Anda di halaman 1dari 9

SATUAN ACARA PENYULUHAN

PENDIDIKAN KESEHATAN DIARE


Laporan ini disusun untuk melaksanakan tugas praktik klinik keperawatan II

Stase Keperawatan Anak

Dosen pengampu : Ns. Isnaini Rahmawati MAN

Disusun Oleh :

Thia Danama Kurnia Putri

S17103

PROGRAM STUDI SARJANA KEPERAWATAN


SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN KUSUMA HUSADA SURAKARTA
TAHUN AJARAN 2019/2020
SATUAN ACARA PENYULUHAN DIARE

A. LATAR BELAKANG
Diare merupakan penyakit sistem pencernaan yang ditandai dengan buang air
besar encer lebih dari tiga kali dalam sehari (WHO, 2009). Diare penyebab nomor satu
kematian anak usia balita di dunia, UNICEF melaporkan setiap detik satu anak
meninggal karena diare (Kemenkopmk, 2014).
Berdasarkan karakteristik penduduk, kelompok umur balita adalah kelompok
yang paling tinggi menderita diare (Riset Kesehatan Dasar, 2013). Secara global, ada
hampir 1,7 miliar kasus penyakit diare disertai GEA pada anak setiap waktu (WHO,
2017)

B. TUJUAN
I. Tujuan Instruksional Umum
Setelah dilakukan penyuluhan, peserta dapat mengerti dan menambah wawasan
mengenai diare pada anak.
II. Tujuan Instruksional Khusus
Setelah diberikan penyuluhan diharapkan peserta mampu :

1. Menyebutkan pengertian diare


2. Menyebutkan penyebab diare
3. Menyebutkan tanda dan gejala diare
4. Mengetahui cara mengatasi diare di rumah
5. Mengetahui cara pencegahan diare

C. MEDIA
1. Flip Chart

D. METODE
1. Ceramah
2. Tanya Jawab

E. PESERTA/SASARAN
1. Pasien
2. Keluarga pasien
F. SETTING TEMPAT

KELUARGA & KELUARGA &


PASIEN PASIEN

MAHASISWA

KELUARGA & KELUARGA &


PASIEN PASIEN

KELUARGA & KELUARGA &


PASIEN PASIEN

G. WAKTU PELAKSANAAN
Hari/Tanggal : Rabu, 23 Oktober 2019
Waktu : 10.30 – 11.00 Wib
Tempat : Ruang Cempaka RST DKT ASMIR SALATIGA

H. PENGORGANISASIAN
Penyaji, observer, dan fasilitator : Thia Danama Kurnia Putri

I. RENCANA PELAKSANAAN

No Tahapan Kegiatan Penyuluh Kegiatan Peserta Waktu


.

1 Pembukaan 1. Salam Pembuka 1. Menjawab 5 menit


2. Perkenalan salam
3. Maksud dan Tujuan 2. Berkenalan
4. Kontrak waktu, 3. Mendengarkan
tempat dan topik. 4. Menyetujui
5. Kesiapan 5. Menyatakan
siap
2 Pelaksanaan 1. Menjelaskan 1. Menjawab sesuai 18 menit
pengertian diare. dengan
2. Menjelaskan pengetahuan
penyebab diare. 2. Memperhatikan
3. Menjelaskan tanda dan
dan gejala diare. mendengarkan.
4. Menjelaskan cara
penanganan diare
.
saat di rumah
sebelum dibawa ke
rumah sakit.
5. Menjelaskan cara
pencegahan diare.
6. Mampu meracik
oralit.
7. Mengajarkan cuci
tangan 6 langkah.

3 Penutup 1. Evaluasi 1. Mendengarkan 7 menit


2. Kesimpulan kesimpulan.
3. Rencana tindak lanjut 2. Memperhatikan
4. Salam Penutup tindak lanjut.
3. Menjawab salam.

J. KRITERIA EVALUASI
Setelah dilakukan penyuluhan kepada pasien dan keluarga 80% mereka mampu:
1. Mampu menjelaskan pengertian diare.
2. Mampu menjelaskan penyebab diare.
3. Mampu menjelaskan tanda dan gejala diare.
4. Mampu menjelaskan cara perawatan pada anak dengan diare sebelum
dibawa ke rumah sakit.
5. Mampu menjelaskan cara pencegahan diare.
6. Mampu meracik obat oralit.
7. Mampu mempratikan cuci tangan 6 langkah.

K. DAFTAR HADIR
No. Nama Kamar

1.

2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10.
L. DAFTAR PUSTAKA

Depertemen Kesehatan RI. 2011. Pedoman Pemberantasan Penyakit Diare. Jakarta:


Ditjen PPM dan PL.
Dewi, V.N.L., 2010, Asuhan Neonatus Bayi dan Anak Balita, Salemba Medika ,
Jakarta.
Fediani, T, 2011, Hubungan Tingkat Pengetahuan Ibu Dengan Tindakan Ibu Terhadap
Kejadian DiarePada Balita Di Kelurahan Tanjung Sari Tahun 2011, Skripsi,
Universitas Sumatera Utara.
Kementerian Kesehatan RI, 2011, Situasi Diare di Indonesia, Jakarta.
Wijaya. 2012 Faktor Risiko Kejadian Diare Balita di Sekitar TPS Banaran Kampus
UNNES.Unnes Journal of Public Health.Vol.2. Nomor.1
M. LAMPIRAN

Lampiran

A. Definisi
Diare yaitu penyakit yang terjadi ketika terdapat perubahan konsistensi feses.
Seseorang dikatakan menderita diare bila feses berair dari biasanya, dan bila buang air
besar lebih dari tiga kali, atau buang air besar yang berair tetapi tidak berdarah dalam
waktu 24 jam (Dinkes, 2016).
Menurut WHO (2009), diare adalah suatu keadaan buang air besar (BAB)
dengan konsistensi lembek hingga cair dan frekuensinya lebih dari tiga kali sehari.

B. Etiologi
Penyebab diare dapat dikelompokkan dalam 6 golongan besar yaitu :
1. Infeksi (disebabkan oleh bakteri, virus atau parasit)
2. Malabsorpsi
3. Alergi
4. Keracunan
5. Imunodefisiensi, dan
6. Sebab – sebab lainnya.
Penyebab yang sering ditemukan dilapangan ataupun secara klinis adala diare
yang disebabkan infeksi dan keracunan (Depkes RI, 2011, hal.02)

C. Tanda dan gejala


1. Buang air besar lebih dari 4X/hari dengan konsistensi cair.
2. Penderita merasa haus, mulut dan lidah kering, tulang pipi menonjol, mata cekung,
ubun-ubun tampak cekung pada bayi.
3. Kulit perut bila dicubit kembali ke asal berlangsung pelan dan lambat.
4. Nafsu makan menurun, muntah, muka tampak pucat
5. Cengeng, gelisah dan demam cukup tinggi.
(Nelwan, 2014)

D. Pencegahan
Langkah pengobatan diare lebih bertujuan untuk menghindari gejala makin
memburuk dan mencegah terjadinya dehidrasi, terutama pada anak-anak.
Langkah penanganan utama diare adalah memperbanyak konsumsi air putih dan
makanan bernutrisi. Penderita dianjurkan untuk makan dalam porsi yang lebih sedikit,
namun sering.
Agar gejala tidak makin memburuk, hindari mengonsumsi susu, yogurt, kopi,
alkohol, keju, serta makanan pedas, berserat tinggi, atau tinggi lemak.
Untuk membantu mengganti cairan tubuh yang hilang, penderita dapat
mengonsumsi oralit. Larutan ini mengandung elektrolit dan mineral yang dibutuhkan
oleh tubuh. Meskipun oralit dapat dibeli secara bebas, pastikan selalu mengikuti
petunjuk pemakaian atau tanyakan dahulu kepada dokter.
Jika diperlukan, dokter dapat memberikan obat-obatan untuk meredakan gejala
yang disebabkan oleh diare. Jenis obat yang diberikan adalah:
1. Antibiotik, seperti amoxicillin, jika diare disebabkan oleh infeksi bakteri.
2. Antijamur, seperti nystatin, untuk menangani diare yang disebabkan infeksi jamur.
3. operamide, untuk meredakan diare.
4. Berika L-Bio untuk mempercepat penyembuhan diare.
5. Berikan Zinc syrup untuk mengurangi tingkat keparahan diare.
6. Berikan Asi
7. Berikan larutan gula garam
8. Berikan larutan oralit, sebagai salah satu penanganan utama

Penderita perlu menjalani perawatan di rumah sakit jika mengalami dehidrasi yang
cukup parah. Perawatan ini bertujuan untuk mengganti cairan tubuh dan nutrisi yang
hilang, melalui pemberian cairan infus.

E. Cara Membuat LGG dan Oralit


1. Cara membuat Larutan Gula Garam
Bahan : Gula 1sendok, garam ¼ sendok teh, air putih 200cc (1gelas).
Cara : Masukan 1 sendok teh gula dan ¼ sendok teh garam kedalam 1gelas air
putih, lalu aduk hingga larut benar.
2. Cara membuat oralit
3. Bahan : 1 bungkus bubuk oralit & 1 gelas air putih
4. Cara : 1 bungkus bubuk oralit dimasukan pada 1 gelas air putih lalu aduk hingga
rata.
F. CARA CUCI TANGAN 6 LANGKAH
6 langkah cuci tangan yang benar menurut WHO yaitu :

1. Tuang cairan handrub pada telapak tangan kemudian usap dan gosok kedua telapak
tangan secara lembut dengan arah memutar.
2. Usap dan gosok juga kedua punggung tangan secara bergantian
3. Gosok sela-sela jari tangan hingga bersih
4. Bersihkan ujung jari secara bergantian dengan posisi saling mengunci
5. Gosok dan putar kedua ibu jari secara bergantian
6. Letakkan ujung jari ke telapak tangan kemudian gosok perlahan

Anda mungkin juga menyukai