Anda di halaman 1dari 17

Mata Kuliah Dosen Pengampu

Bahasa Indonesia Azlin Resiana, S.Pd., M. Pd.

TEKS AKADEMIK DAN NON AKADEMIK

KELOMPOK 4
ALDY RIAU WANSYAH 1803123884
FUNNY AICHA SARIN SARAGIH 1703111349
HASNYA YUQA RASMIDA 1703121887
JULIANA 1703113407
YOZI MANDRA 1703110038

JURUSAN BIOLOGI
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS RIAU
2019
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kita panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas berkat
dan rahmat-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah ini dengan baik
dan tepat pada waktunya yang berjudul “Teks Akademik dan Non Akademik”.
Makalah ini disusun dalam rangka memenuhi nilai tugas untuk mata kuliah
Bahasa Indonesia. Penulis menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari
sempurna. Untuk itu penulis mengharapkan kritik dan saran yang bersifat
membangun, demi kesempurnaan makalah ini.
Penulis mengucapkan terima kasih kepada dosen pengampu mata kuliah
Bahasa Indonesia atas bimbingan beliau, sehingga penulis dapat menyelesaikan
makalah ini dan juga para rekan sekelompok yang saling bekerja sama dalam
menyelesaikan makalah ini. Semoga dengan adanya makalah ini, akan menambah
informasi dan wawasan bagi para pembaca tentang teks akademik dan non
akademik.

Pekanbaru, 18 September 2019

Penulis

i
DAFTAR ISI

i. KATA PENGANTAR
ii. DAFTAR ISI
A. PENDAHULUAN
1. Latar Belakang.................................................................................................1
2. Rumusan Masalah............................................................................................1
3. Tujuan..............................................................................................................2
B. ISI
1. Pengertian Teks Akademik dan Non Akademik..............................................3
2. Ciri-ciri Teks Akademik dan Non Akademik..................................................4
3. Fungsi dan Penggunaan Teks Akademik dan Non Akademik.......................11
C. PENUTUP
1. Simpulan.........................................................................................................13
2. Saran...............................................................................................................14
DAFTAR PUSTAKA

ii
A. PENDAHULUAN

1. Latar Belakang
Teks akademik atau karya tulis ilmiah merupakan tulisan yang membahas
ilmu pengetahuan yang disusun secara sistematis dengan menggunakan bahasa
yang benar. Paradigma mahasiswa sebagai insan yang cendikia bisa dilihat dari
karya-karya tulisnya. Kemampuan mahasiswa membuat teks akademik maupun
teks non akademik merupakan tolak ukur kemapanan menalar yang dimiliki
mahasiswa tersebut. Untuk menulis teks akademik tentu dibutuhkan keahlian dan
keilmuan yang memadai.
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, akademik berasal dari kata
akademik yang berarti lembaga pendidikan tinggi setingkat universitas, institut,
atau sekolah tinggi. Akademik adalah kata sifat yang menunjukkan sesuatu yang
bersifat ilmiah dan berhubungan dengan ilmu pengetahuann Sesuatu yang
berdasarkan teori-teori yang telah diakui kebenarannya dan bersifat objektif.
Pengembangan keahlian ditunjang dengan keilmuan yang matang, dengan
cara menelaah sesuatu yang terjadi sehingga menimbulkan keingintahuan, secara
tidak langsung akan meningkatkan kualitas mahasiswa tersebut. Teks akademik
dan teks nonakademik memiliki ciri-ciri yang berbeda, sehingga dalam setiap
penulisan karya ilmiah seorang akademisi harus mampu membedakan keduanya.
Karena, untuk mencapai suatu karya yang baik harus ditunjang dengan keilmuan
yang memadai. Oleh karena itu, makalah ini dibuat untuk menambah wawasan
dan pemahaman keadaan penulis khususnya, umumnya kepada pembaca agar
mengetahui tentang teks akademik dan nonakademik.

2. Rumusan Masalah
Rumusan masalah dari makalah ini adalah sebagai berikut :
a. Apa pengertian teks akademik dan teks non akademik?
b. Bagaimana ciri-ciri teks akademik dan teks non akademik?
c. Bagaimana fungsi dan penggunaan dari teks akademik dan teks non
akademik ?

1
3. Tujuan
Tujuan dari makalah ini adalah sebagai berikut :
a. Mengetahui pengertian teks akademik dan teks non akademik.
b. Mengetahui ciri-ciri teks akademik dan teks non akademik.
c. Mengetahui fungsi dan penggunaan dari teks akademik dan teks non
akademik.

2
B. ISI

1. Pengertian Teks Akademik dan Teks Non Akademik


Teks akademik merupakan tulisan yang membahas ilmu pengetahuan yang
disusun secara sistematis. Teks akademik atau karya ilmiah dapat diartikan suatu
tulisan yang penyajiannya sesuai dengan keilmuan dan didasari oleh hasil
pengamatan, peninjaun, pengamatan, penelitian dalam bidang tertentu dan
disusun sesuai metode tertentu dengan sistemika bahasa yang baik dan benar
(Toto, 2009). Teks nonakademik adalah segala sesuatu diluar hal-hal yang tersirat
ilmiah dan tidak terlaku pada satu teori tertentu. Jadi teks nonakademik
merupakan karya yang penulisannya tidak didukung oleh fakta, yang biasanya
hanya berdasarkan fakta pribadi (Anwar, 2011).
Jenis-jenis teks akademik yang dapat dilihat pada buku, ulasan buku,
proposal penelitian, proposal kegiatan, laporan penelitian, laporan kegiatan, dan
artikel ilmiah. Teks akademik apabila dimasukan kedalam konsep-konsep gendre,
jenis-jenis teks tersebut masuk kedalam gendre makro. Gendre makro terkandung
campuran dari beberapa gendre mikro seperti deskripsi, laporan, prosedur,
eksplanasi, eksposisi, dan diskusi. Gendre makro adalah gendre yang digunakan
untuk menamai sebuah jenis teks secara keseluruhan, dan gendre mikro adalah
subgendre-subgendre yang lebih kecil yang ada di dalamnya terdapat gendre-
gendre makro (Wiratno dkk, 2014).
Teks akademik atau teks ilmiah yang dapat dipertanggungjawabkan secara
keilmuan sedangkan teks nonakademik atau teks nonilmiah adalah karya yang
penulisannya tidak didukung oleh fakta yang biasanya hanya berdasarkan fakta
pribadi. Berdasarkan ciri karya tulis ilmiah, dapat ditarik sebuah benang merah
bahwa karya tulis ilmiah merupakan kajian atas sebuah masalah tertentu yang
tujuan pembahasannya harus mampu memberikan alternatif penyelesaian masalah
tersebut (Syamsuddin, 2006). Teks akademik adalah tulisan atau laporan tertulis
yang memaparkan hasil penelitian atau pengkajian suatu masalah oleh seseorang
atau sebuah tim dengan memenuhi kaidah dan etika keilmuan yang dikukuhkan
dan ditaati oleh masyarakat keilmuan. Ciri-ciri teks akademik banyak

3
menggunakan kalimat simpleks dibandingkan kalimat kompleks sehingga dalam
teks pembahasan ini banyak menggunakan kata-kata leksikal dibandingkan
dengan kata struktural, proses nominalisasi dan teks yang bersifat taksonomi dan
abstrak.Teks akademik dapat dibuat baik secara bersama-sama maupun secara
mandiri (Lumintaitang, 1983).
Perbedaan antara teks akademik dan teks non akademik perlu dijelaskan
secara memadai dengan mengidentifikasi ciri-ciri yang ada. Pendapat tentang teks
akademik yang berkembang selama ini adalah bahwa teks akademik mempunyai
ciri-ciri antara lain sederhana, padat, objektif, dan logis (Muliono, 2004). Akan
tetapi, selama ini pula belum terdapat bukti-bukti empiris yang diajukan untuk
memberikan penjelasan yang memadai secara linguistik tentang pengertian
sederhana, padat, objektif, dan logis itu (Wiratno, 2013). Akibatnya, ciri-ciri
tersebut biasanya hanya dipahami secara naluri tanpa didasarkan pada data atau
teori tertentu.
Pengeksplorasian ciri-ciri keilmiahan pada teks akademik menjadi penting
karena teks akademik merupakan dimensi tersendiri apabila dibandingkan dengan
jenis-jenis teks yang lain, dan teks akademik cenderung membutuhkan pendekatan
yang berbeda untuk memahamkan isinya kepada target pembaca. Perbedaaan teks
akademik dan non akademik dapat dilihat dari kecendrungan ciri-ciri yang
terdapat dalam teks tersebut. Teks akademik diasosiasikan dengan teks tulis dan
teks non akademik diasosiasikan dengan teks lisan. Sebuah teks yang
mengandung ciri-ciri lisan dan ciri-ciri tulisan sekaligus termasuk teks akademik
seperti artikel ilmiah. Kecendrungan teks akademik biasanya secara ilmiah dan
ditulis sedangkan teks non akademik sedikit non ilmiah dan disampaikan secara
lisan (Wiratno, 2009).

2. Ciri-ciri Teks Akademik dan Teks Non Akademik


Ciri-ciri yang dapat membedakan teks akademik dan nonakademik
tersebut tidak lain adalah ciri-ciri kata dalam susunan beserta makna yang
dihasilkan kalimat dan wacana. Teks akademik bersifat sederhana terlihat dari
struktur kalimat yang sederhana melalui penggunaan kata simplek. Perbedaan

4
kalimat simplek dan kalimat kompleks tidak diukur dari panjang pendeknya,tapi
dari jumlah aksi atau peristiwa yang dikandung .kalimat simplek adalah kalimat
yang hanya mengandung satu aksi atau peristiwa. Sedangkan kalimat kompleks
adalah kalimat yang mengandung lebih dari satu aksi atau peristiwa.
Ciri-ciri yang dapat membedakan teks akademik dan non akademik
berikutnya yaitu dari leksikogramatika atau susunan kata beserta makna yang
dihasilkan dalam tingkat leksis (kata), kalimat, dan wacana. Ciri-ciri terlihat
anatara lain dari pemilihan leksis, kelompok kata, kompleksitas kalimat, dan
struktur teks (Muliono, 2004). Teks akademik tergolong ke dalam genre faktual,
bukan genre fiksional. Teks-teks tersebut dikatakan faktual karena teks-teks
tersebut ditulis berdasarkan pada kenyataan empiris, bukan pada rekaan atau
khayalan. Sedangkan teks nonakademik adalah segala sesuatu diluar hal-hal yang
tersirat ilmiah dan tidak terlaku pada satu teori tertentu. Jadi teks nonakademik
merupakan karya yang penulisannya tidak didukung oleh fakta, yang biasanya
hanya berdasarkan fakta pribadi (Wiratno, 2015).
Menurut Wiratno (2014), beberapa ciri-ciri teks akademik adalah sebagai
berikut :
a. Struktur kalimat akademik bersifat sederhana
Kesederhanaan teks akademik terlihat dari struktur kalimat yang sederhana
melalui penggunaan kalimat simpleks. Perbedaan antara kalimat simpleks dan
kalimat kompleks tidak diukur dari panjang pendeknya, tetapi dari jumlah aksi
atau peristiwa yang dikandung. Kalimat simpleks adalah kalimat yang hanya
mengandung satu aksi atau peristiwa, sedangkan kalimat kompleks adalah kalimat
yang mengandung lebih dari satu aksi atau peristiwa. Kenyataan tentang
penggunaan kalimat simpleks yang lebih banyak daripada kalimat kompleks
secara ideasional menunjukkan logika kesederhanaan
b. Teks akademik padat informasi
Padat yang dimaksud pada teks akademik adalah padat akan informasi dan
padat akan kata-kata leksikal. Kepadatan informasi pada teks akademik dapat
dijelaskan dari dua sisi. Pertama, informasi dipadatkan melalui kalimat simpleks.
Kedua, informasi dipadatkan melalui nominalisasi

5
c. Teks akademik padat kata leksikal
Teks akademik lebih banyak mengandung kata leksikal atau kata isi
(nomina, verba-predikator, adjektiva, dan adverbia tertentu) daripada kata
struktural (konjungsi, kata sandang, preposisi, dan sebagainya). Semakin ilmiah
suatu teks, semakin besar pula kandungan kata-kata leksikalnya. Kepadatan
leksikal dapat dilihat dari kelompok nomina yang terbentuk dari rangkaian dua
kata leksikal atau lebih tanpa disisipi oleh kata struktural apa pun.
d. Teks akademik banyak memafaatkan nominalisasi
Teks akademik yang dicontohkan nominalisasi digunakan untuk
mamadatkan informasi. Sebagai upaya pembendaan, nominalisasi ditempuh
dengan mengubah leksis nonbenda (antara lain verba, adjektiva, adverbial,
konjungsi) menjadi leksis benda (nomina). Nominalisasi pada teks akademik
ditujukan untuk mengungkapkan pengetahuan dengan lebih ringkas dan padat.
d. Teks akademik banyak memanfaatkan gramatika melalui ungkapan
ingkongruen
Metafora gramatika adalah pergeseran dari satu jenis leksis ke jenis leksis
lain atau dari tataran gramatika yang lebih tinggi ke tataran gramatika yang lebih
rendah. Metafora gramatika terjadi pada ungkapan yang inkongruen, sebagai
kebalikan dari ungkapan yang kongruen. Realisasi secara kongruen adalah
realisasi yang sewajar-wajarnya sesuai dengan realitas, misalnya benda
direalisasikan sebagai nomina, proses direalisasikan sebagai verba, kondisi
direalisasikan sebagai adjektiva, dan sirkumtansi direalisasikan sebagai adverbia.
Sebaliknya, pada realisasi secara inkongruen, proses tidak diungkapkan dengan
verba tetapi dengan nomina, kondisi tidak diungkapkan dengan adjektiva tetapi
dengan nomina, dan sebagainya. Teks akademik banyak memanfaatkan metafora
gramatika dalam ungkapan yang inkongruendari segi metafora gramatika teks-
teks akademik menunjukkan ciri keilmiahan baik secara ideasional maupun
tekstual. Secara ideasional, melalui metafora gramatika isi materi yang
disampaikan menjadi lebih padat, dan secara tekstual, cara penyampaian materi
yang melibatkan pergeseran tataran tersebut juga berdampak pada perbedaan tata
organisasi di tingkat kelompok kata atau kalimat.

6
e. Teks akademik banyak memanfaatkan istilah teknis
Pada prinsipnya istilah teknis merupakan penamaan kepada sesuatu dengan
menggunakan nomina yang antara lain dibangun melalui proses nominalisasi.
Istilah teknis merupakan bagian yang esensial pada teks akademik digunakan
sesuai dengan tuntutan bidang ilmu tataran keilmuan, dan latar (setting) pokok
persoalan yang disajikan didalamnya.

g. Teks akademik bersifat taksonomi dan abstrak


Taksonomi adalah pemetaan pokok persoalan melalui klasifikasi terhadap
sesuatu. Taksonomi menjadi salah satu ciri teks akademik. Masalah taksonomi
pada teks akademik dibahas dalam konteks bahwa perpindahan dari pemaparan
peristiwa duniawi dengan bahasa sehari-hari menuju penyusunan ilmiah yang
sistematis dengan bahasa yang lebih teknis adalah perpindahandari deskripsi
menuju klasifikasi. Teks Akademik dikatakan abstrak karena pokok persoalan
yang dibicarakan didalamnya seringkali merupakan hasil dari pemformulasian
pengalaman nyata menjadi teori. Pemformulasian yang demikian itu
sesungguhnya merupakan proses abstaksi yang antara lain dicapai dengan
nominalisasi dalam kerangka untuk memahami dan menginterpretasikan realitas.
h. Teks akademik banyak memanfaatkan sistem pengacuan esfor
Pengacuan esfora dimanfaatkan pada teks akademik untuk menunjukkan prinsip
generalitas, bahwa benda yang disebut didalam kelompok nomina tersebut bukan
benda yang mengacu kepada penyebutan sebelumnya.
i. Teks akademik memanfaatkan proses relasional identifikatif dan proses
relasional atributif
Terdapat dua jenis proses relasional, yaitu proses relasional identifikatif
dan proses relasional atributif. Proses relasional identifikatif merupakan alat yang
baik untuk membuat definisi atau identifikasi terhadap sesuatu, sedangkan proses
relasional atributif merupakan alat yang baik untuk membuat deskripsi dengan
menampilkan sifat, ciri, atau keadaan benda yang dideskripsikan tersebut. Proses
relasional identifikatif untuk membuat definisi pada teks akademik, menyatakan
bahwa biasanya definisi dibuat terhadap istilah teknis. Namun demikian, tidak

7
semua istilah teknis yang terdapat di teks-teks akademik, terutama istilah teknis
yang belum umum, didefinisikan atau diidentifikasikan.
j. Teks akademik bersifat monologis dengan menggunakan kalimat indikatif-
deklaratif
Sifat monologis pada teks akademik mengandung arti bahwa teks tersebut
memberikan informasi kepada pembaca dalam satu arah. Untuk memenuhi sifat
monologis tersebut teks akademik mendayagunakan kalimat indikatif-deklaratif
yang berfungsi sebagi proposisi-memberi, berbeda dengan kalimat Indikatif-
Interogatif yang berfungsi sebagai Proposisi-Meminta atau kalimat Imeratif yang
berfungsi sebagai Proposal-Meminta. Pada teks akademik penulis tidak meminta
kepada pembaca untuk melakukan sesuatu (jasa), dan juga tidak meminta
informasi, tatapi memberi informasi. Sebagai penyedia informasi, penulis teks
akademik tidak menunjukkan posisi yag lebih tinggi dari pada pembaca. Hal ini
berkebalikan denga kalimat imperatif yang berfungsi sebagai proposal yang
mencerinkan posisi penulis yang lebih tinggi dari pada pembaca. Meskipun
kalimat indikatif-interogatif masih ditemukan pada teks akademik dalam jumlah
yang lain relatif kecil, jenis kalimat tersebut mengembang fungsi sebagai
Proposisi-Meminta. Namun demikian, perlu digaris bawahi bahwa pertanyaan
tersebut tidak selalu ditujukan kepada pembaca, meskipun potensi kearah hal itu
besar, tetapi diajukan sebagai pembatas atau alat untuk mengambil porsi dalam
mengajukan pendapat terhadap pokok masalah yang dibicarakan didalam teks
tersebut.
k. Teks akademik memanfaatkan bentuk pasif untuk menekankan pokok
persoalan
Penggunaan bentuk pasif pada teks akademik dimaksudkan untuk
menghilangkan pelaku manusia, sehingga unsur kalimat yang berperan sebagai
subjek dijadikan pokok persoalan yang dibicarakan didalam teks tersebut. Dengan
menganggap pelaku itu tidak penting, subjek atau pokok pembicaraan yang bukan
pelaku dianggap lebih penting, dan karenanya ditemakan. Pemilihan tema seperti
ini sangat diperlukan, karena teks akademik tidak membahas para pelaku atau
ilmuan, tetapi membahas pokok persoalan tertentu yang disajikan didalamnya.

8
Pokok persoalan tersebut ditempakan sebagai tema pada kalimat-kalimat yang
ada; dan pengguanaan bentuk pasif dimaksudkan sebagai strategi pemetaan tema
tersebut. Dengan menghilangkan pelaku dan lebih mementingkan peristiwa yang
terjadi, teks akademik menunjukkan sifat objektif. Bentuk pasif merupakan sarana
untuk menyajikan aksi, kualitas, dan peristiwa dengan menganggap bahwa aksi,
kualitas, dan peristiwa tersebut sebagi objek. Dengan demikian, pada teks
akademik, tidak terkecuali teks-teks akademik yang dicontohkan, terjadi
objektifikasi.
l. Teks akademik seharusnya tidak mengandung kalimat minor
Kalimat minor adalah kalimat tidak lengkap. Kalimat minor
berkekurangan salah satu dari unsurpengisi subjek atau finit/predikator. Akibatnya,
kalimat tersebut dapat dianalisis dari sudut pandang leksikogramatika, serta tidak
dapat pula dianalisis menurut jenis dan fungsinya. Secara ideasional, karena
transitivitas pada kalimat minor tidak dapat dikenali, makna yang bersifat
eksperiensial yang melibatkan partisipan, proses, dan sirkumstansi pada kalimat
tersebut juga tidak dapat diungkapkan. Selain itu, karena hubungan
interdependensi pada kalimat minor tidak dapat digolongkan ke dalam kalimat
indikatif-deklaratifinterogatif atau imperatif, kalimat tersebut tidak
mengungkapkan fungsinya sebagai proposisi-memberi atau proposal-meminta.
Padahal, informasi pada teks akademik perlu disampaikan melalui penggunaan
kalimat indikatif-deklaratif yang mengemban fungsi sebagai proposisi-memberi.
m. Teks akademik tidak mengandung kalimat takgramatikal
Kalimat Tagramatikal adalah kalimat yang secara gramatikal mengandung
kekurangan atau kelebihan unsur-unsur tertentu, misalnya kata-kata leksikal
seperti nomina (yang berfungsi sebagai subjek) dan verba (yang berfungsi sebagai
finit/predikator), atau kata-kata struktural, seperti konjungsi dan preposisi. Teks
akademik yang mengandung kalimat takgramatikal, baik yang berkekurangan
maupun yang berkelebihan unsur tertentu, adalah teks yang menunjukkan ciri
bahasa tak baku. Oleh karena itu, derajat keilmiahan teks tersebut berkurang.
Secara tekstual, letak gramatikalah pada teks akademik menunjukkan ciri
ketidakilmiahan atau ciri lisan. Selain sulit ditabulasikan ke dalam struktur

9
kalimat, ketakgramatikalan juga mengganggu pemahaman pembaca, yang pada
akhirnya juga mengurangi tingkat keterbacaan teks tesebut.
n. Teks akademik tergolongan ke dalam genre faktual bukan genre fiksional
Teks akademik tergolong ke dalam genre faktual, bukan genre fiksional.
Teks-teks tersebut dikatan faktual, karena teks-teks tersebut ditulis berdasarkan
pada kenyataan empiris, bukan pada rekaan atau rekaan atau khayalan. Teks
akademik yang dijadikan tugas digolongkan kedalam genre makro artikel ilmiah
atau artikel jurnal. Sebagai artikel ilmiah, teks-teks tersebut mengandung
beberapa genre mikro sekaligus, antara lain deskripsi, eksplanasi, prosedur,
eksposisi, dan diskusi. Terdapat kecenderungan bahwa setiap subbab atau setiap
tahap dalam struktur teks pada artikel mengandung genre mikro yang berbeda,
sesuai dengan karakteristik subbab-subbab tersebut.
Beberapa ciri-ciri dari teks non akademik menurut Abidin (2014) adalah
sebagai berikut :
1) Rumit dalam struktur kalimat
2) Cenderung tidak padat informasi
3) Padat akan kata struktural
4) Sedikit memanfaatkan istilah teknik
5) Fakta yang disimpulkan subjektif
6) Gaya bahasa konotatif dan populer
7) Tidak memuat hipotesis
8) Bersifat imanjinatif dan persuasif
9) Situasi didramatisir
10) Tanpa dukungan bukti

Tabel perbedaan antara teks akademik dan teks nonakademik, yaitu :


No Teks Akademik (tulis, ilmiah) Teks Nonakademik (lisan,
nonlisan)
1. Sederhana dalam hal struktur Rumit dalam struktur kalimat
kalimat
2. Padat informasi Cenderung tidak padat informasi

10
3. Padat akan kata-kata leksikal Padat akan kata-kata stukturan
4. Banyak memanfaatkan nominalilasi Cenderung sedikit memanfaatkan
nomalilasi
5. Ramatika Metafora Gramatika
6. Banyak memanfaatkan istilah Cenderung sedikit memanfaatkan
teknis istilah teknis
7. Berrsifat taksonomik dan abstrak Lebih konkret dan cenderung tidak
bersifat taksonomi
8. Banyak memanfaatkan sistem Tidak menunjukkan pengacuan
pengacuan esfora esfora sebagai ciri penting
9. Banyak memanfaatkan proses Tidak menonjol pada salah satu
relasional identifikatif jenis proses
10. Bersifat monologis Bersifat dialogis
11. Memanfaatkan bentuk pasif untuk Memberikan tekanan kepada
memberikan tekanan kepada pokok pelaku dalam peristiwa dialog
persoalan yang dikemukakan,
bukan kepada pelaku
12. Seharusnya Tidak mengandung Sering mengandung kalimat minor
kalimat minor
13. Seharusnya tidak mengandung Sering mengandung kalimat
kalimat takgramatikal takgramatikal
14. Biasanya mengambil genre faktual Mengambil genre yang lebih
bervariasi dan dapat faktual atau
fiksional

3. Fungsi dan Penggunaan Teks Akademik dan Non Akademik


Menurut Aman (2014), teks akademik antara lain sering digunakan dalam
beberapa contoh yaitu sebagai berikut :
1) Ulasan buku, dapat di kelompokkan menjadi buku ajar dan buku referensi.
Buku referensi adalah buku yang digunakan sebagai referensi atau bahan

11
rujukan pada saat orang menyusun karya ilmiah. Ulasan buku yang juga
sering disebut dengan timbangan buku adalah tulisan yangberisi tentang kritik
terhadap buku yang dimaksud.
2) Proposal, merupakan tulisan yang berisi rancangan penelitian proposal dapat
berupa proposal penelitian atau kegiatan
3) Laporan penelitian. Laporan dapat dikelompokkan menjadi laporan penelitian
dan laporan kegiatan.laporan penelitian data di tata dalam struktur teks.
4) Artikel ilmiah, dapat dikelompokkan menjadi artikel penelitian dan artikel
konseptual. Pada dasarnya jenis-jenis tersebut merupakan genre makro yang
didalamnya terdapat campuran dari beberapa genre mikro seperti deskripsi,
laporan, prosedur,eksplanasi, eksposisi, dan diskusi. genre makro adalah
genre yang digunakan untuk menamai semua jenis teks dalam keseluruhan.

Teks non akademik serinng digunakan dalam beberapa hal, diantaranya


adalah :
1) Dongeng, merupakan suatu kisah yang diangkat dari pemikiran fiktif dan
kisah nyata, menjadi suatu alur perjalanan hidup dengan pesan moral yang
mengandung makna hidup dan cara berinteraksi dengan makhluk lainnya.
2) Cerpen, suatu bentuk prosa naratif fiktif. Cerita pendek cenderung padat dan
langsung pada tujuannya dibandingkan karya-karya fiksi yang lebih panjang,
seperti novella (dalam pengertian modern) dan novel.
3) Novel, sebuah karya fiksi prosa yang ditulis secara naratif, biasanya dalam
bentuk cerita.
4) Drama, suatu bentuk karya sastra yang memiliki bagian untuk diperankan
oleh aktor.
5) Roman, sejenis karya sastra dalam bentuk prosa atau gancaran yang isinya
melukiskan perbuatan pelakunya menurut watak dan isi jiwa masing-masing.

12
C. PENUTUP

1. Simpulan
Simpulan pada pembahasan dalam makalah ini adalah :
a. Teks akademik karya ilmiah adalah suatu tulisan yang penyajiannya sesuai
dengan keilmuan dan didasari oleh hasil pengamatan, peninjaun, pengamatan,
penelitian dalam bidang tertentu dan disusun sesuai metode tertentu dengan
sistemika bahasa yang baik dan benar. Teks nonakademik adalah segala
sesuatu diluar hal-hal yang tersirat ilmiah dan tidak terlaku pada satu teori
tertentu.
b. Ciri-ciri teks akademik adalah : (1) Teks akademik bersifat sederhana dalam
struktur kalimat; (2) Padat informasi; (3) Padat kata leksikal; (4) Banyak
memanfaatkan nominalisasi; (5) Banyak memanfaatkan metafora gramatika
melalui ungkapan inkongruen. Ciri-ciri teks nonakademik adalah : (1) Rumit
dalam struktur kalimat; (2) Cenderung tidak padat informasi: (3) Padat akan
kata struktural; (4) Gaya bahasa konotatif dan populer; (5) Fakta yang
disimpulkan subjektif.
c. Fungsi teks akademik digunakan dalam pembuatan ulasan buku, proposal,
laporan penelitian, dan artikel ilmiah. Teks nonakademik sering digunakan
dalam pembuatan dongeng, cerpen, novel, drama, dan roman.

2. Saran
Menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kata sempurna, kritik dan
saran yang membangun dari pembaca sangat diharapkan demi kesempurnaan
makalah dikemudian hari. Penggunaan teks akademik dan nonakademik yang
tidak lepas dari aktivitas seorang akademisi, maka diharapkan dengan adanya
makalah ini dapat membantu pemahaman mengenai perbedaan teks akademik dan
non akademik. Untuk pembuatan makalah mengenai teks akademik dan non
akademik selanjutnya, disarankan untuk lebih mempersingkat materi dan
menyertakan contoh kalimat teks akademik dan nonakademik.

13
DAFTAR PUSTAKA

Abidin, Y, dkk. 2014. Kemampuan Menulis Berbicara Akademik. Bandung: Rizki


Press
Aman, Idris, Norsimah Mat Awal, and Mohammad Fadzeli Jaafar. 2014. Strategi
wacana teks akademik sains dan teknologi. GEMA: Online Journal of
Language Studies 14.1: 189-202.

Anwar, Ahyar. 2011. Pengembangan Kepribadian Bahasa Indonesia. Makassar :


Fakultas Bahasa dan Sastra Universitas Negeri Makassar.
Lumintaintang. Y.B., dan Amran. 1983. Kongres Bahasa Indonesia. Jakarta :
Pusat Pembinaan dan Pengembangan Bahasa Departemen Pendidikan dan
Kebudayaan.
Muliono. A. 2004. Kamus Bahasa Indonesia. Jakarta : Badan Pusat Pembinaan
dan Pengembangan Bahasa Departemen Pendidikan dan Kebudayaan.
Syamsuddin. A.R., dan Damaianti Vismaia. 2006. Metode Penelitian Pendidikan
Bahasa. Bandung : PT Remaja Rosdakarya.
Toto, Djuruto. 2009. Menulis Artikel dan Karya Ilmiah. Bandung: PT Remaja
Rodakarya
Wiratno, T. 2015. Materi Kuliah Bahasa Indonesia : Struktur Teks dan Hubungan
Genre Pada Teks Ilmiah dalam Bahasa Indonesia. Jakarta: Direktorat
Pembelajaran dan Kemahasiswaan, Dikti.
Wiratno, T., Purnanto, D., & Damaianti, V.D. 2014. Bahasa Indonesia Untuk
Perguruan Tinggi. Jakarta: Direktorat Pembelajaran dan Kemahasiswaan,
Dikti.
Wiratno, T., Wibowo, A.H., & Sawardi, F.X. 2013. Model Penulisan Artikel
Ilmiah dalam Bahasa Indonesia (Laporan Penelitian). Surakarta: FSSR,
Universitas Sebelas Maret Surakarta.

14

Anda mungkin juga menyukai