Anda di halaman 1dari 23

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Pembelajaran di SMK dirancang dengan pendekatan berbasis pada
kompetensi, pendekatan berbasis pada produksi dan pendekatan berbasis di dunia
kerja. Pendekatan berbasis pada kompetensi adalah pembelajaran yang
ditekankan untuk membekali kompetensi secara tuntas kepada peserta didik yang
mencakup aspek sikap (attitude), pengetahuan (Knowledge), dan ketrampilan
(skill). Pembelajaran berbasis produksi adalah pembelajaran yang ditekankan
pada pemerolehan hasil belajar berupa barang jadi atau jasa sesuai dengan
standar dunia industri atau dunia usaha. Sedangkan pembelajaran berbasis di
dunia kerja mengarahkan peserta didik dapat meningkatkan kompetensinya
melalui dunia kerja. Pembelajaran di dunia kerja ini, peserta didik harus
melakukan kegiatan pembelajaran sesuai dengan persyaratan kompetensi yang
dibutuhkan oleh dunia kerja.
Pada dasarnya Praktik Kerja Industri (Prakerin) adalah suatu model
penyelenggaraan pendidikan yang memadukan secara utuh dan terintegrasi
kegiatan belajar siswa di sekolah dengan proses penguasaan keahlian kejuruan
melalui bekerja langsung di lapangan kerja. Metode tersebut dilaksanakan dalam
rangka peningkatan mutu sekolah Menengah Kejuruan (SMK) untuk mencapai
relevansi antara pendidikan dengan kebutuhan tenaga kerja.
Setelah melaksanakan kegiatan Prakerin ini diharapkan siswa dapat
meningkatkan keahlian profesionalnya sehingga sesuai dengan tuntutan
kebutuhan tenaga kerja, dan siswa juga dapat memiliki etos kerja yang meliputi
kemampuan bekerja, motivasi kerja, inisiatif, kreatif, hasil pekerjaan yang
berkualitas, disiplin waktu, dan kerajinan dalam bekerja.

1.2 Tujuan Prakerin


Penyelenggaraan Prakerin bertujuan untuk :
1. Menghasilkan tenaga kerja yang memiliki keahlian profesional, yaitu tenaga
kerja yang memiliki tingkat pengetahuan, ketrampilan dan etos kerja yang
sesuai dengan tuntutan lapangan kerja

1
2. Memperkokoh hubungan keterkaitan dan kesepadanan (link and match)
antara SMK dan industri.
3. Meningkatkan efisiensi proses pendidikan dan pelatihan tenaga kerja yang
berkualitas professional.
4. Memberi pengakuan dan penghargaan terhadap pengalaman kerja sebagai
bagian dari proses pendidikan

1.3 Manfaat Prakerin


1.3.1 Manfaat bagi Industri
Penyelenggaraan Prakerin memberi keuntungan nyata bagi dunia industri
antara lain :
1. Perusahaan dapat mengenal kualitas peserta Prakerin yang belajar dan
bekeja di industri.
2. Umumnya peserta Prakerin telah ikut dalam proses produksi secara aktif
sehingga pada pengertian tertentu peserta Prakerin adalah tenaga kerja
yang memberi keuntungan
3. Perusahaan dapat memberi tugas kepada peserta Prakerin untuk
kepentingan perusahaan sesuai kompetensi dan kemampuan yang
dimiliki
4. Memberi kepuasan bagi dunia usaha/industri karena diakui ikut serta
menentukan hari depan bangsa melalui Praktik Kerja Industri (Prakerin).

1.3.2 Manfaat bagi Sekolah


1. Tujuan pendidikan untuk memberi keahlian professional bagi peserta
didik lebih terjamin pencapaiannya.
2. Terdapat kesesuaian yang lebih pas antara program pendidikan dengan
kebutuhan lapangan kerja (sesuai dengan prinsip Link and Match).
3. Memberi kepuasan bagi penyelenggaraan pendidikan sekolah karena
tamatannya lebih terjamin memperoleh bekal yang bermanfaat, baik
untuk kepentingan tamatan, kepentingan dunia kerja dan kepentinagn
bangsa.

2
1.4 Waktu Dan Lokasi Prakerin
Praktek Kerja Industri ini bertempat di Bengkel BWX Racing Jl. Kendaga
Kec. Larangan Brebes mulai tanggal 4 Februari 2019 s.d 30 April 2019

1.5 Metode Pengumpulan Data


Dalam penyusunan laporan ini telah digunakan beberapa metode
sebagaimana yang tertera dibawah ini:
a. Observasi (pengamatan langsung)
Metode observasi adalah metode pengumpulan data dengan pengamatan
secara langsung pada objek yang telah di bahas.
b. Metode Interview (Wawancara)
Metode interview adalah metode pengumpulan data dengan cara
menggunakan media tanya jawab dengan mekanik.
c. Metode Praktik Kerja Industri
Metode Praktik Kerja Industri adalah metode pengumpulan data dengan cara
ikut langsung menangani masalah yang berhubungan dengan pokok bahasan.
d. Metode Literatur
Metode Literatur yaitu metode pengumpulan data dengan cara menggunakan
media buku atau bahan-bahan bacaan yang dapat dibenarkan kebenarannya

1.6 Sistematika Penulisan Laporan


1. Bagian Awal
Halaman judul, Halaman persetujuan, pengesahan, motto dan persembahan,
kata pengantar, daftar isi, daftar gambar
2. Bagian Utama
Bab I Bab ini memuat tentang pendahuluan yang meliputi latar
belakang masalah, batasan masalah, perumusah masalah, maksud
dan tujuan serta manfaat dari penulisan.

Bab II Bab ini memuat tentang ruang lingkup yang berisi sejarah dan
profil tempat PRAKERIN

Bab III Bab ini memuat tentang landasan teori yang digunakan sebagai
dasar pembahasan sesuai dengan perumusahan masalah yang
dicanangkan.

3
Bab IV Bab ini memuat tentang pembahasan yang mencakup : materi
yang dibahas secara khusus yang meliputi teori dan pelaksanaan
di lapangan yaitu mengenai katup sepeda motor

Bab V Bab ini merupakan penutup yang mencakup tentang kesimpulan


dari hasil pembahasan dan merupakan jawaban dari rumusan
masalah serta saran-saran dari penulis.

3. Bagian Akhir
Bagian akhir ini memuat tentang daftar pustaka dan lampiran.

4
BAB II
RUANG LINGKUP

2.1 Sejarah Dan Profil Tempat Prakerin


2.1.1 Sejarah Tempat Prakerin
Bengkel BWX Racing adalah bengkel yang didirikan oleh Bapak Eko
Sulis Wiyono. Bengkel ini bertempat di Jalan Kendaga Kec. Larangan Brebes
Bengkel BWX Racing merupakan usaha bengkel yang didirikan
sebagai usaha melayani jasa servis sepeda motor, tune up, ganti oli,
modifikasi motor , merubah motor standar menjadi motor untuk kompetisi
balap yang menangani segala jenis merk kendaraan bermotor.
Bengkel BWX Racing dipegang oleh bapak Eko sendiri, beliau
merupakan mekanik yang handal dan berpengalaman dalam menangani
berbagai keluhan kendaraan bermotor . Berkat ketelatenan dan keuletan
beliau bengkel tersebut semakin banyak pelanggannya terutama anak-anak
muda yang ingin merombak motor standarnya menjadi lebih cepat.
2.1.2 Profil
Nama : Bengkel BWX Racing
Pimpinan : Bapak Eko Sulis wiyono
Alamat : Jalan Kendaga Kec. Larangan Brebes
Telepon/HP : 0822 2185 7506
Jenis usaha : Bengkel sepeda motor

2.2 Struktur Organisasi

Pimpinan
Bapak Eko Sulis Wiyono

Mekanik
Bapak Eko Sulis Wiyono

5
BAB III
LANDASAN TEORI

3.1 Fungsi Katup


Mekanisme katup hanya terdapat pada jenis motor 4 langkah dimana
berdasarkan konstruksinya terdapat dua jenis katup yaitu katup masuk dan katup
buang. Fungsi dari mekanisme katup adalah mengatur pemasukan gas baru ke
dalam silinder dan mengatur pengeluaran gas bekas pembakaran keluar silinder.

3.2 Konstruksi
Setiap silinder dilengkapi dengan dua jenis katup yaitu katup masuk dan
katup buang. Pembukaan dan penutupan kedua katup ini diatur dengan sebuah
poros yang disebut poros cam (camshaft).
Sehingga silinder motor empat langkah memerlukan satu atu dua poros cam,
yaitu cam katup masuk dan cam katup buang. Poros cam diputar oleh poros
engkol melalui transmisi roda gigi atau rantai. Poros cam berputar dengan
kecepatan setengah putaran poros engkol. Jadi, diameter roda gigi pada poros
cam adalah dua kali diameter roda gigi pada poros engkol. Oleh karena itu
lintasan pena engkol menjadi setengah kali lintasan poros cam.

Gambar 3.1 Konstruksi Mekanisme

6
1. Mekanisme katup dengan poros cam di bawah

Gambar 3.2 Mekanisme Katup dengan Poros Cam di Bawah

Yaitu posisi katup diletakkan tegak dengan daun katup berada diatas
dan terletak disamping silinder, sedangkan poros cam berada di dekat poros
engkol.
Konstruksi jenis ini mempunyai keuntungan:
 Dalam proses bekerjanya tidak banyak menimbulkan suara (noise)
berisik
 Konstruksi sederhana
 Ukuran mesin relative pendek motor menjadi pendek
Namun juga mempunyai kekurangan yaitu:
 Bentuk ruang bakar kurang menguntungkan sehingga relativ lebih besar,
akibatnya tekanan kompresi relativ lebih rendah
 Penyetelan celah katup sulit

Mekanisme katup dengan Katup di kepala silinder (Over Head Valve)

Gambar 3.3 Mekanisme Katup OHV

7
Konstruksi mekanisme katup jenis OHV yaitu
a. Katupnya menggantung
b. Poros kam terletak di bawah
c. Katupnya di kepala silinder
Keuntungan
a. Bentuk ruang bakar baik Kerugian
b. Banyak bagian-bagian yang bergerak kelembaman massa besar tidak
ideal untuk putaran tinggi

2. Mekanisme katup dengan poros kam di atas


a. Satu poros kam di kepala (Over Head Camshaft)
Mekanisme katup dengan satu poros kam di atas dikenal dengan
istilah OHV (Over Head Camshaft ), Konstruksi mekanisme katup OHV
di buat bahawa poros kam yang digerakkan oleh poros engkol melalui
rantai akan langsung menekan penekat katup selanjutnya penekan katup
akan menekan katup sehingga katup akan terbuka.

Gambar 3.4 Mekanisme Katup Satu Poros Cam di Kepala

Keuntungan
 Sedikit bagian-bagian yang bergerak
 Kelembaman massa kecil, baik untuk putaran tinggi
Kerugian
 Konstruksi motor menjadi relative lebih rumit karena ada mekanisme
poros penekan katup di dekat poros cam

8
b. Dua poros kam di kepala (Double Over Head Camsaft)
Konstruksi mekanisme katup jenis ini poros kam dipasang agar bisa
langsung menggerakkan mangkok penumbuk (tapet) katup seperti terlihat
pada gambar di bawah.

Gambar 3.5 Mekanisme Katup Dua Poros Cam di Kepala

DOHC adalah sistem poros ganda di kepala silinder. Fungsi DOHC


sama dengan SOHC, bedanya terletak pada banyaknya poros cam
tersebut. Pada DOHC jumlah poros camnya dua, sedangkan pada SOHC
hanya satu. Pada tipe ini ada yang memakai rocker arm ada juga yang
tidak ada. katup masuk dan katup buang dioperasikan tersendiri oleh dua
buah cam. Tipe DOHC yang memakai rocker arm alasannya untuk
mempermudah penyetelan kelonggaran katup dan merubah langkah buka
katup.
Keuntungan
 Bentuk ruang bakar baik
 Susunan katup-katup menguntungkan ( bentuk V )
 Kelembaman massa paling kecil, baik untuk putaran tinggi
Kerugian
 Konsrtuksi mahal, lebih berat
 Penyetelan celah katup lebih sulit

9
3.3 Komponen-Komponen Utama Mekanisme Katup
1. KatuP
Katup adalah salah satu komponen mekanisme katup yang berfungsi
membuka dan saluran, baik saluran masuk (disebut katup masuk) maupun
saluran buang (disebut katup buang).
Secara umum komponen katup seperti terlihat pada gambar di bawah:

Gambar 2. 6 Komponen Katup

Keterangan nama bagian


a. Valve spring retainer lock adalah komponen yang berfungsi
mengunci/menahan ring penahan katup agar pegas katup dan katup tidak
terlepas.
b. Valve spring retainer disebut juga ring penahan pegas katup berfungsi
untuk menahan pegas katup.
c. Valve stem seal disebut juga sil katup yang berfungsi sebagai penahan
cairan minyak pelumas agar tidak masuk kedalam ruang bakar.
d. Valve spring atau pegas katup berfungsi untuk mengembalikan
kedudukan katup seperti semula.
e. Valve spring seat berfungsi sebagai dudukan pegas katup agar posisi
pegas tidak berubah pada saat bekerja.
2. Poros Kam
Poros cam adalah komponen mekanisme katup yang terdiri dari
beberapa tonjolan yang berfungsi sebagai penggerak katup baik secara
langsung atau melalui rosker arm.

10
Gambar 3.7 Poros Cam

Letak poros kam


Makin dekat dengan katup makin ringan bagian-bagian yang
menggerakkan katup, sehingga makin tinggi pula kemampuan putaran motor
Bagian bagian cam

Gambar 3.8 Bagian Utama Poros Cam


Keterangan :
1 = Bidang buka
2 = Bidang tutup
h = Tinggi angkat kam
d = Diameter lingkaran dasar
Bentuk kam mempengaruhi :
 Saat katup mulai membuka
 Saat katup menutup
 Lamanya katup terbuka ( sudut pengatur )
 Tinggi angkat katup

11
3. Penggerak poros kam
Jarak antara poros kam dengan poros engkol bisa panjang, poros kam
dapat terletak diatas kepala silinder (type SOHC dan DOHC) dan di bawah
(type OHV), sehingga semua mesin baik type SOHC dan DOHC maupun type
OHV menggunakan perantara untuk memutar poros kam antara lain
menggunakan roda gigi, sabuk bergigi atau rantai.
Penggerak poros kam yang umum digunakan pada sepeda motor
adalah penggerak jenis rantai, seperti terlihat pada gambar di bawah:

Gambar 3.9 Penggerak Poros Cam Jenis Rantai

Pada rantai penggerak kam di pasang tensioner, yang berfungsi agar


rantai tidak kendor (mempunyai kekencangan tertentu) sehingga tidak mudah
lepas dari roda giginya ketika sedang bekerja. Karena jika kekencangan
rantai berubah akan berpengaruh pada valve timing sehingga akan
mempengaruhi efisiensi volumetric ruang bakar disamping itu juga jika
kendor akan menimbulkan suara berisik (noise).
Pada umumnya tensioner yang digunakan terdiri dari tiga type yaitu:
3.3.1 Tipe setelan manual (manual adjustment)
Tipe penyetelan manual memerlukan penyetelan kekencangan secara
berkala. Cara penyetelannya dengan cara menekan batang penekan, lihat
gambar

12
Gambar 3.10 Transioner Manual

3.3.2 Tipe setelan otomatis (automatic adjustment)


Tensioner tipe ini didalamnya terdapat konstruksi rachet yang bisa
bergerak kea rah luar karena dorongan pegas dan tidak akan kembali
(batang penekan bergerak searah) batang penekan tensioner akan
menekan chain guide (karet) sampai melengkung, dan akan menekan
rantai sehingga rantai akan mengalami penegangan, Tensioner tipe ini
tidak perlu penyetelan.
Pada rantai penggerak kam di pasang tensioner, yang berfungsi agar
rantai tidak kendor (mempunyai kekencangan tertentu) sehingga tidak
mudah lepas dari roda giginya ketika sedang bekerja. Karena jika
kekencangan rantai berubah akan berpengaruh pada valve
timing sehingga akan mempengaruhi efisiensi volumetric ruang bakar
disamping itu juga jika kendor akan menimbulkan suara berisik (noise).

Gambar 3.11 Tensioner Tipe Otomatis

13
3.3.3 Tipe semi otomatis (semi automatic adjustment)
Tensioner tipe ini mirip seperti tipe otomatis, tetapi jika akan akan
melakukan penyetelan harus mengendorkan baut pengunci secara manual,
selanjutnya batang penekan tensioner akan menekan secara otomatis
karena dorongan pegas di dalamnya.

Gambar 3.12 Tensioner Tipe Semi Otomatis

14
BAB IV
PELAKSANAAN

4.1 Langkah Pemeriksaan Jarak Renggang Klep atau Celah Katup :


1. Lepaskan terlebih dahulu tutup lubang untuk pemeriksaan klep (katup).

2. Kemudian lepaskan tutup lubang untuk pemeriksaan tanda waktu


pengapian dan juga lepaskan tutup lubang poros engkol.

3. Putar poros engkol dengan arah berlawanan dengan arah jarum jam, lalu
tepatkan tanda “T” (Top) pada rotor dengan tanda penyesuai yang berada
pada tutup bak mesin sebelah kiri.

15
4. Pastikan bahwa piston berada pada TMA (Titik Mati Atas) akhir langkah
kompresi.
5. Periksa jarak renggang klep (celah katup) dengan cara memasukkan feeler
gauge yang ukurannya sesuai dengan spesifikasi jarak renggang klep (celah
katup) di antara sekrup penyetelan klep dan tangkai klep. Spesifikasi Jarak
Renggang Klep (celah katup) sepeda motor supra : Klep masuk : 0,05 +/-
0,02 mm. ; Klep keluar : 0,05 +/- 0,02 mm.

4.2 Penyetelan Jarak Renggang Klep atau Celah Katup :


1. Siapkan dahulu peralatan yang akan digunakan dan siapkan kunci penyetel
celah katup (Valve adjusting wrench).

2. Untuk penyetelan jarak renggang klep (celah katup) dapat dilakukan


dengan melonggarkan mur pengunci kemudian masukkan bilah feeler
gauge yang sesuai dengan spesifikasi celah klepnya diantara sekrup
penyetel dan tangkai klep.
3. Setelah bilah feeler gauge dimasukkan kemudian putar sekrup penyetel
sampai didapatkan sedikit tahanan pada bilah feeler gauge.

16
4. Tahan sekrup penyetelnya dan kencangkan mur penguncinya.

5. Periksalah kembali jarak renggang klep atau celah katupnya (bilah feeler
gauge bila dimasukkan terasa mudah dan ketika bilah feeler gauge ditarik
terasa terdapat tahanan).
6. Periksa cincin-O yang berada pada lubang pemeriksaan klep atau pada
tutup lubang pemeriksaan klep, apakah cincin-O masih dalam keadaan baik
atau tidak. Bila cincin-O rusak maka gantilah dengan yang baru.

17
7. Lumasi cincin-O dengan oli mesin yang bersih kemudian pasangkan
cincin-O tersebut pada lubang pemeriksaan klep.
8. Lumasi ulir tutup lubang pemeriksaan klep dengan oli mesin yang bersih,
kemudian pasangkan tutup lubang penyetelan klep dan kencangkan tutup
lubang pemeriksaan klep sesuai dengan momen atau torsi yang ditentukan.
TORSI : 1,2 kg-m
9. Periksa cincin-O yang berada pada tutup lubang pemeriksaan tanda waktu
pengapian dan cincin-O yang berada pada tutup lubang poros engkol,
apakah kedua cincin-Onya masih dalam keadaan baik atau tidak, dan bila
cincin-O rusak gantilah dengan yang baru.

10. Lumasi cincin-O dengan menggunakan oli mesin yang masih bersih
kemudian pasangkan ke tutup lubang pemeriksaan tanda waktu pengapian
dan tutup lubang poros engkol.
11. Lumasi kedua ulir tutup lubang pemeriksaan tanda waktu pengapian dan
ulir tutup lubang poros engkol dengan menggunakan oli mesin yang masih
bersih.
12. Pasangkan tutup lubang pemeriksaan tanda waktu pengapian, lalu
kencangkan dengan momen atau torsi yang telah ditentukan. TORSI : 0,3
kg-m.
13. Pasangkan tutup lubang poros engkol, lalu kencangkan dengan momen
atau torsi yang telah ditentukan. TORSI : 0,3 kg-m.

18
BAB V

PENUTUP

Puji syukur Alhamdulillah penulis haturkan atas kehadirat Allah SWT


Sehingga, pada akhirnya laporan ini dapat terselesaikan dengan segala hambatan dan
rintangan yang penulis hadapi. Semoga laporan ini dapat bermanfaat bagi pembaca
pada umumnya dan khususnya bagi penulis sendiri. Dalam pembuatan laporan ini,
tentunya tidak lepas dari kekurangan karena adanya keterbasaan pengetahuan dan
buku panduan yang penulis miliki. Apabila masih ada kesalahan dalam penyusunan
atau pembuatan laporan ini, penulis mohon maaf sebesar-besarnya.

5.1 Kesimpulan
Untuk bisa mendapatkan ilmu secara maksimal dan memuaskan, terutama ilmu
di bidang keterampilan, siswa tidak akan cukup bila hanya mengandalkan teori saja,
praktik langsung diidunia usaha mempunyai peranan sangat penting dalam menimba
ilmu apapun yang belum dipelajari di sekolah. Sehingga, Praktik Kerja Industri perlu
diadakan untuk menambah kemampuan dan pengalaman para siswa. Setelah
melaksanakan progam Praktik Kerja Industri di bengkel BWX Racing banyak ilmu
dan pengalaman-pengalaman yang penyusun peroleh dan semoga dapat berguna
dikehidupan yang akan datang guna meningkatkan sumber daya manusia. Melalui
Praktik Kerja Industri dengan objek yang sebenarnya kemampuan seseorang akan
berkembang lebih baik daripada hanya mengandalkan teori sekolah saja. Dan itu
memang terbukti dengan diadakannya PRAKERIN kemampuan siswa jauh
meningkat seperti penyusun laporan ini.
Setelah penyusun laporan melaksanakan program Prakerin ini dapat disimpulkan
bahwa pemeliharaan komponen-komponen sepeda motor maupun sistem yang ada
didalamnya sangatlah diperlukan untuk menjaga performa sepeda motor agar selalu
stabil dan dapat bekerja dengan baik tanpa adanya suatu kekurangan. Oleh karena itu
diperlukan pemeliharaan dan perawatan yang baik dan benar sesuai
Standar Operasional Kerja dan buku pedoman pemeliharaan yang ada.

19
5.2 Saran
Setelah penyusun melakukan program PRAKERIN di bengkel BWX Racing,
perkenankan penyusun menyampaikan saran-sarannya, antara lain:
1. Untuk Pihak Sekolah
a. Memberikan pembekalan lebih kepada siswa sebelum dan pasca
melaksanakan program PRAKERIN.
b. Memberikan motivasi-motivasi agar siswa yang melaksanakan kegiatan
Prakerin lebih semangat.
c. Memberikan bekal teori-teori agar siswa tidak kaget dengan Dunia
Usaha.
d. Mengajarkan etika di Dunia Usaha agar tidak terjadi kejadian-kejadian
yang tidak diinginkan yang berdampak buruk bagi sekolah dan tempat
usaha.
e. Selalu mengawasi siswa yang PRAKERIN agar siswa yang
menyelewengkan bisa ditegur.
2. Untuk Pihak Industri
a. Memberikan pengarahan lebih kepada siswa agar nantinya setelah
prakerin selesai siswa bisa mengatasi suasana kerja didunia usaha yang
sebenarnya.
b. Memperluas bengkelnya agar saat bengkel ramai tidak berdesak-desakan
dan jika bengkelnya bertambah luas pasti pelangganpun akan bertambah
banyak seiring dengan tempat yang semakin luas.
c. Perlunya promosi-promosi dan terobosan-terobosan baru seiring dengan
perkembangan zaman agar pelanggan yang ada bertambah banyak.
d. Memberikan kesempatan lebih kepada siswa agar siswa bisa
membuktikan kemampuan yang dimilikinya.
3. Untuk Adik-Adik Kelas Yang Nanti Akan Melaksanakan PRAKERIN
a. Pahamilah semua materi yang diajarkan agar nantinya digunakan untuk
bekal Prakerin kalian.
b. Janganlah merasa malu kalau tidak bisa, tanyakan kepada orang yang
lebih tahu.
c. Belajarlah bersikap sopan terhadap semua orang.

20
DAFTAR PUSTAKA

Total Otomotif. 2017. Katup (Valve) Mesin Sepeda Motor.


http://totalotomotif.com/katup-valve-mesin-sepeda-motor/ . 21 Juni 2019.

Unknown. 2018. Memahami Prinsip Kerja Mekanisme Katup.


http://subarikuamang.blogspot.com/2018/02/memahami-prinsip-kerja-mekanisme-
katup.html. 22 Juni 2019.

juan. 2015. Pemeriksaan dan Penyetelan Jarak Renggang Klep atau Celah Katup
Pada Sepeda Motor Supra.https://www.teknik-otomotif.com/2017/03/pemeriksaan-
dan-penyetelan-jarak.html. 22 Juni 2019.

21
LAMPIRAN

22
23

Anda mungkin juga menyukai