Proposal Thesis
Proposal Thesis
Oleh:
Rusmayani (1229021070)
0
A. JUDUL
B. PENDAHULUAN
potensi siswa agar menjadi manusia yang beriman, bertakwa kepada Tuhan
Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri dan
yang tidak sesuai dengan kebutuhan dunia kerja sehingga generasi muda
2010), saat ini Bali masih “mengoleksi” sekitar 75.635 orang pengangguran
1
yang tidak terserap dalam dunia kerja atau produktivitas yang rendah,
pengertian bahwa belajar itu bukan hanya sekedar mendengar dan melihat
2
dengan tujuan akumulasi pengetahuan, tetapi belajar untuk berbuat dengan
sesuai dengan tuntutan dunia kerja. Terkait dengan hal tersebut diatas
terakhir ini, sebagai salah satu kiat atau upaya untuk membelajarkan siswa
dipraktikkan dan dikuasai peserta didik sedini mungkin agar siswa memiliki
3
teknologi informasi dan komunikasi dapat dimanfaatkan untuk
dengan dunia kerja dan perkembangan dunia, juga pendidikan pada jenjang
sekarang atau masa lalu. KKPI merupakan salah satu bentuk bentuk
agar siap menghadapi zaman di era teknologi, melalui pelajaran KKPI siswa
satu mata pelajaran eksak, yakni mata pelajaran yang memuat banyak
KKPI juga rendah sehingga diduga memiliki harapn karir yang rendah juga
4
dalam dunia kerja. Oleh karena itu, dalam penelitian ini dilibatkan
proses belajar mengajar yang terjadi dalam diri peserta didik. Proses belajar
pelajaran akan berakibat pada hasil belajar yang kurang maksimal bahkan
kegiatan belajar merupakan kegatan yang paling pokok, yang berarti bahwa
bagaimana proses belajar yang dialami oleh siswa sebagai peserta didik.
karena hal ini bermuara dari berbagai program pendidikan adalah pada
5
peningkatan kualitas pembelajaran, peningkatan kualitas pembelajaran
tentang kemajuan belajar peserta didik dapat dilakukan beragam teknik, baik
yaitu; kognitif, afektif, dan psikomotor. Ada tujuh teknik yang dapat
6
dengan pengumpulan kerja siswa (portofolio), penilaian tertulis (paper and
tertentu secara jelas. Dalam asesmen projek setidaknya ada tiga hal yang
dukungan terhadap projek peserta didik, disamping itu, penilaian projek ini
baik dari segi kognitif, afektif, dan psikomotorik dalam semua bidang,
7
asesmen kea rah yang lebih terbuka (open-ended), dimana asesmen ini siswa
projek harus diterapkan dalam pembelajaran KKPI, seperti (1) guru dapat
bermuara pada pemahaman konsep secara utuh pada diri siswa. Pemahaman
konsep secara utuh berpengaruh terhadap hasil belajar siswa. Hal ini sesuai
dengan kenyataan bahwa tingkat hasil belajar siswa dipengaruhi oleh faktor
dengan tes tertulis obyektif dan subyektif sebagai alat ukurnya. Hal ini
pengusaan materi saja dan itu pun hanya meliputi ranah kognitif tingkat
8
rendah. Keadaan semacam ini merupakan salah satu penyebab guru enggan
hanya terpusat pada penyampaian materi dalam buku teks. Keadaan faktual
ini mendorong siswa untuk menghapal pada setiap kali akan diadakan tes
harian atau tes hasil belajar. Padahal untuk jenjang siswa kelas menengah
konsep secara nyata melalui hasil/produk. Terlepas dari hal tersebut diatas
faktor lain yang mempengaruhi hasil belajar siswa adalah kemampuan yang
sesuai dengan bakatnya, sejalan dengan hal itu penelitian yang dilakukan
dan berfikir secara logis. Hal lain yang akan terlihat juga adalah kemampuan
9
numerik menyangkut dimensi intelektual yang merupakan kemampuan
diri anak, hal ini tentunya berpengaruh pada pelaksanaan dalam proses
untuk melayani para siswa. Menurut Campbell, dkk yang dikutip Nasution
(2007) bahwa secara filosofis siswa harus memiliki peluang untuk dapat
10
informatika siswa. Oleh sebab itu, maka penulis tertarik untuk mengadakan
11
4) Kemampuan numerik siswa kurang dipertimbangkan dalam
penilaian
5) Guru kurang memperhatikan dan mengarahkan keinginan, cita-cita
memecahkannya.
8) Faktor karakteristik kemampuan siswa berpengaruh terhadap hasil
belajar
9) Penerapan asesmen projek ditinjau dari penelusuran kemampuan
numerik
12
3) Penelitian ini berusaha mendokumenkan karya siswa dan
Negeri I Denpasar?
3) Setelah diadakan pengendalian pengaruh variabel ekspektasi karir
Negeri I Denpasar?
13
4) Setelah diadakan pengendalian secara simultan antara variabel
numerik dan ekspektasi karir terhadap hasil belajar KKPI pada siswa
tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah sebagai berikut.
14
kemampuan numerik siswa pada siswa kelas XI SMK Negeri I
Denpasar.
3) Untuk mengetahui pengaruh hasil belajar KKPI antara kelompok
Negeri I Denpasar.
4) Untuk mengetahui pengaruh hasil belajar KKPI antara kelompok
Denpasar.
6) Untuk mengetahui besarnya kontribusi ekspektasi karir terhadap
Ditinjau dari aspek teoritis manfaat penelitian ini adalah sebagai berikut.
15
1) Hasil penelitian ini dapat dijadikan bahan pengkajian ilmu
asesmen projek.
asesmen projek.
2) Bagi siswa, hasil penelitian ini diharapkan dapat digunakan sebagai
belajar.
16
C. KAJIAN TEORI
Satria Koni dalam (Anthony J. Nitko) asesmen adalah sebuah proses yang
lainnya oleh suatu badan, lembaga, organisasi, atau institusi resmi yang
(penilaian) ada dalam Secara harafiah evaluasi berasal dari bahasa Inggris
17
Hasan Shadily: 1983). Menurut Stufflebeam, dkk (1971) mendefinisikan
pemberian nilai terhadap kualitas sesuatu. Selain dari itu, evaluasi juga
evaluasi program dalam konteks tujuan yaitu sebagai proses menilai sampai
18
sejauhmana tujuan pendidikan dapat dicapai. Berdasarkan tujuannya,
yang membedakan antara apa ini (what is) dengan apa yang diinginkan
pada inovasi. Hal ini memiliki makna bahwa asesmen tidak hanya
berorientasi pada hasil/produk akhir, tetapi justru akan lebih terfokus pada
keputusan yang akan diambil oleh guru dapat benar-benar sesuai dengan
program atau suatu kegiatan tertentu dapat mencapai tujuan yang telah
19
seperti menurut Buchori (Hamzah B. Uno dan Satria Koni ) dalam
(1) untuk mengetahui kemajuan anak atau siswa setelah siswa tersebut
mengatakan bahwa tujuan atau fungsi evaluasi ada beberapa hal yaitu (1)
itu, menurut Thoha fungsi evaluasi pendidikan bila dilihat dari kepentingan
masing-masing pihak memiliki lima fungsi, yaitu fungsi (1) bagi guru, (2)
bagi murid, (3) bagi sekolah, (4) bagi orang tua, dan (5) bagi masyarakat.
mengetahui kemampuan dan hasil belajar, (2) memperbaiki cara belajar, (3)
20
mengukur mutu hasil pendidikan, (2) mengetahui kemajuan dan
dan bimbingan serta bantuan kepada anaknya dalam usaha belajar, dan (3)
adalah (1) mengetahui kemajuan sekolah, (2) ikut mengadakan kritik dan
saran perbaikan kurikulum pendidikan pada sekolah tersebut, dan (3) lebih
Tujuan
KBM Evaluasi
21
b. Langkah-Langkah Implementasi Asesmen
1) Langkah Pertama
melakukan penilaian.
22
dalam kehidupan sehari-hari
secara sederhana
4) Menerapkan perkalian dua angka
secara bersusun
2) Langkah Kedua
adalah 0% - 100%.
23
3) Langkah Ketiga
rapor)
4) Langkah Keempat
24
Kelas/Semester : II/2
Unjuk kerja
Portofolio
Produk
Sikap
Tes
Melakukan Melakukan 1) Mendeskri 85% Kemamp
perkalian dan perkalian psikan uan dasar
pembagian bilangan perkalian
bilangan yang sebagai
sampai dua hasilnya penjumlah 85%
angka bilangan an
dua angka berulang Kemamp
sebanyak uan dasar
“n” 80%
2) Memberika
n contoh Kemamp
perkalian uan
yang 80% lanjutan
hasilnya
dua angka
3) Menerapka
n operasi
perkalian Kemamp
dalam uan
kehidupan lanjutan
sehari-hari
secara
sederhana
4) Menerapka
n perkalian
dua angka
secara
bersusun
25
penilaian, hingga penyajian data. Projek juga akan memberikan informasi
penugasan ini biasanya diberikan pada saat melakukan tugas akhir dalam
bentuk karya ilmiah, pelaporan terhadap suatu kegiatan, atau dalam bentuk
tertentu.
dan daya baca siswa. Dan tentu saja hal ini sangat berguna pada jenjang
yang lebih tinggi yakni di perguruan tinggi, bahkan jika sudah terlatih
dengan baik maka siswa bisa mengikuti Karya Ilmiah Remaja yang tentu
semakin menciptakan daya saing siswa pada tingkatan tertentu. Oleh karena
itu, penilaian projek ini sangat bermanfaat bila digunakan untuk menilai
26
ketrampilan menyelidiki secara umum disegala bidang pembelajaran.
subjek tertentu secara jelas. Karena itulah penilaian melalui penugasan ini
sangat penting manfaatnya bagi siswa itu sendiri. Dalam penilaian projek,
berikut.
1) Kemampuan Pengelolaan
2) Relevansi
3) Keaslian
1) Fase Perencanaan; dalam fase ini guru menyusun suatu Tugas Projek
yang berisi: tema atau topik projek, dan petunjuk tentang apa yang
27
3) Fase Akhir; dalam fase ini peserta didik menampilkan hasil kerja
Aspek Asesmen
Kinerja Esai Penilaian Diri Potrofolio Projek
Tugas Tes esai jawaban Ceklis evaluasi Kumpulan hasil Pertunjukan
(Task), terbuka (extended- diri, sosialisasi karya siswa yang (misalnya, drama
Bentuk Kriteria response) dan tujuan dapat menunjukan musikal), konstruksi
penskoran jawaban terbatas pembelajaran dan pencapaian dan (misalnya,
(Rubrik), (restricted- curah pendapat perkembangan hasil membangun sebuah
dan unjuk response) sangat tepat belajar siswa kolam ikan), karya
Kerja dilakukan tulis (misalnya,
KIR).
Penelusuran Mengukur hasil Mengembangkan 1) Perkembangan Mendalam mengenai
Kecoco produk belajar pada unsur metakognisi hasil belajar siswa suatu topik nyata,
kan dalam tingkatan yang yang sangat 2) Menunjukan dan
digunak proses lebih tinggi atau berperan dalam kemampuan siswa mengaplikasikan
an artinya kompleks. Esai proses belajar secara langsung keterampilan
hasil-hasil memberi 3) Menilai secara
kerja yang kesempatan keseluruhan
ditunjukkan kepada peserta pencapaian hasil
dalam didik untuk belajar siswa
proses menyusun,
pelaksanaan menganalisis, dan
program itu mensintesiskan
digunakan ide-ide, dan
sebagai peserta didik harus
basis untuk mengembangkan
dilakukan sendiri buah
suatu pikirannya serta
pemantauan menuliskannya
mengenai dalam bentuk yang
perkembang tersusun atau
an dari satu terorganisasi.
pencapaian
28
program
tersebut
pembelajaran:
29
2) Memberi peluang untuk terjadinya berpikir kompleks dan/atau
memecahkan masalah
3) Menggunakan kegiatan-kegiatan yang bermakna secara instruksional
4) Menuntut penerapan yang autentik pada dunia nyata
5) Penskoran lebih didasarkan pada pertimbangan manusia yang terlatih
asesmen harus: relevan dengan standar atau kebutuhan hasil belajar siswa,
adil bagi semua siswa, akurat dalam pengukuran, berguna, layak dan dapat
mereka belajar
3) Memberi siswa umpan balik tentang respon kelas serta rencana
pembelajaran
5) Menilai ulang bagaimana penyesuaian-penyesuaian tersebut bekerja
cukup baik.
untuk menilai sikap seseorang terhadap sesuatu. Tujuan penilaian tidak bisa
30
berkaitan dengan tujuan instruksional khusus.Tujuan instruksional khusus
penyajian data. Untuk itu guru perlu menetapkan hal-hal atau tahapan yang
31
menggambarkan penelitian tanpa
tujuan penelitian membahas data
Pelaporan Jika sistematika penulisan Jika sistematika Jika penulisan
tertulis benar, memuat saran, dan penulisan benar, kurang sistematis,
bahasa komunikatif memuat saran, namun bahasa kurang
bahasa komunikatif komunikatif, serta
kurang memuat
saran
No Aspek * Skor ( 1 – 3)
1 Perencanaan:
a. Observasi tanaman
b. Persiapan tanaman yang akan ditanam
2 Pelaksanaan:
a. Menggemburkan tanah
b. Menggali lubang
c. Menanam tanaman
d. Menyiram
e. Mengamati dan merawat
3 Laporan Projek:
a. Menyusun laporan
b. Presentasi
TOTAL SKOR
Keterangan:
Penilaian dilakukan terhadap keaktifan saat kegiatan, makalah yang dibuat, dan
presentasi
32
Pertemuan ke :
Nama Siswa :
Kelas : II
Kelompok / Nomor :
33
penguasaan konsep peserta didik, akibatnya tujuan kurikuler mata pelajaran
1) Penilaian normatif.
2) Terfokus pada isi materi.
3) Hasil penilaian berupa nilai-nilai.
4) Berbasis waktu.
5) Kecepatan belajar kelompok.
6) Penilaian ditekankan pada pengetahuan.
7) Pendekatan pembelajaran yang sempit, berorientasi pada text book.
8) Feedback penilaian terlambat/tidak ada.
34
Pemerolehan kemampuan baru tersebut akan terwujud dalam perubahan
tingkah laku tertentu, seperti tidak tahu menjadi tahu tentang seluk beluk
gejala tertentu, dari acuh tak acuh menjadi menyukai objek atau aktivitas
suatu interaksi tindak belajar dan tindak mengajar. Dari sisi guru, tindak
mengajar diakhiri dengan proses evaluasi hasil belajar. Dari sisi siswa hasil
belajar adalah bentuk akibat dari kegiatan belajar mengajar yang dilakukan
oleh guru dan siswanya.. Perubahan ini meliputi perubahan pada tiga ranah
35
1) Ranah kognitif terdiri dari lima perilaku yaitu: (1) pengetahuan,
tertentu.
2) Ranah afektif terdiri dari lima perilaku yaitu: (1) penerimaan, yang
pedoman dan pegangan hidup, dan (5) pembentukan pola hidup, yang
secara khas dan menyadari adanya perbedaan yang khas tersebut, (2)
36
kesiapan, yang mencakup kemampuan penempatan diri dalam
atau keterampilan yang terdiri dari banyak tahap secara lancar, efisien
prakarsa sendiri.
merupakan unsur yang sangat penting dalam kehidupan pendidikan, hal ini
dialami siswa, sebagai suatu proses tentu saja ada yang diproses (masukan
atau input) dan ada hasil dari pemrosesan (keluaran atau output). Untuk
Enviromental
Input
Gambar C.1 Proses Belajar Sebagai Suatu Sistem (Sumber : Purwanto, 1990)
alam dan sosial budaya serta faktor lain yang sengaja dirancang dan
Alam
Luar Kurikulum
Intrument Guru
Kondisi fisik
Fisiologis
38 kecerdasan
Motivasi
Gambar C.2 Faktor-faktor yang mempengaruhi hasil belajar
(Sumber : Purwanto, 1990)
39
siswa yang melakukan kegiatan pembelajaran untuk mencapai tujuan
memberikan tugas atau projek yang berkaitan dengan tujuan tersebut, dan
40
yakni (1) Penerimaan, meliputi kepekaan dan kesediaan memperhatikan
serta dalam suatu kegiatan, (3) Penilaian dan penentuan sikap yang
suatu sistem nilai sebagai pedoman dan pegangan hidup, (5) Pembentukan
khusus dan menyadari adanya perbedaan dalam hal tersebut, (2) Kesiapan
akan terjadi suatu gerakan atau rangkaian gerakan, misalnya posisi start
dengan tepat tanpa diberi contoh oleh gurunya, (5) Gerakan komples yakni
keterampilan yang terdiri dari banyak tahap secara lancar, efesien dan
41
yang berlaku, (7) Kreativitas meliputi kemmapuan menciptakan pola-pola
matematika pada umumnya memiliki cara berpikir yang teratur dan baik
potensi alami dan juga yang dapat dilakukan setelah latihan. Oleh karena
internal
42
1) Belajar dan memahami ide matematis dengan sangat cepat
2) Menampilkan strategi jamak dalam memecahkan masalah, mereka
dialami oleh sebagian besar siswa terhadap mata pelajaran eksak salah
43
C.1.5 Konsep dan Pembelajaran TIK
dengan penggunaan alat bantu untuk memproses dan mentransfer data dari
perangkat yang satu ke lainnya, oleh karena itu, Teknologi Informasi dan
44
antar media menggunakan teknologi tertentu. Salah satu peralatan TIK
Bahan kajian TIK untuk jenjang SMP/MTs standar isi mencakup 3 aspek.
mengirimkan informasi.
45
Gambar C.3 Hubungan Konsep, Pengetahuan, Dan Operasi Dasar
Pengolahan Informasi Untuk Produktifitas, Pemecahan
Masalah, Eksplorasi Dan Komunikasi (Depdiknas : 2007)
harus berurutan, boleh juga dimulai dari aspek 2 ke aspek 1, atau disajikan
Visi dari mata pelajaran TIK yaitu agar siswa dapat menggunakan
menyiapkan siswa agar dapat terlibat pada perubahan yang pesat dalam
46
perangkat Teknologi Informasi dan Komunikasi untuk mencari,
Definisi Profesi
47
suatu pekerjaan yang menuntut pengemban profesi tersebut untuk terus
& teknologi.
48
sistem/mikrokontroler, (5) Membangun software untuk
Komputer)
computer.
Piranti Lunak)
macam pekerjaan.
karier adalah pekerjaan atau profesi . Berdasarkan makna dari kata tersebut
49
kemajuan dalam kehidupan yang dicapai dengan menekuni suatu
jabatan yang bersifat relatif lama dan penyiapannya pada pendidikan tinggi
serta dibatasi oleh kode etik yang khusus, namun penyiapannya tidak
adalah suatu pekerjaan atau jabatan yang memerlukan latihan khusus dan
timbul dari menekuni suatu pekerjaan atau profesi. Orang akan bekerja
dengan senang hati dan penuh rasa gembira, apabila apa yang dikerjakan
minatnya. Agar dapat bekerja dengan baik, senang, dan tekun diperlukan
adanya kesesuaian dengan tuntutan pekerjaan dengan apa yang ada dalam
kerja adalah profesi yang sesuai dengan zaman, misalnya tukang ketik
ekspektasi karir.
50
memiliki daya tarik, materi dikemas sedemikian rupa agar sesuai dengan
kemampuan, minat, bakat siswa dan peluang kerja yang ada. Pernyataan
ekspektasi karir.
bimbingan karir yang terdiri dari 5 paket, paket 1 tentang pemahaman diri,
masa depan. (2) Diberikan dalam pengajaran unit, dimana bimbingan karir
direncanakan dan diprogram oleh sekolah dan ada petugas khusus yang
disediakan jam tersendiri. (3) Dilaksanakan pada hari tertentu yang disebut
hari karir (career day), kegiatan ini diisi dengan ceramah-ceramah orang
(1) Guru pengajar, karena untuk memotivasi siswa guru dengan sengaja
Jadi secara tidak langsung siswa dapat bimbingan karir, karena bimbingan
51
dilaksanakan oleh petugas bimbingan karir. Pola ini tentu memerlukan jam
karir. Banyak model bimbingan karir telah tercipta, namun yang akan
diuraikan hanya tiga model saja, mengingat terbatasnya waktu, antara lain
(1) module model, (2) effective problem solving model, dan (3)
paraprofessional model.
52
(bersangkutan dengan sekolah kejuruan atau bimbingan kejuruan). Modul
dan konselor.
karir diberikan melalui penelusuran karir, yang terdiri dari 6 tahap yakni
berdasarkan apa yang ada dalam diri individu yang bersangkutan, seperti
tersebut adalah nilai-nilai yang ada dalam dirinya, seperti gaya hidup,
53
d. Harapan Terhadap Karir
harapan bagi setia orang yang berminat terhadap profesi tersebut. Harapan
dengan profesi itu. Semangat yang mekar dapat menjadi daya dorong yang
tinggal yang layak, pekaian penutup badan, dan persediaan makanan yang
dan papan. Salah satu yang diyakini dapat mewujudkan harapan tersebut
harapan manusia yang tidak kalah pentingnya adalah harga diri yang
kreativitas yang terdiri dari (1) penetapan suatu harapan, (2) inisiatif untuk
mencoba atau memulai suatu usaha agar tercapai harapan yang telah
untuk melakukan tugas profesi, (2) keuletan atau pantang menyerah dalam
54
menunaikan tugas profesi, (3) kerja keras agar mencapai hasil yang
factor internal, antara lain bakat, minat, kemampuan, dan keadaan fisik. (2)
factor eksternal antara lain, pengaruh profesi orangtua, profesi yang ada
minat siswa serta jenis pekerjaan yang baik, wajar, layak, dan tidak
bingung atau salah dalam menentukan pilihan profesi atau karir bagi
sebuah karir atau profesi yang diyakini cocok untuk dirinya. Selanjutnya
55
karapan tersebut akan menumbuhkan dorongan sehingga memperkuat
karirnya. Dengan kata lain bahwa ekspektasi karir memiliki daya dorong
dunia pendidikan, niaga, industry, sosial budaya, politik dan militer. Peran
akan memotivasi siswa untuk belajar mata pelajaran KKPI sebagai slaah
harapan tersebut akan terjadi perubahan pada diri orang tersebut dengan
56
ciri-ciri sebagai berikut: (1) Suka memperhatikan keadaan orang yang
hati dia melakukan profesi itu, dan (5) Cenderung tekun belajar
untuk memutuskan. Sifat ini idnetik dengan “Tut Wuri Handayani” yang
saja yang membutuhkan baik anak-anak, remaja, atau orang dewasa. (4)
57
Bimbingan memiliki hubungan erat dengan konseling. Wren
dihadapi oleh konsele atau klien, yakni orang yang memiliki masalah.
wawancara atau diskusi antar klien dan konselor secara face to face. Cara
konseling.
masalah yang timbul pada proses pencarian pekerjaan. Jadi dalam pencarian
bakat, sikap, dan cita-citanya, (2) memahami dan menyadari nilai-nilai yang
ada dalam dirinya dan dalam masyarakatnya, (3) mengenal jenis pekerjaan
58
hambatan-hambatan yang mungkin timbul yang disebabkan oleh dirinya dan
kemampuan diri serta hal-hal yang berkaitan dengan hasil belajar yang
penting.
antara lain:
59
Umbara (2011) melakukan penelitian yang berjudul “Pengaruh
60
penelitian ini adalah sama-sama menggunakan kemampuan numerik
cenderung tinggi, begitu juga sebaliknya bakat numerik siswa yang rendah
yang memerlukan logika, sikap dan penalaran yang cukup tinggi. Oleh
karena itu siswa dituntut untuk memiliki kemampuan analitis yang baik,
dan ini bisa dilihat selama proses dan hasil belajarnya. Sampai saat ini
61
angka-angka atau huruf-huruf dan gambaran maknanya sangat abstrak.
materi, pendekatan dan objek yang dipelajarioleh karena itu perlunya ada
Dalam melakukan kegiatan ini dapat melibatkan siswa secara individu atau
62
kelompok kecil dua sampai empat anak dalam satu kelompok, sedangkan
minggu. Kegiatan projek adalah cara yang amat baik untuk melibatkan
dapat melibatkan siswa secara aktif dan menemukan situasi baru yang
(Proses, projek, dan produk akhir). Adapun manfaat dari kerja projek
penelitian yang relevan seperti yang telah dujabarkan tersebut diatas, maka
dapat diduga atau diprediksi bahwa ada perbedaan hasil belajar siswa
63
C.3.2 Perbedaan Hasil Belajar KKPI Antara Siswa Yang Mengikuti
Pembelajaran Dengan Menggunakan Asesmen Projek Dan Siswa
Yang Mengikuti Pembelajaran Dengan Menggunakan Asesmen
Konvensional Setelah Diadakan Pengendalian Pengaruh Variabel
Kemampuan numerik Dan Ekspektasi Karir Bidang Informatika
guru dengan siswa, siswa dengan siswa, dan siswa dengan sumber belajar
pada komunitas belajar. Oleh karena itu proses belajar tersebut perlu diatur
oleh guru itu sendiri tetapi banyak factor yang memiliki andil.
Namun, tidak dapat dipungkiri bahwa ada factor lain seperti minat, bakat,
harapan, sikap, konsep diri serta berbagai atribut lainnya yang terbukti
belajarnya. Seperti yang kita ketahui mata pelajaran KKPI serta tuntutan
numerik yang ada dalam diri siswa. Semakin tinggi bakat atau kecerdasan
64
tertentu. Seseorang yang memiliki kemampuan numerik tinggi adalah
seseorang yang memiliki kemampuan kritis, analisa yang baik serta konsep
karir atau harapan karir mereka ke depan dalam bidang informatika yang
mereka geluti selama di bangku sekolah baik untuk siswa yang tidak
& teknologi.
Oleh karena itu penyiapan siswa atau peserta didik sejak dini di
65
kemampuan numerik tinggi, yakni kurang memiliki semangat dalam
tugas tertentu. Sementara asesmen projek menuntut siswa aktif dan kreatif
projek dirasa kurang cocok bagi siswa yang memiliki kemampuan numerik
rendah.
akan memiliki haisl belajar yang tinggi pula dalam pembelajaran yang
perbedaan hasil belajar siswa pada mata pelajaran KKPI antara kelompok
66
pengaruh variabel kemampuan numerik dan ekspektasi atau harapan karir
Hasil Belajar yang dicapai oleh siswa diduga erat kaitannya dengan
hasil yang dicapai sedangkan harapan adalah angan atau impian seseorang
terhadap karir atau pendidikan tertentu yang lebih tinggi sehingga memacu
siswa untuk lebih giat lagi untuk mencapai impian tersebut. Semakin tinggi
bakat, minat, dan harapan yang dimiliki seseorang semakin tinggi pula hasil
akan tantangan, kritis dan kreatif serta memiliki harapan yang jelas dan
selama periode waktu tertentu dengan hasil yang maksimal, serta siswa
67
mempresentasikannya. Siswa akan mampu melakukan hal tersebut jika
projek dirasa kurang tepat digunakan pada siswa yeng memiliki kemampuan
numerik rendah.
asesmen konvensional.
dalam jangka waktu yang lama. Hal ini dikarenakan timbulnya semangat
68
untuk bisa sukses atau berprestasi dalam pelajaran yang berkaitan dengan
profesi tersebut.
dalam menekuni suatu profesi, yang dikenal dengan ekspektasi karir. Jika
dapat diduga ada efek secara langsung antara ekspektasi karir terhadap hasil
belajar KKPI.
C.4 Hipotesis
Negeri 1 Denpasar.
2) Diduga terdapat pengaruh hasil belajar KKPI antara kelompok siswa
69
3) Diduga terdapat pengaruh hasil belajar KKPI antara kelompok siswa
Negeri I Denpasar?
4) Diduga terdapat pengaruh hasil belajar KKPI antara kelompok siswa
70
D. METODOLOGI PENELITIAN
D.1 Populasi
Besarnya populasi bisa terbatas dan bisa juga tidak terbatas, populasi
objek dan subyek yang menjadi kuantitas dan karakteristik tertentu yang
71
kesimpulannya. Dari beberapa pendapat tersebut diatas dapat disimpulkan
orang dan tersebar menjadi 6 kelas yakni kelas TKJ.1, TKJ.2, MM.1,
populasi dalam penelitian ini dapat disajikan dalam bentuk tabel berikut
ini:
1 TKJ.1 30
2 TKJ.2 31
3 MM.1 31
4 MM.2 30
5 RPL.1 30
6 RPL.2 30
D.2 Sampel
72
Sampel penelitian adalah bagian dari populasi, tingkat
dan satu kelas lagi sebagai kelompok kontrol. Pada kelompok ekperimen
kelas digunakan t-tes. Uji t-tes digunakan nilai matematika yang diperoleh
73
(Suharsimi Arikunto, 1998:303)
Keterangan:
∑x₁ = Data X₁ - M₁
∑x₂ = Data X₂ - M₂
Kriteria pengujian: Jika thitung < ttabel pada derajat kebebasan (db = N₁ + N₂
jumlah populasi kelas adalah sama. Untuk jumlah kelas yang subyeknya
Nilai t-test antar kelas TKJ.1 TKJ.2 MM.1 MM.2 RPL.1 RPL.1
TKJ.1 - - - - - -
TKJ.2 - - - - - -
MM.1 - - - - - -
MM.2 - - - - - -
RPL.1 - - - - - -
RPL.2 - - - - - -
Uji t-test selengkapnya terdapat pada lampiran 01 Halaman ……
74
Yang digunakan dalam kelompok eksperimen maupun kelompok
kontrol adalah kelas yang setara atau tidak memiliki perbedaan yang
sehingga setiap satuan sampling yang ada dalam populasi yang memiliki
kontrol group design (Dantes, 2012). Dalam desain ini ada satu perlakuan
75
Konvensional Ox - O2
Keterangan :
X1 = perlakuan assesmen projek
O1-2 = menyatakan pengamatan akhir (post-test)
Ox = menyatakan pengamatan awal (pre-test)
kelompok kontrol diberi pokok bahasan KKPI yang sama selama 10 kali
pertemuan, dan pada pertemuan ke 11 akan diadakan tes hasil belajar KKPI.
Keterangan :
76
A = Model Pembelajaran
X1 = Kemampuan numerik
X2 = Ekspektasi Karir
dan Wallen (1993) agar hasil suatu penelitian dapat dinyatakan sebagai hasil
77
dari perlakukan eksperimen dan hasilnya dapat digeneralisasi pada kondisi
relatif sama. Hal ini juga didukung dengan hasil uji kesetaraan kelompok
sebelum perlakuan.
tersebut bisa disebabkan karena siswa pindah sekolah, pindah kelas, siswa
78
Lokasi penelitian adalah tempat di mana dilakukannya eksperimen
ini lokasi penelitian dikontrol dengan cara tidak mengatakan kepada kedua
D.3.4 Instrumenasi
kontrol. Pada penelitian ini, alat pengumpulan data yang digunakan adalah
D.3.5 Pengukuran
Perbedaan prilaku yang ditunjukkan oleh tes awal (pre-test) dan tes
dapat dikontrol dengan cara membandingkan skor tes akhir pada masing-
masing kelompok.
79
D.3.6 Pengaruh Sejarah (History)
eksperimen dan kelompok kontrol secara acak dari kelas-kelas yang ada.
pelaksanaan perlakukan dalam jangka waktu yang tidak terlalu lama tetapi
masih memenuhi syarat penelitian, dalam hal ini perlakuan yang diberikan
selama 8 kali pertemuan (8×2 jam pelajaran), ditambah dua kali pertemuan
perlakuaan diberikan.
D.3.8 Regresi
terhindar dari skor-skor ekstrem pada skor pemahaman konsep dan skor
80
Merupakan kejadian yang tidak terduga yang dapat
sekolah.
berikut
a. Peneliti memberikan arahan dan petunjuk teknis pelaksanaan asesmen
81
b. Peneliti bersama guru pengajar menyiapkan materi pembelajaran yang
setiap pembelajaran
d. Peneliti dan guru pengajar menyusun agenda pelaksanaan penelitian
e. Pembentukan kelompok-kelompok belajar heterogen yang terdiri dari
b. Langkah Pembelajaran
Tahap pelaksanaan pembelajaran terhadap kelompok siswa yang
82
a) Guru membahas materi pembelajaran pengolah presentasi
PR
83
g) Persiapan pembelajaran dijabarkan dalam bentuk rencana
konvensional
2) Definisi Variabel
Untuk mendeskripsikan variabel penelitian secara operasional, berikut ini
tersebut adalah:
a. Asesmen Pembelajaran Konvensional
1) Definisi Konsep
84
Asesmen konvensional adalah bentuk penilaian yang lebih melihat
produk.
d. Kemampuan numerik
1) Definisi Konsep
Kemampuan numerik adalah kemampuan potensial yang dimiliki
85
meliputi operasi penjumlahan, perkalian, pembagian, yang akan
pelajaran eksakta.
2) Definisi Operasional
Dalam penelitian ini tes kemampuan numerik yang digunakan
adalah tes yang dibuat oleh peneliti dan sudah divalidasi, dan
dengan butir tes dikotomi yakni hanya ada dua nilai (1 dan 0), jika
berkelanjutan
e. Ekspektasi Karir
1) Definisi Konsep
Ekspektasi karir di defisinikan sebagai suatu harapan akan karir
digeluti saat ini dan dipengaruhi juga oleh bakat dan kemampuan
86
kepada anggota sampel yang terdiri dari pernyataan berperilaku
Tidak Setuju) dengan criteria penskoran yang tertera pada tabel D.5
berikut ini.
dibuat sendiri oleh peneliti dan sudah divalidasi sedangkan data ekspektasi
karir siswa dikumpulkan melalui kuesioner yang dibuat sendiri juga oleh
siswa, metode tes yang dimaksud adalah tes yang sudah divalidasi
2) Metode Kuesioner
Metode kuesioner digunakan untuk memperoleh data atau informasi
87
mereka geluti sekarang dan ditunjang dengan berbagai aspek yang
b. Instrumen Penelitian
Untuk memperoleh data yang diperlukan dalam penelitian ini maka
untuk memperoleh data yang valid. Untuk itu berikut diuraikan mengenai
eksakta.
2) Kisi-kisi tes kemampuan numeric
Butir soal kisi-kisi kemampuan numeric terdiri dari 30 butir soal, berikut 5
butir soal dari 30 butir soal yang akan digunakan dalam penelitian ini.
1. Ayah membeli 5 buah apel, 4 buah alpukat dan 7 buah jeruk. Harga
setiap buah apel, alpukat dan jeruk masing-masing adalah Rp.5.470,00;
Rp.8.275,00 dan Rp.3.225,00. Berapakah kira-kira uang yang
dibelanjakan oleh Ayah untuk membeli buah-buah tersebut?
a. Rp.16.970,00
b. Rp.83.100,00
c. Rp.85,000,00
d. Rp.90.000,00
2. Hasil dari 250 + (-75) – (-125) adalah …
a. 50
88
b. 200
c. 300
d. 450
3. Hasil dari 4,7 – 2,128 + 5 adalah …
a. 2,572
b. 2,577
c. 7,572
d. 7,628
4. Hasil dari [-9 x (-6)] + [-9 x (-8)] adalah …
a. 126
b. -126
c. 504
d. -504
5. Seorang pedagang mempunyai 12 keranjang buah melon dan tiap-tiap
keranjang berisi 14 buah melon. Ternyata 8 buah dari melon tersebut
busuk. Jika sisanya dibagikan kedalam kotak kecil yang mampu
menampung 8 buah melon, berapakah kotak kecil yang diperlukan
pedagang buah tersebut?
a. 8
b. 10
c. 16
d. 20
skor 1 dan yang salah diberi skor 0). Validitas butir tes dihitung
skor totalnya berupa skala interval yakni jumlah skor butir. Oleh
Mp Mt
r pbi =
St (Candiasa, 2011: 32)
Keterangan
89
rpbi =
Koefisien korelasi point biserial
Mt = Rerata skor
ukur artinya, alat ukur itu digunakan akan menghasilkan hasil ukur
tiap butir
tiap butir
n = Banyaknya butir
k M (k - M)
r1.1 1
k 1 k.SDt²
90
Keterangan:
M = rata-rata hitung
K = banyaknya butir
dimensi berikut ini: (1) Prinsip hidup, (2) Harapan hidup, (3)
Kesesuaian, (8) Daya tarik, (9) Memilih, dan (10) Motivasi. Karena
maka konsep kuesioner ini harus jelas mengacu pada kisi-kisi serta
91
Kerja keras
5 Kemampuan Bakat pribadi 20,21
Pengaruh lingkungan
6 Bimbingan Guru KKPI 22,23,24,25,26
Guru BK/Bimbingan karir
Autodidak
7 Kesesuaian Zaman 27,28
Kemampuan dan minat
8 Daya tarik Menjanjikan 29
9 Memilih Baik, cocok, dan tidak 30
beresiko tinggi
10 Motivasi Semangat belajar 15
3) Validasi
a. Validasi tampilan dan isi instrument ekspektasi karir
penilaian tidak setuju dan pakar kedua setuju. Dan kolom D adalah
sel yang menunjukan kedua pakar setuju dengan butir yang dibuat.
D
Content Validity (Candiasa, 2011:23)
( A B C D)
92
Untuk memudahkan pemaparan di atas, dapat dilihat rancangan
tabulasi silang
Pakar / Penilai 1
TR R
A B
Penilai 2 TR
C D
Keterangan
B : Sel yang menunjukkan pakar pertama setuju, pakar kedua tidak setuju
C : Sel yang menunjukkan pakar pertama tidak setuju, pakar kedua setuju
TR :Tidak Relevan
R : Relevan
93
yang digunakan untuk validasi adalah rumus Pearson Product
Moment
n( XY ) ( X )( Y )
rhitung (Candiasa, 2011:116)
n. X 2
( X 2 )n. Y 2 ( Y ) 2
Keterangan
Valid atau tidaknya suatu item dalam sebuah instrument dapat diketahui
dengan taraf signifikansi 5%. Jika r hitung lebih besar dari r tabel maka
hitung lebih kecil dari r tabel maka item instrumen dikatakan tidak valid
(drop/gugur).
4) Reliabilitas kuesioner
Untuk mengukur reliabilitas instrumen non kognitif (ekspektasi karir)
94
n v i
1
n 1 v t
(Candiasa, 2011:67)
Keterangan
n Banyak bagian
pertama adalah tes awal (pre –test) dan bagian kedua adalah tes akhir
95
presentasi, design/layout, dan mencetak file presentasi. Dari materi
pokok ini disusun butir soal sesuai dengan tujuan pembelajaran yang
dalam bentuk projek, yakni tipe soal yang menuntut siswa untuk bisa
produk baik dalam bentuk soft copy maupun hard copy disamping itu
menuntut siswa untuk bisa bekerjasama dalam tim. Tipe soal ini
96
presentasi presentasi tampilan
presentasi
Pelaporan Jika sistematika Jika Jika penulisan Jika Jika
Tertulis penulisan benar, sistematika kurang penulisan penulisan
memuat saran, penulisan sistematis, kurang kurang
dan bahasa benar, bahasa sistematis, sistematis,
sangat memuat kurang bahasa bahasa
komunikatif saran, namun komunikatif, kurang kurang
bahasa serta kurang komunikatif, komunikatif,
komunikatif memuat saran serta tidak serta sangat
memuat memuat
saran saran
Tabel D.9 Rubrik Penilaian Hasil Belajar KKPI dengan Asesmen Projek
No Aspek * Skor ( 1 – 5)
1 Perencanaan:
a. Menyiapkan materi presentasi
b. Menyiapkan software dan hardware
2 Pelaksanaan:
a. Instal program
b. Membuat Layout
c. Melakukan editing
d. Finishing
e. Mencetak lembar kerja
3 Laporan Projek:
a. Menyusun laporan
b. Presentasi
TOTAL SKOR
97
Suatu instrument dikatakan valid jika benar-benar mampu
mengukur apa yang semestinya diukur dengan instrument tersebut.
harus benar, agar simpulan yang ditarik benar oleh karena itu, data
belajar KKPI dalam penelitian ini ditinjau dari dua segi yakni dari
(Candiasa, 2011:24)
Keterangan
penilai
kedua penilai
kedua penilai
Validitas isi > 0,60 dikatakan memiliki validitas isi yang baik dan tes
98
Nilai validitas isi yang diperoleh mencerminkan keseluruhan butir tes
berikut ini :
KOEFISIEN VALIDITAS
berikut.
(Candiasa, 2011:32)
Keterangan
validitasnya
99
validitasnya (q = 1-p)
dengan taraf signifikansi 5%. Jika hitung < tabel maka butir
(Candiasa, 2011:53)
Keterangan
n = Banyak butir
St = Standar deviasi skor total
100
p = Proporsi siswa yang menjawab benar untuk tiap-tiap butir
q = Proporsi siswa yang menjawab salah untuk tiap-tiap butir
peserta tes.
Penentuan masing-masing kelompok dilakukan dengan cara
selanjutnya diambil 27% dari skor tertinggi dan 27% dari skor
dan 27% skor terendah disebut kelompok bawah. Indeks daya beda
sebagai berikut:
(Candiasa, 2011:109)
Keterangan
U = Banyak kelompok atas yang menjawab butir dengan benar
L = Banyak kelompok bawah yang menjawab butir dengan benar
N = Banyak peserta tes
101
d > 0,40 Sangat baik
0,30 < 0,40 Cukup tetapi perlu diperbaiki
0,20 < 0,30 Kurang dan harus diperbaiki
d < 0,20 Jelek, sehingga harus digugurkan
benar. Makin banyak siswa yang menjawab soal dengan benar maka
(Candiasa, 2011:81)
Keterangan
I = Indeks kesukaran butir
B = Banyak siswa yang menjawab butir tersebut dengan benar
N = Jumlah siswa yang mengikuti tes
Nilai indeks kesukaran butir dikonversikan kedalam kriteria dibawah
ini:
(anakova).
1) Uji Prasyarat Analisis
Uji prasyarat analisis digunakan untuk mengetahui apakah asumsi
102
yang dipersyaratkan oleh uji statistik yang digunakan sudah terpenuhi atau
memiliki syarat bahwa data harus berasal dari populasi yang berdistribusi
normal dan kelompok yang dibandingkan harus homogen. Oleh sebab itu
maka uji persyaratan yang dilakukan dalam penelitian ini adalah uji
a. Uji Normalitas
Uji normalitas dilakukan adalah untuk menguji apakah data dependent
dalam penelitian ini digunakan teknik analisis chi kuadrat yakni teknik
analisis yang menguji perbedaan dua kelompok atau lebih, yang mana
(Candiasa, 2011:138)
Keterangan
harga chi kuadrat hitung lebih kecil dari harga chi kuadrat tabel pada taraf
103
berbeda secara signifikan dengan frekuensi sebaran data yang lain
(homogen)
b. Homoginitas Varians
Uji homogenitas dimaksudkan untuk memperlihatkan bahwa dua atau
dimana
Sampel dk 1/dk
Log (dk) log
Ke
K Nk - 1 1/( Nk – 1)
Log ( Nk – 1) log
varians data pada setiap kelompok homogen atau kelompok data berasal
c. Uji Linieritas
104
Uji linieritas digunakan untuk mengetahui hubungan antara skor
bebas dan skor hasil belajar KKP (Y) sebagai variabel terikat antara
regresi yang diperoleh berarti. (2) Linieritas regresi, jika pada taraf
berarti ada aspek yang sama diukur pada variabel bebas. Uji
105
bahwa kovariabel kemampuan numerik dan ekspektasi karir adalah
N XY ( X )( Y )
rxy (Candiasa, 2011:167)
N X ( X ) N Y
Keterangan
2 2 2
( Y ) 2
bersama yang terlalu tinggi, koefisien korelasi yang besar dalam matriks
selalu merupakan pertanda adanya kolinieritas. Jika > 0,800 maka antara
sesama variabel sertaan adalah kolinier, namun jika < 0,800 maka
106
antara sesama variabel sertaan tidak kolinier
2) Uji Hipotesis
Untuk melakukan uji hipotesis dengan menggunakan analisis kovarian
(Koyan, 2012:141)
(Candiasa, 2011:19)
Keterangan
107
Hipotesis statistik yang diuji adalah sebagai berikut
Derajat kebebasan
Keterangan
N = Banyaknya data
M = Banyaknya kovariabel
A = Banyaknya kelompok
c. Uji hipotesis 4
Uji hipotesis 4 dilakukan bertujuan untuk mengetahui pengaruh hasil
108
menggunakan program SPSS for windows. Uji hipotesis 4 dilakukan
Between Effects, pada harga F untuk variabel X₁ dan X₂. Jika angka
signifikansi kurang dari 0,05 maka hipotesis nol ditolak dan hipotesis
alternatif diterima.
109