleh asosiasi profesi akuntansi Indonesia untuk manajemen bisnis yang
sehat dan ditetapkan oleh kepada daerah dengan peraturan kepala daerah. Tujuan
dari penyusunan laporan keuangan itu sendiri adalah digunakan untuk
kepentingan konsolidasi dan dilakukan berdasarkan standar akuntansi
pemerintah.
B. Saran
Demikian makalah yang dapat penyusun paparkan. Mudah-mudahan bisa
bermanfaat bagi kita semua, khususnya bagi pembaca. Dan tidak lupa kritik dan
saran sangat kami harapkan untuk memperbaiki makalah selanjutnya, terima
kasih.
15
DAFTAR PUSTAKA
Peraturan :
Kementerian Dalam Negeri RI. 2018. Peraturan Menteri Dalam Negeri Republik
Indonesia Nomor 79 Tahun 2018 tentang Badan Layanan Umum Daerah.
Buku :
16