Anda di halaman 1dari 3

PEMBAHASAN

Pada tanggal 8 november 2019 , kelompok 13 melaksanakan praktikum


mikrobiologi tentang pembiakan mikroba yang menggunakan media sintetik
Media sintetik adalah media yang bahan kimia penyusunnya diketahui secara
kuantitas dan kualitas.

Media berfungsi sebagai tempat tinggal, sumber makanan, dan penyedia


nutrisi bagi mikroorganisme yang akan dibiakan pada media, selainitu media juga
berfungsi untuk membiakkan, mengasingkan, mengirimkan danmeyimpan
mikroorganisme dalam waktu yang lama di laboratorium.

Pada praktikum ini dibuat 6 media sintetik, yang terdiri dari 2 buah media
cair pada tabung reaksi,2 buah media agar miring pada tabung reaksi dan 2 buah
media agar datar pada cawan petri . Dalam pembuatan media yang harus
dipahami adalah kebutuhan dasar nutrisi yang dibutuhkan oleh mikroba dan bisa
menentukan komposisi bahan yang akan digunakan

Prosedur dalam pembuatan media meliputi penimbangan pencampuran


bahan, pengukuran derajat keasaman, pengisian media kedalam tempat tertentu,
sterilisasi media dan penyimpana media dalam inkubator. Pertama, timbang
dipotassium pospat (K2HPO4) sebanyak 1.68 gr dengan menggunakan neraca
analitik. Neraca analitik adalah timbangan digital yang memiliki tutup agar udara
tidak bepengaruh terhadap massa bahan. Dipotassium fosfat memiliki kandungan
unsur K yang tinggi. Masukan zat tersebut kedalam gelas beker.

Selanjutnya timbang KH2PO4 (potasium pospat monobase)sebanyak 0,48


gr. lalu masukan dalam gelas beker KH2PO4 merupakan larutan penyangga yang
juga berfungsi untuk pengencer.Larutan pengencer diperlukan untuk membuat
media pertumbuhan bakteri supaya konsentrasinya tidak terlalu pekat dan
memudahkan pertumbuhan mikroorganisme yang diinginkan.Potasium pospat
monobase tidak mempengaruhi pH sehingga baik digunakan untuk pengencer hal
ini karena bakteri sensitif terhadap perubahan pH media yang cenderung Asam.
kandungan KH2PO4 berguna untuk memberi nutrisi sel serta dalam pengendalian
mikrandungan

Timbang magnesium sufat sebanyak 0,048 gr dan masukan kedalam gelas


beker. Magnesium sulfat mengandung unsur yang berperan dalam sterilisasi
ribosom, stabilisasi membran, dan sebagai sumber mineral. Timbang juga
ammonium sulfat sebanyak 0,24 gr, lalu masukan dalam gelas beker. Bahan ini
berperan dalam proses perkembangbiakan mikroba dan juga dapat menghambat
pertumbuhan mikroba lainnya
Kemudian timbang glukosa sebanyak 1,2 gr, lalu masukan kedalam gelas
beker. Tambahkan air suling sebanyak 30 ml kedalam gelas beker. Panaskan
larutan yang telah dibuat tadi diatas hot plate dengan kecepatan putaran 200 rpm
sampai 80 C Sebelum itu, masukan terlebih dahulu magnetik stirer untuk
mengaduk larutan agar cepat homogen

Setelah dilakukan homogenisasi, prosedur selanjutnya adalah mengukur


Tokat keasaman larutan. Mengukur pH media sangat penting hal ini bahkan jika
suatu media terlalu asam atau basa maka pertumbuhan mikroba akan terhambat.
Untuk mendapatkan tingkat keasaman yang yang diiginkan, maka perlu
ditambahkan NaOH IN untuk menaikkan ph dan HCL untuk menurunkan ph. Tetapi
, ketika ingin mendapatkan ph yang diiginkan yaitu 7,4-7,5 ada sedikit kendala
yaitu kami tidak mengetes ph pada larutan ,tetapi biasanya lautan udah
mengandung ph sekitaran segitu ,Selanjutnya lakukan pengisian media cair
kedalam tabung reaksi yang masing masing berisi 5ml larutan mineral garam-
glukosa. Kemudian tutup dengan sumbatan agar tidak terkontaminasi dengan kain
lalu tutup menggunakan aluminium foil. Sebelum di tutup sterilisasi ujung mulut
tabung reaksi dengan memanaskan mukurtabung dengan Bunsen dan tangan
harus steril dengan memberi alcohol.

Sedangkan untuk mendapatkan media dalam bentuk padat,tambahkan


bubuk agar agar pada larutan mineral garam-glukosa yang tersisa dipanaskan
dengan hot plate dengan kecepatan putaran 200 rpm sampai suhu 80. Serta
tambahkan magnetic stirrer untuk mengaduk larutan. Setelah mencapai suhu
yang diiginkan, tuang larutan itu kedalam 2 buah tabung reaksi dan cawan petri.
Tutup semua wadah dengan rapat agar tidak terkontaminasi dengan mikroba dari
luar. Media yang menggunakan cawan petri disebut media agar datar, yang di
lapisi dengan plastik WRAP agar lebih rapat. Sedangkan media yang diisi ke tabung
reaksi disebut media agar miring yang disimpan dengan posisi kemiringan 45 .
sebelum media di tuang ke tabung reaksi/cawan petri wadah harus keadaan steril
dengan memanaskan mulut tabung dengan bunsen agar terjauh dari kontaminasi
dari luar, Selanjutnya simpan seluruh media kedalam inkubator.

Dari hasil pengamatan terhadap media yang telah disimpan di inkubator


selama 24 jam media cair tidak mengalami perubahan warna dan bentuk.Tetapi
untuk media padat. yang semulanya cair berubah menjadi padat dan warna nya
juga lebih keruh dari sebelumnya. Di Dalam media tersebut juga belum ada tanda-
tanda bahwa media yang telah dibuat terkontaminasi.
Kesimpulan

Kesimpulan yang dapat diambil setelah melaksanakan praktikum pada tanggal 8


November 2019 dengan judul “Media Pembiakan Mikroba” adalah :
 Media pertumbuhan bakteri atau media kultur bakteri adalah cairan atau
gel yang di desain untuk mendukung pertumbuhan mikroorganisme dan
sel. Media berfungsi sebagai tempat tinggal, sumber makanan, dan
penyedia nutrisi bagi mikroorganisme yang akan dibiakan pada media.
 Media juga berfungsi untuk membiakkan, mengasingkan, mengirimkan da
n meyimpan mikroorganisme dalam waktu yang lama di laboratorium.
Media juga memiliki bentuk, jenis, sifat yang berbeda-beda.
 Dalam pembuatan media yang diperlukan adalam kecekatan dan ketelitian
karena kita harus memastikan semua berlangsung steril tanpa ada
kontaminasi dari luar
 Syarat media yang dapat digunakan sebagai media pembiakan mikroba
adalah mengandung nutrisi yang dibutuhkan mikroba serta pH yang sesuai
untuk pertumbuhan satu jenis mikroba.

Anda mungkin juga menyukai