PENDAHULUAN
1
2. Memperkokoh hubungan keterkaitan dan kesepadanan (link and match)
antara SMK dan industri.
3. Meningkatkan efisiensi proses pendidikan dan pelatihan tenaga kerja yang
berkualitas professional.
4. Memberi pengakuan dan penghargaan terhadap pengalaman kerja sebagai
bagian dari proses pendidikan
2
1.4 Waktu Dan Lokasi Prakerin
Praktek Kerja Industri ini bertempat di Bengkel BWX Racing Jl. Kendaga
Kec. Larangan Brebes mulai tanggal 4 Februari 2019 s.d 30 April 2019
Bab II Bab ini memuat tentang ruang lingkup yang berisi sejarah dan
profil tempat PRAKERIN
Bab III Bab ini memuat tentang landasan teori yang digunakan sebagai
dasar pembahasan sesuai dengan perumusahan masalah yang
dicanangkan.
3
Bab IV Bab ini memuat tentang pembahasan yang mencakup : materi
yang dibahas secara khusus yang meliputi teori dan pelaksanaan
di lapangan yaitu mengenai katup sepeda motor
3. Bagian Akhir
Bagian akhir ini memuat tentang daftar pustaka dan lampiran.
4
BAB II
RUANG LINGKUP
Pimpinan
Bapak Eko Sulis Wiyono
Mekanik
Bapak Eko Sulis Wiyono
5
BAB III
LANDASAN TEORI
3.2 Konstruksi
Setiap silinder dilengkapi dengan dua jenis katup yaitu katup masuk dan
katup buang. Pembukaan dan penutupan kedua katup ini diatur dengan sebuah
poros yang disebut poros cam (camshaft).
Sehingga silinder motor empat langkah memerlukan satu atu dua poros cam,
yaitu cam katup masuk dan cam katup buang. Poros cam diputar oleh poros
engkol melalui transmisi roda gigi atau rantai. Poros cam berputar dengan
kecepatan setengah putaran poros engkol. Jadi, diameter roda gigi pada poros
cam adalah dua kali diameter roda gigi pada poros engkol. Oleh karena itu
lintasan pena engkol menjadi setengah kali lintasan poros cam.
6
1. Mekanisme katup dengan poros cam di bawah
Yaitu posisi katup diletakkan tegak dengan daun katup berada diatas
dan terletak disamping silinder, sedangkan poros cam berada di dekat poros
engkol.
Konstruksi jenis ini mempunyai keuntungan:
Dalam proses bekerjanya tidak banyak menimbulkan suara (noise)
berisik
Konstruksi sederhana
Ukuran mesin relative pendek motor menjadi pendek
Namun juga mempunyai kekurangan yaitu:
Bentuk ruang bakar kurang menguntungkan sehingga relativ lebih besar,
akibatnya tekanan kompresi relativ lebih rendah
Penyetelan celah katup sulit
7
Konstruksi mekanisme katup jenis OHV yaitu
a. Katupnya menggantung
b. Poros kam terletak di bawah
c. Katupnya di kepala silinder
Keuntungan
a. Bentuk ruang bakar baik Kerugian
b. Banyak bagian-bagian yang bergerak kelembaman massa besar tidak
ideal untuk putaran tinggi
Keuntungan
Sedikit bagian-bagian yang bergerak
Kelembaman massa kecil, baik untuk putaran tinggi
Kerugian
Konstruksi motor menjadi relative lebih rumit karena ada mekanisme
poros penekan katup di dekat poros cam
8
b. Dua poros kam di kepala (Double Over Head Camsaft)
Konstruksi mekanisme katup jenis ini poros kam dipasang agar bisa
langsung menggerakkan mangkok penumbuk (tapet) katup seperti terlihat
pada gambar di bawah.
9
3.3 Komponen-Komponen Utama Mekanisme Katup
1. KatuP
Katup adalah salah satu komponen mekanisme katup yang berfungsi
membuka dan saluran, baik saluran masuk (disebut katup masuk) maupun
saluran buang (disebut katup buang).
Secara umum komponen katup seperti terlihat pada gambar di bawah:
10
Gambar 3.7 Poros Cam
11
3. Penggerak poros kam
Jarak antara poros kam dengan poros engkol bisa panjang, poros kam
dapat terletak diatas kepala silinder (type SOHC dan DOHC) dan di bawah
(type OHV), sehingga semua mesin baik type SOHC dan DOHC maupun type
OHV menggunakan perantara untuk memutar poros kam antara lain
menggunakan roda gigi, sabuk bergigi atau rantai.
Penggerak poros kam yang umum digunakan pada sepeda motor
adalah penggerak jenis rantai, seperti terlihat pada gambar di bawah:
12
Gambar 3.10 Transioner Manual
13
3.3.3 Tipe semi otomatis (semi automatic adjustment)
Tensioner tipe ini mirip seperti tipe otomatis, tetapi jika akan akan
melakukan penyetelan harus mengendorkan baut pengunci secara manual,
selanjutnya batang penekan tensioner akan menekan secara otomatis
karena dorongan pegas di dalamnya.
14
BAB IV
PELAKSANAAN
3. Putar poros engkol dengan arah berlawanan dengan arah jarum jam, lalu
tepatkan tanda “T” (Top) pada rotor dengan tanda penyesuai yang berada
pada tutup bak mesin sebelah kiri.
15
4. Pastikan bahwa piston berada pada TMA (Titik Mati Atas) akhir langkah
kompresi.
5. Periksa jarak renggang klep (celah katup) dengan cara memasukkan feeler
gauge yang ukurannya sesuai dengan spesifikasi jarak renggang klep (celah
katup) di antara sekrup penyetelan klep dan tangkai klep. Spesifikasi Jarak
Renggang Klep (celah katup) sepeda motor supra : Klep masuk : 0,05 +/-
0,02 mm. ; Klep keluar : 0,05 +/- 0,02 mm.
16
4. Tahan sekrup penyetelnya dan kencangkan mur penguncinya.
5. Periksalah kembali jarak renggang klep atau celah katupnya (bilah feeler
gauge bila dimasukkan terasa mudah dan ketika bilah feeler gauge ditarik
terasa terdapat tahanan).
6. Periksa cincin-O yang berada pada lubang pemeriksaan klep atau pada
tutup lubang pemeriksaan klep, apakah cincin-O masih dalam keadaan baik
atau tidak. Bila cincin-O rusak maka gantilah dengan yang baru.
17
7. Lumasi cincin-O dengan oli mesin yang bersih kemudian pasangkan
cincin-O tersebut pada lubang pemeriksaan klep.
8. Lumasi ulir tutup lubang pemeriksaan klep dengan oli mesin yang bersih,
kemudian pasangkan tutup lubang penyetelan klep dan kencangkan tutup
lubang pemeriksaan klep sesuai dengan momen atau torsi yang ditentukan.
TORSI : 1,2 kg-m
9. Periksa cincin-O yang berada pada tutup lubang pemeriksaan tanda waktu
pengapian dan cincin-O yang berada pada tutup lubang poros engkol,
apakah kedua cincin-Onya masih dalam keadaan baik atau tidak, dan bila
cincin-O rusak gantilah dengan yang baru.
10. Lumasi cincin-O dengan menggunakan oli mesin yang masih bersih
kemudian pasangkan ke tutup lubang pemeriksaan tanda waktu pengapian
dan tutup lubang poros engkol.
11. Lumasi kedua ulir tutup lubang pemeriksaan tanda waktu pengapian dan
ulir tutup lubang poros engkol dengan menggunakan oli mesin yang masih
bersih.
12. Pasangkan tutup lubang pemeriksaan tanda waktu pengapian, lalu
kencangkan dengan momen atau torsi yang telah ditentukan. TORSI : 0,3
kg-m.
13. Pasangkan tutup lubang poros engkol, lalu kencangkan dengan momen
atau torsi yang telah ditentukan. TORSI : 0,3 kg-m.
18
BAB V
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
Untuk bisa mendapatkan ilmu secara maksimal dan memuaskan, terutama ilmu
di bidang keterampilan, siswa tidak akan cukup bila hanya mengandalkan teori saja,
praktik langsung diidunia usaha mempunyai peranan sangat penting dalam menimba
ilmu apapun yang belum dipelajari di sekolah. Sehingga, Praktik Kerja Industri perlu
diadakan untuk menambah kemampuan dan pengalaman para siswa. Setelah
melaksanakan progam Praktik Kerja Industri di bengkel BWX Racing banyak ilmu
dan pengalaman-pengalaman yang penyusun peroleh dan semoga dapat berguna
dikehidupan yang akan datang guna meningkatkan sumber daya manusia. Melalui
Praktik Kerja Industri dengan objek yang sebenarnya kemampuan seseorang akan
berkembang lebih baik daripada hanya mengandalkan teori sekolah saja. Dan itu
memang terbukti dengan diadakannya PRAKERIN kemampuan siswa jauh
meningkat seperti penyusun laporan ini.
Setelah penyusun laporan melaksanakan program Prakerin ini dapat disimpulkan
bahwa pemeliharaan komponen-komponen sepeda motor maupun sistem yang ada
didalamnya sangatlah diperlukan untuk menjaga performa sepeda motor agar selalu
stabil dan dapat bekerja dengan baik tanpa adanya suatu kekurangan. Oleh karena itu
diperlukan pemeliharaan dan perawatan yang baik dan benar sesuai
Standar Operasional Kerja dan buku pedoman pemeliharaan yang ada.
19
5.2 Saran
Setelah penyusun melakukan program PRAKERIN di bengkel BWX Racing,
perkenankan penyusun menyampaikan saran-sarannya, antara lain:
1. Untuk Pihak Sekolah
a. Memberikan pembekalan lebih kepada siswa sebelum dan pasca
melaksanakan program PRAKERIN.
b. Memberikan motivasi-motivasi agar siswa yang melaksanakan kegiatan
Prakerin lebih semangat.
c. Memberikan bekal teori-teori agar siswa tidak kaget dengan Dunia
Usaha.
d. Mengajarkan etika di Dunia Usaha agar tidak terjadi kejadian-kejadian
yang tidak diinginkan yang berdampak buruk bagi sekolah dan tempat
usaha.
e. Selalu mengawasi siswa yang PRAKERIN agar siswa yang
menyelewengkan bisa ditegur.
2. Untuk Pihak Industri
a. Memberikan pengarahan lebih kepada siswa agar nantinya setelah
prakerin selesai siswa bisa mengatasi suasana kerja didunia usaha yang
sebenarnya.
b. Memperluas bengkelnya agar saat bengkel ramai tidak berdesak-desakan
dan jika bengkelnya bertambah luas pasti pelangganpun akan bertambah
banyak seiring dengan tempat yang semakin luas.
c. Perlunya promosi-promosi dan terobosan-terobosan baru seiring dengan
perkembangan zaman agar pelanggan yang ada bertambah banyak.
d. Memberikan kesempatan lebih kepada siswa agar siswa bisa
membuktikan kemampuan yang dimilikinya.
3. Untuk Adik-Adik Kelas Yang Nanti Akan Melaksanakan PRAKERIN
a. Pahamilah semua materi yang diajarkan agar nantinya digunakan untuk
bekal Prakerin kalian.
b. Janganlah merasa malu kalau tidak bisa, tanyakan kepada orang yang
lebih tahu.
c. Belajarlah bersikap sopan terhadap semua orang.
20
DAFTAR PUSTAKA
juan. 2015. Pemeriksaan dan Penyetelan Jarak Renggang Klep atau Celah Katup
Pada Sepeda Motor Supra.https://www.teknik-otomotif.com/2017/03/pemeriksaan-
dan-penyetelan-jarak.html. 22 Juni 2019.
21
LAMPIRAN
22
23